BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negerei Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 berjumlah 14 siswa terdiri dari 5 laki-laki dan 9 perempuan. Penelitian dapat dilakukan karena telah mendapatkan ijin untuk meneliti. Hal ini dikarenakan ada kurang puas terhadap hasil belajar siswa khususnyapada mata pelajaran IPA semester 2013/2014. Maka ketika akan dilakukan penelitian di kelas ini, secara baik guru kelas dan kepala sekolah menerima. Penelitian ini akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Dalam pelaksanaanya siswa akan terlibat aktif dalam pembelajaran, karena siswa akan mendapatkan saru kartu entah itu jawaban atau soal, kemudian setiap siswa memikirkan jawabanya, kemudian mencari pasanganya dan di beri ketentuan waktu oleh guru. Jika siswa dapat menemukan kartu pasanganya maka siswa akan mendapatkan penghargaan dari guru berupa bintang yang akan ditempelkan di saku siswa. Hal ini dilakukan karena menurut peneliti model ini merupakan sebuah permainan yang membuat siswa menyenangkan dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. Sehingga akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar.pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Pelaksanaan observasi mengenai kondisi awal dilakukan sebulan sebelum dilakukan penelitian. Observasi meliputi kondisi guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung serta nilai IPA siswa. Dari hasil observasi yang diperoleh guru saat menyampaikan materi dengan cara ceramah saja setelah itu diberi latihan soal. Menurut informasi yang diperoleh guru hal tersebut dikarenakan untuk memenuhi target materi sebelum dilaksanakan Ulangan 38

39 Tengah Semester. Dengan metode ceramah tersebut membuat siswa lebih pasif dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga motivasi dan hasil belajar siswa pada semester 1/2013-2014 khususnya pada mata pelajaran IPA sangat rendah. Dengan hal tersebut maka dilakukanya diskusi dengan guru, sehingga dilakukan kegiatan penelitian dengan model kooperatif tipe Make A Match. Berikut adalah hasil nilai siswa kelas 5 SDN Purworejo sebelum dilakukan penelitian: Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Prasiklus Nilai Jumlah Siswa Presentase % 41-46 47-52 53-58 59-64 65-70 71-76 77-82 2 1 2 0 5 1 3 14,2 % 7,14 % 14,2 % 0% 35,71 % 7,14 % 21,42 % Jumlah 14 100 % Nilai Tertinggi 81 Nilai Terendah 41 Rata-rata 63,35 Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai terendah siswa 41-46 ada 2 siswa atau 14,2 % dan nilai tertinggi 77-82 ada 3 siswa atau 21,42 %. Dengan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 63,35. Maka dapat dibuat tabel ketuntasan sebagai berikut:

40 Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Prasiklus Ketuntasan Frekuensi Presentase % 1 7,14 % Tuntas 13 92,85 % Tidak Tuntas 14 100 % Jumlah Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas atau 80 hanya ada 1 siswa atau 7,14%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas atau 80 ada 13 siswa atau 92,85 % 4.1.2 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan 2 x 35 menit. Tindakan siklus I terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis, 03 dan 06 Maret 2014. Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 01 Maret 2014 diruang guru SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Peneliti dan guru kelas 5 mendiskusikan perencanaan siklus I, dari diskusi tersebut maka ditetapkan untuk pelaksanaan siklus I pada hari Senin dan Kamis, tanggal 03 dan 06 Maret 2014. Pelaksanaan siklus I pertemuan ke 1 dilaksanakan pada hari Senin 03 Maret 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan ke 2 pada pukul 07.15-08.25 WIB. Pelaksanaan siklus 1 pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Kamis 06 Maret 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Peneliti dan guru kelas 5 merencanakan waktu yang digunakan dalam proses penelitian ini. Guru kelas 5 dan peneliti sudah menentukan pokok bahasan yang akan dikembangan yaitu tentang Tanah, hal itu sesuai dengan tujuan

41 penelitian yaitu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA khususnya pada materi Tanah. Selanjutnya guru mempelajari sintak tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Setelah RPP di buat kemudian peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar. Media yang digunakan adalah gambar lapisan tanah, kartu-kartu berpasangan (Make A Match). Sumber belajar diambil dari buku paket siswa dan LKS siswa. Selanjutnya peneliti mempersiapkan soal evaluasi individu, lembar observasi kegiatan siswa, dan daftar nilai. 4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan (tindakan) Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin 03 Maret 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan ke 2 pada pukul 07.15-08.25 WIB. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 5. Urutan pelaksanaan pembelajaran yaitu guru mengucap salam, guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa, guru melakukan presensi siswa, selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu mengajak siswa untuk bernyanyi lagu tanah airku kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal dilaksanakan kemudian masuk dalam kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi, setelah itu dalam kegiatan elaborasi guru mengajak siswa bermain kartu pasangan atau Make A Match yaitu dengan cara yang pertama guru mengocok kartu kemudian setiap siswa mendapatkan satu kartu entah itu kartu yang berisi soal atau jawaban, setiap siswa yang mendapatkan kartu lalu memikirkan jawabanya dan kemudian mencari kartu pasangan dengan temanya, untuk siswa yang telah menemukan kartu pasanganya dan tidak melampui waktu yang ditentukan maka akan mendapatkan bintang di dada dan selanjutnya siswa tersebut mempresentasikan kedepan kelas. Permainan ini dilakukan pada 2 kocokan kartu. Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. Pada kegiatan akhir guru menyampaikan pembelajaran selanjutnya yang akan dipelajaeri kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

42 Pelaksanaan siklus 1 pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Kamis 06 Maret 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas V. Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 ini hampir sama dengan pertemuan 1. Urutan pelaksanaan pembelajaran yaitu guru mengucap salam, guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa, guru melakukan presensi siswa, selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran pada pertemuan 1 kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal dilaksanakan kemudian masuk dalam kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi, setelah itu dalam kegiatan elaborasi guru mengajak siswa bermain kartu pasangan atau Make A Match yaitu dengan cara yang pertama guru mengocok kartu kemudian setiap siswa mendapatkan satu kartu entah itu kartu yang berisi soal atau jawaban, setiap siswa yang mendapatkan kartu lalu memikirkan jawabanya dan kemudian mencari kartu pasangan dengan temanya, untuk siswa yang telah menemukan kartu pasanganya dan tidak melampui waktu yang ditentukan maka akan mendapatkan bintang di dada dan selanjutnya siswa tersebut mempresentasikan kedepan kelas. Permainan ini dilakukan pada 2 kocokan kartu. Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. Pada kegiatan akhir guru melakukan refleksi dengan memberikan soal tes kepada siswa, setelah selesai kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. 4.1.2.3 Tahap Observasi Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan / aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Peneliti melakukan observasi dengan alat bantu lembar observasi kegiatan siswa dan kamera untuk mengetahui kesesuaianya dalam melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan RPP. Ringkasan dari lembar observasi kegiatan siswa disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

43 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2 2013/2014 Siklus I No Keterangan Total Presentase % (Seharusnya) Keterlaksanaan Presentase % 1 Pertemuan 1 100 % 68, 75 % 2 Pertemuan 2 100 % 81, 75 % Dari tabel diatas maka dapat dianalisis bahwa pada siklus I pertemuan 1 hasil observasi siswa mencapai 68,75 %, dan pada pertemuan 2 mencapai 81,75 %. 4.1.2.4 Tahap Refleksi Berdasarkan kegiatan observasi, tes formatif, dan angket maka guru kelas dan peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan saat melakukan kegiatan siklus I. kelemahan pada siklus I yaitu, siswa belum paham dalam melakukan permainan mencari pasangan dengan kartu, siswa kurang berani dalam mengajukan pertanyaan kepada guru tentang hal yang belum dimengerti, siswa juga tidak berani untuk mengutarakan pendapatnya / menjawab pertanyaan dari guru, selain itu siswa juga kurang kompak dengan teman dalam melakukan kooperatif. Hasil observasi yang diperoleh pada siklus I pertemuan 1 hasil observasi siswa mencapai 68,75 %, dan pada pertemuan 2 mencapai 81,75 %. Dengan adanya kelemahan serta kekurangan pada siklus I, maka akan dilakukan perbaikan dengan melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus II untuk meningkatkan hal-hal yang kurang dalam siklus I ini. Untuk melakukan siklus II maka akan dipersiapkan dengan matang agar mencapai kinerja yaitu 100% dari 14 siswa untuk mencapai KKM (80) dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya dapat mencapai KKM semua.

44 4.1.3 Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan 2 x 35 menit. Tindakan siklus II terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, 02 dan 03 April 2014. Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 4.1.3.1 Tahap Perencanan Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 29 Maret 2014 diruang guru SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Peneliti dan guru kelas 5 mendiskusikan perencanaan siklus II, dari diskusi tersebut maka ditetapkan untuk pelaksanaan siklus II pada hari Selasa dan Kamis, tanggal 02 dan 03 April 2014. Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 1 dilaksanakan pada hari Selasa 02 April 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan ke 2 pada pukul 07.15-08.25 WIB. Pelaksanaan siklus 1I pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Kamis 03 April 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 pada pukul 07.15-08.25 WIB. Untuk melaksanakan siklus II ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I, yaitu guru perlu menjelaskan cara bermain kartu pasangan dan diberi contoh satu kali permainan dulu agar siswa lebih jelas dalam melakukan bermain, selain itu guru perlu memancing siswa agar siswa berani bertanya tentang hal yang belum dimengerti siswa agar dalam pembelajaran siswa benar-benar mengerti tentang materi yang telah disampaikan guru, siswa juga perlu dibimbing untuk melakukan kooperatif dengan temanya agar mereka bisa mampu menyelesaikan tugas dari guru secara bersama-sama temanya sehingga jika ada teman yang kurang jelas dan belum selesai mengerjakan sesuatu siswa yang lainya membantu. Pada siklus II tahap kegiatanya juga hampir sama dengan siklus I. siklus II di rencanakan dengan matang sehingga nanti hasilnya lebih memuaskan dan ada peningkatan daripada siklus I. Setelah RPP di buat kemudian peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar. Media yang digunakan adalah gambar lapisan tanah, kartu-kartu berpasangan (Make A Match). Sumber belajar diambil dari buku paket siswa dan

45 LKS siswa. Selanjutnya peneliti mempersiapkan soal evaluasi individu, lembar observasi kegiatan siswa, dan daftar nilai 4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan (tindakan) Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa 02 April 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan ke 2 pada pukul 07.15-08.25 WIB. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 5. Urutan pelaksanaan pembelajaran yaitu guru mengucap salam, guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa, guru melakukan presensi siswa, selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran pada pertemuan 1 kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal dilaksanakan kemudian masuk dalam kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi, setelah itu dalam kegiatan elaborasi guru mengajak siswa bermain kartu pasangan atau Make A Match yaitu dengan cara yang pertama guru mengocok kartu kemudian setiap siswa mendapatkan satu kartu entah itu kartu yang berisi soal atau jawaban, setiap siswa yang mendapatkan kartu lalu memikirkan jawabanya dan kemudian mencari kartu pasangan dengan temanya, untuk siswa yang telah menemukan kartu pasanganya dan tidak melampui waktu yang ditentukan maka akan mendapatkan bintang di dada dan selanjutnya siswa tersebut mempresentasikan kedepan kelas. Permainan ini dilakukan pada 2 kocokan kartu. Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. Pada kegiatan akhir guru melakukan refleksi dengan memberikan PR kepada siswa, setelah selesai kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Kamis 02 April 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas V. Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 ini hampir sama dengan pertemuan 1. Urutan pelaksanaan pembelajaran yaitu guru mengucap salam, guru menunjuk ketua

46 kelas untuk memimpin doa, guru melakukan presensi siswa, selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran pada pertemuan 1 kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal dilaksanakan kemudian masuk dalam kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan materi, setelah itu dalam kegiatan elaborasi guru mengajak siswa bermain kartu pasangan atau Make A Match yaitu dengan cara yang pertama guru mengocok kartu kemudian setiap siswa mendapatkan satu kartu entah itu kartu yang berisi soal atau jawaban, setiap siswa yang mendapatkan kartu lalu memikirkan jawabanya dan kemudian mencari kartu pasangan dengan temanya, untuk siswa yang telah menemukan kartu pasanganya dan tidak melampui waktu yang ditentukan maka akan mendapatkan bintang di dada dan selanjutnya siswa tersebut mempresentasikan kedepan kelas. Permainan ini dilakukan pada 2 kocokan kartu. Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. Pada kegiatan akhir guru melakukan refleksi dengan memberikan soal tes kepada siswa, setelah selesai kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. 4.1.3.3 Tahap Observasi Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan / aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Tahap observasi ini juga sama dengan tahap observasi siklus sebelumnya yaitu dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa dan kamera untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. Hasil observasi kegiatan siswa akan disajikan sebagai berikut:

47 Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2 2013/2014 Siklus II No Keterangan Total Presentase % (Seharusnya) Keterlaksanaan Presentase % 1 Pertemuan 1 100 % 100 % 2 Pertemuan 2 100 % 100 % Dari tabel diatas maka dapat dianalisis bahwa hasil observasi siklus II pertemuan 1 dan 2 sudah terlaksana dengan sangat baik, dan mencapai presentasi keberhasilan yaitu 100 % 4.1.3.4 Tahap Refleksi Berdasarkan tes dan observasi yang dilaksanakan guru dan peneliti melakukan refleksi. Kelemahan dan kekurangan pada siklus I dapat diatasi pada siklus II. Kegiatan siswa yang telah di observasi peneliti juga mengalami peningkatan, hal ini juga mempengaruhi hasil evaluasi yang diadakan di akhir pembelajaran. Hasil siklus II ini telah memenuhi hasil kinerja, maka dari itu tidak perlu dilakukan tindakan penelitian selanjutnya. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Siklus I Tabel 4.5 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus I No Interval Frekuensi Presentase % Keterangan 1 60 68 5 35,8 % Belum tuntas 2 69 77 3 21,5 % Belum tuntas 3 78 86 0 0 % Belum tuntas 4 87 95 2 14,3 % Tuntas 5 96 4 28,6 % Tuntas Jumlah 14 100 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60

48 Untuk lebih jelasnya hasil belajar IPA Siklus I, akan disajikan dalam gambar berikut: 6 4 2 0 60-68 69-77 78-86 87-95 96 Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus I. Dari tabel 4.5 dan gambar 4.1 di dapat bahwa siswa yang mendapat rentang 60 68 ada 5 siswa, 69 77 ada 3 siswa, 78 86 tidak ada, 87 95 ada 2, dan 96 ada 4 siswa. Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus I No Ketuntasan Siklus I Frekuensi Presentase 1 Tuntas 6 42,85 % 2 Tidak Tuntas 8 57,15 % Jumlah 14 100 % Rerata 80 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Hasil analisis ketuntasan hasil belajar siklus I, untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk gambar berikut:

49 Tuntas Tidak tuntas Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus I Dari tabel 4.6 dan gambar 4.2 didapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Make A Match pada pelaksanaan tindakan siklus I yang terdiri dari 14 siswa ada 6 siswa yang tuntas atau sebesar 42,85% dan ada 8 siswa yang belum tuntas atau 57,15%. Tabel 4.7 Destribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus I No Kriteria Interval Frekuensi Presentase % 1 Sangat kurang baik 99-104 4 28,57 % 2 Kurang baik 105-110 3 21,42 % 3 Cukup 111-116 4 28,57 % 4 Baik 117-122 2 14,28 % 5 Sangat baik 123-128 1 7,14 % Jumlah 14 100 % Nilai Tertinggi 124 Nilai Terendah 99 Dari tabel diatas didapat bahwa nilai motivasi pada interval 99-104 ada 4 siswa atau mencapai presentase 28,57 %, pada interval 105-110 ada 3 siswa atau 21,42 %, pada interval 111-116 ada 14 siswa atau 28,57%, pada interval 117-122 ada 2 siswa atau 14,28%, dan pada interval 123-128 ada 1 siswa atau 7,14%.

50 4.2.2 Siklus II Tabel 4.8 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus II No Interval Frekuensi Presentase % Keterangan 1 85 88 3 21,5 % Tuntas 2 89 92 3 21,5 % Tuntas 3 93 96 1 7,2 % Tuntas 4 97-100 7 50 % Tuntas Jumlah 14 100 % Nilai Terendah 85 Nilai Tertinggi 100 Untuk lebih jelasnya maka akan disajikan dalam gambar berikut: 8 6 4 2 0 85-88 89-92 93-96 97-100 Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014Siklus II. Dari tabel 4.8 dan gambar 4.3 di dapat bahwa siswa yang mendapat rentang skor 85-88 ada 2 siswa, skor 89-92 ada 3 siswa, skor 93 96 ada 1 siswa, dan skor 97 100 ada 7 siswa.

51 Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus II No Ketuntasan Siklus I Frekuensi Presentase 1 Tuntas 14 100 % 2 Tidak Tuntas 0 0 % Jumlah 14 100 % Rerata 95,28 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 85 Hasil analisis ketuntasan hasil belajar siklus I, untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk gambar berikut: Tuntas Tidak tuntas Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus II Dari tabel 4.9 dan gambar 4.4 didapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Make A Match pada pelaksanaan tindakan siklus II yang terdiri dari 14 siswa ada 14 siswa yang tuntas atau sebesar 100 % dan ada 0 siswa yang belum tuntas atau 0 %.

52 Tabel 4.10 Destribusi Frekuensi Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus II No Kriteria Interval Frekuensi Presentase % 1 Kurang baik 154-157 7 50% 2 Cukup 158-161 3 21,42% 3 Baik 162-165 3 21,42% 4 Sangat baik 166-169 1 7,14% Jumlah 14 100% Nilai Tertinggi 166 Nilai Terendah 154 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kriteria kurang baik dan pada interval 154-157 ada 7 siswa, pada kriteria cukup dan pada interval 158-161 ada 3 siswa, pada kriteria baik dan pada interval 162-165 ada 3 siswa, dan pada kriteria sangat baik pada interval 166-169 ada 1 siswa. 4.2.3 Analisis Komparatif 4.2.3.1 Analisis Deskriptif Komparatif Hasil Belajar IPA SD Kelas 5 Berdasarkan analisis skor hasil belajar IPA kelas 5 SDN Purworejo dari siklus I dan siklus II, dilakukan analisis deskriptif komparatif. Skor ketuntasan bandingkan dari pra siklus, siklus I, siklus II. Hasil analisis deskriptif komparatif disajikan dalam satu tabel sebagai perbandingan yaitu sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 No Ketuntasan Prasiklus Siklus I Siklus 2 F % F % F % 1 Tuntas 1 7,2 6 42,85 14 100 2 Tidak Tuntas 13 92,9 8 57,15 0 0 Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan ketuntasan belajar IPA kelas 5 SDN Purworejo semester 2/2013-2014 dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 maka akan disajikan dalam gambar berikut:

53 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Prasiklus Siklus I Siklus II Tuntas Tidak tuntas Gambar 4.5 Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Dari tabel 4.11 dan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM 80 pada mata pelajaran IPA. Pada prasiklus sebelum digunakanya model kooperatif tipe Make A Matchsiswa yang mencapai KKM 80 hanya ada 1 siswa atau sebesar 7,2%, kemudian setelah dilakukan penelitian pada siklus I dengan menggunakan penerapan model kooperatif tipe Make A Match siswa yang mencapai KKM 80 ada 6 siswa atau sebesar 42,85%, kemudian penelitian siklus II dengan menggunakan penerapan model kooperatif tipe Make A Match siswa yang mencapai KKM 80 ada 14 siswa atau sebesar 100%. Dengan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4.2.3.2 Analisis Deskriptif Komparatif Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Berdasarkan analisis skor motivasi belajar yang diperoleh dari angket motivasi belajar pada siklus I dan siklus II, analisis deskriptif komparatif akan disajikan dalam tabel sebagai perbandingan yaitu sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Perbandingan Motivasi Belajar IPA Kelas V SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Siklus 1 Siklus 2 60,6 % 86,8 % Pertemuan 1 (%) 70 % 90 % Pertemuan 2 (%)

54 Untuk lebih jelas hasil perbandingan motivasi belajar siswa akan disajikan dalam gambar berikut: 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% pertemuan 1 pertemuan 2 0,00% Siklus1 Siklus 2 Gambar 4.6 Diagram Batang Perbandingan Motivasi Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Dari tabel 4.12 dan gambar 4.6 tentang perbandingan motivasi belajar IPA kelas 5 SDN Purworejo dapat dilihat bahwa ada peningkatan dari siklus 1 pertemuan 1 ke pertemuan ke siklus 2 pertemuan 1 ke pertemuan ke 2. Siklus 1 pertemuan motivasi belajar siswa mencapai presentase 60,6 %, kemudian naik ke pertemuan 2 menjadi 70 %, pada siklus 2 pertemuan 1 motivasi belajar siswa mencapai presentase 86,8 % naik ke pertemuan 2 menjadi 90 %. 4.2.3.3 Analisis Deskriptif Komparatif Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Berdasarkan analisis deskriptif komparatif hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas 5 SDN Purworejo semester 2/2013-2014 maka akan disajikan dalam tabel hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar yaitu sebagai berikut:

55 Tabel 4.13 Hasil Perbandingan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Pelaksanaan Motivasi Belajar Ketuntasan Hasil Pertemuan 1 (%) Pertemuan 2 (%) Belajar (%) 60,6 % 70 % 42,85 % Siklus I 86,8 % 90 % 100 % Siklus II Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk gambar berikut: 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Siklus I Siklus II Motivasi belajar siswa pertemuan 1 Motivasi belajar pertemuan 2 Hasil ketuntasan belajar Gambar 4.7 Diagram Batang Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPA Kelas 5 SDN Purworejo Semester 2/2013-2014 Dari tabel 4.13 dan gambar 4.7 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar siswa kelas 5 SDN Purworejo dengan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Purworejopada siklus 1, hasil angket motivasi belajar pada pertemuan 1 mencapai presentase 60,6% kemudian pertemuan 2 motivasi belajar siswa naik menjadi 70% dan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan sebesar 42,85%. Pada siklus II, hasil angket motivasi belajar siswa pada pertemuan 1 mencapai presentase 86,6% kemudian motivasi belajar siswa naik menjadi 90% dan pada hasil belajar siswa mencapai ketuntasan 100%.

56 4.3 Pembahasan Melalui observasi sebelum dilakukan penelitian didapat bahwa motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa sangat rendah. Terbukti bahwa nilai siswa pada akhir semester 1/2013-2014 sangat rendah, dari 14 siswa yang mencapai KKM 80 hanya 1 siswa dan 13 siswa lainya tidak tuntas. Setelah dilakukan identifikasi masalah, didapat bahwa hal tersebut terjadi karena salah satunya karena siswa cenderung pasif dan kurang antusias dalam belajar. Model kooperatif tipe Make A Match dirancang untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pembelajaran IPA dikelas tersebut, pada model kooperatif tipe Make A match terdapat tahap-tahap yang cocok untuk mengaktifkan siswa dan memancing siswa untuk tertarik dalam mengikuti pembelajaran IPA, karena dalam model ini siswa akan diajak bermainn kartu untuk mencari pasangan kartu tersebut, sehingga semua siswa dituntut untuk aktif. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat dilihat bahwa dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Make a Match telah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 presentase motivasi belajar siswa mencapai 60,6% dan meningkat 9,4% yaitu menjadi 70% dan hasil belajar mencapai ketuntasan 42,85%. Pada siklus I pertemuan 2 presentase motivasi belajar siswa mencapai 86,8% dan meningkat 3,2% menjadi 90% sehingga hasil belajar pun juga meningkat menjadi 100%. Peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar mencapai peningkatan. Peningkatan ini dikarenakan kegiatan siswa yang meningkat menjadi aktif dalam melakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Make A Match, karena pada model ini siswa dituntut untuk lebih aktif. Terlebih dalam model ini siswa mencari pasangan kartu maka siswa akan selalu mengingat dan melekat pada pikiran siswa karena model ini juga merupakan permainan sehingga membuat pembvelajaran yang menyenangkan bagi siswa daripada siswa hanya ditrerangkan saja oleh guru.

57 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Riya Yuni Astuti (2012) dengan judul Penelitian Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Type Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Semester Genap Tahun ajaran 2011/2012. Dengan penelitian yang telah dilaksanakan terbukti terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang berjumlah 12 siswa, pada kondisi awalnya yang terdapat 5 siswa yang tuntas dari KKM atau sebesar 41,7% dan yang belum tuntas terdapat 7 siswa ataus sebesar 58,3%. Pada siklus I terdapat 9 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 75%, dan yang belum tuntas 3 siswa atau sebesar 25%. Sedangkan pada siklus II terdapat 12 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 100%, dan yang belum tuntas dalam pembelajaran sebesar 0 siswa atau sebesar 0%. Tingkat ketuntasan akhir pada penelitian Riya Yuni Astuti (2012) pada penelitian ini tingkat ketuntasan mencapai 100%. Hal ini juga sama dengan peneliti yang melakukan penelitian di kelas 5 SDN Purworejo yang tingkat ketuntasan mencapai 100 % bisa disebut hal ini mengalami ketuntasan secara klasikal.