Lampiran 1. Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar Ca. No Konsentrasi (ppm) Absorbansi

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

STUDI PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM SAWI PAHIT(

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

No Nama RT Area k Asym N (USP)

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

n = n = 6 n = Jumlah sampel yang diteliti

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan pembuatan larutan standar

Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL ESENSIAL PADA DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Dimana X rata rata : Χ n. Dimana Y rata rata : Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat ditentukan dari persamaan : Y = ax + b

DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

PENETAPAN KADAR PROTEIN DAN KALSIUM (Orthetrm sp.) DARI CIBET YANG TERDAPAT DIKABUPATEN KARO OLEH: MAHARANI NIM:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Pb,Cd, dan Hg. 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Pb.

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

Transkripsi:

Lampiran 1. Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar Ca Konsentrasi (ppm) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 0,2000 0,6000 1,5000 2,0000 2,5000 3,0000 0,0042 0,0125 0,0318 0,0432 0,0535 0,0635

Lampiran 2. Perhitungan Persamaan Regresi untuk logam Ca. Konsentrasi ( mcg / ml ) X Y 1. 2. 3. 4. 5. 6. 0,2 0,6 1,5 2,0 2,5 3,0 0,0042 0,0125 0,0318 0,0432 0,0535 0,0635 N o. 1. 2. 3. 4. 5. 6. X Y X Y 0,2 0,6 1,5 2,0 2,5 3,0 0,0042 0,0125 0,0318 0,0432 0,0535 0,0635 2 0,04 0,36 2,25 4,00 6,25 9,00 21,9 x 9,8 y 0,2087 x 2 y 2 0,00001764 0,00015625 0,00101124 0,00186624 0,00286225 0,00403225 2 0,00994587 XY 0,00084 0,00750 0,04770 0,08640 0,13375 0,19050 xy 0,46669 Persamaan garis regresi dengan rumus : Y ax + b Keterangan : a slope b intersep a n ( xy) ( x) ( y) n ( x 2 ) ( x) 2 6 (0,46669) (9,8)(0,2087) 6 (21,9) (9,8) 2 2,80014 2,04526 131,4 96,04 0,75488 35,36 0,021348

( x 2 ) ( y) ( x) ( xy) b n ( x 2 ) ( x) 2 (21,9) (0,2087) (9,8) (0,46669) 6(21,9) (9,8) 2 4,57053 4,573562 131,4 96,04-0,003052 35,36-0,000086 Koefisien korelasi dapat ditentukan sebagai berikut : r n ( xy) ( x) ( y) [n ( x 2 ) ( x) 2 ] [n ( y 2 ) ( y) 2 ] 6 (0,46669) (9,8) (0,2087) [6 (21,9) (9,8) 2 ] [6 (0,00994587) (0,2087) 2 ] 2,80014 2,04526 [131,4 96,04] [0,05967522 0,04355569] 0,75488 [35,36] [0,01611953] 0,9993 Jadi persamaan garis regresi adalah : Y 0,021348416X - 0,000086312 dengan r 0,9993

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium pada Sampel Misalnya untuk kalsium pada sawi pahit Dengan menggunakan persamaan garis regresi untuk kalsium Y 0,021348X - 0,000086 Keterangan : Y X Konsentrasi (mcg/ml) 0,05460,021348X - 0,000086 X 2,5616 mcg/ml Dengan menggunakan rumus : Kadar (mcg/g) C x V x Fp BS Keterangan : C Konsentrasi (mcg/ml) V Volume larutan sampel (ml) Fp Faktor pengenceran BS Berat sampel (g) Maka kadarnya adalah : Kadar (mcg/g) 2,5616 mcg/ml x 50 ml x 5 60,005g 10,6724 mcg/g 1,06724 mg/100 g Fp sawi pahit 5 Fp sawi manis 50 Fp biji melinjo 1 Fp daun kemangi 50

Lampiran 4. Data hasil pengukuran Ca dalam sawi manis, sawi pahit, biji melinjo dan daun kemangi 1. Sayur sawi pahit 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kode Sampel SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5 SP 2. Sayur Sawi Manis 6 Berat Sampel (g) 60,005 60,008 60,006 60,006 60,003 60,007 (A) 0,0546 0,0630 0,0591 0,0606 0,0578 0,0603 Konsentrasi (mcg/ml) 2,5616 2,9551 2,7724 2,8427 2,7115 2,8286 Kadar (mg/100g) 1,06724 1,23112 1,15505 1,18432 1,12974 1,17845 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kode Sampel SM 1 SM 2 SM 3 SM 4 SM 5 SM 6 3. Biji Melinjo Berat Sampel (g) 40,014 40,011 40,016 40,020 40,015 40,012 (A) 0,0502 0,0482 0,0489 0,0485 0,0484 0,0439 Konsentrasi (mcg/ml) 2,3555 2,2618 2,2946 2,2759 2,2712 2,0604 Kadar (mg/100g) 14,71676 14,13250 14,33559 14,21710 14,18962 12,87365 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kode Sampel BM 1 BM 2 BM 3 BM 4 BM 5 BM 4. Daun Kemangi 6 Berat Sampel (g) 30,011 30,006 30,017 30,023 30,013 30,012 (A) 0,0328 0,0252 0,0340 0,0365 0,0299 0,0307 Konsentrasi (mcg/ml) 1,5405 1,1845 1,5967 1,7138 1,4046 1,4421 Kadar (mg/100g) 0,25666 0,19734 0,26601 0,28552 0,23402 0,24026 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kode Sampel DK 1 DK 2 DK 3 DK 4 DK 5 DK 6 Berat Sampel (g) 10,008 10,005 10,006 10,005 10,003 10,004 (A) 0,0328 0,0342 0,0323 0,0323 0,0312 0,0273 Konsentrasi (mcg/ml) 1,5405 1,6060 1,5170 1,5170 1,4655 1,2828 Kadar (mg/100g) 38,48063 40,13082 37,90315 37,90694 36,62676 32,05784

Lampiran 5. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar logam Ca pada Sawi Pahit Kadar Ca ( mcg / g ) Xi 1. 10,6725 2. 12,3112 3. 11,5505 4. 11,8432 5. 11,2974 6. 11,7845 N6 X69,4413 X 11,5736 0,0546 0,0630 0,0591 0,0606 0,0578 0,0603 X i - X (X i X) 2-0,9011 0,7376-0,0231 0,2696-0,2762 0,2109 0,81198121 0,54405376 0,00053361 0,07268416 0,07628644 0,04447881 (X i -X) 2 1,55001799 Dilakukan uji penolakan hasil analisis dengan Q-test. Data ke-2 adalah data yang paling menyimpang 10,6725 11,2974 Q hitung 0,3813 12,3112 10,6725 Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,621 Q hitung < Q kritis ; maka semua data diterima s (X X) n-1 2 s 1,55001799 6-1 s 0,5568

Rata-rata kadar kalsium dengan selang kepercayaan 95% pada sawi pahit μ X ± t ½ α s/ n μ 11,5736 ± 2,57. 0,5568/ 6 μ 11,5736 ± 0,5812 mcg/g

Lampiran 6. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar logam Ca pada Sawi Manis Kadar Ca ( mcg / g ) Xi 1. 147,1676 2. 141,3250 3. 143,3559 4. 142,1711 5. 141,8962 6. 128,7365 n6 X844,6523 X 140,7754 0,0502 0,0482 0,0489 0,0485 0,0484 0,0439 X i - X (X i X) 2 6,3922 0,5496 2,5805 1,3957 1,1208-12,0389 40,86022084 0,30206016 6,65898025 1,94797849 1,25619264 144,9351132 (X i -X) 2 195,9605454 Dilakukan uji penolakan hasil analisis dengan Q-test. Data ke-6 adalah data yang paling menyimpang 128,7365 141,3250 Q hitung 0,6830 147,1676 128,7365 Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,621 Q hitung > Q kritis ; maka tidak semua data diterima sehingga dilakukan uji statistik dengan tidak mengikutsertakan data ke-6 1. 2. 3. 4. 5. Kadar Ca ( mcg / g ) Xi 147,1676 141,3250 143,3559 142,1711 141,8962 0,0502 0,0482 0,0489 0,0485 0,0484 X i - X (X i X) 2 3,9844 1,8582 0,1727-1,0121-1,2870 15,87544336 3,45290724 0,02982529 1,02434641 1,65636900 N5 X715,9158 X143,1832 (X i -X) 2 22,0388913

Dilakukan uji penolakan hasil analisis dengan Q-test. Data ke-1 adalah data yang paling menyimpang 147,1676 143,3558 Q hitung 0,6524 147,1676 141,3250 Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,717 s (X X) n-1 2 s 22,0388913 5-1 s 2,3473 Rata-rata kadar kalsium dengan selang kepercayaan 95% pada sawi pahit μ X ± t ½ α s/ n μ 140,7754 ± 2,78. 2,3473/ 6 μ 140,7754 ± 2,6640 mcg/g

Lampiran 7. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar logam Ca pada Biji Melinjo Kadar Ca ( mcg / g ) Xi 1. 2,5666 2. 1,9734 3. 2,6601 4. 2,8552 5. 2,3402 6. 2,4026 n6 X14,7975 X 2,4663 0,0328 0,0252 0,034 0,0365 0,0299 0,0307 X i - X (X i X) 2 0,1003-0,4929 0,1938 0,3889-0,1261-0,0637 0,01006009 0,24295041 0,03932289 0,15124321 0,01590121 0,00405769 (X i -X) 2 0,4635355 Dilakukan uji penolakan hasil analisis dengan Q-test. Data ke-6 adalah data yang paling menyimpang 1,9734 2,3402 Q hitung 0,4149 2,8552 1,9734 Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,621 Karena Q hitung < Q kritis ; maka semua data diterima s (X X) n-1 2 s 0,4635355 6-1 s 0,3045 Kadar logam Ca (µ) X ± (t x SD/ n ) 2,4663 ± 2,57 x 0,3045/ 6 2,4663 ± 0,3195 mcg/g

Lampiran 8. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar logam Ca pada Daun Kemangi Kadar Ca ( mcg / g ) Xi 1. 384,8063 2. 401,3082 3. 379,0315 4. 379,0694 5. 366,2676 6. 320,5784 n6 X2231,0587 0,0328 0,0342 0,0323 0,0323 0,0312 0,0273 X i - X (X i X) 2 12,9632 29,4651 7,1884 7,2263-5,5755-51,2647 168,0445542 868,1921180 51,67309456 52,21941169 31,08620025 2628,069466 (X i -X) 2 3799,284843 X 371,8431 Dilakukan uji penolakan hasil analisis dengan Q-test. Data ke-6 adalah data yang paling menyimpang 320,5784 366,2676 Q hitung 0,5660 401,3082 320,5784 Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,621 Karena Q hitung < Q kritis ; maka semua data diterima SD (X i X) 2 n - 1 27,5655 3799,284843 6-1 Kadar logam Ca (µ) X ± (t x SD/ n ) 371,8431 ± 2,57 x 27,5655 / 6 371,8431 ± 28,9217 mcg/g

Lampiran 9. Perhitungan (%) Perolehan Kembali Sampel Sampel Massa Basah (g) C A (mcg/g) A C (mcg/g) CF (mcg/g) Perolehan Kembali (%) 1. Biji Melinjo 1 30,011 0,0602 1,5405 1,4995 2,8239 86,19 2. Biji Melinjo 2 30,006 0,0532 1,1845 1,4997 2,4539 84,64 3. Biji Melinjo 3 30,017 0,0612 1,5967 1,4992 2,8708 84,99 4. Biji Melinjo 4 30,023 0,0628 1,7138 1,4989 2,9457 82,19 5. Biji Melinjo 5 30,013 0,0578 1,4046 1,4994 2,7115 87,16 6. Biji Melinjo 6 30,012 0,0574 1,4421 1,4994 2,6928 83,41 Larutan baku kalsium yang ditambahkan pada masing-masing perlakuan recovery adalah sebesar 0,45 ml dimana konsentrasi larutan baku tersebut adalah 100 mcg/ml, sehingga konsentrasi larutan baku yang ditambahkan dapat dihitung sebagai berikut C * A Volume konsentras Massabasah Contoh perhitungan larutan baku yang ditambahkan C * A 0,45ml 100mcg/ml 30,011g 1,4995 mcg/ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan diperoleh dari CF CA %Perolehan kembali 100 * C A Keterangan : C F konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C A konsentrasi sampel awal C A konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Contoh perhitungan % Perolehan kembali pada kalsium Biji Melinjo : % Perolehan kembali ( 2,8239 mcg/g -1,5405 mcg/g) 1,4995mcg / g 86,19% 100 Perolehan Kembali (%) 1. 86,19 2. 84,64 3. 84,99 4. 82,19 5. 87,16 6. 83,41 n6 X508,58 X i - X (X i X) 2 0,0602 0,0532 0,0612 0,0628 0,0578 0,0574 1,43-0,12 0,23-2,57 2,4-1,35 2,0449 0,0144 0,0529 6,6049 5,7600 1,8225 (X i -X) 2 16,2996 X 84,76 Dilakukan uji penolakan hasil analisis dengan Q-test. Data ke-6 adalah data yang paling menyimpang 82,19 83,41 Q hitung 0,2455 87,16 82,19 Nilai Q kritis pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,621 Karena Q hitung < Q kritis ; maka semua data diterima

Lampiran 10. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) logam Ca Konsentrasi (mcg/ml) X Y Y i (Y-Yi) 2 1. 0,2 0,0042 0,004183371 2,765236410 x 10-10 2. 3. 4. 5. 6. 0,6 1,5 2,0 2,5 3,0 0,0125 0,0318 0,0432 0,0535 0,0635 0,012722738 0,031936312 0,04261052 0,053284728 0,063958936 496,1221664 x 10-10 185,8096134 x 10-10 3474,866704 x 10-10 463,4203398 x 10-10 2106,222521 x 10-10 n7 (Y-Y i ) 2 6729,206581 x 10-10 Simpangan Baku (SB) ( y yi) n 2 2 6729,206581 x 10 6 2 0,000410159 Batas Deteksi 3SB Slope 3 0,000410159 0,021348416 0,0576 Batas Kuantitasi 10SB Slope 10 0,000410159 0,021348416 0,1921

Lampiran 11. Gambar Sawi Pahit dan Sawi Manis Gambar 1. Gambar Sawi Pahit Gambar 2. Gambar Sawi Manis

Lampiran 12. Gambar Biji Melinjo dan Daun Kemangi Gambar 3. Gambar Biji Melinjo Gambar 4. Gambar Daun Kemangi Lampiran 13. Gambar Alat Tanur dan Alat Spektrofotometri Serapan Atom

Gambar 5. Gambar Alat Tanur Gambar 6. Gambar Alat Spektrofotometri Serapan Atom

Lampiran 14. Hasil Identifikasi Tumbuhan