DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

STUDI KANDUNGAN MINERAL KALIUM, NATRIUM, MAGNESIUM PADA SELADA

PENETAPAN KADAR MINERAL KALSIUM, KALIUM DAN NATRIUM PADA DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinicus Lour.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

MEDAN MEDAN

ANALISIS KALSIUM, MAGNESIUM, DAN TIMBAL PADA AIR MINERAL DALAM KEMASAN DAN AIR MINUM ISI ULANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN BESI PADA BEBERAPA SPESIES BAYAM SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Gambar 2. Daun Tempuyung

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

PENETAPAN KADAR KALIUM DAN NATRIUM DALAM MENTIMUN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

ANALISIS MINERAL KALSIUM DAN MAGNESIUM PADA AIR MINUM PDAM TIRTANADI DI BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR KALSIUM DAN KALIUM DALAM BROKOLI (Brassica oleracea, L.) SEGAR DAN DIREBUS SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL ESENSIAL PADA DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daun kari (Murraya koenigii (L.) Spreng) merupakan daun majemuk dan

PENETAPAN KADAR KALIUM, KALSIUM, NATRIUM, DAN MAGNESIUM DALAM ALPUKAT LOKAL DAN ALPUKAT IMPOR SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MINERAL KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA BEBERAPA JENIS AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA MEDAN

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kalsium oksalat (CaC 2 O 4 ) dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) adalah bahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PEMERIKSAAN KANDUNGAN MINERAL KALSIUM, KALIUM DAN NATRIUM PADA APEL HIJAU (Pyrus malus, L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan Pembimbing... iii. Halaman Pengesahan Penguji... iv. Halaman Motto... Halaman Persembahan...

STUDI PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM SAWI PAHIT(

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING SKRIPSI

Skripsi Sarjana Kimia NUR AFRIYANTI

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR KALIUM PADA DAUN KUMIS KUCING, DAUN PEGAGAN DAN DAUN SALAM SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tingginya mencapai 5 15 m, dengan batang yang bulat, dan mempunyai akar

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Brokoli diperkirakan didomestikasi di

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

PENETAPAN KADAR PROTEIN DAN KALSIUM (Orthetrm sp.) DARI CIBET YANG TERDAPAT DIKABUPATEN KARO OLEH: MAHARANI NIM:

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

ANALISA KANDUNGAN KALSIUM DAN MAGNESIUM DALAM CACING TANAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM OLEH: ADERIA PUTRI NESTI NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii iv vi vii viii xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Hipotesis... 3 1.4 Tujuan Penelitian... 3 1.5 Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Manggis... 5 2.1.1 Sistematika tanaman manggis... 5 2.1.2 Spesifikasi tumbuhan... 5 2.1.3 Khasiat... 6 2.1.4 Kandungan kimia... 6 2.2 Mineral... 7 viii

2.2.1 Kalsium... 7 2.2.2 Kalium... 8 2.2.3 Magnesium... 9 2.3 Spektrofotometri Serapan Atom... 10 2.4 Validasi Metode Analisis... 15 2.4.1 Kecermatan (Accuracy)... 15 2.4.2 Keseksamaan... 16 2.4.3 Batas deteksi dan Batas kuantifikasi... 17 BAB III METODE PENELITIAN... 18 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 18 3.2 Bahan-bahan... 18 3.2.1 Sampel... 18 3.2.2 Pereaksi... 18 3.3 Alat-Alat... 18 3.4 Pembuatan Pereaksi... 19 3.5 Prosedur Penelitian... 19 3.5.1 Pengambilan sampel... 19 3.5.2 Penyiapan sampel... 19 3.5.3 Proses destruksi... 20 3.5.4 Pembuatan larutan sampel... 20 3.5.5 Analisis kuantitatif... 20 3.5.5.1 Pembuatan kurva kalibrasi kalsium... 20 3.5.5.2 Pembuatan kurva kalibrasi kalium... 21 3.5.5.3 Pembuatan kurva kalibrasi magnesium... 21 ix

3.5.5.4 Pengujian kadar kalsium... 22 3.5.5.5 Pengujian kadar kalium... 22 3.5.5.6 Pengujian kadar magnesium... 23 3.5.5.7 Perhitungan kadar kalsium, kalium, dan magnesium dalam sampel... 23 3.5.6 Analisis data secara statistik... 23 3.5.7 Validasi metoda... 24 3.5.7.1 Uji perolehan kembali... 24 3.5.7.2 Penentuan batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ)... 25 3.5.7.3 Uji keseksamaan... 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27 4.1 Identifikasi Tumbuhan... 27 4.2 Analisis Kuantitatif... 27 4.2.1 Kurva kalibrasi kalsium, kalium, dan magnesium 28 4.2.2 Kadar kalsium, kalium, dan magnesium pada sampel... 29 4.2.3 Batas deteksi dan batas kuantitasi... 30 4.2.4 Uji perolehan kembali... 30 4.2.5 Simpangan baku relatif... 31 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 33 5.1 Kesimpulan... 33 5.2 Saran... 33 DAFTAR PUSTAKA... 34 LAMPIRAN... 36 x

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Hasil Analisis Kuantitatif Kalsium, Kalium, dan Magnesium pada KMS dan KMK... 29 Tabel 4.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium, Kalium, dan Magnesium... 30 Tabel 4.3 Persen Uji Perolehan Kembali (recovery) Kalsium, Kalium, dan Magnesium dalam Sampel... 31 Tabel 4.4 Nilai Simpangan Baku dan Simpangan Baku Relatif Kalsium, Kalium, dan Magnesium... 31 xi

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4. 1. Kurva kalibrasi kalsium... 28 Gambar 4.2. Kurva kalibrasi kalium... 28 Gambar 4.3. Kurva kalibrasi magnesium... 28 xii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan... 36 Lampiran 2. Gambar Sampel kulit buah manggis... 37 Lampiran 3. Gambar Alat-Alat yang Digunakan... 38 Lampiran 4. Bagan Alir Proses Dekstruksi Kering... 40 Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel... 42 Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kalsium, Kalium, dan Magnesium... 43 Lampiran 7. Perhitungan Persamaan Garis Regresi... 44 Lampiran 8. Lampiran 9. Hasil Analisis Kalsium, Kalium, dan Magnesium dalam Sampel... 48 Contoh Perhitungan Kadar Kalsium, Kalium, dan Magnesium dalam Sampel... 50 Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Sampel... 54 Lampiran 11. Perhitungan Statistik Kadar Kalium dalam Sampel... 58 Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium dalam Sampel... 62 Rekapitulasi Data Kadar Kalsium, Kalium dan Magnesium pada Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebelum Uji-t.... 66 Rekapitulasi Data Kadar Kalsium, Kalium dan Magnesium pada Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Setelah Uji-t.... 68 Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium, Kalium, dan Magnesium... 70 Hasil Uji Perolehan Kembali Kalsium, Kalium dan Magnesium Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Standar... 74 xiii

Lampiran 17. Lampiran 18. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalsium, Kalium, dan Magnesium dalam Sampel... 76 Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kalsium, Kalium, dan Magnesium dalam Sampel... 79 Lampiran 19. Tabel Distribusi t... 82 xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manggis dengan nama latin Garcinia Mangostana L merupakan tanaman yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan Thailan. Di Indonesia tanaman manggis mudah dijumpai dari Sabang sampai Marauke (Mardiana, 2013). Buah dan kulit mangis mengandung mineral seperti kalium dan magnesium. Kandungan kalium pada kulit dan buah manggis berfungsi untuk mengontrol detak jantung dan tekanan darah, ini berarti kulit dan buah manggis dapat menjadi senjata ampuh mencegah stroke dan jantung koroner (Anonim, 2014). Kulit manggis juga mengandung kalsium yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memperkuat tulang. (Anonim, 2013). Kulit buah manggis segar dapat dikonsumsi dengan dalam bentuk jus (Anonim, 2014). Selain itu kulit buah manggis baik segar maupun kering dapat dikonsumsi dalam bentuk air rebusannya. Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzimenzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan hemoglobin (Almatsier, 2004). Kalsium merupakan suatu mineral yang membantu aktivitas saraf dan otot normal. Kalsium merangsang kontraksi otot jantung (miokardium) dan membantu pembekuan darah dengan mengubah protrombin menjadi trombin, selain itu 1

kalsium juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi (Kee dan Hayes 1993). Kalium, suatu elektrolit selular yang penting untuk transmisi dan konduksi impuls-impuls saraf, kontraksi otot-otot rangka, otot jantung dan otot polos. (Kee dan Hayes 1993). Kadar magnesium yang normal dapat mempertahankan kontraksi otot polos, dan berimplikasi terhadap kontrol tekanan darah. Magnesium juga dapat melindungi otot jantung dari kerusakan selama iskemia (Barasi, 2007). Kadar kalsium, kalium dan magnesium harus dipertahankan dalam batas yang ketat agar aktivitas listrik di jantung dapat berjalan normal. Kadar abnormal ketiga mineral ini dapat mengakibatkan aritmia (Barasi, 2007). Keseimbangan mineral-mineral tersebut dalam tubuh sangatlah penting. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui kandungan kalsium, kalium, dan magnesium yang terdapat pada kulit buah manggis yang berperan dalam menambah asupan mineral dalam tubuh. Sampel yang diuji dalam penelitian ini adalah kulit buah manggis segar (KMS) dan kulit buah manggis kering (KMK). Berbagai metode dapat diterapkan dalam pemeriksaan kandungan kalsium, kalium dan magnesium. Kalsium dan magnesium dapat ditentukan dengan metode kompleksometri, gravimetri dan spektrofotometri serapan atom. Sedangkan untuk kalium dapat memakai metode gravimetri, dan spektrofotometri serapan atom (Khopkar, 1984). Pemeriksaaan kalsium, kalium dan magnesium pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom, karena metode ini adalah salah satu metode yang mudah, cepat analisisnya, dan 2

ketelitiannya sampai tingkat runut serta tidak memerlukan pemisahan pendahuluan (Khopkar, 1984) sehingga dipilih untuk pemeriksaan kalsium, kalium, dan magnesium pada KMS dan KMK. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Berapakah kadar kalsium, kalium dan magnesium pada kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) segar dan kering? 2. Apakah ada pebedaan antara kadar kalsium, kalium, dan magnesium pada kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) segar dan kering? 2.3 Hipotesis 1. Kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) segar dan kering mengandung kalsium, kalium, dan magnesium dalam jumlah tertentu. 2. Kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) kering mengandung kalsium, kalium dan magnesium lebih tinggi dari pada kulit buah manggis segar. 2.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kadar mineral kalsium, kalium, dan magnesium pada kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) yang segar dan kering. 3

2. Untuk mengetahui perbedaan kandungan mineral kalsium, kalium, dan magnesium pada kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) yang segar dan kering. 2.5 Manfaat Penelitian Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan mineral kalsium, kalium, dan magnesium yang terkandung dalam kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.) yang segar dan kering. 4