BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada dalam voltametri seperti pengaruh variasi ph, pengaruh variasi elektrolit, dan pengaruh konsentrasi terhadap hasil analisis atau voltamogram. Selain untuk mempelajari berbagai pengaruh parameter-parameter tersebut, dalam penelitian ini juga akan ditentukan validitas metode voltametri siklik dengan nikel sebagai elektroda kerja apabila digunakan dalam analisis asam urat. Parameter validasi metode voltametri siklik ditinjau dari hasil perhitungan akurasi atau perolehan kembali (recovery), presisi (% RSD) dan limit deteksi (LOD) serta limit kuantifikasi (LOQ). Tahap terakhir dari penelitian ini adalah penerapan analisis langsung terhadap sampel urin yang diambil dari manusia. Pelarut atau blanko yang digunakan dalam penelitian adalah larutan 0,1 M NaOH, dikarenakan asam urat tidak dapat larut dalam akuades Penentuan Elektrolit Optimum Karakteristik puncak asam urat dapat diketahui dengan membandingkan voltamogram siklik elektrolit dengan voltamogram siklik elektrolit yang ditambah asam urat. Penelitian ini digunakan elektrolit KCl 0,1 M; H2S04 0,1 M; dan NaOH 0,1 M. Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis penentuan puncak voltamogram menggunakan larutan elektrolit KCl 0,1 M. Pengujian pertama digunakan akuades ditambah dengan larutan elektrolit KCl 0,1 M 39

2 40 kemudian pengujian selanjutnya yaitu pengujian larutan standar asam urat 0,003 M yang ditambah dengan larutan elektrolit KCl 0,1 M. Analisis puncak ini bertujuan untuk memastikan bahwa puncak yang terbaca dalam analisis asam urat tersebut adalah puncak dari sampel yang diinginkan dalam hal ini asam urat. Hasil asam urat dengan elektrolit KCl 0,1 M dapat dilihat pada Gambar 4. 0,0005 0, Arus (A) 0,0003 0,0002 0,0001 KCl KCl + asam urat 0-0,0001-0, ,2 0,4 0,6 0,8 Potensial (V) Gambar 4. Perbandingan voltamolgram siklik antara KCl 0,1M dengan KCl 0,1 M yang ditambahkan asam urat 0,003 M. Kecepatan scan 30 mvs -1 Gambar 4 dapat dilihat perbedaan puncak antara siklik voltamogram KCl dengan KCl yang telah ditambahkan asam urat. Voltamogram siklik KCl tidak terdeteksi puncak anodik. Respon CV ditemukan setelah penambahan asam urat, ditandai dengan terdeteksinya puncak anodik secara signifikan dan kenaikan puncak katodik. Tahap selanjutnya yaitu analisis penentuan puncak voltamogram menggunakan larutan elektrolit H2SO4 0,1 M. Pengujian pertama digunakan akuades ditambah dengan larutan elektrolit H2SO4 0,1 M kemudian pengujian

3 41 selanjutnya yaitu pengujian larutan standar asam urat 0,003 M yang ditambah dengan larutan elektrolit H2SO4 0,1 M. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. 0,001 0, E-18-1,5-1 -0,5 0 0,5-0,0005-0,001 H2SO4 H2SO4 + Asam urat -0,0015-0,002-0,0025 Gambar 5. Perbandingan voltamolgram siklik antara H2SO4 0,1M dengan H2SO4 0,1 M yang ditambahkan asam urat 0,003 M. Kecepatan scan 30 mvs -1 Gambar 5 dapat dilihat perbedaan puncak antara siklik voltamogram H2SO4 0,1 M dengan H2SO4 0,1 M yang telah ditambahkan asam urat. Voltamogram siklik H2SO4 telah terdeteksi puncak anodik tetapi setelah penambahan asam urat ditandai dengan menurunnya pucak anodik. Hal ini terjadi karena kondisi analit yang terlalu asam dengan jumlah proton (H + ) dalam larutan yang sangat banyak dan tidak sesuai dengan kondisi larutan elektrolit yang di butuhkan oleh larutan asam urat untuk melakukan oksidasi dan reduksi secara optimal sehingga proses pertukaran atau interaksi ion-ion asam urat dan elektronnya tidak berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan karena larutan yang terlalu asam dapat merusak sampel asam urat.

4 42 Analisis penentuan puncak voltamogram menggunakan larutan elektrolit NaOH 0,1 M. pada pengujian pertama digunakan akuades ditambah dengan larutan elektrolit NaOH 0,1 M kemudian pengujian selanjutnya yaitu pengujian larutan standar asam urat 0,003 M yang ditambah dengan larutan elektrolit NaOH 0,1 M. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. 0,001 Arus (A) 0,0008 0,0006 0,0004 0, ,0002-0,0004-0, ,2 0,4 0,6 0,8 Potensia (V) NaOH NaOH + Asam Urat Gambar 6. Perbandingan voltamolgram siklik antara NaOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M yang ditambahkan asam urat 0,003 M. Kecepatan scan 30 mvs -1 Gambar 6 dapat dilihat perbedaan puncak antara siklik voltamogram NaOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M yang telah ditambahkan asam urat. Voltamogram siklik NaOH 0,1 M telah terdeteksi puncak anodik dan katodik tetapi setelah penambahan asam urat ditandai dengan meningkatnya pucak anodik dan katodik. Elektrolit dalam voltametri merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada hasil analisis voltametri, seperti tinggi dan lebar puncak suatu voltamogram atau berpengaruh terhadap arus dan potensial yang ditimbulkan suatu sampel pada saat analisis. Elektrolit dalam voltammetri berfungsi sebagai

5 43 penghantar ion-ion bebas yang telah direduksi dan dioksidasi pada elektroda kerja (working electrode) menuju elektroda rujukan (reference electrode) dan elektroda pembanding (counter electrode). Dalam penelitian ini digunakan 3 elektrolit yaitu KCl 0,1 M; H2SO4 0,1 M; dan NaOH 0,1 M. Hasil analisis asam urat 0,003 M dengan 3 elektrolit tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hubungan antara variasi elektrolit dengan puncak arus (A) pada voltamogram analisis puncak asam urat + elektrolit No Elektrolit + Standar Arus (A) 1 KCl + Asam Urat 0, H2SO4 + Asam Urat 0, NaOH + Asam Urat 0, Tabel 1 dapat dilihat besarnya pengaruh elektrolit terhadap nilai arus atau tinggi puncak voltamogram yang ditimbulkan oleh suatu sampel atau senyawa dalam hal ini asam urat. Puncak terendah dengan arus 0,000284A dari voltamogram asam urat terjadi pada analisis asam urat dengan menggunakan elektrolit H2SO4 0,1 M; hal tersebut terjadi karena kondisi analit yang terlalu asam dengan jumlah proton (H + ) dalam larutan yang sangat banyak dan tidak sesuai dengan kondisi larutan elektrolit yang di butuhkan oleh larutan asam urat untuk melakukan oksidasi dan reduksi secara optimal sehingga proses pertukaran atau interaksi ion-ion asam urat dan elektronnya tidak berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan juga karena larutan yang terlalu asam dapat merusak sampel asam urat, hal tersebut dapat diamati saat penambahan larutan elektrolit 0,1 M H2SO4 kedalam larutan standar asam urat 0,003 M. Sedangkan untuk puncak tertinggi dengan arus 0,000742A terjadi pada analisis asam urat dengan menggunakan elektrolit NaOH, hal ini berarti

6 44 proses oksidasi asam urat menjadi ion-ion bebasnya berjalan maksimal dan pada elektrolit NaOH ini proses transfer ion-ion bebas dari asam urat dan elektronelektron dari hasil oksidasi menuju elektroda pembanding dan elektroda pendukung berjalan dengan maksimal.. NaOH sebagai elektrolit optimum bukan KCl dan H2SO4 karena pada KCl meskipun terdapat puncak arus asam urat tetapi masih lebih tinggi puncak arus pada NaOH dan pada elektrolit H2SO4 telah terdeteksi puncak anodik tetapi pada saat H2SO4 ditambah dengan asam urat puncak anodik tersebut menurun. Hal tersebut disebabkan karena kondisi larutan elektrolit yang tidak sesuai yang dibutuhkan oleh asam urat dan dikarenakan larutan yang terlalu asam dapat merusak sampel asam urat. NaOH sebagai elektrolit optimum karena NaOH merupakan elektrokatalis yaitu pada puncak anodik terdapat hidrogen. Sedangkan pada katodik terdapat gas oksigen yang digunakan sebagai oksidator. Hidrogen yang berasal dari anodik diubah menjadi ion hidrogen dan elektron. Pada katodik, oksigen direduksi dengan adanya elektron. Perbedaan potensial yang terjadi pada anodik dan katodik inilah yang menghasilkan arus listrik. 5.2 Penentuan ph Optimum Kondisi ph sangat berpengaruh terhadap proses oksidasi dan reduksi suatu senyawa yang terjadi pada elektroda kerja (working electrode). Pada kondisi ph yang tepat diharapkan semakin banyak senyawa yang mengalami oksidasi dan reduksi pada permukaan elektroda sehingga akan menghasilkan puncak arus yang optimum pada saat pengukuran. Sebanyak 20 ml larutan standar asam urat diambil dan dimasukkan dalam cell voltammetry, begitu juga dengan 5 ml larutan buffer

7 45 dengan variasi ph 4, 7, dan 10. Selanjutnya larutan tersebut dianalisis satu persatu dengan menggunakan voltametri siklik dengan nikel sebagai elektroda kerja pada kecepatan 30 mv/s. Pengaruh ph dipelajari dengan membandingkan voltammogram hasil pengukuran larutan standar asam urat konsentrasi 0,003 M dengan kondisi ph yang divariasi mulai dari ph 4, 7, dan 10. Hasil pengukuran asam urat 0,003 M dengan variasi ph 4, 7, dan 10 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hubungan antara variasi ph + asam urat dengan arus (A) pada voltamogram analisis puncak asam urat No Variasi ph Arus (A) 1 ph 4 + asam urat 0, ph 7 + asam urat 0, ph 10 + asam urat 0, Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi arus puncak dipengaruhi oleh kondisi ph larutan elektrolit yang digunakan. Pada ph 4 arus puncak sangat rendah hal ini dapat terjadi karena kondisi analit yang terlalu asam dengan jumlah proton (H + ) dalam larutan yang sangat banyak dan tidak sesuai dengan kondisi larutan elektrolit yang dibutuhkan oleh larutan asam urat untuk melakukan oksidasi dan reduksi secara optimal sehingga proses pertukaran atau intraksi ion-ion asam urat dan elektronnya tidak berjalan dengan maksimal. Puncak tertinggi dari elektrolit pada berbagai ph ini terjadi pada ph 10, ini berarti pada ph 10 jumlah proton yang dibutuhkan sesuai untuk melakukan oksidasi asam urat dalam jumlah yang optimum sehingga pada ph 10 inilah asam urat berada dalam bentuk ion bebasnya dalam jumlah yang optimum. Dengan optimalnya proses oksidasi yang terjadi pada elektroda kerja maka interaksi antara ion-ion asam urat dan elektronnya dengan larutan elektrolit yang digunakan dapat berjalan dalam kondisi yang optimal. Efek

8 46 dari itu adalah akan didapatkan voltamogram dengan puncak atau arus yang paling tinggi jika dibandingkan dengan variasi ph buffer lainnya. 5.3 Pengaruh Konsentrasi Asam Urat Terhadap Puncak atau Arus Konsentrasi suatu larutan sangat berpengaruh terhadap tinggi dan lebar puncak atau arus yang ditimbulkan dalam pengukuran dengan menggunakan siklik voltammetri. Untuk mempelajari pengaruh tersebut, dalam penelitian ini menggunakan variasi standar asam urat dengan konsentrasi berkisar antara 0,001-0,005 M. Standar diukur puncak atau arusnya pada voltametri siklik dengan menggunakan elektroda kerja nikel dan elektrolit optimum yaitu larutan NaOH 0,1 M dengan scan rate 30 mv/s. Hasil analisis asam urat dengan variasi konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 7. 0, ,0001 Arus (A) 0, , , , , ,2 0,4 0,6 0,8 Potensial (V) 0 M M M M M M Gambar 7. Voltamogram siklik asam urat pada variasi konsentrasi asam urat 0,001-0,005 M dengan elektrolit NaOH 0,1 M Gambar 7 menunjukkan bahwa konsentrasi suatu larutan berpengaruh terhadap tinggi puncak suatu voltamogram. Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa

9 47 Semakin tinggi konsentrasi asam urat dalam larutan maka akan semakin tinggi arus yang ditimbulkan saat analisis dengan menggunakan voltametri siklik dikarenakan semakin tinggi konsentrasi maka molekul-molekul asam urat yang terdapat dalam larutan semakin banyak yang mengalami oksidasi. Hasil tersebut sejalan dengan teori yang mengatakan konsentrasi suatu analit berbanding lurus dengan arus yang akan ditimbulkan saat analisis. Linieritas hasil pengukuran asam urat 0,001-0,005 M dapat dilihat pada Gambar 8. Arus (A) 0, , , , , , , , , y = 0,0147x + 2E-06 R² = 0, ,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 Konsentrasi (M) Gambar 8. Linieritas puncak arus asam urat. Gambar 8 merupakan hubungan antara linieritas asam urat dengan konsentrasinya yang diperoleh dari pengujian variasi konsentrasi asam urat 0,001-0,005 M dengan elektrolit NaOH 0,1 M. Dalam penelitian ini hubungan konsentrasi asam urat dengan densitas arus berbanding lurus menghasilkan garis linier, ditunjukkan pada gambar 8 dengan nilai R 2 = 0,998.

10 Presisi (Keseksamaan) Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mengetahui apakah suatu metode itu baik atau tidak adalah dengan mengetahui nilai atau hasil presisi. Dalam penelitian ini metode presisi yang dilakukan adalah repeatability, dimana sampel dengan konsentrasi 0,001 0,005 M dibuat sebanyak 7 kali karena percobaan keseksamaan dilakukan paling sedikit enam replika sampel atau pengulangan yang diambil dari campuran sampel dengan matriks yang homogen (Harmita, 2004). Sampel selanjutnya dianalisis satu-persatu dengan menggunakan voltametri siklik dengan elektroda nikel sebagai elektroda kerjanya untuk mengetahui arusnya. Hasil pengujian sampel asam urat 0,001-0,005 M dengan 7 kali pengulangan dapat dilihat pada Gambar 9 kemudian konsentrasi asam urat tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

11 49 Gambar 9. Voltamogram NaOH 0,1 M, standar asam urat 0,001-0,005 M dan sampel urin sebanyak 7 kali pengulangan Tabel 3. Konsentrasi Asam Urat pada Urin 7 kali pengulangan Pengulangan Konsentrasi (mg/dl) 0,001-0,005 A (Pengulangan 1) 2,4189 0,001-0,005 B (Pengulangan 2) 2,5939 0,001-0,005 C (Pengulangan 3) 2,1837 0,001-0,005 D (Pengulangan 4) 2,2554 0,001-0,005 E (Pengulangan 5) 2,3838 0,001-0,005 F (Pengulangan 6) 2,4017 0,001-0,005 G (Pengulangan 7) 2,5799 Rata rata 2,4025 Gambar 10 dan Tabel 3 menunjukkan voltammogram hasil pengukuran arus sampel asam urat dengan 7 kali pengulangan. Hasil pengukuran arus berbagai pengulangan sampel tersebut, selanjutnya ditentukan nilai presisinya dengan menggunakan rumus Koefisien Variasi ( KV atau RSD). Dari perhitungan diperoleh RSD sebesar 6,3190 %. Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2% atau kurang. Akan tetapi kriteria

12 50 ini sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah sampel, dan kondisi laboratorium. Pada metode yang sangat kritis, secara umum diterima bahwa RSD harus kurang dari 2% (Harmita, 2004).RSD yang dihasilkan melebihi 2%, oleh karena itu sebagai syarat keberterimaan digunakan persamaan koefisien variasi Horwitz sesuai AOAC (Association of Official Analytical Chemist, 2005) yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Presisi suatu metode dikatakan memenuhi syarat keberterimaan jika nilai % RSD lebih kecil dari 2/3 CV. Hasil 2/3 CV yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 9,35 %. Angka RSD yang dihasilkan tidak melebihi angka 2/3 CV yang dihasilkan sehingga termasuk kedalam presisi yang baik. Sehingga pada penelitian ini dapat dikatakan memiliki presisi yang baik. 5.5 Akurasi (Kecermatan) Accuracy adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Accuracy dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. penelitian ini menggunakan metode recovery yang digunakan adalah metode adisi dimana sampel asam urat di analisis lalu sejumlah standar asam urat ditambahkan dalam sampel dan dianalisis. Sebelum menganalisis sampel yang mengandung standar tersebut, terlebih dahulu dianalisis standar asam urat. Analisis tersebut menggunakan voltametri siklik dengan elektroda nikel sebagai elektroda kerja dimana elektrolit yang digunakan adalah NaOH 0,1 M. Voltamogram hasil pengukuran recovery dapat dilihat pada Gambar 10.

13 51 0, , , ,0001 Arus (A) 0, , , , urin standar urin + standar 0-0, ,2 0,4 0,6 0,8-0,00004 Potensial (V) Gambar 10. Voltamogram pengujian recovery pada sampel urin Gambar 10 merupakan hasil analisis recovery yang ditentukan dengan metode adisi dimana terdapat tiga pengukuran. Pengukuran pertama (C1) dilakukan pada sampel urin yang ditambahkan standar asam urat 0,003 M. Pengukuran kedua (C2) dilakukan pada sampel urin. (C3) dilakukan pada larutan standar asam urat 0,003 M. Hasil pengukuran kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan. recovery = (C1 C2) x 100% C3 Data recovery dari perhitungan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil pengukuran recovery pada sampel urin No Obyek Arus (A) 1 Urin + standar (C1) 0, Urin (C2) 0, Standar(C3) 0,00011

14 52 Berdasarkan data pada Tabel 4 dengan menggunakan rumus recovery didapatkan % recovery sebesar 100,95 %. Persen perolehan kembali seharusnya tidak melebihi nilai presisi RSD. Rentang kesalahan yang diijinkan pada setiap konsentrasi berbeda-beda, untuk konsentrasi sampel lebih dari 0,2 % secara teori recovery dikatakan baik jika masuk dalam rentang 95±105 % (Harmita, 2004). Hal ini menunjukkan recovery dalam penelitian ini dapat dikatakan baik. 5.6 Linieritas, Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quatification (LOQ) Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi dalam mengetahui suatu metode baik atau tidak adalah nilai dari limit of detection (LOD) dan limit of quantification (LOQ), karena dengan mengetahui nilai LOD dan LOQ dapat diketahui seberapa sensitif suatu metode yang digunakan. Untuk perhitungan nilai LOD dan LOQ dalam penelitian ini digunakan data hasil pengukuran puncak arus asam urat dengan konsentrasi 0,001-0,005 M menggunakan elektrolit NaOH 0,1 M dengan scan rate 30 mv/s. Hasil pengukuran puncak arus asam urat dapat dilihat pada Tabel 5 dan hasil kalibrasi dari puncak arus asam urat dapat dilihat pada Gambar 11. Tabel 5.Hasil pengukuran puncak arus standar asam urat No Standar Asam Urat Arus (A) (M) 1 0,001 0, ,002 0, ,003 0, ,004 0, ,005 0,000762

15 53 Arus (A) 0, , , , , , , , , y = 0,0147x + 2E-06 R² = 0, ,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 Konsentrasi (M) Gambar 11. Grafik hubungan antara konsentrasi (M) dengan arus (A) Uji linieritas ini dilakukan dengan suatu larutan baku yang terdiri atas minimal 5 konsentrasi yang naik dengan rentang % dari rentang komponen uji. Kemudian data diproses dengan menggunakan regresi linier, sehingga dapat diperoleh respon linier terhadap konsnetrasi larutan baku dengan nilai koefisien korelasi diharapkan mendekati 1 atau diatas 0,995 untuk suatu metode analisis yang baik. Rentang metode adalah pernyataan konsentrasi terendah dan tertinggi analit yang mana metode analisis memberikan kecermatan, keseksamaan dan linieritas yang dapat diterima. Sebagai parameter adanya hubungan linier, digunakan koefisien korelasi (r) pada analisis regresi linier y=bx+a. hubungan linier yang dicapai jika nilai b=0 dan r = +1 atau -1 tergantung pada arah garis. Nilai a pada regresi linier menunjukkan kepekaan analisis terutama instrument yang digunakan (Harmita, 2004).

16 54 Pada Gambar 11 dapat dilihat bahwa nilai R 2 yang diperoleh sebesar 0,998 hal ini menunjukkan bahwa kurva kalibrasi hasil pengukuran standar asam urat 0,001-0,005 M sangatlah baik karena telah mendekati 1. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai limit dateksi (LOD) dari siklik voltammetry pada analisis asam urat sebesar 0,59 mg/dl dengan nilai LOQ (Limit of Quantification) sebesar 1,98 mg/dl.

Ditimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan

Ditimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan 59 Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan NaOH 1 M Ditimbang 4 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian dipindahkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 18 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Kaca arloji 2. Spatula 3. Sendok sungu 4. Gelas beker 250 ml 5. Gelas beker 100 ml 6. Labu takar 250 ml 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 25

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. 250 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 100 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas.

DAFTAR LAMPIRAN. 250 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 100 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 45 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan NaOH 1 M Ditimbang 4 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 100 ml dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Gelas beker 100 ml 2. Pipet ukur 10 ml 3. Pipet ukur 5 ml 4. Pipet tetes 5. Gelas arloji 6. Pengaduk kaca 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 250

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN INTISARI... HALAMAN ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6 45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakterisasi Elektroda Ag/AgCl Karakterisasi elektroda Ag/AgCl dilakukan untuk mengetahui apakah elektroda yang akan digunakan layak untuk pengukuran. Pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dari penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu karakterisasi elektroda, tahap pengukuran, dan uji keakuratan analisis. Karakterisasi elektroda terdiri dari

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Karakterisasi Elektroda Berdasarkan penelitian sebelumnya, komposisi optimum untuk elektroda pasta karbon yaitu grafit:parafin adalah 7:3 dan komposisi ini juga yang digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi Senyawa Trifeniltimah(IV) Klorida menggunakan Voltammetri Siklik pada Variasi Elektroda Kerja...

DAFTAR TABEL. 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi Senyawa Trifeniltimah(IV) Klorida menggunakan Voltammetri Siklik pada Variasi Elektroda Kerja... DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai ip dan Ep Pengukuran Blangko menggunakan Variasi Elektroda Kerja dengan Teknik Voltammetri Siklik dan Voltammetri Gelombang Persegi... 22 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dari elektroda Ag/AgCl yang telah dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan dan waktu pembuatan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika dikarakterisasi di larutan elektrolit pendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi 34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Magister Kimia Terapan Universitas Udayana. 4.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Penetapan kadar metoflutrin dengan menggunakan kromatografi gas, terlebih dahulu ditentukan kondisi optimum sistem kromatografi gas untuk analisis metoflutrin. Kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap yang pertama adalah pembuatan elektroda dan karakterisasi elektroda. Karakterisasi elektroda ini meliputi penentuan

Lebih terperinci

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA SKRIPSI Oleh : I Wayan Hermawan NIM. 1108105010 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan silika dan lapis tipis raksa dikarakterisasi di larutan elektrolit

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Validasi merupakan proses penilaian terhadap parameter analitik tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi syarat sesuai

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF ZEOLITE MODIFIED CARBON PASTE

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran

Lebih terperinci

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI Oleh : WAHYU PURWANITA K100050239 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

V. HASIL DA PEMBAHASA

V. HASIL DA PEMBAHASA V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula

Lebih terperinci

Skripsi Sarjana Kimia NUR AFRIYANTI

Skripsi Sarjana Kimia NUR AFRIYANTI PENENTUAN Cu DAN Zn PADA BUAH APEL (Malus Sylvestris Mill) DAN BUAH MELON (Cucumis melo L) DENGAN METODA VOLTAMMETRI STRIPPING ADSORPTIF (AdSV) Skripsi Sarjana Kimia Oleh : NUR AFRIYANTI 0910412028 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis DHA Kondisi analisis optimum kromatografi gas terpilih adalah dengan pemrograman suhu dengan suhu awal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Trifeniltimah(IV) Klorida Trifeniltimah(IV) klorida merupakan senyawa padatan berwarna dengan tekanan uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl Elektroda pembanding Ag/AgCl yang telah dibuat ditampilkan seperti pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Elektroda pembanding Ag/AgCl Voltamogram

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium Kimia Anorganik Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009 JURNAL TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, VOL. 2, NO. 1, JULI 2017 19 Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI 6989.20 : 2009 Methods Verification of Sulfat Analysis in

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pengukuran serapan harus dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimumnya agar kepekaan maksimum dapat diperoleh karena larutan dengan konsentrasi tertentu dapat memberikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pada penelitian ini diawali dengan penentuan kadar vitamin C untuk mengetahui kemurnian vitamin C yang digunakan sebagai larutan baku. Iodium 0,1N digunakan sebagai peniter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Voltametri adalah salah satu metode elektroanalitik dimana informasi mengenai analit diperoleh dari pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial yang diterapkan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN VOLTAMETER

STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN VOLTAMETER STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN VOLTAMETER Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN Genom7@yahoo.com ABSTRAK STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dibagi empat tahap yang meliputi: 1) Pembuatan dan karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa modifikasi dan optimasi

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom

Lebih terperinci

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan

Lebih terperinci

ChOx. Cholesterol + O 2 3one. 4-cholesten- + H 2 O 2. H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37]

ChOx. Cholesterol + O 2 3one. 4-cholesten- + H 2 O 2. H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37] Cholesterol + O 2 3one ChOx H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - + H 2 O 2 4-cholesten- Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37] Karakterisasi SEM Morfologi permukaan elektroda kerja diobservasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan

Lebih terperinci

Kata Kunci : logam berat, voltametri pelucutan anodik gelombang persegi, kangkung air

Kata Kunci : logam berat, voltametri pelucutan anodik gelombang persegi, kangkung air ABSTRAK Analisis logam berat Pb(II), Cu(II), dan Fe(III) dilakukan dengan metode voltametri pelucutan anodik gelombang persegi (Square Wave Anodic Stripping Voltammetry). Elektroda glassy carbon digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI.

PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI. PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI Oleh Fani Atrica Suwita NIM 101810301007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembentukan Senyawa Indotimol Biru Reaksi pembentukan senyawa indotimol biru ini, pertama kali dijelaskan oleh Berthelot pada 1859, sudah sangat lazim digunakan untuk penentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam klorida pekat 37% (Merck KG aa), akuadestilata, sampel hand body lotion, standar

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran 9 BAB III DASAR TEORI 3.1 Asam Urat Asam urat (uric acid) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dl (~214 µmol/l) dan 8,3 mg/dl (~494 µmol/l) (1 mg/dl

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 bertempat di Laboratorium Biomassa Terpadu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

Lebih terperinci

ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI

ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALYSIS OF Fe(II) IN THE RIVER WATER SAMPLES X WITH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metformin Hidroklorida Tablet Metformin Hidroklorida sistem lepas lambat mengandung NLT 90% dan NMT 110% dari jumlah Metformin Hidroklorida berlabel (The United States Pharmacopeial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini penggunaannya sangat luas terutama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pencarian kondisi analisis optimum levofloksasin a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT Pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri. Skripsi

Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri. Skripsi Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri Skripsi ROKHMATURROKHMAN NIM : 10500013 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus: 8 Kolom : Bondapak C18 Varian 150 4,6 mm Sistem : Fase Terbalik Fase Gerak : Asam oksalat 0.0025 M - asetonitril (4:1, v/v) Laju Alir : 1 ml/menit Detektor : Berkas fotodioda 355 nm dan 368 nm Atenuasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii v DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK GELOMBANG PERSEGI UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Cu DALAM KANGKUNG AIR. Abstrak

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK GELOMBANG PERSEGI UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Cu DALAM KANGKUNG AIR. Abstrak I. Irdhawati et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 16 122-128 TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK GELOMBANG PERSEGI UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Cu DALAM KANGKUNG AIR Irdhawati Irdhawati *,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50) Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Kloramfenikol Baku untuk Menentukan Perbandingan Fase Gerak yang Optimum Perbandingan fase gerak metanol-air (40:60) Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50) Perbandingan

Lebih terperinci

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI Oleh: DENNY TIRTA LENGGANA K100060020 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan analisis semakin dikenal secara luas, bahkan mulai dilakukan secara rutin dengan metode sistematis. Hal ini didukung pula oleh perkembangan yang pesat dari

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Deskripsi Cara Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari tahap penelusuran literatur pendukung, perumusan topik, percobaan secara laboratorium dan penyusunan disertasi.

Lebih terperinci

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Cu(II) PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA. Irdhawati*, Emmy Sahara, dan I Wayan Hermawan*

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Cu(II) PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA. Irdhawati*, Emmy Sahara, dan I Wayan Hermawan* ISSN 197-985 TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Cu(II) PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA Irdhawati*, Emmy Sahara, dan I Wayan Hermawan* Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dopamin adalah salah satu senyawa katekolamin yang paling signifikan dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi fungsi otak (Deng, 2011).

Lebih terperinci

Irdhawati et al., ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 13 (2017), No. 1, Hal. 1-16

Irdhawati et al., ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 13 (2017), No. 1, Hal. 1-16 Irdhawati et al., ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 13 (17), No. 1, Hal. 1-16 PENGGUNAAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM Cu SECARA VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK ZEOLITE-MODIFIED

Lebih terperinci

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT Puji Purnama 1 dan Dyah Ika Kusumaningtyas 1 Calon Teknisi Litkayasa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon. 3 Pasta dimasukkan ke ujung tabung hingga penuh dan padat. Permukaan elektrode dihaluskan menggunakan ampelas halus dan kertas minyak hingga licin dan berkilau (Gambar 2). Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode

Lebih terperinci

Kata Kunci: Elektroda pasta karbon termodifikasi kitosan, Cr(VI), Fe(II), Zn(II), Voltametri

Kata Kunci: Elektroda pasta karbon termodifikasi kitosan, Cr(VI), Fe(II), Zn(II), Voltametri UNESA Journal of Chemistry Vol. 3, No. 3, September 214 PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS LOGAM Cr(VI) DENGAN ION PENGGANGGU Fe(II) DAN Zn(II) SECARA CYCLIC STRIPPING

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh ph larutan terhadap pembentukan Cr-PDC ph merupakan faktor yang penting dalam pembentukan senyawa kompleks, oleh karena itu perlu dilakukan percobaan penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan. BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan. 3.1 Bahan Buah jeruk nipis, belimbing, jeruk lemon, vitamin C baku (PPOMN),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Bahan 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Omeprazole Rumus struktur : Nama Kimia : 5-metoksi-{[(4-metoksi-3,5-dimetil-2- piridinil)metil]sulfinil]}1h-benzimidazol Rumus Molekul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT

PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT DETERMINATION OF PHENOL ON THE RIVER WATER BY CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY

Lebih terperinci

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7. VOLTAMETRI Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Definisi Pengembangan metode Polarografi Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arus sebagai

Lebih terperinci