BAB III TINJAUAN KASUS WIB di ruang khotijah Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah. Semarang dan memperoleh data dari pengamatan langsung catatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III TINJUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pasien bernama Tn. N umur 48 tahun nomor register dengan jenis

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

BAB III TINJAUAN KASUS

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

BAB III ANALISA KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Mei 2009 di ruang anak C1 Lantai 2 RSUP. 2). Umur : 5 tahun 2 bulan.

BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Biodata pasien. : 2 tahun 8 bulan Jenis kelamin : laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

PENGKAJIAN PNC. kelami

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUIS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RS.ROEMANI

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

TINJAUAN KASUS POST OPERASI. Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 26 Mai 2010

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG KHOTIJAH RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada dasarnya penulis akan membicarakan tentang pelaksanaan asuhan

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. IdentitasPasien II. Identitas Penanggung Jawab III. Pemeriksaan tanda tanda vital IV.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III TINJAUAN KASUS. : Jawa, Indonesia. : 10 Januari 2011 pukul WIB. Semarang

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 8 juni 2009 pukul WIB di

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA DIRUANG KENANGA WANITA RSU CIAMIS

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 7 Mei 2009 jam 09.00 WIB di ruang khotijah Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dan memperoleh data dari pengamatan langsung catatan keperawatan dan catatan medis serta wawancara dengan keluarga dan pasien. 1. Biodata a. Identitas pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Pendidikan Alamat : Ny. R : 45 tahun : Perempuan : Islam : Pedagang : Tidak sekolah : Jatisari RT 04 / RW 04 Jatingaleh Semarang No. Register : 033195 Diagnosa Medis : Decompensasi Cordis Tanggal Masuk : 29 April 2009 Tanggal pengkajian : 07 Mei 2009 b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. S 34

Umur Pekerjaan Pendidikan Agama Jenis kelamin Alamat : 53 tahun : Wiraswasta : Tidak sekolah : Islam : Laki-laki : Jatisari RT 04 / RW 04 Jatingaleh Semarang Hub dengan pasien : Suami 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama Pasien mengatakan lemas b. Riwayat penyakit sekarang Pasien mengatakan sakitnya mulai kambuh pada hari rabu tanggal 29 April 2009. Saat itu pasien sedang berdagang di pasar, tiba tiba kepalanya pusing dan tidak sadarkan karena pingsan. Saat pasien sadar sudah ada di rumah sakit Roemani diperiksa oleh dr. Jaga di UGD dan pasien dianjurkan untuk mondok di rumah sakit dengan diberikan oksigen, karena mengeluh sesak dan sekarang sudah tidak sesak lagi. c. Riwayat penyakit dahulu Pasien mengatakan mempunyai penyakit darah tinggi. Pasien mengatakan bahwa sakitnya terjadi sejak tahun 2000 dan sudah mondok di rumah sakit berulangkali kurang lebih 9 kali. Pasien mengatakan bahwa dia tidak pernah di rawat di rumah sakit dengan 35

penyakit yang lain tetapi dengan keluhan yang sama. Pasien mempunyai riwayat penyakit paru menahun. d. Riwayat penyakit keluarga Pasien mengatakan bahwa didalam anggota keluargannya tidak ada yang menderita penyakit yang sama yang seperti diderita oleh pasien. Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit hipertensi. Pasien mengatakan bahwa hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini. 3. Pola fungsi kesehatan menurut Gordon a. Persepsi dan penanganan kesehatan itu penting untuk kehidupan. Bila ia sakit ataupun ada anggota keluarga yang sakit segera periksa ke dokter. Oleh karena itu setelah pasien mengetahui bahwa dia menderita penyakit gagal jantung kongestif pasien sering kontrol ke dokter. b. Pola nutrisi dan metabolisme Sebelum di rawat di RS pasien tidak mengalami gangguan dalam kebutuhan nutrisi, pasien makan 3 kali sehari yaitu pagi,siang dan malam, jenis nasi, sayur, lauk pauk, dan buah. Untuk kebutuhan cairan pasien minum 9-10 gelas sehari. Setelah sakit nafsu makan pasien menurun. Pasien makan 3 kali sehari dan habis ½ porsi yang disediakan dari RS pasien minum dalam sehari ± 7-8 gelas air putih dan teh. 36

c. Pola eliminasi Sebelum di rawat di RS pasien BAK 3-4 kali pada siang hari dan 3-5 kali pada malam hari lancar tanpa ada keluhan. Pasien BAB sehari sekali pada pagi hari setelah bangun pagi. Selama di RS pasien BAK 3-4 kali pada siang hari dan 4-5 kali pada malam hari (8 kali/ perhari). Dengan menggunakan cateter. BAK pasien ± 4000 ml/hari dan berwarna kuning. BAB pasien tidak tentu. d. Pola aktifitas Sebelum di rawat di RS pasien berdagang / berjualan di pasar selain itu pasien juga melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga, selama di RS pasien hanya tiduran di tempat tidur dan sampai saat ini pasien belum turun dari tempat tidur. Untuk aktifitasnya pasien masih membatasi dan dibantu orang lain / perawat. e. Persepsi dan Kognitif Pasien mengatakan badannya lemah dan cepat lelah. Pasien menyatakan secara verbal mengerti tentang proses penyakit dan komplikasinya. Saat ditanya pasien mampu menjawab dan tahu. f. Pola istirahat tidur Sebelum di rawat di RS pasien sering tidur siang selama 1 jam (dari jam 14.00-15.00) dan tidur malam selama 8 jam (dari jam 21.00-05.00) WIB). Saat tidur di rumah pasien terbiasa dengan lampu padam dan pakai guling. Selama di RS pasien hanya tiduran di tempat tidur 37

dan sampai saat ini pasien belum turun dari tempat tidur. Untuk tidur kadang kadang pasien merasa sesak nafas. g. Pola konsep diri Pasien menyatakan tidak merasa rendah diri dengan kondisinya dan pasien tidak merasa terganggu perannya sebagai ibu rumah tangga sehubungan dengan penyakitnya. h. Pola hubungan sosial Hubungan pasien dengan keluarga baik, pasien tinggal serumah dengan suami dan kedua anaknya. Hubungan dengan masyarakat baik. Saat di RS pasien ditunggu oleh suami dan anak-anaknya secara bergantian dan banyak tetangga yang menengok. i. Pola reproduksi dan seksualitas Pasien mengatakan mempunyai 2 orang anak laki laki dan perempuan. Masing masing sudah bekerja dan masih sekolah yaitu kelas 2 SMA. Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah menstruasi lagi. Untuk kebutuhan seks pasien menyatakan hal itu tidak terlalu dipikirkan karena dia sudah dikaruniai 2 orang anak. j. Pola koping Dalam keluarga pasien jika terjadi suatu masalah diambil keputusan dengan cara musyawarah. Kepala keluarga sebagai pengambil keputusan pertama apabila ada suatu musyawarah yang tidak terselesaikan seperti contohnya saat pasien terasa sakit saat dirumah segera dibawa ke RS untuk diperiksakan atau dirawat. 38

k. Pola keyakinan dan nilai Pasien pemeluk agama Islam dan ia taat beribadah. Ia yakin bahwa Allah SWT akan memberi kesembuhan pada dirinya. Sebelum dirawat di RS pasien taat beribadah yaitu selalu menjalankan sholat 5 waktu dalam sehari, dan selalu menjalankan puasa sunah di hari-hari tertentu, selama di RS pasien tetap menjalankan ibadah namun terbatas di tempat tidur saja. 4. Pemeriksaan Fisik 07 Mei 2009 a. Keadaan umum Kesadaran composmentis, klien tampak lem ah, GCS: 12 (E4M4V4), tanda-tanda vital TD : 140/80 mmhg, temperatur : 36,7 0 C, nadi : 78 x/menit, pernafasan : 30x/menit, BB: 55 kg, TB: 165 cm. b. Kulit Sawo matang, turgor jelek, kelembaban kurang, tidak ada luka atau lesi, dan pucat. c. Kepala Bentuk mesochepal, rambut tidak mudah dicabut, rambut masih berwarna hitam namun sedikit ada ubannya. Kulit kepala bersih. d. Mata Klien mengatakan mata berkunang-kunang dan pandangan sedikit kabur, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik dan tidak ditemukan adanya kelainan pada mata seperti adanya penyakit pada mata (konjungtiva, katarak, dan lain-lain). 39

e. Telinga pendengaran pasien masih dalam batas normal dan saat diajak bicara pasien mudah menangkap dengan intensitas suara sedang. f. Mulut Mukosa bibir pasien agar kering, tetapi tidak ada peradangan ataupun pengelupasan. Mulut bersih dan tidak bau, tidak menggunakan gigi palsu dan tidak ada caries gigi walaupun gigi pasien sudah ada yang tanggal. g. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar lymfe, dan tidak ada nyeri telan. h. Dada Berbentuk simetris kanan dan kiri - Paru : Suara paru vesikuler dan tidak ada suara tambahan. - Jantung : Suara jantung murni I II melemah, dysritmia, murmur murmur sistolik dan diastolik i. Abdomen Berbentuk datar, tidak asites, tidak ada rasa kembung, tak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, hati dan limpha tidak teraba. j. Punggung Tidak ada kelainan bentuk dan tidak ada dekubitus. 40

k. Genetalia Tidak ada keluhan dan tidak ada kelainan dalam organ genetalianya, Terpasang DC sejak hari pertama, terlihat bersih,dan mengalir cukup lancar. l. Ekstremitas Ekstremitas kanan atas terpasang infus Wida RS 20 tetes/menit dan kiri berfungsi dengan baik. Pasien menyatakan kaki kanan dan kirimengalami bengkak. Akral dingin, capilari refill lebih dari 3 detik. 5. Pemeriksaan Penunjang 07 Mei 2009 1. Hematologi Hb : 9 g/dl 12-16 g/dl Ht : 37 g/dl 33-55 % Eritrosit : 4,29 10 6 /mm 3 4-6,20 10 6 /mm 3 Leukosit : 9,910 3 /mm 3 4-11 10 6 /mm 3 MCV : 86 μm3 80-100 μm3 MCH : 29,7 pg 26-34 pg Hitung jenis Limfosit : 26 25-50 % Basofil : 0,8 0,0-2,0 % Monosit : 7,9 2,0-10,0 % Eosinofil : 1,3 0,0-5,0 % 41

b. Kimia Klinik (06 Mei 2009) Gula darah sewaktu : 408 mg/dl 80-150 mg/dl Ureum : 40 10-50 mg/dl Creatinin : 0,8 0,6-1,1 mg/dl Uric acid : 3,2 3,4-7,0 mg/dl Cholesterol : 2,55 150-250 mg/dl Trigliserida : 1,33 45-170 mg/dl SGOT : 31 0-34 U/L SGPT : 26 0-37 U/1 Protein total : 7,6 6,0-8,0 mg/dl Albumin : 3,8 3,8-5,4 mg/dl Globulin : 3,0 1,5-3,0 mg/dl Kalium : 5,0 mol/l 3,5-5,5 mol/l Natrium : 121 135-155 mmol/l Kalsium : 9,6 8,1-10,4 mg/dl Chlorida : 92 95-108 mmol/l c. Therapy 1. Tanggal 07 Mei 2007 a) Infus : RS 20 tpm Infus Martos 10 12 tetes / menit Injeksi Furosemid 1 X 1 amp Captopril 1 X 12,5 mg 42

Spironolaksan 1X 25 mg Digoxin 1 X 1 tab Dulcolax (malam) 1 X 2 tab Aspilet 1 X 80 gr Diit 1900 Kal 43

B. Analisa Data No Data (DS dan DO) Problem Etiologi 1 DS : Pasien mengatakan sudah pernah menderita sakit yang sama dan dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama, pasien mengatakan sesak nafas, pasien mengatakan mempunyai penyakit darah tinggi. DO : N : 78x/menit teraba lemah, TD : 140/80 mmhg, RR: 26x/mnt, Hasil Lab: HB: 9 gr/dl, cholesterol: 255 gr/dl 2 DS: Pasien mengatakan kakinya terasa bengkak DO : Terdapat edema kurang dari 1 cm pada betis kanan dan kiri 3 DS : Pasien mengatakan lemas, pasien mengatakan bila kebelakang sendiri tidak kuat DO : Pasien terlihat lemas, terdapat bengkak kurang dari 1 cm pada Resiko tinggi terjadinya penurunan curah jantung Kelebihan volume cairan ekstravaskuler Intoleransi aktivitas Perubahan kontraktilitas miokardial Penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air Kelemahan umum 44

betis kanan dan kiri. rambut pasien terlihat kotor, dan berminyak, kuku tangan dan kaki pasien tampak kotor dan panjang. 4 DS : Pasien mengatakan untuk berusaha tidak terlalu banyak beraktivitas, pasien mengatakan akan pulang DO : Pasien tidak dapat mengulangi lagi atau menjelaskan kembali mengenai penyakitnya Kurangnya pemahaman mengenai penyakitnya Kurangnya pengetahuan pasien 45

C. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko tinggi terjadinya penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas miokardial 2. Kelebihan volume cairan ekstravaskuler b/d penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air 3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum 4. Kurangnya pengetahuan pasien b/d kurangnya pemahaman tentang penyakitnya D. Intervensi Keperawatan 1. Dx. 1: Resiko tinggi terjadinnya penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas miokardial Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam tidak terjadi resiko penurunan curah jantung. KH : Tanda vital dalam batas normal, tidak ditemukan dispnea, tidak ditemukan akral dingin, tidak ada edema. Intervensi : a. Lakukan palpasi nadi perifer. b. Pantau tekanan darah. c. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis. d. Berikan istirahat semi fowler pada tempat tidur. e. Anjurkan pasien untuk menghindari factor stress. 46

f. Kaji tanda tanda edema. g. Kolaborasi pemberian spasiunm 3x1. 2. Dx. 2 : Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam dapat melakukan perawatan diri secara mandiri. KH : Klien tampak rapi dan bersih Intervensi : a. Periksa tanda vital sebelum dan setelah melakukan aktivitas, catat adanya perubahan tekanan darah. b. Diskusikan dengan pasien untuk selalu menjaga kebersihan c. Bantu mencuci rambut setiap 2 hari sekali d. Anjurkan pasien untuk memotong kukunya dengan diberikan contoh cara memotong kuku yang tepat e. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien. 3. Dx. 3: Kelebihan volume cairan ekstravaskuler b/d penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan KH : tekanan darah dalam batas normal, tak ada distensi vena perifer/ vena dan edema dependen, paru bersih dan berat badan ideal ( BB ideal TB 100 ± 10 %) 47

Intervensi : a. Ukur masukan / haluaran, catat penurunan, pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan b. Observasi adanya oedema dependen c. Timbang BB tiap hari d. Pertahankan masukan total cairan 2000 ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler e. Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, berikan diuretik. f. Kaji JVP setelah terapi diuretik g. Pantau CVP dan tekanan darah 4. Dx. 4: Kurangnya pengetahuan pasien b/d kurangnya pemahamam mengenai penyakitnya. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pengetahuan pasien bertambah mengenai penyakitnya. KH : Pasien mampu menjelaskan kembali faktor resiko terjadinya penyakit, pasien mengalami perubahan pola hidup, pasien mengatakan kurang paham tentang proses penyakit dan perawatannya. Intervensi : a. Diskusikan mengenai aktivitas yang berlebihan yang bisa menimbulkan kelelahan dan dapat membuat penyakit menjadi kambuh b. Diskusikan dengan pasien untuk mengontrol factor yang memperberat penyakitnya, misalnya : konsumsi garam yang berlebihan 48

c. Diskusikan dengan pasien tentang penyakitnya d. Jelaskan tanda penyakit dan perawatannya e. Libatkan keluarga dalam diskusi tentang penyakit pasien E. Implementasi Hari / No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD tanggal Kamis 7 Mei 2009 10.00 1 Memberikan posisi semi fowler pada pasien diatas tempat tidur 1 Menganjurkan pasien untuk menghindari faktor stres seperti memikirkan sesuatu yang berlebihan 1 Observasi tanda tanda vital S : Pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi seperti ini O : Pasien terlihat lebih nyaman dan tidak ditemukan akral dingin S : Pasien mengatakan bahwa dia akan berusaha membicarakan ke orang lain bila ada masalah O : Pasien kooperatif S : - O : TD : 150/80 mmhg N : 78 x/mnt teraba lemah RR : 24x/mnt S : 36,5 0 C 49

11.00 2 Mengukur tanda tanda vital S : - O: TD: 140/90 mmhg RR: 20x/mnt N :78x/mnt S : 36 0 C 2 Membantu pasien dalam beraktivitas S : Pasien mengatakan masih agak kesulitan dalam melakukan aktivitas O : Pasien tampak masih sedikit lemah 2 Memantau kelembaban dan turgor kulit S : - O : Kelembaban dan turgor kulit Jum at 8 Mei 2007 07.30 3 Mengkaji tanda tanda edema dependen 3 Timbang berat badan tiap hari cukup baik S : Pasien mengatakan pahanya agak besar O : Terdapat edema kurang dari 1 cm pada betis kanan dan kiri S: - O: Berat badan mengalami peningkatan 08.00 3 Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, S: - O: diet kalori 1900 kal 50

berikan diuretik. 3 Memberikan obat oral sore (Digoksin 1 tab, Aspilet 1 tab, Captopril S : Pasien mengatakan terima kasih O : Obat oral masuk 1 tab) 4 Berdiskusi dengan keluarga Ny. R bahwa aktivitas yang berlebihan akan memperburuk keadaan S: Pasien mengatakan akan berusaha untuk mengurangi aktivitas dan mencegah kelelahan O : Pasien memperhatikan dan mendengarkan 4 Berdiskusi dengan keluarga Ny. R untuk mengurangi faktor yang memperberat sakitnya, misalnya S : Pasien mengatakan akan mengurangi konsumsi garam dan aktivitas yang berlebihan O : pasien antusias untuk memperhatikan mengkonsumsi garam yang berlebihan, aktivitas, dan stress 4 Berdiskusi dengan keluarga Ny. R tentang tanda dan gejala dari penyakitnya S : Keluarga mampu menjelaskan kembali tanda dan gejala O : terlihat memperhatikan dan mendengarkan 51

F. Evaluasi Hari/ No.Dx Catatan Perkembangan Paraf Tgl Sabtu, 9 Mei 2009 1 S : Pasien mengatakan tidak lemas dan tidak sesak O : Pasien sudah mulai jalan jalan, bengkak pada kaki kanan dan kiri, akral tidak dingin, Tidak pucat dan sianosis, Nadi 74x/mnt, TD 130/80 mmhg, Suhu 36 0 C A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan semua intervensi 2 S : Pasien mengatakan tidak lemas lagi O : Infus Wida RS 20 tetes/mnt sudah di aff tadi malam, rambut dan kuku bersih, pasien sudah makan sendiri A : Masalah teratasi P : Pantau tanda-tanda vital secara kontinue, pertahankan intervensi 3 S: Pasien mengatakan bengkak pada kaki sudah mulai berkurang O: Edema pada kaki sudah mulai berkurang A: Masalah teratasi 52

P: Lanjutkan intervensi 4 S : Keluaga Ny. R menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala, faktor resiko, penangandan perawatan, penyebab penyakit pada Ny. R O : Keluarga Ny. R terlihat mendengarkan, memperhatikan, mendengarkan dan mau merespon terhadap pertanyaan yang diberikan, BB : 65 kg, pasien tampak segar, GDS: 160 mg/dl A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi 53