PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI SD

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI SD

CONTOH SILABUS BERDIVERSIFIKASI DAN PENILAIAN BERBASIS KELAS

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi

SISTEM BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab. Bilangan Bulat. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

Sumber: Kamus Visual, 2004

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Learning Obstacle pada Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

Operasi Hitung Bilangan 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat padat (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan sebagainya)

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan)

MAKALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 1 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN. Dosen Pengampu : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd.

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.2 Menggunakan. pengerjaan hitung bilangan

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

KATA KUNCI. Sumber:

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

- Burhan Mustaqim - Ary Astuty

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas/ Semester : XI/4 Pertemuan ke : : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan) Standar kompetensi : Memecahkan masalah dengan konsep teori

Indikator/ Materi Soal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Paket 2 BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

4 Silabus Matematika Kelas IV

C. Indikator Menerapkan tindakan disiplin dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN PENGERJAAN HITUNG UTAMA PADA PECAHAN Oleh: T. Wakiman, dosen PGSD FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bilangan Bulat. A. Pengenalan Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)

Fatkul Anam Maria Pretty Tj Suryono. Matematika. untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 4. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 1. OPERASI HITUNG BILANGAN DAN SUDUTLatihan Soal 1.1

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pembahasan Latihan Soal US SD/MI. Matematika. Latihan Soal Mata Pelajaran. Matematika. Oleh Team Uasbn.com

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

PENERAPAN METODE GASING (GAMPANG, ASYIK DAN MENYENANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH DASAR

untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Perpangkatan dan Akar

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mananggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 : Lingkungan Waktu : 4 minggu

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

RPP TEMATIK KELAS III SEMESTER I

SISTEM BILANGAN. Sistem bilangan,bilangan nyata dan khayal,hubungan perbandingan antar bilangan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

EFEKTIVITAS PENERAPAN PERMAINAN KARTU BILANGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD INPRES 12/79 PALLETTE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Freudenhal (dalam Zulkardi, 2001:3) menekankan bahwa. dalam matematika. Aktivitas matematika ini dikenal juga sebagai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Modul ke: Matematika Ekonomi. Himpunan dan Bilangan. Bahan Ajar dan E-learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN A. A1. Analisis kurikulum. A2. Skenario (jalan cerita) A3. Flowchart (alur) Permainan Pekerja Aljabar

KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN. bukan matematika yang terkait. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak

\MODEL DESAIN DIDAKTIS PENGURANGAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Menghitung. 1. Pengertian Kemampuan Menghitung. Menurut kamus besar bahasa Indonesia kemampuan memiliki kata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi, agama, masyarakat, keluarga dan negara. Salah satu keprihatinan yang dilontarkan banyak kalangan adalah mengenai

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

1. Berapa umur anak Anda yang masih bersekolah di TKK Kota wisata? a. 2 tahun b. 3 tahun c. 4 tahun d. 5 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Permainan Kotak Pesan Bermedia Kartu Perkalian Berwarna dalam Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Transkripsi:

PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI SD

PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN 1. Perkalian Dasar 2. Perkalian Lanjut 3. Pembagian Dasar 4. Pembagian Lanjut

1. Perkalian Dasar Perkalian di SD mulai diajarkan di kelas II semester 2. Sebagai pemula agar pembelajaran menjadi bermakna dan dapat memberikan kecakapan hidup, perlu adanya pendekatan kontekstual yang permasalahannya diambilkan dari cerita yang dekat dengan konteks kehidupan peserta didik. Perkalian merupakan topik yang amat krusial/penting dalam pembelajaran matematika karena sering dijumpai tercapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya operasi yang lain, pembelajaran perkalian dipilah menjadi dua hal, yaitu perkalian dasar dan perkalian lanjut. Perkalian dasar yang dimaksud adalah perkalian 2 bilangan satu angka, sedangkan perkalian lanjut adalah perkalian yang melibatkan paling tidak sebuah bilangan 2 angka.

Secara matematika yang dimaksud dengan perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan-bilangan yang sama pada setiap sukunya.di SD, perkalian pertama yang diajarkan adalah perkalian dengan hasil sampai dengan 50. Itu berarti objek yang dikalikan adalah bilangan 1 sampai dengan 50sedangkan pengalinya adalah bilanganbilangan dari 1 sampai dengan 10. Urutan mana yang didahulukan tidak begitu penting, yang penting peserta didik dapat mengikutinya secara menyenangkan. Berikut ini adalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4. Pertanyaannya dapatdisampaikan secara lisan, peragaannya dengan gambar-gambar (ditempel di papantulis meggunakan lakban), dan prosesnya dapat diikuti secara interaktif. Berikutadalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4.

Cara membina keterampilan Perkalian Salah satu cara untuk membina keterampilan agar peserta didik hafal perkalian 2 bilangan 1 angka adalah dengan teknik bertanding (kompetisi) baik antar kelompok peserta didik maupun antar peserta didik secara individu. Carakompetisi (persaingan untuk memenangkan pertandingan) ini dimaksudkan agarsetiap peserta didik memiliki motivasi (semangat) untuk memenangkan pertandingan

Langkah-langkah pembinaan keterampilan Perkalian 1. Permainan Kelompok 2. Permainan Wakil Kelompok 3. Permainan Individual 4. Mencongak saat peserta didik akan pulang sekolah

2. Perkalian Lanjut Pada perkalian lanjut (perkalian yang melibatkan bilangan lebih dari 1 angka) kaidah yang menjadi dasar penerapan adalah sifatsifat pada perkalian yaitukomutatif (bolakbalik sama), distributif (penyebaran), dan asosiatif (pengelompokan).

Sifat sifat pada perkalian 1. Sifat komutatif (bolak balik sama) ( a x b = b x a ) 2. Sifat distributif (penyebaran) i. a (b + c) = (a b) + (a c) ii. a (b + c + d) = (a b) + (a c) + (a d)

3. Pembagian Dasar Definisi a : b =... artinya adalah ada sekumpulan benda sebanyak a dibagi rata (sama banyak) dalam b kelompok. Maka cara membaginya dilakukan dengan pengambilan berulang sebanyak b sampai habis dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke semua kelompok. Banyaknya pengambilan ditunjukkan dengan hasil yang didapat masing-masing kelompok. Hasil bagi adalah banyaknya pengambilan/banyaknya anggota yang dimuat oleh masing-masing kelompok

Definisi Pembagian 1. Dari sebuah kumpulan benda sebanyak a tersebut jika pengambilan berulang yang dilakukan untuk dibagi rata itu setiap kalinya sebanyak b anggota, dan jika banyaknya kali pengambilan sampai habis itu adalah c kali, maka kalimat matematika yang bersesuaian dengan pembagian tersebut adalah a : b = c.

Contoh 36 : 4 = 9 artinya adalah ada 9 kali pengambilan empatan sampai habis pada bilangan 36, dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke dalam 4 kelompok, 30 : 6 = 5 artinya adalah ada 5 kali pengambilan enaman sampai habis pada bilangan 30, dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke dalam 6 kelompok, dan lain-lain.

2. Suatu hal yang amat penting dan jarang dilakukan oleh guru di awal pembelajaran pembagian adalah memberi pengalaman membagi kepada peserta didiknya menggunakan beberapa soal sederhana sehingga peserta didikdapat memahami dan menghayati makna pembagian yang dimaksud dalam matematika padahal pengalaman seperti ini diperlukan dalam penanaman konsep pada pembagian lanjut

3.Dengan mengacu pada 3 falsafah Cina: (1) saya mendengar dan saya lupa, (2) saya melihat dan saya ingat, (3) saya mempraktikkan dan saya mengerti, maka mustahil bagi peserta didik/anak untuk dapat memahami makna pembagian (baik pembagian dasar maupun pembagian lanjut) tanpa pernah diberikan pengalaman membagi secara nyata.

4. Kebiasaan umum yang sangat tidak dibenarkan menurut kaidah-kaidah pembelajaran matematika adalah Guru hanya memberikan pengumuman seperti misalnya dari pertanyaan berapakah 4 7? Setelah dijawab 4 7 = 28 guru kemudian menerangkan, jika 4 7 = 28 maka 28 : 4 = 7 dan 28 : 7 = 4. Pertanyaan berikutnya misal berapakah 8 5? Setelah dijawab 8 5 = 40 guru kemudian menerangkan, jika dari 8 5 = 40 maka 40 : 5 = 8 dan 40 : 8 = 5. Demikianlah seterusnya hingga dirasa cukup.

5. Pembelajaran awal pembagian yang dibenarkan adalah (1) diberikan pengalaman membagi (yang benar menurut konsep matematika), (2) anakdiajak mengamati hasil-hasil praktek membagi tersebut untuk melihat pola yangmenghubungkan antara bilangan yang dibagi, pembagi, dan hasil baginya, (3)anak diberi kesempatan untuk menyimpulkan apa hubungannya antara bilangandepan, tengah, dan belakang (bilangan yang dibagi, pembagi, dan hasil baginya). Kesimpulan yang dimaksud adalah : Bilangan depan = tengah belakang, atau Bilangan yang dibagi = pembagi hasil bagi

6. Dengan mengacu pada kesimpulan tersebut dan hafal perkalian dasar, maka pelajaran pembagian dasar dapat berlangsung secara lebih efektif (tujuanpembelajaran tercapai secara efisien/lebih cepat dan lebih bermakna). Contoh 1. Peserta didik diminta praktek untuk menjawab 6 soal berikut ini (1) 18 : 6 =... (4) 12 : 4 =... (2) 14 : 7 =... (5) 10 : 2 =... (3) 15 : 5 =... (6) 6 : 1 =...

2. Hasil-hasil pembagian selama peragaan (setiap nomor soal diusahakandiperagakan oleh peserta didik lain yang belum mendapat giliran maju ke depanuntuk bermain peran), ternyata seperti berikut. (1) 18 : 6 = 3 (4) 12 : 4 = 3 (2) 14 : 7 = 2 (5) 10 : 2 = 5 (3) 15 : 5 = 3 (6) 6 : 1 = 6

3. Anak diberi waktu 2 menit (60 detik) untuk mengamati pola hubungannya. Apahubungannya antara bilangan yang dibagi (bilangan depan yang ditandai dengan petak), dengan bilangan yang ada di tengah (pembagi), dan bilangan yang ada dibelakang (hasil bagi). (1) 18 : 6 = 3 (4) 12 : 4 = 3 (2) 14 : 7 = 2 (5) 10 : 2 = 5 (3) 15 : 5 = 3 (6) 6 : 1 = 6

Pada pembagian, bilangan depan = tengah belakang atau bilangan yang dibagi = pembagi hasil bagi.

Pembagian Lanjut Pembagian panjang bersifat lanjut, jadi sudah bukan merupakan pembagian dasarlagi. Pembagian panjang adalah pembagian yang tak dapat diperoleh langsung darihafalan perkalian dua bilangan 1 angka.

Operasi Hitung Campuran Operasi hitung campuran yang dimaksud adalah operasi hitung yang melibatkan lebihdari satu macam operasi dalam suatu perhitungan. Dalam suatu soal hitungan yangmenjadi prioritas untuk dihitung terlebih dahulu adalah bilangan-bilangan yang ada didalam tanda kurung.

Definsi 1. Tambah dan kurang sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 2. Kali dan bagi sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 3. Kali dan bagi lebih kuat dari tambah dan kurang.

Contoh Hitunglah 48 : 3 2 + 24 4 : 2 5 =. Jawab Berdasarkan aturan operasi hitung campuran di atas, maka urutan pemecahannya adalah 48 : 3 2 + 24 4 : 2 5 = (48 : 3) 2 + (24 4) : 2 5 = 16 2 + 96 : 2 5 = (16 2) + (96 : 2) 5 = 32 + 48 5 = 75.

Sekian Terimah Kasih