ANALISIS KESTABILAN ROUTH HURWITZ DAN ROOT LOCUS

dokumen-dokumen yang mirip
ROOT LOCUS. Aturan-Aturan Penggambaran Root Locus. Root Locus Melalui MATLAB. Root Locus untuk Sistem dengan

ANALISA KESTABILAN. Fatchul Arifin. Numerator dan denominator pada fungsi NALISArasional juga mempunyai nilai nol.

Metode lokasi akar-akar (Root locus method) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 8

PEMODELAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

Respons Sistem dalam Domain Waktu. Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 4

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Analisa Kestabilan Sistem Berdasar Plot Tempat Kedudukan Akar

Stabilitas Sistem. Nuryono S.W., S.T.,M.Eng. Dasar Sistem Kendali 1

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

Root Locus A. Landasan Teori Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya).

Moh. Khairudin, PhD. Lab. Kendali T. Elektro UNY. Bab 8 1

SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI. Fatchul Arifin.

MODUL PRAKTIKUM DASAR SISTEM KENDALI

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

Analisa Root-Locus Pendahuluan Magnitude dan Sudut Persamaan Polinomial s

Kesalahan Tunak (Steady state error) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 6

Perancangan Sistem Kontrol PID untuk Pengendali Sumbu Elevasi Gun pada Turretgun Kaliber 20 Milimeter

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks

ANALISIS SISTEM KENDALI

SUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan

PRAKTIKUM I PENGENDALI PID

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

TANGGAPAN FREKUENSI. Analisis Tanggapan Frekuensi. Penggambaran Bode Plot. Polar Plot / Nyquist Plot. Log Magnitude vs Phase Plot / Nichols

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

Institut Teknologi Sepuluh Nopember - Surabaya. MATERI Kriteria Kestabilan Nyquist

MODUL PRAKTIKUM DASAR SISTEM KENDALI

TRANSFORMASI LAPLACE

Praktikum Sistem Kontrol Digital Eksperimen 1 : Simulasi Sistem Waktu Diskrit

Institut Teknologi Sepuluh Nopember - Surabaya. MATERI Diagram Nyquist

Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu:

Perancangan sistem kontrol dengan root locus (lanjutan) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 12

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran Umum Pengajaran Mata Kuliah Sistem Pengaturan Dasar

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

Tanggapan Frekuensi Pendahuluan

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

PENGENDALI POSISI MOTOR DC DENGAN PID MENGGUNAKAN METODE ROOT LOCUS

Contoh Sistem Skalar Tingkat Pertama 15

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya sistem kontrol proporsional, sistem kontrol integral

Perancangan sistem kontrol dengan root locus. Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 11

DESAIN PROPORTIONAL INTEGRAL DERRIVATIVE (PID) CONTROLLER PADA MODEL ARM ROBOT MANIPULATOR

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar

1.1. Definisi dan Pengertian

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. SISTEM KONTROL. Plant/Obyek. b. System terkendali langsung loop tertutup, dengan umpan balik. sensor

BAB III METODA PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

RESPON / TANGGAPAN FREKUENSI

Invers Transformasi Laplace

Analisa Response Waktu Sistem Kendali

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

KESTABILAN SISTEM. 2. Persamaan Karakteristik Contoh 1. : Untuk sistem umpan balik satu pada Gambar 1. berikut

DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

METODA TANGGAPAN FREKUENSI

Kriteria Nyquist. Dalam subbab ini, sistem lup tertutup yang akan dikaji seperti ditunjukkan dalam

SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

MAKALAH SISTEM KENDALI CLOSE LOOP

Pengantar Sistem Kendali MK. Sistem Kendali 1

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

LOGO MAM 4121 KALKULUS 1. Dr. Wuryansari Muharini K.

ANALISIS KESTABILAN SISTEM GERAK PESAWAT TERBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI EIGEN DAN ROUTH - HURWITZ (*) ABSTRAK

ANALISIS DOMAIN WAKTU SISTEM KENDALI

Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Controller. Fatchul Arifin

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011

PENGENDALIAN SUHU DAN KETINGGIAN AIR PADA BOILER MENGGUNAKAN KENDALI PID DENGAN METODE TEMPAT KEDUDUKAN AKAR (ROOT LOCUS)

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

EVALUASI PEMANFAATAN Qt-OCTAVE DALAM MENENTUKAN LETAK KEDUDUKAN AKAR (ROOT LOCUS) BIDANG TEKNIK KONTROL

LAMPIRAN A MATRIKS LEMMA

Parameterisasi Pengontrol yang Menstabilkan Melalui Pendekatan Faktorisasi

Tanggapan Alih (Transient Respond) dan Kestabilan System

ANALISIS SISTEM KONTROL SUSPENSI BLANKET CYLINDER PADA MESIN CETAK OFFSET

PENGUAT OPERASIONAL. ❶ Karakteristik dan Pemodelan. ❷ Operasi pada Daerah Linear. ❸ Operasi pada Daerah NonLinear

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGENDALIAN OTOMATIS

Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST ( )

PEMODELAN DAN SIMULASI FUZZY LOGIC CONTROL PADA MODEL ARM ROBOT MANIPULATOR

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

Model Matematika dari Sistem Dinamis

ANALISIS KONTROL SISTEM PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN REGULATOR KUADRATIK LINEAR

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

Transkripsi:

Materi VI ANALISIS KESTABILAN ROUTH HURWITZ DAN ROOT LOCUS Kestabilan merupakan hal terpenting dalam sistem kendali linear. Kestabilan sebuah sistem ditentukan oleh tanggapannya terhadap masukan atau gangguan. Secara naluriah, sistem yang stabil adalah sistem yang tetap dalam keadaan diam bila tidak dirangsang oleh sumber luar dan akan kembali diam jika semua rangsangan dihilangkan. Dengan kata lain sistem stabil bisa didasarkan atas tanu aggapan sistem terhadap masukan terbatas, yaitu masukan-masukan yang besarnya lebih kecil dari suatu harga berhingga untuk sepanjang waktu. Penyellidikan tentang derajat kestabilan dari sebuah sistem sering kali memberikan keterangan yang berharga mengenai perilakunya, yaitu jika sistem stabil seberapa dekatkah sistem itu akan menjadi tak stabil. Hal ini merupakan konsep kestabilan relatif. Biasanya kestabilan relatif dinyatakan dalam pengertian dari suatu parameter sistem tertentu yang diijinkan dimana sistem tersebut akan tetap stabil. Dalam materi ini akan dipelajari suatu fenomena penting dalam sistem kendali, yaitu stabilitas suatu system berdasarkan persamaan matematik dan tempat kedudukan akar dari suatu fungsi alih sistem. Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggunakan metode Routh-Hurwitz untuk analisis stabilitas suatu sistem Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggunakan metode Root Locus untuk analisis stabilitas suatu sistem VI-1

6.1 PENDAHULUAN Untuk mempermudah analisa respons suatu sistem digunakan fungsi alih yang mengandung unsur yang diistilahkan dengan Pole Zero. Pole adalah Nilai variabel Laplace s yang menyebabkan nilai transfer function tak hingga. Akar persamaan dari penyebut (denominator) transfer function sistem. Zero adalah Nilai variabel Laplace s yang menyebabkan nilai transfer function nol. Akar persamaan dari pembilang (numerator) transfer function sistem. Total respon output sistem : Definisi kestabilan (berdasar natural response): Sistem stabil jika natural response mendekati nol saat waktu mendekati tak hingga Sistem tidak stabil jika natural response mendekati tak hingga saat waktu mendekati tak hingga Sistem marginally stable jika natural response tetap/konstan atau berosilasi teratur Definisi kestabilan (berdasar total response/bibo): Sistem stabil jika setiap input yang dibatasi mengahasilkan output yang terbatas juga. Sistem tidak stabil jika setiap input yang dibatasi mengahasilkan output yang tidak terbatas Suatu sistem dengan pole di sebelah kiri bidang s ( ) menghasilkan : Respon eksponensial yang meluruh (decay), atau Respon sinusoidal yang teredam Berarti natural response mendekati nol saat waktu mendekati tak hingga yang merupakan kodisi sistem stabil, Sistem yang stabil hanya mempunyai poles sistem close loop di sebelah kiri bidang s sedangkang Sistem yang tidak stabil mempunyai poles sistem close loop di sebelah kanan bidang s dan atau mempunyai lebih dari 1 poles di sumbu imajiner. Sistem yang marginally stable mempunyai 1 pole di sumbu imajiner dan poles di sebelah kiri Kestabilan merupakan hal terpenting dalam sistem kendali linear. Pada kondisi apa sistem menjadi tak stabil, dan bagaimana cara menstabilkannya. Sistem stabil bila pole-pole loop tertutup terletak disebelah kiri bidang-s Dengan menggunakan kriteria kestabilan Routh Hurwitz, dapat diketahui jumlah pole loop tertutup yang terletak didaerah tak stabil tanpa perlu mencari solusi persamaan karakteristik A(s) Fungsi alih loop tertutup: c( t) c ( t) c ( t) forced natural VI-2

6.2 KESTABILAN ROUTH HURWITZ Kriteria Kestabilan Routh Hurwitz 1. Kriteria ini menunjukkan adakah akar-akar tak stabil persamaan polinomial orde n (n=berhingga) tanpa perlu menyelesaikannya. 2. Untuk sistem kendali, kestabilan mutlak langsung dapat diketahui dari koefisienkoefisien persamaan karaktristik. Prosedur: Tulis persamaan A(s) orde-n dalam bentuk sbb: 1. Dengan koefisien-koefisien : besaran nyata dan a n 0 (akar di titik asal sudah dihilangkan) 2. Bila ada koefisien yang bernilai 0 atau negatif disamping adanya koefisien positif, maka hal ini menunjukkan ada satu akar atau akar-akar imajiner aatau memiliki bagian real positif (sistem tak stabil). Kondisi perlu (tetapi belum cukup) untuk stabil adalah semua koefisien persamaan polinom positif dan lengkap. 3. Bila semua koefisien positif, buat tabel Routh Hurwitz sbb: Dengan koefisien-koefisien sebagai berikut: VI-3

4. Kriteria kestabilan Routh Hurwitz: banyaknya akar tak stabil = banyaknya perubahan tanda pada kolom pertama tabel Routh Hurwitz. 5. Syarat perlu dan cukup untuk stabil : Semua koefisien persamaan karakteristik positif, dan Semua suku pada kolom pertama tabel Routh bertanda positif. Contoh 1: Diberikan suatu system dinamik sebagai beikut: Buatlah table Routh Hurwitz Jawab: Contoh 2: VI-4

Aplikasi Kriteria Routh Hurwitz Pada Kriteria Routh Hurwitz tak dapat menjelaskan bagaimana memperbaiki kestabilan relatif atau bagaimana menstabilkan sistem tak stabil. Tetapi dapat digunakan untuk menentukan batas penguatan suatu sistem agar masih stabil. Contoh: Berapa nilai K agar system berikut stabil? VI-5

6.3 KESTABILAN ROOT-LOCUS Root Locus adalah metoda yang cukup efektif dalam perancangan dan analisis stabilitas dan tanggapan transien. Root Locus dapat digunakan secara kualitatif menerangkan unjuk kerja sebuah system dengan berbagai variasi perubahan parameter. Sebagai contoh, efek variasi penguatan percent overshoot, settling time, dan peak time. Disamping tanggapan transien, Root Locus dapat memberikan informasi grafis tentang stabilitas sebuah sistem. Dapat terlihat secara jelas range stabilitas, range ketidakstabilan dan kondisi yang menyebabkan system menuju osilasi. Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya). Bila K berubah, maka letak pole-pole nya juga berubah. Pada desain sistem kendali pilihlah K sehingga pole-pole terletak ditempat yang diinginkan atau memindahkan letak pole yang tak diinginkan melalui pole-zero cancellation. Root Locus mempunyai sifat simetri terhadap sumbunyata. VI-6

Root Locus: tempat kedudukan akar-akar persamaan karakterstik dengan K = 0 sampai K = tak hingga. Mencari akar-akar persamaan karakteristik untuk sistem orde tinggi sulit, terlebih dengan K sebagai variabel. 6.3.1 DASAR ROOT LOCUS Persamaaan fungsi alih dari system di atas adalah: g A s 2 K 2s K Persamaan Karakteristik: s 2 + 2s + K =0 2 4 4K Akar-akar Persamaan Karakteristik: s 2 1 1 K K s 1 s 2 0 0-2 1-1 -1 2-1+j1-1+j1 10-1+j3-1+j3 VI-7

6.3.2 PLOT ROOT LOCUS a. Letakkan pole-pole dan zero-zero loop terbuka pada bidang s. b. Tentukan Root Locus pada sumbu nyata. c. Tentukan asimtot Root Locus: 1. Banyaknya asimtot = n m n = banyaknya pole loop terbuka m= banyaknya zero loop terbuka 180 0 (2k 1) 2. Sudut-sudut asimtot:, k 0,1,2,... n m 3. Titik Potong asimtot-asimtot pada sumbu nyata: letak pole berhingga letak zero berhingga a n - m 4. Tentukan titik-titik break-away dan titik-titik break-in: Untuk Persamaan Karakteristik: B(s) + KA(s) = 0, Maka titik-titik tsb harus berada di Root Locus dan memenuhi persamaan: dk B'( s) A( s) B( s) A'( s) 0 2 ds A ( s) 5. Tentukan sudut-sudut datang / sudut-sudut berangkat untuk pole-pole / zero-zero kompleks sekawan. Sudut datang (dari suatu pole kompleks) = 1800 (jumlah sudut vektor-vektor dari pole-pole lain ke pole kompleks tsb) + ( jumlah sudut vektor-vektor dari zerozero ke pole kompleks tsb). Sudut pergi (ke suatu zero kompleks) = 1800 (jumlah sudut vektorvektor dari zero-zero lain ke zero kompleks tsb) + ( jumlah sudut vektor-vektor dari polepole ke zero kompleks tsb). VI-8

6. Tentukan batas kestabilan mutlak sistem (K): Melalui Kriteria Routh Hurwitz. Secara analitis: memotong sumbu imajiner: s = jz 7. Sketsa Root Locus secara lebih teliti pada daerahdaerah selain sumbu nyata dan asimtot. 8. Tentukan letak pole-pole melalui nilai K yang memenuhi syarat magnitude. Sebalikya, bila letak polepole ditentukan (pada Root Locus), maka nilai K yang memenuhi dapat dihitung secara grafis atau secara analitis: Secara grafis: perkalian panjang garis - garis dari titik s ke pole - pole K perkalian panjang garis - garis dari titik s ke zero - zero Contoh: Gambarkan Root Locus sistem umpan balik satuan dengan fungsi alih K G ( s) s( s 1)( s 2) Tentukan juga nilai K agar koefisien redaman pole-pole kompleks sekawan loop tertutup dominannya bernilai 0,5. Jawab: 1. Tentukan Root Locus pada sumbu nyata. VI-9

2. Penentuan asimtot Root Locus Banyaknya asimtot = banyaknya pole (n) banyaknya zero (m) = 3-0 = 3 0 180 (2k 1) 0 0 0 Sudut asimtot =, k 0,1,2 60,180, 60 3 p z (0 1 2) 0 Titik potong asimtot pada sumbu nyata 1 n m 3 0 dk 3. Penentuan titik pencar diperoleh dari persamaan: 0 ds Persamaan karakteristik sistem adalah: K 3 2 1 0 atau K ( s 3s 2s) s( s 1)( S 2) dk sehingga: ( 3s 6s 2) ds diperoleh akar s 1 = -0,4226 (memenuhi) dan s 2 = -1,5774 (tidak memenuhi) 4. Penentuan batas kestabilan sistem menggunakan kriteria Routh Hurwitz. Syarat stabil tercapai bila 0 < K < 6. Bila dihitung, perpotongan Root Locus dengan sumbu khayal ini terjadi pada: s j 2 5. Tentukan beberapa titik uji dekat titik pencar yang memenuhi syarat sudut Root Locus agar diperoleh plot Root Locus secara akurat. VI-10

6. Gambar Root Locus nya: 7. Penentuan letak pole-pole kompleks sekawan dominan yang memiliki koefisien redaman 0,5. Anggap pole kompleks sekawan 2 s n j n 1. Dengan memperhatikan gambar dibawah ini, maka terlihat bahwa = cos. Untuk, = 0,5 maka = 60 0. Dengan menggunakan cara analitis akan diperoleh pole-pole dominan tersebut adalah : s = -0,3337 + j0,5780, dengan nilai K adalah: VI-11

6.3.3 PLOT ROOT LOCUS DENGAN MATLAB Persamaan karakteristik Root Locus: Perintah MATLAB untuk menggambar Root Locus (Konsep Fungsi Alih): rlocus(num, den) Untuk konsep ruang waktu: rlocus (A, B, C, D) Pada kedua perintah tersebut, penguatan lup terbuka sistem K secara otomatis ditentukan. Apabila pole-pole lup tertutup untuk beberapa nilai K ingin dihitung, maka perintah berikut ini dapat digunakan : rlocus(num,den,k) atau rlocus(a,b,c,d,k) K = vektor yang berisi semua nilai penguatan dimana pole-pole loop tertutup ingin dihitung. Contoh 1: Plot Root Locus menggunakan MATLAB suatu sistem kendali umpan balik satuan: Perintah dalam Matlab: G(s) = num/den num = [0 0 0 1 2 4]; den = [1 11.4 39 43.6 24 0]; rlocus(num,den) Hasilnya adalah sebagai berikut VI-12

Contoh 2: Gambarkan Root Locus dari motor DC berikut ini: Diketahui parameter dari motor DC tersebut adalah: moment of inertia of the rotor (J) = 3.2284E-6 kg.m 2 /s 2 damping ratio of the mechanical system (b) = 3.5077E-6 Nms electromotive force constant (K=Ke=Kt) = 0.0274 Nm/Amp electric resistance (R) = 4 ohm VI-13

electric inductance (L) = 2.75E-6 H input (V): Source Voltage output (theta): position of shaft The rotor and shaft are assumed to be rigid Persamaan Dinamik Motor DC: Torque motor, T, memiliki korelasi dengan arus armature, i, dengan pengali konstanta Kt. Nilai back emf, e, memiliki hubungan dengan kecepatan rotasi sebagai berikut: Dimana Kt = konstanta armature sama dengan Ke yang merupakan konstanta motor. Berdasarkan persamaan di atas dan kaitan dengan Hukum Kircoff dan Hukum Newton dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Menggunakan kaidah transformasi Laplace, persamaan di atas berubah menjadi: Dengan melakukan eliminasi I(s) akan diperoleh persamaan fungsi alih: atau Maka untuk mendapatkan Root Locus menggunakan MATLAB adalah sebagai berikut: J=3.2284E-6; b=3.5077e-6; K=0.0274; R=4; L=2.75E-6; num=k; den=[(j*l) ((J*R)+(L*b)) ((b*r)+k^2) 0]; rlocus(num,den) VI-14

6.4. RINGKASAN Sistem stabil bila pole-pole loop tertutup suatu sistem terletak disebelah kiri bidang-s Dengan menggunakan kriteria kestabilan Routh Hurwitz, dapat diketahui jumlah pole loop tertutup yang terletak didaerah tak stabil tanpa perlu mencari solusi persamaan karakteristik A(s). Pada beberapa kasus, parameter sistem adalah penguatan loop K. Root Locus dapat digunakan secara kualitatif menerangkan unjuk kerja sebuah system dengan berbagai variasi perubahan parameter K. Disamping tanggapan transien, Root Locus dapat memberikan informasi grafis tentang stabilitas sebuah sistem. Dapat terlihat secara jelas range stabilitas, range ketidakstabilan dan kondisi yang menyebabkan system menuju osilasi. SOAL-SOAL : 1. Untuk setiap polinom ciri, menggunakan kriteria Routh Hurwitz tentukan apakah polinom berikut menyatakan sebuah sistem yang stabil atau tak-stabil a. 2s 4 + 8s 3 + 10s 2 +10s+20 b. s 3 + 7s 2 +7s + 46 c. s 6 + 4s 4 + 8s 2 + 16 2. Tunjukkan bahwa tempat kedudukan akar untuk sistem kendali dengan Adalah busur lingkaran yang berpusat pada titik asal dengan jari-jari sama dengan 10 3. Gambarkan Sketsa tempat kedudukan akar untuk sistem dengan VI-15

Tentukan titik-titik yang tepat dengan tempat kedudukan akar memotong sumbu j VI-16