Strategi Pembuktian. Finding proofs can be a challenging business

dokumen-dokumen yang mirip
1.6 RULES OF INFERENCE

1.6 RULES OF INFERENCE

PERANAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

Shortlist Soal OSN Matematika 2015

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

BILANGAN. Bilangan Satu Bilangan Prima Bilangan Komposit. Bilangan Asli

2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

BILANGAN DAN KETERBAGIAN BILANGAN BULAT

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

1 INDUKSI MATEMATIKA

Perluasan permutasi dan kombinasi

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Contoh-contoh soal induksi matematika

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SILABUS MATEMATIKA KEMENTERIAN

CHAPTER 8. Advanced Counting Techniques

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Bilangan Totient sempurna (Perpect Totient Number atau PTN) adalah suatu

Teori Bilangan (Number Theory)

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I 2008/2009

SOAL BRILLIANT COMPETITION 2013

Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan

Metoda Pembuktian: Induksi Matematika

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

BAB III KOMBINATORIK

Usia Usia Usia Jumlah

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA Kelas : VIII ( Delapan ) Tahun Pelajaran : 2013 / 2014

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

TEKNIK BUKTI: I Drs. C. Jacob, M.Pd

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

PERSAMAAN DIOPHANTINE

OSN 2015 Matematika SMA/MA

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

Kontes Terbuka Olimpiade Matematika

DAFTAR ISI 3 TEORI KONGRUENSI 39 4 TEOREMA FERMAT DAN WILSON 40

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

APOTEMA: Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 2, Nomor 2 Juli 2016 p ISSN BILANGAN SEMPURNA GENAP DAN KEPRIMAAN BI LANGAN MERSENNE

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

KONSTRUKSI BARU UNTUK TRIPEL PYTHAGORAS

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 10

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

Nama Peserta : No Peserta : Asal Sekolah : Asal Daerah :

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

n suku Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Bab 4. Koefisien Binomial

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

MODUL 1. A. Himpunan 1. Pengertian Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berlainan yang memenuhi suatu syarat keanggotaan tertentu.

Jurnal Apotema Vol.2 No. 2 62

1 SISTEM BILANGAN REAL

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

OSN 2014 Matematika SMA/MA

Matematika Logika Aljabar Boolean

MA1121 Pengantar Matematika

6.3 PERMUTATIONS AND COMBINATIONS

FENOMENA KONJEKTUR GOLDBACH DALAM DUNIA MATEMATIKA DISKRIT DAN PERKEMBANGANNYA

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I, 2012/2013. Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro

PELATIHAN OLIMPIADE MATEMATIKA

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

1. Ubahlah pernyataan ke dalam berikut ke dalam bentuk Jika p maka q.

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014

TABEL ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI DESAIN DIDAKTIS AWAL

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 6

HAPUS SALAH SATU BILANGAN DAN BERIKAN ALASAN, KENAPA BILANGAN ITU ANDA HAPUS.

Antonius C. Prihandoko

SISTEM BILANGAN REAL

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A : ISIAN SINGKAT)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Wajib

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101. Limit Fungsi. Pertemuan - 2

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

Transkripsi:

Strategi Pembuktian Finding proofs can be a challenging business Matematikawan memformulasikan conjecture dan kemudian mencoba membuktikan bahwa conjecture tersebut benar atau salah. Ketika dihadapkan dengan pernyataan yang akan dibuktikan: terjemahkan setiap istilah dengan definisinya analisa arti dari hipotesis dan kesimpulan coba membuktikan dengan menggunakan salah satu dari metoda pembuktian Jika pernyataan berupa implikasi; coba buktikan dengan bukti langsung. Bila gagal, coba dengan bukti tak langsung. Bila tidak berhasil juga coba dengan bukti kontradiksi.

Proses Maju & Mundur Apa pun metoda yang digunakan, dalam melakukan proses pembuktian diperlukan titik awal. Proses maju: hipotesis aksioma & teorema kesimpulan Namun seringkali, proses maju sukar untuk digunakan dalam pembuktian sesuatu yang tidak sederhana. Sehingga kita harus mengkombinasikan dengan proses mundur.

Proses Maju & Mundur (2) Contoh. Tunjukkan bahwa jika segitiga siku-siku RST dengan sisi tegak r, s, dan sisi miring t mempunyai luas t 2 /4, maka segitiga tersebut sama kaki. Solusi. A: Segitiga RST dengan sisi r, s dan sisi miring t dengan luas t 2 /4. A1: rs/2 = t 2 /4 A2: (r 2 +s 2 ) = t 2. A3: rs/2 = (r 2 +s 2 )/4 A4: (r 2-2rs+s 2 ) = 0 A5: (r-s) 2 = 0. B2: r-s = 0 B1: r = s B: Segitiga RST sama kaki. r s t

Proses Maju & Mundur (3) Bukti 1. Dari hipotesis dan rumus luas segitiga siku-siku, Luas RST = rs/2 = t 2 /4. Hukum Pythagoras memberikan r 2 +s 2 =t 2, dan bila r 2 +s 2 disubstitusikan kedalam t 2, dengan sedikit manipulasi aljabar didapat (r-s) 2 =0. Sehingga r=s dan segitiga RST samakaki. Bukti 2. Hipotesis dengan hukum Pythagoras menghasilkan r 2 +s 2 =2rs; sehingga (r-s) = 0. Maka segitiga RST samakaki.

Proses Maju & Mundur (4) Contoh. Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan real positif x dan y yang berbeda berlaku (x+y)/2 > x y. Solusi. B: (x+y)/2 > x y B1: (x+y) 2 /4 > xy B2: (x+y) 2 > 4xy B3: x 2 +2xy+y 2 > 4xy B4: x 2-2xy+y 2 > 0 B5: (x-y) 2 > 0 B6: x y. Bukti. Karena x dan y berbeda maka (x-y) 2 > 0. Ini berarti x 2 +2xy+y 2 > 4xy. Sehingga, (x+y) 2 > 4xy yang memberikan (x+y)/2 > x y.

The Stone Game Dua orang memainkan suatu game dengan bergantian mengambil 1, 2, atau 3 batu pada setiap pengambilan dari suatu kotak yg semula berisi 15 batu. Orang yang mengambil batu terakhir adalah pemenangnya. Tunjukkan bhw pemain pertama dapat selalu menang, tidak peduli apa yang dilakukan oleh pemain kedua.

The Stone Game - Proses Mundur Pemain 1 Pemain 2 0 1, 2, 3 4 5, 6, 7 8 9, 10, 11 12 13, 14, 15

The Stone Game - bukti Teorema. Pemain pertama selalu dapat memaksakan kemenangan. Bukti. Pemain 1 dapat mengambil 3 batu, meninggalkan 12. Setelah giliran pemain 2, terdapat 11, 10, atau 9 batu yang tinggal. Dalam setiap kasus tersebut, pemain 1 dapat mengurangi jumlah batu yang tertinggal menjadi 8. Maka, pemain 2 dapat mengurangi kembali menjadi 7, 6, atau 5. Akibatnya, pemain 1 dapat meninggalkan sejumlah 4 batu. Sehingga pemain 2 harus meninggalkan 3, 2, atau 1. Pemain 1 kemudian mengambil semua batu yang tersisa dan memenangkan permainan.

Bukti Kasus per Kasus Jika tidak dimungkinkan untuk membahas semua kasus sekaligus, maka bukti perlu dipecah-pecah ke dalam kasus per kasus. Contoh. Buktikan bahwa jika n bulat dan tidak habis dibagi oleh 2 atau 3 maka n 2 1 habis dibagi 24. Solusi. n bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai n=6k+j, j {0,1,2,3,4,5}. Krn n tidak habis dibagi oleh 2 atau 3 maka n=6k+1 atau n=6k+5. Jadi ada 2 kasus yg perlu diperhatikan.

Bukti Kasus per Kasus (2) Suatu pernyataan yang universal tidak dapat dibuktikan dengan menggunakan contoh, kecuali jika domain pembicaraan dapat direduksi menjadi contoh contoh yang jumlahnya berhingga dan bukti yang diberikan mempertimbangkan semua contoh tersebut! Contoh. Tunjukkan bhw tidak ada solusi bulat x dan y yang memenuhi x 2 + 3y 2 =8. Solusi. Karena x 2 > 8 bila x 3 dan 3y 2 > 8 bila y 2, maka kasus tersisa yang harus diperiksa adalah untuk x = -2, - 1, 0, 1, atau 2 dan y = -1, 0 atau 1. Untuk nilai x demikian didapat x 2 = 0, 1 atau 4, sedangkan 3y 2 = 0 atau 3. Jadi nilai maksimum dari x 2 +3y 2 = 7. Dengan demikian tidak ada x dan y bulat yang memenuhi x 2 +3y 2 =8.

Conjecture Buku matematika secara formal hanya menyajikan teorema dan bukti saja. Melalui penyajian seperti ini, kita tidak dapat mengetahui proses pencarian (discovery process) dalam matematika Proses ini meliputi: eksplorasi konsep & contoh, formulasi conjecture, dan (Conjecture diformulasikan dengan didasarkan pada beberapa possible evidence.) usaha menjawab conjecture dengan bukti atau counterexamples.

Memformulasikan Conjecture Perhatikan berikut ini: 2 4 1 = 15 = 3 5 2 5 1 = 31 prima 2 6 1 = 63 = 7 9 2 8 1 = 255 = 5 51 3 4 1 = 80 = 8 10 Kita tahu bhw x n 1 = (x-1)(x n-1 +x n-2 + + x + 1) Namun, faktorisasi ini bermasalah bila x=2. Conjecture. Bilangan a n -1 komposit bila a > 2 atau bila a=2 dan n komposit.

Membuktikan Conjecture Bukti. Kasus i) Bila a > 2 maka (a-1) adalah faktor dari a n -1 karena a n 1 = (a-1)(a n-1 +a n-2 + + a + 1) dan 1 < (a-1) < (a n -1). Kasus ii) Bila a=2 dan n komposit maka ada s dan t sehingga n = st dengan 1 < s t < n. Sehingga, 2 s -1 faktor dari 2 n -1 karena 2 n 1 = (2 s -1)(2 s(t-1) +2 s(t-2) + + 2 s + 1). Jadi 2 n 1 komposit. Jadi conjecture menjadi teorema.

Conjecture dan Counter Example Apakah ada fungsi f sehingga f(n) prima untuk semua bilangan bulat positif n? Conjecture. f(n) = n 2 n +41. Karena f(1) = 41, f(2) = 43, f(3) = 47, f(4)= 53,. Oopps! Tapi f(41) = 41 2 komposit. Jadi f(n) bukan fungsi penghasil bilangan prima. Conjecture salah. Untuk setiap polinom f(n) dengan koefisien bulat senantiasa ada bilangan bulat y sehingga f(y) komposit.

Even Great Mathematicians Can Propose False Conjectures! Euler memformulasikan conjecture bahwa untuk n>2, jumlah dari n 1 buah pangkat ke-n bilangan bulat positif bukanlah merupakanbilangan pangkat ke-n. Benar untuk semua kasus yang diperiksa selama 200 tahun, namun tidak ada bukti yang ditemukan. Akhirnya, pada tahun 1966, Lander dan Parkin menemukan counter-example untuk n=5 27 5 + 84 5 + 110 5 + 133 5 = 144 5. Counter-example juga ditemukan untuk n=4, tetapi belum ada untuk n>5.

Beberapa conjecture terkenal 1. Fermat s Last Theorem Persamaan x n + y n = z n tidak mempunyai solusi bulat x, y, dan z dengan xyz 0 dan n > 2. 2. Goldbach s Conjecture (1742) Goldbach: Setiap bilangan bulat ganjil n, n > 5, dapat ditulis sebagai jumlah 3 bilangan prima. Euler: ekivalen dengan Setiap bilangan bulat genap n, n > 2, dapat ditulis sebagai jumlah 2 bilangan prima. Telah dicek dengan komputer bhw Goldbach s conjecture benar utk semua bilangan 4. 10 14. 3. The Twin Prime Conjecture 4. The 3x+1 Conjecture (Collatz problem, Hasse s algorithm, Ulam s problem, Syracuse problem, Kakutani s problem).