BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

MATERI HITUNG KEUANGAN

H. MEMECAHKAN MASALAH KEUANGAN DENGAN KONSEP MATEMATIKA

STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc

Dasar Ekonomi Teknik: Matematika Uang. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

JENIS BUNGA PEMAJEMUKAN KONTINYU

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

EKONOMI TEKNIK. Ekuivalensi

PENERAPAN BARISAN DAN DERET

Angka Banding Manfaat dan Biaya

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

ANUITAS. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmanto,S.Si.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 5 BARISAN DAN DERET KOMPLEKS. Secara esensi, pembahasan tentang barisan dan deret komlpeks sama dengan barisan dan deret real.

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

MATEMATIKA INTEGRAL RIEMANN

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

2.2.3 Ukuran Dispersi

EKIVALENSI PRESENT WORTH FUTURE WORTH ANNUAL WORTH GRADIENT SERIES. Christina Wirawan 1

BAB II LANDASAN TEORI

UKURAN PEMUSATAN & PENYEBARAN

Penurunan Persamaan Perpetuitas dan Anuitas

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

3.1 Biaya Investasi Pipa

SOLUSI TUGAS I HIMPUNAN

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)


ALGORITMA MENENTUKAN HIMPUNAN TERBESAR DARI SUATU MATRIKS INTERVAL DALAM ALJABAR MAX-PLUS

INTERPOLASI. FTI-Universitas Yarsi

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

Pertemuan 3 Luas Daerah Bidang Datar, dan Volume Benda Padat dengan Metode Bidang Irisan Sejajar

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

CADANGAN PROSEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA BERDASARKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PRAKTIKUM 5 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

CATATAN KULIAH #12&13 Bunga Majemuk

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

TAKSIRAN UMUR SISTEM DENGAN UMUR KOMPONEN BERDISTRIBUSI SERAGAM. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

Pembayaran pertama yang dilakukan pada setiap akhir tahun selama n tahun

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat.

Muniya Alteza

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)

BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK

Integrasi 1. Metode Integral Reimann Metode Integral Trapezoida Metode Integral Simpson. Integrasi 1

Ruang Banach. Sumanang Muhtar Gozali UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

BAB 2. Tinjauan Teoritis

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

INTERPOLASI INTERPOLASI LINIER INTERPOLASI KUADRATIK

Bab II Teori Pendukung

PRINSIP INKLUSI- EKSKLUSI INCLUSION- EXCLUSION PRINCIPLE

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

Pada saat upacara bendera, kita sering memperhatikan teman-teman kita.

47 Soal dengan Pembahasan, 46 Soal Latihan

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM KONSEP WAKTU UANG PADA MASALAH KEUANGAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB III PEMBENTUKAN SKEMA PEMBAGIAN RAHASIA

Ukuran Pemusatan Data. Arum Handini P., M.Sc Ayundyah K., M.Si.

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

Transkripsi:

Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et BAB 2 : BUNGA, PERTUBUHAN DAN PELURUHAN PENGERTIAN BUNGA Buga adalah jasa dar smpaa atau pjama yag dbayarka pada akhr suatu jagka waktu yag dtetuka atas persetujua bersama. Cotoh: Seorag pedagag memjam uag d bak sebesar Rp. 1.000.000,00 dega perjaja bahwa uag tersebut harus dkembalka dalam jagka waktu satu tahu dega uag pegembala sebesar Rp. 1.200.000,00. Uag sebesar Rp 1.000.000,00 dsebut modal sedagka uag yag merupaka kelebhaya, yatu Rp 200.000,00 dsebut buga atau jasa. Jka besarya buga dbadgka dega jumlah modal smpaa atau pjama dyataka dalam perse, makaya laya dsebut suku buga da basaya dyataka dalam %. BUNGA TUNGGAL Buga tuggal adalah buga yag tmbul pada setap akhr jagka waktu tertetu yag tdak mempegaruh besarya modal (besarya modal tetap). Besarya buga berbadg sela dega persetase da lama waktuya da umumya berbadg sela pula dega besarya modal. Jka modal sebesar dbugaka dega buga % setahu maka: a. Setelah t tahu, besarya buga (B): B t 100 b. Setelah t bula, besarya buga(b): B c. Setelah t har, besarya buga (B): - Jka satu tahu 360 har, maka B 100 360 - Jka satu tahu 365 har, maka: B 100 365 - Jka satu tahu 366 har (tahu kabsat), maka: ater Pegayaa atematka Kelas XII

Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et B 100 366 Besarya modal akhr adalah modal awal dtambah buga. Atau bsa dyataka dalam : a t 100 CONTOH 1 1. Adela memjam uag sebesar Rp. 800.000,- da harus megembalka setelah satu bula sebesar Rp. 1.000.000,-. Berapa perse perbulakah buga tuggal atas hutag Adela? Jawab : Dketahu : uag pjama = Rp. 800.000 Buga = Rp. 1000.000 Rp. 800.000 = Rp. 200.000 Dtayaka : perse buga perbula? Jawaba : 20000 % = = 0,2 % / tahu 100000 0, 2 % = 12 = 0,016 % 2. Jka besar buga tuggal sebuah pjama perbula adalah 8 %, berapa jumlah uag yag harus dkembalka Bagus jka a memjam Rp. 1.000.000,- da dkembalka setelah 10 bula? Jawab : Karea pjama bugaya perbula 8 % da dkembalka setelah 10 bula maka guaka rumus B 8 10 B 1.000.000 B 1.000.000 0,8 0,834 667.200 Jumlah yag harus dkembalka adalah modal dtambah buga = 1000.000 + 667.200 = 1.667.200 ater Pegayaa atematka Kelas XII

Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et LATIHAN 1 1. Cada harus megembalka pjamaya setelah 6 bula sebesar Rp. 800.000,- Jka pada pjama tersebut berlaku buga tuggal 3 % perbula, berapakah hutag Cada sebearya. 2. Htuglah: a. 5 % datas 100 dar modal sebesar Rp. 3.150.000,- b. 4 % datas 100 dar modal sebesar Rp. 6.240.000,- c. 5 % dbawah 100 dar modal sebesar Rp. 6.650.000,- d. 4 % dbawah 100 dar modal sebesar Rp. 5.280.000,- 3. Dael aka meerma uag sebesar Rp. 1.728.000,- setelah dkurag 20 % dbawah seratusya. Tetuka besar uag yag dterma Dael. BUNGA AJEUK 1. Pegerta da Kosep Buga ajemuk Jka kta meympa modal berupa uag d bak selama perode buga tertetu, msalya satu tahu maka setelah satu tahu kta aka medapatka buga sebesar p % kal modal yag kta bugaka. Jka buga tu tdak kta ambl, tetap dtambahka pada modal awal utuk dbugaka lag pada perode berkutya, sehgga besarya buga pada setap perode berkutya berbeda jumlahya (mejad buga berbuga), maka dkataka modal tersebut dbugaka atas dasar buga majemuk. Jka dketahu : a = modal awal = suku buga majemuk per tahu = lama smpaa dalam tahu k = bayak pembayara buga dalam 1 tahu (bayak perode dalam 1 tahu maka : a. Total buga yag dterma pada tahu ke- merupaka selsh saldo pada akhr perode ke- k dega saldo pada akhr perode ke-(k(-1)) b. Saldo yag dmlk pada akhr tahu ke- adalah 2. Perbedaa Buga Tuggal da Buga ajemuk a. 1 k k ater Pegayaa atematka Kelas XII

Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et Buga tuggal dhtug berdasarka modal yag sama setap perode sedagka buga majemuk dhtug berdasarka modal awal yag sudah dtambahka dega buga. 3. Perhtuga Nla Akhr odal a. Dega megguaka rumus Jka modal sebesar dbugaka atas dasar buga majemuk sebesar p % setahu selama tahu, maka besarya modal setelah tahu adalah: Setelah satu tahu 1 100 1 100 Setelah dua tahu 2 1 1 100 100 100 1 1 100 100 1 100 Setelah tahu 2 1 100 4. Perhtuga laua modal a. Rumus laua Rumus la akhr buga majemuk adalah 1, 100 rumus tersebut dapat dubah mejad: 1 100 = modal mula-mula atau laua (NT) = modal setelah jagka waktu, selajutya dtuls ater Pegayaa atematka Kelas XII

Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et sehgga, Jad, NT 1 100 NT 1 100 LATIHAN 2 1. Carlah la akhr modal besarya Rp 200.000,- yag dperbugaka dega buga majemuk 10 % tap semester selama 1 tahu 3 bula. 2. Htuglah laua dar Rp 16.900,- yag harus dbayar 2 tahu kemuda dega buga majemuk 30 % setahu. 3. Uag sebesar Rp 100.000 dperbugaka dega buga majemuk 3 ½ % setap trwula. Setelah berapa lamakah uag tu dperbugaka, agar supaya uag tu jumlahya mejad Rp 198.978,88. 4. odal sebesar Rp 50.000,- dsmpa dega buga majemuk 10 % tap catur wula. Htuglah la akhr modal tu setelah satu tahu. 5. Htug la akhr modal yag besarya Rp 20.000,- dperbugaka selama 1 tahu 3 bula atas dasar buga majemuk 20 % tap setegah tahu. 6. Htuglah laua dar Rp 185.900,- yag harus dbayarka 2 tahu 4 bula kemuda, dega buga majemuk 30 % setahu. 7. Htug laua uag Rp 200.000,- yag harus dbayar 8 tahu 2 bula kemuda, apabla dasar buga majemuk 4 % setap semester. 8. Carlah laua dar Rp 250.000,- yag harus dbayar 5 tahu 2 bula kemuda dega buga majemuk 2 1/2 % tap trwula. ater Pegayaa atematka Kelas XII