Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik ( )

dokumen-dokumen yang mirip
G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

SISTEM BILANGAN REAL

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

SISTEM BILANGAN BULAT

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

MATEMATIKA 1. Pengantar Teori Himpunan

Sifat Lapangan pada Bilangan Kompleks

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

1 P E N D A H U L U A N

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

Uraian Singkat Himpunan

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

UNNES Journal of Mathematics

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

Teori himpunan. 2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh:

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

KAJIAN OPERASI ARITMETIKA INTERVAL DAN SIFAT-SIFATNYA

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI GRUP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Diktat Kuliah. Oleh:

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

MATEMATIKA EKONOMI 1. Oleh : Muhammad Imron H

MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 SISTEM BILANGAN REAL

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matematika Logika Aljabar Boolean

KETERKAITAN ANTARA LATIS BOOLEAN, RING BOOLEAN DAN ALJABAR BOOLEAN

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

LOGIKA MATEMATIKA. Dosen: Drs. Sumardi Hs., M.Sc. Modul ke: 01Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bilangan Bulat, Bilangan Rasional, dan Bilangan Real. dengan huruf kecil. Sebagai contoh anggota himpunan A ditulis ;

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

HIMPUNAN BILANGAN KOMPLEKS YANG MEMBENTUK GRUP

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Bilangan Real. Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

MODUL ATAS RING MATRIKS ( ) Arindia Dwi Kurnia Universitas Jenderal Soedirman Ari Wardayani Universitas Jenderal Soedirman

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

Semigrup Legal Dan Beberapa Sifatnya

BAB 2 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Bahan kuliah Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Didin Astriani P, M.Stat. Fakultas Ilkmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

OPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

BAB I HIMPUNAN. Matematika Infomatika. Universitas Gunadarma Halaman 1

Bab 3 Gelanggang Polinom Miring

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

SIFAT GELANGGANG NOETHERIAN DAN GELANGGANG PERLUASANNYA. ABSTRAK Suatu gelanggang R disebut gelanggang Noetherian jika memenuhi sifat :

Himpunan. Nur Hasanah, M.Cs

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Sistem Bilangan Riil. Pendahuluan

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Transkripsi:

Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik (20110060311101) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang Email:rovikumm@gmail.com Abstract: The real analysis is a branch of mathematics that discusses analysis of the set of the real numbers and functions in real numbers. The discussion in this study will focus on algebraic properties of real numbers that will be used to prove the basic theorems existing in the real number system. Keywords: algebraic properties, theorems Abstrak: Analisis riil merupakan cabang dari analisis matematika yang membahas himpunan bilangan rill dan fungsi-fungsi dalam bilangan riil. Pembahasan dalam kajian kali ini akan menitik beratkan pada sifat-sifat aljabar bilangan riil yang akan digunakan untuk membuktikan teorema-teorema dasar yang ada dalam sitem bilangan riil. Kata kunci: sifat-sifat aljabar, teorema, I. Pendahuluan Bilangan riil merupakan sekumpulan bilangan rasional dan irasional. Dengan kata lain, bilangan riil adalah bilangan yang dapat berkoresponden satusatu dengan sebuah titik pada garis bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal yang diberi lambang 0 (nol) sebagai titik awal untuk mengukur jarak ke arah kanan atau kiri. Pada sitem bilangan riil terdapat dua operasi biner yang dinotasikan dengan penjumlahan + dan perkalian. (Riyanto, 2008). Sesuai dengan namanya, pembicaraan dalam sistem bilangan riil himpunan semestanya mencakup semua bilangan riil yang ada. Bilangan riil sebagai sebuah sistem bilangan tentunya mempunyai sifatsifat unik dan khas. Sifat-sifat tersebut didapatkan setelah melakukan pengamatan dan kajian, sehingga didapatkan sifat-sifat umum bilangan riil. Sifat-sifat bilangan

riil merupakan suatu konsep yang sangat penting sebagai fondasi mempelajari konsep bilangan riil lebih lanjut. Berdasarkan sifat-sifat dasar ini, nantinya dikembangkan menjadi teorema-teorema yang tentu sangat berguna dalam mempelajari analisis riil secara integral. Oleh karena itu, pada kajian kali ini penulis mengambil pokok bahasan mengenai teorema dasar aljabar dalam bilangan riil. Berdasarkan latar belakang yag telah dijelaskan maka rumusan masalah yang diangkat dalam kajian ini adalah Bagaimana teorema-teorema dasar aljabar pada sistem bilangan riil?. Tujuan penulisan kajian ini adalah menggunakan sifat-sifat aljabar dalam membuktian teorema-teorema dasar aljabar yang selanjutnya bisa digunakan dalam membuktikan persoalan-persoalan yang lebih kompleks. Lebih lanjut diharapkan penulisan kajian mengenai teorema dasar aljabar ini bisa dijadikan referensi tambahan bagi semua pihak yang sedang mempelajari analisi riil. Karena keterbatasan penulis, baik waktu dan tenaga maka dalam kajian ini penulis hanya membahas tiga teorema dasar. II. Kajian Pustaka William (2003) memberikan penjelasan jika penting memahami sifat-sifat dasar aljabar sebagai langkah awal dalam mempelajari analisis real, berikut sifatsifat dasar yang dimaksud: (A1) a b b a untuk semua a,b (sifat komutatif penjumlahan) (A2) (a b) c a (b c) untuk semua a,b, c (sifat assosiatif penjumlahan) (A3) Terdapat 0 sedemikian hingga 0 a a dan a 0 a untuk semua a (eksistensi elemen nol/ identitas penjumlahan) (A4) untuk setiap a terdapat a sedemikian hingga a ( a) 0 dan ( a) a 0 (eksistensi elemen negatif atau invers penjumlahan) Riyanto (2008) menyatakan bahwa himpunan bilangan riil mempunyai dua operasi biner, operasi tersebut dinotasikan dengan simbol + dan. yang disebut dengan penjumlahan (addition) dan perkalian (multiplication). Sifat-sifat penjumlahan yang dinyatakan Riyanto sama dengan sifat-sifat dasar yang diberikan oleh William, namum Riyanto memberikan tambahan sifat-sifat perkalian dalam operasi bilangan riil. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:

(M1) a b b a untuk semua a,b (sifat komutatif perkalian) (M2) (a b) c a (b c) untuk semua a,b, c (sifat assosiatif perkalian) (M3) terdapat 1 sedemikian hingga 1 a a dan a 1 a untuk semua a (eksistensi elemen unit 1) (M4) untuk setiap a, a 0 terdapat R sedemikian hingga (eksistensi invers perkalian) (D) a (b c) (a b) (a c) dan (b c) a (b a) (c a) untuk semua a,b,c (sifat distributif perkalian atas penjumlahan) Sifat-sifat diatas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Sifat (A1) sampai (A4) merupakan sifat-sifat dari operasi penjumlahan sifat (M1) sampai (M4) merupakan sifat-sifat operasi perkalian dan sifat (D) merupakan sifat gabungan dari penjumlahan dan perkalian. III. Pembahasan Berdasarkan sifat-sifat yang ada dalam bilangan riil, maka dapat dikembangkan beberapa teorema. Berikut adalah teorema mengenai penjumlahan dan perkalian elemen 0 dan 1. Teorema 1. (a) Jika z, dengan z a a, maka z 0. (b) Jika u dan b 0 elemen dengan u b b, maka u 1. (c) Jika, maka a 0 0 Bukti teorema I a. Berdasarkan sifat identitas penjumlahan (eksistensi elemen 0) diperoleh ( ) (diketahui) (invers penjumlahan) Jadi terbukti jika z, dengan z a a, maka z 0

b. Berdasarkan sifat identitas pada pekalian didapatkan ( ) Jadi terbukti jika u dan b 0 elemen dengan u b b, maka u 1 c. (identitas perkalian) maka Jadi terbukti jika, maka a 0 0 Teorema 2. Jika a. b. c. Berikut akan diberikan bukti teorema 2 a. Berdasarkan teorema 1c dan sifat invers pada penjumlahan diketahui. dan maka ( ) (sifat invers penjumlahan) Maka, Jadi terbukti

b. Misal maka Jadi Berdasarkan teorema 1c maka ( ) ( ) ( ) ( Maka jadi terbukti. c. Berdasarkan teorema 1c. dimisalkan maka ( ) Jadi terbukti jika. Teorema 3. a. Jika b. Jika c. Jika Berikut akan diberikan bukti dari teorema 3. a. Akan dibuktikan ( ) Jadi terbukti jika

b. Akan dibuktikan, ) Jadi terbukti jika c. Berikut bukti dari, Dengan cara yang sama kedua ruas dikalikan maka diperoleh a=0 Jadi terbukti jika IV. Kesimpulan dan Saran Sifat-sifat atau aksioma aljabar yang terdapat pada bilangan riil dapat dikembangkan menjadi teorema-teorema yang berlaku secara umum dalam sistem bilangan riil. Nantinya, teorema-teorema yang telah dikembangkan bisa membantu dalam pembuktian persoalan analisis riil yang lebih kompleks. Bahan ajar mengenai matematika khususnya tentang analisis riil dalam bahasa Indonesia masih cukup sulit ditemui, oleh karena itu dalam penulisan materi mengenai analis riil bisa di tambahkan dengan beberapa contoh soal dan pembuktiannya. Hal ini diharapakan bisa menjadi tambahan wawasan dan keterampilan bagi orang yang sedang mempelajari analisis riil.

V. Daftar Pustaka Riyanto, Zaki., M, (2008). Pengantar Analisi Real I. From https://dunia2matematik.files.wordpress.com, 14 Juli 2015 Trech, William F. (2003) Introduction to Real Analysis. Texas: Trinity University