BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Hp ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Kanisius Cungkup yang terletak di Jalan R. Patah Nomor 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan letak geografisnya sekolah ini terletak di dekat kota Salatiga meskipun begitu kondisi lingkungan SD Kanisius Cungkup bisa digolongkan cukup tenang, walaupun dekat dengan jalan raya, hal ini tidaklah mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar, yang dikarenakan oleh letak sekolahnya berada di belakang gereja Katolik Santo Paulus Miki yang berada sangat dekat dengan jalan raya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret dan terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pembelajaran dengan metode konvensional yang biasa digunakan oleh guru, pertemuan kedua dengan menerapkan treatment pertama yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum, selanjutnya pada pertemuan ketiga adalah lanjutan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum dengan membuat alat peraga periskop sederhana. 4.2 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 11 siswa putra dan 14 siswa putri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi Membuat suatu karya yaitu periskop sederhana. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, pada pembelajaran sebelumnya khususnya mata pelajaran IPA, materi Merancang dan membuat suatu karya dengan menerapkan sifat-sifat cahaya misalnya periskop, guru belum pernah menggunakan metode praktikum dengan membuat periskop sederhana. Guru hanya menjelaskan materinya saja, guru tidak secara langsung mempraktikkannya kepada siswa atau meminta siswa 52

53 untuk membuat periskop sederhana, sehingga dalam penelitian ini guru IPA SD Kanisius Cungkup sangat mendukung penelitian dengan menerapkan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana. 4.3 Hasil Analisis Data Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga perlu dipaparkan hasil uji normalitas, dan uji hipotesis data. 4.3.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas ini dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Variabel Kreativitas Siswa dengan Metode Praktikum dengan Alat Peraga Periskop Sederhana Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji normalitas data dengan tehnik One Sample Kolmoogov-Smirov Test, dapat dilihat mean sebesar 88,9800, standar deviasi sebesar 7.54169, Kolmogorov-Smirmov sebesar 0,750 dan signifikansi sebesar 0.627 (> 0.05) dengan taraf kepercayaan 5 %. Jika dirumuskan hipotesis Prepro N 50 Normal Parameters a Mean 88.9800 Std. Deviation 7.54169 Most Extreme Differences Absolute.106 Positive.106 Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z.750 Asymp. Sig. (2-tailed).627 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi tidak normal. Maka diterima apabila P > 0.05 dan ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel di atas menunjukan bahwa S = P = 0,627. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5 % maka P > 0,05 atau 0,627

54 lebih besar 0,05 (0,627 > 0,05). Jadi data berdistribusi normal. diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa 4.4 Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Metode Praktikum dengan Alat Peraga Periskop Sederhana dalam Pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana terdiri dari kegiatan pra pembelajaran yaitu persiapan, dimana siswa diberi pemahaman tentang pemantulan cahaya, selanjutnya kegiatan inti yaitu pelaksanaan kegiatan praktikum, dimana siswa melakukan beberapa percobaan untuk mengamati gejala pemantulan cahaya terhadap cermin datar, serta membuat karya yaitu periskop sederhana dengan memanfaatkan pemantulan cahaya terhadap cermin datar, dan kegiatan penutup yaitu siswa mempresentasikan hasil kegiatan yang telah mereka laksanakan. Proses ini diharapkan bermanfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat bagi guru adalah agar guru dapat menyampaikan materi secara mudah kepada peserta didik serta dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sedangkan manfaat bagi siswa adalah untuk membangun kreativitas yang ada di dalam dirinya, agar rasa ingin tahu, keterbukaan terhadap pengalaman, toleransi terhadap resiko dan penuh energi yang ada di dalam diri siswa bisa terus ditingkatkan. Pada treatment penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana ini peneliti mengunakan teknik observasi tentang langkah-langkah pembelajaran dengan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana dengan indikator nilai :

55 Tabel 4.2 Indikator Penilaian Lembar Observasi Penggunaan Metode Praktikum dengan Alat Peraga Periskop Sederhana No Nilai Interval Kategori 1 33 < x 52,8 Sangat Rendah 2 52,8 < x 72,6 Rendah 3 72,6 < x 92,4 Sedang 4 92,4 < x 112,2 Tinggi 5 112,2 < x 132 Sangat Tinggi Observasi digunakan untuk mengetahui tindakan atau kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Observasi tentang metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa, hasil observasi tentang langkahlangkah pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, mendapatkan total skor nilai sebesar 110 pada pertemuan pertama dengan kategori tinggi, dan 113 pada pertemuan kedua dengan kategori sangat tinggi. Penilaian tes unjuk kerja digunakan untuk menilai siswa dalam mengendalikan proses dan memanfaatkan bahan untuk menghasilkan karya yaitu periskop sederhana, serta kerja praktik atau kualitas estetik dari periskop sederhana yang mereka produksi, dengan indikator nilai : Tabel 4.3 Indikator Penilaian Tes Unjuk Kerja Penggunaan Metode Praktikum dengan Alat Peraga Periskop Sederhana No Nilai Interval Kategori 1 15 < x 24 Sangat Rendah 2 24 < x 33 Rendah 3 33 < x 42 Sedang 4 42 < x 51 Tinggi 5 51 < x 60 Sangat Tinggi

56 Berdasarkan hasil lembar penilaian tes unjuk kerja yang diamati oleh guru kelas V SD Kanisius Cungkup mendapatkan jumlah total bobot skor penilaian 50 dengan kategori tinggi dari 15 aspek yang diamati. Hasil lembar penilaian tes unjuk kerja bisa dilihat pada lampiran 6. Dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, serta penilaian tes unjuk kerja ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru maupun siswa, bagi guru yaitu dapat mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, memudahkan guru dalam penilaian, memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, memudahkan guru dalam menarik perhatian siswa, memotivasi dan menumbuhkan kreativitas siswa pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Manfaat bagi siswa yaitu mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan dan untuk mengembangkan kreativitas yang ada di dalam dirinya. 4.5 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Kreativitas Siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non tes yaitu angket. Pembelajaran pertama yang dilaksanakan adalah pembelajaran secara konvensional, pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Kamis 8, Maret 2012 kemudian dilakukan pengukuran pertama dengan meminta siswa mengisi angket. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan treatment yaitu metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, pembelajaran ini dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada hari Senin 12, Maret 2012 dilanjutkan pada hari Kamis 15, Maret 2012. Setelah pembelajaran dengan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana selesai, siswa diminta untuk mengisi kembali angket pengukuran akhir. Pengukuran akhir digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana terhadap kreativitas siswa. Untuk menentukan tinggi rendahnya pengukuran awal dan pengukuran akhir angket

57 kreativitas siswa, maka digunakan lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan rumus berikut ini. Interval i i 18,4 115 23 5 skor tertinggi skor terendah banyaknya kategori Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui nilai interval sebesar 18,4. Distribusi frekuensi nilai pengukuran awal dan pengukuran akhir kreativitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Angket Kreativitas Siswa No Kategori Interval Pengukuran Awal Pengukuran Akhir Frek Persen Frek Persen 1 Sangat Rendah 23 < x 41,4 0 0% 0 0% 2 Rendah 41,4 < x 59,8 0 0% 0 0% 3 Sedang 59,8 < x 78,2 0 0% 1 4% 4 Tinggi 78,2 < x 96,6 23 92% 19 76% 5 Sangat Tinggi 96,6 < x 115 2 8% 5 20% Jumlah 25 100% 25 100% Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran awal kreativitas siswa dengan menggunakan metode konvensional yang mendapatkan skor interval 78,2 < x 96,6 dengan presentase 92% sebanyak 23 orang siswa dan masuk pada kategori tinggi, sedangkan siswa yang mendapatkan skor interval 96,6 < x 115 dengan presentase 8% sebanyak 2 orang siswa masuk pada kategori sangat tinggi. Pada pengukuran akhir setelah diterapkan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, siswa yang mendapatkan skor interval 59,8 < x 78,2 dengan presentase 4% sebanyak 1 orang siswa dan masuk pada kategori sedang, siswa yang mendapatkan skor interval 78,2 < x 96,6 dengan presentase 76% sebanyak 19 orang siswa dan masuk pada kategori tinggi, siswa yang mendapatkan skor interval

58 96,6 < x 115 dengan presentase 20% sebanyak 5 orang siswa dan masuk pada kategori sangat tinggi. Adapun distribusi frekuensi hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir kreativitas siswa jika digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat pada gambar 4.1 Berikut ini. 100% 50% 0% 1 2 Pengukuran Awal Pengukuran Akhir Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Angket Kreativitas Siswa. Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir angket kreativitas dari 25 orang siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pada pengukuran awal dengan metode konvensional, dapat dikatakan bahwa mayoritas siswa mendapatkan skor interval dengan kategori tinggi berjumlah 23 orang siswa. Pada pengukuran akhir setelah diterapkan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, mayoritas siswa mendapatkan skor interval dengan kategori tinggi yang berjumlah 19 orang siswa. Sedangkan siswa yang mendapatkan skor interval dengan kategori sangat tinggi pada pengukuran awal berjumlah 2 orang siswa, dan pada pengukuran akhir berjumlah 5 orang siswa. Hal ini menunjukan bahwa dari 23 siswa yang masuk dalam kategori tinggi pada pengukuran awal, ada 3 orang siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi setelah diterapkannya metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana dalam pembelajaran. Perolehan angket kreativitas dari pengukuran awal ke pengukuran akhir juga dapat dilihat pada perbedaan total dan rata-rata pengukuran angket kreativitas siswa sebelum dan setelah diterapkan treatment, yang mendapatkan total sebesar 2165

59 dengan rata-rata 86,60 pada pembelajaran konvensional dan sebesar 2284 dengan rata-rata 91,36 pada pembelajaran menggunakan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana. Dari 25 siswa SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, yang mengikuti pembelajaran dengan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, ada 22 orang siswa yang mengalami kenaikan perolehan angket kreativitas dari pengukuran awal ke pengukuran akhir, dan ada 3 orang siswa yang mengalami penurunan. Adapun data total dan rata-rata pengukuran awal dan pengukuran akhir angket kreativitas siswa dapat dilihat pada lampiran 7. 4.6 Pengujian Hipotesis. Berdasarkan hasil pembelajaran yang dilakukan sebelum dan setelah treatment, nilai rata-rata angket tersebut dianalisis menggunakan T-Test. Pengujian hipotesis ini menggunakan Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples T-Test). Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan) maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda (Duwi Priyatno dalam Sugiono, 2007). Dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya keefektifan sebelum dan sesudah diterapkan treatment penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA terhadap kreativitas siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik paired samples T-Test tersebut dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Rata-Rata Angket Kreativitas Siswa Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 AWAL 86.6000 25 6.70820 1.34164 AKHIR 91.3600 25 7.70216 1.54043 Dapat dilihat pada tabel 4.5 hasil rata-rata (mean) pada pengukuran awal sebesar 86.60, sedangkan pada pengukuran akhir sebesar 91.36. Hal ini

60 menunjukkan bahwa skor yang diperoleh siswa mengalami kenaikan dari 86,60 menjadi 91,36. Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Angket Kreativitas Siswa Pair 1 AW AL AK HIR Mean Std. Deviati on Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper T df Sig. (2- tailed) - 4.760 6.07783 1.21557-7.26880-2.25120-3.916 24.001 00 Berdasarkan rumusan hipotesis : Ho :Pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA tidak efektif terhadap kreativitas siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Ha : Pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA lebih efektif terhadap kreativitas siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α 5 % atau 0,05. Untuk pengambilan keputusan yaitu Ho diterima jika signifikansi > 0,05, dan Ho ditolak jika signifikansi < 0,05. Dapat dilihat pada tabel 4.6 signifikansi sebesar 0,001 yang artinya 0.001 lebih kecil dari 0.05 (0.001< 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA lebih efektif terhadap kreativitas siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

61 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian. Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, berikut ini akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian. Deskripsi dan interpretasi data dianalisis berdasarkan pada teori dan langkah-langkah penggunaan metode praktikum dengan alat peraga alat peraga periskop sederhana terhadap kreativitas siswa. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa kreativitas siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga periskop sederhana lebih meningkat. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA lebih efektif terhadap peningkatan kreativitas siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Hal ini terbukti dari hasil statistik yang sudah dianalisis menunjukkan hasil yang sangat signifikan dengan probabilitas di bawah 0,005 yaitu 0,001. Nilai t hitung negatif (-3.916) berarti rata-rata nilai angket kreativitas siswa sebelum diterapkan treatment lebih rendah dari pada setelah diterapkan treatment. Signifikansi sebesar 0,001 yang artinya 0.001 lebih kecil dari 0.05 (0.001< 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA lebih efektif terhadap kreativitas siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil uji hipotesis dengan probabilitas 0,001 menunjukkan hasil yang sangat signifikan, hal ini disebabkan oleh pada saat dilakukan pembelajaran dengan penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, dapat membangkitkan minat dan keingintahuannya dalam belajar sehingga lebih efektif terhadap peningkatan kreativitas siswa. Penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana ini telah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang bersumber pada Science Education Quality Imphovement Project (SEQIP), hal ini terbukti pada hasil observasi yang

62 mendapatkan skor nilai sebesar 110 pada pertemuan pertama dengan kategori tinggi dan 113 pada pertemuan kedua dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan teori Arsyad (2000) belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung, dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Dalam penelitian ini telah diterapkan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana, dimana siswa belajar melalui pengalaman langsung membuat suatu karya yaitu periskop sederhana dengan menerapkan salah satu sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan. Menurut Berg, 1991; Lee, 1982; Mills. 1985; Nasution, 1988; Omang, 1989, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa guru melakukan praktikum, salah satunya adalah pada poin kelima yang menjadi aspek dalam mengukur kreativitas siswa dalam penelitian yang telah dilaksanakan yaitu terbentuknya rasa ingin tahu, keterbukaan antar siswa, toleransi terhadap resiko dan pantang menyerah. Metode praktikum yang telah diterapkan dalam penelitian ini telah terbukti lebih efektif terhadap peningkatan kreativitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kenaikan hasil skor perolehan angket siswa, bahwa rata-rata hasil skor perolehan pengukuran akhir setelah diterapkan treatment skornya tinggi dari pada skor angket siswa pada pengukuran awal sebelum diterapkan treatment. Rata-rata skor angket siswa setelah diterapkan treatment sebesar 91.36 sedangkan rata-rata skor angket sebelum diterapkan treatment sebesar 86.60. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Hilmansyah dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran Praktikum Fisika terhadap Kreativitas Siswa di Sekolah Menengah Umum, dan beberapa peneliti sebelumnya yang mengembangkan dan meningkatkan kreativitas siswa dengan cara menerapkan model pembelajaran, pendekatan serta praktikum, terbukti dapat meningkatkan dan mengembangkan kreativitas siswa, sehingga dalam penelitian ini pula dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode praktikum dengan alat peraga periskop sederhana pelajaran IPA lebih efektif terhadap kreativitas siswa kelas V SD Kanisius

63 Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, karena metode praktikum adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran atau informasi kepada peserta didik, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dimana siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dikeadaan nyata, apa yang diperoleh dalam teori. Kondisi ini menempatkan siswa dalam situasi yang menuntut siswa mengalami sendiri pertentangan pikiran secara pribadi, sehingga mampu merangsang minat dan keingintahuannya dalam belajar. Metode pengajaran ini berupa penggunaan alat, dengan bantuan alat-alat untuk menjelaskan suatu konsep tentang membuat suatu karya dengan menerapkan salah satu sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan (Omang, 1989). Ternyata pada tingkat Sekolah Dasar pun kita dapat menggunakan metode praktikum yang sederhana, khususnya pada mata pelajaran IPA yang merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah, berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Penggunaan metode praktikum pada mata pelajaran IPA ini diharapkan dapat digunakan dengan langkah-langkah yang sistematis, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, dapat menarik siswa dalam belajar, serta memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep atau materi yang disampaikan oleh guru.