BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Ledok 07 dan SDN Cebongan 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Sekolah ini dipilih berdasarkan adanya masalah belajar siswa pada mata pelajaran IPA, yaitu dalam penyampaian materi pembelajaran cenderung bersifat konvensional yang berpusat pada guru. Siswa hanya datang ke sekolah, duduk, diam, mendengarkan, memperlihatkan penjelasan guru, dan mencatat. Subjek penelitian yaitu siswa kelas 4 SDN Ledok 07 dengan jumlah 21 siswa dan siswa kelas 4 SDN Cebongan 01 dengan jumlah 22 siswa. Dalam penelitian ini, siswa kelas 4 SDN Ledok 07 dijadikan sebagai kelompok eksperimen dengan diajarkan model pembelajaran examples non examples dan siswa kelas 4 SDN Cebongan 01 dijadikan sebagai kelompok kontrol dengan diajarkan model pembelajaran konvensional. Berikut tabel deskripsi umum subjek penelitian. Tabel 4.1 : Deskripsi umum subjek penelitian No. Sekolah/Kelas Kelompok Jumlah Siswa 1. SDN Ledok 07 Kelas 4 Eksperimen SDN Cebongan 01 Kelas 4 Kontrol 22 Total Subjek Penelitian Gambaran Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SDN Ledok 07 dan SDN Cebongan 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dilakukan pertemuan seperti tercantum dalam jadwal penelitian. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada tabel berikut : 43

2 44 Tabel 4.2 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1. Kamis, 25 Februari ) Ijin penelitian di SDN Ledok 07 (kelas eksperimen). 2) Ijin penelitian di SDN Ledok 07 (kelas eksperimen). 2. Kamis, 24 Maret ) Memberikan pretest kepada kelas eksperimen.kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen, materi Perubahan Kenampakan Bumi. 2) Memberikan posttest kepada kelas eksperimen. 3. Rabu, 30 Maret ) Memberikan pretest kepada kelas kontrol.kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol, materi Perubahan Kenampakan Bumi. 2) Memberikan posttest kepada kelas kontrol. 4. Senin, 20 April ) Tandatangan surat keterangan penelitian dan rekap nilai siswa. 4.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples (Kelas Eksperimen) a. Pra Pembelajaran Pada pra pembelajaran, aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengajar dengan model pembelajaran examples non examples antara lain memberi salam, mengabsensi siswa, memberikan apersepsi materi perubahan kenampakan bumi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan memberikan soal pretest. Aktivitas guru dalam langkah-langkah penggunakaan model pembelajaran examples non examples yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung (lampiran 6). Berdasarkan langkahlangkah model pembelajaran examples non examples yang sudah di dapatkan oleh peneliti dan mendapat hasil sempurna terbukti observer menilai peneliti sudah sesuai dalam melakukan proses kegiatan belajar.

3 45 b. Kegiatan Inti Setelah siswa mengerjakan soal pretest, selanjutnya proses pembelajaran menggunakan langkah-langkah berdasarkan model examples non examples. Setelah siswa memahami langkah-langkah pembelajaran, selanjutnya guru menampilkan gambar perubahan kenampakan bumi dan gambar bukan perubahan kenampakan bumi dengan bantuan LCD. Karena sesuai dengan model yang digunakan yaitu dengan menggunakan contoh gambar yang susuai materi dan contoh gambar yang tidak sesuai materi. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 2-3 orang siswa. Siswa aktif dalam mencari kelompoknya dalam ketentuan yang sudah ditentukan guru. Siswa diarahkan guru untuk mencari kelompoknya sendiri dan menata meja untuk kegiatan kelompok yang akan dilakukan agar waktu tidak lama dalam menentukan kelompok. Saat suasana sudah kondusif, guru memberikan intruksi dalam kegiatan kelompok yang akan dilakukan. Siswa mengamati gambar-gambar yang ditampilkan guru dan mengidentifikasi dan mediskusikan gambar, kemudian siswa mencatat hasil diskusi di kertas yang sudah disediakan guru. Setiap kelompok setelah selesai mengidentifikasi gambar, masing-masing kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil diskusi. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi setiap kelompok, kemudian siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatan kelompok. Setelah kegiatan kelompok selesai, guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Guru meluruskan kesalahpahaman siswa dalam kegiatan belajar, agar tidak terjadi miskonsepsi. Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum dipahami, agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar. Siswa mampu mengidentifikasi dan mendiskusikan gambar dengan baik, yang dilihat

4 46 dari hasil diskusi yang dibacakan masing-masing kelompok. Tetapi 2 dari 7 kelompok masih ada yang belum dapat mengidentifikasi gambar degan benar. Siswa yang dibantu oleh guru mampu membuat kesimpulan hasil kegiatan belajar yang sudah didapatkan dalam proses belajar menggunakan model pembelajaran examples non examples. c. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir pembelajaran, siswa kembali ke tempat duduk masing-masing, dalam kegiatan akhir ini siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil kegiatan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Setelah siswa membuat membuat kesimpulan hasil kegiatan belajar, siswa mengerjakan soal posttest. Setelah siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan hasil posttest, guru memberikan refleksi kepasa siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan berdo a dan salam. Proses pembelajaran ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan siswa. Manfaat bagi guru adalah mempermudah guru menyampaikan materi kepada siswa sehingga siswa dapat menguasai materi yang guru sampaikan dan dapat menguasai materi dengan cepat dan tepat, sedangkan bagi siswa adalah untuk meningkatkan hasil belajar, menambah ketertarikan mengikuti pembelajaran, aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah mengikuti pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran examples non examples. Siswa mengikuti setiap langkah yang dilakukan guru, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir Penerapan Model Pembelajaran Konvensional (Kelas Kontrol) a. Pra Pembelajaran Pada pra pembelajaran, aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengajar dengan model pembelajaran konvensional antara lain

5 47 memberi salam, mengabsensi siswa, memberikan apersepsi materi perubahan kenampakan bumi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan memberikan soal pretest. Aktivitas guru tentang langkah-langkah penggunakaan model pembelajaran konvensional yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung (lampiran 7). Berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran konvensional yang sudah di dapatkan oleh peneliti dan mendapat hasil sempurna terbukti observer menilai peneliti sudah sesuai dalam melakukan proses kegiatan belajar. b. Kegiatan Inti Setelah siswa mengerjakan soal pretest, selanjutnya guru memberi kesempatan siswa bertanya jawab tentang apersepsi yang dilakukan guru. Siswa juga diminta menuliskan perubahan kenampakan bumi yang ada dalam apersepsi. Kemudian, beberapa siswa diminta membacakan hasil pekerjaannya. Guru menuliskan hasil perkerjaan siswa dipapan tulis. Selanjutnya, guru menjelaskan materi perubahan kenampakan bumi dan pengaruhnya. Siswa juga diberikan contoh-contoh gambar perubahan kenampakan bumi dan pengaruhnya. Siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar dan menuliskannya di buku masing-masing, setelah selesai beberapa siswa membacakan hasil pekerjaannya. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami dan guru menjelaskan materi sampai siswa paham. Guru juga tidak lupa meluruskan kesalahpahaman siswa dalam kegiatan belajar. Siswa mampu pasif dalam mengikuti pembelajaran, hanya beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari guru. Tidak ada siswa yang menanyakan materi yang belum dipahami. Tetapi dalam membuat kesimpulan hasil kegiatan belajar siswa masih belum

6 48 memahami materi walaupun dalam membuat kesimpulan sudah dibimbing oleh guru. c. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir pembelajaran, siswa membuat membuat kesimpulan hasil kegiatan belajar, siswa mengerjakan soal posttest. Setelah siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan hasil posttest, guru memberikan refleksi kepasa siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan berdo a dan salam. Siswa sudah mengikuti pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran konvensional. Siswa mengikuti setiap langkah yang dilakukan guru, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui perbedaan pengguanaan model pembelajaran examples non examples dengan model pembelajaran konvensional, apakah terdapat pengaruh dalam hasil belajar siswa. 4.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Penelitian ini menggunakan teknik tes pada kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples dan pembelajaran secara konvensional. Sebelum kegiatan mengajar, siswa diberikan pretest terlebih dahulu. Pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran seperti biasa, sedangkan pembelajaran examples non examples pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Diakhir pembelajaran diberikan posttest untuk mengetahui skor hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan Analisis Deskriptif Hasil Belajar Kelas Eksperimen Analisis deskriptif hasil belajar kelas eksperimen yang merangkum data empirik hasil belajar siswa SDN Ledok 07 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPA

7 49 dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit menggunakan model pembelajaran examples non examples yang telah diklarifikasikan deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 : Hasil Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation VAR , Valid N (listwise) 21 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 21 siswa yang ada di SDN Ledok 07 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, yaitu memperoleh skor hasil belajar terendah (minimum) 83,30 sampai skor tertinggi (maximum) 96,70 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 90,0095 dan standar deviasi 4, Serta jumlah semua skor siswa sebesar 1890,20. Untuk menentukan tinggi rendahnya skor kelas eksperimen digunakan kategori mengikuti acuan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010) sebagai berikut : Interval = Interval = = 2,68 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui nilai interval sebesa 2,68 sehingga dapat dilihat distribusi frekuenai skor hasil belajar kelas eksperimen pada tabel berikut : Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen No Nilai Interval Frekuensi (f) Presentasi (%) Kategori 1 83,30-85, % Sangat rendah 2 85,99-88, % Rendah 3 88,68-91, % Sedang 4 91,37-94, % Tinggi 5 94,06-96, % Sangat tinggi Jumlah %

8 50 Berdasakan tabel 4.3.2, diketahui bahwa siswa yang mendapat skor 83,30-85,98 sebanyak 3 anak dengan presentase 14%. Siswa yang mendapat skor 85,99-88,67 sebanyak 5 anak dengan presentasi 24%. Siswa yang mendapat skor 88,68-91,36 sebanyak 7 anak dengan presentase 33%. Siswa yang mendapat skor 91,37-94,05 sebanyak 1 anak dengan presentase 5%. Dan siswa yang mendapat skor 94,06-96,74 sebanyak 5 anak dengan presentase 24%. Presentasi distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen jika digambarkan dalam tabel akan terlihat seperti pada gambar berikut : 5% 24% 33% 14% 24% 83,30-85,98 85,99-88,67 88,68-91,36 91,37-94,05 94,06-96,74 Gambar 4.1 : Diagram Lingkaram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dari gambar diatas diketahui bahwa siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, dari 21 orang siwa dapat dikatakan bahwa mayoritas siswa mendapat skor 88,68-91,36 sebesar 33% Analisis Deskriptif Hasil Belajar Kelas Kontrol Analisis deskriptif hasil belajar kelas kontrol yang merangkum data empirik hasil belajar siswa SDN Cebongan 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit menggunakan model pembelajaran konvensional yang telah diklarifikasikan deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS, dapat dilihat pada tabel berikut :

9 51 Tabel 4.5 : Hasil Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation VAR , Valid N (listwise) 22 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 22 siswa yang ada di SDN Cebongan 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, yaitu memperoleh skor hasil belajar terendah (minimum) 60,00 sampai skor tertinggi (maximum) 80,00 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 74,5545 dan standar deviasi 5, Serta jumlah semua skor siswa sebesar 1640,20. Untuk menentukan tinggi rendahnya skor kelas eksperimen digunakan kategori mengikuti acuan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010) sebagai berikut : Interval = Interval = = 4 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui nilai interval sebesa 4sehingga dapat dilihat distribusi frekuenai skor hasil belajar kelas kontrol pada tabel berikut : Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol No Nilai Interval Frekuensi (f) Presentasi (%) Kategori % Sangat rendah % Rendah % Sedang % Tinggi % Sangat tinggi Jumlah % Berdasakan tabel diatas, diketahui bahwa siswa yang mendapat skor sebanyak 1 anak dengan presentase 5%. Siswa yang mendapat skor sebanyak 0 anak dengan presentasi 0%. Siswa yang mendapat skor sebanyak 8 anak dengan presentase 36%. Siswa yang mendapat skor sebanyak 6 anak dengan presentase 27%. Dan siswa yang mendapat skor sebanyak 7 anak dengan presentase 32%.

10 52 Presentasi distribusi frekuensi hasil belajar kelas kontrol jika digambarkan dalam tabel akan terlihat seperti pada gambar berikut : 0% 32% 5% 36% % Gambar 4.2: Diagram Lingkaram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol Dari gambar diatas diketahui bahwa siswa kelas 4 SDN Cebongan 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, dari 21 orang siwa dapat dikatakan bahwa mayoritas siswa mendapat skor sebesar 36%. Tujuan diberikan posttest kepada siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengguanaan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar IPA. Sedangkan tujuan diberikan posttest kepada siswa kelas 4 SDN Cebongan 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar dengan pengguanaan model pembelajaran Konvensional dengan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar. Berdasarkan skor rata-rata siswa dengan menggunakan model examples non examples dan pembelajaran secara konvensional (lampiran 11 dan 12), ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran examples non examples dalam pembelajaran rata-rata skornya 90,0095 sedangan pembelajaran secara konvensional rata-rata skornya 74,5545. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model

11 53 pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 4.4 Analisis Data Hasil Penelitian Hasil Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas variabel hasil belajar dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnove Test, data yang dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut tabel hasil uji normalitas : Tabel 4.7 : Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih_nilai_eksperimen selisih_nilai_kontrol N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Deskripsi hasil uji normalitas terhadap penyebaran data, hasil uji normalitas sebagai berikut : 1. Selisih nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnove Test. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan signifikan untuk selisih nilai pretest dan posttest kelas eksperimen sebesar 0,423. Karena signifikan untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa selisih nilai pretest dan postets kelas eksperimen berdistribusi normal.

12 54 Gambar 4.3 : Grafik Normalitas Selisih Nilai Kelas Eksperimen 2. Selisih nilai pretest dan posttest kelas kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnove Test. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan signifikan untuk selisih nilai pretest dan posttest kelas kontrol sebesar 0,148. Karena signifikan untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa selisih nilai pretest dan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal. Gambar 4.4: Grafik Normalitas Selisih Nilai Kelas Kontrol Hasil Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,218. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian

13 55 yang sama. Angka Levene Statistik menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya, df1 = jumlah kelompok data-1 atau 2-1=1, sedangkan df2 = jumlah data-jumlah kelompok data atau 43-2=41. Tabel 4.8 : Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Nilai Eksperimen-Kontrol Levene Statistic df1 df2 Sig Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar. Dibawah ini ada 3 tabel analisis data dalam hasil uji regresi pada kelas eksperimen. Tabel 4.9 : Variables Entered Variables Entered/Removed b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Model_Pembelajaran a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Hasil Belajar Tabel Variabel Entered diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau dengan kata lain kedua variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Selanjutnya dengan melihat tabel model summary berikut : Tabel 4.10 : Tabel Model Summary Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Model_Pembelajaran b. Dependent Variable: Hasil Belajar Hasil pengujian koefisien determinasi pada tabel diatas menunjukan bahwa angka R square sebesar 0,712. Hal ini berarti bahwa R square (model pembelajaran) menyumbangkan keberhasilan hasil belajar

14 56 sebesar 71,2% sedangkan yang 28,8% merupakan variabel/faktor lain di luar model yang diteliti. Hal ini berarti 71,2% variabel dependent (hasil belajar) dijelaskan oleh variabel independent (model pembelajaran). Analisis selanjutnya dengan uji ANOVA, hasil uji ANOVA adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 : Hasil Uji Anova ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Model_Pembelajaran b. Dependent Variable: Hasil Belajar Penggunaan uji ANOVA untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar yang dilihatbberdasarkan melihat F hitung. Dibawah ini hipotesis dalam uji anova : Ho : Tidak ada pengaruh antara model pembelajaran terhadap hasil belajar. H 1 : Ada pengaruh antara model pembelajaran terhadap hasil belajar. Dari hasil uji ANOVA diatas didapatkan Fhitung = 96,404 dengan tingkat signifikasi 0,000 karena probabilitas < 0,05 maka model regresi bisa digunakan untuk memprediksi hasil belajar, karena tingkat kepercayaannya sebesar 0 : Hasil uji F menunjukan bahwa nilai F hitung = 96,404 > F tabel = 4,079 (df 1= k-1 = 2-1 = 1, df2 = n-k = 43-2 = 41, α = 0,05), dengan angka signifikansi 0,000 < α = 0,05 (signifikan). Berdasarkan pengujian R Square dan F di atas dapat disimpulkan model persamaan regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan. Jadi analisis regresi pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar dapat dijelaskan berdasarkan hasil SPSS. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa F hitung = 101,420 > F tabel = 4,079 dengan angka signifikan 0,000. Dengan demikian dapat diketahui besarnya pengaruh model pembelajaran (MB) berpengaruh terhadap hasil belajar (HB). Hal

15 57 ini dapat diinterpretasikan bahwa semkain baik model pembelajaran yang digunakan semakin tingggi prestasi belajar. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar eksperimen yang menggunakan model pembelajaran examples non examples hasilnya lebih baik daripada menggunakan pembelajaran secara konvensional. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap hasil belajar kelas 4 SDN Ledok 07 (kelas eksperimen) pada mata pelajaran IPA materi pokok Perubahan Kenampakan Bumi. Hal ini terbukti dari hasil rata-rata pembelajaran secara konvensional dan model pembelajan examples non examples. Nilai ratarata siswa dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples lebih tinggi daripada mengunakan pembelajaran secara konvensional. Rata-rata hasil belajar dengan model pembelajaran examples non examples sebesar 90,0095, sedangkan rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran secara konvensional sebesar 74,5545. Dilihat dari segi ratarata hasil belajar kelas eksperimen sudah mencapai ketuntatasn KKM 80, sedangkan untuk kelas kontrol belum tuntas KKM karena masih dibawah KKM 80. Dengan uji regresi didapat F hitung = 101,420 > F tabel = 4,079 dengan tingkat signifikasi 0,000 dibawah 0,05 menunjukkan hasil yang signifikan. Menurut Mahrim (2010:16) mengemukakan model pembelajaran examples non examples memiliki beberapa kelebihan salah satunya dengan contoh-contoh dan media gambar akan dapat menimbulkan daya tarik, mempermudah pemahaman yang bersifat abstrak sehingga dapat mempercepat peserta didik membentuk pemahaman diri terhadap suatu konsep. Sesuai dengan teori Afrisanti Lusita (2011:83) model examples non examples adalah model mengajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan. Sehingga

16 58 tercipta susasana yang kondusid dimana siswa mampu menganalisa gambar. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Meirina Dwita Setowati (2009) dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Example Non Examples dalam Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 2 Sukorejo Pasuruan, yang menyimpulkan bahwa dengan model examples non examples mampu meningkatkan hasil belajar IPA. Juga penelitian yang dilakukan oleh Sofyan Adi Kusuma (2011) dengan judul Pengaruh penggunaan model Example Non Example terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SD N Blotongan 03 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2010/2011, menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian yang lain dilakukan oleh Nopilia (2012) dengan judul Pengaruh Penggunaan Model Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 5 SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012, yang menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model examples non examples. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dengan uji regresi dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap hasil belajar IPA kelas 4 SDN Ledok 07 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.