BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Systematic Layout Planning

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Bina Nusantara ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup pesat.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Universitas Bina Nusantara sebagai objek dari penelitian skripsi ini.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

Universitas Bina Nusantara

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ALAT BANTU PENERANGAN. Abstrak

TI-3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat bantu penerangan sangat dibutuhkan pada saat mati lampu. Macammacam

BAB 3 METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri

PERANCANGAN ALAT BANTU MODUL PEMBELAJARAN STATISTIKA BERBASIS R SKRIPSI. Oleh ANTON SUHARJONO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI

PENJABARAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( )

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program studi Ganda Teknik Informatika-Statistika Skripsi Sarjana Komputer Sarjana Sains Semester ganjil 2005/2006

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. jadwal yang disusun tetap realistis untuk digunakan. berjalan sebagaimana mestinya. Agar praktikum berjalan dengan baik, kepala

BAB 3 METODOLOGI. Tahapan Proses (T1) Struktur Produk. Input yang dibutuhkan (T2) Komponen Biaya (T3) Perkiraan Waktu Perakitan (T4)

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Menyusun langkahlangkah. 1. Langkahlangkah. setiap metode penarikan sampel 2.

Kegiatan Belajar 1 menerangkan konsep chi square. Kegiatan Belajar 2 menerangkan uji kepatutan (goodness of fit). Kegiatan Belajar 3 menerangkan tes

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. SINAR UTAMA NUSANTARA TUGAS SARJANA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metode Penelitian. Diagram 3.1 Diagram Flow Tahapan Pengembangan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI UNTUK PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA RESPONS PERMUKAAN BERFAKTOR DUA.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu pekerjaan dalam dunia industri akan mempertimbangkan

ABSTRAK. Keywords: Es Puter, QFD, Industri kecil

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PERENCANAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI PT. ITU AIRCON

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MANUAL PROSEDUR. Evaluasi dan Monitoring Hasil Praktikum Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENDUGAAN DATA HILANG PADA PERCOBAAN DALAM RANCANGAN ACAK KELOMPOK DAN PETAK TERBAGI.

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG 2009

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Panduan Praktikum Statistika Industri ini disusun dengan tujuan agar dapat membantu praktikan memahami teori statistika yang telah didapat melalui

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

ANALISIS PERAMALAN HARGA EMAS NASIONAL DENGAN METODE MULTIVARIATE AUTOREGRESSIVE BERBASISKAN KOMPUTER SKRIPSI. Oleh HENNY MARIANY

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/2008

PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) STATISTIKA TPE 227. OLEH: Dr. ANDASURYANI, S.TP, M.Si DELVI YANTI, S.TP, MP

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gambaran visual dari sebuah produk tersebut yang diterangkan oleh seorang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Transkripsi:

8 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Bermula pada tahun 1977, ketika penggunaan komputer di Indonesia masih dini, dimana pengolahan data dan aplikasi komputer yang dikenal luas masih harus menunggu beberapa tahun lagi, Yayasan Bina Nusantara telah membuka kursus komputer yang bernama Modern Computer Course (MCC) dengan menyelenggarakan program pendidikan 3, 6, dan 12 bulan. Berdasarkan dari pengalaman tersebut, pada tanggal 1 Juli 1981 Yayasan Bina Nusantara membuka/menyelenggarakan pendidikan komputer tingkat akademi dengan nama Akademi Teknik Komputer (ATK). Kehadiran akademi ini ternyata mendapat sambutan dan dukungan hangat dari kalangan masyarakat dan pemerintah, sehingga para mahasiswa maupun alumninya langsung dimanfaatkan keahliannya oleh kalangan perusahaan maupun pendidikan komputer. Pada tahun 1995 Yayasan Bina Nusantara membulatkan tekad untuk meningkatkan pengabdiannya pada nusa dan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan yang lebih luas namun tetap bertumpu pada core competence dalam teknologi dan sistem informasi, dan setelah melalui suatu perjuangan yang cukup panjang akhirnya dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Binus diakui keberadaannya oleh pemerintah (Menurut katalog Universitas Binus, 1992-2000, p1-p2)

9 2.2 Fakultas dan Jurusan di Universitas Bina Nusantara Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika untuk jenjang S1 Sistem Komputer untuk jenjang S1 Sistem Informasi untuk jenjang DIII,S1 Komputerisasi Akuntansi untuk jenjang DIII,S1 Computer Science (International Class) untuk jenjang S1 Information System (International Class) Fakultas MIPA Matematika untuk jenjang S1 Statistika untuk jenjang S1 Fakultas Teknik Teknik Industri untuk jenjang S1 Teknik Sipil untuk jenjang S1 Arsitektur untuk jenjang S1 Disain Komunikasi Visual untuk jenjang S1 Fakultas Ekonomi Manajemen (e-business) untuk jenjang S1 Akuntansi untuk jenjang DIII,S1

10 Fakultas Sastra Bahasa Inggris untuk jenjang DIII,S1 Bahasa Jepang untuk jenjang S1 Bahasa Mandarin untuk jenjang S1 Program Studi Ganda Manajemen & Sistem Informasi untuk jenjang S1 Matematika & Teknik Informatika untuk jenjang S1 Teknik Industri & Sistem Informasi untuk jenjang S1 Akuntansi & Sistem Informasi untuk jenjang S1 Statistika & Teknik Informatika untuk jenjang S1 Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Sistem Informasi : untuk jenjang S2 MMSI bidang peminatan Manajemen untuk jenjang S2 MMSI bidang peminatan Akuntansi untuk jenjang S2 MMSI bidang peminatan Pasar modal untuk jenjang S2 MMSI bidang peminatan e-commerce untuk jenjang S2 Struktur organisasi Binus dapat dilihat di bawah ini

11

11 Gambar 2.1 Struktur Organisasi Universitas Bina Nusantara Sumber : Dokumen Borang Teknik Industri Universitas Bina Nusantara

12 2.3 Profil Jurusan Teknik Industri Jurusan / Program Studi Teknik Industri didirikan berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Program Studi Nomor : 55/D/O/96, tanggal 08 Agustus 1996, di bawah naungan Fakultas Teknik dengan (3) jurusan lainnya, yaitu : Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, dan Disain Komunikasi Visual (DKV). Sejak didirikannya program studi Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara (Ubinus) langsung mendapatkan respon dari calon mahasiswa. Lingkup studi di Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Nusantara bercakupan luas keilmuan di bidang teknik industri dengan penekanan pada bidang sistem produksi manufaktur, manajemen kualitas dan pengembangan produk. Kurikulum program studi Teknik Industri dikembangkan mengacu kepada kurikulum nasional Teknik Industri, sedangkan untuk muatan lokalnya dikembangkan mengacu kepada kurikulum standar ABET 2000 (Acreditation Board of Engineering Technology), beberapa Perguruan Tinggi di dalam dan luar negeri, dan trend kebutuhan pasar. Dengan demikian lulusan Teknik Industri diharapkan dapat bersaing baik di tingkat nasional, maupun di tingkat internasional. Sesuai dengan lingkup ilmu yang ada dalam program studi Teknik Industri, maka pada umumnya staf pengajar (dosen) di program studi Teknik Industri terdiri atas dosen-dosen berpendidikan minimal Strata-2(S2) dalam bidang ilmu Teknik Industri, Mesin, Elektro, Kimia, Fisika, dll. Staf dosen program studi Teknik Industri juga memiliki pengalaman profesional ataupun penelitian di bidangnya. Untuk mendukung proses pembelajaran, maka program studi Teknik Industri dilengkapi dengan saranan dan prasarana yang cukup, meliputi ruang perkuliahan,

13 ruang dosen, laboratorium dan studio teknik industri, laboratorium perangkat lunak, laboratorium perangkat keras, perpustakaan, jaringan internet, dan perangkat teknologi informasi lainnya. Gambar 2.2 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri Sumber : Dokumen Borang Teknik Industri Universitas Bina Nusantara 2.4 Laboratorium & Studio Teknik Industri Universitas Bina Nusantara Untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara maka Laboratorium dan Studio Teknik Industri Universitas Bina Nusantara menaungi 8 mata kuliah praktikum yang diselenggarakan oleh program

14 studi Teknik Industri. Untuk memudahkan koordinasi maka kedelapan mata kuliah praktikum ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang dikoordinasi bagian Laboratorium dan bagian Studio. Adapun mata kuliah praktikum yang dimaksud adalah sebagai berikut : Laboratorium : 1. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (D0202) Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, ruang lingkup dan kegiatan dalam perancangan sistem kerja. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip perancangan tempat kerja, mesin dan lingkungan kerja yang ergonomis. Mahasiswa mampu menghasilkan konsep perancangan sistem kerja kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia/ergonomi dalam hubungan sistem manusia-mesin, perancangan tata kerja dan pengukuran kerja. Mahasiswa mampu merancang perbaikan sistem kerja 2. Statistika Industri (D0132) Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep peluang, menyajikan data dan menerapkan pengolahan data statistik parametrik, nonparametrik, mengenal sebaran normal, reliabilitas, anova, regresi dan korelasi.

15 3. Perencanaan & Pengendalian Produksi (D0282) Tujuan praktikum : Mahasiswa harus dapat mengidentifikasi, memahami, menganalisa, dan menyimpulkan materi dan contoh-contoh kasus yang telah diberikan saat praktikum berlangsung. 4. Teknologi Proses (D0242) Tujuan : Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian dan peralatanperalatan teknologi proses Mahasiswa dapat mengerti penggunaan mesin-mesin dan kerja-kerja manual Mahasiswa dapat menganalisa proses dan waktu baku pengerjaan benda kerja dengan teknologi proses Studio : 1. Menggambar Teknik (D0422) Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan menggambar teknik dengan program komputer untuk memahami dan menuangkan ide dalam desain di bidang teknik industri

16 2 Perancangan Tata Letak Fasilitas (D0214) Tujuan Praktikum : Mahasiswa dapat merancang template atau maket manufaktur secara keseluruhan berdasarkan analisa diagram alokasi wilayah, perencanaan dan evaluasi material handling dan tabel skala prioritas. 3. Perancangan Produk (D0374) Tujuan Praktikum : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep produk yang dikembangkan Mahasiswa dapat menghasilkan perancangan tingkat sistem dari produk yang dikembangkan Mahasiswa dapat menghasilkan perancangan detail dari produk yang dikembangkan Mahasiswa dapat melakukan pengujian dan perbaikan terhadap produk yang dikembangkan 4. Studi Kelayakan Pabrik (D0404) Tujuan Praktikum : Mahasiswa harus dapat mengidentifikasi, memahami, menganalisa, menyimpulkan hubungan antara aspek-aspek kelayakan pabrik dan mempresentasikan hasil analisa tersebut berdasarkan contoh kasus yang telah ditentukan.

17 2.5 Deskripsi singkat modul praktikum Laboratorium & Studio Teknik Industri Laboratorium : Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (D0202) Terdiri dari 5 modul yaitu : 1. Modul Ergonomi Anthropometri Tujuan umum : Membekali praktikan dengan konsep berpikir (prosedural). Menerapkan prinsip-prinsip Ergonomi dalam merancang sistem kerja yang optimum. Memahami keterbatasan dan kelebihan manusia dari sisi anthropometri serta mampu menggunakan untuk mengoptimalkan sistem kerja. Menganalisis, menilai dan memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja. Mampu mengukur data anthropometri. Dapat merancang sistem kerja dan komponen yang akan dirancang. Menganalisis hasil rancangan dengan menggunakan data anthropometri dan perancangan dengan menggunakan data hasil simulasi sistem kerja. Dapat merancang suatu komponen sistem kerja yang sesuai dengan kondisi tubuh manusia.

18 2. Modul Biomekanika Kerja Memberikan pemahaman tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja terhadap tubuh selama manusia melakukan aktivitas kerja. Memberikan pengetahuan untuk menentukan besar beban kerja berdasarkan kriteria fisiologis. Memberikan pengetahuan dan pemahaman untuk merancang sistem kerja dengan memanfaatkan pengukuran kerja terhadap aspek biomekanika kerja. Mampu melakukan pengukuran energi/usaha yang dikeluarkan oleh manusia untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mampu membuat grafik yang menghubungkan antara intensitas beban kerja dengan heart rate (denyut jantung) dan lama waktu pemulihan (recovery period). Mampu menghitung lama waktu istirahat total (total rest time). Mampu membuat persamaan antara heart rate dengan energy expenditure.

19 3. Modul Studi Gerakan Memberikan pemahaman kepada praktikan tentang pentingnya analisa sistem kerja dalam perancangan dan pengukuran kerja. Memberikan pemahaman dan keterampilan tentang cara pengukuran waktu baku dan hand motion. Memberikan pemahaman tentang pemanfaatan data waktu baku untuk pengukuran kerja. Mampu memilah operasi menjadi elemen-elemen operasi untuk keperluan pengukuran waktu. Mampu melakukan suatu pengukuran waktu baku secara langsung dari suatu pekerjaan dengan menggunakan stopwatch. Mampu menetapkan waktu baku secara langsung dengan menggunakan data waktu gerakan. Mampu menentukan faktor penyesuaian dan kelonggaran dalam menetapkan waktu baku suatu proses pekerjaan. Mampu membuat formulasi data waktu baku. Mampu menganalisa suatu gerakan dalam bekerja yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Mampu melakukan berbagai macam hand motion. Mampu menganalisa hand motion tersebut untuk merancang sistem kerja yang lebih baik.

20 4. Modul Ekonomi gerakan berdasarkan area kerja Memberikan pemahaman kepada praktikan tentang pentingnya analisa sistem kerja dalam perancangan dan pengukuran kerja. Memberikan pemahaman dan keterampilan tentang cara pengukuran waktu siklus. Memberikan pemahaman tentang manfaat kurva belajar dalam melakukan pengukuran kerja. Mampu melakukan suatu pengukuran waktu siklus secara langsung dari suatu pekerjaan dengan menggunakan stopwatch. Mampu menghitung formulasi kurva belajar. Mampu membuat dan memanfaatkan kurva belajar dari data waktu siklus. 5. Modul Kasus Memberikan pemahaam kepada praktikan tentang keterkaitan antara kegiatan praktikum dengan kenyataan dalam dunia industri Mampu mengimplementasikan ilmu PSKE dari modul-modul sebelumnya.

21 Statistika Industri (D0132) Terdiri dari 7 modul yaitu : 1. Modul Statistika deskriptif dan ilmu peluang memberikan pemahaman kepada praktikan tentang pengertian statistik deskriptif, pemahaman mengenai penyajian data yang tepat,pengolahan data statistik memberikan pemahaman tentang ilmu peluang, metode-metode yang dapat dipakai untuk menghitung peluang suatu kejadian,serta aplikasi ilmu peluang dalam dunia nyata praktikan mampu melakukan pengumpulan data, penyajian data secara tepat yang diperoleh dari suatu pengamatan atau penelitian praktikan mampu melakukan perhitungan statistik deskriptif dari suatu data tunggal maupun kelompok praktikan mampu menganalisa hasil pengolahan data menjadi suatu informasi statistik yang berguna praktikan mampu menggunakan program spss untuk membantu pengolahan data statistik praktikan mampu menggunakan salah satu metode untuk menghitung peluang suatu kejadian yaitu dengan menggunakan metode bayes

22 2. Modul pendugaan parameter memberikan pemahaman kepada praktikan mengenai teori statistika inferensia untuk melakukan penaksiran parameter populasi memberikan pemaham kepada praktikan mengenai cara-cara pendugaan parameter agar praktikan mampu menentukan sebuah selang dari suatu parameter yang belum diketahui, yang didalamnya terdapat nilai sebenarnya dari parameter tersebut agar praktikan mampu menaksirkan taksiran selang untuk berbagai tingkat kepercayaan yang ada agar praktikan mampu membaca tabel wilayah luas di bawah kurva normal dengan benar agar praktikan mampu membaca tabel nilai kritik sebaran khi-kuadrat dengan benar 3. Modul goodness of fit (uji kebaikan suai) memberikan pemahaman mengenai teori goodness of fit dan kegunaan goodness of fit dalam statistika mampu melakukan pengujian goodness of fit dengan tepat

23 mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengna frekuensi harapan, observasi,derajat bebas, uji kebaikan suai mampu melakukan implementasi goodness of fit 4. Modul statistik parametrik memberikan pemahaman mengenai metode yang digunakan dalam pengujian hipotesisi statistik parametrik memberikan pemahaman akan pengertian hipotesis statistik parametrik memberikan pemahaman untuk mampu menerapkan kegunaan pengujian hipotesis statistik parametrik agar praktikan mampu mengerti pengertian hipotesis statistic parametrik agar praktikan mampu menggunakan metode pengujian hipotesis statistik parametrik 5. Modul Statistik non parametrik memberikan pemahaman mengenai metode yang digunakan dalam pengujian hipotesis statistik non parametrik memberikan pemahaman akan pengertian hipotesis statistik non parametrik

24 memberikan pemahaman untuk mampu menerapkan kegunaan pengujian hipotesis statistik non parametrik agar praktikan mampu mengerti pengertian hipotesis statistik non parametrik agar praktikan mampu menggunakan metode pengujian hipotesis statistik non parametrik 6. Modul analysis of variance (Anova) memberikan pemahaman mengenai anova dan jenis-jenisnya serta memahami penggunaan metode anova dengan metode yang lainnya mampu melakukan analisa variansi terhadap data-data yang telah dikumpulkan mampu mengambil kesimpulan dari analisis variansi yang dilakukan melalui uji kenormalan dan uji variansi mampu menggunakan program spss untuk membantu perhitungan anova mampu menggunakan jenis-jenis anova dalam memecahkan persoalan yang berhubungan dengan analisis ragam dalam kehidupan sehari-hari

25 7. Modul regresi dan korelasi memberikan pemahaman kepada praktikan mengenai pengertian regresi dan korelasi baik regresi dan korelasi linier maupun regresi dan korelasi berganda serta penggunaanya. praktikan dapat menjelaskan konsep dasar pengujian hipotesis prakikan mampu mengolah data dan menghasilkan persamaan regresi praktikan mampu menganalisa hasil regresi yang didapatkan praktikan mampu mengintepretasikan hasil korelasi praktikan mampu melakukan uji koefisien korelasi Perencanaan & Pengendalian Produksi (D0282) Terdiri dari 7 modul yaitu : 1. Modul Perencanaan Proses memahami tahapan proses dalam suatu system manufaktur mampu menterjemahkan perancangan proses menjadi suatu OPC (operation process chart) mampu menyususn struktur produk (SP) dan BOM (bill of material)

26 2. Modul Keseimbangan Lini mampu menentukan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran berdasarkan kondisi saat praktikum mampu melakukan perhitungan waktu baku proses perakitan mampu melakukan penyeimbangan lini stasiun kerja guna mencapai efisiensi kerja yang tinggi dan mengurangi waktu menganggur 3. Modul metode pengambilan keputusan dengan AHP (analytical hierarchy process) mampu menentukan criteria-kriteria yang penting untuk mengambil keputusan memahami cara menentukan peringkat untuk pengambilan keputusan mampu memilih keputusan terbaik dari perhitungan matrik criteria dan alternative menggunakan software untuk pengambilan keputusan 4. Modul Peramalan memahami latar belakang dan maksud peramalan produksi di dalam kegiatan manufaktur mampu menerapkan dan mengembangkan penerapan peramalan produksi

27 memahami kaitan peramalan produksi dan kegiatan produksi itu sendiri serta posisi masing-masing dalam sistem produksi 5. Modul Perencanaan Agregat memahami variable-variabel yang berpengaruh dalam perencanaan produksi mampu menerpakan metode yang digunakan dan bisa memilih mana yang terbaik untuk pencapaian yang optimal memahami kaidah perencanaan agregat serta penerapannya 6. Modul penyusunan penjadwalan induk produksi (MPS) dan perencanaan kebutuhan material (MRP) memahami konsep penjadwalan produksi pada suatu system manufaktur Make To Stock mampu menentukan alokasi pekerjaan perakitan pada setiap periode dan horizon perencanaan memahami konsep perhitungan kebutuhan material mampu menentukan sat pelepasan pesanan mampu menentukan pelaksanaan rencana pemesanan

28 7. Modul Capacitiy Requirements Planning (CRP) memahami konsep perhitungan kapasitas dari masing-masing pusat kerja mampu membuat laporan CRP Teknologi Proses (D0242) Terdiri dari 4 modul yaitu : 2. Modul Mesin Bubut memberikan pemahaman tentang pengenalan mesin bubut, fungsi dan prosesnya melatih keterampilan pengoperasiannya terutama yang berkaitan dengan proses produksi benda kerja dan perhitungan waktu produksinya mengetahui bagian-bagian mesin bubut mengetahui alat-alat apa saja yang terkait dengan mesin bubut mampu mengoperasikan mesin bubut dengan terampil mengetahui jenis-jenis pengerjaan yang dapat dilakukan mesin bubut 3. Modul Mesin Frais memberikan pemahaman tentang pengenalan mesin frais, fungsi dan prosesnya

29 melatih keterampilan pengoperasiannya terutama yang berkaitan dengan proses produksi benda kerja dan perhitungan waktu produksinya mengetahui bagian-bagian mesin frais mengetahui alat-alat apa saja yang terkaitan dengan mesin frais mampu mengoperasikan mesin frais dengan terampil mengetahui jenis-jenis pengerjaan yang dapat dilakukan mesin frais 4. Modul Kerja Pelat memberikan pemahaman tentang kerja pelat memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik-teknik untuk pembuatan suat u produk dengan memperhatikan aspek teknologi, dan fisiolgi kerja, sehingga diperoleh suatu prouk yang lebih sesuai dengan kemampuan peralatan yang ada melatih dan meningkatkan ketrampilan mahasiswa yang berkaitan dengan proses produksi benda kerja agar mahasiswa mampu melakukan teknik-teknik dalam pembuatan suatu produk dari pelat agar mahasiswa mengetahui cara menggunakan peralatan pada kerja pelat yang baik

30 agar mahasiswa mengetahui produk-produk yang bisa dihasilkan dari industri pelat untuk membantu mahasiswa mengenal dan mampu menggunakan mesinmesin pendukung yang digunakan dalam pengerjaan pelat 5. Modul Kerja Bangku memberikan pemahaman tentang keja bangku memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik-teknik untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan mahasiswa yang berkaitan dengan proses produksi benda kerja agar mahasiswa mengetahui cara menggunakan alat-alat tangan pada kerja bangku yang baik agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja atau prinsip-prinsip kerja bangku agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengna perlengkapan dan perlatan kerja bangku untuk membantu mahasiswa mengenal dan mampu menggunakan mesinmesin pendukung yang digunakan dalam pengerjaan kerja bangku

31 Studio Menggambar Teknik (D0422) Terdiri dari 3 modul yaitu : 1. Modul 2-dimensi Mahasiswa dapat menggambar benda 2 dimensi 2. Modul Isometrik Mahasiswa dapat membuat gambar utuh secara isometrik 2 Modul 3-dimensi Mahasiswa dapat menggambar benda 3 dimensi Perancangan Produk (D0374) Terdiri dari 5 modul yaitu : 1. Modul Konsep Produk praktikan dapat menghasilkan suatu produk praktikan dapat menetukan spesifikasi akhir dari produk yang dibuat 2. Modul Arsitektur Produk mahasiswa dapat mengerti langkah-langkah dalam membuat skema produk

32 mahasiswa dapat membuat skema produk dan melakukan pengelompokan terhadap elemen-elemen ke dalam skema yang telah dibuat mahasiswa melakukan identifikasi antara interaksi fundamendal dan isidental 3. Modul Desain Industri mahasiswa dapat memperkirakan biaya untuk disain industri dari produk yang dikembangkan mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan ergonomic dari produk yang dikembangkan mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan estetis dari produk yang dikembangkan mahasiswa melakukan perbaikan-perbaikan dan pemilihan konsep akhir dari produk yang dikembangkan 4. Modul design for manufacturing mahasiswa dapat menghasilkan DFM dari produk yang dirancang memberi gambaran kepada mahasiswa dalam merancang perkiraan biayabiaya manufacturing memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor lainnya

33 5. Modul Prototype memberikan gambaran kepada mahasiswa dalam merancang suatu produk memberikan pemahaman kepada mahasiswa dalam menentukan material yang diperlukan dalam merancang produk memberikan pemahaman kepada mahasiswa dlm menentukan urut-urutan dalam memproduksi produk memberikan gambaran kepada mahasiswa dalam menentukan peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk 2.6 Deskripsi Singkat Obyek Penelitian Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa yang menjadi obyek penelitian adalah Laboratorium&Studio Teknik Industri Universitas Bina Nusantara pada umumnya dan yang lebih khusus/yang menjadi ruang lingkupnya adalah Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi (PSK&E). Laboratorium ini sudah berdiri cukup lama dimana pada awalnya laboratorium ini bernama Laboratorium APK (Analisa Perancangan Kerja) yang seiring dengan berjalannya waktu, laboratorium ini berganti nama menjadi laboratorium PSK&E. Modul-modul yang ada saat observasi penelitian dilaksanakan dapat dilihat penjelasan secara lengkapnya pada sub bab sebelumnya. Selain itu modul-modul yang ada pun juga mengalami perubahan-perubahan misal pengurangan jumlah modul-modul yang telah ada contohnya modul antrian yang sebelumnya digunakan

34 pada semester sebelumnya tetapi pada saat penulis melakukan observasi pada semester ganjil 2005/2006 dihilangkan karena dirasa kurang relevan dengan yang diajarkan pada mata kuliah teori Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul antrian digantikan dengan modul baru yaitu modul kasus yang merupakan proyek bagi mahasiswa/praktikan untuk melihat penerapan ergonomi dalam dunia nyata. Dari semua modul yang ada yang tidak pernah mengalami perubahan adalah modul antropometri. Modul ini sudah ada sejak laboratorium PSK&E. Modul ini merupakan kunci atau modul yang sangat penting yang harus ada dalam Perancangan Suatu Sistem Kerja. Karena modul ini sudah cukup lama masih ada, seiring dengan perkembangan zaman beberapa hal dirasakan sudah tidak relevan lagi yang dapat menyebabkan mahasiswa tidak mengerti akan konsep antropometri. Oleh karena itu penelitian kali ini bertujuan untuk merancang suatu sistem informasi dalam rangka pengembangan modul antropometri laboratorium PSK&E yang didalamnya mencakup penggunaan suatu perangkat lunak untuk membantu mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman mereka akan konsep antropometri dan juga membantu asisten laboratorium dalam mengajar ataupun memeriksa tugas mahasiswa. Pada saat observasi penelitian dilaksanakan yaitu pada semester ganjil 2005/2006 yang berawal dari bulan September 2005 sampai dengan Januari 2006 pelaksanaan praktikum Laboratorium PSK&E dilaksanakan setiap hari Sabtu yaitu sebanyak 4 shift yaitu dari jam 7.20-09.00, 09.20-11.00, 11.20-13.00, 13.20-15.00 dan hari Senin sebanyak 1 shift yaitu dari jam 09.20-11.00. Yang menjadi praktikan pada masa periode observasi dilaksanakan adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara angkatan 2003 dan juga beberapa mahasiswa angkatan

35 sebelumnya yang belum mengambil mata kuliah ini ataupun yang mengulang mata kuliah ini Dalam 1 semester jumlah pertemuan yang dilakukan adalah sebanyak 10 kali. Ruangan yang digunakan sebanyak 2 buah ruangan yaitu yang terletak pada ruang HDA2 dan HDA3 Universitas Bina Nusantara. Pada akhir masa praktikum, mahasiswa mengumpulkan laporan akhir praktikum dalam bentuk hard cover pada waktu yang telah ditentukan. Dari 10 pertemuan yang ada komposisinya adalah 1x pertemuan untuk modul antropometri, 2x pertemuan untuk modul biomekanika kerja, 3x pertemuan untuk modul studi gerakan, 1x pertemuan untuk modul ekonomi gerakan berdasarkan area kerja, 1x pertemuan untuk konsultasi proyek akhir dan ujian akhir, 1x pertemuan untuk presentasi kelompok dan pertemuan terakhir yaitu untuk pengumpulan laporan akhir.