BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 71 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Profil Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara merupakan lembaga penyedia jasa pendidikan yang berawal dari institut pelatihan komputer, Modern Computer Course yang berdiri pada 21 Oktober Dengan dibekali ekspansi yang terus menerus, didasari dengan landasan yang kuat, visi yang jelas dan dedikasi tinggi serta tingginya minat masyarakat, maka Modern Computer Course akhirnya berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) pada tanggal 1 Juli 1981 dengan program studi Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapatkan status Terdaftar dan berganti nama menjadi AMIK Jakarta. Pada tanggal 1 Juli 1985, AMIK membuka pendidikan Komputerisasi Akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara pada tanggal 21 September Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memberi penghargaan pada AMIK sebagai Akademi Komputer Terbaik melalui Kopertis Wilayah III Jakarta, pada tanggal 17 Maret Semakin tingginya kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki pemahaman mengenai komputer (computer literate) mendorong AMIK Bina Nusantara untuk mendirikan STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara pada tanggal 1 Juli Lembaga pendidikan ini menawarkan program studi S-1 Manajemen Informatika dan Teknik Informatika sedangkan program S-1 Sistem Komputer masih berjalan dalam proses.

2 72 Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara dan menawarkan program pendidikan berjenjang Diploma (D-3) dan Strata 1 (S-1). STMIK Bina Nusantara mendapatkan status Terakreditasi untuk semua jenjang dan jurusan pada 18 Maret Dengan berbekal reputasi yang baik, maka STMIK Bina Nusantara meresmikan Program Master dibidang Manajemen Sistem Informasi, yang pertama di Indonesia pada tanggal 10 Mei Universitas Bina Nusantara (atau yang lebih sering disingkat dengan nama UBiNus) berdiri pada tanggal 8 Agustus 1996 dan mendapatkan legalisasi oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara lalu bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20 Desember Universitas Bina Nusantara telah memiliki lima fakultas, yaitu Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik, Sastra, Matematika dan Statistik, serta Program Master Profil Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara dimulai sejak September 1996, sejalan dengan pengembangan Bina Nusantara menjadi sebuah universitas. Pemilihan Program Studi Manajemen ini dilakukan dengan suatu pemahaman bahwa perubahan makro yang berdampak multi - dimensional membutuhkan pemimpin dan pelaku bisnis yang tangguh, berwawasan global dan mampu memanfaatkan Teknologi Informasi. Universitas Bina Nusantara yakin bahwa ilmu manajemen adalah ilmu yang dinamis, dan Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara memiliki kiprah yang aktif didalamnya. Hal tersebut terbukti pada tanggal 29 Mei 2000, ketika Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara mendapatkan Akreditasi Peringkat B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Depdiknas - RI. Tidak sekedar berpuas diri, tim Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara terus berbenah diri, meningkatkan kompetensi dan

3 73 menyempurnakan mutu pendidikan, sehingga pada tanggal 9 Januari 2004, berdasarkan SK No. 001/BAN-PT/Ak-VII/I/2004, Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara berhasil mendapatkan Peringkat A dari badan akreditasi yang sama Visi dan Misi Jurusan Manajemen Seperti organisasi - organisasi pada umumnya, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara memiliki visi dan misi, yaitu sebagai berikut: Visi Jurusan Manajemen Menjadi jurusan panutan dalam menerapkan bidang ilmu manajemen, terutama terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan teknologi informasi. Misi Jurusan Manajemen Menyelenggarakan pendidikan komprehensif di bidang bisnis yang memberikan peluang untuk membangun kompetensi dalam program Kewirausahaan (Entrepreneurship), Pemasaran Internasional (International Marketing), dan E - Business Struktur Organisasi Jurusan Manajemen Struktur organisasi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara dapat digambarkan dalam gambar di bawah ini:

4 74 Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen Sekretaris Koordinator Bidang Koordinator Mata Kepala Lab. Jurusan Ilmu (KBI) Kuliah (KMK) Manajemen Sumber: Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Gambar 4.1 Struktur Organisasi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara Keterangan : 1. Dekan a. Lingkup kerja: membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam lingkungan fakultas. b. Wewenang dan tanggung jawab: Membina Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan di lingkungan fakultasnya. Ikut mendorong terlaksananya Visi dan Misi Universitas Bina Nusantara. Melaksanakan koordinasi dengan para Direktur dalam fungsi terkait. Melaksanakan koordinasi dengan Dekan fakultas lain untuk tugas-tugas lintas fakultas. Membina hubungan kerjasama dengan fakultas lain di dalam Universitas dengan pihak luar dalam kaitan dengan bidang ilmunya.

5 75 2. Ketua Jurusan (KaJur) a. Lingkup kerja: Mengembangkan sebuah program berdasarkan pencapaian dari kompetensi inti (core competence) dan produk. Membuat suatu strategi untuk memiliki HAKI yang terdaftar setiap tahun. Mengelola dan memastikan terjadinya pencapaian akademis yang baik (Academic Excellent Achievement) dalam Jurusan. Mengelola dan memastikan riset dan tanggung jawab sosial perusahaan (Research and Corporate Social Responsibility) yang baik dalam Jurusan. Mendukung unit unit WR3 untuk memastikan jumlah siswa yang mendaftar dalam Jurusan. Memastikan semua kerjasama (partnership) dilakukan berdasarkan kontrak yang ada. Memastikan Pertumbuhan dan Keberadaan Komunitas BiNusian (BiNusian Community Existence and Growth). Memastikan Efektivitas Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Capital Development Effectiveness) b. Wewenang dan tanggung jawab: Memutuskan tindakan tindakan yang diperlukan berdasarkan peraturan dan mekanisme yang ada untuk hal hal yang terkait dengan : 1. Implementasi kebijakan akademis, rencana program dan anggaran tahunan untuk Jurusan. 2. Tindakan disipliner dan pencapaian prestasi akademis dari Ketua Jurusan, KBI, KMK, laboratorium, dosen dan mahasiswa.

6 76 3. Pengembangan jasa untuk semua stakeholders terutama para mahasiswa dan dosen dalam Jurusan / Program Studi. 4. Efektivitas dan efisensi proses pengembangan. Menyusun tujuan, rencana program tahunan serta anggaran tahunan. Mengarahkan realisasi rencana program untuk mencapai tujuan Jurusan Membuat laporan tiap bulan, tiap semester, serta tiap tahun untuk Dekan Memimpin dan mengkoordinasi program pengembangan dosen dosen. Mengajukan pengembangan kurikulum dan sistem operasional kepada Dekan. Mengkoordinasikan pengembangan para mahasiswa untuk program akademik dan non akademik. Melakukan proses perekrutan untuk para calon dosen Menetapkan skor akreditasi yang ditargetkan Memastikan pencapaian tujuan Jurusan dalam rangka untuk mencapai tujuan BiNus secara keseluruhan. Memastikan adanya atmosfir akademis yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran. Memastikan dan meningkatkan indeks kepuasan stakeholder. Memastkan dan meningkatkan citra Jurusan yang baik di kalangan publik. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan pihak pihak eksternal setelah sebelumnya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Dekan. Melakukan semua tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang ada dalam rangka untuk mematuhi semua kualitas yang disyaratkan dalam ISO 9000 : 2000.

7 77 3. Sekretaris Jurusan (SekJur) a. Lingkup Kerja: membantu Ketua Jurusan melakukan tugas yang berkaitan dengan Jurusan atau Program Studi agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mutu yang ditetapkan. b. Wewenang dan tanggung jawab: Memonitor pelaksanaan perkuliahan yang menyangkut kehadiran dosen, kelengkapan dan kesesuaian penyampaian materi kuliah. Melaksanakan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh Universitas. Membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugas lain yang masih terkait dengan Jurusan / Program Studi. Didalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Jurusan wajib melakukan koordinasi dan kerjasama sebaik-baiknya dengan seluruh unit yang terkait di Universitas Bina Nusantara. 4. Koordinator Bidang Ilmu Manajemen (KBI) a. Lingkup kerja: membantu Fakultas dan Jurusan dalam menunjang Perguruan Tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang meliputi pengembangan ilmu, kurikulum, pengembangan dosen, penelitian, publikasi, dan pengabdian masyarakat. b. Tugas: Menyusun rencana kegiatan Pengembangan Bidang Ilmu. Memimpin dosen dalam kelompok ilmunya untuk mengembangkan bidang keilmuannya dalam bentuk: - seminar dan pelatihan - pembuatan bahan e-learning / modul pembelajaran

8 78 Bersama Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Dekan lain, dan Dosen lain mengadakan penelitian. Secara rinci kegiatan tersebut meliputi: - Membantu menyusun rencana penelitian - Membantu proposal penelitian - Mengadakan seminar penelitian c. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab terhadap terlaksana dan tercapainya pengembangan bidang ilmu yang diasuh sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. d. Wewenang: Mengusulkan kepada Ketua Jurusan tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa. Memberi masukan kepada Ketua Jurusan tentang perubahan kurikulum Jurusan / Program Studi. Mengusulkan kepada Ketua Jurusan tentang pembukaan bidang ilmu baru. 5. Koordinator Mata Kuliah (KMK) a. Wewenang dan tanggung jawab: Mengevaluasi, mengoreksi dan menyetujui judul outline Tugas Akhir / Skripsi. Menunjuk dosen pembimbing sesuai dengan judul outline Tugas Akhir / Skripsi. 6. Kepala Lab. Manajemen a. Wewenang dan tanggung jawab: Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk hal hal yang terkait dengan kebijakan akademik operasional praktikum setelah dikonsultasikan dengan Kepala Jurusan.

9 79 Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk hal hal yang terkait dengan disiplin dan prestasi asisten lab. Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk hal hal yang terkait dengan disiplin dan prestasi praktikan. Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk hal hal yang terkait dengan peningkatan layanan lab. kepada dosen dan praktikan. Melakukan konsultasi dengan pihak eksternal sepengetahuan Kepala Jurusan, setelah dikonsultasikan dengan Dekan, setelah dikonsultasikan dengan Rektor. Mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan mekanisme yang ada untuk hal hal yang terkait dengan peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional praktikum. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan Sistem Mutu ISO Profil Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Saat ini Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara menyediakan program studi berjenjang Strata 1 (S-1). Sama seperti umumnya Jurusan Manajemen di perguruan tinggi lain, Jurusan Manajemen memberikan 3 (tiga) bidang peminatan yang dapat dipilih oleh para mahasiswa Jurusan Manajemen. Pemilihan peminatan ini dilakukan pada tahun kedua (semester empat) dan mulai diterapkan saat mereka berada pada tahun ketiga (mulai semester lima). Untuk menajamkan peminatan tersebut, masing masing peminatan tersebut dalam pelaksanaannya dibekali dengan mata kuliah mata kuliah khusus yang membedakan peminatan yang satu dengan peminatan yang lain dan mata kuliah umum yang diberikan kepada mahasiswa semua peminatan.

10 80 Peran Jurusan Manajemen dalam pemilihan peminatan ini hanya terbatas pada pemberian pengarahan singkat (briefing) kepada para mahasiswa saat mereka duduk di semester empat mengenai perbedaan yang ada dalam masing masing peminatan, terutama dalam hal mata kuliah mata kuliah khusus sampai bagaimana pemilihan peminatan melalui internet dilakukan. Jurusan Manajemen memberikan kebebasan penuh kepada para mahasiswanya dalam memilih peminatan peminatan tersebut. Bidang bidang peminatan tersebut yaitu sebagai berikut: Tabel 4.1 Bidang Peminatan dalam Jurusan Manajemen Peminatan Kewirausahaan (Entrepreneurship) Fokus Para lulusannya diharapkan mampu mempraktekkan pengetahuan bagaimana membuat dan mengelola Pemasaran Internasional usaha / bisnis sendiri. Para lulusannya diharapkan mampu mempraktekkan (International Marketing) pengetahuan dalam strategi pemasaran produk baik dalam lingkup bisnis nasional maupun internasional. E - Business Para lulusannya diharapkan mampu memahami bagaimana membuat dan mengelola metode baru dalam bisnis dalam era digital Sumber : Katalog Universitas Bina Nusantara , Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen dibekali dengan mata kuliah mata kuliah khusus (MPB / Mata Kuliah Perilaku Berkarya) yang mulai diberikan sejak awal peminatan, yaitu sejak semester 5, seperti disajikan dalam tabel berikut:

11 81 Tabel 4.2 Matakuliah Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen (Angkatan 2003 dan 2004) Kode Mata Kuliah J0402 J0714 Nama Mata Kuliah Strategi Bisnis (Business Strategy) Manajemen Perbankan dan Asuransi (Banking and Insurance Management) Kredit Mata Kuliah 2/0 sks 4/0 sks J0704 Business Plan 4/0 sks J0494 J0652 Manajemen Perubahan (Change Management) Seminar Kewirausahaan (Entrepreneurship Seminar) Total SKS 4/0 sks 2/0 sks 16 sks Sumber : Katalog Universitas Bina Nusantara , Penelitian ini mengambil populasi penelitian mahasiswa peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara angkatan 2003 dan Jumlah mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen angkatan 2003 dan 2004 dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:

12 82 Tabel 4.3 Jumlah Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Angkatan Jumlah Mahasiswa Angkatan Angkatan Total 385 Sumber : Layanan dan Registrasi Informasi Maka berdasarkan rumus Slovin dengan ketelitian 95%, maka diperoleh sampel untuk mahasiswa peminatan Kewirausahaan angkatan 2003 dan 2004 sebanyak 198, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.4 Sampel Terpilih Angkatan Jumlah Sumber : Hasil Pengolahan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (variabel Y). Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut : Jika r hasil > 0,3, maka butir atau pertanyaan tersebut valid. Jika r hasil > 0,3, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.

13 83 Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson product moment antara skor tiap butir pertanyaan dengan skor total. Hasil pengujian validitas ini dapat dilihat pada tabel 4.5 sampai tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.5 Uji Validitas Jiwa Wirausaha Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan P1 dan TOTAL (Y) Valid P2 dan TOTAL (Y) Valid P3 dan TOTAL (Y) Valid P4 dan TOTAL (Y) Valid P5 dan TOTAL (Y) Valid P6 dan TOTAL (Y) Valid P7 dan TOTAL (Y) Valid P8 dan TOTAL (Y) Valid P9 dan TOTAL (Y) Valid P10 dan TOTAL (Y) Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Tabel 4.6 Uji Validitas Harapan Memilih Peminatan Kewirausahaan Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan P1 dan TOTAL (Y) Valid P2 dan TOTAL (Y) Valid P3 dan TOTAL (Y) Valid P4 dan TOTAL (Y) Valid

14 84 P5 dan TOTAL (Y) Valid P6 dan TOTAL (Y) Valid P7 dan TOTAL (Y) Valid P8 dan TOTAL (Y) Valid P9 dan TOTAL (Y) Valid P10 dan TOTAL (Y) Valid P11 dan TOTAL (Y) Valid P12 dan TOTAL (Y) Valid P13 dan TOTAL (Y) Valid P14 dan TOTAL (Y) Valid P15 dan TOTAL (Y) Valid P16 dan TOTAL (Y) Valid P17 dan TOTAL (Y) Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Tabel 4.7 Uji Validitas Kenyataan Memilih Peminatan Kewirausahaan Korelasi Koefisien Korelasi Keterangan P1 dan TOTAL (Y) Valid P2 dan TOTAL (Y) Valid P3 dan TOTAL (Y) Valid P4 dan TOTAL (Y) Valid P5 dan TOTAL (Y) Valid P6 dan TOTAL (Y) Valid P7 dan TOTAL (Y) Valid

15 85 P8 dan TOTAL (Y) Valid P9 dan TOTAL (Y) Valid P10 dan TOTAL (Y) Valid P11 dan TOTAL (Y) Valid P12 dan TOTAL (Y) Valid P13 dan TOTAL (Y) Valid P14 dan TOTAL (Y) Valid P15 dan TOTAL (Y) Valid P16 dan TOTAL (Y) Valid P17 dan TOTAL (Y) Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Berdasarkan hasil uji diatas maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat pada kuesioner valid, karena nilai koefisien korelasi Pearson product moment masing masing pertanyaan bernilai lebih besar dari nilai 0.3. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh butir-butir pernyataan telah memiliki validitas butir artinya butir-butir pertanyaan tersebut telah tepat mengukur apa yang ingin diukur sehingga pertanyaan yang ada dalam kuesioner tidak perlu untuk diubah dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. Sedangkan uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas internal pada instrumen penelitian dengan menggunakan teknik reliabilitas dengan metode Alpha. Uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha dilakukan pada instrumen pertanyaan yang menggunakan kategorisasi jawaban dengan skala bukan 0 dan 1, seperti

16 86 skala 1 sampai 5, 1 sampai 7 atau -3 sampai 3. Teknik Alpha dilakukan dengan memperhitungkan varians butir pertanyaan. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu : Bila r hasil > r tabel, maka kuesioner yang diuji reliabel. Bila r hasil < r tabel, maka kuesioner yang diuji tidak reliabel. Pada teknik Alpha, r hasil didapat dengan memperhitungkan varians yang kemudian dimasukkan pada rumus Alpha. Sedangkan nilai r tabel didapat dari melihat tabel r Product Moment dengan df (degree of freedom) = n - 2 = 28 dan tingkat kepercayaan 95%, dengan nilai r tabel 0,3610. Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen r hasil Keterangan Jiwa Wirausaha Reliabel Harapan Memilih Peminatan Kewirausahaan Reliabel Kenyataan Memilih Peminatan Kewirausahaan Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Berdasarkan hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah reliabel, karena nilai r hasil lebih besar dari r tabel yaitu 0,3610. Hal ini menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

17 Analisa Deskripsi Jiwa Wirausaha Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pimpinan Jurusan Manajemen dan pimpinan Center for Entrepreneurship (CfE) Universitas Bina Nusantara, maka dapat disimpulkan bahwa jiwa wirausaha yang ingin dibentuk oleh Universitas Bina Nusantara dalam Jurusan Manajemen antara lain sebagai berikut: Mahasiswa yang mampu menguasai teknologi informasi untuk mendukung pengembangan jiwa wirausaha melalui pengembangan usaha yang dikembangkan atau dimiliki. Mahasiswa yang mampu mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya selama belajar di Universitas Bina Nusantara dalam pengembangan usahanya tersebut. Sehingga ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya tersebut akan mendukung kesuksesan dalam usaha yang akan atau sedang dikembangkannya. Mahasiswa diharapkan sudah menjadi wirausaha saat ia lulus atau saat ia mengambil peminatan Kewirausahaan. Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan diharapkan benar benar memiliki cita cita mengelola, sudah ingin menciptakan bisnis, jadi sudah memiliki pola pikir yang berbeda. Mahasiswa yang memiliki sifat sifat wirausaha pada umumnya seperti : - Mampu menciptakan kesempatan usaha - Dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada - Dalam mengerjakan segala hal, selalu dilakukan dengan baik, teliti, dan tekun - Lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain - Sadar bahwa perlu kerja keras agar berhasil - Terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan - Memiliki jiwa kepemimpinan - Mampu mempertimbangkan resiko

18 88 - Selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab - Selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam mengambil keputusan Mahasiswa yang mampu menerapkan sifat wirausaha di manapun ia berada, sehingga walaupun nantinya mahasiswa tersebut memutuskan untuk bekerja di suatu perusahaan, ia akan dapat memiliki dan mengembangkan jiwa intrapreneurship (corporate entrepreneurship atau jiwa entrepreneurship dalam organisasi). Mahasiswa yang memiliki karakter yang baik, seperti yang telah diupayakan untuk dibentuk dalam mata kuliah Character Building I - IV. 4.4 Analisa Jiwa Wirausaha yang dimiliki Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jiwa wirausaha yang dimiliki mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara dapat dianalisa dengan melihat variabel faktor faktor alasan yang mendasari mereka memilih Peminatan Kewirausahaan, karakteristik jiwa wirausaha yang mereka miliki serta harapan dan kenyataan mahasiswa dalam memilih Peminatan Kewirausahaan Faktor faktor Alasan Memilih Peminatan Kewirausahaan Untuk mendapatkan faktor faktor alasan yang berpengaruh bagi para mahasiswa Jurusan Manajemen dalam memilih Peminatan Kewirausahaaan, maka dilakukan uji Cochran Q Test dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Uji hipotesis Hipotesis yang diuji yaitu: H 0 : Semua faktor yang akan diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama.

19 89 H a : Semua faktor yang akan diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda. 2. Mencari Q hitung dengan rumus: Q hitung = (k 1) k k C j n k R i i 2 j n R i k C j 2 i j 2 Di mana : k n C j R i = jumlah variabel = jumlah reponden (pengamatan) = total respon pada j variabel (kolom) = total respon pada i pengamatan (baris) Perhitungan dengan Q hitung dengan bantuan komputer juga dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 12 melalui menu Analyze Non Parametric Test K Related Samples. 3. Penentuan Q tabel : Dengan α = 0,05, derajat kebebasan atau degree of freedom (df) = k - 1, maka diperoleh Q tab (0,05,df) dari tabel Chi Square Distribution. 4. Dasar Pengambilan Keputusan: Q hitung > Q tabel maka H 0 ditolak. Q hitung < Q tabel maka H 0 diterima.

20 90 5. Kesimpulan: Jika menolak H 0, berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artinya belum ada kesepakatan diantara para responden tentang atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan. Jika menerima H 0, berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan. 6. Langkah langkah pengolahan data : Hasil perhitungan dilakukan dengan melakukan tahap tahap sebagai berikut: a. Pengujian I Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 41,73 Dengan α = 0,05, df = 10-1=9, diperoleh Q tab (0,05;9) = 16,92. Keputusan Pengujian I : Tolak H o karena Q hitung (41,73) > Q tab (16,92). Kesimpulan : Jadi belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian II dengan membuang faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan ke-9 yaitu Tidak ada pilihan lain. b. Pengujian II Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 28,76 Dengan α = 0,05, df = 9-1=8, diperoleh Q tab (0,05;8) = 15,51. Keputusan Pengujian II :

21 91 Tolak H o karena Q hitung (28,76) > Q tab (15,51). Kesimpulan : Jadi masih belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian III dengan membuang faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan ke-10 yaitu Ajakan teman. c. Pengujian III Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 16,36 Dengan α = 0,05, df = 8-1= 7, diperoleh Q tab (0,05;7) = 14,07. Keputusan Pengujian III : Tolak H o karena Q hitung (16,36) > Q tab (14,07). Kesimpulan : Jadi belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian IV dengan membuang faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan ke-2 yaitu Jumlah sks mata kuliah peminatan. d. Pengujian IV Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 12,95 Dengan α = 0,05, df = 7-1= 6, diperoleh Q tab (0,05;6) = 12,59. Keputusan Pengujian IV : Tolak H o karena Q hitung (12,95) > Q tab (12.59). Kesimpulan :

22 92 Jadi masih belum ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan kewirausahaan. Dengan demikian perlu dilakukan Pengujian V dengan membuang faktor alasan yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu : faktor alasan ke-5 yaitu Kualitas dosen pengampu. e. Pengujian V Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Q hitung = 7,97 Dengan α = 0,05, df = 6-1=5, diperoleh Q tab (0,05;5) = Keputusan Pengujian V : Terima H o karena Q hitung (7,97) < Q tab (11,07). Kesimpulan : Jadi sudah ada kesamaan responden tentang faktor alasan memilih peminatan kewirausahaan. Oleh karena itu pengujian dapat dihentikan pada tahap Pengujian V ini. Dari hasil pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa alasan para mahasiswa Jurusan Manajemen mengambil peminatan Kewirausahaan adalah karena faktor faktor : - Jumlah mata kuliah peminatan (faktor ke 1) - Isi mata kuliah peminatan (faktor ke - 3). - Sistem pembelajaran (tatap muka, case study, praktek,dll) (faktor ke - 4) - IPK yang telah dicapai (faktor ke 6) - Adanya keinginan untuk menjadi wirausaha (faktor ke - 7) - Untuk mengembangkan bisnis atau usaha yang telah ada (faktor ke 8)

23 Karakteristik Jiwa Wirausaha Hasil pengolahan data sehubungan dengan karakteristik jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen, diperlihatkan pada gambar berikut: Jiwa Wirausaha Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Gambar 4.2 Jiwa Wirausaha Keterangan gambar: 1 Mampu menciptakan kesempatan usaha. 2 Dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada. 3 Dalam mengerjakan segala hal, selalu dilakukan dengan baik, teliti, dan tekun. 4 Lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain. 5 Sadar bahwa perlu kerja keras agar berhasil. 6 Terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan. 7 Memiliki jiwa kepemimpinan.

24 94 8 Mampu mempertimbangkan resiko. 9 Selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. 10 Selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam mengambil keputusan. a. Mahasiswa Mampu Menciptakan Kesempatan Usaha Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (4,02) bahwa ia dapat menciptakan kesempatan usaha. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk mampu menciptakan kesempatan usaha. b. Mahasiswa Dapat Memanfaatkan Kesempatan Usaha yang Ada Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (3,97) bahwa ia dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada. c. Mahasiswa Mengerjakan Segala Hal dengan Baik, Teliti, dan Tekun Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (3,80) untuk selalu mengerjakan segala hal dengan baik, teliti, dan tekun.

25 95 Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk mengerjakan segala hal dengan baik, teliti, dan tekun. d. Mahasiswa Lebih Menyukai Kerja Mandiri Dibandingkan Bekerja pada Orang Lain Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (3,99) untuk lebih menyukai kerja mandiri ketimbang bekerja pada orang lain. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain. e. Mahasiswa Sadar Bahwa Perlu Kerja Keras Agar Berhasil Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen sangat setuju (4,45) bahwa perlu kerja keras agar berhasil. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk menyadari bahwa perlu kerja keras untuk mencapai keberhasilan.

26 96 f. Mahasiswa Terbiasa untuk Disiplin Diri dalam Kehidupan Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (4.00) untuk terbiasa berdisiplin diri dalam kehidupan. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk terbiasa siaiplin diri dalam kehidupan. g. Mahasiswa Memiliki Jiwa Kepemimpinan Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (3,76) bahwa ia memiliki jiwa kepemimpinan. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk memiliki jiwa kepemimpinan. h. Mahasiswa Mampu Mempertimbangkan Resiko Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (3,81) bahwa ia mampu mempertimbangkan resiko. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk mampu mempertimbangkan resiko. i. Mahasiswa Selalu Melakukan Pekerjaan dengan Penuh Tanggung Jawab Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (4,04) untuk selalu mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.

27 97 Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. j. Mahasiswa Selalu Mempertimbangkan Faktor Penghambat maupun Penunjang dalam Mengambil Keputusan Berdasarkan gambar 4.2, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen setuju (4,09) untuk selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam mengambil keputusan. Hal ini berarti bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen untuk selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam mengambil keputusan. Dengan melihat analisa diatas, maka dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa apa yang diberikan kepada para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen akan mendorong para mahasiswa untuk setuju atau mampu dalam mengembangkan jiwa wirausaha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen telah memiliki jiwa wirausaha sebagai berikut: - Mampu menciptakan kesempatan usaha, - Dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada, - Dalam mengerjakan segala hal, selalu dilakukan dengan baik, teliti, dan tekun, - Lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain,

28 98 - Sadar bahwa perlu kerja keras agar berhasil, - Terbiasa untuk disiplin diri dalam kehidupan, - Memiliki jiwa kepemimpinan, - Mampu mempertimbangkan resiko, - Selalu melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, - Selalu mempertimbangkan faktor penghambat maupun penunjang dalam mengambil keputusan. Bila dilihat lebih jauh, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen yang paling menonjol adalah bahwa mereka menyadari bahwa diperlukan kerja keras agar berhasil (karakteristik poin ke 5), sedangkan karakteristik jiwa wirausaha yang kurang ditonjolkan adalah memiliki jiwa kepemimpinan (karakteristik poin ke 7), mengerjakan segala hal dengan baik, teliti dan tekun (karakteristik poin ke 3) dan mampu mempertimbangkan resiko (karakteristik poin ke 8) Harapan dan Kenyataan dalam Memilih Peminatan Kewirausahaan Analisa Sikap Wirausaha Faktor Sikap Wirausaha diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan dalam seberapa mampu mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap variabel berjiwa wirausaha, berperilaku wirausaha, dan mengelola usaha. Hasil penelitian terhadap sikap wirausaha diperlihatkan pada tabel sebagai berikut di bawah ini:

29 99 Sikap Wirausaha P1 P2 P3 Harapan Kenyataan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Gambar 4.3 Faktor Sikap Wirausaha a. Analisa Berjiwa Wirausaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan sangat mampu (4,44) memiliki jiwa wirausaha dalam faktor Sikap Wirausaha. Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa cukup mampu (3,34) dalam memiliki jiwa wirausaha dalam faktor Sikap Wirausaha. b. Analisa Berperilaku Wirausaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan sangat mampu (4,29) dalam berperilaku wirausaha dalam faktor Sikap Wirausaha. Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa cukup mampu (3,33) dalam berperilaku jiwa wirausaha.

30 100 c. Analisa Mengelola Usaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan sangat mampu (4,34) dalam mengelola usaha dalam faktor Sikap Wirausaha. Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa cukup mampu (3,29) dalam mengelola usaha. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum, harapan para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen dalam faktor Sikap Wirausaha adalah (4.36) sangat mampu dalam memiliki sikap wirausaha. Sedangkan pada kenyataannya, para mahasiswa merasa (3.32) cukup mampu dalam memiliki sikap wirausaha, yaitu dalam berjiwa, berperilaku wirausaha dan mengelola usaha Analisa Mata kuliah Faktor Mata Kuliah diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap variabel jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha, dan isi mata kuliah yang mendukung jiwa wirausaha. Hasil penelitian terhadap sikap wirausaha diperlihatkan pada tabel sebagai berikut di bawah ini:

31 101 Mata Kuliah P4 P5 Harapan Kenyataan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2006 Gambar 4.4 Faktor Mata Kuliah a. Analisa jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam variabel jumlah mata kuliah, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha tersebut lengkap (4,01). Sedangkan kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa jumlah mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha tersebut cukup lengkap (3,24). b. Analisa isi mata kuliah yang mendukung jiwa wirausaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam variabel isi mata kuliah, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa isi mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha tersebut lengkap (3,91). Sedangkan kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa isi mata kuliah yang mendukung peminatan wirausaha tersebut cukup lengkap (3,17).

32 102 Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum, dalam faktor Mata Kuliah, harapan para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah jumlah maupun isi mata kuliah yang mendukung Peminatan Kewirausahaan yang diberikan lengkap (3.96). Sedangkan pada kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa dari sisi mata kuliah, baik dari segi jumlah maupun isi, mata kuliah yang diberikan dalam peminatan Kewirausahaan cukup lengkap (3.20) Analisa Sistem Pembelajaran Faktor Sistem Pembelajaran diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap tatap muka, case study (studi kasus), studi lapangan, tugas yang diberikan, praktek, bimbingan/konsultasi, dan dukungan dari praktisi. Hasil penelitian terhadap faktor Sistem Pembelajaran diperlihatkan sebagai berikut dalam tabel di bawah ini: Sistem Pembelajaran Harapan Kenyataan 1 0 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2006 Gambar 4.5 Faktor Sistem Pembelajaran

33 103 a. Analisa Tatap Muka Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan tatap muka dilakukan secara sering (4,04) dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa tatap muka dalam faktor Sistem Pembelajaran sudah sering (3,71) dilakukan. b. Analisa Case Study (Studi Kasus) Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa case study (studi kasus) diberikan sering (3,9) dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan dalam kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa case study yang diberikan dalam sistem pembelajaran cukup sering (3,17). c. Analisa Studi Lapangan Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bahwa studi laangan diberikan dengan sering (3,63) dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa studi lapangan kurang sering (2,12) diberikan dalam sistem pembelajaran.

34 104 d. Analisa Tugas Yang Diberikan Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan seringnya (3,53) tugas yang diberikan dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa tugas yang diberikan tersebut sering (3,46) diberikan. e. Analisa Praktek Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan seringnya (3,68) praktek dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa praktek dalam sistem pembelajaran tersebut kurang sering (2.36) diberikan. f. Analisa Bimbingan/Konsultasi Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan bimbingan / konsultasi sering (3,72) diberikan dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan pada kenyataannya, Mahasiswa Jurusan Manajemen Peminatan Kewirausahaan, merasa bahwa bimbingan / konsultasi kurang sering (2,56) diberikan.

35 105 g. Analisa Dukungan dari Praktisi Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mengharapkan seringnya (3,75) dukungan dari praktisi dalam faktor Sistem Pembelajaran. Sedangkan pada kenyataannya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa dukungan dari praktisi dalam sistem pembelajaran tersebut kurang sering (2,56) diberikan. Secara umum, dari faktor Sistem Pembelajaran, harapan mahasiswa Peminatan Kewirausahaan adalah seringnya (3.75) diberikan sesi tatap muka, case study, studi lapangan, tugas yang diberikan, praktek, bimbingan / konsultasi, serta dukungan dari praktisi. Sedangkan dari kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa tatap muka, case study, studi lapangan, tugas yang diberikan, praktek, bimbingan / konsultasi, serta dukungan dari praktisi telah cukup sering (2.85) diberikan. Secara lebih jauh, terdapat kesenjangan (gap) yang besar antara harapan dan kenyataan, terutama dalam pelaksanaan studi lapangan (1,51), pemberian praktek (1,32), dukungan dari praktisi (1,19), adanya bimbingan atau konsultasi (1,16). Sedangkan pelaksanaan sistem pembelajaran yang dinilai paling sesuai dengan harapan mahasiswa dalam memilih Peminatan Kewirausahaan dengan nilai kesenjangan paling kecil adalah frekuensi tugas yang diberikan (0,07).

36 Analisa Dosen Faktor Dosen diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap faktor dosen berkualitas, pemberi motivasi, dan pelaku wirausaha. Hasil penelitian terhadap kriteria dosen diperlihatkan pada tabel sebagai berikut di bawah ini: Dosen P13 P14 P15 Harapan Kenyataan Sumber : Hasil Pengolahan Data,2006 Gambar 4.6 Faktor Dosen a. Analisa Kualitas Dosen Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.69) dosen pengajar yang berkualitas. Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa diperlukannya (3,84) dosen yang berkualitas.

37 107 b. Analisa Pemberi Motivasi Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.62) dosen pengajar yang dapat memberi motivasi Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa diperlukannya (3,76) dosen yang dapat memberi motivasi. c. Analisa Pelaku Usaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.53) dosen pengajar yang juga merupakan pelaku wirausaha. Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa diperlukannya (3,75) dosen yang juga merupakan pelaku usaha. Hasil ini menunjukkan bahwa umumnya, dalam faktor Dosen, harapan para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.61) dosen yang berkualitas, pemberi motivasi serta sebagai pelaku usaha dalam Peminatan Kewirausahaan. Sedangkan pada kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan merasa bahwa dosen yang berkualitas, memberikan motivasi, serta sebagai pelaku wirausaha dalam Peminatan Kewirausahaan tersebut adalah diperlukan (3.78).

38 Analisa Dukungan Lain Faktor Dukungan Lain diteliti dengan mengukur harapan dan kenyataan mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap variabel Center for Entrepreneurship (CfE) dan modal usaha. Hasil penelitian terhadap Dukungan Lain diperlihatkan pada tabel berikut: Dukungan Lain P16 P17 Harapan Kenyataan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2006 Gambar 4.7 Faktor Dukungan Lain a. Analisa Center for Entrepreneurship (CfE) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen terhadap Center for Entrepreneurship (CfE) adalah sangat diperlukannya (4.40) peran Center for Entrepreneurship (CfE) dalam faktor Dukungan Lain. Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa peran Center for Entrepreneurship (CfE) diperlukan (3,77) dalam faktor Dukungan Lain.

39 109 b. Analisa Modal Usaha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harapan Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen adalah sangat diperlukannya (4.60) dukungan modal usaha dalam faktor Dukungan Lain. Dari sisi kenyataan, Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa dukungan modal usaha diperlukan (3,89) dalam faktor Dukungan Lain. Hasil ini menunjukkan bahwa umumnya, mengenai faktor Dukungan Lain, harapan para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan adalah sangat diperlukannya (4.50) dukungan dari CfE dan modal usaha dalam Peminatan Kewirausahaan. Sedangkan dalam kenyataannya, para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen merasa bahwa dukungan Center for Entrepreneurship (CfE) dan modal usaha diperlukan (3.83) dalam Peminatan Kewirausahaan. 4.5 Usulan Alat Ukur Jiwa Wirausaha Usulan alat ukur jiwa wirausaha yang dimiliki mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen dapat dianalisa dengan melihat deskripsi jiwa wirausaha yang ingin dibentuk dan dikembangkan Jurusan Manajemen kepada para mahasiswanya serta dengan melihat jiwa wirausaha mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen. Sehingga dengan memperhitungkan analisa analisa sebelumnya, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen diharapkan akan memiliki jiwa wirausaha dengan menerapkan ukuran sebagai berikut: Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mampu menguasai teknologi informasi untuk mendukung pengembangan jiwa wirausaha melalui

40 110 pengembangan usaha yang dikembangkan atau dimiliki. Hal ini dapat ditunjang dengan mata kuliah yang sebaiknya diberikan seperti : - Pengantar Teknologi Informasi (J0282) sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) untuk membantu mahasiswa memahami prinsip prinsip dan terminologi, komponen serta berbagai aspek dan teknologi informasi mulai dari komputer, telekomunikasi, sampai dengan aplikasi aplikasi teknologi informasi pada dunia bisnis, serta membantu mahasiswa memahami isu isu terkini mengenai teknologi informasi dalam dunia bisnis yang meliputi etika, hukum, virus, serta keamanan dan kejahatan di komputer. - Sistem Informasi Manajemen (J0454) sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) untuk membantu mahasiswa memahami berbagai aspek dalam bidang sistem informasi manajemen yang meliputi teknologi informasi, aplikasi sistem informasi, pengembangan dan manajemen sistem informasi. - Lab. Komputer I (J0292), Lab. Komputer II (J0302), Lab. Komputer III (J0312) sebagai sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) untuk memberikan pengetahuan dasar aplikatif perangkat lunak Microsoft Office untuk menunjang usaha atau bisnis yang akan dijalani. - Lab. Statistik (J0212) sebagai mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) yang membantu para mahasiswa untuk mengidentifikasi permasalahan bisnis dan solusinya dengan menggunakan metode statistik, membantu mahasiwa memformulasikan dan mengelola data serta mengembangkan analisa statistik, menyajikan data, menunjukkan hubungan dan mengetahui manfaat penggunaan statistik untuk memecahkan masalah masalah bisnis. - Lab. Metode Kuantitatif Bisnis (J0232) sebagai sebagai Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) yang membantu para mahasiswa mengidentifikasikan

41 111 permasalahan bisnis dan solusinya dengan menggunakan metode kuantitatif, membantu mahasiswa dalam memformulasikan dan mengelola data serta mengembangkan analisa kuantitatif, menyajikan data, menunjukkan hubungan dan memahami manfaat penggunaan metode kuantitatif untuk memecahkan masalah masalah bisnis. Oleh karena itu, mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen perlu lulus mata kuliah mata kuliah tersebut sebagai dasar untuk memahami konsep teknologi informasi dan aplikasi dasar teknologi informasi dalam pengambilan keputusan untuk mendukung pengembangan jiwa wirausaha melalui pengembangan usaha yang mereka kembangkan atau miliki. Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen diharapkan sudah menjadi wirausaha saat ia lulus atau saat ia mengambil peminatan Kewirausahaan. Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen diharapkan benar benar memiliki cita cita mengelola, sudah ingin menciptakan bisnis, jadi sudah memiliki pola pikir yang berbeda. Oleh karena itu, kiranya mahasiswa Peminatan Kewirausahaan harus mampu menuangkan suatu rancangan usaha (blueprint) tentang usaha yang realistis yang akan dikelolanya sebagai perwujudan impiannya mengelola suatu bisnis. Blueprint ini akan memberikan gambaran awal tentang usaha apa yang dicita citakan untuk digeluti, perkiraan sumber daya yang dibutuhkan, serta perkiraan waktu pelaksanaan. Selanjutnya, rancangan tersebut perlu diwujudkan secara nyata melalui proses perkuliahan, misalnya dalam mata kuliah Business Plan yang juga didukung oleh

42 112 Center for Entrepreneurship. Bahkan bila dipandang perlu, rencana bisnis blueprint ini juga dapat dijadikan penelitian. Sehingga saat ia lulus nanti, ia siap terjun mengelola bisnisnya. Bisnisnya telah siap dijalankan dengan bekal yang telah didapatnya semasa kuliah, baik dari segi mata kuliah, atau adanya dukungan Center for Entrepreneurship. Jadi mahasiswa dapat mengintegrasikan ilmu yang didapatnya semasa perkuliahan dengan keberhasilan usahanya. Para mahasiswa Peminatan Kewirausahaan Jurusan Manajemen mampu menciptakan kesempatan usaha, dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada, serta lebih menyukai kerja mandiri dibandingkan bekerja pada orang lain. Hal ini dapat ditunjang dengan mata kuliah yang sebaiknya diberikan seperti : - Entrepreneurship (J0692) sebagai Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) yang diberikan sebagai mata kuliah wajib di setiap jurusan. Mata kuliah ini membantu mahasiswa memahami konsep kewirausahaan (entrepreneurial) dan mampu menganalisa macam macam bidang yang yang dapat dikembangkan berdasarkan kemampuan mahasiswa. Mahasiswa juga dibekali dengan kemampuan untuk menjalankan sejumlah strategi, seperti Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, serta Manajemen Sumber Daya Manusia. Hasil akhirnya adalah mahasiswa mampu menyusun Business Plan yang baik. - Business Plan (J0704) sebagai Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang diberikan hanya kepada mahasiswa Peminatan Kewirausahaan. Mata kuliah ini membantu mahasiswa Peminatan Kewirausahaan memahami struktur Business Plan, bagaimana mengembangkan suatu Business Plan.

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN 124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas mengenai usulan alat ukur jiwa wirausaha untuk mengembangkan jiwa wirausaha, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Program studi Sistem Informasi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya BINUS University merupakan lembaga pendidikan computer jangka pendek yang diberi nama Modern Computer Course yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penentu dalam usaha untuk mewujudkan universitas yang berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan praktek, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974

Lebih terperinci

Analisis Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Peminatan Kewirausahaan (Studi Kasus Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Jakarta)

Analisis Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Peminatan Kewirausahaan (Studi Kasus Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Jakarta) Analisis Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Peminatan Kewirausahaan (Studi Kasus Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Jakarta) Susanti Kho - 0700725921 ABSTRAK Saat ini persaingan di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, waktu merupakan sesuatu yang sangat signifikan. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. PROFIL UMN 3.1.1. LATAR BELAKANG Dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta, sesungguhnya bangsa Indonesia merupakan potensi pasar yang besar dan dapat menciptakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM. Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara. Berikut akan dibahas riwayat mengenai

BAB 3 ANALISA SISTEM. Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara. Berikut akan dibahas riwayat mengenai BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Jurusan Sistem Informasi merupakan salah satu jurusan yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara. Berikut akan dibahas riwayat mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Universitas Bina Nusantara sebagai objek dari penelitian skripsi ini.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Universitas Bina Nusantara sebagai objek dari penelitian skripsi ini. 3.1 Latar Belakang Organisasi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN UPT. Perangkat Lunak merupakan salah satu unit kerja dari Universitas Bina Nusantara. Berikut ini akan dibahas mengenai UPT. Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai lembaga pelatihan komputer

Lebih terperinci

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini menuntut baik pekerja maupun pemilik perusahaan dapat bekerja sama dengan baik.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara awalnya didirikan sebagai lembaga kursus bernama Modern Computer Course

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. strategis bagi perkembangan Ekonomi Islam, Perbankan Syari ah, Asuransi

BAB IV HASIL PENELITIAN. dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. strategis bagi perkembangan Ekonomi Islam, Perbankan Syari ah, Asuransi 64 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1.1 Profil Umum Program Studi Ekonomi Syari ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Program Studi Ekonomi Syari ah memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara awalnya didirikan sebagai institusi pelatihan komputer, kursus komputer modern, pada tanggal 21 Oktober 1974. Kini telah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Universitas Bina Nusantara dimulai pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai pelatihan pendidikan komputer berjangka pendek dengan

Lebih terperinci

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA 1 Perguruan Tinggi : Universitas Udayana 2 Pelaksana Proses Pembelajaran Fakultas : FISIP (Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI 11 VISI DAN MISI Visi institusi merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh institusi dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia juga semakin banyak. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya perusahaan besar dan kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas

Lebih terperinci

Jadwal Registrasi dan Ujian untuk Program Pascasarjana (PPs) Batas Akhir Registrasi* 3 Februari Agustus 2010

Jadwal Registrasi dan Ujian untuk Program Pascasarjana (PPs) Batas Akhir Registrasi* 3 Februari Agustus 2010 Katalog Universitas Terbuka 2010 223 5. Program Pascasarjana (PPs) a. Pendaftaran dan Registrasi 1) Calon mahasiswa dapat meminta informasi dan formulir pendaftaran di UPBJJ-UT penyelenggara program. 2)

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved Spesifikasi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Fakultas Ilmu Sosial Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

PROSEDUR PERSIAPAN PELAKSANAAN AKADEMIK

PROSEDUR PERSIAPAN PELAKSANAAN AKADEMIK SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR NO. DOKUMEN : POB-GIZ-S1-003 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 09 Februari 2015 Dekan, Dr. Arif Satria NIP. 19710917 19902 1 003 1.

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 518/P/SK/HT/2008 TENTANG SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan dan memajukan program pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi pertama kali berkedudukan di Banda Aceh. Pada tahun 1961 membuka Fakultas Ekonomi yang bertempat di Medan. Penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan

Lebih terperinci

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014 SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014 UNIVERSITAS POTENSI UTAMA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI TA 2015-2016 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU. Fakultas Kedokteran merupakan fakultas

Lebih terperinci

Doktor Ekonomi, Kekhususan Manajemen Bisnis Penyelenggara Fakultas Ekonomi

Doktor Ekonomi, Kekhususan Manajemen Bisnis Penyelenggara Fakultas Ekonomi Doktor Ekonomi, Kekhususan Manajemen Bisnis Penyelenggara Fakultas Ekonomi Pengelola Program Ketua Program : Prof. Dr. Sucherly, SE., MS Sekretaris Bidang Akademik : Prof.Dr. Rina Indiastuti, MSIE Sekretaris

Lebih terperinci

USULAN ALAT UKUR JIWA WIRAUSAHA UNTUK MENGEMBANGKAN JIWA WIRAUSAHA

USULAN ALAT UKUR JIWA WIRAUSAHA UNTUK MENGEMBANGKAN JIWA WIRAUSAHA USULAN ALAT UKUR JIWA WIRAUSAHA UNTUK MENGEMBANGKAN JIWA WIRAUSAHA Studi Kasus Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara Melisa Kurniawati 0700722724 ABSTRAK Semakin maraknya tantangan global dan kondisi

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved i Spesifikasi Program Studi MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL LEMBAGA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Objek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014 SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014 1 Perguruan Tinggi : Universitas Udayana 2 Pelaksana Proses Pembelajaran Fakultas : FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Program Studi :

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara

BAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Awal dibukanya Universitas Bina Nusantara adalah lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1. Disain Penelitian Tujuan Disain Penelitian Penelitian Jenis Unit Analisis Time Horizon Penelitian T-1 Deskriptif Individu Lulusan Peminatan Kewirausahaan

Lebih terperinci

PROSEDUR PERSIAPAN PELAKSANAAN AKADEMIK

PROSEDUR PERSIAPAN PELAKSANAAN AKADEMIK SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR NO. DOKUMEN : POB-IKK-S1-03 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 09 Februari 2015 Dekan Fakultas Ekologi Manusia Dr. Arif Satria NIP.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi pada awalnya diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokeran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI PEMERIKSAAN PERSYARATAN YUDISIUM PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK SUMEDANG. Oleh : Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom.

PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI PEMERIKSAAN PERSYARATAN YUDISIUM PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK SUMEDANG. Oleh : Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom. PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI PEMERIKSAAN PERSYARATAN YUDISIUM PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK SUMEDANG Oleh : Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom. (sribekti@stmik-sumedang.ac.id) ABSTRAK Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian kuantitatif tentang Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Minat Berwiraswasta pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Studi Lapangan Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian 74 Dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan keterangan secara langsung yang dilakukan melalui: a. Observasi Pengumpulan data

Lebih terperinci

Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Pengelola Program Magister Manajemen Ketua Program Studi : Prof. Dr. Dwi Kartini, Spec. Lic Sekretaris Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR Tujuan pendidikan Program Doktor menurut Peraturan Rektor UI No.2200 Tahun 2013 adalah untuk menghasilkan ilmuwan dan/atau filosof yang mandiri, beretika, berbudaya,

Lebih terperinci

A B S T R A K Solomon & Rothblum

A B S T R A K Solomon & Rothblum A B S T R A K Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat Prokrastinasi Akademik pada mahasiswa Fakultas X Departemen Y ITB. Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas X

Lebih terperinci

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah: PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA No: 3/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (sekarang kota Banda Aceh), dan

BAB II PROFIL INSTANSI. Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (sekarang kota Banda Aceh), dan BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera utara didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (sekarang kota Banda Aceh),

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Proses Pembelajaran Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kutaraja (Banda

BAB II PROFIL INSTANSI. tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kutaraja (Banda BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN Oleh: Santoso Tri Raharjo 2 UMUM Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial didirikan

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN. Distribusi Matakuliah Tiap Semester Disusun Sebagai Berikut:

KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN. Distribusi Matakuliah Tiap Semester Disusun Sebagai Berikut: KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN Program Studi (Prodi) Strata Satu (S1) Manajemen ABFI Institute Perbanas memiliki Kurikulum yang berbasis kompetensi dan disesuaikan dengan perkembangan dunia industri,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. 3.1 Latar Belakang Perusahaan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BINUS UNIVERSITY pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW Prodi Magister Akuntansi UKSW berdiri berdasarkan ijin operasional yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti Nomor 1865/D/T/2009 tertanggal 15 Oktober

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PERIODE PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

RENCANA OPERASIONAL PERIODE PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI RENCANA OPERASIONAL PERIODE 2009-2013 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MALANG 2008 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip Misi Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip a). Pengembangan /pelatihan kompetensi yang diharapkan. Dari visi Program Studi Teknik Sistem Komputer, diharapkan formulasi kurikulum yang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Nomor : K/UBL/FEK/000/20/09/2010 Tentang PENETAPAN KURIKULUM 2010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA MENIMBANG Mengingat : a)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan bangsa Indonesia saat ini begitu kompleks, hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial ekonomi saja, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Halaman... 1 A. IDENTITAS PROGRAM STUDI Program Studi Fakultas Perguruan Tinggi : Perbankan Syariah : Agama Islam : Universitas Wiralodra Indramayu Nomor SK pendirian Progam Studi : 361 Tahun 2015 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, berbagai aspek kehidupan berkembang begitu sangat cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KKL D.3 PERBANKAN SYARI AH 1 BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha. Lampiran 1. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas. Kuesioner Self-efficacy

Universitas Kristen Maranatha. Lampiran 1. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas. Kuesioner Self-efficacy Lampiran 1 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Self-efficacy VALIDITAS Item Koefisien korelasi Keterangan validitas 1. 0.413 Diterima 2. 0.457 Diterima 3. 0.363 Direvisi 4. 0.334 Direvisi

Lebih terperinci

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI .. JURUSAN AKUNTANSI VISI Tahun 2020 Menjadi Pusat Kajian Ilmiah Bidang Akuntansi di Kalimantan Barat 107 ..1. Program Studi Akuntansi Visi, Misi, dan Tujuan VISI Pada tahun 2020 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Manual Mutu. Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran

Manual Mutu. Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Manual Mutu Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 00805 05000 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii 1. PENDAHULUAN 1 1.1. Ruang Lingkup Manual Mutu 1 1.2. Tujuan Manual

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG DITETAPKAN DI SUMEDANG, 19 AGUSTUS 2014 OLEH KETUA STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Kuesioner Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Kuesioner Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan I. PETUNJUK UMUM Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan seluruh jawaban dibawah ini. Pilihlah

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara merupakan salah satu perusahaan yang banyak diminati oleh pencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Gelar sarjana atau DIV merupakan hal yang diinginkan oleh setiap mahasiswa untuk mempermudah dalam mencari pekerjaan. Semakin banyak sarjana yang dilahirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan analisis permasalahan beserta dengan pemecahannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan analisis permasalahan beserta dengan pemecahannya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tingkat persaingan bisnis akan semakin kompetitif. Salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan persaingan adalah kualitas dari

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci