BAB II. Tinjauan Pustaka. perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Tinjauan Pustaka

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian kegiatan Maret April Mei Juni Juli

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

KI dan KD Matematika SMP/MTs

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNADAKSA

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Luas Permukaan Kubus dan Balok. Disusun Oleh : Imama Sabilah NIM Pendidikan Matematika 2012C

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNANETRA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk

PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. RPP

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI RUPA)

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNANETRA

Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNANETRA

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen)

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNANETRA

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNANETRA

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 1. Lembar Kerja Siswa 1. K s. Aritmatika Sosial. Harga Jual, Harga Beli, Untung, Rugi. Matematika.

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA INTERAKTIF (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM Oleh: M. Lazim

SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNADAKSA

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNADAKSA

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

SILABUS CAHAYA DAN ALAT OPTIK. Mata Pelajaran

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNARUNGU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lembar Kerja Mahasiswa

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Klasifikasi Benda : Ciri-ciri makhluk hidup

Lembar Kerja Rancangan Pembelajaran Berbasis Proyek

35. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNADAKSA

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB AUTIS

12-LK RPP-EMA PUSPASARI

SILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikerjakan untuk menyelesaikannya. Menurut Shadiq (2004) Suatu

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB II KAJIAN TEORI. E. Kajian Teori. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah. Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNADAKSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan. : Energi Potensial Pegas. KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SMP/SMPLB/MTs PROVINSI JAWA TENGAH

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNANETRA

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENDAHLUAN. Penalaran Tinggi Keterampilan Rendah. Keterampilan dan Kreativitas Tinggi. Penalaran Rendah Keterampilan Tinggi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000).

C. Indikator Menerapkan tindakan disiplin dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNADAKSA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN IPS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pembelajaran KI 1 dan KI 2 dilakukan secara tidak langsung (terintegrasi) dalam pembelajaran KI 3 dan KI 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1. RPP LKS MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lembar Kerja Siswa. Matematika. Operasi Aljabar. SMP Kelas VIII. Sub pokok bahasan : Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Transkripsi:

BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahas Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2015). Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Rusman, dkk., 2013). Jadi dapat dikatakan bahwa media sebagai alat bantu pembawa pesan agar dapat diterima oleh penerima pesan dengan mudah. Menurut Sanjaya (2012) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Radio dan televisi jika digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Media sama dengan alat-alat fisik yang mengandung informasi dan pesan pendidikan. Ada berbagai jenis dan macam media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksakan pembelajaran. Guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat untuk pelajaran yang akan guru bahas. Dalam pengembangannya multimedia dibagi menjadi dua, yakni multimedia linear dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah multimedia yang bersifat searah dan tidak dilengkapi dengan menu sehingga

pengguna hanya dapat menggunakannya pertahapan. Contohnya TV dan Film. Sedangkan multimedia interaktif adalah multimedia yang tidak bersifat linear, artinya dalam media pembelajaran disediakan menu yang dapat dipilih sesuai kebutuhan penggunanya. Contohnya pembelajaran interaktif dan game (Sanjaya, 2012). Interaktif berarti komunikasi dua arah atau lebih dari komponenkomponen komunikasi yaitu hubungan antara manusia (pengguna) dan komputer (software/aplikasi/produk) (Maryani, 2014). Media pembelajaran interaktif menurut Arsyad (2015) adalah media pembelajaran yang dapat membawa serta mengolah pesan dan respon siswa sehingga membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Jadi media pembelajaran interaktif merupakan media pembelajaran yang dapat mengolah pesan dan respon siswa yang dapat digunakan pada proses pembelajaran. Kriteria media pembelajaran interaktif : 1. Dinamis sehingga tidak membosankan. 2. Memberikan menu yang beragam. 3. Kebebasan dalam memilih menu. 4. Kajian materi yang ajarkan lebih lengkap. 5. Umpan balik diberikan secara beragam. 6. Memberikan kesempatan berlatih mandiri. 7. Tampilan menarik. 8. Menggunakan gambar, tulisan, dan animasi. 9. Dapat dioperasikan dengan mudah.

B. Pendekatan Scientific Pendekatan scientific (scientific approach) disebut juga dengan pendekatan ilmiah, yang dimana pendekatan ilmiah yang mencakup ketrampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan (Daryanto, 2014: 51, 55). Pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh Gambar 2.1 Sikap (tahu mengapa) Ketrampilan (tahu bagaimana) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Pengetahuan (tahu apa) Kriteria pendekatan scientific menurut Daryanto (2014 : 56-58) antara lain : 1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu ; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non ilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis. Prinsip-prinsip pendekatan scientific adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran berpusat pada siswa. 2. Pembelajaran membentuk student self concept. 3. Pembelajaran memberikan kesempaan kepada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi. 4. Membangkitkan kemampuan berpikir siswa. 5. Meningkatkan motivasi. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific adalah sebagai berikut : Langkah-langkah pendekatan scientific Gambar 2.2 Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar) Networking (membuat jejaring) Experimenting (mencoba) Dari gambar 2.2 terdapat lima langkah pendekatan scientific yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut :

1. Mengamati (observing) Mengamati atau observasi mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (Daryanto, 2014). Dua muatan yang diharapkan dari observasi terhadap fenomena nyata, yaitu : a) Dengan pengamatan diharapkan siswa memiliki pengetahuan yang tidak mudah hilang karena siswa mendapatkan pengetahuan secara autentik atau mengalami langsung. b) Dengan pengamatan diharapkan siswa memiliki sikap kritis terhadap apa yang dialami. (Ibnu, 2014). 2. Menanya (questioning) Menurut Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, kegiatan menanya dalam pembelajaran adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai kepertanyaan yang bersifat hipotetik). Kemampuan yang diharapkan dari bertanya adalah membangkitkan rasa ingin tahu siswa, minat dalam pembelajaran, dan medorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran (Daryanto, 2014 : 65) Kriteria pertanyaan yang baik menurut Daryanto (2014: 66) adalah sebagai berikut : a. Singkat dan jelas b. Menginspirasi jawaban c. Memiliki fokus

d. Bersifat probing atau divergen e. Bersifat validatif atau penguatan f. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk berpikir ulang g. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif h. Merangsang proses interaksi 3. Menalar (associating) Menurut Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 menalar adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kemampuan yang diharapkan adalah siswa dapat menarik kesimpulan dari peristiwa yang diamati baik dengan pemikiran induktif serta pemikiran deduktif. Penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus yang bersifat spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum. Sedangkan penalaran deduktif adalah proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus. 4. Mencoba (experimenting) Mencoba (experimenting) dimaksudkan untuk menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Kegiatan mencoba ini melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut (Daryono, 2014 : 79).

a. Tahap persiapan Tahap persiapan di lakukan saat awal kegiatan mencoba meliputi: 1) Menetapkan tujuan eksperimen 2) Mempersiapkan alat dan bahan 3) Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah siswa, serta alat atau bahan yang tersedia. Disini guru perlu mempertimbangkan apakah siswa akan melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi secara berkelompok atau bergiliran. 4) Mempertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindari resiko yang mungkin timbul. 5) Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan siswa. Termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi : 1) Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati proses percobaan. Guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap siswa. 2) Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan, termasuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa.

c. Tahap tindak lanjut Tahap tindak lanjut meliputi : 1) Siswa mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru 2) Guru memeriksa hasil eksperimen yang dilakukan peseta didik 3) Guru memberikan umpan balik terhadap siswa atas hasil eksperimen. 4) Guru dan siswa mendiskusikan masalah yang ditemukan selama eksperimen 5) Guru dan siswa memeriksa dan menyimpan kembali segala alat dan bahan yang digunakan 5. Membentuk jejaring (networking) Membuat jejaring di sebut juga mengkomunikasikan dimana siswa mengkomunikasikan (presentasi) apa yang mereka lihat dan temukan selama proses pembelajaran. Menurut Permendikbud no. 81a tahun 2013, membuat jejaring adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Kompetensi yang diharapkan pada kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, kemampuan berpikir sistematis, teliti, toleransi, mengungkapkan pendapat dengan singkat, dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

C. Macromedia flash Ada berbagai macam aplikasi yang dapat membantu guru dalam membuat media pembelajaran yang menarik untuk siswa. Salah satu aplikasi yang dapat di gunakan adalah macromedia flash. Salah satu kelebihan yang dimiliki software macromedia flash selain menampilkan multimedia adalah tersedianya fasilitas action script. Action script inilah yang dapat dimanfaatkkan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk mengembangkan media pembelajaran (Darmawan, 2013). Action script merupakan bahasa pemprograman pada macromedia flash. Tujuan dari action script adalah : 1. Memberikan kebebasan berkreasi bagi desainer 2. Membuat animasi interaktif 3. Menampilkan animasi tertentu. (Hadi, 2007) Action script mempunyai aturan tata bahasa dan tanda baca tersendiri, sehingga dapat mengenal awal dan akhir sebuah pernyataan. Tanda semicolon (;) di gunakan untuk mengakhiri sebuah pernyataan. Langkah untuk membuka panel action adalah sebagai berikut : 1. Pilih Window pada menu bar 2. Klik actions Dalam action script komentar diawali dengan tanda //. Komentar digunakan untuk memberikan catatan yang diperlukan pada suatu pernyataan. Komentar digunakan untuk memberikan catatan yang diperlukan pada suatu pernyataan. Bahkan pernyataan yang sederhana masih perlu komentar supaya mudah dipahami.

Tipe data pada action script ada dua macam, yaitu tipe data primitif, dan tipe data referensi. 1. Tipe data primitif Tipe data primitif seperti string, number, dan boolean mempunyai nilai konstanta, sehingga dapat menangani nilai aktual yang ada. 2. Tipe data referensi Tipe data referensi seperti movie clip, dan object mempunyai nilai yang dapat berubah, sehingga berisi referensi dari aktual yang dimiliki oleh elemen. Area kerja dari macromedia flash adalah sebgai berikut : 1. Time Line Time line adalah bagian yang digunakan untuk mengatur waktu suatu objek dimainkan di stage. 2. Work space Work space adalah bidang berwarna abu-abu yang berfungsi sebagai layar kerja flash. Bidang ini dimanfaatkan untuk proses pembuatan gambar dan teks yang akan digunakan sebagai bahan animasi. 3. Stage Stage adalah bidang dimana animasi akan di tampilkan saat movie dimainkan.

4. Toolbox Toolbox adalah kotak yang berisi alat-alat kerja. 5. Panel Panel pada flash adalah fasilitas untuk mengatur, menampilkan, dan mengubah elemen yang ada pada dokumen. Pilhan-pilihan yang ada pada panel difungsikan untuk mengatur warna, library, simbol, dan instance, frame serta elemen-elemen lain.(yudhiantoro, 2006) D. Media Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Scientific dengan Macromedia Flash Media pembelajaran interaktif dengan pendekatan scientific dengan macromedia flash merupakan media pembelajaran interaktif yang dibuat berdasarkan pendekatan scientific berbantuan software macromedia flash. Media pembelajaran yang di dalamnya mengandung materi-materi yang berbasis pada fakta, dan membuat pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa dapat membentuk konsep dari materi pelajaran. Media pembelajaran yang dapat memberikan umpan balik kepada siswa dan membantu siswa agar aktif dalam pembelajaran E. Materi Bangun Ruang Bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi yang terdapat di SMP pada kelas VIII semester 2. KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Komepetensi dasar : 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas 3.11 Menaksir dan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang yang tidak beraturan dengan menerapkan geometri dasarnya. 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah nyata

4.8 Melakukan percobaan untuk menemukan peluang empirik dari masalah nyata serta membandingkannya dengan peluang teoritik Indikator 1.1.1 menerapkan tindakan disiplin dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam menjalankan ajaran agama 1.1.2 Menerapkan percaya diri dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam menjalankan agama 2.1.1 Memiliki disiplin yang tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 2.1.2 Memiliki percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 3.9.1 Menentukan luas permukaan kubus, balok, prisma, dan limas 3.9.2 Menentukan volume kubus, balok, prisma, dan limas 3.11.1 Menaksir dan menghitung luas permukaan bangun ruang yang tidak beraturan dengan menerapkan geometri dasarnya 3.11.2 Menaksir dan menghitung volume bangun ruang yang tidak beraturan dengan menerapkan geometri dasarnya 4.3.1 Menggunakan rumus untuk menyelesaikan masalah nyata 4.8.1 Melakukan percobaan untuk menemukan penyelesaian dari masalah nyata