BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

PENGARUH RETURN ON ASSET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

BAB 2 LANDASAN TEORI

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemlk kertas adalah pemlk perusahaan yang menerbtkan surat berharga tersebut. Menerbtkan saham merupakan salah satu plhan perusahaan ketka memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pendapat lan dkemukakan oleh Sjahral (2009:22) bahwa saham adalah surat berharga yang dkeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang basa dsebut Emten. Saham menyatakan bahwa pemlk perusahaan tersebut juga pemlk sebagan dar perusahaan tu. Dengan demkan kalau seorang nvestor membel saham, maka da juga menjad pemlk/pemegang saham perusahaan. Saham basa yatu hak atas perseroan yang menanggung rsko terbatas bla terjad kerugan dan menerma manfaat bla terjad keuntungan. Saham n tdak djamn akan menerma dvden atau pembagan aset bla perusahaan dlkudas.

Menurut Jogyanto (2003:67) terdapat dua jens saham, yatu: 1. Saham Preferen Saham preferen merupakan saham yang mempunya sfat gabungan antara oblgas dan saham basa. Sepert saham basa, dalam hal lkudas, klam pemegang saham preferen dbawah klam pemegang oblgas. Dbandngkan dengan saham basa, saham preferen mempunya beberapa hak, yatu hak atas dvden tetap dan hak pembayaran terlebh dahulu jka terjad lkudas. Akan tetap saham preferen umumnya tdak mempunya hak veto sepert yang dmlk oleh saham basa. 2. Saham Basa Jka perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, maka basanya dalam bentuk saham basa (common stock). Pemegang saham adalah pemlk dar perusahaan yang mewaklkan kepada manajemen untuk menjalankan operas perusahaan. 2.1.2 Return Saham Return saham merupakan hasl atau keuntungan yang dperoleh pemegang saham sebaga hasl dar nvestasnya. Return saham menurut Jogyanto (2008:195) dbag menjad dua, yatu: 1. Return Realsas Return realsas (realzed return) merupakan return yang telah terjad. Return realsas dhtung berdasarkan data hstors. Return realsas pentng karena dgunakan sebaga salah satu pengukur knerja dar perusahaan. Return hstor n juga berguna sebaga dasar penentu return ekspetas (expected return) dan rsko d masa mendatang. 2. Return Ekspetas Return ekspetas (expected return) merupakan return yang dharapkan akan dperoleh oleh nvestor d masa mendatang. Berbeda dengan return realsas yang sfatnya sudah terjad, return ekspetas sfatnya belum terjad Menurut Tandelln (2010 : 102), sumber-sumber dar return nvestas terdr dar dua komponen utama, yatu:

1. Yeld merupakan komponen return yang mencermnkan alran kas atau pendapatan yang dperoleh secara perodk dar suatu nvestas. 2. Captal gan (loss) merupakan kenakan (penurunan) harga dar suatu surat berharga (bsa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bas memberkan keuntungan (kerugan) para nvestor. Dengan kata lan captal gan (loss) adalah selsh harga bel dan harga jual. Return yang dgunakan dalam peneltan n adalah return realsas (realzed return) yang merupakan captal gan/captal loss yatu selsh antara harga saham perode saat n (P,t) dengan harga saham pada perode sebelumnya (P,t 1). Rumus untuk menghtung return saham adalah: P,t P,t 1 R,t = P,t 1 Keterangan : R,t = Return Saham I pada Tahun t P,t = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t P,t 1 = Harga Penutupan Saham pada Tahun t 1 Return saham dhtung dengan cara mengurangkan harga saham dalam waktu tertentu dengan harga saham dengan perode sebelumnya. Jka harga nvestas sekarang (P,t ) lebh tngg dar harga nvestas perode yang lalu (P,t 1) maka yang terjad adalah keuntungan modal (captal gan), dan sebalknya jka terjad kerugan maka kerugan modal (captal loss). 2.1.3 Knerja Keuangan Menurut Fahm (2011:2) Knerja Keuangan adalah suatu analss yang dlakukan untuk melhat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan secara bak dan benar. Menurut Munawr (2007:31)

dalam menganalsa dan menelt poss keuangan dan potens atau kemajuankemajuan perusahaan, faktor yang palng utama adalah sebaga berkut: 1. Lkudtas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuh kewajban keuangannya yang harus segera dpenuh, atau kemampuan perusahaan untuk memenuh kewajban kewajban keuangan pada saat dtagh. 2. Solvabltas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuh kewajban keuangannya apabla perusahaan tersebut dlkudaskan, bak kewajban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Rentabltas atau Proftabltas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba selama perode tertentu. 4. Stabltas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabl, yang dukur dengan mempertmbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban buangan atas hutangnya dan akhrnya membayar kembal hutanghutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar dvden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalam hambatannya atau krss keuangan. 2.1.4 Analss Laporan Keuangan

Analss Laporan Keuangan terdr dar dua kata, Analsa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertan kata n maka dapat djelaskan dar art masng-masng kata. Kata analsa berart memecahkan atau mengurakan sesuatu unt menjad berbaga unt terkecl. Laporan keuangan terdr dar Neraca, Laba/Rug, dan Arus Kas (Dana). Menurut Harahap (2011:190) jka dua pengertan n dgabungkan maka analsa laporan keuangan berart: Mengurakan pos-pos laporan keuangan menjad unt nformas yang lebh kecl dan melhat hubungannya yang bersfat sgnfkan atau yang mempunya makna antara satu dengan yang lan bak antara data kuanttatf maupun data nonkuanttatf dengan tujuan untuk mengetahu konds keuangan lebh dalam yang sangat pentng dalam proses menghaslkan keputusan yang tepat. Analss laporan keuangan dlakukan untuk menambah nformas yang tercantum dalam suatu laporan keuangan. Menurut S.S. Harahap (2004;195-197) secara lengkap kegunaan analss laporan keuangan dapat dkemukakan sebaga berkut: 1. Dapat memberkan nformas yang lebh luas, lebh dalam darpada yang terdapat dar laporan keuangan basa. 2. Dapat menggal nformas yang tdak tampak secara kasat mata dar suatu laporan keuangan atau yang berada d balk laporan keuangan. 3. Dapat mengetahu kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat memberkan nformas yang dngnkan oleh para pengambl keputusan. 5. Dapat menla prestas perusahaan. 6. Dapat menla konds keuangan masa lalu dan masa sekarang dar aspek tertentu, yatu: poss keuangan (aset, neraca dan modal), hasl usaha perusahaan (hasl dan baya), lkudtas, solvabltas, aktvtas dan rentabltas atau proftabltas. 7. Menla perkembangan dar waktu ke waktu. 8. Dapat menentukan perngkat perusahaan menurut krtera tertentu yang sudah dkenal dalam duna bsns.

9. Dapat membandngkan stuas perusahaan dengan perusahaan lan dengan perode sebelumnya. 10. Dapat memaham stuas dan konds keuangan yang dalam perusahaan, bak poss keuangan, hasl usaha dan sebaganya. 11. Dapat juga mempredks potens apa yang mungkn dalam perusahaan d masa yang akan datang. Laporan keuangan perusahaan sangat dperlukan kepada banyak phak. Phak-phak yang membutuhkan yatu pemlk perusahaan, manajemen perusahaan, nvestor, kredtor atau banker, pemerntahan dan regulator, anals, akadems, serta pusat data bsns. Laporan keuangan dperlukan bag pemlk perusahaan yatu untuk menla prestas, mengetahu hasl dvden yang dterma, dan sebaga dasar untuk mempertmbangkan untuk menambah atau mengurang nvestas. Untuk phak manajemen, kegunaan laporan keuangan adalah sebaga alat pertanggungjawaban pengelolaan kepada pemlk, mengukur tngkat baya dar setap kegatan perusahaan, dan menjad pertmbangan dalam menentukan perlu tdaknya dambl kebjakan baru. Laporan keuangan bag nvestor berguna untuk menla konds keuangan perusahaan, dan kemungknan menanamkan nvestas ataupun dvestas dar perusahaan. Laporan keuangan bag kredtur adalah untuk menla konds keuangan perusahaan apakah kualtas jamnan kredt/nvestas mampu menopang kredt yang dberkan. Laporan keuangan bag pemerntah adalah untuk menetapkan jumlah pajak dan sebaga dasar dalam penetapanpenetapan kebjakan yang baru. Kegunaan laporan keuangan bag anals, akadems, serta pusat data bsns adalah sebaga sumber nformas prmer yang akan dolah sehngga menghaslkan nformas yang berrmanfaat bag phak-phak yang berkatan.

2.1.5 Analss Raso Keuangan Ketka mengadakan nterpretas dan analsa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalsa memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang serng dgunakan dalam analsa adalah raso. Raso sebenarnya hanyalah alat yang dnyatakan dalam artmatcal terms yang dapat dgunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Analss raso merupakan bentuk atau cara umum yang dgunakan dalam analss laporan keuangan dengan kata lan dantara alat-alat analss yang selalu dgunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan d bdang keuangan adalah analss raso keuangan (Fnancal Rato Analyss). Menurut Van Horne (2005:202) raso keuangan (fnancal rato) ddefnskan sebaga: Sebuah ndeks yang menghubungkan dua angka akuntans dan ddapat dengan membag satu angka dengan angka lannya. Dalam mengevaluas konds keuangan perusahaan dan knerjanya, analss keuangan perlu melakukan pemerksaan atas berbaga aspek kesehatan keuangan perusahaan.dengan menggunakan alat analss laporan keuangan, terutama bag pemlk usaha dan manajemen, dapat dketahu berbaga hal yang berkatan dengan keuangan dan kemajuan perusahaan. Alat yang serng dgunakan selama pemerksaan adalah raso keuangan. Analss raso keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebaga dasar penlaannya. Meskpun ddasarkan pada data dan konds masa lalu, analss raso keuangan dmaksudkan untuk menla rsko

dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lan dalam laporan keuangan yang tampak dalam raso-raso keuangan dapat memberkan kesmpulan yang berart. 2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruh Return Saham Dalam menentukan return saham, terdapat dua cara yatu analss teknkal dan analss fundamental. Menurut Rahardjo (2006-147) analss teknkal adalah suatu metodolog peramalan fluktuas harga saham yang datanya dambl dar data perdagangan saham yang terjad d pasar saham (bursa efek). Jens data bsa berbentuk nformas harga saham, jumlah volume dan nla transaks perdagangan, harga tertngg dan terendah pada perdagangan setap har, atau berbaga nformas lan yang terkat dengan transaks saham yang terwujud dalam bentuk tren harga saham, bsa dalam bentuk grafk atau sejensnya. Analsa fundamental lebh menekankan terhadap sklus ekonom yang mempengaruh pergerakan harga dalam waktu menengah atau jangka panjang Untuk mengukur fundamental ekonom perusahaan dlakukan dengan menggunakan raso-raso keuangan, yang dapat dlakukan dengan beberapa raso keuangan. Setap raso keuangan memlk tujuan, kegunaan, dan art tertentu. Kemudan, setap hasl dar raso yang dukur dnterpretaskan sehngga menjad berart bag pengambl keputusan (Kasmr, 2008:106). Informas yang dperoleh dar konds ntern perusahaan yang dgunakan adalah nformas keuangan berupa nformas akuntans yang terangkum dalam laporan keuangan dan nformas non keuangan berupa

nformas non akuntans yang tdak terangkum dalam laporan keuangan. Informas fundamental dan teknkal dapat dgunakan sebaga faktor yang dgunakan nvestor untuk mempredks return saham. Jka prospek perusahaan tersebut sangat kuat dan bak maka return saham perusahaan tersebut dperkrakan dapat menngkat pula. 2.1.7 Analss Faktor Fundamental 2.1.7.1 Return On Asset (ROA) Menurut Prastowo dan Julanty (2008:91) ROA dgunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan assetnya untuk memperoleh laba. Raso n mengukur tngkat pengembalan nvestas yang telah dlakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aset) yang dmlknya. Dar angka yang dhaslkan dar perhtungan ROA, kta bsa memberkan penlaan terhadap knerja perusahaan berkatan dengan pengolahan aset aset yang dmlk. Semakn tngg nla ROA berart perusahaan telah efsen dalam mencptakan laba dengan cara mengolah dan mengelola semua aset yang dmlknya (Salm, 2010:85). Menurut Salm (2010:85) perhtungan ROA drumuskan sebaga berkut: Return On Asset = Laba Bersh Total Aset 2.1.7.2 Debt to Equty Rato (DER) Menurut Rahardjaputra (2009:201) Debt to Equty Rato merupakan raso yang mengukur jumlah hutang atau dana dar luar

perusahaan terhadap modal sendr (Shareholder equty). Raso n menunjukan persentase penyedaan dana oleh pemegang saham terhadap pember pnjaman, semakn tngg raso, semakn rendah pendanaan perusahaan yang dsedakan oleh pemegang saham. Menurut Fahm (2012:128) DER merupakan ukuran yang dpaka dalam menganalss laporan keuangan untuk memperlhatkan besarnya jamnan yang terseda untuk kredtor. Sedangkan menurut Salm (2010:86) raso n bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang utang yang dmlknya dengan modal atau ekutas yang ada. Angka yang dhaslkan dar perhtungan DER akan lebh bak jka kurang dar 1 sehngga kta dapat menympulkan secara cepat bahwa perusahaan mampu membayar seluruh utangnya dengan modal yang dmlk. Perhtungan DER menurut Fahm (2012:128) drumuskan sebaga berkut: Debt to Equty Rato = 2.1.7.3 Total Asset Turn Over (TATO) Total Labltas Total Modal Raso n menunjukkan perputaran total aset dukur dar volume penjualan. Dengan kata lan, seberapa jauh kemampuan semua aset mencptakan penjualan. Semakn tngg raso n semakn bak. Perputaran total aset menunjukkan bagamana efektftas perusahaan menggunakan keseluruhan aset untuk mencptakan penjualan dalam katannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tngkat penjualan yang besar dharapkan mendapatkan laba yang besar pula.

Nla TATO yang semakn besar menunjukkan nla penjualannya juga semakn besar dan harapan memperoleh laba juga semakn besar pula. Dengan demkan dapat berpengaruh terhadap return saham bag para nvestor. Raso n dapat dhtung dengan menggunakan rumus: Total Asset Turn Over = Penjualan Total Asset 2.1.7.4 Earnng Per Share (EPS) Merupakan laba yang dperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandngkan laba dar berbaga enttas usaha yang berbeda dan untuk membandngkan laba suatu enttas dar waktu ke waktu jka terjad perubahan dalam struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dhtung dan dgunakan oleh para anals keuangan. Perhtungan laba per saham yang mengarah ke masa depan mencoba memberkan nformas mengena laba per saham yang mungkn akan dperoleh d masa datang. Menurut Salm (2010:83) Earnng Per Share (EPS) adalah laba yang dperoleh setap satu lembar saham. Semakn besar EPS sebuah perusahaan, perusahaan tersebut akan mendapat penlaan semakn tngg dalam hal kemampuan mencptakan laba. Menurut Bardwan (2007:443), laba bersh per saham adalah jumlah pendapatan yang dperoleh dalam satu perode untuk tap lembar saham yang beredar, dan akan dpaka oleh pmpnan perusahaan untuk menentukan

besarnya dvden yang akan dbagkan. Menurut Fahm (2012:138) EPS atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberan keuntungan yang dberkan kepada pemegang saham dar setap lembar saham yang dmlk. Menurut Darsono dan Ashar (2005:57) Earnng Per Share menggambarkan besarnya pengembalan modal untuk setap saru lembar saham. Menurut Fahm (2012:138) perhtungan EPS dapat drumuskan sebaga berkut: Earnng Per Share = 2.1.7.5 Prce Earnng Rato (PER) Laba Bersh Jumlah Saham Harahap (2006:311) mengatakan bahwa Prce Earnng Rato n menunjukkan perbandngan antara harga saham d pasar atau harga perdana yang dtawarkan dbandngkan dengan pendapatan yang dterma. Tngkat pendapatan perusahaan yang tercermn dar EPS (Earnng Per Share) berhubungan erat dengan penngkatan harga saham. Sedangkan menurut Salm (2010:84) angka PER ddapatkan dengan cara membag harga saham yang dperdagangkan dpasar dengan EPS. Semakn kecl angka PER, hal tu akan semakn bak. Untuk mengambl sebuah keputusan berdasarkan PER harus membandngkan PER dar saham saham sejens dalam satu sektor. Bag para nvestor semakn tngg Prce Earnng Rato maka pertumbuhan laba yang dharapkan juga akan mengalam kenakan. Dengan begtu PER adalah perbandngan antara market prce per share

(harga pasar per lembar saham) dengan earnne per share (laba per lembar saham) Perhtungan PER menurut Salm (2010:84) dapat drumuskan sebaga berkut: Prce Earnng Rato = Harga Saham d Pasar Earnng Per Share 2.1.7.6 Current Rato (CR) Current Rato adalah membandngkan antara total aset lancar dengan kewajban lancar (current assets/current labltes). Tersedanya sumber kas untuk memenuh kewajban tersebut berasal dar kas atau konvers kas dar aset lancar. Selan tu, Current Rato basanya dgunakan sebaga alat untuk mengukur keadaan lkudtas suatu perusahaan, petunjuk untuk dapat mengetahu dan menduga sampa manakah kranya perusahaan, apabla memberkan kredt berjangka pendek kepada nasabah dapat merasa aman atau tdak. Rumus untuk menghtung Current Rato adalah sebaga berkut: Current Rato = Aset Lancar Hutang Lancar X 100% 2.1.8 Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham 2.1.8.1 Pengaruh ROA Terhadap Return Saham Return On Asset (ROA) merupakan salah satu raso yang serng dgunakan dalam menla knerja suatu perusahaan. ROA dgunakan untuk mengukur efektftas perusahaan dalam menghaslkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dmlknya. ROA yang semakn menngkat menunjukkan knerja perusahaan yang semakn bak dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dar

dvden yang semakn menngkat. Hal n dapat dbuktkan dengan besarnya laba yang dhaslkan suatu perusahaan. Apabla laba yang dhaslkan suatu perusahaan tngg, maka harga saham juga akan menngkat, demkan pula return saham juga akan menngkat pada akhrnya. 2.1.8.2 Pengaruh DER Terhadap Return Saham Debt to Equty Rato (DER) mencermnkan kemampuan perusahaan dalam memenuh seluruh kewajbannya yang dtunjukkan oleh beberapa bagan dar modal sendr yang dgunakan untuk membayar hutang. Perusahaan dengan DER yang rendah akan mempunya rsko kerugan yang lebh kecl ketka keadaan ekonom merosot, namun ketka konds ekonom membak, kesempatan memperoleh laba rendah. DER yang terlalu tngg akan mengurang keuntungan. 2.1.8.3 Pengaruh TATO Terhadap Return Saham Total Asset Turn Over (TATO) menurut Harahap (2011:309) merupakan raso yang menunjukkan sejauh mana kemampuan aset mencptakan penjualan. Apabla penjualan suatu perusahaan tngg atau mengalam penngkatan, maka perusahaan juga mengharapkan tngkat pengembalan yang tngg pula. Nla TATO yang semakn besar menunjukkan bahwa penjualan menngkat. Dengan demkan harapan untuk memperoleh laba juga dharapkan akan mengalam penngkatan. Jka nla penjualan dan laba yang dperoleh perusahaan menngkat, hal

n menunjukkan bahwa perusahaan memlk knerja yang bak. Knerja perusahaan yang semakn bak akan berdampak pada harga saham yang tngg. 2.1.8.4 Pengaruh EPS Terhadap Return Saham Earnng Per Share (EPS) merupakan perbandngan antara earnng (dalam hal n laba bersh setelah pajak) dengan jumlah lembar per saham. Menurut Salm (2010:83) Earnng Per Share (EPS) adalah laba yang dperoleh setap satu lembar saham. Semakn besar EPS sebuah perusahaan, perusahaan tersebut akan mendapat penlaan semakn tngg dalam hal kemampuan mencptakan laba dkarenakan tnggnya harga saham perusahaan. Tnggnya harga saham akan menngkatkan return saham yang akan dterma para nvestor 2.1.8.5 Pengaruh PER Terhadap Return Saham Harahap (2006:311) mengatakan bahwa PER menunjukkan perbandngan antara harga saham d pasar atau harga perdana yang dtawarkan dbandngkan dengan pendapat yang dterma. Perusahaan dengan peluang tngkat pertumbuhan tngg basanya mempunya PER yang tngg pula dan hal n menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba d masa mendatang. Semakn besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakn mahal terhadap pendapatan bersh per saham. Jka PER menngkat maka harga saham juga akan semakn besar begtu juga dengan return saham.

2.1.8.6 Pengaruh CR Terhadap Return Saham Current Rato (CR) yang rendah akan menyebabkan terjad penurunan harga pasar dar harga saham yang bersangkutan. CR yang tngg dapat dsebabkan adanya putang yang tdak tertagh dan persedaan yang belum terjual, yang tentunya tdak dapat dgunakan secara cepat untuk membayar hutang. D ss lan perusahaan yang memlk aset lancar yang tngg akan lebh cenderung memlk aset lannya dapat dcarkan sewaktu-waktu tanpa mengalam penurunan nla pasarnya (menjual efek). Perusahaan dengan poss tersebut serng kal terganggu lkudtasnya, sehngga nvestor lebh menyuka untuk membel saham-saham perusahaan dengan nla aset lancar yang tngg dbandngkan perusahaan yang mempunya nla aset lancar yang rendah. 2.2. Tnjauan Peneltan Terdahulu Peneltan n merupakan peneltan replkas dar peneltan yang telah ada sebelumnya. Perbedaan peneltan n dengan peneltan sebelumnya antara lan terletak pada perode waktu data yang dgunakan, defns operasonal peneltan dan objek peneltan. Berkut adalah beberapa peneltan terdahulu yang dapat mendukung peneltan n.

Tabel 2.1 Tnjauan Peneltan Terdahulu No. Nama Penelt Terdahulu Judul Peneltan Varabel Peneltan Hasl peneltan 1 Chandra (2014) Analss Pengaruh ROA, ROE, DAN TATO Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Mnuman Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa Varabel Independen: ROA, ROE, dan TATO Varabel Dependen : Return Saham Hasl dar peneltan n menunjukkan bahwa secara parsal, pengembalan atas aset (ROA) dan pengembalan atas ekutas (ROE) tdak memlk pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham, sedangkan secara parsal pengembalan atas total aset (TATO) mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham. Secara smultan ketga varabel mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham pada perusahaan makanan dan mnuman yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa.

No. Nama Penelt Terdahulu Judul Peneltan Varabel Peneltan Hasl peneltan 2. Thamrn (2012) 3. Sar (2014) Analss Pengaruh Current Rato (CR), dan Debt to Equty Rato (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa Pengaruh Knerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industr Barang Konsums Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa (BEI) Tahun 2009-2011 Varabel Independen: Current Rato, Debt to Equty Rato Varabel Dependen : Return Saham Varabel ndependen: Earnng Per Share, Debt to Equty Rato, Prce Earnng Rato, Return On Investment, Return On Equty Varabel Dependen : Return Saham Hasl peneltannya menyatakan bahwa varabel Current Rato (CR) dan Debt to Equty Rato (DER) berpengaruh sgnfkan terhadap return saham, bak secara smultan maupun secara parsal serta varabel yang berpengaruh palng domnan terhadap Return Saham adalah Debt to Equty Rato (DER). Hasl peneltan menunjukkan bahwa varabel ndependen EPS, DER, PER, ROI, ROE tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel dependen (Return Saham) secara serempak. Sementara hasl peneltan secara parsal, menunjukkan bahwa hanya varabel DER dan ROI yang berpengaruh sgnfkan terhadap Return Saham. Dengan demkan dapat dambl kesmpulan bahwa

No. Nama Penelt Terdahulu Judul Peneltan Varabel Peneltan Hasl peneltan Sumber : Hasl Olahan Penelt, 2014 seluruh varabel ndependen yang dtelt tdak dapat dgunakan secara serempak untuk menentukan besarnya Return Saham. Metode analss data yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode kuanttatf dengan pengujan asums klask, serta analss statstk yatu analss regres lnear berganda. Chandra (2014) Chandra, yang menelt Analss Pengaruh ROA, ROE, dan TATO Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Industr Makanan Dan Mnuman Yang terdaftar D Bursa Efek Indonesa menunjukkan bahwa hasl peneltan secara parsal pengembalan atas aset (ROA) dan pengembalan atas ekutas (ROE) tdak memlk pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham. Sedangkan secara parsal pengembalan atas total aset (TATO) mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat pengembalan saham. Secara smultan ketga varabel mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap tngkat

pengembalan saham pada perusahaan makanan dan mnuman yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa. Thamrn (2012) Thamrn yang menelt Analss Pengaruh Current Rato (CR), dan Debt to Equty Rato Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa dmana hasl peneltannya menyatakan bahwa varabel Current Rato (CR) dan Debt to Equty Rato (DER) berpengaruh sgnfkan terhadap Return Saham, bak secara smultan maupun secara parsal serta varabel yang berpengaruh palng domnan terhadap Return Saham adalah Debt to Equty Rato (DER). Sar (2013) Sar yang menelt Pengaruh Knerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industr Barang Konsums Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa (BEI) Tahun 2009-2011 dmana hasl peneltan menunjukkan bahwa varabel ndependen EPS, DER, PER, ROI, ROE tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap varabel dependen (Return saham) secara serempak. Sementara hasl peneltan secara parsal, menunjukkan bahwa hanya varabel DER dan ROI yang berpengaruh sgnfkan terhadap Return saham. Dengan demkan dapat dambl kesmpulan bahwa seluruh varabel ndependen yang dtelt tdak dapat dgunakan secara serempak untuk menentukan besarnya Return saham.

2.3 Kerangka Konseptual dan Hpotess Peneltan 2.3.1. Kerangka Konseptual Konsep peneltan merupakan dasar pemkran penelt yang kemudan dkomunkaskan kepada orang lan. Penelt perlu merumuskan konsep peneltan dengan bak agar haslnya dapat dmengert oleh orang lan dan memungknkan untk dreplkas atau dekstens oleh penelt lan. Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagamana hubungan suatu teor dengan faktor-faktor yang pentng yang telah dketahu dalam suatu masalalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara varabel-varabel peneltan, yatu varabel dependen dan varabel ndependen. Kerangka konseptual merupakan sntesa atau ekstrapolas dar tnjauan teor dan peneltan terdahulu yang mencermnkan keterkatan antar varabel yang dtelt dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah peneltan serta merumuskan masalah. Berdasarkan uraan teor dan peneltan terdahulu yang telah dkemukakan sebelumnya, maka dapat dgambarkan kerangka konseptual sebaga berkut :

Return On Asset (X 1 ) H 1 Debt to Equty Rato (X 2 ) H 2 Total Asset Turn Over (X 3 ) Earnng Per Share (X 4 ) H 3 H 4 Return Saham (Y) Prce Earnng Rato (X 5 ) H 5 Current Rato (X 6 ) H 6 H 7 Gambar 2.1 Kerangka konseptual Sumber : Hasl Olahan Penelt, 2014 Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, terlhat bahwa hubungan antara varabel ndependen dan varabel dependen adalah hubungan kausatf (sebab akbat). D mana varabel ndependen yang telah dtentukan yatu Return on Asset (X 1 ), Debt to Equty Rato (X 2 ), Total Asset Turn Over (X 3 ), dan Earnng Per Share (X 4 ), Prce Earnng Rato (X 5 ) dan Current Rato (X 6 ) akan mempengaruh varabel dependen Return Saham (Y). 2.3.2 Hpotess peneltan Hpotess menurut Erlna (2008:49) menyatakan hubungan yang dduga secara logs antara dua varabel atau lebh dalam rumusan proposs

yang dapat duj secara emprs. Hpotess merupakan dugaan sementara yang harus duj kebenarannya. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat peneltan serta kerangka konseptual yang telah durakan maka dapat drumuskan hpotess peneltan sebaga berkut: 1. ROA, DER, TATO, EPS, PER, dan CR secara parsal berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan otomotf yang terdaftar d BEI 2. ROA, DER, TATO, EPS, PER, dan CR secara smultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan otomotf yang terdaftar d BEI