PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN Neni Triastuti 1* Fahmi Sulaiman 3 1* Program Studi Adminsitrasi Bisnis Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Teknik Industri Politeknik LP3I Medan Tel: 061-7867311 Fax: 061-7874466 *E-mail: nenitriastuti1986@gmail.com ABSTRAK Motivasi adalah suatu dorongan baik dari seseorang maupun diri sendiri untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik. Sedangkan disiplin adalah pelaksanaan menajemen untuk memperteguh pedoman pedoman organisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan disiplin mempengaruhi kinerja karyawan serta mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh secara dominan terhadap kinerja karyawan Direktorat Politeknik LP3I Medan. Populasi berjumlah 48 orang karyawan aktif dengan rincian 26 orang laki-laki dan 22 orang perempuan menggunakan sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuisioner dengan metode kuantitatif deskritif. Data diuji validitas dan reliabilitas dari 48 responden dengan mengunakan r tabel = 0,240 dengan taraf signifikan (0,05). Dari hasil analisa data diketahui persamaan regresi sebesar Y= 21,736 + 0,252 X 1 + 0,358 X 2.Sedangkan hasil hipotesis secara simultan menunjukan nilai F hitung 25,103 > F tabel 3,20 dengan signifikan F = 0,000 < α = 0,05, maka motivasi dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja, tetapi secara parsial motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Variabel motivasi t hitung 1,738 < t tabel 2,014dan signifikan 0,089 > 0,05. Sedangkan variabel Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja t hitung 4,234 > t tabel 2,014dan signifikan 0,000 < 0,05,. Hasil penghitungan uji determinasi menyatakan Nilai Adjusted R Square adalah 0,506 yang berarti 50,6% dalam kinerja dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen motivasi dan disiplin kerja sedangkan sisanya yaitu 49,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Motivasi, Disipin Kerja, Kinerja. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi, sumber daya manusia menjadi tolak ukur utama keberhasilan perusahaan. Hal ini dikarenakan sebagian perusahaan menempatkan karyawan sebagai aset yang paling berharga. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk selalu menjaga dan mengoptimalkan kinerja karyawan. Pada dasarnya yang menentukan berkembang maju dan tidak sebuah perusahaan, bukan hanya dilihat dari kondisi keuangan dan teknologinya saja. Akan tetapi sumber daya manusia juga memiliki peran penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah motivasi kerja dan disiplin kerja yang dimiliki dari masing-masing individu. Jika individu memiliki semangat kerja dan sikap disiplin yang baik maka
perusahaan akan terus tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat dipastikan karyawan tersebut memiliki kinerja yang baik pula. Menurut Adniaty (2013) dalam penelitiannyadengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara UPT. Binjai. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil uji signifikan secara parsial yang dominan mempengaruhi adalah variabel disiplin kerja. Dari hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Adjusted Square (R2 )sebesar 0,658 hal ini berarti 65,.8 % sedangkan sisanya sebesar 34,2 % dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Politeknik LP3I Medan adalah lembaga pendidikan yang mempunyai prinsip dasar memenuhi tuntutan dan memenuhi kebutuhan dunia kerja. kinerja karyawan Politeknik LP3I Medan menjadi tolok ukur utama bagi kemajuan yang akan dicapai. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tercapainya kinerja karyawaan adalah motivasi dan disiplin. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat beberapa indikasi yang mencerminkan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan Politeknik LP3I Medan masih belum maksimal. Sebagai contoh tingkat kedisiplinan dan semangat kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran karyawan, beberapa karyawan sering terlambat masuk kerja dan bahkan tidak bekerja tanpa memberitahukan alasan yang jelas. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian seberapa besar pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Tidak ada perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan hanya pada objek penelitian dan indikator yang digunakan pada variabel motivasi. Penelitian terdahulu menggunakan indikator Hezberg yaitu Faktor Ekstrinsik dan Faktor Intrinsik sebagai acuan mengukur motivasi sedangkan pada penelitian yang saya lakukan menggunakan teori Abraham Maslow untuk mengukur motivasi. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Direktorat Politeknik LP3I Medan. Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penulis membatasi masalah pada motivasi kerja dengan menggunakan indikator Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Harga Diri, dan Kebutuhan Aktualisasi Diri. Untuk disiplin kerja menggunakan indikator Tujuan dan Kemampuan, Teladan Pemimpin, Balas Jasa, Keadilan, Waskat, Sanksi dan Hukuman, Ketegasan, dan Hubungan Manusia. Sedangkan objek penelitian ini Karyawan Direktorat Politeknik LP3I Medan dengan pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan serta mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Direktorat Politeknik LP3I Medan. METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Direktorat Politeknik LP3I Medan, Jalan Amaliun No. 37 Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2016 hingga Februari 2017 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif. [1]kuantitatif/asosiatif/korelasional merupakan penelitian yang analisis datanya menggunakan statistik inferensial, dengan tujuan mengetahui derajat hubungan dan bentuk pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis disini memfokuskan pada metode numerik/angka dalam mendiskripsikan data yang telah diperoleh melalui data kuesioner yang dibagikan kepada seluruh karyawan Direktorat Politeknik LP3I Medan. HASIL DAN PEMBAHASAN Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika semua nilai koefisien (r hitung > r tabel ) [2]dengan r tabel disini menggunakan n=48 yaitu 0,2403. Berdasarkan hasil uji validitas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi product momentpada tabel berikut : Tabel Hasil Perhitungan Validasi Kuisioner Variabel Koef. Korelasi Pertanyaan (r Hitung) r Tabel N Keterangan a. Motivasi (X 1 ) 1 0,483 0,240 48 Valid 2 0,380 0,240 48 Valid 3 0,563 0,240 48 Valid 4 0,625 0,240 48 Valid 5 0,464 0,240 48 Valid 6 0,266 0,240 48 Valid 7 0,553 0,240 48 Valid 8 0,518 0,240 48 Valid 9 0,583 0,240 48 Valid 10 0,464 0,240 48 Valid 11 0,413 0,240 48 Valid b. Disiplin Kerja (X 2 ) 1 0,481 0,240 48 Valid 2 0,558 0,240 48 Valid 3 0,696 0,240 48 Valid 4 0,742 0,240 48 Valid 5 0,312 0,240 48 Valid 6 0,542 0,240 48 Valid 7 0,411 0,240 48 Valid 8 0,465 0,240 48 Valid 9 0,529 0,240 48 Valid 10 0,663 0,240 48 Valid 11 0,593 0,240 48 Valid 12 0,593 0,240 48 Valid 13 0,510 0,240 48 Valid
14 0,742 0,240 48 Valid 15 0,702 0,240 48 Valid 16 0,588 0,240 48 Valid 17 0,452 0,240 48 Valid 18 0,542 0,240 48 Valid 19 0,501 0,240 48 Valid 20 0,372 0,240 48 Valid 21 0,663 0,240 48 Valid 22 0,547 0,240 48 Valid c. Kinerja (Y) 1 0,449 0,240 48 Valid 2 0,427 0,240 48 Valid 3 0,664 0,240 48 Valid 4 0,718 0,240 48 Valid 5 0,528 0,240 48 Valid 6 0,467 0,240 48 Valid 7 0,371 0,240 48 Valid 8 0,499 0,240 48 Valid 9 0,298 0,240 48 Valid 10 0,664 0,240 48 Valid 11 0,497 0,240 48 Valid 12 0,598 0,240 48 Valid 13 0,416 0,240 48 Valid 14 0,279 0,240 48 Valid 15 0,379 0,240 48 Valid 16 0,535 0,240 48 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) Hasil Uji Reliabilitas Penghitungan reliabilitas disini berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan seperti pada tabel di atas dengan menggunakan Software SPSS 16.00, Perhitungan uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dengan melihat pada semua variabel yang sudah valid, dengan nilai reliabilitasnya sebagai berikut: a. Motivasi (X 1 ) Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan data yang sudah valid, maka jumlah data (n) = 48 maka r tabel sebesar 0.240 dengan nilai Cronbach's Alpha = 0.812 > r tabel 0.240 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.812.819 11 b. Disiplin Kerja (X 2 ) Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan jumlah data (n) = 48 maka r tabel sebesar 0.240 dengan nilai Cronbach's Alpha = 0.910 > r tabel 0.240 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
Cronbach's Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.910.918 22 c. Kinerja (X 3 ) Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan jumlah data (n) = 48 maka r tabel sebesar 0.240 dengan nilai Cronbach's Alpha = 0.854 > r tabel 0.240 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.854.861 16 Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.[3] Tabel Regresi Linier Berganda Coefficients a Model 1 (Constant) MOTIVAS I DISIPLIN KERJA Unstandardized Coefficients B Std. Error 21.736 5.933 Standardize d Coefficients Beta T Sig. 3.66 4.001 Correlations Zero - order Partial Part Collinearit y Statistics Toler ance VIF.252.145.230 1.73 8.089.582.251.178.602 1.66 1.358.085.559 4.23 4.000.704.534.434.602 1.66 1 a. Dependent Variable: KINERJA Berdasarkan uraian pada tabel maka dengan demikian dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y= 21,736 + 0,252 X 1 + 0,358 X 2 Model persamaan regresi berganda tersebut bermakna : a. Nilai konstanta sebesar 21,736 yang berarti jika tidak ada nilai independen variabel, dalam hal ini variabel motivasi dan disiplin sama dengan 0 (nol) maka nilai kinerja akan sebesar 21,736 satuan skor. b. Variabel Motivasi (X 1 ) = 0,252. Variabel Motivasi yang bertanda positif berarti memiliki pengaruh yang searah yang artinya setiap penambahan atau kenaikan nilai satu satuan skor variabel motivasi akan menambah nilai kinerja sebesar 0,252 per satu satuan skor. c. Variabel Disiplin (X 2 ) = 0,358. Variabel disiplin yang bertanda positif berarti memiliki pengaruh yang searah yang artinya setiap penambahan atau kenaikan nilai satu satuan skor variabel disiplin akan menambah nilai kinerja sebesar 0,358 per satu satuan skor.
Hasil Uji Simultan (Uji-f) Uji pengaruh simultan (uji f) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen[4]. Untuk menguji koefisian regresi secara simultan dapat dilihat pada tabel Tabel. Hasil Uji Simultan (Uji f) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 924.943 2 462.471 25.103.000 a Residual 829.036 45 18.423 Total 1753.979 47 a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, MOTIVASI b. Dependent Variable: KINERJA Kriteria pengambilan keputusan terhadap uji f, adalah sebagai berikut : a. Jika F hitung < F tabel atau sig F > 5%, Ho diterima, H 1 ditolak b. Jika Ft hitung > F tabel atau sig F < 5%, Ho ditolak, H 1 diterima Rumus yang digunakan untuk melihat f tabel adalah df 1 = k-1, df 2 = n-k dengan taraf signifikan 5%, dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Maka df 1 = 3-1 = 2 sedangkan df 2 = 48 3 = 45. Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan hasil bahwa F hitung 25,103; > F tabel 3,20 (lihat lampiran F tabel ). Sedangkan probabilitas signifikan F = 0,000 < α = 0,05, yang berarti H 1 diterima. Ini berarti bahwa variabel independen motivasi dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Politeknik LP3I Medan. Hasil Uji Parsial (Uji-t) Pada uji statistik secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen atau secara parsial mempengaruhi variabel dependen.[5] Untuk menguji secara parsial dari masing-masing variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients a Model Unstandardize d Coefficients B Std. Error Standar dized Coeffici ents Beta t Sig. 1 (Constant) 21.736 5.933 3.664.001 Correlations Zeroorder Partial Part Collinearity Statistics Toler ance MOTIVASI.252.145.230 1.738.089.582.251.178.602 1.661 DISIPLIN KERJA a. Dependent Variable : KINERJA VIF.358.085.559 4.234.000.704.534.434.602 1.661 Uji Parsial atau uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel terkait dengan tingkat
kepercayaan 95% dan taraf kesalahan α 5%, dengan uji 2 pihak dan df = n-k. Dimana, n : jumlah sampel dan k : jumlah variabel. Kriteria pengambilan keputusan terhadap uji t, adalah sebagai berikut : a. Jika T hitung < T tabel atau sig T > 5%, Ho diterima, H 1 ditolak b. Jika Tt hitung > T tabel atau sig T < 5%, Ho ditolak, H 1 diterima Pada tabel 4.8 tersebut, uji statistik t diperoleh, sebagai berikut : a. Variabel motivasi (X 1 ). t hitung sebesar 1,738 sedangkan t tabel sebesar 2,014 dan signifikan sebesar 0,089, sehingga t hitung 1,738 < t tabel 2,014dan signifikan 0,089 > 0,05, maka Ho diterima dan H 1 ditolak, yang menyatakan motivasi kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Politeknik LP3I Medan. b. Variabel Disiplin Kerja (X 2 ). t hitung sebesar 4,234 sedangkan t tabel sebesar 2,014 dan signifikan sebesar 0,000, sehingga t hitung 4,234 > t tabel 2,014dan signifikan 0,000 < 0,05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak, yang menyatakan Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Politeknik LP3I Medan. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi yang dapat lihat dari nilai R Square. Untuk mengetahui variabel kinerja yang dipengaruhi variabel motivasi dan disiplin kerja dapat dilihat melalui besarnya koefisien determinasi. Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Squar e Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistics F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin- Watson 1.726 a.527.506 4.29221.527 25.103 2 45.000 2.021 a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, MOTIVASI b. Dependent Variable: KINERJA Hasil perhitungan nilai R sebesar 0,726 sebagai nilai korelasi berganda artinya motivasi dan disiplin kerja memiliki hubungan dengan kinerja. Nilai Adjusted R Square adalah 0,506 yang berarti 50,6% dalam kinerja dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen motivasi dan disiplin kerja sedangkan sisanya yaitu 49,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini, seperti pada Kemampuan dan Keahlian, Pengetahuan, Rancangan Kerja, Kepribadian, Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Loyalitas, dan Komitmen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian regresi linier berganda diketahui bahwa kinerja dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin kerja, dengan nilai regresi variabel X 1 sebesar 0,252 dan variabel X 2 sebesar 0,358. Hasil uji statistik secara simultan menunjukkan bahwa F hitung 25,103 > F tabel 3,20. Sedangkan probabilitas signifikan F = 0,000 < α = 0,05, yang berarti H 1 diterima. Ini menunjukkan variabel independen motivasi dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Politeknik LP3I Medan.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil koefisien determinasi sebesar 50,6% kinerja dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin kerja. Dari uji statistik regresi linier berganda bahwa variabel motivasi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,252 memiliki pengaruh yang searah yang artinya setiap penambahan atau kenaikan nilai satu satuan skor variabel motivasi akan menambah nilai kinerja sebesar 0,252 per satu satuan skor. Sedangkan secara parsial Variabel motivasi t hitung sebesar 1,738, t tabel sebesar 2,014 dan signifikan sebesar 0,089, sehingga t hitung 1,738 < t tabel 2,014dan signifikan 0,089 > 0,05, maka Ho diterima dan H 1 ditolak, yang menyatakan motivasi kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya motivasi kerja karyawan tidak terjaga dengan baik. Oleh karena itu, Politeknik LP3I Medan harus memperbaiki dan terus mendorong karyawan dengan memberikan Reward dan Punishment yang sesuai dengan kinerja dan prestasi yang dimiliki karyawan. [6] Variabel disiplin kerja dengan nilai koefisien regresi = 0,358. Variabel disiplin yang bertanda positif berarti memiliki pengaruh yang searah yang artinya setiap penambahan atau kenaikan nilai satu satuan skor variabel disiplin kerja akan menambah nilai kinerja sebesar 0,358 per satu satuan skor. Pada uji statistik secara parsial Variabel Disiplin Kerja dengan t hitung sebesar 4,234 sedangkan t tabel sebesar 2,014 dan signifikan sebesar 0,000, sehingga t hitung 4,234 > t tabel 2,014dan signifikan 0,000 < 0,05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak, yang menyatakan Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian ini uji signifikan secara parsial diketahui bahwa Nilai Adjusted R Square adalah 0,506 yang berarti 50,6% dalam kinerja dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen motivasi dan disiplin kerja sedangkan sisanya yaitu 49,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini, seperti pada Kemampuan dan Keahlian, Pengetahuan, Rancangan Kerja, Kepribadian, Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Loyalitas, dan Komitmen. Saran Bagi para peneliti lainnya, disarankan untuk menggunakan penelitian ini sebagai refrensi dan melakukan pengembangan penelitian ini dengan menggunakan faktor-faktor kinerja yang tidak diikutkan dalam penelitian ini, seperti Kemampuan dan Keahlian, Pengetahuan, Rancangan Kerja, Kepribadian, Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Loyalitas, dan Komitmen agar kinerjakaryawan dapat dianalisis dan diketahui secara keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA [1] Hasibuan, Melayu, (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh belas, Jakarta : PT. Bumi Aksara [2]Kasmir, (2016), Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), Cetakan Pertama, Jakarta : Rajawali Pers [3]Mangkunegara, Anwar Prabu, (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Dua belas, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya [4]Mulyadi, (2015), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Bogor : IN MEDIA [5]Rusiadi, Subiantoro, Hidayat, (2014), Metode Penelitian Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, Cetakan Kedua, Medan : USU Press
[6]Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keenam belas, Bandung : Alfabeta [6], (2013), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ketujuh belas, Bandung : Alfabeta