BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada kotak yang telah disediakan, berdasarkan kondisi atau keadaan yang anda alami saat ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

MENURUNKAN KECANDUAN FACEBOOK DENGAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL PADA SISWA KELAS 8E SMP N 10 SALATIGA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih

BAB III METODE PENELITIAN

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

Dizziness Handicap Inventory

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono. terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Desain dan Teknik Pengumpulan Data. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif yang dilengkapi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2

BAB III METODE PENELITIAN

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Gambaran umum kecenderungan kecanduan facebook pada siswa SMP Negri 10 salatiga kelas VIII E dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini Tabel 4.1 Deskripsi siswaberdassarkan kategori kecenderungan kecanduan facebook pada siswa Interval Frekuensi Presentase 88-104 Sangat Tinggi 0 0% 71-87 Tinggi 5 17,9% 54-70 Sedang 20 71,3% 37-53 Rendah 3 10,8% 20-36 Sangat Rendah 0 0% Hasil pengelolaan data menunjukan 17,9% dari 28 siswa kelas VIII E menggunakan facebook dengan tinggi. Artinya sebagian kecil siswa mengalami kecanduan facebook dalam penggunaan alat komunikasi tersebut. Sebagian siswa SMP N 10 Salatiga yaitu kelas VII E memiliki kebiasaan menggunakan Facebook terlalu lama. Dengan menggunakan facebook mereka bisa mengenal dan memperoleh teman baru. Lebih lanjut mereka menyatakan facebook sangat membatu dalam berinteraksi sosial. Akan tetapi efek yang ditimbulkan berupa

melalaikan tugas di rumah, sering mengabaikan PR dari sekolah. Facebook yang menyediakan interaksi secara instans bisa membuat penggunanya ketagihan, karena dalam penggunaan facebook, individu merasa asyik dan nyaman dalam mengoperasikannya. Tanpa disadari karena keasyikannya membuat waktu yang dibutuhkan untuk online facebook semakin bertambah. Akibatnya individu bisa mengisolasi dari kehidupan nyata dan menarik diri dari lingkungan sekitar. Sikap pengabaian tugas dan melalaikan pekerjaan sangat mungkin terjadi. Individu juga akan mengalami perasaan cemas dan khawatir ketika harus meninggalkan facebook, hari-hari yang dilalui terasa bosan tanpa mengomentari dan membuat status di facebook. Salah satu siswa menyatakan setiap hari meng-update status nya, hal ini menimbulkan perasaan penasaran apakah statusnya lekas di komentari atau tidak. Apabila tidak ada yang mengomentari, tindakannya berupa memaksa beberapa teman untuk mengomentarinya. Terlihat prilaku ini sudah menunjukan betapa pentingnya facebook bagi individu tersebut. Subyek pada penelitian terdiri dari 10 orang yang dipilih secara random berdasarkan pada interval tinggi dan cukup, untuk dijadikan gup kontrol dan grup eksperimen. Tabel 4.2 Diskripsi subyek penelitian kecenderungan kecanduan facebook Grup kontrol Grup eksperimen Kategori 2 (BW, NM) 3(AA, GP, AR) Tinggi

3(CF,BK,WA) 2(NY, ES) Cukup 5 5 Jumlah 4.2 Analisis Penelitian Pelaksanaan intervensi dalam penelitian pada umumnya berjalan dengan lancar, yang ditandai dengan partisipan mudah untuk dihubungi, partisipan memperhatikan materi dan mempraktekkan kegiatan intervensi dengan baik, dan guru pamong yang selalu memberi pengarahan bagi peneliti. Setiap sesi dalam pelaksanaan intervensi partisipan mendapatkan materi sesuai dengan kebutuhan setiap sesi, pemberian intervensi diberikan secara sistematis dan berkesinambungan yang ditandai dengan pemberian intervensi diberikan secara berurut dari mulai sesi 1 sampai sesi 8. Secara lengkap, pelaksanaan intervensi dengan teknik latihan asertif adalah sebagai berikut. Sesi 1 tanggal 14 agustus 2011 Tahap Pembentukan dan peralihan Sesi 1 merupakan awal dari pertemuan konseling kelompok behavioral. Tahap ini merupakan tahap pengenalan dan penjajakan, dimana para peserta diharapkan dapat lebih terbuka menyampaikan harapan keinginan dan tujuantujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing anggota. Rancangan membahas tentang bahaya dari penggunaan facebook. Pada pertemuan ini siswa sudah bisa beradaptasi dengan anggota kelompok karena anggota kelompok adalah teman

satu kelas. Konselor memberikan pertanyaan tentang materi yang disampaiakan, hasil dari jawaban siswa sudah menjelaskan bahwa mereka sudah mendapatkan pemahaman tentang dampak negatif dari facebook. Selanjutnya siswa akan mengurangi intensitas penggunaan facebook. Sesi 2 15 agustus 2011 Tahap Kegiatan Pertemuan sesi 2 dirancang untuk melakukan relaksasi, tujuannya untuk mengurangi kecemasan para anggota pada saat tidak menggunakan facebook. Perasaan yang dirasakan saat tidak menggunakan facebook juga bermacammacam, ada yang biasa saja, ada yang merasa bosan ataupun suntuk. Relaksasi yang digunakan adalah meredakan kecemasan dengan relaksasi otot, yaitu berupa peregangan otot-otot. Instruksinya sebagai berikut (terlampir). Setelah itu siswa dikondisikan untuk membayangkan perasaan yang membosankan, kemudian dlanjutkan pada kondisi siswa membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Pada tahap penutupan peneliti memberikan tugas untuk siwa berupa pertanyaan untuk menjelaskan cara relaksasi secara sistematis. Untuk evaluasinya, berdasarkan jawaban dari siswa yang sudah mengarah pada tujuan yaitu mengurangi kecemasaan saat tidak menggunakan facebook. Beberapa anak bisa rilek dan tenang saat relaksasi berlangsung tetapi ada juga yang kurang konsentrasi karena lingkungan sedikit rame.

Sesi 3 16 agustus 2011 Tahap Kegiatan Pertemuan sesi 3 dirancang untuk menerima mengemukakan fakta-fakta masalah yang akan dihadapi para anggota. Tujuannya konseli bisa bersikap tegas dan mengekspresikan pikirannya secara jujur. Mengembangkan hak-hak pribadi, hak untuk menolak ajakan yang bersifat negatif, hak untuk memuji orang lain, hak untuk meminta sesuatu kepada orang lain. Konseli menyebutkan masalah ketika menggunakan facebook, kemudian masing-masing anggota bertukar pikiran untuk memberikan solusi supaya bisa mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya peneliti memutarkan film facebook addict untuk memberikan percontohan tentang kecanduaan facebook. Pada tahap penutup siswa diberikan pertanyaan berupa manfaat bersikap asertif, evaluasinya siswa mampu mengungkapkan masalah secara jujur, bisa mengatasi masalah tersebut, dan mencegah masalah muncul lagi. Siswa sudah menuliskan dan mengungkap kegiatan negatif saat menggunakan facebook yang bisa menimbulkan masalah bagi mereka Sesi 4-5 18&19 agustus 2011 Pada sesi 4 dan 5 kegiatan mengacu pada latihan untuk bersikap asertif sendiri. Teknik yang digunakan berupa permainan peran yang dilakukan oleh para anggota. Tujuannya Mengurangi hambatan kognitif dan afektif yang menghambat aktualisasi sikap asertif, misalnya berfikir irasional, perasaan bersalah dan marah, kecemasan yang eksesif. Pada tahap awal peneliti membahas pertemuan kemarin tentang sikap asertif.

Pada tahap inti peneliti memberikan materi tentang prilaku asertif, non asertif dan agresif. Selanjutnya para siswa melakukan kegiatan role play tentang sikap asertif, non asertif dan agresif dengan skrip naskah berjudul facebook bikin cenat-cenut.(naskah terlampir) Pada tahap akhir, peneliti dan siswa menyimpulkan dari permaian peran dengan ditunjukan sikap dari masing masing tokoh. Kegiatan selanjutnya diteruskan dengan penutupan pertemuan dan melakukan kontrak waktu untuk menghadiri pada pertemuan ke 5. Pada pertemuan ke 5 mengulang naskah cerita dan bermain peran serta memberikan materi tentang sikap asertif non asertif dan agresif. Siswa disuruh memberikan contoh lain tentang sikap asertif, non asertif dan agresif. Beberapa siswa menjelaskan sikap non asertif: ketika diajak main tetapi tidak berani menolak padahal baru capek, sedangkan sikap asertifnya berupa berani membuat alasan tanpa menyinggung perasaan temannya dengan menolak secara halus. Sikap agresif; memaksa orang lain untuk tetap bermain. Kerjasama antar anggota sangat bagus, sehingga dalam bermain peran terjadi komunikasi yang baik. Sesi ke 6 22 Desember 2011 Pada sesi ke 6 siswa di ajarkan untuk mengembangkan sikap asertif dalam situasi sebenarnya. Tujuannya adalah Membangun komitmen dalam mengunakan facebook dengan tanggung jawab. Siswa dihadapkan pada situasi pro dan kontra penggunaan facebook, agar para siswa bisa mempertahankan hak dalam menyampaikan pendapat secara asertif.

Peneliti dan siswa menjabarkan pada kelompok pro: hak untuk menggunakan facebook itu boleh saja. Karena remaja juga membutuhkan orang lain terutama teman sebaya untuk bersosial. Akan tetapi penggunaannya harus seimbang dengan tugas utamanya yaitu belajar. Sedangkan kelompok kontra menarik kesimpulan: hak untuk mengatakan tidak menggunakan facebook kepada teman boleh-boleh saja, karena banyak kasus dan dampak negatif akibat penggunaan facebook. Komunikasi dan interaksi lebih nyaman secara face to face supanya bisa lebih kongkret melihat orang lain. Sesi ke 7 6 September 2011 Pada pertemuan ini, siswa kembali mengulang kegiatan relaksasi yaitu penambahan kegiatan relaksasi secara lengkap. Tujuannya supaya siswa tidak lupa dan mempelajari lagi kegiatan relaksasi. Instruksinya sebagai berikut terlampir. Setelah melakukan relaksasi secara lengkap selanjutnya peneliti memberikan materi tentang Manfaat relaksasi terlampir. Tahap pengakhiran berupa kesan dan perasaan siswa setelah melakukan relaksasi. Kebanyakan siswa bisa merasakan perbedaan ketegangan otot, akan tetapi ada 2 siswa yang kesulitan berkonsentrasi karena suasana sedikit gaduh. Sesi ke 8 13 September 2011 Tahap Pengakhiran Pada sesi 8 adalah tahap akhir dari pertemuan yang dilakukan. Peneliti memberikan perintah bahwa kegiatan akan segera diakhiri. Pertemuan ini dirancang untuk mencegah siswa mengunakan facebook secara tidak aman.

Materi yang diberikan berupa tips-tips menggunakan facebook dengan aman. Peneliti hanya membahas tentang kesimpulan dari 8 kali pertemuan untuk mengetahui perkembangan siswa setelah diberikan tretmen, memberikan feedback tentang proses treatmen, beserta melakukan post-tes. Peneliti berharap tindak lanjut siswa untuk mengembangkan sikap asertif berupa ketegasan, mampu jujur, mengendalikan pikiran yang dapat menyinggung perasaan orang lain dalam menggunakan facebook. Selama melaksanakan sesi peneliti sangat terbantu karena sikap dari para anggota yang mudah berinteraksi dalam pelaksanaan treatment. Komunikasi yang hangat dapat terjalin pada sesama anggota, akan tetapi kendala juga menghampiri dalam melakukan treatment. Siswa ada yang mengikuti kegiatan paskibraka, jadi beberapa pertemuan tidak bisa mengikuti. Jadi sebelum melakukan sesi, peneliti memberikan sedikit materi pertemuan yang lalu supaya anggota bisa mengulang dan yang tidak hadir mempunyai gambaran tentang pelaksanaan treatment yang lalu. Pada akhir kegiatan peneliti memberikan Post-tes tentang skala penilaian kecenderungan kecanduan facebook. Siswa disuruh duduk dan mengerjakan sendiri. Peneliti menyuruh untuk menuliskan nama dan kelas supaya jelas. Setelah selesai, peneliti meminta lembar skala penilain dan menutup sesi ke-8. Selanjutnya peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua siswa dan memberikan penguatan supaya siswa mampu menggunakan secara proposional.

4.4 Uji Hipotesis Kecanduan facebook diukur dengan skala data kecenderungan kecanduan facebook dari Young(dalam Ika, 2010). Teknik yang digunakan dengan analisis data uji Mann-Whitney dengan bantuan spss 16. for window. Pengujian dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada hasil tes. Hasilnya dapat dilihat di tabel 4.3 dibawah ini. tabel 4.3 hasil uji beda post tes kelompok eksperimen dan kontrol dengan analisis man whitney Ranks Siswa N Mean Rank Sum of Ranks nilai ikut layanan 5 3.60 18.00 tidak ikut layanan 5 7.40 37.00 Total 10 Test Statistics b nilai Mann-Whitney U 3.000 Wilcoxon W 18.000 Z -2.009 Asymp. Sig. (2-tailed).045 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].056 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: siswa

table 4.4 hasil uji beda post tes dan pre tes kelompok eksperimen dengan analisis man whitney Ranks siswa N Mean Rank Sum of Ranks nilai pre tes 5 7.20 36.00 pos tes 5 3.80 19.00 Total 10 Test Statistics b nilai Mann-Whitney U 4.000 Wilcoxon W 19.000 Z -1.781 Asymp. Sig. (2-tailed).075 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].095 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: siswa Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat p = Asymp Sig 0,045<0,050. Penghitungan statistik tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kelas 8E SMP N 10 Salatiga. Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis diajukan adalah: Konseling Kelompok Behavioral signifikan dalam menurunkan kecenderungan kecanduan facebook pada siswa kelas 8E SMP N 10 Salatiga. Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil dari nilai p = Asymp Sig 0,075>0,050 hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan konseling kelompok behavioral terhadap penurunan

kecenderunagn facebook pada siswa kelas 8E SMP N 10 Salatiga, berdasarkan sedangkan mean rank kelompok eksperimen adalah 3,60(hasil pre-tes 6,00) maka ada penurunan tidak signifikan kecenderungan kecanduan facebook pada kelompok eksperimen. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. 4.4 Pembahasan Dari hasil analisis perbedaan kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh skor 0,045 < 0,050 artinya ada perbedaan signifikankelompok eksperimen dan kontrol. Berdasarkan mean rank kelompok eksperimen adalah 3,60(hasil pre-tes 6,00) maka ada penurunan, namun setelah dilakukan uji beda pre tes dan pos tes kelompok eksperimen diperoleh nilai p = Asymp Sig 0,075>0,050. Sehingga dapat disimpulkan ada penurunan kecenderungan kecanduan facebook pada siswa kelas 8e SMP N 10 Salatiga namun tidak signifikan Facebook (FB) merupakan situs yang sederhana dan mudah digunakan, dan yang paling penting adalah mempunyai efek mencandu. Pertama, karena kita senang memperoleh teman dan mendapat perhatian dari orang lain. Kedua, seseorang senang menjadi orang yang dikenal dan diakui keberadaannya. Karena itu, akan semakin mudah menjadi pecandu jejaring sosial di internet bila seseorang memiliki kebutuhan besar akan perhatian, penghargaan diri, dan pengakuan akan eksistensi dirinya. (Dominowski 2009) Facebook memiliki beraneka fitur yang selalu update dan baru setiap bulannya. Fasilitas-fasilitas yang ada di Facebook sudah dapat merangkum

bloging, chatting, iklan, group, share photo, games dan banyak lainnya dalam satu situs. Otomatis dengan adanya fasilitas yang all in one ini mengakibatkan para member betah berlama-lama membuka Facebook. Segala bentuk update yang dilakukan seorang member dapat segera diketahui oleh member yang lain sehingga memacu member lain untuk memberikan komentar dan melakukan aktivitas lainnya di Facebook. Hal ini yang menarik para pengguna facebook untuk terus melihat perkembangan yang terjadi di dunia maya tersebut. Melalui layanan Konseling kelompok behavioral siswa dapat bersikap tegas dalam menggunakan facebook, seperti menggunakan tidak lebih dari satu jam, bersosial dengan langsung atau tatap muka. Terjadinya komunikasi yang hangat antara peneliti dan siswa membuat layanan yang dilakukan sangat terbuka. Siswa memperhatikan layanan dengan baik dan kritis dalam memberikan jawaban ataupun masukan tentang sikap asertif. Hasil temuan Amelia (2009) menunjukan bahwa latihan asertif efektif digunakan untuk mereduksi prilaku adiksi game online pada remaja, karena game online dan facebook merupakan fenomena yang mencandu bagi remaja, perlu ketegasan dalam menyikapi hal tersebut. Karena facebook bisa berdampak menggangu peran sosial dan akademik bagi pengguna yang mengunakan intensitas waktu lebih dari 4/minggu dengan durasi lebih dari 4 jam.(pempek dkk, 2009)