Grafik Frekuensi Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh EVA AGUSTINA NIM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora yang terdiri dari: Tabel 4.1. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jenis Kelamin (Kelas IV A) (Kelas IV B) Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase (%) (%) Laki-laki 10 45,45% 11 50 % Perempuan 12 54,54% 11 50 % Jumlah 22 100% 22 100% Berdasarkan Tabel 4.1. diatas, berikut ini disajikan data subjek penelitian di SD N 1 Mojowetan yang digunakan untuk penelitian. Grafik Frekuensi Siswa Jumlah Frekuensi 12 11 10 9 1 2 Laki-laki 10 11 Perempuan 12 11 Grafik 4.1. Data Subyek Penelitian di SD N 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. 50

51 Subjek yang diteliti meliputi kelas eksperimen dengan jumlah 22 siswa dengan perlakuan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dan kelas kontrol dengan jumlah 22 siswa yang menggunakan media gambar. Jadi jumlah subjek penelitian seluruhnya adalah 44 siswa. Siswa di SD Negeri 1 Mojowetan rata-rata memiliki peringkat kelas yang sama dari kelas IVA dan kelas IVB. Dari segi tenaga pengajar, guru kelas IVA dan IVB memiliki kemampuan atau kompetensi mengajar dapat dikategorikan amat baik. Ini dibuktikan dengan adanya guru yang sudah bersertifikasi. Begitu juga dengan cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga sudah berpengalaman. Hal ini dapat dilihat dari observasi yang sudah dilaksanakan dalam pelaksanaan penelitian. Akan tetapi SD Negeri 1 Mojowetan merupakan sekolah yang belum bisa menggunakan media berbasis komputer dalam pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar masih menggunakan alat peraga seperti buku paket serta media lain seperti peta dan globe. Media audio visual tidak pernah digunakan dalam pembelajaran dikelas. Sebagian besar guru belum pernah menggunakan media audio visual (VCD pembelajaran). Dalam pembelajaran di kelas guru belum memanfaatkan komputer yang sudah ada, padahal dalam kegiatan belajar mengajar komputer memiliki peran yang sangat penting sebagai contoh media audio visual (VCD pembelajaran). Subjek penelitian yang dilihat dari segi bangunan sekolah, kondisi bangunan SD Negeri 1 Mojowetan dapat dikategorikan baik. SD ini merupakan SD dengan kelas paralel. SD ini memiliki 1 ruang kepala sekolah, 2 ruang guru, 11 ruang kelas (yang meliputi 2 ruang kelas satu, 2 ruang kelas dua, 2 ruang kelas tiga, 2 ruang kelas empat, 2 ruang kelas empat, 2 ruang kelas lima, dan 1 ruang kelas enam), 1 ruang koperasi siswa, 1 ruang perpustakaan dan kantin. Subjek penelitian yang dilihat dari segi orangtua siswa yang digunakan dalam subjek penelitian, pada umumnya orangtua siswa SD Negeri 1 Mojowetan, khususnya kelas IV berasal dari golongan menengah kebawah. Ada yang bekerja sebagai petani, dan juga berprofesi sebagai guru. Dalam hal ini orang tua berpengaruh pada hal kemampuan siswa. Karena orangtua merupakan faktor

52 penentu bagaimana siswa tersebut dapat menggunakan waktunya dengan baik dalam kegiatan belajar dirumah. 4.1.2 Gambaran Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Pertimbangan penelitian ini memilih SD N 1 Mojowetan dalam penelitian ini karena SD ini memiliki kelas paralel dengan jumlah siswa yang berimbang bila dibandingkan dengan SD yang lain. Sekolah ini merupakan SD inti di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Selain itu penelitian dengan judul Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual (VCD Pembelajaran) berdasarkan Teori Bruner Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD N 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012 belum pernah dilakukan di SD tersebut. Sebelum dilaksanakan penelitian kepada guru dan siswa perlu dilakukan latihan dalam mengimplementasikan pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran terutama media audio visual. Latihan bagi pengajar perlu dilakukan karena di sekolah tersebut belum pernah dilaksanakan pengajaran dengan menggunakan media audio visual. Dalam pelatihan yang dilakukan oleh guru kelas melakukan latihan mengajar pada kelas yang sama tetapi pada materi ajar yang sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh guru yaitu materi pecahan. Dari hasil latihan yang dilakukan oleh guru, hasil yang diperoleh guru belum sepenuhnya dapat menguasai dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang sediakan. Hasil observasi sebelum penelitian dari latihan yang dilakukan oleh guru dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Validasi Latihan Guru Kelas Eksperimen dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Audio Visual(VCD pembelajaran) Berdasarkan Teori Bruner Melalui Metode Discovery learning Aspek yang Keterlaksanaan No Jumlah Item Prosentase Diamati Item 1 Pra kegiatan 4 2 10% 2 Kegiatan Awal 5 2 10%

53 3 Kegiatan Inti 8 4 20% 4 Kegiatan Akhir 3 2 10% Jumlah 20 10 50% Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat prosentase keterlaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh guru, dan dari hasil pelaksanaan latihan hanya sebesar 50% dari jumlah keseluruhan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga dari hasil tersebut dapat dijadikan sebagai indikasi pencapaian untuk pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Pada waktu pelaksanaan treatment/perlakuan sudah tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi ajar dengan langkah-langkah pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil dari observasi terhadap guru kelas eksperimen yang menggunakan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner melalui langkah-langkah metode discovery learning yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut: No Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Kelas Eksperimen dalam Pelaksanaan Treatmen/ Perlakuan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Audio Visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner melalui metode discovery learning Jumlah Keterlaksanaan Presentase Aspek Yang Diamati Item Item 1 2 1 2 1 Pra kegiatan 4 4 3 20% 15% 2 Kegiatan Awal 5 4 4 20% 20% 3 Kegiatan Inti 8 7 7 35% 35% 4 Kegiatan Akhir 3 3 3 15% 15% Jumlah 20 18 17 90% 85% Berdasarkan Tabel 4.3 hasil dari prosentase pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mencapai tingkat ketercapaian sebesar 90% dan 85%. dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah mengalami peningkatan yang lebih

54 baik dibandingkan saat pelaksanaan latihan pembelajaran sebelum penelitian yang hanya mencapai prosentase 50%. Setelah melakukan observasi dikelas eksperimen, observasi juga dilaksanakan pada kelas kontrol. Pada kelompok kontrol juga dilakukan validasi atau latihan mengajar kepada guru kelas. Hasil yang diperoleh guru juga belum sepenuhnya dapat menguasai dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang sediakan. Hasil observasi sebelum penelitian dari latihan yang dilakukan oleh guru dikelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Observasi Validasi Latihan Guru Kelas Kontrol dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Gambar Melalui Metode Discovery learning Jumlah Keterlaksanaan No Aspek yang Diamati Prosentase Item Item 1 Pra kegiatan 4 1 5% 2 Kegiatan Awal 5 2 10% 3 Kegiatan Inti 8 4 20% 4 Kegiatan Akhir 3 2 10% Jumlah 20 9 45% Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat prosentase keterlaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh guru dikelas kontrol dan dari hasil pelaksanaan latihan hanya sebesar 45% dari jumlah keseluruhan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga dari hasil tersebut dapat dijadikan sebagai indikasi pencapaian untuk pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Pada waktu pelaksanaan treatmen/perlakuan yang dilakukan dikelas kontrol, guru sudah tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi ajar dengan langkah-langkah pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil dari observasi terhadap guru kelas kontrol yang menggunakan media gambar melalui langkah-langkah metode discovery learning yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

55 No Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Kelas Kontrol dalam Pelaksanaan Treatmen/ Perlakuan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Gambar melalui metode discovery learning Jumlah Keterlaksanaan Presentase Aspek Yang Diamati Item Item 1 2 1 2 1 Pra kegiatan 4 3 3 15% 15% 2 Kegiatan Awal 5 4 4 20% 20% 3 Kegiatan Inti 8 7 7 35% 35% 4 Kegiatan Akhir 3 3 3 15% 15% Jumlah 20 17 17 85% 85% Berdasarkan Tabel 4.5 hasil dari prosentase pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mencapai tingkat ketercapaian sebesar 85% dan 85% dan berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan saat pelaksanaan latihan pembelajaran sebelum penelitian yang hanya mencapai prosentase 50%. Untuk penjelasan secara rinci mengenai pelaksanaan penelitian di SD Negeri 1 Mojowetan dilakukan lima kali pertemuan pada setiap subjek penelitian dimana satu kali pertemuan sebagai perkenalan dan empat kali pertemuan sebagai kegiatan pembelajaran. Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian disajikan pada Tabel 4.6. sebagai berikut: Tabel 4.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SD N 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012 No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1 Jum at, 3 Februari 2012 Ijin Penelitian ( pada pertemuan ini, meminta ijin kepada pihak sekolah dan menjelaskan cara penyampaian materi sesuai RPP yang dibuat kepada guru kelas eksperimen dan kelas kontrol)

56 2. Jum at, 09 Maret 2012 Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol) Memberikan uji kesetaraan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materi sebelumnya yang sudah diajarkan yaitu Pecahan. 3. Jum at, 16 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen mengenai materi pengenalan bangun ruang sederhana 4. Sabtu, 17 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol mengenai materi pengenalan bangun ruang sederhana. 5. Senin, 19 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen mengulas sedikit materi pengenalan bangun ruang dan melanjutkan mengenai jaring- jaring bangun ruang kubus dan balok 6. Sabtu, 24 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas kontrol mengulas sedikit materi pengenalan bangun ruang dan melanjutkan mengenai jaring- jaring bangun ruang kubus dan balok. 4.2. Hasil Analisis Data Hasil analisis data skor hasil belajar Matematika yang terkumpul dari hasil posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan analisis diskriptif dan Uji t. Dan langkah- langkahnya sama dengan langkah-langkah yang dilakukan pada saat pra-penelitian. Kedua analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 16,0 for windows. 4.2.1 Analisis Deskriptif Data Analisis deskriptif pada data penelitian posttest dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for windows. Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu dibuat tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Distribusi frekuensi yang dibuat bertujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus

57 yang mengacu dari Sturges (K=1+3,322 log n) dan n merupakan jumlah siswa. Rumus dalam penentuan interval sebagai berikut: Range/jangkauan = skor maksimal skor minimal = 100 60 = 40 Banyaknya kategori = 1 + 3,3 log n interval = = 1 + 3,3 log 44 1 + 5,42 = 6,42 (dibulatkan menjadi 7) = 40 7 Range Banyak Kategori = 5,71 (dibulatkan menjadi 6) Berikut disajikan Tabel 4.7. distribusi frekuensi skor hasil belajar dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol SD N 1 Mojowetan No. Interval Kelas Eksperimen (Kelas IVA) Kelas Kontrol (Kelas IVB) Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 1 60-65 1 2% 5 11% 2 66-71 2 5% 5 11% 3 72-77 3 7% 6 14% 4 78-83 5 11% 3 7% 5 84-89 3 7% 2 5% 6 90-95 6 14% 1 2% 7 96-101 2 5% 0 0% Jumlah 22 50% 22 50% Dari Tabel 4.7. dapat diketahui Distribusi skor hasil belajar posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Interval merupakan persebaran nilai dari hasil posttest yang telah dilaksanakan. Siswa yang mendapat skor 60 sampai 65 terdiri dari 1 anak dengan persentase 2%. Siswa yang mendapat skor 66 sampai dengan

58 71 sebanyak 2 anak dengan persentase 5%. Siswa yang mendapat skor 72 sampai dengan 77 sebanyak 3 anak dengan persentase 7%. Siswa yang mendapat skor 78 sampai dengan 83 sebanyak 5 anak dengan persentase 11%. Siswa yang mendapat skor 84 sampai dengan 89 sebanyak 3 anak dengan prosentase 7%. Siswa yang mendapat skor 90 sampai dengan 95 sebanyak 6 anak dengan persentase 4%. Dan siswa yang mendapat skor 96 sampai dengan 101 sebanyak 2 anak dengan prosentase 5%. Skor hasil belajar posttest pada kelas kontrol antara lain siswa yang mendapat skor 60 sampai 65 terdiri dari 5 anak dengan persentase 11%. Siswa yang mendapat skor 66 sampai dengan 71 sebanyak 5 anak dengan persentase 11%. Siswa yang mendapat skor 72 sampai dengan 77 sebanyak 6 anak dengan persentase 14%. Siswa yang mendapat skor 78 sampai dengan 83 sebanyak 3 anak dengan persentase 7%. Siswa yang mendapat skor 84 sampai dengan 89 sebanyak 2 anak dengan prosentase 5%. Siswa yang mendapat skor 90 sampai dengan 95 sebanyak 1 anak dengan persentase 2%. Dan siswa yang mendapat skor 96 sampai dengan 101 sebanyak 0 anak dengan prosentase 0%. Berdasarkan nilai-nilai skor hasil belajar posttest tersebut dapat disajikan kedalam Grafik 4.2. sebagai berikut. Posttest Frekuensi Frekuensi Kelas Eksperimen 6 5 4 3 2 1 0 60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95 96-101 1 2 3 5 3 6 2 Frekuensi kelas Kontrol 5 5 6 3 2 1 0 Grafik 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelas Eksperimen dan kelas kontrol.

59 Berdasarkan analisis distribusi frekuensi yang dibuat, maka dapat dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif pada penelitian berisi tentang gambaran data tentang jumlah data, nilai maksimum, nilai minimum, mean dan standar deviasi. Data yang akan dianalisis berupa skor hasil belajar Matematika dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan/ treatment. Berikut ini analisis deskriptif yang telah disajikan kedalam Tabel 4.8. yang berbentuk deskriptif statistik. Tabel 4.8. Analisis Deskriptif Skor Posttest Eksperimen Dan Kelompok Kontrol SD N 1 Mojowetan Dari output Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa skor hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa (N) sebanyak 22 mempunyai skor minimum 65, dan nilai maksimum 100 sedangkan mean 83,41 dan standar deviasinya (ukuran persebaran) sebesar 9,684. Pada kelas kontrol skor hasil posttest dengan jumlah siswa (N) sebanyak 22 mempunyai nilai minimum 60 dan nilai maksimum 90. Sedangkan mean 73,41 dan standar deviasinya (ukuran persebaran) 7,926. Semakin kecil standar deviasi berarti semakin kecil persebarannya atau semakin tidak terlalu jauh dari rata-rata, berarti data tersebar disekitar rata-rata. Dari skor posttest tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata skor posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor posttest kelas kontrol. 4.2.2 Uji t Uji t (uji beda) ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas pembelajaran matematika setelah diberikan posttest. Posttest dilakukan setelah kedua kelas diberikan perlakuan/ treatment yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen mendapat perlakuan/ treatment media audio visual (VCD

60 pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dan pada kelas kontrol mendapat perlakuan/ treatment media gambar. Uji t dilakukan dengan bantuan Independent Sample T-Test dari SPSS 16,0 for windows. Akan tetapi sebelum dilakukan uji beda maka dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data yang dianalis dikatakan normal apabila kriteria signifikansi hasil perhitungan > 0,05. Hasil uji normalitas yang dilakukan dapat dilihat dari Tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol SD N 1 Mojowetan Berdasarkan output pada Tabel 4.9 diatas diperoleh hasil bahwa data homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didapat berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu kelas eksperimen 0,200 dan kelas kontrol 0,200 dan jadi dari tabel output bahwa data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan analisis uji normalitas hasil belajar posttest kelas eksperimen IVA dan kelas kontrol IVB tersebut dapat disajikan Grafik 4.3. dan 4.4 sebagai berikut:

61 Grafik 4.3. Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen Grafik 4.4. Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Posttest Kelompok kontrol

62 Sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) sebelumnya dilakukan uji homogenitas sebagai uji prasayarat yang kedua. Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah kedua kelompok homogen atau tidak. Pada penelitian ini data yang diambil adalah dari nilai hasil posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam uji kesetaraan data ini menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for windows yaitu dengan tabel F test (Levenes Test). Kelas dapat dikatakan setara apabila tingkat signifikansinya (> 0,05). Berikut ini disajikan hasil uji t dan uji homogenitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada Tabel 4.10. sebagai berikut. Tabel 4.10. Hasil Uji t dan Uji Homogenitas Skor Posttest Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.10 dikolom F test (Levenes Test) diatas bernilai 1,258 dan dengan nilai signifikansinya (> 0,05) yaitu bernilai 0,268. Sedangkan hasil uji t pada Tabel 4.6 tersebut diketahui bahwa nilai t hitung positif (nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol) sebesar 3,748 dengan probabilitas signifikansi (< 0,05) yaitu 0,001. Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 10,000 (83,41 73,41), dan perbedaan berkisar antara 4.616-15.384 (lower -upper). 4.2.3 Uji Hipotesis Ho diasumsikan sebagai hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antarvariabel, sedangkan Ha diasumsikan sebagai hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antarvariabel. Berikut ini merupakan hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini yaitu:

63 H o : Tidak ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II Tahun ajaran 2011/ 2012. H a : Ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II Tahun ajaran 2011/ 2012. Dari uji F yang menyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan kelas yang setara berarti uji t menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian hipotesis menggunakan uji dua sisi (Sig. (2-tailed)) dengan probabilitas signifikansi 0,05. Apabila tingkat signifikansi (> 0,05) maka Ho diterima dan apabila signifikansi (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut hasil uji t diketahui bahwa nilai t adalah 3,748 dengan probabilitas signifikansi (< 0,05) yaitu 0,001, maka Ho ditolak dan H a diterima. Sedangkan melihat dari tingkat signifikansi hasil yang didapat dari uji t yaitu 0,001, maka kriteria tingkat signifikansinya adalah sangat signifikan. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II Tahun ajaran 2011/ 2012. 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hasil serta manfaat yang diperoleh selama penelitian. Pada proses perencanaan tidak lepas dari apa treatmen yang digunakan, serta bagaimana cara melaksanakan treatment tersebut secara optimal agar mencapai tujuan atau hasil yang optimal pula. Penelitian ini melibatkan dua treatment/ perlakuan guna mengungkap efektifitas pembelajaran matematika siswa SD Negeri 1 mojowetan pada sub bahasan mengenal bangun ruang sederhana. Treatment/perlakuan untuk kelas

64 eksperimen yaitu menggunakan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan media gambar. Oleh karena treatment tersebut dilaksanakan dengan menggunakan metode discovery learning. Setelah treatment/ perlakuan dilaksanakan maka kedua kelas diberikan evaluasi posttest yang berupa instrumen tes berupa pilihan ganda yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Kemudian hasil perolehan skor pada masing-masing kelas di analisis dengan uji t guna mengungkap perbedaan hasil belajar posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum dilakukan uji t, sebelumnya dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data dinyatakan normal apabila probabilitas signifikansi (>0,05) dan hasil dari Sig. (2-tailed) (> 0,05) yaitu kelas eksperimen 0,200 dan kelas kontrol 0,200 dan jadi data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian uji homogenitas dilakukan dengan uji F test (Levenes Test) pada program SPSS 16,0 for Windows. Kedua kelas dikatakan memiliki kemampuan yang setara apabila tingkat signifikansi (> 0,05). Hasil dari uji F nilai signifikansinya bernilai 0,268. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas homogen. Setelah dilakukan uji prasyarat selanjutnya dilakukan uji t. Uji t dilaksanakan dengan menggunakan Independent sample t test dengan bantuan SPSS 16,0 for Windows. Karena kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan kelas yang setara berarti uji t menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian menggunakan uji dua sisi (Sig. (2-tailed)) dengan probabilitas signifikansi 0,05. Apabila tingkat signifikansi (> 0,05) maka Ho diterima dan apabila signifikansi (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai t adalah 3,748 dengan probabilitas signifikansi (< 0,05) yaitu 0,001, maka Ho ditolak dan H a diterima. Oleh karena H a diterima maka hasil uji hipotesis menyatakan bahwa ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II Tahun ajaran 2011/ 2012.

65 Hipotesis tersebut diperkuat dengan adanya rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sesuai dengan hasil analisis deskriptif, nilai ratarata kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Untuk rincian nilainya yaitu pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa (N) sebanyak 22 mempunyai skor minimum 65, dan nilai maksimum 100 sedangkan mean 83,41 dan standar deviasinya (ukuran persebaran) sebesar 9,684. Pada kelas kontrol skor hasil posttest dengan jumlah siswa (N) sebanyak 22 mempunyai nilai minimum 60 dan nilai maksimum 90. Sedangkan mean 73,41 dan standar deviasinya (ukuran persebaran) 7,926. Dengan demikian nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol sehingga terbukti bahwa penggunaan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner lebih efektif digunakan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran matematika siswa dibanding dengan penggunaan media gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijanto (2007:173) yang menyatakan bahwa: ada beberapa manfaat alat bantu audio-visual dalam pengajaran, antara lain membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar, mendorong minat, meningkatkan pengertian yang lebih baik, melengkapi sumber belajar yang lain, menambah variasi metode mengajar, meningkatkan keingintahuan intelektual, cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu, membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama, dapat memberikan konsep baru dari sesuatu di luar pengalaman biasa. Berdasarkan kajian yang relevan guna memperkuat teori tersebut, berikut ini merupakan hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iwan Setiyono, FKIP UKSW (2011) yang berjudul Pengaruh Penggunaan CD Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Bangun Ruang Kelas IV Semester II Tahun 2010/ 2011 SD Sidorejo Lor 01 Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan CD pembelajaran Matematika terhadap hasil belajar pokok bahasan bangun ruang kelas IV semester II tahun 2010/2011 SD Sidorejo Lor 1 Salatiga. Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan Independent sample T-Test dari penelitian ini menunjukkan nilai t sebesar 6,956 dengan probabilitas sig. (2-tailed ) 0,000 < 0,05

66 yang berarti sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CD pembelajaran matematika (media audio visual) benar-benar berpengaruh terhadap hasil belajar di SD Sidorejo lor 1 Salatiga. Dilihat dari hasil penelitian maka ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Manfaat tersebut antara lain dapat memberikan sumbangan dalam pembelajaran matematika lebih utamanya pada peningkatan pemahaman belajar siswa melalui penerapan teori Bruner melalui media audio visual (VCD Pembelajaran) dan pemilihan media yang lebih signifikan antara media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner, selain itu untuk menambah khasanah referensi ilmu pengetahuan, sehingga dapat memperluas wawasan para calon guru khususnya mengenai pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.