35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan yakn melakukan pembelajaran matematka dengan menggunakan strateg pembelajaran mnd mappng dalam pendekatan recprocal teachng dan kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensonal (tanpa perlakuan). Walaupun peneltan n merupakan peneltan quas ekspermen karena penelt tdak mampu mengontrol sepenuhnya varabel luar, tetap penelt menerapkan desan ekspermen murn yakn pretest-posttest control group desgn, dalam desan n terdapat dua kelompok yang dplh secara random, kemudan dber pretest untuk mengetahu keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok ekspermen dan kelompok kontrol. 1 TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN Sampel Pretest Perlakuan Posttest R O 1 X 0 R O 3-0 4 R X = Pengamblan sampel secara acak = Perlakuan pada kelas ekspermen 1 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, Bandung: Alfabeta, 01, h. 113
36 O 1 O O 3 O 4 = Pretes kelas ekspermen = Postes kelas ekspermen = Pretes kelas kontrol = Postes kelas kontrol B. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada semester ganjl tahun ajaran 013/ 014, yatu pada bulan September-Oktober tahun 013. Peneltan n dlaksanakan d SMPN 4 Tambang. C. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa SMPN 4 Tambang Tahun Pelajaran 013/014 yang terdr dar Kelas VII, VIII dan IX. Adapun rncan Populasnya dapat dlhat pada tabel III.: TABEL III. POPULASI PENELITIAN No Kelas Perempuan Lak-lak Jumlah 1 VII 179 194 373 VIII 155 170 35 3 IX 116 99 15 Jumlah 450 463 913 Sumber data: TU SMPN 4 Tambang Tahun 013. Sampel Untuk menentukan sampel terdapat dua hal yang perlu dperhatkan, yatu: a. Ukuran Sampel Adapun ukuran sampel pada peneltan n 38 sswa Kelas VII E sebaga kelas ekspermen yang menerapkan strateg pembelajaran mnd
37 mappng dalam pendekatan reprocal teachng dan 38 sswa kelas VII D sebaga kelas kontrol yang menerapkan metode konvensonal pada pembelajaran matematka. b. Teknk Pengamblan Sampel Pengamblan sampel dlakukan dengan cara smple random samplng yatu pengamblan anggota sampel dar populas dlakukan secara acak tanpa memperhatkan strata yang ada dalam populas tu. Dengan pertmbangan mater yang penelt plh adalah mater matematka kelas VII, maka sampel yang penelt ambl berada pada kelas VII. Pertmbangan penelt terhadap kedua sampel yang dambl dar uj homogentas, normaltas dan uj t yang berguna untuk melhat perbedaan dantara sampel. D. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Dokumentas Dokumentas penelt peroleh dar phak-phak terkat, untuk mengetahu sejarah sekolah, keadaan guru dan sswa, sarana dan prasarana yang ada d SMPN 4 Tambang serta data hasl belajar sswa yang penelt peroleh dar guru bdang stud matematka. Ibd, h. 10
38. Observas Observas dartkan sebaga pengamatan dan pencatatan secara sstematk terhadap gejala yang tampak pada objek peneltan. 3 Melalu teknk n, penelt menggunakan lembar observas untuk mennjau proses pembelajaran. Data tersebut berguna untuk mengamat sejauh mana guru menerapkan strateg pembelajaran mnd mappng dalam pendekatan recprocal teachng, kemudan juga mengamat respon sswa dalam proses pembelajaran. 3. Tes Teknk n dgunakan untuk memperoleh data hasl belajar sswa pada kelas ekspermen dan kelas kontrol terutama terhadap pemahaman konsep matematka sebelum menggunakan Strateg pembelajaran mnd mappng dalam pendekatan recprocal teachng yang dperoleh dar nla ujan semester ganjl sswa. Sedangkan data tentang pemahaman konsep setelah menggunakan pendekatan n akan dperoleh melalu lembar tes yang dlakukan pada akhr pertemuan. Sebelum tes dlakukan, nstrumen tes tersebut harus terlebh dahulu memenuh beberapa uj nstrumen, yakn : a. Uj Valdtas Soal dkatakan vald apabla mampu mengukur apa yang semestnya dukur. Untuk melakukan uj valdtas soal, harus mengkorelaskan antara skor yang dmaksud dengan skor totalnya. 3 Margono, Metodolog Peneltan Penddkan, Jakarta : Rneka Cpta, 007, h. 158
39 Untuk menentukan koefsen korelas tersebut dgunakan rumus korelas produk Momen sebaga berkut : 4 r xy = Keterangan : r xy : Koefsen valdtas n : Jumlah responden x : Skor Item y : skor total Selanjutnya dhtung dengan Uj-t dengan rumus : = 1 Dstrbus (tabel T) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan, (dk = n -). Kadah keputusan: Jka > berart vald Jka berart tdak vald Jka nstrumen tu vald, maka dlhat krtera penafsran mengena ndeks korelasnya (r) sebaga berkut: TABEL III.3 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretas 0,80 < r 1,00 Sangat tngg 0,60 < r 0,79 Tngg 0,40 < r 0,59 Cukup Tngg 0,0 < r 0,39 Rendah 0,00 < r 0,19 Sangat Rendah Sumber: Rduwan (01: 98) 4 Hartono, Analss Item Instrumen, Pekanbaru: Zanafa Publshng, 010, hal. 85
40 Hasl pengujan valdtas soal dsajkan pada tabel III.3: TABEL III.4 VALIDITAS SOAL Nomor Item r xy Keputusan Interpretas 1. 0, 316 0,304,000 1,684 Vald Rendah. 0,637 0,304 4,964 1,684 Vald Tngg 3. 0, 636 0,304 4,940 1,684 Vald Tngg 4. 0,34 0,304,054 1,684 Vald Rendah 5. 0, 804 0,304 8,101 1,684 Vald Sangat Tngg 6. 0, 683 0,304 5,613 1,684 Vald Tngg 7. 0, 559 0,304 4,041 1,684 Vald Cukup Tngg 8. 0, 580 0,304 4,69 1,684 Vald Cukup Tngg 9. 0,766 0,304 7,140 1,684 Vald Tngg Berdasarkan hasl uj coba nstrumen peneltan yatu 9 butr tem soal, seluruh soal tersebut dnyatakan vald dan dapat dgunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematka sswa pada posttest. Secara rnc perhtungan valdtas soal dsajkan pada lampran F, halaman 116. b. Uj Realbltas Relabltas menunjuk pada satu pengertan bahwa sesuatu nstrumen dapat dpercaya untuk dgunakan sebaga alat pengumpul data karena nstrumen tersebut sudah bak. 5 Semakn tngg nla relabltas suatu nstrumen berart semakn tngg pula tngkat kepercayaan nstrumen tersebut. Pengujan relabltas yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode Alpha Cronbach dengan rumus: 6 5 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, Jakarta: Rneka Cpta, 006, hlm. 178. 6 Rduwan, Op. ct. hlm. 115.
41 r 11 = 1 dengan r 11 = nla relabltas = jumlah varans skor tap tap tem S t k = varans total = jumlah tem Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut : Langkah 1: Menghtung Varans Skor tap-tap tem dengan rumus: S X N X N S = Varans skor tap-tap tem X = Jumlah kuadrat tem X X = Jumlah tem X dkuadratkan N = Jumlah responden Langkah : Menjumlahkan varans semua tem dengan rumus: S S S S... S 1 3 n S = Jumlah varans semua tem S,... 1, S, S3 S n = Varans tem ke-1,, 3 n
4 Langkah 3: Menghtung varans total dengan rumus: S t X t N X N t S t = Varans total X t = Jumlah kuadrat X total X = Jumlah X total dkuadratkan N = Jumlah responden Langkah 4: Masukkan nla Alpha dengan rumus: k S 11 1 k 1 St r Setelah dlakukan perhtungan, ddapatkan hasl r11 yatu 0,751. Jka hasl r11 n dkonsultaskan dengan nla tabel r Product Moment dengan dk = N 1 = 38 1 = 37, sgnfkans 5%, maka dperoleh = 0,35. Keputusan dengan membandngkan r 11 dengan. Kadah keputusan: Jka r 11 > r tabel berart relabel dan r 11 < r tabel berart tdak relabel. Setelah membandngkan dengan ddapatkan r 11 > r tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa nstrumen yang duj cobakan adalah relabel, sehngga nstrumen tersebut bsa dgunakan untuk dujkan
43 kepada kelas ekspermen dan kelas kontrol. Hasl perhtungan relabltas terdapat pada lampran G, halaman 130. c. Uj Tngkat Kesukaran Tngkat kesukaran soal dperoleh dengan menghtung persentase sswa dalam menjawab butr soal dengan benar. Semakn kecl persentase menunjukkan bahwa butr soal semakn sukar dan semakn besar persentase menunjukkan bahwa butr soal semakn mudah. Untuk mengetahu tngkat kesukaran dapat dgunakan rumus yatu : 7 TK S S T S A B mn T ( S max S mn ) TK S A S B T S max S mn : Tngkat Kesukaran : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : Jumlah sswa kelompok atas dan kelompok bawah : Skor maksmum tap soal : Skor mnmum tap soal TABEL III.5 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Besarnya TK Interpretas 0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah Sumber: Suharsm Arkunto (008 : 10) 7 Mas ud Zen, Evaluas Pembelajaran Analss Soal Essay, Makalah dalam Bentuk Power Pont (Tdak Dterbtkan), 011, hlm. 39
44 Hasl pengujan tngkat kesukaran soal dsajkan secara sngkat pada tabel berkut: TABEL III.6 TINGKAT KESUKARAN SOAL Nomor Angka Indek Kesukaran Butr Soal Item (TK) Interpretas 1 0,74 Mudah 0,53 Sedang 3 0,75 Mudah 4 0,75 Mudah 5 0,37 Sedang 6 0,39 Sedang 7 0,3 Sukar 8 0,68 Sedang 9 0,31 Sedang Berdasarkan dar hasl perhtungan dan krtera tngkat kesukaran, dperoleh satu soal termasuk kategor sukar, lma soal kategor sedang dan tga soal kategor mudah. Untuk lebh jelasnya, perhtungan tngkat kesukaran soal n dapat dlhat pada lampran H, halaman 135. d. Uj Daya Pembeda Uj daya pembeda dlakukan untuk mengetahu perbedaan kelompok tngg dengan kelompok rendah pada setap butr soal. Pengelompokkan tersebut dlakukan setelah data durutkan terlebh dahulu. Menentukan daya pembeda soal dengan rumus: 8 = 8 Mas ud Zen, Loc. ct.
45 DP SA SB T S max S mn = Daya Pembeda = Jumlah skor atas = Jumlah skor bawah = Jumlah sswa pada kelompok atas dan bawah = Skor maksmum = Skor mnmum Propors daya pembeda soal yang dgunakan dapat dlhat pada tabel berkut : 9 TABEL III.7 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Interpretas DP 0 Sangat Jelek 0,00 < DP 0,0 Jelek 0,0 < DP 0,40 Cukup 0,40 < DP 0,70 Bak 0,70 < DP 1,00 Sangat Bak 10. 9 Suharsm Arkunto, Dasar-Dasar Evaluas Penddkan, Bum Aksara, Jakarta, 008, hlm.
46 Daya pembeda untuk tes pemahaman konsep dsajkan pada tabel III.8. TABEL III.8 ANALISIS DAYA PEMBEDA TES PEMAHAMAN KONSEP Nomor Butr Soal Besarnya DP Interpretas 1 0,070 Jelek 0,355 Cukup 3 0,430 Bak 4 0,175 Jelek 5 0,50 Bak 6 0,404 Bak 7 0,17 Cukup 8 0,430 Bak 9 0,497 Bak Berdasarkan tabel III.8 dapat dsmpulkan bahwa dar semblan soal tes pemahaman konsep tersebut dua soal mempunya daya pembeda jelek, dua soal mempunya daya beda krtera cukup dan lma soal krtera bak. Dua butr soal yang berdaya beda jelek dbuang, yakn tdak dgunakan sebaga soal dalam peneltan. Untuk lebh jelasnya perhtungan daya beda soal dapat dlhat pada lampran I, halaman 138. E. Teknk Analss Data Teknk yang dgunakan dalam peneltan n adalah teknk analss statstk komparatf, yatu membandngkan hasl tes kelas ekspermen setelah penerapan dengan hasl tes kelas kontrol. Teknk analss data yang akan dlakukan pada peneltan n adalah tes t. Tes t merupakan salah satu uj statstk yang dgunakan untuk mengetahu ada atau tdaknya perbedaan yang
47 sgnfkan (meyaknkan) dar dua buah mean sampel (dua buah varabel yang dkomparatfkan). 10 Sebelum melakukan analss data dengan tes t ada dua syarat yang harus dlakukan, yatu, uj normaltas dan uj homogentas. Sebelum sampel dber perlakuan, maka nla pretest perlu danalss terlebh dahulu melalu uj normaltas dan uj homogentas. Hal n dlakukan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel berasal dar konds awal yang sama. Data yang dgunakan dalam analss tahap awal berasal dar nla tes awal (pretest). a. Uj Normaltas Sebelum menganalss data dengan tes t maka data dar tes harus duj normaltasnya, apakah data kedua kelompok sampel berdstrbus normal atau tdak. Untuk menguj normaltas dgunakan rumus ch kuadrat, adapun harga ch kuadrat dapat dketahu atau dcar dengan menggunakan rumus sebaga berkut: 11 = ( h) h fo = Frekuens observas fh = Frekuens harapan Menentukan dengan dk = k 1 dan taraf sfnfkan 0,05. Kadah Keputusan : hlm. 98 10 Hartono, SPSS 16.0, Pekanbaru: Pustaka Pelajar, 010, h. 146 11 Anas Sudjono, Pengantar Statstk Penddkan, PT. Raja Grafndo Persada,Jakarta, 009,
48 Jka, >, berart data Dstrbus Tdak Normal Jka,, berart data Dstrbus Normal Setelah dlakukan perhtungan data awal, untuk kelas ekspermen dperoleh nla = 10,669 dan = 16,919. Ternyata 10,669 16,919 atau. Dapat dsmpulkan data awal kelas ekspermen berdstrbus normal. Untuk kelas kontrol dperoleh nla = 3,09 dan = 3,685. Ternyata 3,09 3,685 atau. Dapat dsmpulkan data awal kelas kontrol berdstrbus normal. Secara rnc perhtungan normaltas data awal dsajkan pada lampran N, halaman 17. b. Uj Homogentas Uj homogentas merupakan sebuah uj yang harus dlakukan untuk melhat apakah kedua kelompok sampel mempunya varans yang sama atau tdak, pada peneltan n kelas yang akan dtelt sudah duj homogentasnya. Pengujan homogentas pada peneltan n menggunakan uj F dengan rumus: 1 = Kemudan haslnya dbandngkan dengan F tabel. Apabla perhtungan dperoleh <, maka sampel dkatakan mempunya varans yang sama atau homogen. 1 Sugyono, Op. Ct, h. 199
49 Setelah dlakukan perhtungan ddapat varans terbesar, dan varans terkecl,, dperoleh nla = 1,43 dan nla = 1,71. Ternyata 1,43 1,71 atau, maka varans-varans adalah homogen. Secara rnc perhtungan uj F data awal dsajkan pada lampran M. c. Uj Hpotess Uj perbedaan rata-rata untuk mengetahu apakah terdapat perbedaan rerata kelas ekspermen secara sgnfkan dengan rerata kelas kontrol. Karena data berdstrbus normal dan homogen maka pengujan hpotess menggunakan uj t, yatu: 13 t 0 = M x M y = Mean Varabel X = Mean Varabel Y SD x = Standar Devas X SD y = Standar Devas Y N = Jumlah Sampel Menentukan keputusan pengujan adalah sebaga berkut: jka h <, maka Ho dterma artnya tdak sgnfkan dan jka h >, maka Ho dtolak artnya sgnfkan. 13 Hatono, Statstk Untuk Peneltan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 008, h. 08