BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan yakn melakukan pembelajaran matematka dengan menggunakan strateg pembelajaran mnd mappng dalam pendekatan recprocal teachng dan kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensonal (tanpa perlakuan). Walaupun peneltan n merupakan peneltan quas ekspermen karena penelt tdak mampu mengontrol sepenuhnya varabel luar, tetap penelt menerapkan desan ekspermen murn yakn pretest-posttest control group desgn, dalam desan n terdapat dua kelompok yang dplh secara random, kemudan dber pretest untuk mengetahu keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok ekspermen dan kelompok kontrol. 1 TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN Sampel Pretest Perlakuan Posttest R O 1 X 0 R O 3-0 4 R X = Pengamblan sampel secara acak = Perlakuan pada kelas ekspermen 1 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, Bandung: Alfabeta, 01, h. 113

36 O 1 O O 3 O 4 = Pretes kelas ekspermen = Postes kelas ekspermen = Pretes kelas kontrol = Postes kelas kontrol B. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada semester ganjl tahun ajaran 013/ 014, yatu pada bulan September-Oktober tahun 013. Peneltan n dlaksanakan d SMPN 4 Tambang. C. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa SMPN 4 Tambang Tahun Pelajaran 013/014 yang terdr dar Kelas VII, VIII dan IX. Adapun rncan Populasnya dapat dlhat pada tabel III.: TABEL III. POPULASI PENELITIAN No Kelas Perempuan Lak-lak Jumlah 1 VII 179 194 373 VIII 155 170 35 3 IX 116 99 15 Jumlah 450 463 913 Sumber data: TU SMPN 4 Tambang Tahun 013. Sampel Untuk menentukan sampel terdapat dua hal yang perlu dperhatkan, yatu: a. Ukuran Sampel Adapun ukuran sampel pada peneltan n 38 sswa Kelas VII E sebaga kelas ekspermen yang menerapkan strateg pembelajaran mnd

37 mappng dalam pendekatan reprocal teachng dan 38 sswa kelas VII D sebaga kelas kontrol yang menerapkan metode konvensonal pada pembelajaran matematka. b. Teknk Pengamblan Sampel Pengamblan sampel dlakukan dengan cara smple random samplng yatu pengamblan anggota sampel dar populas dlakukan secara acak tanpa memperhatkan strata yang ada dalam populas tu. Dengan pertmbangan mater yang penelt plh adalah mater matematka kelas VII, maka sampel yang penelt ambl berada pada kelas VII. Pertmbangan penelt terhadap kedua sampel yang dambl dar uj homogentas, normaltas dan uj t yang berguna untuk melhat perbedaan dantara sampel. D. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Dokumentas Dokumentas penelt peroleh dar phak-phak terkat, untuk mengetahu sejarah sekolah, keadaan guru dan sswa, sarana dan prasarana yang ada d SMPN 4 Tambang serta data hasl belajar sswa yang penelt peroleh dar guru bdang stud matematka. Ibd, h. 10

38. Observas Observas dartkan sebaga pengamatan dan pencatatan secara sstematk terhadap gejala yang tampak pada objek peneltan. 3 Melalu teknk n, penelt menggunakan lembar observas untuk mennjau proses pembelajaran. Data tersebut berguna untuk mengamat sejauh mana guru menerapkan strateg pembelajaran mnd mappng dalam pendekatan recprocal teachng, kemudan juga mengamat respon sswa dalam proses pembelajaran. 3. Tes Teknk n dgunakan untuk memperoleh data hasl belajar sswa pada kelas ekspermen dan kelas kontrol terutama terhadap pemahaman konsep matematka sebelum menggunakan Strateg pembelajaran mnd mappng dalam pendekatan recprocal teachng yang dperoleh dar nla ujan semester ganjl sswa. Sedangkan data tentang pemahaman konsep setelah menggunakan pendekatan n akan dperoleh melalu lembar tes yang dlakukan pada akhr pertemuan. Sebelum tes dlakukan, nstrumen tes tersebut harus terlebh dahulu memenuh beberapa uj nstrumen, yakn : a. Uj Valdtas Soal dkatakan vald apabla mampu mengukur apa yang semestnya dukur. Untuk melakukan uj valdtas soal, harus mengkorelaskan antara skor yang dmaksud dengan skor totalnya. 3 Margono, Metodolog Peneltan Penddkan, Jakarta : Rneka Cpta, 007, h. 158

39 Untuk menentukan koefsen korelas tersebut dgunakan rumus korelas produk Momen sebaga berkut : 4 r xy = Keterangan : r xy : Koefsen valdtas n : Jumlah responden x : Skor Item y : skor total Selanjutnya dhtung dengan Uj-t dengan rumus : = 1 Dstrbus (tabel T) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan, (dk = n -). Kadah keputusan: Jka > berart vald Jka berart tdak vald Jka nstrumen tu vald, maka dlhat krtera penafsran mengena ndeks korelasnya (r) sebaga berkut: TABEL III.3 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretas 0,80 < r 1,00 Sangat tngg 0,60 < r 0,79 Tngg 0,40 < r 0,59 Cukup Tngg 0,0 < r 0,39 Rendah 0,00 < r 0,19 Sangat Rendah Sumber: Rduwan (01: 98) 4 Hartono, Analss Item Instrumen, Pekanbaru: Zanafa Publshng, 010, hal. 85

40 Hasl pengujan valdtas soal dsajkan pada tabel III.3: TABEL III.4 VALIDITAS SOAL Nomor Item r xy Keputusan Interpretas 1. 0, 316 0,304,000 1,684 Vald Rendah. 0,637 0,304 4,964 1,684 Vald Tngg 3. 0, 636 0,304 4,940 1,684 Vald Tngg 4. 0,34 0,304,054 1,684 Vald Rendah 5. 0, 804 0,304 8,101 1,684 Vald Sangat Tngg 6. 0, 683 0,304 5,613 1,684 Vald Tngg 7. 0, 559 0,304 4,041 1,684 Vald Cukup Tngg 8. 0, 580 0,304 4,69 1,684 Vald Cukup Tngg 9. 0,766 0,304 7,140 1,684 Vald Tngg Berdasarkan hasl uj coba nstrumen peneltan yatu 9 butr tem soal, seluruh soal tersebut dnyatakan vald dan dapat dgunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematka sswa pada posttest. Secara rnc perhtungan valdtas soal dsajkan pada lampran F, halaman 116. b. Uj Realbltas Relabltas menunjuk pada satu pengertan bahwa sesuatu nstrumen dapat dpercaya untuk dgunakan sebaga alat pengumpul data karena nstrumen tersebut sudah bak. 5 Semakn tngg nla relabltas suatu nstrumen berart semakn tngg pula tngkat kepercayaan nstrumen tersebut. Pengujan relabltas yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode Alpha Cronbach dengan rumus: 6 5 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, Jakarta: Rneka Cpta, 006, hlm. 178. 6 Rduwan, Op. ct. hlm. 115.

41 r 11 = 1 dengan r 11 = nla relabltas = jumlah varans skor tap tap tem S t k = varans total = jumlah tem Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut : Langkah 1: Menghtung Varans Skor tap-tap tem dengan rumus: S X N X N S = Varans skor tap-tap tem X = Jumlah kuadrat tem X X = Jumlah tem X dkuadratkan N = Jumlah responden Langkah : Menjumlahkan varans semua tem dengan rumus: S S S S... S 1 3 n S = Jumlah varans semua tem S,... 1, S, S3 S n = Varans tem ke-1,, 3 n

4 Langkah 3: Menghtung varans total dengan rumus: S t X t N X N t S t = Varans total X t = Jumlah kuadrat X total X = Jumlah X total dkuadratkan N = Jumlah responden Langkah 4: Masukkan nla Alpha dengan rumus: k S 11 1 k 1 St r Setelah dlakukan perhtungan, ddapatkan hasl r11 yatu 0,751. Jka hasl r11 n dkonsultaskan dengan nla tabel r Product Moment dengan dk = N 1 = 38 1 = 37, sgnfkans 5%, maka dperoleh = 0,35. Keputusan dengan membandngkan r 11 dengan. Kadah keputusan: Jka r 11 > r tabel berart relabel dan r 11 < r tabel berart tdak relabel. Setelah membandngkan dengan ddapatkan r 11 > r tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa nstrumen yang duj cobakan adalah relabel, sehngga nstrumen tersebut bsa dgunakan untuk dujkan

43 kepada kelas ekspermen dan kelas kontrol. Hasl perhtungan relabltas terdapat pada lampran G, halaman 130. c. Uj Tngkat Kesukaran Tngkat kesukaran soal dperoleh dengan menghtung persentase sswa dalam menjawab butr soal dengan benar. Semakn kecl persentase menunjukkan bahwa butr soal semakn sukar dan semakn besar persentase menunjukkan bahwa butr soal semakn mudah. Untuk mengetahu tngkat kesukaran dapat dgunakan rumus yatu : 7 TK S S T S A B mn T ( S max S mn ) TK S A S B T S max S mn : Tngkat Kesukaran : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : Jumlah sswa kelompok atas dan kelompok bawah : Skor maksmum tap soal : Skor mnmum tap soal TABEL III.5 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Besarnya TK Interpretas 0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah Sumber: Suharsm Arkunto (008 : 10) 7 Mas ud Zen, Evaluas Pembelajaran Analss Soal Essay, Makalah dalam Bentuk Power Pont (Tdak Dterbtkan), 011, hlm. 39

44 Hasl pengujan tngkat kesukaran soal dsajkan secara sngkat pada tabel berkut: TABEL III.6 TINGKAT KESUKARAN SOAL Nomor Angka Indek Kesukaran Butr Soal Item (TK) Interpretas 1 0,74 Mudah 0,53 Sedang 3 0,75 Mudah 4 0,75 Mudah 5 0,37 Sedang 6 0,39 Sedang 7 0,3 Sukar 8 0,68 Sedang 9 0,31 Sedang Berdasarkan dar hasl perhtungan dan krtera tngkat kesukaran, dperoleh satu soal termasuk kategor sukar, lma soal kategor sedang dan tga soal kategor mudah. Untuk lebh jelasnya, perhtungan tngkat kesukaran soal n dapat dlhat pada lampran H, halaman 135. d. Uj Daya Pembeda Uj daya pembeda dlakukan untuk mengetahu perbedaan kelompok tngg dengan kelompok rendah pada setap butr soal. Pengelompokkan tersebut dlakukan setelah data durutkan terlebh dahulu. Menentukan daya pembeda soal dengan rumus: 8 = 8 Mas ud Zen, Loc. ct.

45 DP SA SB T S max S mn = Daya Pembeda = Jumlah skor atas = Jumlah skor bawah = Jumlah sswa pada kelompok atas dan bawah = Skor maksmum = Skor mnmum Propors daya pembeda soal yang dgunakan dapat dlhat pada tabel berkut : 9 TABEL III.7 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Interpretas DP 0 Sangat Jelek 0,00 < DP 0,0 Jelek 0,0 < DP 0,40 Cukup 0,40 < DP 0,70 Bak 0,70 < DP 1,00 Sangat Bak 10. 9 Suharsm Arkunto, Dasar-Dasar Evaluas Penddkan, Bum Aksara, Jakarta, 008, hlm.

46 Daya pembeda untuk tes pemahaman konsep dsajkan pada tabel III.8. TABEL III.8 ANALISIS DAYA PEMBEDA TES PEMAHAMAN KONSEP Nomor Butr Soal Besarnya DP Interpretas 1 0,070 Jelek 0,355 Cukup 3 0,430 Bak 4 0,175 Jelek 5 0,50 Bak 6 0,404 Bak 7 0,17 Cukup 8 0,430 Bak 9 0,497 Bak Berdasarkan tabel III.8 dapat dsmpulkan bahwa dar semblan soal tes pemahaman konsep tersebut dua soal mempunya daya pembeda jelek, dua soal mempunya daya beda krtera cukup dan lma soal krtera bak. Dua butr soal yang berdaya beda jelek dbuang, yakn tdak dgunakan sebaga soal dalam peneltan. Untuk lebh jelasnya perhtungan daya beda soal dapat dlhat pada lampran I, halaman 138. E. Teknk Analss Data Teknk yang dgunakan dalam peneltan n adalah teknk analss statstk komparatf, yatu membandngkan hasl tes kelas ekspermen setelah penerapan dengan hasl tes kelas kontrol. Teknk analss data yang akan dlakukan pada peneltan n adalah tes t. Tes t merupakan salah satu uj statstk yang dgunakan untuk mengetahu ada atau tdaknya perbedaan yang

47 sgnfkan (meyaknkan) dar dua buah mean sampel (dua buah varabel yang dkomparatfkan). 10 Sebelum melakukan analss data dengan tes t ada dua syarat yang harus dlakukan, yatu, uj normaltas dan uj homogentas. Sebelum sampel dber perlakuan, maka nla pretest perlu danalss terlebh dahulu melalu uj normaltas dan uj homogentas. Hal n dlakukan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel berasal dar konds awal yang sama. Data yang dgunakan dalam analss tahap awal berasal dar nla tes awal (pretest). a. Uj Normaltas Sebelum menganalss data dengan tes t maka data dar tes harus duj normaltasnya, apakah data kedua kelompok sampel berdstrbus normal atau tdak. Untuk menguj normaltas dgunakan rumus ch kuadrat, adapun harga ch kuadrat dapat dketahu atau dcar dengan menggunakan rumus sebaga berkut: 11 = ( h) h fo = Frekuens observas fh = Frekuens harapan Menentukan dengan dk = k 1 dan taraf sfnfkan 0,05. Kadah Keputusan : hlm. 98 10 Hartono, SPSS 16.0, Pekanbaru: Pustaka Pelajar, 010, h. 146 11 Anas Sudjono, Pengantar Statstk Penddkan, PT. Raja Grafndo Persada,Jakarta, 009,

48 Jka, >, berart data Dstrbus Tdak Normal Jka,, berart data Dstrbus Normal Setelah dlakukan perhtungan data awal, untuk kelas ekspermen dperoleh nla = 10,669 dan = 16,919. Ternyata 10,669 16,919 atau. Dapat dsmpulkan data awal kelas ekspermen berdstrbus normal. Untuk kelas kontrol dperoleh nla = 3,09 dan = 3,685. Ternyata 3,09 3,685 atau. Dapat dsmpulkan data awal kelas kontrol berdstrbus normal. Secara rnc perhtungan normaltas data awal dsajkan pada lampran N, halaman 17. b. Uj Homogentas Uj homogentas merupakan sebuah uj yang harus dlakukan untuk melhat apakah kedua kelompok sampel mempunya varans yang sama atau tdak, pada peneltan n kelas yang akan dtelt sudah duj homogentasnya. Pengujan homogentas pada peneltan n menggunakan uj F dengan rumus: 1 = Kemudan haslnya dbandngkan dengan F tabel. Apabla perhtungan dperoleh <, maka sampel dkatakan mempunya varans yang sama atau homogen. 1 Sugyono, Op. Ct, h. 199

49 Setelah dlakukan perhtungan ddapat varans terbesar, dan varans terkecl,, dperoleh nla = 1,43 dan nla = 1,71. Ternyata 1,43 1,71 atau, maka varans-varans adalah homogen. Secara rnc perhtungan uj F data awal dsajkan pada lampran M. c. Uj Hpotess Uj perbedaan rata-rata untuk mengetahu apakah terdapat perbedaan rerata kelas ekspermen secara sgnfkan dengan rerata kelas kontrol. Karena data berdstrbus normal dan homogen maka pengujan hpotess menggunakan uj t, yatu: 13 t 0 = M x M y = Mean Varabel X = Mean Varabel Y SD x = Standar Devas X SD y = Standar Devas Y N = Jumlah Sampel Menentukan keputusan pengujan adalah sebaga berkut: jka h <, maka Ho dterma artnya tdak sgnfkan dan jka h >, maka Ho dtolak artnya sgnfkan. 13 Hatono, Statstk Untuk Peneltan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 008, h. 08