BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Dan Perangkat Pembelajaran Siklus 1

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT DISDIKPORA KECAMATAN REBAN SEKOLAH DASAR NEGERI SEMAMPIR 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran Matematika dapat meningkat. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada siswa kelas IV SDN Semampir 01. 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 1) Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus 1 adalah sebagai berikut: a. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa. 2) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan I dimulai pada tanggal 23 April 2012 dengan materi menjumlahkan pecahan, diawali dengan pengondisian kelas, menyiapkan media/alat peraga, salam, doa, dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa, Apakah kamu pernah makan buah jeruk, kemudian yang sebagian diberikan kepada temannya?. Kemudian guru 19

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran. Pada kegiatan eksplorasi diadakan pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Buah jeruk digunakan sebagai media nyata yang ada di sekitar lingkungan untuk menarik perhatian siswa, jeruk tersebut dibagi menjadi beberapa bagian dengan maksud membuka pengetahuan awal siswa. Siswa dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 anak secara heterogen berdasarkan hasil dari pre tes. Masing-masing kelompok mendapatkan LKS yang berisi tentang permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa dengan memperhatikan buah jeruk untuk menanamkan konsep pada menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk memecahkan permasalahan yang disajikan. Setelah selesai berdiskusi, perwakilan kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain memberikan respon. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan, siswa diberi penghargaan dari hasil diskusi tersebut. Sebelum guru dan siswa menyimpulkan materi secara bersama, siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pembelajaran ditutup dengan mengerjakan soal evaluasi yang dikerjakan siswa secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan pecahan. Siswa diberi tugas rumah untuk mengerjakan LKS dan membawa kue atau roti. 20

Pada pertemuan II tanggal 26 April 2012, materi yang diberikan masih sama dengan pertemuan pertama yaitu menjumlahkan pecahan. Guru meminta siswa untuk mengeluarkan kue yang dibawanya dan tiap siswa diminta menyebutkan nama kue tersebut. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran. Kegiatan inti dimulai dengan pertanyaan tentang pelajaran pertemuan sebelumnya. Guru menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan gambar kue. Siswa dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang secara heterogen, tiap kelompok mendapatkan LKS yang berisi tentang permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa. Pada tiap LKS disertai dengan gambar kue dan permasalannya. Guru membimbing jalannya diskusi dan memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan. Selesai berdiskusi tiap perwakilan kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan dan memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Siswa diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan pecahan. Siswa dengan bimbingan guru membuat catatan tentang materi yang telah dipelajari. Siswa diberi tugas rumah untuk mengerjakan LKS. 21

Pertemuan III tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan. Guru menanyakan pelajaran yang lalu tentang penjumlahan pecahan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran. Guru menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan buah semangka yang sudah dikenal oleh siswa. Guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk mengingat kembali pelajaran pertemuan yang lalu. Guru mengadakan pre tes, setelah itu kelas dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Tiap perwakilan kelompok maju mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian, kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Siswa diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Siswa dengan bimbingan guru membuat catatan tentang materi yang telah dipelajari. 22

Pertemuan IV tanggal 30 April 2012 masih tentang mengurangkan pecahan. Guru melakukan apersepsi, Siapa yang pernah melihat ibu memotong buah-buahan?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran. Sebelum memulai kegiatan inti guru mengadakan pre tes, kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk memecahkan permasalahan yang disajikan. Guru meminta tiap perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju ke depan. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pengurangan pecahan. Pelajaran ditutup dengan pemberian tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan LKS. 23

3) Observasi a. Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus 1 ini, observer mengamati setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar pengamatan aktivitas siswa tersebut terdiri dari 8 indikator yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 1 No Indikator Hasil yang Dicapai Jml Total Skor Ratarata Skor Kriteria 1 2 3 4 1. Kesiapan siswa dalam belajar - 5 12 4 62 2,95 Baik 2 Siswa memperhatikan - 7 14-56 2,67 Baik penjelasan guru 3 Menjawab pertanyaan 1 10 10-51 2,43 Baik Siswa tertib saat 4. pembentukan 3 7 11-50 2,38 Baik kelompok 5. Aktif dalam diskusi kelompok - 8 11 2 57 2,71 Baik 6. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok - 12 9-51 2,43 Baik Siswa aktif dalam 7. mengeluarkan - 9 10 2 56 2,67 Baik pendapat 8. Siswa menyimpulkan materi - 9 12-54 2,57 Baik Jumlah 437 24

Rata-rata 2,60 Rata-rata persentase 65,02% Kategori Baik Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada tabel di atas pembelajaran Matematika dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) diperoleh rata-rata skor 2,60 dengan rata-rata persentase 65,02% masuk dalam kategori baik. b. Hasil Belajar Siswa Pada akhir pembelajaran guru melakukan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu sebelum dilakukan tindakan. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus 1: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 No Hasil Belajar Data Awal Siklus 1 1 Nilai tertinggi 90 100 2 Nilai terendah 20 40 4 Rata-rata 54,29 65,71 5 Persentase ketuntasan belajar 47,61% 66,66% Menurut data tabel di atas, data awal sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata kelas adalah 54,29 dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 90. Ketuntasan belajar klasikal sebelum dilakukan tindakan adalah sebesar 47,61%. Setelah dilakukan tindakan siklus 1 dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME), terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan rerata kelas 65,71, nilai 25

tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 40. Ketuntasan belajar klasikal sebesar 66,66%. Paparan hasil belajar siswa dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat digambarkan dalam diagram berikut: 120 100 80 60 40 Data awal Siklus 1 20 0 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Presentase ketuntasan 4) Refleksi Diagram 4.1 Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 1 Diagram di atas menunjukkan bahwa 66,66% siswa yaitu 14 dari 21 siswa mangalami ketuntasan balajar, dan 33,33% siswa yaitu 7 dari 21 siswa tidak tuntas. Akan tetapi ketuntasan belajar Matematika tersebut belum mencapai target yang diinginkan, yang tercantum dalam indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya 75% dari ketuntasan belajar individual siswa. Setelah guru melakukan proses belajar dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) hasil belajar siswa menjadi mengalami 26

peningkatan. Terbukti 66,66% siswa mengalami ketuntasan belajar dengan nilai di atas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 60. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan pengamatan pada siklus 1 dapat diketahui bahwa proses pembelajaran berjalan cukup lancar sesuai dengan rencana dan telah meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sebesar 19,05%. Kekurangan pada siklus 1 akan diperbaiki pada siklus berikutnya, yaitu pada siklus 2. 4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 1) Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa. 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2012, dengan materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran. Guru menarik perhatian siswa dengan memperlihatkan buah semangka yang sudah dikenal oleh siswa. Guru memberi pertanyaan pada siswa untuk mengingat kembali pelajaran 27

pertemuan yang lalu. Guru mengadakan pre tes, kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Guru meminta tiap perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju ke depan. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Siswa diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Siswa dengan bimbingan guru membuat catatan tentang materi yang telah dipelajari. Pertemuan kedua dilakasanakan tanggal 05 Mei 2012, membahas materi yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru melakukan apersepsi, Siapa yang pernah melihat ibu memotong buah-buahan?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengiuti pelajaran. Guru mengadakan pre tes pada siswa, kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 28

3-4 orang secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk memecahkan permasalahan yang disajikan. Guru meminta tiap perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju ke depan. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi, yang dilakukan dengan menanyakan kepada siswa apakah kegiatan pembelajaran tadi mengasyikkan atau tidak, menyenangkan atau tidak. Penegasan, dilakukan dengan cara memnjelaskan kembali mengenai konsep pengurangan pecahan. Siswa deberi post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pengurangan pecahan. Siswa diberi tugas rumah untuk mengerjakan LKS. 29

3) Observasi a. Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus 2 ini, observer mengamati setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar pengamatan aktivitas siswa tersebut terdiri dari 8 indikator yang diamati yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 2 No Indikator Hasil yang Dicapai Jml Total Skor Ratarata Skor 1 2 3 4 1. Kesiapan siswa dalam belajar - - 11 10 73 3,48 Siswa 2 memperhatikan - 3 7 11 71 3,38 penjelasan guru 3 Menjawab pertanyaan - - 10 11 74 3,52 Siswa tertib saat 4. pembentukan - 1 8 12 74 3,52 kelompok 5. Aktif dalam diskusi kelompok - 3 8 10 70 3,33 Siswa 6. mempresentasikan - - 12 9 72 3,43 hasil kerja kelompok Siswa aktif dalam 7. mengeluarkan - 3 12 6 66 3,14 pendapat 8. Siswa menyimpulkan materi - - 12 9 72 3,43 Jumlah 572 Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 30

Rata-rata 3,40 Rata-rata persentase 85,11% Kategori Sangat Baik Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada tabel di atas pembelajaran Matematika dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) diperoleh rata-rata skor 3,40 dengan rata-rata persentase 85,11% masuk dalam kategori sangat baik. Melalui pengamatan aktivitas belajar siswa, pada siklus 2 ini mengalami peningkatan dibanding dengan siklus 2. Hal ini terlihat dari peningkatan skor di beberapa indikator. b. Hasil Belajar Siswa Pada akhir pembelajaran guru melakukan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus I2: Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2 No Hasil Belajar Siklus 1 Siklus 2 1 Nilai tertinggi 100 100 2 Nilai terendah 40 50 4 Rata-rata 65,71 71,90 5 Persentase ketuntasan belajar 66,66% 80,95% Peningkatan hasil belajar pada tiap siklus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Lebih jelasnya peningkatan data hasil belajar siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini: 31

120 100 80 60 40 Siklus 1 Siklus 2 20 0 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Presentase ketuntasan 4) Refleksi Diagram 4.2 Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 2 Dari tabel dan diagram batang di atas dapat diketahui bahwa pada siklus 2 rata-rata nilai tes siswa mengalami peningkatan dibanding dengan siklus 1. Nilai rata-rata mencapai 71,90 dan jumlah siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan yaitu 17 siswa dari 21 siswa atau sekitar 80,95%. Kriteria tingkat keberhasilan siswa pada siklus 2 masuk dalam kategori baik. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 2 telah mencapai indikator yang ditentukan yaitu ketuntasan minimal sebesar 75%. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 secara keseluruhan sangat baik dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan mampu menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME), sehingga aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa meningkat, 32

dampaknya kualitas pembelajaran Matematika juga meningkat. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berikutnya, antara lain ketertiban siswa dalam melaksanakan diskusi, pengelolaan kelas juga masih perlu ditingkatkan. 4.1.3 Hasil Analisis Data Berikut ini hasil aktivitas belajar siswa dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada siklus 1 dan siklus 2. Tabel 4.5 Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus 1 dan 2 No Pencapaian Siklus 1 Siklus 2 1 Rata-rata aktivitas belajar siswa 2,60 3,40 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus 1 adalah 2,60 dengan persentase 65,02%, pada siklus 2 menjadi 3,40 dengan persentase 85,11%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada aktivitas belajar siswa. siklus 2. Berikut ini hasil belajar siswa yang dimulai dari data awal, siklus 1, dan Tabel 4.6 Hasil Belajar Data Awal, Siklus 1, dan Siklus 2 No Pencapaian Data awal Siklus 1 Siklus 2 1 Nilai rata-rata 54,29 65,71 71,90 2 Nilai terendah 20 40 50 3 Nilai tertinggi 90 100 100 4 Siswa yang tidak tuntas 11 (52,38%) 7 (33,33%) 4 (19,04%) 5 Siswa yang tuntas 10 (47,61%) 14 (66,66%) 17 (80,95%) 6 Persentase ketuntasan 47,61% 66,66% 80,95% 33

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data awal menunjukkan nilai rata-rata 54,29 sehingga siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Setelah dilaksanakan pembelajaran Matematika menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terjadi peningkatan pada siklus 1 yaitu 65,71 dan dengan presentase 66,66% siswa tuntas belajar. Pada siklus 2 terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari 65,71 pada siklus 1 menjadi 71,90 pada siklus 2. Persentase ketuntasan belajar pada siklus 2 adalah 80,95%. Berikut ini disajikan diagram tentang perolehan data hasil belajar siswa. 120 100 80 60 40 20 0 Data awal Siklus 1 Siklus 2 Nilai rata-rata Nilai terendah Nilai tertinggi Siswa yang tidak tuntas belajar Siswa yang tuntas belajar Presentase ketuntasan belajar Diagram 4.3 Hasil Belajar Data Awal, Siklus 1, dan Siklus 2 34

4.2 Pembahasan 4.2.1 Pemaknaan Temuan penelitian Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi aktivitas belajar siswa dan hasil belajar pada setiap siklusnya dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). 1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa a. Siklus 1 Pada siklus I observer mengamati setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Dalam lembar pengamatan aktivitas belajar siswa tersebut, terdapat delapan indikator yang diamati. Pada indikator siswa memperhatikan penjelasan guru, rata-rata mendapat kategori baik. Siswa bekerjasama dalam kelompok dan aktif dalam kegiatan kelompok mendapat kategori baik, siswa berani mengemukakan pendapat, serta mengajukan pertanyaan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) meningkat dibanding sebelum dilakukan tindakan. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan evaluasi dengan baik. Semua siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Siswa dapat menyelesaikan soal sesuai batas waktu yang ditentukan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari pembelajaran sebelumnya. 35

b. Siklus 2 Pada siklus 2 setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa terus dipantau peningkatannya. Observer mengamati aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Dalam lembar pengamatan tersebut, terdapat delapan indikator yang diamati. Pada indikator siswa memperhatikan penjelasan guru mendapat kategori sangat baik. Beberapa siswa terlibat dalam penggunaan alat peraga sehingga siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan salah satu kegunaan media pembelajaran yaitu dapat enimbulkan kegairahan belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar (Daryanto, 2010:5). Siswa bekerjasama dalam kelompok dan aktif dalam kelompok mendapat kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran meningkat dibanding pembelajaran pada siklus 2. Hal ini terlihat dari peningkatan skor beberapa indikator. Dari pengamatan tesebut sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan guru dengan sangat baik, siswa melakukan diskusi sesuai petunjuk guru. Siswa dapat bekerjasama dengan baik, tidak ragu-ragu lagi dalam mengeluarkan pendapat. Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok. Pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan dengan sangat baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2006:88), bahwa meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan dapat 36

dilakukan dengan cara merangkum inti pelajaran atau menarik suatu kesimpulan. Setelah itu siswa mengerjakan evaluasi dengan sangat baik. Semua siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Siswa dapat menyelesaikan soal sesuai batas waktu yang ditentukan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari pembelajaran sebelumnya. 2) Hasil Belajar Siswa Pada siklus 1 mengalami peningkatan hasil belajar dibanding dengan hasil belajar pada data awal sebelum dilakukan tindakan. Hasil belajar siklus 1 nilai rata-rata kelas adalah 65,71 dengan nilai terendah 40 serta nilai tertinggi sebesar 100. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh siswa adalah 66,66% dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa dari 21 siswa. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus I masuk dalam kategori baik. Pada siklus 2 mengalami peningkatan hasil belajar dibanding dengan hasil belajar pada siklus 1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus 2 mencapai 71,90 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi sebesar 100. Ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh sebesar 80,95% dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 dari 21 siswa. Pada siklus 2 kriteria tingkat keberhasilan belajar masuk dalam kategori baik. Berdasarkan data di atas hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika mengalami peningkatan yang signifikan dari tiap siklusnya. Pada siklus 1 ketuntasan hasil belajar mencapai 66,66% dan pada siklus 2 37

mencapai 80,95%. Kenaikan tersebut mencapai 14,29%. Pencapaian ketuntasan belajar tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2004:114), bahwa dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang postitif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). 4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian Dalam penelitian yang telah dilakukan jelas bahwa terjadi adanya peningkatan baik itu berupa aktivitas belajar siswa maupun hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat membuktikan bahwa dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika meningkat setelah menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi selama pelaksanaan penelitian terjadi karena: 1) Guru mengaitkan pembelajaran dengan masalah kontekstual 2) Guru menggunakan media berupa benda nyata untuk menarik minat siswa 3) Keaktifan siswa dalam kelompok. 38