BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Skala Sikap Prososial Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, juga merupakan makhluk sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

sambil kedua tangan didepan mulut.

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber.

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

Usia : Test Lokomotor Skill Kriteria Penilaian Percobaan 1 Percobaan 2 Skor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1 STANDAR INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U)

Lampiran 1. Tanggal : No. responden : Tanda tangan : Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN / ORANGTUA / KELUARGA PASIEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 MODUL LATIHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Suruh merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Dusun Mesu Desa Suruh Kecamatan Suruh, Kab. Semarang. Sekolah ini sekolah yang cukup favorit di kecamatan Suruh, namun letaknya berada di lingkungan yang jauh dari keramaian sehingga mendukung proses belajar mengajar, sehingga mendukung kelancaran proses kegiatan belajar mengajar. B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah 20 siswa. Dari 20 siswa tersebut penulis memilih secara random yang penulis bagi menjadi 2 kelompok yaitu 10 siswa masuk ke dalam kelompok eksperimen dan 10 siswa masuk ke dalam kelompok kontrol. Berikut ini adalah deskripsi subjek penelitian pada kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan umur dan jenis kelamin. Tabel 4.1 Diskripsi Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Dilihat Dari Umur Dan Jenis Kelamin No Nama Kelompok Jenis Kelamin Umur 1. AP Eksperimen Laki-laki 13 tahun 2. AWU Eksperimen Laki-laki 13 tahun 3. AF Eksperimen Perempuan 12 tahun 4. BAS Eksperimen Laki-laki 15 tahun 5. EPA Eksperimen Perempuan 14 tahun 6. ES Eksperimen Perempuan 13tahun 7. LI Eksperimen Perempuan 13 tahun 8. RP Eksperimen Laki-laki 12 tahun 9. SAS Ekperimen Perempuan 13 tahun 41

10. STY Eksperimen Laki-laki 13 tahun 11. AS Kontrol Laki-laki 13 tahun 12 AYM Kontrol Laki-laki 13 tahun 13. FAL Kontrol Laki-laki 13 tahun 14 FSH Kontrol Laki-laki 15 tahun 15. IMR Kontrol Perempuan 13 tahun 16 MS Kontrol Perempuan 13 tahun 17. MFR Kontrol Laki-laki 13 tahun 18. MSCD Kontrol Laki-laki 13 tahun 19. RBAP Kontrol Laki-laki 14 tahun 20 TH Kontrol Perempuan 13 tahun Berdasarkan tabel 4.1. dapat dijelaskan bahwa dari 20 siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 10 siswa masuk ke dalam kelompok ekperimen dan 10 siswa masuk ke dalam kelompok kontrol. Dilihat dari jenis kelaminnya jumlah siswa laki-laki yang masuk ke dalam kelompok eksperimen adalah 5 siswa dan 5 siswa masuk ke dalam kelompok kontrol. Jumlah siswa perempuan yang masuk dalam kelompok kontrol adalah 3 siswa dan jumlah siswa laki-laki yang masuk dalam kelompok kontrol adalah 7 siswa. Sedangkan dilihat berdasarkan umur pada kelompok eksperimen berkisar antara umur12-15 tahun. Ada 2 siswa yang berumur 12 tahun, ada 6 siswa yang berumur 13 tahun, ada 1 siswa berusia 14 tahun, dan 1 siswa berusia 15 tahun. Sedangkan umur pada kelompok kontrol berkisar antara 13-15 tahun, yaitu 8 siswa berusia 13 tahun, 1 siswa berusia 14 tahun, dan 1 siswa berusia 15 tahun. Tabel 4.2 Skor Pre test Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Nama Aspek Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Total Kategori Ek Ko Ek Ko Ek Ko Ek Ko Ek Ko Ek Ko Ek Ko Ek Ko Ek Ko 1. AP AS 7 5 13 10 8 9 12 8 6 8 14 20 60 60 2 2 2. AW AL 6 6 7 10 5 6 6 9 5 6 10 11 39 48 1 2 3. AF FA 8 6 12 13 7 7 8 12 8 9 13 16 56 63 2 2 4. BA FS 6 6 7 8 5 7 8 8 5 6 15 16 46 51 2 2 5. EP IM 4 5 9 8 4 5 7 8 6 6 11 11 41 43 1 1 6. ES MS 7 7 11 12 6 6 9 10 8 7 13 16 54 58 2 2 42

7. LI MF 4 6 10 7 5 5 5 8 7 6 11 15 42 47 1 2 8. RP MC 7 7 7 10 5 7 6 9 8 7 16 16 49 56 2 2 9. SA RB 5 5 9 7 7 7 7 7 9 6 14 8 51 40 2 1 10 ST TH 5 6 7 8 4 5 6 7 5 4 9 7 36 37 1 1 Jumlah 59 59 92 93 56 64 74 86 67 65 126 136 474 503 Keterangan: Ek = kelompok eksperimen 1 = sangat rendah (25-44) 2 = rendah (45-64) 3 = Sedang (65-84) 4 = Tinggi (85-104) 5 = Sangat Tinggi (105-125) Ko = kelompok kontrol Aspek 1 = Membantu orang lain ditetapkan atas kehadiran orang lain Aspek 2 = Membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang lain Aspek 3 = Membantu orang lain ketika orang lain dalam situasi genting Aspek 4 = Perilaku prososial emosional Aspek 5 = Membantu orang lain ketika diminta Aspek 6 = Perilaku Altruisme Dari tabel 4.2 yaitu tabel pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat 20 siswa yang masuk dalam kategori perilaku prososial rendah dan sangat rendah, dan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 10 kelompok masuk dalam kelompok eksperimen dan 10 siswa masuk dalam kelompok kontrol. Dilihat dari kategori perilaku prososial siswa yang masuk dalam kelompok eksperimen yang berkategori prososial rendah ada 6 siswa, dan 4 siswa yang berkategori prososial sangat rendah. Sedangkan siswa yang masuk dalam kelompok kontrol yang berkategori prososial rendah ada 7 siswa dan 3 siswa masuk dalam kategori perilaku prososial sangat rendah. Kategori skor perilaku prososial kedua kelompok tersebut diuji homogenitas untuk mengetahui kriteria homogen atau tidaknya kedua kelompok. Dikatakan homogen apabila hasil analisis menghasilkan Asymp. 43

Sig. (2-tailed)>0,050. Tabel 4.3. dibawah ini merupakan uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol: Tabel 4.3 Uji Homogenitas Perilaku Prososial Antara Kelompok Eksperimen dan Kontrol Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Pre Test Eksperimen 10 11.00 110.00 Kontrol 10 10.00 100.00 Total 20 Test Statistics b Pre test Mann-Whitney U 45.000 Wilcoxon W 100.000 Z -.457 Asymp. Sig. (2-.648 tailed) Exact Sig. [2*(1-.739 a tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh hasil yaitu Asymp. Sig. (2-tailed) 0.648>0.050, sedangkan mean rank kelompok eksperimen 11,00 adalah dan mean rank kelompok kontrol adalah 10,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga penulis dapat melanjutkan penelitian ini. C. Pelaksanaan Penelitian 1. Tes Awal (Pre-Test) Pre test dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2012 dengan menyebar skala sikap tentang perilaku prososial yang terdiri dari 25 item pernyataan. 44

Skala sikap ini dibagikan kepada 35 siswa di kelas VIII D dan dari hasil penyebaran skala sikap tersebut siswa yang masuk dalam kategori perilaku prososial rendah dan sangat rendah terdiri dari 20 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 10 siswa sebagai kelompok kontrol. Kemudian kelompok eksperimen akan diberi layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik permainan. 2. Perlakuan (Treatment) Treatment diberikan dengan memberi layanan secara berkelanjutan menggunakan teknik permainan sesuai dengan jadwal yang disepakati antara penulis dengan siswa yaitu hari Kamis dan Sabtu. Kegiatan eksperimen dilaksanakan 8 kali pertemuan yaitu mulai tanggal 28 Februari 2013 sampai 23 Maret 2013. Layanan ini dikatakan berhasil apabila siswa menunjukkan antusiasme dalam mengikuti kegiatan dan siswa dapat meningkatkan perilaku prososial siswa di sekolah. Adapun sesi permainannya sebagai berikut: a. Permainan pertama yaitu See Our Feet dengan topik permasalahan Sikap Kerjasama Perlu Ditumbuhkan Demi Menolong Orang Lain dilaksakan pada hari Kamis, 28 Februari 2013. Tujuan dari permainan See Our Feet adalah siswa dapat memberikan contoh perilaku tolong menolong dengan orang lain, siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, siswa dapat mengerjakan perbuatan yang mengutamakan kepentingan bersama/kelompok. Dalam 45

melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis melakukan perkenalan dengan siswa diikuti oleh perkenalan para siswa dengan tujuan supaya penulis dan siswa bisa lebih akrab sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Setelah itu, penulis menyampaikan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok diikuti penyampaian asas-asas bimbingan kelompok dan aturan pelaksanaan bimbingan kelompok. Hal ini diharapkan supaya siswa mengerti mengenai aturan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, tujuan dilaksanakannya bimbingan kelompok, maupun asas-asas yang ada dalam bimbingan kelompok sehingga siswa lebih bersungguhsungguh dalam mengikuti kegiatan layanan. Setelah siswa mengerti mengenai aturan pelaksanaan bimbingan kelompok, maka bersama dengan siswa penulis melakukan kontrak waktu. Hasil kontrak waktu adalah pelaksanaan kegiatan layanan dilakukan setiap hari Kamis dan Sabtu setelah pulang sekolah yaitu setiap Kamis jam 12.30-13.15 dan setiap hari Sabtu jam 12.15-13.00. Setelah mengadakan kontrak waktu, maka penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan layanan diikuti penyampaian cakupan materi dan uraian kegiatan. 46

2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai penting atau tidaknya tolong menolong dengan orang lain. Penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan See Our Feet. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan See Our Feet adalah sebagai berikut: a. Peseta dibagi dalam dua kelompok menjadi 2 sap ke belakang b. Ikat masing-masing kaki kanan dengan kaki kiri teman yang di sampingnya c. Bergerak dari START sampai FINISH 47

Gambar 4.1 Siswa Mengikat Kaki Para Anggota Kelompok Untuk Mengikuti Permainan See Our Feet Gambar 4.2 Siswa Melakukan Permainan See Our Feet Setelah siswa melakukan permainan See Our Feet, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan See Our Feet yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan See Our Feet. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan See Our Feet, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan See Our Feet. Selanjutnya penulis menyampaikan materi 48

mengenai Kerjasama Perlu Ditumbuhkan Demi Menolong Orang Lain. Pelaksanaan tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya bekerjasama untuk menolong orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai manfaat kerjasama untuk menolong orang lain. Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangakian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan yang diberikan siswa adalah senang karena sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan layanan dengan teknik permainan ini, selain itu siswa juga senang dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan. Setelah melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan Roll Over dengan topik layanan 49

Menolong Orang Lain Dapat Diawali Dari Empati. Untuk mengakhiri kegiatan layanan penulis mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Selama kegiatan permainan See Our Feet berlangsung siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi. Kerja sama antar anggota kelompok terbentuk dengan baik. Dalam permainan ini penulis memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan para anggota kelompok dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, peneliti menyampaikan materi berkenaan dengan Kerjasama Perlu Ditumbuhkan Demi Menolong Orang Lain. Sehingga setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan See Our Feet, maka siswa juga memperoleh materi mengenai perlunya menumbuhkan perilaku kerjasama dalam menolong orang lain, oleh karena itu diharapkan siswa dapat mengaplikasikan kegiatan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui hasil pengamatan yang penulis lakukan sebelum kegiatan layanan berlangsung yaitu sewaktu siswa sedang istirahat, para siswa menunjukkan perilaku prososial yang rendah. Hal itu dibuktikan dengan perilaku siswa laki-laki dan perempuan yang 50

tidak mau bermain bersama-sama mereka cenderung saling mengejek, dan ada beberapa siswa yang memalak temannya sewaktu istirahat. Namun antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan kalau kegiatan yang pertama dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Melalui permainan See Our Feet kerjasama antar siswa dapat terbentuk sehingga sikap kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. b. Permainan ke dua yaitu Roll Over dengan topik permasalahan Menolong Orang Lain Dapat Diawali Dari Empati, dilaksanakan pada hari Sabtu 2 Maret 2013 Pada pertemuan ke dua ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Roll Over. Tujuan dari permainan Roll Over adalah siswa dapat menjelaskan manfaat tolong menolong demi kepentingan bersama/kelompok, siwa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, dan siswa dapat mengerjakan perbuatan yang mengutamakan kepentingan bersama/kelompok. 51

Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap yaitu eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih 52

bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai penting atau tidaknya tolong menolong dengan orang lain. Penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan Roll Over. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan Roll Over adalah sebagai berikut: a. Peserta dibagi berkelompok b. Dibuat garis awal dan garis akhir berjarak 3 m. Di garis akhir, untuk setiap kelompok diletakkan 3 buah tali rafia berbeda warna (merah, hijau, kuning) berukuran sekitar 10 meter/tali c. Setiap kelompok berada di tempat masing-masing pada garis awal d. Penulis berdiri di depan dan siap memulai acara e. Setelah aba-aba dimulai, setiap anak (pemain) pertama dalam kelompok maju mengambil tali warna merah dan dibawa kepada kelompok masing-masing f. Lalu, semua anggota kelompok mengikat diri mereka untuk menjadi satu tali rafia tadi di bagian dada sampai habis. Ujung tali dan pangkal tali disatukan (diikat) g. Setelah itu mereka bergerak lagi bersama-sama mengambil tali kedua warna hijau dan kembali lagi ke garis awal untuk mengikat bagian pinggang. h. Proses berikutnya persis nomor 7, tetapi talinya berwarna kuning dan yang diikat adalah bagian kaki i. Selanjutnya mereka harus membuka talinya, mulai dari bagian 53

dada, pinggang, dan kaki. Talinya kemudian digulung rapi kembali seperti semula menjadi tiga lagi dan diletakkan ke garis akhir j. Pemenangnya adalah kelompok yang lebih dahulu berhasil melewati semua proses hingga akhir. Gambar 4.3 Siswa Melakukan Permainan Roll Over Setelah siswa melakukan permainan Roll Over, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Roll Over yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Roll Over. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan Roll Over, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan Roll Over. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Menolong Orang Lain Dapat Diawali Dari Empati. 54

Pelaksanaan tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya tolong menolong dengan orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai menolong orang lain dapat dilakukan dalam hal apa saja dan menolong orang lain dapat diawali dari empati terlebih dahulu. Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangakian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan yang diberikan siswa adalah senang karena sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan layanan seperti teknik permainan ini selain itu siswa juga senang dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan. Setelah melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan Giring Bola dengan topik layanan Rela Berkorban Demi Menolong Orang Lain. Untuk mengakhiri kegiatan 55

layanan penulis mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada Guru Pembimbing, para siswa cenderung menunjukkan perilaku indisipliner yang mengarah pada perilaku antisosial, seperti siswa gaduh di dalam kelas, tidak menghormati Guru yang sedang memberikan materi pelajaran. Untuk menanamkan perilaku prososial siswa, penulis mengajak siswa untuk bermain Roll Over. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan kalau kegiatan layanan yang ke dua dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Melalui permainan Roll Over kerjasama antar siswa dapat terbentuk yang nantinya sikap kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama kegiatan permainan Roll Over berlangsung siswa terlihat senang dalam mengikuti kegiatan. Kerja sama antar teman dalam menghadapi rintangan dengan cara tubuhnya diikat bersamasama dan berjalan bersama-sama dapat diatasi dengan baik. Dalam 56

permainan ini penulis memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan secara lancar dan supaya para anggota kelompok aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, penulis menyampaikan materi tentang Menolong Orang Lain Dapat Diawali Dari Empati. Setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan Roll Over, maka siswa juga memperoleh materi tentang menolong orang lain dapat diawali dari empati, sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. c. Permainan ke tiga yaitu Giring Bola dengan topik permasalahan Rela Berkorban Demi Menolong Orang Lain, dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Maret 2013 Pada pertemuan ke tiga ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Giring Bola. Tujuan dari permainan Giring Bola adalah siswa dapat memberikan contoh sikap menolong orang lain, siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, dan siswa dapat mengerjakan perbuatan yang mengutamakan kepentingan bersama Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan 57

Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai penting atau tidaknya tolong menolong dengan orang lain. Penulis memberikan instruksi mengenai tata cara 58

permainan Giring Bola. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan Giring Bola adalah sebagai berikut: a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan membagikan satu bola kepada setiap kelompok b. Tugas setiap kelompok adalah menggiring bola menggunakan punggung dari titik START sampai FINISH c. Pasangan pertama memulai lomba dari titik START sampai FINISH dan dilanjutkan oleh pasangan berikutbya dari titik FINISH ke START, begitu seterusnya sampai semua pasangan mendapat giliran d. Jika ada pasangan yang menjatuhkan bola, maka pasangan itu harus mengulangi dari awal e. Kelompok yang cepat menyelesaikan lomba adalah pemenangnya. Gambar 4.4 Siswa Dari Titik Start Melakukan Permainan Giring Bola 59

Gambar 4.5 Siswa Melakukan Permainan Giring Bola Setelah siswa melakukan permainan Giring Bola, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Giring Bola yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Giring Bola. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan Giring Bola, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan Giring Bola. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Rela Berkorban Demi Menolong Orang Lain tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya tolong menolong dengan orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai pentingnya rela berkorban demi menolong orang lain. 60

Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan yang diberikan siswa adalah senang karena sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan layanan seperti permainan ini selain itu siswa juga senang dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan. Setelah penulis melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat dengan topik layanan Menolong Orang Lain Tanpa Pilih Kasih. Untuk mengakhiri kegiatan layanan peneliti mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada Guru Pembimbing, para siswa cenderung menunjukkan perilaku indisipliner yang mengarah pada perilaku antisosial, seperti siswa 61

gaduh di dalam kelas, tidak menghormati Guru yang sedang memberikan materi pelajaran. Untuk menanamkan perilaku prososial siswa, penulis mengajak siswa untuk bermain Giring Bola. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan kalau kegiatan layanan yang ke tiga dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Melalui permainan Giring Bola kerjasama antar siswa dapat terbentuk yang nantinya sikap kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama kegiatan permainan Giring Bola berlangsung siswa terlihat senang dalam mengikuti kegiatan. Kerja sama antar teman dalam menggiring bola dengan punggung dapat diatasi dengan baik. Dalam permainan ini penulis memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan secara lancar dan supaya para anggota kelompok aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. 62

Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, penulis menyampaikan materi tentang Rela Berkorban Demi Menolong Orang Lain. Setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan Menggiring Bola, maka siswa juga memperoleh materi tentang rela berkorban demi menolong orang lain sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. b. Permainan ke empat yaitu Perjalanan Tiga Orang Cacat dengan topik permasalahan Menolong Orang Lain Tanpa Pilih Kasih, dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2013 Pada pertemuan ke empat ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat. Tujuan dari permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat adalah siswa dapat menjelakan manfaat tolong menolong dengan temannya, siswa dapat menunjukkan perilaku tolong menolong dengan temannya, siswa dapat mempraktekkan perilaku tolong menolong dalam kehidupan seharihari. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, 63

selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai penting atau tidaknya tolong menolong dengan orang lain. Penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat. Adapun langkahlangkah dalam pelaksanaan permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat adalah sebagai berikut: Peserta diminta membentuk 64

kelompok berjumlah tiga orang, setiap orang dalam kelompok itu akan berperan sebagai si tuli, si lumpuh, dan si buta, tugas mereka adalah berjalan melewati jalur lintasan yang berpelintang secara bersama-sama, si tuli tidak bisa mendengar, tetapi masih bisa bersuara, si buta tidak bisa melihat, tetapi masih bisa mendengar dan berbicara, sedangkan si lumpuh masih bisa melihat, berbicara dan mendengar. Gambar 4.6 Siswa Melakukan PermainanTiga Orang Cacat Setelah siswa melakukan permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan 65

Perjalanan Tiga Orang Cacat. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Menolong Orang Lain Tanpa Pilih Kasih. Tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya tolong menolong dengan orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai pentingnya rela berkorban demi menolong orang lain. Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangakian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan yang diberikan siswa adalah senang karena dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan. Setelah penulis melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan The Longest Tie dengan topik layanan Memupuk Rasa Dermawan. Untuk mengakhiri kegiatan layanan penulis mengucapkan terima kasih 66

kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama istirahat berlangsung para siswa cenderung menunjukkan perilaku prososial yang rendah seperti siswa tidak mau berbagi kepada temannya terlihat ada beberapa siswa yang membentuk genk dan tidak mau bergaul dengan temannya yang lain. Untuk menanamkan perilaku prososial siswa, penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Tiga Orang Cacat. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan kalau kegiatan layanan yang ke empat dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Melalui permainan Tiga Orang Cacat para siswa dapat belajar membentuk kerjasama antar siswa sehingga nantinya perilaku kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama kegiatan permainan Tiga Orang Cacat berlangsung siswa terlihat senang dalam mengikuti kegiatan. Kerja sama antar teman dalam menghadapi rintangan dengan cara ada satu siswa berperan sebagai si tuli, satu siswa berperan sebagai si buta, dan 67

satu orang berperan sebagai si lumpuh dan mereka berjalan melewati lintasan yang ada rintangannya namun pada akhirnya mereka dapat mengatasi rintangan dengan baik hingga sampai berjalan sampai FINISH. Dalam permainan ini penulis memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan secara lancar dan supaya para anggota kelompok aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, penulis menyampaikan materi tentang Menolong Orang Lain Tanpa Pilih Kasih. Setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan Perjalanan Tiga Orang Cacat, maka siswa juga memperoleh materi tentang menolong orang lain tanpa pilih kasih, sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. c. Permainan ke lima yaitu The Longest Tie dengan topik permasalahan Memupuk Rasa Dermawan, dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Maret 2013 Pada pertemuan ke lima ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan The Longest Tie. Tujuan dari permainan The Longest Tie adalah siswa dapat menjelakan manfaat perilaku dermawan, siswa dapat menunjukkan perilaku dermawan dengan 68

temannya, siswa dapat mengaplikasikan perilaku dermawan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. 69

Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai apa yang dimaksud dengan perilaku dermawan itu, dan kepada siapa saja kita perlu berperilaku dermawan. Selanjutnya penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan The Longest Tie. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan The Longest Tie adalah sebagai berikut: 1. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 siswa) 2. Peserta membuat rangkaian dari barang-barang milik sendiri dan anggota kelompoknya. Gambar 4.7 Siswa Melakukan Permainan The Longest Tie Setelah siswa melakukan permainan The Longest Tie, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan The Longest Tie yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok 70

mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Perjalanan The Longest Tie. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan The Longest Tie, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan The Longest Tie. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Memupuk Rasa Dermawan. Tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya tolong menolong dengan orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai pentingnya bersikap dermawan dengan orang lain. Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangakian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan yang diberikan siswa adalah senang karena sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan layanan seperti bimbingan kelompok ini selain itu siswa juga 71

senang dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan. Setelah melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan Memindahkan Botol Dengan Tali dengan topik layanan Menumbuhkan Kepedulian Untuk Menolong Orang Lain. Untuk mengakhiri kegiatan layanan penulis mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama istirahat berlangsung para siswa cenderung menunjukkan perilaku prosoial yang rendah seperti suka mengejek antara teman satu dengan yang lain, antara siswa laki-laki dan perempuan tidak terjadi kekompakkan. Untuk menanamkan perilaku prososial siswa, penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan The Longest Tie. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa kegiatan layanan yang ke lima dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Melalui permainan The Longest Tie para siswa dapat 72

belajar membentuk kerjasama antar siswa sehingga nantinya perilaku kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama kegiatan permainan The Longest Tie berlangsung siswa terlihat senang dalam mengikuti kegiatan. Kerja sama antar teman dalam menyelesaikan permainan untuk mengorbankan barang milik pribadinya demi kepentingan anggota kelompok cukup bagus, hal tersebut terlihat para siswa rela mencopot tali sepatu dan ikat pinggangnya demi kepentingan kelompoknya. Dalam permainan ini penulis memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan secara lancar dan supaya para anggota kelompok aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, penulis menyampaikan materi tentang Memupuk Rasa Dermawan. Setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan The Longest Tie, maka siswa juga memperoleh materi tentang memupuk rasa dermawan, sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan seharihari. 73

f. Permainan ke enam yaitu Memindahkan Botol Dengan Tali dengan topik permasalahan Menumbuhkan Kepedulian Untuk Menolong Orang Lain, dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 Pada pertemuan ke enam ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Memindahkan Botol Dengan Tali. Tujuan dari permainan Memindahkan Botol Dengan Tali adalah siswa dapat menjelakan manfaat perilaku tolong menolong dengan orang lain, siswa dapat menunjukkan contoh perilaku tolong menolong, siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah peneliti menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 74

2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai apa yang dimaksud dengan perilaku dermawan itu, dan kepada siapa saja kita perlu berperilaku dermawan. Selanjutnya penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan Memindahkan Botol Dengan Tali. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan Memindahkan Botol Dengan Tali adalah sebagai berikut: 1. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok 2. Minta peserta berdiri melingkar dan taruh botol minum di tengah-tengahnya 3. Bagikan satu rafia untuk setiap dua orang peserta 75

4. Tugas masing-masing kelompok adalah memindahkan botol dari tempat mereka berdiri ke tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakan peraturannya adalah peserta tidak boleh mengikatkan tali ke botol 5. Jika di tengah perjalanan botol jatuh, maka kelompok tersebut harus mengulang lagi dari awal 6. Kelompok yang berhasil memindahkan botol dengan waktu paling singkat adalah pemenangnya. Gambar 4.8 Siswa Melakukan Permainan Memindahkan Botol Dengan Tali Setelah siswa melakukan permainan Memindahkan Botol Dengan Tali, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Memindahkan Botol Dengan Tali yang telah dilakukan oleh 76

siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Perjalanan Memindahkan Botol Dengan Tali. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan Memindahkan Botol Dengan Tali, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan Memindahkan Botol Dengan Tali. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Menumbuhkan Sikap Kepedulian Untuk Menolong Orang Lain. Tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya tolong menolong dengan orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai pentingnya berperilaku dermawan dengan orang lain. Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangakian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan 77

yang diberikan siswa adalah senang karena dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan. Setelah melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan Our Picture dengan topik layanan Beramal Itu Banyak Manfaatnya. Untuk mengakhiri kegiatan layanan penulis mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama istirahat berlangsung para siswa cenderung menunjukkan perilaku anti sosial yang cenderung menyimpang dari perilaku prososial seperti para siswa membentuk genk, membolos dan tidak mengikuti pelajaran. Untuk menanamkan perilaku prososial siswa, penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Memindahkan Botol Dengan Tali. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan kalau kegiatan layanan yang ke enam dapat berjalan dengan lancar 78

sesuai dengan tujuan. Melalui permainan Memindahkan Botol Dengan Tali para siswa dapat belajar membentuk kerjasama antar siswa sehingga nantinya sikap kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama kegiatan permainan Memindahkan Botol Dengan Tali berlangsung siswa terlihat senang dalam mengikuti kegiatan. Kerja sama antar teman dalam menyelesaikan permainan dengan cara memindahkan botol dengan tali dari titik start sampai finish tapi tidak boleh diikat berjalan dengan baik. Dalam permainan ini peneliti memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan secara lancar dan supaya para anggota kelompok aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, penulis menyampaikan materi tentang Menumbuhkan Kepedulian Untuk Menolong Orang Lain. Setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan Memindahkan Botol Dengan Tali, maka siswa juga memperoleh materi tentang menumbuhkan kepedulian untuk menolong orang lain, sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan sikap tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. 79

g. Permainan ke tujuh yaitu Our Picture derngan topik permasalahan Beramal Itu Banyak Manfaatnya, dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Maret 2013 Pada pertemuan ke tujuh ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Our Picture. Tujuan dari permainan Our Picture adalah siswa dapat menjelakan manfaat beramal, siswa dapat menunjukkan contoh sikap beramal terhadap orang lain, siswa dapat mempraktekkan perbuatan beramal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan 80

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai apa yang dimaksud dengan beramal itu, dan kepada siapa saja kita perlu beramal. Selanjutnya penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan Our Picture. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan Memindahkan Botol Dengan Tali adalah sebagai berikut: 1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok 2. Semua anggota di dalam kelompok tidak boleh berbicara 3. Peserta 1 menggambar 1x goresan, dilanjutkan dengan peserta 2, 3, 4, dst apabila telah selesai maka kembali kepada peserta nomor 1 lagi. 81

Gambar 4.9 Siswa Dibagi Menjadi 2 Kelompok Untuk Mengikuti Permainan Our Picture Gambar 4.10 Siswa Melakukan Permainan Our Picture Setelah siswa melakukan permainan Our Picture, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Our Picture yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Our Picture. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan Our Picture, maka penulis menunujuk 82

salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan Our Picture. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Beramal Itu Banyak Manfaatnya. Tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap konfirmasi adalah: penulis memberikan umpan balik dan penguatan mengenai pentingnya beramal dengan orang lain. Setelah itu penulis membenarkan jawaban siswa mengenai pentingnya beramal dengan orang lain. Setelah kegiatan berjalan selama waktu yang telah disepakati yaitu 45 menit, maka tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran. Adapun rangakian kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran adalah sebagai berikut: penulis menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan layanan akan berakhir sehingga bersama dengan siswa penulis membuat rangkuman mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menanyakan kesan-kesan dari siswa mengenai kegiatan layanan yang telah dilaksanakan. Sebagian besar kesan-kesan yang diberikan siswa adalah senang karena dapat bekerja sama dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok permainan sehingga bisa lebih akrab dengan teman-temannya Setelah melakukan penilaian mengenai proses pelaksanaan kegiatan layanan, maka penulis membahas kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu permainan Menyeberang Sungai dengan topik layanan Menolong Orang Lain Akan Mendatangkan Kebaikan Bagi 83

Diri Kita. Untuk mengakhiri kegiatan layanan peneliti mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah mengikuti kegiatan layanan dengan baik dan diikuti dengan doa. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama istirahat berlangsung para siswa cenderung menunjukkan perilaku anti sosial yang cenderung menyimpang dari perilaku prososial seperti para siswa membentuk genk, membolos dan tidak menikuti pelajaran. Untuk menanamkan perilaku prososial siswa, penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Our Picture. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan cukup baik hal ini dibuktikan dengan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan, partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan layanan juga baik yaitu adanya kerjasama yang baik oleh anggota kelompok, pelaksanaan kegiatan juga baik dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan apapun. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa kegiatan layanan yang ke tujuh dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Melalui permainan Our Picture para siswa dapat belajar membentuk kerjasama antar siswa sehingga nantinya kerja sama tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama permainan Our Picture berlangsung siswa terlihat senang dalam mengikuti kegiatan. Kerja sama antar teman dalam menyelesaikan permainan Our Picture berjalan dengan baik yaitu anggota kelompok menyelesaikan goresan hingga membentuk suatu gambar tapi antar anggota kelompok tidak boleh berbicara. Dalam 84

permainan ini penulis memberikan instruksi bahwa di akhir kegiatan ada kelompok yang menang dan kalah sehingga ke dua kelompok berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Hal ini juga memacu supaya kegiatan bisa berjalan secara lancar dan supaya para anggota kelompok aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan permainan ini. Setelah permainan selesai sambil siswa beristirahat, penulis menyampaikan materi tentang Beramal Itu Banyak Manfaatnya. Setelah siswa mengalami proses kerja sama secara langsung melalui permainan Our Picture, maka siswa juga memperoleh materi tentang menumbuhkan kepedulian untuk menolong orang lain, sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. h. Permainan ke delapan yaitu Menyeberang Sungai dengan topik permasalahan Menolong Orang Lain Akan Mendatangkan Kebaikan Bagi Diri Kita, dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2013 Pada pertemuan yang terakhir ini penulis mengajak siswa untuk melakukan permainan Menyeberang Sungai. Tujuan dari permainan Menyeberang Sungai adalah siswa dapat menjelakan manfaat tolong menolong dengan orang lain, siswa dapat menunjukkan contoh perilaku tolong menolong, siswa dapat mengaplikasikan perilaku tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok, ada beberapa langkah yaitu: 85

1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini penulis mengucapkan salam kepada siswa, penulis memberikan keikutsertaan secara sukarela dalam memberikan layanan kepada siswa. Dan diikuti penulis membuka kegiatan dengan rapport yaitu membangun hubungan baik, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan appersepsi yaitu dengan memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu penulis menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan layanan, dan yang terakhir adalah penulis menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan. 2. Tahap Peralihan Pada tahap ini penulis menanyakan kesiapan siswa dalam memasuki tahap kegiatan. Selain itu penulis juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelaksanaan kegiatan layanan. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi, tahap elaborasi, dan tahap konfirmasi. Adapun rangkaian kegiatan dalam tahap eksplorasi yaitu: Melakukan ice breaking dengan tujuan siswa supaya siswa lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan kelompok. Menanyakan kepada siswa mengenai apa yang dimaksud dengan sikap dermawan 86

itu, dan kepada siapa saja kita perlu bersikap dermawan. Selanjutnya penulis memberikan instruksi mengenai tata cara permainan Menyeberang Sungai. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan permainan Menyeberang Sungai adalah sebagai berikut: a. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota yang sama b. Penulis membagikan potongan kardus sesuai jumlah anggota kelompok + 1 buah padding ekstra c. Tugas masing-masing kelompok adalah bergerak dari titik START sampai FINISH secepat mungkin dan jarak antara ke dua titik itu diibaratkan sebagai sungai yang aliran airnya sangat deras. Peserta hanya bisa berdiri di atas padding yang diibaratkan perahu. d. Setelah seluruh anggota kelompok berdiri di atas paddingnya masing-masing, maka tersisa satu padding ekstra di belakang peserta terakhir. Tugas peserta terakhir adalah mengambil padding tersebut kemudian mengoperkannya ke depan sampai peserta pertama bisa menggunakannya sebagai pijakan di depannya. e. Padding harus tetap diinjak atau dipegang oleh peserta ketika diletakkan di atas tanah agar tidak terbawa arus sungai. Jika ada peserta yang lalai tidak memegang atau menginjak padding, 87

fasilitator boleh mengambilnya sehingga perjalanan kelompok semakin susah. Gambar 4.11 Siswa Melakukan Permainan Menyeberang Sungai Setelah siswa melakukan permainan Menyeberang Sungai, selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu tahap kegiatan yang ke dua yaitu elaborasi. Adapaun rangkaian kegiatan dalam tahap elaborasi yaitu: penulis menanyakan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Menyeberang Sungai yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah itu siswa berdiskusi secara kelompok mengenai manfaat yang diperoleh dari permainan Menyeberang Sungai. Untuk mengetahui hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa berkenaan dengan manfaat permainan Menyeberang Sungai, maka penulis menunujuk salah satu siswa untuk menjelaskan manfaat yang diperoleh dari permainan Menyeberang Sungai. Selanjutnya penulis menyampaikan materi mengenai Menolong Orang Lain Akan Mendatangkan Kebaikan Bagi Diri Kita. Tahap kegiatan yang ke tiga adalah konfirmasi. 88