GANGGUAN ELIMINASI. Dr. Noorhana, SpKJ(K)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

PERVASIVE DEVELOPMENTAL DISORDER (lanjutan) Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi adalah perubahan dalam frekuensi dan konsistensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN MEDAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

Oleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu

Berkemih adalah koordinasi dari: -1) Internal sphincter -2) Extern Sphincter - 3) Detrussor muscle N.Hypogastric (Simpatic N)

GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OLEH: ARIS SUSANTO (PERTEMUAN I & II)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibandingkan populasi anak sehat (Witt et al., 2003). Pasien dengan penyakit

MAKALAH ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA ATRESIA ANI DAN ATRESIA REKTAL

Gangguan Penyesuaian (Adjustment Disorder)

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke adalah sindroma neurologis yang terjadi. tiba-tiba karena cerebrovascular disease (CVD).

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

disampaikan oleh : nurul aini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditempat tidur (biasanya dimalam hari) atau pada pakaian disiang hari dan

JADWAL BLOK UROPOETIKA

PTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pendahuluan Meniere s disease atau penyakit Meniere atau dikenali juga dengan hydrops endolimfatik. Penyakit Meniere ditandai dengan episode berulang

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PSIKIATRI DEPARTEMEN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNAIR - RSU dr.soetomo SURABAYA 2015

Anxiety Disorders of Infancy, Childhood, & Adolescence. Dr. Noorhana, S pkj(k)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

BAB 1 PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO)

INKONTINENSIA URIN. Dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSCM Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta

Gangguan ini dapat ada pada semua usia dan lebih sering pada remaja. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom neurokutaneus merupakan sekelompok besar kelainan kongenital

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi. Dr. Guntara Hari, SpKJ

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

TAKUT YANG TIDAK WAJAR

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas B Ruang Kuliah GA. 309 (Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

BAB IV HASIL PENELITIAN

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas C Ruang Kuliah GA. 300 (Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala post operasi pada. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N = 3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mempunyai dua faktor yang berpengaruh besar terhadap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi merupakan pencapaian akan usaha seseorang yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout

BAB I PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang. disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

DEFINISI, KLASSIFIKASI DAN PANDUAN TATALAKSANA INKONTINENSIA URINE

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

disebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera. 1 tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,

Attention-Deficit Disorders ATTE NTION- DE FICIT/HYPE R AC TIVITY DIS OR DE R

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

KARDIOMIOPATI TAKOTSUBO

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi saluran kemih adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

I. PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang masih

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pedologi. Batasan Pedologi Bidang Terapan. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

BAB I PENDAHULUAN. wanita 54,5% lebih banyak dari laki-laki. Namun pada neonatus, ISK lebih

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Konstipasi adalah kesulitan buang air besar dengan konsistensi feses yang

Transkripsi:

GANGGUAN ELIMINASI Dr. Noorhana, SpKJ(K)

ENURESIS Definisi: BAK involunter atau yang disengaja. Keparahan ditentukan oleh frekuensi BAK; kuantitasnya tidak menentukan diagnosis. Lamanya waktu sebelum kontinensia:

Enuresis primer: anak yang tidak pernah kontinensia selama > 1 tahun. Enuresis sekunder: anak yang mencapai kontinensia selama > 1 thn atau lebih lama lagi & kemudian hilang. Nocturnal:

SEJARAH ENURESIS 1550 BC: Papyrus Ebers dari kata Yunani enourein artinya BAK.

Isle of Wight Study: EPIDEMIOLOGI - anak (usia 7 tahun): 15,2% enuresis < 1x dalam 1 minggu; 6,7% mengompol min.1x dlm seminggu atau lebih. - anak (usia 7 tahun): 12,2% mengompol < 1x dalam 1 minggu; 3,3% mengompol min.1x dlm seminggu atau lebih.

ETIOLOGI

KRITERIA DIAGNOSIS ENURESIS MENURUT DSM-IV-TR A. BAK yang berulang di atas tempat tidur atau pakaian (baik itu yang involunter atau yang disengaja). B. Perilaku ini secara klinis bermakna yang dimanifestasikan oleh frekuensinya 2x/mgg untuk minimal 3 bulan berturut2 atau terdpt distress atau hendaya yang secara klinis bermakna dalam fungsi sosial, akademik (atau pekerjaan) atau area penting lainnya.

KRITERIA DIAGNOSIS ENURESIS MENURUT DSM-IV-TR C. Usia kronologis minimal 5 tahun (atau sesuai dengan tahap perkembangan). D. Perilaku ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (seperti diuretik) atau suatu KMU (seperti DM, spina bifida, atau gangguan kejang). Jenis spesifik: - Hanya nocturnal. - Hanya diurnal.

KRITERIA DIAGNOSIS ENURESIS non organik MENURUT ICD-10 A. Usia kronologis dan usia mental anak minimal 5 tahun. B. BAK yang involunter atau yang disengaja di atas tempat tidur atau pakaian terjadi min. 2x/bulan pada anak2 yang usianya < 7 tahun. dan min. 1x/bulan pada anak2 yang usianya 7 tahun.

KRITERIA DIAGNOSIS ENURESIS non organik MENURUT ICD-10 C. Enuresis bukan merupakan akibat dari suatu serangan epilepsi atau inkontinensia neurologis dan bukan suatu akibat langsung dari abnormalitas struktur traktus urinarius atau kondisi medis nonpsikiatrik lainnya. D. Tidak terdapat bukti dari gangguan psikiatri lainnya yang memenuhi kriteria untuk kategori ICD-10 lainnya. E. Durasi untuk gangguan ini minimal 3

PEMERIKSAAN PENUNJANG Urinalisis setiap evaluasi. Rontgen dengan kontras untuk mendeteksi kelainan anatomi atau fisiologis menjadi masalah karena pemeriksaan ini invasif & menyakitkan buat anak & hasil diagnosisnya rendah. Ditemukan 3,7% insidens lesi obstruktif.

DIAGNOSIS BANDING Infeksi saluran kemih (ISK) banyak pd. Malformasi anatomis atau lesi obstruksi. Enuresis yang disengaja berkaitan dengan masalah psikologis. Komorbid dengan ADHD. Enuresis memberi dampak negatif pada citra diri anak memiliki perasaan yang lebih negatif tentang gangguan ini.

PERJALANAN PENYAKIT & prognosis Self-limited disorder. Prevalensi relatif tinggi antara usia 5-7 tahun menurun pada usia yang lebih besar & hanya beberapa saja yang menetap sampai dewasa. DSM-IV-TR: angka remisi 5-10% per tahun setelah usia 5 tahun. Usia puncak untuk enuresis sekunder antara usia 5-8 tahun.

Tatalaksana ENURESIS Metode yang efektif: 1. terapi perilaku. 2. farmakologi. Psikoterapi: berguna untuk memperbaiki beberapa masalah perilaku yang terkait terutama enuresis sekunder biasanya terjadi setelah kehilangan ortu (meninggal atau perceraian) modalitas terapi primer.

TERAPI PERILAKU

FARMAKOTERAPI Imipramin:

ENKOPRESIS Definisi: 1. pengeluaran feses yang tidak sesuai secara berulang, biasanya involunter. 2. terjadi minimal 1x/bulan, min. 3 bulan. 3. usia mental atau usia kronologis 4 tahun. 4. eksklusi zat atau kondisi medis sebagai penyebab.

Bertahun2 literatur penelitian & klinis membedakannya menjadi: 1. retentive encopresis. 2. nonretentive encopresis. DSM-IV-TR membaginya menjadi 2 subtipe: 1. dengan konstipasi & overflow incontinence. 2. tanpa konstipasi & overflow incontinence.

SEJARAH ENKOPRESIS Frekuensi yang tinggi ditemukan pada anak2 yang terpisah dari ortunya pada PD-II sebagai dampak dari faktor lingkungan.

Etiologi enkopresis

KRITERIA DIAGNOSTIK ENKOPRESIS MENURUT DSM-IV-TR A. Pengeluaran feses pada tempat yang tidak sesuai yang terjadi berulang (misal pada pakaian atau lantai) baik itu involunter atau disengaja. B. Minimal terjadi 1x/bulan untuk min.3 bulan. C. Usia kronologis min.4 tahun (atau sesuai dengan tahap perkembangan).

KRITERIA DIAGNOSTIK ENKOPRESIS MENURUT DSM- IV-TR D. Perilaku ini secara eksklusif tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti laksansia) atau suatu kondisi medis umum, kecuali melalui suatu mekanisme yang melibatkan konstipasi. Diikuti dengan kode: - Dengan konstipasi & overflow incontinence. - Tanpa konstipasi & overflow incontinence.

Pemeriksaan penunjang

DIAGNOSIS BANDING Stenosis rektum atau anus. Abnormalitas endokrin. Smooth muscle disease. Penyakit Hirschsprung. Anak RM atau PDD. Anak dengan gangguan pengendalian impuls atau ADHD tipe inatensi. Anak yang mengalami stres berat.

PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS

TATALAKSANA ENKOPRESIS