GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN
|
|
- Yandi Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN
2 Definisi Suatu sinyal yang menyadarkan, memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang untuk mengambil tindakan 2
3 Beda kecemasan dan ketakutan Cemas Respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui Internal Samar-samar Berupa konfliktual Takut Respon suatu ancaman yang asalnya diketahui Eksternal Jelas Tidak berupa konflik
4 Fungsi adaptif darikecemasan Sinyal peringatan Mengarahkan seseorang untuk mengambil tindakan yang diperlukan Mencegah ancaman atau meringankan akibatnya
5 Gejala psikologis dan kognitif Pengalaman kecemasan memiliki dua komponen: Kesadaran adanya sensasi fisiologis Kesadaran sedang gugup atau ketakutan Efek motorik Efek visceral Berpikir Persepsi Belajar KOGNISI
6 Teori Kecemasan Teori biologis Neurotransmiter GABA Norepinefrin serotonin Teori psikologis Teori psikoanalitik Teori prilaku Teori ekstensial
7 Gangguan kecemasan DSM IV Gg. panik dg atau tanpa agorafobia Agorafobia Agorafobia tanpa riwayat gangguan panik Fobia psesifik dan sosial Gg. obs. kompulsif Gg. stres pasca traumatik Gg. stres akut Gg. Kecemasan umum
8 GANGGUAN PANIK Definisi serangan panik sebagai episode letupan ketakutan yang terjadi tiba-tiba paling sedikit 4 gejala autonom / kognitif yang terdapat dalam tabel
9 Tabel PANIK Kriteria Diagnosis DSM IV untuk SERANGAN Catatan : serangan panik bukanlah gangguan yang terkode. Tandai diagnosis spesifik kapan serangan panik terjadi ( misal gangguan panik dengan agorafobia). Periode serangan berbeda-beda, di mana terdapat 4 atau lebih gejala di bawah ini terjadi secara mendadak dan mencapai puncaknya dalam 10 menit : 1.Palpitasi, denyut jantung bertambah keras, atau bertambah cepat 2.Berkeringat 3.Menggigil atau gemetar 4.Sensasi nafas yang pendek atau berat 5.Perasaan tercekik 6.Nyeri atau ketidaknyamanan pada dada 7.Nausea, atau tekanan abdominal 8.Merasa pusing, tidak stabil, kepala ringan (lightheaded), pusing 9.Derealisasi (pikiran tak riil) atau depersonalisasi (menjadi terpisah dari dirinya sendiri) 10.Ketakutan dari kehilangan kontrol atau menjadi gila 11.Takut mati 12.Parestesi (kebas / kesemutan) 13.Menggigil atau kepanasan (hot flushes)
10 Tiga tipe serangan panik 1. tidak diharapkan atau spontan terjadi tanpa tanda-tanda; 2. terkait situasi terjadi karena ada paparan, atau dalam antisipasi, paparan terhadap stimulus yang menakutkan; dan 3. dipengaruhi situasi yang mungkin untuk terjadi, tetapi tidak harus terjadi pada paparan situasi yang memicunya.
11 Komorbid dengan gangguan panik Dengan agorafobia Gangguan cemas Gangguan depresif Fobia sosial Fobia spesifik
12 Contoh: Episode letupan ketakutan dapat terjadi pada berbagai situasi. contoh: orang sehat bisa mengalami serangan panik ketika dihadapkan pada bahaya yang ekstrim secara mendadak seorang individu dengan fobia ketinggian dapat mengalami serangan panik ketika dihadapkan pada situasi yang menakutkannya.
13 Fobia Menunjuk kepada ketakutan berlebihan pada objek spesifik, keadaan, dan situasi. Diklasifikasikan berdasar pada situasi dan objek yang ditakuti dan DSM IV mengelompokkannya menjadi 3 kelas yaitu agorafobia berkaitan erat dengan gangguan panik), fobia spesifik fobia sosial.
14 F.40 Gangguan anxietas fobik Agorafobia Tanpa gangguan panik Dengan gangguan panik Fobia sosial Fobia khas (terisolasi) Gangguan anxietas fobik lainnya Gangguan anxietas fobik YTT
15 Agorafobia Kriteria diagnostik,lihat tabel Cemas dalam situasi atau tempat dimana untuk mengindarinya susah atau bantuan tidak tersedia pada keadaan yang tak diharapkan atau situasi yang memicu serangan panik atau tanpa gejala panik
16 Ciri agorafobia Kumpulan situasi termasuk takut ke luar rumah sendirian Berada dalam keramaian atau berdiri di jalan Berada di jembatan Takut bepergian naik bis,kereta api dan mobil sendiri
17 Cuplikan Tabel Kriteria Diagnosis ICD-10 untuk AGORAFOBIA A.Terdapat tanda dan manifestasi ketakutan yang konsisten, atau penghindaran, paling tidak 2 dari keadaan berikut 1.keramaian 2.tempat umum 3.bepergian sendirian 4.bepergian dari rumah
18 B. Paling tidak 2 gejala cemas dalam situasi yang menakutkan harus tampak secara bersama, paling tidak satu kejadian sejak onset gangguan, dan satu gejala harus ada dari poin 1 sampai 4 di bawah ini Gejala rangsang otonomik Gejala melibatkan dada dan perut Gejala yang melibatkan situasi mental Gejala umum Cuplikan Tabel Kriteria Diagnosis ICD-10 untuk AGORAFOBIA
19 C.Distres emosi yang signifikan disebabkan karena penghindaran, atau gejala cemas, dan individu mengenali jika perasaan ini berlebihan atau tidak rasional D.Gejala terbatas pada, atau menonjol pada situasi ketakutan, atau memikirkan situasi yang menakutkan E.Eksklusi;bukan dari waham,halusinasi, GMO,skizofrenia dan ggn terkait dan bukan efek sekunder dari kepercayaan. Cuplikan Tabel Kriteria Diagnosis ICD-10 untuk AGORAFOBIA
20 Lain-lain Agorafobia tanpa riwayat gangguan panik Gangguan panik dengan agorafobia Gangguan panik tanpa agorafobia
21 Fobia spesifik Ketakutan dipengaruhi oleh objek spesifik, yang besifat sementara dan ada respek pada objek lain. Contoh: individu dengan fobia darah-luka akan takut untuk dihadapkan pada darah.
22 Empat subtipe fobia spesifik tipe binatang, tipe lingkungan alamiah, tipe darah-injeksi-luka, tipe situasional, dan tipe lain kategori residual untuk fobia yang tidak jelas masuk dalam 4 kategori ini.
23 Dalam klinis fobia spesifik sering terjadi bersama dengan gangguan cemas atau mood yang lain. Pasien datang dengan ggn cemas dan moodnya
24 Fobia Sosial Ketakutan pada situasi sosial, Termasuk situasi dimana ia diperhatikan secara seksama atau berhubungan dengan orang yang tak dikenal. Sering komorbid dengan gangguan cemas dan gangguan mood lainnya Kriteria diagnostik dapat dilihat pada tabel ,15.6-6,15.6-9
25 Obsesif Ide, pikiran, gerak hati, atau bayangan yang berulang yang kacau dan tidak sesuai, dan menyebabkan distres. Obsesif cemas (hal ini menyebabkan gangguan obsesif kompulsif dimasukkan dalam gangguan cemas) Bedakan dengan khawatir yang berlebihan tentang masalah kehidupan yang nyata Berkaitan dengan usaha mengabaikan atau menekan obsesinya.
26 Obsesi dan kompulsi harus menyebabkan distres yang jelas, memakan waktu sekitar 1 jam sehari, atau berpengaruh dalam fungsi untuk dipertimbangkan arah diagnosis. Komorbid dengan gangguan yang lain
27 Gangguan obsesif-kompulsif umumnya terjadi pada masa dewasa lanjut. Kelainannya cenderung makin memburuk seiring berjalannya waktu. Sedikit dari penderita yang mengalami remisi komplit ataupun yang mengalami deteriorasi progresif.
28 Gangguan stres pasca trauma ditandai dengan timbulnya gejala psikiatri segera sesudah terjadinya paparan kejadian yang traumatik. DSM IV meliputi menyaksikan ataupun mengalami sendiri kematian serta luka yang mengenaskan.
29 Tiga gejala utama mengalami kembali perasaan saat terjadinya trauma meghindari stimulus terkait dengan trauma mengalami gejala-gejala peningkatan otonomisasi Paling tidak harus dialami selama 1 bulan
30 Kunci dalam mendiagnosa gangguan stres pasca trauma keterangan mengenai waktu jeda antara timbulnya gejala dengan saat terjadinya trauma selain. terdapat reexperiencing dan perilaku menghindar terhadap trauma
31 Spesifik jika : Akut, apabila gejala-gejala tersebut berlangsung kurang dari 3 bulan Kronis, apabila gejala-gejala tersebut berlangsung sama atau lebih dari 3 bulan Dengan onset terlambat apabila gejalagejalanya muncul paling tidak 6 bulan pasca stressor
32 Kata kunci Peristiwa traumatik Ingatan menetap Prilaku menghindar secara sadar Harus ditemukan: Mengingat secara partial Meningkatnya sensitifitas psikologi Harus berlangsung sekurang-kurangnya 6 bulan
33 Gangguan Stres Akut DSM IV Pengalaman traumatik Merespon dengan rasa takut yang mendalam, perasaan tidak berdaya dan kengerian Selama,sesudahnya meng alami 3 gejala disosiatif Kembali dirasakan; bayangan, mimpi, ilusi dsb Melakukan tindakan menghindar Gejala kecemasan Signifikan dengan ggn. Fungsi sosial Minimal 2 hari-maksimal 4 minggu Tidak terkait efek zat
34 Gangguan Stres Akut ICD.10 Stres mental serta fisik yang luar biasa Paparan selalu diikuti timbulnya gejala dengan segera (dalam 1 jam) Gambaran gangguan cemas menyeluruh Dibagi menjadi; ringan, sedang dan berat
35 Gangguan kecemasan menyeluruh adalah gangguan yang ditandai adanya kecemasan dan kekhawatiran menetap dan sering terjadi yang melebihi batas normal terhadap suatu kejadian ataupun keadaan yang menimbulkan kecemasan (Tabel )
36 Gejala ini harus berlangsung hampir setiap hari selama 6 bulan dan merasakan setidaknya tiga dari enam gejala somatik ataupun kognitif termasuk diantaranya kurang istirahat, lemah, ketegangan otot, atau insomnia.
37 Gangguan kecemasan menyeluruh adalah gangguan yang ditandai adanya kecemasan dan kekhawatiran menetap dan sering terjadi yang melebihi batas normal terhadap suatu kejadian ataupun keadaan yang menimbulkan kecemasan (Tabel )
38 mungkin tidak menyadari merasa tersiksa dengan rasa khawatirnya yang berlebih. harus berlangsung hampir setiap hari selama 6 bulan setidaknya tiga dari enam gejala somatik ataupun kognitif termasuk diantaranya kurang istirahat, lemah, ketegangan otot, atau insomnia.
39 Tabel GAD Kriteria Diagnosis DSM-IV untuk A.Kecemasan dan kekhawatiran berlebih, berlangsung hampir setiap hari paling tidak selama 6 bulan mengenai satu atau beberapa kejadian atau aktivitas (misalnya: performa kerja atau prestasi belajar) B.Penderita mengalami kesulitan mengendalikan perasaan khawatirnya C.Kecemasan dan kekhawatirannya dikaitkan dengan tiga atau lebih dari enam gejala berikut (dengan setidaknya beberapa gejala yang berlangsung hampir setiap hari selama 6 bulan).
40 Tabel Kriteria Diagnosis DSM-IV untuk GAD 1. Ketidakberdayaan atau perasaan terpasung atau berada di ujung tanduk 2. Mudah lelah 3. Kesulitan konsentrasi dan pikiran cepat menjadi kosong 4. Iritabilitas 5. Ketegangan otot 6. Gangguan tidur (kesulitan memasuki dan mempertahankan tidur, atau ketidakpuasan dalam tidur) A. Fokus dari kecemasan dan kekhawatiran tidak berasal dari gangguan pada aksis I, B. Dan C. selengkapnya baca di tabel 15,6-15
41 Kriteria Diagnosis ICD-10 untuk GAD Berlangsung 6 bulan Paling tidak ada 4 gejala satu diantaranya poin 1-4 yang meliputi: Gejala otonomik Gejala yang melibatkan dada dan perut Gejala umum Gejala ketegangan Gejala non spesifik lainnya Lain-lain, lihat tabel
42 Kecemasan akibat induksi zat dan kecemasan akibat kondisi medis umum Keadaan ini ditandai dengan adanya kecemasan menetap yang muncul sebagai akibat langsung dari suatu gangguan fisiologis. Bisa karena diinduksi zat Gejala yang muncul sesuai sindrom medis penyebabnya
43 Tabel Kriteria Diagnosis DSM IV Untuk GANGGUAN CEMAS KARENA PENGGUNAAN ZAT A.Kecemasan yang jelas, serangan panik, obsesif dan kompulsif menonjol dalam pada gambaran klinik B.Ada bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan laboratorik masing-masing 1 atau 2 : 1. Gejala pada kriteria A muncul selama atau dalam 1 bulan dari intoksikasi zat atau putus obat (withdrawal) 2. Penggunaan obat merupakan etiologi yang terkait dengan gangguan Selanjutnya lihat tabel
44 Tabel Kriteria Diagnosis DSM IV Untuk GANGGUAN CEMAS KARENA KONDISI MEDIS UMUM A. Kecemasan yang jelas, serangan panik, atau obsesif kompulsif menonjol dalam gambaran klinis B. Ada bukti riwayat, pemeriksaan klinis, atau pemeriksaan laboratoris jika gangguan adalah akibat langsung dari kondisi medik umum C. Gangguan diperhitungkan tidak lebih baik digolongkan dalam gangguan mental lainnya ( termasuk cemas dengan gangguan penyesuaian, di mana stresor adalah kondisi medik yang berat) D. Gangguan tidak terjadi selama perjalanan delirium E. Gangguan menyebabkan distres yang bermakna secara klinis, atau kemunduran fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi peran lainnya Spesifikkan jika : Dengan cemas menyeluruh : jika cemas / khawatir berlebihan terhadap banyak kejadian / aktivitas yang menonjol dalam gambaran klinis Dengan serangan panik : jika serangan panik menonjol dalam gambaran klinik Dengan gejala obsesif fkompulsif : jika obsesif atau kompulsif menonjol dalam gambaran klinis
45 Tabel Kriteria Penelitian DSM-IV Untuk Gangguan Campuran Cemas- Depresi A. Mood yang sedih (disforik) dan menetap atau berulang paling tidak berlangsing 1 bulan 1. kesulitan berkonsentrasi atau pikiran menjadi hilang / blank 2. gangguan tidur (kesulitan untuk jatuh atau mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak memuaskan) 3. lesu atau energi yang rendah 4. sensitif (mudah marah) 5. khawatir 6. mudah menangis 7. hipervigilitas 8. antisipasi pada keadaan terburuk 9. tak berpengharapan (pesimistik yang menetap terhadap masa depan) 10. rendah diri atau perasaan harga diri yang rendah
46 Tabel Kriteria Penelitian DSM-IV Untuk Gangguan Campuran Cemas-Depresi B.Mood yang disforik disertai paling tidak 1 bulan oleh 4 atau lebih gejala berikut: C.Gejala menyebabkan distres yang bermakna secara klinis atau penurunan dalam fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi penting lainnya D.Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung dari suatu zat (penyalahgunaan obat, atau pengobatan) atau kondisi medik umum
47 Tabel Kriteria Penelitian DSM-IV Untuk Gangguan Campuran Cemas-Depresi E.Mood yang sedih (disforik) dan menetap atau berulang paling tidak berlangsing 1 Semua hal berikut ini: 1. kriteria tidak pernah sesuai untuk gangguan depresi mayor, gangguan distimik, gangguan panik, atau gangguan cemas menyeluruh 2. kriteria sebelumnua tidak pernah sesuai dengan gangguan mood atau cemas lainnya (termasuk gangguan cemas/mood, dalam remisi sebagian ) 3. gejala tidak lebih baik diperhitungkan untuk berbagai gangguan mental lainnya
48 Terima kasih Semoga bermanfaat
Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah
Konsep Kecemasa n Oleh : Hapsah Pengertian Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Definisi Kecemasan Kecemasan (anxiety) adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian.kecemasan sebagai dampak
Lebih terperinciGangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM
Gangguan Mental Terkait Trauma Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Gangguan Mental setelah Trauma Trauma 2 minggu 1 bulan 2 bulan 6 bulan Reaksi stres akut Berkabung
Lebih terperinciPendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li
GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN PENATALAKSANAANNYA DI PELAYANAN PRIMER Carla R. Marchira Department of Psychiatry, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. Istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk melakukan
Lebih terperinciPROSES TERJADINYA MASALAH
PROSES TERJADINYA MASALAH ` PREDISPOSISI PRESIPITASI BIOLOGIS GABA pada sistem limbik: Neurotransmiter inhibitor Norepineprin pada locus cereleus Serotonin PERILAKU Frustasi yang disebabkan karena kegagalan
Lebih terperinciPost-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Oleh : Husna Nadia 1102010126 Pembimbing : dr Prasila Darwin, SpKJ DEFINISI PTSD : Gangguan kecemasan yang dapat terjadi setelah mengalami /menyaksikan suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Gangguan stres akut (juga disebut shock psikologis, mental shock, atau sekedar shock) adalah sebuah kondisi psikologis yang timbul sebagai tanggapan terhadap peristiwa yang mengerikan.
Lebih terperinciDAFTAR KOMPETENSI KLINIK
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 DAFTAR KOMPETENSI KLINIK Target Kompetensi Minimal Masalah Psikiatrik Untuk Dokter Umum: 1. Mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan kasus psikiatrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Depresif Mayor Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing masing individu. Diagnostic
Lebih terperinciDua komponennya yaitu kesadaran akan sensasi fisiologis dan kesadaran bahwa ia gugup
Gangguan Anxietas Gangguan jiwa paling umum di seluruh dunia Dua komponennya yaitu kesadaran akan sensasi fisiologis dan kesadaran bahwa ia gugup Mengganggu proses pembelajaran Anxietas patologis: prevalensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.
Lebih terperinciKlasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki penyakit yang tercantum paling atas mempunyai hierarki tertinggi dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
12 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Suatu keadaan yang mengancam keberadaan kehidupan seseorang, akan menimbulkan suatu perasaan yang tidak menyenangkan pada diri orang tersebut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecemasan 2.1.1 Definisi Kecemasan adalah sinyal peringatan; memperingatkan akan adanya bahaya yang akan terjadi dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut akan sesuatu yang terkadang tidak mengidap sesuatu adalah lucu dan aneh, tetapi bagi orang yang
Lebih terperinciKlasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan Definisi Psikiatri : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari mengenai emosi, persepsi, kognisi
Lebih terperinciMateri ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping. Anxiety (kecemasan)
Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping Anxiety (kecemasan) Oleh: TirtoJiwo, Juni 2012 TirtoJiwo 1 Gelisah atau cemas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan Kecemasan merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan
Lebih terperinciHamilton Depression Rating Scale (HDRS)
Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Pilihlah salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, beri tanda silang (X) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan. 1. Keadaan perasaan sedih (sedih,
Lebih terperinciGANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA
GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA Pembimbing : Dr. Prasilla, Sp KJ Disusun oleh : Kelompok II Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta cemas menyeluruh dan penyalahgunaan zat. PENDAHULUAN
Lebih terperinciRekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah
Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama : Tn. B Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Tukang Bangunan Agama : Islam Alamat : Bengkulu Selatan Suku bangsa : Indonesia
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skizofrenia Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat mengganggu. Psikopatologinya melibatkan kognisi, emosi, persepsi dan aspek lain dari perilaku.
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS I. PENGKAJIAN PASIEN ANSIETAS 1. DEFINISI Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama 2.1.1 Pengertian Kecemasan atau dalam Bahasa Inggris adalah anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango,
Lebih terperinciHAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)
HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksa : Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : Status Perkawinan : Agama : Suku Bangsa : Lamanya di dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi
LAMPIRAN Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciOleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ
Oleh: Raras Silvia Gama 082011101038 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ SMF Ilmu Kesehatan Jiwa RSD dr.soebandi Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2013 Gangguan Obsesif-kompulsif Gangguan
Lebih terperinciPengobatan Gangguan Ansietas di Klinik
Pengobatan Gangguan Ansietas di Klinik Mustafa M. Amin Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran USU Kongres PW IDI SUMUT Medan, 11 April 2015 0 Pendahuluan 1 Epidemiologi 2 Etiologi 3 Diagnosis
Lebih terperinciDiagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)
Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K) Yogyakarta, 11 Oct 2014 1 Prevalensi Ganguan Psikiatrik yang lazim di Komunitas dan Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah perasaan ketakutan yang menyeluruh, tidak menyenangkan, bersifat samar-samar, seringkali disertai gejala otonomik seperti nyeri kepala, jantung berdebar,
Lebih terperinciAdhyatman Prabowo, M.Psi
Adhyatman Prabowo, M.Psi SOLO,2011 KOMPAS.com Beberapa korban bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, mengaku masih mengalami trauma. Korban masih merasa takut
Lebih terperinciMengenal Gangguan Stress Pasca Trauma
Materi ini merupakan salah satu bahan kuliah online gratis bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa dan perawat pendamping Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma Oleh: Tirto Jiwo Juni 2012 Tirto Jiwo
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN: 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) Silakan anda memberi tanda di kolom isi sesuai
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Sakit Perut Berulang Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut berulang pada remaja terjadi paling sedikit tiga kali dengan jarak paling sedikit
Lebih terperinciRekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015
Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama: Ny. SI Jenis kelamin: P Pekerjaan: Cleaning service Alamat: Kota Umur: 19 tahun Status pernikahan: Belum Menikah Agama: Islam Suku bangsa: Sunda Tanggal masuk panti:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan atau keadaan khawatir dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan suatu keadaan tegang dimana kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dan memperingatkan individu bahwa adanya ancaman yang membahayakan individu
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Psikopatologi adalah patologi kelainan jiwa, cabang ilmu kedokteran yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PSIKOPATOLOGI Psikopatologi adalah patologi kelainan jiwa, cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sebab-sebab dan sifat gangguan jiwa. 18 Psikopatologi merupakan suatu studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan kesehatan tidak terlepas dari pembelajaran praktik bagi mahasiswa. Ketika pembelajaran praktik, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan
Lebih terperinciTIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS
TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS TUJUAN Memahami pengertian bencana dan krisis Memahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencana Mengidentifikasi respons individu terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara memuaskan melalui proses homeostasis, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan merupakan suatu hal
Lebih terperinci2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)
2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksa : Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir :
Lebih terperinciGANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
MAKALAH DISKUSI TOPIK GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA Disusun oleh: NUR RAHMAT WIBOWO I11106029 KELOMPOK: VIII KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS
DEFINISI Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. Disebut Bipolar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada masa ini anak belum memiliki kemampuan berpikir yang baik. Hal ini membuat mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. transfusi darah, prosedur invasif). (Potter & Perry, 2005). operasi dan prosedur-prosedur diagnostik yang besar, seperti
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Informed Consent Informed Consent atau persetujuan tindakan adalah persetujuan seseorang untuk memperbolehkan sesuatu yang terjadi (mis. operasi, transfusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modernisasi dan globalisasi tidak dapat dihindari lagi oleh setiap negara di dunia. Begitu pula halnya
Lebih terperinciA. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang
A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang mengalami kondisi atau episode dari depresi dan/atau manik,
Lebih terperinciEATING DISORDERS. Silvia Erfan
EATING DISORDERS Silvia Erfan Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
Lebih terperinciRekam Medis Penghuni Panti Sosial
Nama : Tn JT Umur : 19 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Belum Menikah Pekerjaan : Presiden Agama : Islam Alamat : Jln Jelambar Suku bangsa : Sunda Tanggal masuk panti: 21 April 2015
Lebih terperinciSuryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM
Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM Istilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) dalam tulisan ini merujuk pada segala bentuk kekerasan berbasis gender yang terjadi dalam konteks kehidupan berkeluarga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara oleh Departemen Kesehatan sebesar 25,9% penduduk Indonesia mempunyai
Lebih terperinciGangguan Ansietas, Fobia, dan Obsesif kompulsif
Gangguan Ansietas, Fobia, dan Obsesif kompulsif Ns Wahyu Ekowati MKep., Sp J Materi Kuliah Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) www.unsoed.ac.id 1 Tujuan pembelajaran Menyebutkan kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia dan pekerjaan merupakan dua sisi yang saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan; keduanya saling mempengaruhi
Lebih terperinci1. Kriteria Diagnostik Alcohol Withdrawal Syndrome (American Psychiatric Association, 2000):3 2. Kriteria Diagnostik Amphetamine Withdrawal Syndrome
Berikut adalah kriteria diagnostik beberapa jenis withdrawal syndrome : 1. Kriteria Diagnostik Alcohol Withdrawal Syndrome (American Psychiatric Association, A. Penghentian atau pengurangan penggunaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak merniliki objek yang spesifik. Kecemasan adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang universal, suatu respon emosional yang tidak baik dan penuh kekhawatiran. Suatu rasa yang tidak terekspresikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Stres 2.1.1 Pengertian Menurut Hawari (2001), stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SIMTOM ANSIETAS Ansietas dialami oleh setiap orang pada suatu waktu dalam kehidupannya. Ansietas adalah suatu keadaan psikologis dan fisiologis yang dicirikan dengan komponen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Definisi Ada beberapa definisi kehamilan yang berasal dan berbagai sumber, beberapa diantaranya adalah: Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Ada beberapa pengertian tentang kecemasan, diantaranya disampaikan oleh Kaplan dan Saddok (1997) kecemasan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kembali kehidupan, masa pensiun dan penyesuaian diri dengan peran-peran sosial
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Lanjut Usia Menurut Santrock (2006) masa lanjut usia (lansia) merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia 60 tahun yang berakhir dengan kematian. Masa ini adalah
Lebih terperinciGangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ
Gangguan Bipolar Febrilla Dejaneira Adi Nugraha Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ Epidemiologi Gangguan Bipolar I Mulai dikenali masa remaja atau dewasa muda Ditandai oleh satu atau lebih episode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk, berpengaruh terhadap peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat di Indonesia. Menurut laporan Perserikatan
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI ANSIETAS
PATOFISIOLOGI ANSIETAS Faktor Predisposisi (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa : 1. Peristiwa traumatik 2. Konflik emosional 3. Konsep diri terganggu 4. Frustasi 5. Gangguan
Lebih terperinciTAKUT YANG TIDAK WAJAR
SISTEM NEURO PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO MODUL PROBLEM BASED LEARNING TAKUT YANG TIDAK WAJAR DISUSUN OLEH : dr. Satrio Wicaksono dr.dany H. Ludong, Sp.KJ dr.ika Juliet,Sp.S FAKULTAS
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI
PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?
Lebih terperinciGANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )
GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ disusun oleh: Ade Kurniadi (080100150) DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan, sampai saat ini sebagian besar orang menganggap bahwa semua pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Terapeutik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang penolong atau perawat
Lebih terperinciNn. S. adalah seorang mahasiswa berusia 25 tahun yang dirujuk untuk evaluasi psikiatri dari Departemen darurat medis di besar berbasis university medi
Gangguan panik juga harus dibedakan dari sejumlah gangguan kejiwaan, khususnya gangguan kecemasan lainnya. Serangan panik terjadi di banyak gangguan kecemasan, termasuk fobia sosial dan spesifik, PTSD,
Lebih terperinciDEPRESI. Oleh : dr. Moetrarsi, SKF, DTM&H, SpKJ
DEPRESI Oleh : dr. Moetrarsi, SKF, DTM&H, SpKJ Definisi Depresi ialah suatu penyakit episodik dimana gejala depresi dapat terjadi sendirian atau disertai oleh mania (penyakit manik-depresif atau bipolar)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap tekanan baik internal maupun eksternal. Istilah kecemasan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres 2.1.1 Definisi Stres dan Jenis Stres Menurut WHO (2003) stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health,
Lebih terperinciKata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.
LAMPIRAN Kata Pengantar Melalui kuesioner ini, kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Derajat kecemasan pada siswa kelas XI SMA Santa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Stres Kerja 2.1.1. Pengertian Stres Menurut Vaughan dan Hogh (2002) stres adalah suatu kondisi psikologis yang terjadi ketika suatu stimulus diterima sebagai suatu hambatan atau
Lebih terperinciA. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap
A. Pemeriksaan penunjang - Darah lengkap Darah lengkap dengan diferensiasi digunakan untuk mengetahui anemia sebagai penyebab depresi. Penatalaksanaan, terutama dengan antikonvulsan, dapat mensupresi sumsum
Lebih terperinciGANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG - 121001419 LATAR BELAKANG Skizoafektif Rancu, adanya gabungan gejala antara Skizofrenia dan gangguan afektif National Comorbidity Study 66 orang Skizofrenia didapati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan individu yang berada pada tahapan dewasa akhir yang usianya dimulai dari 60 tahun keatas. Setiap individu mengalami proses penuaan terlihat dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Gangguan Jiwa BAB II TINJAUAN TEORI 2.1.1 Pengertian Gangguan Jiwa Gangguan jiwa merupakan perubahan sikap dan perilaku seseorang yang ekstrem dari sikap dan perilaku yang dapat menimbulkan penderitaan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,, dengan 4 jenis penyakit
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA
0 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: PUSPA WARDANI F 100 000 066 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori 1. Kecemasan Situasi yang mengancam atau yang dapat menimbulkan stres dapat menimbulkan kecemasan pada diri individu. Atkinson, dkk (1999, p.212) menjelaskan kecemasan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi konflik pada diri seseorang.
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan
LAMPIRAN 61 Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan gejala stres No. Variabel Cronbach s Alpha N
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah reaksi normal terhadap stressor yang membantu seorang individu untuk menghadapi situasi yang menuntut motivasi untuk mengatasinya, tetapi ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan-tuntutan yang berlangsung. Tuntutan-tuntutan ini bisa jadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan stres merupakan respon organisme untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan yang berlangsung. Tuntutan-tuntutan ini bisa jadi berupa hal-hal yang faktual
Lebih terperinciBERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari
BERDUKA DAN KEHILANGAN Niken Andalasari DEFENISI KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Beban Kerja 1.1 Defenisi Beban kerja Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang
Lebih terperinciANXIETY DISORDER. Serangan Panic (Panic Attack)
ANXIETY DISORDER Gangguan kecamasan ini meliputi : panic disorder without agoraphobia, panic disorder with agoraphobia, agoraphobia without history of panic disorder, specific phobia, gangguan obsessive-compulsive,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis adalah kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan medis dan keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan
LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan a. HARS Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan
Lebih terperinciKUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007 A. Data Demografi No. Responden : Umur : Alamat : Berikan
Lebih terperinci