Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala post operasi pada. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N = 3)
|
|
- Harjanti Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Karakteristik dari klien Ca. Colon di Ruang Lantai V Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto (N = 3) Distribusi Frekuensi Etiologi dari klien Ca. Colon di Ruang Soebroto 2016 (N = 3) Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala pre operasi pada klien Ca.Colon di Ruang Lantai V Bedah RS Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala post operasi pada klien Ca.Colon di Ruang Lantai V Bedah RS Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Penunjang pada pre operasi klien Ca.Colon di Ruang Lantai V Bedah RS Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Penunjang pada post operasi klien Ca.Colon di Ruang Lantai V Bedah RS Distribusi Frekuensi Penatalaksanaan dari Klien Ca. Colon Diruang Perawatan Lantai V Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N=3) Distribusi Frekuensi Farmakologi dari Klien Ca. Colon RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N=3) Distribusi Frekuensi Pengkajian Fokus dari Klien Ca.Kolon Ringan Diruang Perawatan Lantai V Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N=3) Distribusi Frekuensi Klien Penilaian Status Fungsional Halaman xiii
2 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Klien Post Operasi di Lantai V Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Juni 2016 (n=3) Distribusi Frekuensi Klien Berdasarkan Penggunaan Alat Invasif pada Klien Post Operasi Ca. Colon di Soebroto Juni 2016 (n=3) Distribusi Frekuensi Diagnosa Keperawatan dari Klien Ca. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 16 Mei s/d 1 Juli 2016 (N=3) Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi Intervensi dengan Masalah Nyeri Akut dari Klien Ca. Colorektum Diruang Perawatan Soebroto 2016 (N=3) Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi Intervensi dengan Masalah Defisit Perawatan Diri dari Klien Ca. Colon Diruang Perawatan Soebroto 2016 (N=3) Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Intervensi dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dari Klien Ca. Colon Diruang Peraw atan Lantai V Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N=3) Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Intervensi dengan Masalah Gangguan Pola Tidur dari Klien Ca. Colon Diruang Gatot Soebroto 2016 (N=3) Tabel 3.17 Distribusi Frekuensi Intervensi dengan Masalah Resiko Infeksi dari Klien Ca. Colon Diruang Perawatan Lantai V Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N=3) Tabel 3.18 keperawatan Diagnosis pertama hari ke 1 Klien Ca. Kepresidenan xiv
3 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 keperawatan Diagnosis pertama hari ke 2 Klien Ca. Kepresidenan keperawatan Diagnosis pertama hari ke 3 Klien Ca. Kepresidenan keperawatan Diagnosis kedua hari ke 1 Klien Ca. Colon keperawatan Diagnosis kedua hari ke 3 Klien Ca. Colon Tabel 3.23 keperawatan Diagnosis ketiga hari ke 1 Klien Ca. Colon Tabel 3.24 keperawatan Diagnosis ketiga hari ke 2 Klien Ca. Colon Tabel 3.25 keperawatan Diagnosis ketiga hari ke 3 Klien Ca. Colon Tabel 3.26 keperawatan Diagnosis keempat hari ke 1 Klien Ca xv
4 Kepresidenan Tabel 3.27 keperawatan Diagnosis keempat hari ke 2 Klien Ca. Kepresidenan Tabel 3.28 keperawatan Diagnosis keempat hari ke 3 Klien Ca. Kepresidenan Tabel 3.29 keperawatan Diagnosis kelima hari ke 1 Klien Ca. Colon Tabel 3.30 Tabel 3.31 keperawatan Diagnosis keempat hari ke 2 Klien Ca. Kepresidenan keperawatan Diagnosis keempat hari ke 3 Klien Ca. Kepresidenan Tabel 3.32 keperawatan Diagnosis pertama Klien Ca. Colon Tabel 3.33 Tabel 3.34 keperawatan Diagnosis kedua Klien Ca. Colon Diruang xvi
5 Tabel 3.35 keperawatan Diagnosis ketiga Klien Ca. Colon Diruang keperawatan Diagnosis keempat Klien Ca. Colon Tabel 3.36 keperawatan Diagnosis kelima Klien Ca. Colon Diruang Tabel 3.37 Tabel 3.38 Tabel 3.39 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Discahrge Planning Klien Ca. Kepresidenan (N=3) Distribusi Frekuensi Dischart Planning Klien Ca. Colon (N=3) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Evaluasi Masase Klien Ca. Kepresidenan (N=3) xvii
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi tubuh, karena di dalam otak terdapat berbagai pusat kontrol seperti pengendalian fisik, intelektual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden 5.1.1 Usia Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Instalasi Gawat Darurat RS. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer. Struktur ini bertanggung jawab mengendalikan dan mengordinasikan aktivitas sel tubuh melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperincib. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...,... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1 B. Perumusan
Lebih terperinciDAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin
DAFTAR TABEL NO JUDUL HAL 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin Distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh memiliki pusat pengaturan yang diatur oleh otak. Otak merupakan organ paling besar dan paling kompleks pada sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem fungsional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasien kritis adalah pasien dengan penyakit atau kondisi yang mengancam jiwa pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive Care
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta manfaat, waktu dan metode yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Lebih terperinci54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR.. xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv INTISARI xvi ABSTRACT... xvii BAB I. PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hemoragik di Jawa Tengah adalah 0,03%. Sedangkan untuk stroke non
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dekubitus merupakan luka yang timbul karena tekanan terutama pada bagian tulang-tulang yang menonjol akibat tirah baring yang lama di tempat tidur. Kasus dekubitus dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan perawatan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan kesehatan masyarakat dan harapan-harapannya. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat selama ini menganggap penyakit yang banyak mengakibatkan kematian adalah jantung dan kanker. Sebenarnya penyakit gagal ginjal juga dapat mengakibatkan kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan meliputi kemandirian atau kolaboratif dalam merawat individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit atau sehat dengan segala kondisi yang meliputinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut. A. Latar Belakang Aktivitas kehidupan manusia sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan disekitarnya dan dapat bermetastatis atau menyebar keorgan lain (WHO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan, fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, dan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan penulisan laporan kasus ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, dan ruang lingkup penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008). Menurut data Word Health Organization (WHO, 2010), menyebutkan setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul secara mendadak dan terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Penyakit ini menyebabkan kecacatan berupa kelumpuhan anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Typhi dengan masa tunas 6-14
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya disebabkan oleh sumbatan lumen apendiks, obstruksi limfoid, fekalit, benda asing, dan striktur karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benigna Prostate Hiperplasi (BPH) merupakan kondisi patologis yang paling umum terjadi pada pria lansia dan penyebab kedua untuk intervensi medis pada pria diatas usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan karakteristik adanya tanda-tanda hiperglikemia akibat ketidakadekuatan fungsi dan sekresi insulin (James,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks adalah makanan yang mengosongkan diri secara teratur kedalam sekum.apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis (manjoer, 2000), karena tidak efektif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut survei WHO, angka mortalitas peritonitis mencapai 5,9 juta per tahun dengan angka kematian 9661 ribu orang meninggal. Negara tertinggi yang menderita
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ANSIETAS PRO DAN POST CURRETAGE ATAS INDIKASI ABORTUS INCOMPLETE
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ANSIETAS PRO DAN POST CURRETAGE ATAS INDIKASI ABORTUS INCOMPLETE PADA NY. P G3 P2 A0 HAMIL 24 MINGGU 3 HARI DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan di suatu negara. Masa perkembangan tercepat dalam kehidupan anak terjadi pada masa balita. Masa balita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bronchopneumonia merupakan penyakit saluran nafas bagian bawah yang biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai dengan gejala awal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang bidang kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Peningkatan mobilitas penduduk dan perubahan iklim yang terjadi di negara negara tropis menyebabkan munculnya beberapa organisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena masih tingginya angka kematian. Penyebab langsung diantaranya karena perdarahan, infeksi, pre
Lebih terperinciPENGESAHAN SKRIPSI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii PENGESAHAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.. PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.. ABSTRAK. PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Infeksi pada saluran pernafasan jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan infeksi
Lebih terperinciNYERI AKUT PADA PASIEN Ny. R DENGAN POST OPERASI FISTULEKTOMI HARI KE - 2 ET CAUSA FISTULA PERIANAL DI RUANG EDELWAIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
NYERI AKUT PADA PASIEN Ny. R DENGAN POST OPERASI FISTULEKTOMI HARI KE - 2 ET CAUSA FISTULA PERIANAL DI RUANG EDELWAIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT.... xvi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus, manfaat penulisan ini, metode, waktu dan sistematika penulisan studi kasus ini. A. Latar
Lebih terperinciPROSEDUR DISTRAKSI IMAJINASI TERBIMBING. yang nyaman dan tenang. b) Berikan privasi klien. berkenalan dengan klien. 2. Menjelaskan tujuan
Lampiran PROSEDUR DISTRAKSI IMAJINASI TERBIMBING Tahap-tahap imajinasi terbimbing Cara pelaksanaan Hasil yang diharapkan 1. Persiapan a) Sediakan lingkungan yang nyaman dan tenang Dalam 3 menit klien tampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatic dengan mengatur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina atau sectio caesarea merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT... i PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN PERSETUJUAN RIWAYAT HIDUP PENULIS KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT... i ABSTRAK ABSTRACT PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN PERSETUJUAN RIWAYAT HIDUP PENULIS KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkan gelar Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya di karenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Dikehidupan sehari hari yang semakin
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN CA.COLON DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN CA.COLON DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat Mencapai derajat Ahli Madya Oleh : BHAYU BANGKIT ARAFAT 1211010004 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ yang terbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, terletak dikedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal terlindungi dengan baik dari trauma langsung
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya Oleh : WISNU DWI
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia prostat atau BPH (Benign Prostate Hiperplasia) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperplasia prostat atau BPH (Benign Prostate Hiperplasia) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat, bersifat jinak disebabkan oleh hyperplasia beberapa atau
Lebih terperinciRencana Pembelajaran
Rencana Pembelajaran MATA KULIAH : Keperawatan Dewasa 1 KODE MK : SKP.534 BEBAN SKS : 4 SKS KOORDINATOR : Puguh Widiyanto, S.Kp.,M.Kep Telp/e-mail : 08156525675 / ompuguh@alumni.ui.ac.id TIM PENGAJAR :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi pada tonsil atau yang biasanya dikenal masyarakat amandel merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak- anak usia 5 sampai 11 tahun. Data rekam medis RSUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri
BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri terhadap prosedur pemasangan infus dan membandingkan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri. Kejadian letak sungsang berkisar
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Ahli Madya. Oleh: PUTRI NIDA HANA
ASUHAN KEPERAWATANPADA Ny.T P2A2 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT HARI KE-2POST KURET ATAS INDIKASI ABORTUS INKOMPLIT DI RUANG BOUGENVILL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan global pada decade terakhir dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar bealakang Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna, tetapi terdapat beberapa wanita yang mempunyai masalah dalam kehamilan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. K DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT POST
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. K DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT POST PARTUM SPONTAN H-1 DENGAN GEMELLI DIRUANG BOUGENVIL RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memompa dengan kuat dan arteriol yang sempit sehinggga darah mengalir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu meningkatnya tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi dihasilkan dari dua faktor utama yaitu jantung yang memompa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80% adalah melalui mata. Mata sering disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal adalah salah satu organ utama sitem kemih atau uriner (tractus urinarius) yang berfungsi menyaring dan membuang cairan sampah metabolisme dari dalam tubuh. Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN POST SECTIO CAESAREA HARI KE-1 ATAS INDIKASI DISPROPORSI CEFALOPELVIC DI RUANG BOUGENVIL DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian
Lebih terperinciTINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007
TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan keadaan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan.
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sejak dulu sudah dikenal adanya gangguan jiwa, misalnya dalam cerita Mahabarata dan Ramayana dikenal adanya Srikandi Edan, Gatot Kaca Gandrung. Pada
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG
MOR 54 TAHUN 2007 TENTANG DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR KESEHATAN, PENYULUH KESEHATAN
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN POST OPERASI HERNIACTOMY ET CAUSE HILS ( HERNIA INGUINAL LATERAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN POST OPERASI HERNIACTOMY ET CAUSE HILS ( HERNIA INGUINAL LATERAL SINISTRA ) HARI KE 1 2 DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT dr. R GOETENG TAORENADIBRATA PURBALINGGA TUGAS AKHIR
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA Ny. A DI BPS. Ny. MAULINA HASNIDA, M.MKes SURABAYA
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA Ny. A DI BPS. Ny. MAULINA HASNIDA, M.MKes SURABAYA Oleh : RINI FIDYAWATI NIM : 2010.0661.034 PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses sosial karena melalui komunikasi seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen dalam komunikasi diantaranya
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...... vii DAFTAR GAMBAR....... x DAFTAR TABEL.......
Lebih terperinciBAB II. STUDI PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR SINGKATAN... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
NOMOR 47 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR KESEHATAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Intensif Care Unit berkembang cepat sejak intensif care unit (Intensive Terapy
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intensif Care Unit berkembang cepat sejak intensif care unit (Intensive Terapy Unit) ditemukan pada tahun 1950 di daratan Eropa sebanyak 80%, saat terjadi epidemic Poliomyelitis,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN,
Lebih terperinciHIPERTERMI PADA KASUS An. M GASTROENTERITIS AKUT DIRUANG CEMPAKARUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
HIPERTERMI PADA KASUS An. M GASTROENTERITIS AKUT DIRUANG CEMPAKARUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Depkes RI & DITJEN PPM & PLP (1999) dalam buku Sodikin (2010), sampai saat ini penyakit diare (gastroenteritis) masih menjadi masalah kesehatan di indonesia
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. V DENGAN PNEUMONIA DI RUANG KANTHIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. V DENGAN PNEUMONIA DI RUANG KANTHIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat Mencapai derajat Ahli Madya Oleh : FITRI NUR KHASANAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan keluarga dan masyarakat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan berdasarkan angka kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang menyebabkan kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 perempuan diseluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tempat terjadinya inflamasi primer akut. 3. yang akhirnya dapat menyebabkan apendisitis. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu penyakit bedah mayor yang sering terjadi adalah. 1 merupakan nyeri abdomen yang sering terjadi saat ini terutama di negara maju. Berdasarkan penelitian epidemiologi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR KESEHATAN, PENYULUH KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan adalah bertemunya sel sperma dan ovum matang di tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, 2002). Kehamilan dan persalinan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal. Walaupun demikian kehamilan, persalinan, dan nifas yang normal pun mempunyai resiko. Resiko
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR
Lebih terperinci