5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

Gambaran Karakteristik Partisipan Penelitian

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

4. HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. 4. A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 4. A.1. Gambaran jenis kelamin subjek penelitian

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Betti Astriani, F.PSI UI, 2008

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase.

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB 4 Analisis Hasil

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

Tabel 4.1 Tabel Integratif Gambaran Umum Partisipan

4. HASIL DAN INTERPRETASI HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden terdiri dari 101 orang yang terdiri dari 26 laki-laki (25,74 %), dan

5. HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA

6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian terhadap 120

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

4. A ALISIS HASIL PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Personil Polri adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB 4 HASIL DAN INTERPRETASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB IV HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR AN DENGAN HASIL BELAJAR QUR AN HADIS SISWA MI WALISONGO PEKAJANGAN TAHUN 2014/2015

BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan akan diuraikan ke dalam gambaran subjek, analisis data dan interpretasi hasil penelitian. 5.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum subjek peneliti paparkan dalam tabel berikut ini berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, gaji, lama mengajar, mata pelajaran yang diajarkan dan lama mengajar di kelas internasional. Tabel 5.1 Subjek Penelitian Gambaran Umum Subjek Frekuensi Persentase (%) Jenis kelamin: Laki-laki 18 37,5 Perempuan 30 62,5 Tingkat pendidikan: D1-D3 1 2,1 S1 42 87,5 S2 5 10,4 S3 - - Usia: 20-40 tahun (dewasa muda) 31 64,6 41-65 tahun (dewasa madya) 17 35,4 Lama bekerja: 2-10 tahun 15 31,3 > 10 tahun 33 68,7 Gaji (dalam Rupiah): 900.000-1.200.000 2 4,2 1.200.000-1.500.000 3 6,3 1.500.000-1.800.000 4 8,3 1.800.000-2.100.000 12 25 >2.100.000 27 56,3 Mata pelajaran yang diajar: Subject 19 39,6 Non-subject 29 60,4 Lama mengajar di kelas internasional: 1 tahun 20 41,7 2 tahun 15 31,3 3 tahun 13 27,1 Total Subjek 48 100 60

61 Berdasarkan Tabel 5.1 diperoleh gambaran bahwa mayoritas subjek dalam penelitian ini adalah perempuan, yaitu sebanyak 30 orang (62,5%). Mereka sebagian besar berpendidikan S1, yaitu sebanyak 42 orang (87,5%), sedangkan jumlah subjek yang terkecil adalah berlatarbelakang pendidikan D1-D3, yaitu sebanyak 1 orang (2,1%). Berdasarkan kelompok usia, diperoleh bahwa mayoritas subjek penelitian ini beradadalam kelompok usia dewasa muda (20-40 tahun), yaitu sebanyak 31 orang (64,6 %). Mereka sebagian besar telah bekerja di atas 10 tahun, yaitu sebanyak 33 orang (68,7%) Mengenai gaji yang diperoleh subjek, dapat terlihat pada Tabel 5.1 bahwa mayoritas subjek memiliki gaji sebesar >Rp 2.100.000, yaitu sebanyak 27 orang (56,3%), sedangkan minoritas subjek memiliki gaji berkisar antara Rp 900.000 sampai Rp 1.200.000, yaitu sebanyak 2 orang (4,2 %). Berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh subjek, mayoritas subjek mengajar mata pelajaran non-subject, yaitu sebanyak 29 orang (60,4%). Sebagian besar subjek telah mengajar di kelas internasional selama 1 tahun, yaitu sebanyak 20 orang (41,7%), dan yang paling sedikit jumlahnya adalah subjek yang telah mengajar di kelas internasional selam 3 tahun, yaitu sebanyak 13 orang (27,1%). 5.2. Hasil Analisis Utama Penelitian 5.2.1. Sikap terhadap perubahan Untuk melihat gambaran jenis sikap subjek terhadap perubahan, peneliti melihat mean terbesar dari masing-masing jenis sikap terhadap perubahan. Berikut ini adalah rincian dari gambaran umum sikap terhadap perubahan Tabel 5.2. Skor Kecenderungan Sikap terhadap Perubahan Sikap Terhadap Perubahan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Menerima 48 4.13 6.00 5.2839 0.51425 Menolak 48 1.00 3.43 1.9504 0.63759 Tabel 5.3. Kecenderungan Subjek dalam Bersikap Sikap Frekuensi Persentase (%) Menerima Menolak 48-100 - Total 48 100

62 Berdasarkan Tabel 5.2. skor rata-rata paling besar sikap terhadap perubahan adalah sikap menerima, yaitu sebesar 5,2839 dengan nilai maksimum 6 dan minimum 4,13. Hal ini berbeda jauh dari skor rata-rata sikap menolak, yaitu sebesar 1,9504. Dapat dilihat pula pada Tabel 5.3., bahwa keseluruhan subjek cenderung memiliki sikap menerima terhadap perubahan. Dengan demikian, dalam penelitian ini rata-rata subjek memiliki sikap menerima terhadap perubahan. Artinya subjek tersebut antusias, mau bekerjasama dan menerima perubahan di dalam organisasi. 5.2.2. Kepuasan kerja subjek penelitian Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab 4, bahwa penggolongan tingkat kepuasaan kerja dikelompokkan menjadi 5 kategori berdasarkan perhitungan skor rata-rata, antara lain: kategori rendah, agak rendah, sedang, agak tinggi dan tinggi. Setelah melakukan perhitungan statistik, maka dapat dilihat tingkat kepuasan kerja subjek. Berikut akan dipaparkan gambaran kepuasan kerja subjek. Tabel 5.4. Skor Rata-Rata Kepuasan Kerja N Min Max Mean SD Skor kepuasan kerja 48 3,66 5,87 4,6721 0,51634 Tabel 5.5. Tingkat Kepuasan Kerja Subjek Tingkat Kepuasan Kerja Frekuensi Persentase (%) Sedang Agak tinggi Tinggi 5 32 11 10,4 66,7 22,9 Total 48 100,00 Berdasarkan Tabel 5.4., hasil skor rata-rata (mean) kepuasan kerja adalah 4,6721. Hal ini berarti, pada umumnya subjek memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Dengan nilai minimum 3,66 dan nilai maksimum 5,87, tingkat kepuasan kerja subjek berada antara tingkat kepuasan kerja kategori sedang sampai tingkat kepuasan kerja kategori tinggi. Pada Tabel 5.5., dapat dilihat lebih jelas lagi, bahwa sebagian besar mereka memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi, yaitu sebanyak 32 orang (66,7%).

63 Gaji Atasan Rekan kerja Pekerjaan Kondisi & fasilitas Imbalan non-materi Tabel 5.6. Dimensi Kepuasan Kerja Dimensi Minimum Maksimum Mean SD 1,33 5,83 3,9097 2,00 6,00 4,5030 2,14 6,00 4,6101 4,29 6,00 5,2202 2,86 6,00 4,8393 3,50 6,00 4,9688 0,94404 0,86721 0,75922 0,45075 0,64673 0,67561 Berdasarkan Tabel 5.6. untuk dimensi pekerjaan atau karakteristik pekerjaan itu sendiri, rata-rata para subjek memiliki rasa puas yang tinggi terhadap pekerjaannya (mean = 5,22, SD= 0,45). Pada dimensi gaji, subjek hanya merasakan tingkat kepuasan kerja sedang (mean= 3,90, SD= 0,94). Sedangkan dimensi lainnya seperti atasan, rekan kerja, kondisi dan fasilitas, serta imbalan non-materi, berada pada kategori tingkat kepuasan kerja agak tinggi dengan nilai mean yang bervariasi untuk tiap-tiap dimensinya. 5.2.3 Hubungan jenis sikap terhadap kepuasan kerja Setelah melakukan pengambilan data, peneliti mengolah data dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil yang diperoleh sebagai hasil utama penelitian dipaparkan berikut ini. Tabel 5.7. Hubungan Sikap terhadap Perubahan dengan Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Sikap 0,552** Menerima 0,404** Menolak - 0,521** ** signifikan pada level 0,01 Berdasarkan Tabel 5.7. diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara sikap terhadap perubahan dengan kepuasan kerja dengan hasil koefisien korelasi yang signifikan pada level 0,02 sebesar 0,552. Selanjutnya, dapat dilihat pada Tabel 5.7 bagaimana masing-masing sikap berkorelasi dengan kepuasan kerja. Berikut pemaparan hasilnya: 1. Hubungan sikap menerima dengan kepuasan kerja menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,404 yang signifikan pada level 0,01. Hal ini menunjukkan

64 bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap menerima aktif terhadap perubahan dalam organisasi dengan kepuasan kerja. Berarti, semakin tinggi sikap menerima aktif guru terhadap perubahan, maka kepuasan kerja semakin tinggi pula. 2. Hubungan sikap menolak terhadap perubahan dengan kepuasan kerja menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar - 0,521 yang signifikan pada level 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara sikap menolak terhadap perubahan dengan kepuasan kerja. Berarti semakin tinggi sikap menolak terhadap perubahan, maka kepuasan kerja semakin rendah. 5.3. Hasil Analisis Tambahan 5.3.1. Penyebab sikap terhadap perubahan Untuk mengetahui penyebab sikap terhadap perubahan, peneliti melakukan analisis statistik dengan menggunakan skor rata-rata dari masingmasing penyebab sikap. Hasil perhitungan statistik dijelaskan berikut. Tabel 5.8. Skor Rata-Rata Penyebab Sikap terhadap Perubahan Penyebab Sikap Mean Minimum Maximum SD N Pengetahuan Kemauan Kemampuan 5,062 5,077 5,056 3.75 3.71 3.00 6.00 6.00 6.00 0.52339 0.59009 0.83181 48 48 48 Berdasarkan Tabel 5.8. terlihat hasil perbandingan mean antara penyebab sikap terhadap perubahan. Dari hasil analisis statistik, mean tertinggi adalah penyebab sikap berdasarkan kemauan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap guru terhadap perubahan cenderung disebabkan oleh kemauan guru untuk menghadapi dan menerima perubahan di sekolah. 5.3.2. Hubungan Antara Sikap terhadap Perubahan dengan Penyebab Sikap terhadap Perubahan Tabel 5.9. Hubungan Jenis Sikap dengan Penyebab Sikap terhadap Perubahan Jenis Sikap Pengetahuan Kemauan Kemampuan Menerima 0,456** 0,507** 0,457** Menolak - 0,562** - 0,511** - 0,440** ** signifikan pada level 0,01

65 Berdasarkan Tabel 5.9. dapat diketahui masing-masing jenis sikap terhadap perubahan memiliki korelasi yang berbeda dengan penyebab sikap terhadap perubahan pada level signifikansi 0,01. Berikut akan dipaparkan hasil analisa perhitungan dari masing-masing hubungan jenis sikap terhadap perubahan dengan penyebab sikap terhadap perubahan, yaitu sebagai berikut: 1. Sikap menerima terhadap perubahan memiliki koefisien korelasi tertinggi dan positif dengan kemauan, yaitu sebesar 0,507. Hal ini berarti, semakin individu menerima perubahan maka semakin individu tersebut memiliki kemauan untuk melakukan perubahan. Selanjutnya, penyebab sikap karena kemampuan memiliki nilai korelasi yang positif sebesar 0,457. Hal ini berarti, semakin individu memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk perubahan maka semakin individu tersebut menerima perubahan. Begitu pula dengan penyebab sikap karena pengetahuan yang berkorelasi positif dan signifikan sebesar 0,456. Berarti, semakin individu memiliki informasi tentang perubahan, maka tingkat menerima individu tersebut semakin tinggi. 2. Sikap yang cenderung menolak terhadap perubahan memiliki koefisien korelasi tertinggi dan negatif dengan kemampuan, yaitu sebesar -0,813. Berarti, semakin individu memiliki banyak kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan maka semakin individu tersebut kurang menolak perubahan. Selanjutnya, sikap menolak berkorelasi negatif dan signifikan dengan pengetahuan sebesar -0,562. Hal ini berarti, semakin individu mengetahui informasi-informasi mengenai perubahan, maka semakin individu tersebut kurang menolak perubahan. Kemudian, sikap menolak berkorelasi negatif dan signifikan dengan kemauan sebesar -0,511. Hal ini berarti, semakin individu memiliki keinginan untuk melakukan perubahan, maka individu tersebut semakin kurang menolak perubahan. 5.3.3. Sikap terhadap perubahan berdasarkan karakteristik subjek Berdasarkan Tabel 5.10., dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan masing-masing sikap terhadap perubahan di organisasi pada kelompok subjek berdasarkan tingkat pendidikan, usia, gaji, lama bekerja di sekolah, mata pelajaran, dan lama mengajar di kelas internasional. Hal ini dapat diketahui dari

66 masing-masing nilai signifikansi yang seluruhnya lebih besar jika dibandingkan dengan nilai signifikan 0,05 untuk Anova. Jadi dapat dikatakan tidak ada perbedaan sikap terhadap perubahan di organisasi pada kelompok tingkat pendidikan, usia, gaji, lama bekerja di sekolah, mata pelajaran, dan lama mengajar di kelas internasional. Namun, pada sisi lain, terdapat perbedaan sikap menerima terhadap organisasi pada kelompok jenis kelamin (p=0,007<0,05). Tabel 5.10. Sikap terhadap Perubahan di Organisasi berdasarkan Karakteristik Subjek Karakteristik Subjek Menerima Menolak Jenis kelamin Anova 7,853 0,800 Sig 0,05 0,007 0,376 Tingkat pendidikan Anova 1,898 1,762 Sig 0,05 0,162 0,183 Usia Anova 3,733 0,882 Sig 0,05 0,060 0,353 Gaji Anova 0,636 0,797 Sig 0,05 0,639 0,534 Lama bekerja Anova 0,356 0,323 Sig 0,05 0,554 0,572 Mata pelajaran Anova 0,119 0,531 Sig 0,05 0,732 0,470 Lama mengajar di kelas internasional Anova 0,172 0,971 Sig 0,05 0,842 0,386 5.3.4. Kepuasan kerja berdasarkan karakteristik subjek Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat tingkat kepuasan kerja subjek berdasarkan karakteristik subjek. Berdasarkan Tabel 5.4 yang sudah dipaparkan sebelumnya, nilai minimum kepuasan kerja adalah 3,66 dan nilai maksimum kepuasan kerja adalah 5,87. Dengan demikian, tingkat kepuasan kerja subjek berada antara tingkat kepuasan kerja kategori sedang sampai tingkat kepuasan kerja kategori tinggi. Selain itu, peneliti melihat perbedaan kepuasan kerja dari masing-masing kelompok karakteristik subjek berdasarkan perhitungan statistik one way Anova. Hasil akan dipaparkan pada Tabel 5.11.

67 Tabel 5.11. Kepuasan Kerja berdasarkan Karakteristik Subjek Karakteristik Subjek Tingkat Kepuasan Kerja Sedang Agak Tinggi Tinggi Total Nilai Anova & Signifikansi Jenis kelamin: Laki-laki 3 10 5 18 F= 0,662; sig= 0,420 Perempuan 2 22 6 30 Tingkat pendidikan: D1-D3 - - 1 1 S1 5 27 10 42 F= 0,2373; sig= 0,105 S2-5 - 5 Usia: 20-40 tahun (dewasa muda) 3 19 9 31 F= 0,241; sig= 0,625 41-65 tahun (dewasa madya) 2 13 2 17 Lama bekerja: 2-10 tahun (advancement stage) 3 10 2 15 F= 4,213; sig= 0,046 > 10 tahun(maintenance stage) 2 22 9 33 Gaji (dalam Rupiah): 900.000-1.200.000-1 1 2 1.200.000-1.500.000 1 2-3 1.500.000-1.800.000 1 2 1 4 F= 0,816; sig= 0,522 1.800.000-2.100.000-9 2 11 >2.100.000 3 18 7 28 Mata pelajaran yang diajar: Subject 1 15 3 19 F= 0,501; sig= 0,483 Non-subject 4 17 8 29 Lama mengajar kelas internasional: 1 tahun 2 14 4 20 F= 0,427; sig= 0,655 2 tahun 3 8 4 15 3 tahun - 10 3 13

68 Tabel 5.11., menunjukkan bahwa mayoritas subjek laki-laki berada di tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi, yaitu sebanyak 10 orang. Begitu pula dengan subjek perempuan, mayoritas mereka memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi, yaitu sebanyak 22 orang. Berdasarkan hasil perhitungan Anova didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,420 (p=0,420>0,05). Hal ini berarti, kedua kelompok tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada skor kepuasan kerja. Selanjutnya, dapat dilihat dari Tabel 5.11. bahwa subjek dengan tingkat pendidikan D1-D3 memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori tinggi. Untuk tingkat pendidikan sarjana Strata 1 (S1) mayoritas subjek memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi, dan seluruh subjek dengan tingkat pendidikan S2 pada penelitian ini memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan Anova didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,105 yang nilainya lebih besar dari los 0,05. Hal ini berarti, kelompok tingkat pendidikan tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada skor kepuasan kerja. Berkaitan dengan karakteristik subjek pada kelompok usia, dapat dilihat pada Tabel 5.11 bahwa subjek dengan rentang usia 20-40 tahun (dewasa muda) mayoritas memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi, yaitu sebanyak 19 orang. Begitu pula dengan subjek pada kelompok usia 41-65 (dewasa madya), mayoritas memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi, yaitu sebanyak 13 orang. Berdasarkan hasil perhitungan Anova didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,625 (p=0,625>0,05). Hal ini berarti, kedua kelompok tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada skor kepuasan kerja. Selanjutnya, dari Tabel 5.11. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek pada kelompok lama bekerja lebih dari 10 tahun memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Begitu pula dengan subjek pada kelompok lama kerja 2 sampai 10 tahun yang mayoritasnya memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan Anova diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,046 (p=0,046<0,05). Hal ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok lama bekerja.

69 Pada Tabel 5.11. dapat diketahui bahwa jumlah subjek paling banyak adalah kelompok subjek yang dengan gaji lebih dari Rp. 2.100,000,- dengan mayoritas memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Selanjutnya, dari hasil perhitungan Anova, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,522 yang nilainya lebih besar dari los 0,05. Hal ini berarti, kelompok gaji tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa mayoritas subjek yang mengajar mata pelajaran subject maupun non-subject memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Selanjutnya, dari hasil perhitungan Anova diperoleh bahwa nilai signifikansi sebesar 0,483 (p=0,483>0,05). Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan antara dua kelompok tersebut pada skor kepuasan kerja. Pada Tabel 5.11., dapat dilihat bahwa subjek dengan lama mengajar di kelas internasional selama 1 tahun, 2 tahun, maupun selama 3 tahun pada umumnya memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori agak tinggi. Selanjutnya, dari hasil perhitungan Anova diperoleh bahwa nilai signifikansi sebesar 0,655 (p=0,655>0,05). Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan antara ketiga kelompok lama mengajar di kelas internasional pada skor kepuasan kerja.