BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil"

Hendra Sudirman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. Hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada subyek penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan melalui IBM SPSS statistik Profil Responden Sampel penelitian pada penelitian ini berjumlah 110 siswa di SMP kelas VII Santa Cicilia 2. Profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, suku, tempat tinggal, pendidikan terakhir orangtua, pekerjaan orangtua, dan pendapatan orangtua perbulan, berikut penjelasannya: Jenis Kelamin Jumlah subyek pada penelitian ini berjumlah 110 siswa yang terdiri dari 51 (46,4%) perempuan, dan 59 (53,6%) laki-laki. Mayoritas subyek dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Subyek No. Jenis Kelamin Jumlah Subyek Presentase (%) 1. Laki-laki 59 53,6% 2. Perempuan 51 46,4%

2 1.1.2 Usia Subyek Pada penelitian ini subyek merupakan remaja awal dengan rentang usia tahun (Santrock, 2007). Berdasarkan hasil pengumpulan data jumlah subyek yang berusia 11 tahun berjumlah 11 (10%) siswa, 12 tahun berjumlah 89 (80,9%) siswa, dan 13 tahun berjumlah 10 (9,1%) siswa. Jumlah usia subyek terbanyak adalah usia 12 tahun sebesar 89 siswa (80,9%). Tabel 4.2. Gambaran Usia Subyek No. Usia Subyek Jumlah Presentase (%) tahun 11 10% tahun 89 80,9% tahun 10 9,1% Suku Dalam penelitian ini jumlah siswa mayoritas merupakan suku Tionghoa yang berjumlah 85 siswa (77,3%), sedangkan sisanya 10 siswa (9,1%) bersuku Jawa, 5 siswa (4,5%) bersuku Sunda, 7 siswa (6, 4%) bersuku Betawi, 1 siswa (0,9%) bersuku Batak, dan 2 siswa (1,8%) bersuku Dayak. Tabel 4.3. Gambaran Suku Subyek No. Suku Jumlah Presentase (%) 1. Tionghoa 85 77,3%

3 2. Jawa 10 9,1% 3. Sunda 5 4,5% 4. Betawi 7 6,4% 5. Batak 1 0,9% 6. Dayak 2 1,8% Tempat Tinggal Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diberikan kepada 110 subyek menunjukkan bahwa semua siswa tinggal bersama orangtua mereka. Hal ini menujukkan bahwa semua subyek yang diberikan kuesioner memiliki karakteristik subyek yang sesuai Pendidikan Terakhir Orangtua Pada pedidikan terakhir orangtua, masing-masing untuk pendidikan terkahir ayah dan ibu dibagi menjadi 6 kelompok pendidikan yakni SD, SMP, SMA, D3, S1, dan S2. Dari hasil pengumpulan data pendidikan terakhir ayah terdapat 9 ayah (8,2%) dengan pendidikan terakhir SD, 17 ayah (15,5%) dengan pendidikan terakhir SMP, 56 ayah (50,9%) dengan pendidikan terakhir SMA, 5 ayah (4,5%) dengan pendidikan terakhir D3, 21 ayah (19,1%) dengan pendidikan terakhir S1, dan 2 ayah (1,8%) dengan pendidikan terakhir S2. Sedangkan untuk pendidikan terakhir ibu teradapat 8 ibu (7,3%) dengan pendidikan terakhir SD, 29 ibu (26,4%) dengan pendidikan terakhir SMP, 46 ibu (41,8%)

4 dengan pendidikan terakhir SMA, 10 ibu (9,1%) dengan pendidikan terakhir D3, 16 ibu (24,5%) dengan pendidikan terakhir S1, dan 1 ibu (0,9%) dengan pendidikan terakhir S2. Berdasarkan perolehan data diatas dapat disimpulkan bahwa untuk pendidikan terakhir orangtua mayoritas memiliki pendidikan terkahir SMA dengan presentase untuk ayah 50,9% dan ibu 41,8%. Tabel 4.4. Gambaran Pendidikan Terakhir Orangtua No. Pendidikan Terakhir Orangtua Jumlah Presentase (%) Pendidikan Terakhir Ayah 1. SD 9 8,2% 2. SMP 17 15,5% 3. SMA 56 50,9% 4. D3 5 4,5% 5. S ,1% 6. S2 2 1,8% Pendidikan Terakhir Ibu 1. SD 8 7,3% 2. SMP 29 26,4% 3. SMA 46 41,8% 4. D3 10 9,1% 5. S ,5%

5 6. S2 1 0,9% Total % Pekerjaan Orangtua Pada penelitian ini pekerjaan orangtua dibagi masingmasing menjadi 4 kelompok pekerjaan untuk ayah dan ibu. Untuk pekerjaan ayah terdapat jenis pekerjaan seperti buruh, karyawan swasta, pegawai negeri, dan wiraswasta, sedangkan untuk ibu terdapat jenis pekerjaan seperti karyawan swasta, pegawai negeri, wiraswasta, dan ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil pengumpulan data presentase yang diperoleh untuk masing-masing pekerjaan orangtua sebagai berikut: a. Pada pekerjaan ayah terdapat 36 ayah (32,7%) yang bekerja sebagai karyawan swasta, 2 ayah (1,8%) bekerja sebagai pegawai negeri dan 72 ayah (65,5%) yang bekerja sebagai wiraswasta. Hasil diatas menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan ayah pda subyek penelitian ini berprofesi sebagai wiraswasta. b. Pada pekerjaan ibu terdapat 12 ibu (10,9%) yang beprofesi sebagai karyawan swasta, 18 ibu (16,4%) yang berprofesi sebagai wiraswasta, dan sisanya sebanyak 80 ibu (72,7%) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Untuk pekerjaan ibu mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

6 Tabel 4.5. Gambaran Pekerjaan Orangtua No. Pekejaan Orangtua Jumlah Presentase (%) Pekerjaan Ayah 1. Karyawan Swasta 36 32,7% 2. Pegawai Negeri 2 1,8% 3. Wiraswasta 72 65,5% Pekerjaan Ibu 1. Karyawan Swasta 12 10,9% 2. Wiraswasta 18 16,4% 3. Ibu Rumah Tangga 80 72,7% Pendapatan Orangtua Perbulan Pada pendapatan orangtua perbulan paling banyak sebesar Rp.1.5jt-Rp.3.9jt dengan rician sebagai berikut, kurang dari Rp.1.5jt sebanyak 16 siswa (14,5%), Rp.1.5jt hingga Rp.3.9jt sebanyak 38 siswa (34,6), Rp.4jt hingga Rp.6.4jt sebanyak 28 siswa (25,5%), Rp.6.5jt hingga Rp.8.9jt sebanyak 16 siswa (14,5%), dan lebih dari Rp.9jt sebanyak 12 siswa (10,9%). Tabel 4.6. Gambaran Pendapatan Orangtua perbulan No. Pendapatan Orangtua per Bulan Jumlah Presentase (%) 1. < Rp. 1.5jt 16 14,5%

7 2. Rp. 1.5jt-Rp. 3.9jt 38 34,6% 3. Rp. 4jt-Rp. 6.4jt 28 25,5 % 4. Rp. 6.5jt-Rp. 8,9 jt 16 14,5% 5. > Rp. 9jt 12 10,9% 1.2 Hasil Analisa Data Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit karena data yang digunakan berskala interval. Data dapat dikatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (Sarwono, 2011). Tabel 4.7. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pola asuh otoriter Komunikasi interpersonal N Normal Parameters a,b Std. Deviation 5,899 7,687 Mean 26,07 50,26 Most Extreme Differences Absolute,127,116 Positive,127,116 Negative -,072 -,066 Kolmogorov-Smirnov Z 1,329 1,221 Asymp. Sig. (2-tailed),059,102 Sumber data: Hasil Uji SPSS

8 Berdasarkan hasil uji SPSS 20 pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter sebesar 0,059 yang lebih besar dari 0,05 maka data untuk persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua berdistribusi normal. Sedangkan untuk komunikasi interpersonal memiliki nilai signifikansi 0,102 yang menunjukkan lebih besar dari 0,05 dengan kata lain data untuk komunikasi interpersonal juga berdistribusi normal Uji Korelasi Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua dengan komunikasi interpersonal dalam keluarga, peneliti menggunakan perhitungan SPSS 20 dengan pearson product moment guna menjawab hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti. Alasan peneliti menggunakan korelasi pearson dikarenakan nilai normalitas kedua variabel berdistribusi normal (Sarwono, 2011). Untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel diberikan kriteria yang dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Tingkat korelasi pearson Koefisien Tingkat Korelasi >0-0,25 Korelasi sangat lemah >0,25-0,5 Korelasi cukup >0,5-0,75 Korelasi kuat

9 >0,75-0,99 Korelasi sangat kuat Sumber: Sarwono(2011) Berikut merupakan hasil dari hasil uji korelasi dari data yang telah diolah menggunakan SPSS 20: Tabel 4.9. Korelasi pearson Pola asuh otoriter Komunikasi interpersonal Pearson Correlation Pola asuh otoriter Komunikasi interpersonal 1 -,253 ** Sig. (2-tailed),008 N Pearson Correlation -,253 ** 1 Sig. (2-tailed),008 N Sumber data: Hasil Uji SPSS Pada tabel hasil uji korelasi pearson diatas, dapat dilihat bahwa hubungan kedua variabel signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 yang menunjukkan lebih kecil dari 0,05 dengan angka korelasi sebesar -0,253 yang berarti kedua variabel memiliki hubungan yang cukup kuat. Tanda negatif pada angka korelasi menunjukkan bahwa mempunyai hubungan terbalik/tidak searah. Jadi, apabila persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua tinggi maka komunikasi interpersonal dalam keluarga rendah, dan begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti ada hubungan persepsi remaja awal

10 tentang pola asuh otoriter orangtua dengan komunikasi interpersonal dalam keluarga.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.