BAB II. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH, HASIL BELAJAR, dan MATERI STATISTIKA

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

BAB 2. Tinjauan Teoritis

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada saat upacara bendera, kita sering memperhatikan teman-teman kita.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Propinsi Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Pengajaran

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

Notasi Sigma. Fadjar Shadiq, M.App.Sc &

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

Ukuran Pemusatan Data. Arum Handini P., M.Sc Ayundyah K., M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa yanng disebut pre-eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

Musbir 1. Abstrak. Kata kunci: Perbandingan, Prestasi Belajar, Metode Pembelajaran Langsung, Materi Gempa Bumi

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Paleleh pada semester genap

Tabel Distribusi Frekuensi

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA ARTICULATE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

METODE PENELITIAN. Kota Bogor. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Cilendek Barat RW 05 N1= 113. Cluster random sampling.

SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

STATISTIKA: UKURAN PENYEBARAN DATA. Tujuan Pembelajaran

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS

BAB 1 STATISTIKA. Gambar 1.1

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

I adalah himpunan kotak terbatas dan tertutup yang berisi lebih dari satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

100% r n. besarnya %. n. h t t p : / / m a t e m a t r i c k. b l o g s p o t. c o m =. 400

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, maka metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, Yani Kurnia Sapta Rika *), Mahrizal **) dan Ermaniati Ramli **)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB

SOLUSI TUGAS I HIMPUNAN

UKURAN PEMUSATAN & PENYEBARAN

ESTIMASI UKURAN SENSITIVITAS KEUNTUNGAN SAHAM DALAM PORTOFOLIO PADA SINGLE INDEX MODEL

Statistika. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram ;

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

IV. METODE PENELITIAN

titik tengah kelas ke i k = banyaknya kelas

STATISTIKA DASAR. Oleh

47 Soal dengan Pembahasan, 46 Soal Latihan

TAKSIRAN UMUR SISTEM DENGAN UMUR KOMPONEN BERDISTRIBUSI SERAGAM. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

BAB III PEMBENTUKAN SKEMA PEMBAGIAN RAHASIA

3.1 Biaya Investasi Pipa

STATISTIKA Matematika Kelas XI MIA

TUGAS MATA KULIAH TEORI RING LANJUT MODUL NOETHER

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PREDICT OBSERVATION EXPLAIN SETTING PEMODELAN PADA MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk

X a, TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH, HASIL BELAJAR, da MATERI STATISTIKA A. Model Pembelajara Kooperatf Tpe Idex Card Match (ICM) 1. Pegerta Model Pembelajara Kooperatf Slav (2005: 25) megataka bahwa pembelajara kooperatf merujuk pada berbaga macam metode pegajara dmaa para sswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecl utuk salg membatu satu sama laya dalam mempelajar mater pembelajara. Artz & Newma (Huda, 2013: 32) medefska pembelajara kooperatf sebaga small group of learers workg together as a team to solve a problem, complete a task, or accomplsh a commo goal (kelompok kecl pembelajar/sswa yag bekerja sama dalam satu tm utuk megatas suatu masalah, meyelesaka sebuah tugas, atau mecapa satu tujua bersama). Pembelajara kooperatf merupaka salah satu strateg guru dalam membelajarka sswa dega melbatka sswa sebaga aggota kelompok kecl yag tgkat kemampuaya berbeda utuk melakuka aktvtas belajar gua megkatka hasl belajar yag dcapa sswa. Pembelajara kooperatf lebh memberka kesempata kepada sswa utuk bekerjasama pada suatu tugas secara bersama-sama da mereka harus megkoordaska usahaya ddalam meyelesaka tugas yag dberka. 10

11 2. Cr-Cr Model Pembelajara Kooperatf Adapu cr-cr dar pembelajara kooperatf meurut Areds (Huda, 2013: 65) alah: a. Sswa bekerja dalam kelompok secara kooperatf utuk meutaska mater belajar b. Kelompok dbetuk dar sswa yag mempuya kemampua tgg, sedag da redah c. Bla memugkka, aggota kelompok berasal dar ras, budaya, suku, jes kelam yag beragam; da d. Peghargaa lebh beroretas kepada kelompok darpada dvdu. Berdasarka uraa d atas dapat dtark suatu kesmpula bahwa pembelajara dalam kelompok-kelompok kecl memerluka kerja sama atar sswa da salg ketergatuga dalam struktur pecapaa tugas, tujua da peghargaa. Keberhasla pembelajara tergatug dar keberhasla masg-masg dvdu dalam kelompok, dmaa keberhasla tersebut sagat berart utuk mecapa suatu tujua yag postf dalam belajar kelompok. 3. Prsp Utama Model Pembelajara Kooperatf Roger & Davd Johso (Le, 2010: 31) megataka bahwa tdak semua kerja kelompok bsa daggap cooperatve learg. Utuk mecapa hasl yag maksmal, usur model gotog royog agar tercptaya prsp utama pembelajara kooperatf harus dterapka, yak:

12 a. Salg ketergatuga postf Dalam pembelajara kooperatf, guru mecptaka suasaa yag medorog sswa merasa salg membutuhka. Hubuga yag salg membutuhka lah yag dmaksud dega salg ketergatuga postf. Salg ketergatuga dapat dcapa melalu: 1) Salg ketergatuga mecapa tujua. 2) Salg ketergatuga meyelesaka tugas. 3) Salg ketergatuga baha da sumber. 4) Salg ketergatuga pera. 5) Salg ketergatuga hadah. b. Iteraks Tatap Muka Iteraks tatap muka aka memaksa sswa salg tatap muka dalam kelompok sehgga mereka dapat berdalog. Dalog tdak haya dlakuka dega guru. Iteraks semacam tu sagat petg karea sswa merasa lebh mudah belajar dar sesamaya. I juga mecermka kosep pegajara tema sebaya. c. Akutabltas Idvdual Pembelajara kooperatf meamplka wujudya dalam belajar kelompok. Pelaa dtujuka utuk megetahu peguasaa sswa terhadap mater pelajara secara dvdual. Hasl pelaa secara dvdual selajutya dsampaka oleh guru kepada kelompok agar semua aggota kelompok megetahu sapa aggota kelompok yag memerluka batua da sapa yag dapat memberka batua. Nla kelompok ddasarka atas rata-rata hasl belajar semua

13 aggotaya, karea tu tap aggota kelompok harus memberka sumbaga dem kemajua kelompok. Pelaa kelompok yag ddasarka atas rata-rata peguasaa semua aggota kelompok secara dvdual yag dmaksud dega akutabltas dvdual. d. Keterampla Mejal Hubuga Atar Prbad Keterampla sosal sepert teggag rasa, skap sopa terhadap tema, megkrtk de da buka megkrtk tema, bera mempertahaka pkra logs, tdak medomoas orag la, madr, da berbaga sfat la yag bermafaat dalam mejal hubuga atar prbad (terpersoal relatoshp) tdak haya dasumska tetap secara segaja dajarka. Sswa yag tdak dapat mejal hubuga atar prbad aka memperoleh tegura dar guru juga dar sesama sswa. e. Evaluas Proses Kelompok Mejadwalka waktu khusus bag kelompok utuk megevaluas proses kerja kelompok da hasl kerja sama mereka, agar selajutya bsa bekerja sama dega lebh efektf. 4. Tujua Model Pembelajara Kooperatf Johso & Johso (Trato, 2009: 57) meyataka bahwa tujua pokok belajar kooperatf adalah memaksmalka belajar sswa utuk pegkata prestas akademk da pemahama, bak secara dvdu maupu secara kelompok. Karea sswa bekerja dalam tm, maka dapat memperbak hubuga datara para sswa dar berbaga latar belakag,

14 ets da kemampua. Meurut Ibrahm, dkk. (Isjo, 2014: 27) meyataka bahwa pembelajara kooperatf dkembagka utuk mecapa tga tujua petg yatu: a. Hasl Belajar Akademk Pembelajara kooperatf bertujua utuk megkatka kerja sswa dalam tugas-tugas akademk, uggul da membatu sswa memaham kosep-kosep yag sult, da membatu sswa meumbuhka kemampua berpkr krts. Pembelajara kooperatf dapat membarka keutuga bak pada sswa kelompok bawah da kelompok atas yag bekerja bersama meyeleska tugas-tugas akademk. b. Peermaa Terhadap Perbedaa Idvdu Tujua petg kedua dar pembelajara kooperatf alah peermaa yag luas terhadap orag yag berbeda meurut ras, budaya, kelas sosal, kemampua, maupu ketdakmampua. Pembelajara kooperatf member peluag kepada sswa yag berbeda latar belakag da kods utuk bekerja salg bergatug satu sama la atas tugas-tugas bersama da melalu pegguaa struktur peghargaa kooperatf, belajar utuk megharga satu sama la. c. Pegembaga Keterampla Sosal Tujua petg ketga dar pembelajara kooperatf alah utuk megajarka kepada sswa keterampla kerjasama da kolaboras.

15 Keterampla-keterampla sosal petg dmlk sswa karea saat bayak aak muda mash kurag dalam keterampla sosal. 5. Mafaat Model Pembelajara Kooperatf Meurut Le (2010: 39) meyebutka ada beberapa mafaat proses pembelajara kooperatf, atara la: a. Sswa dapat megkatka kemampuaya utuk bekerjasama dega sswa la. b. Sswa mempuya lebh bayak kesempata utuk megharga perbedaa. c. Partspas sswa dalam proses pembelajara dapat megkat. d. Megkatka motvas, harga dr, da skap postf. e. Megurag kecemasa sswa (kurag percaya dr) f. Megkatka prestas belajar sswa. Trato (2009: 57) megemukaka bahwa mafaat peerapa belajar kooperatf adalah dapat megurag kesejaga peddka khususya dalam wujud put pada level dvdual. Dsampg tu, belajar kooperatf dapat megembagka soldartas sosal dkalaga sswa. Dega belajar kooperatf dharapka kelak aka mucul geeras baru yag memlk prestas akademk yag cemerlag da memlk soldartas yag kuat. 6. Pegerta Model Pembelajara Tpe Idex Card Match (ICM) Model pembelajara Idex Card Match adalah betuk pembelajara yag megajak sswa utuk belajar aktf. Betuk

16 pembelajara djadka sebaga alteratf yag drasa bak utuk lebh memaham karakterstk sswa (Suprjoo, 2012: 120). Meurut Istara (2014: 241) meyataka bahwa Pada model pembelajara Idex Card Match peserta ddk dber tugas mempelajar topk yag aka dajarka terlebh dahulu, sehgga ketka masuk kelas mereka sudah memlk bekal pegetahua. Oleh karea tu, sswa mampu belajar secara madr serta meumbuhka daya gat yag ada pada sswa. 7. Lagkah-Lagkah Model Pembelajara Kooperatf Tpe Idex Card Match (ICM) Lagkah-lagkah model pembelajara dex card match yag dbuat oleh Istara (2014: 241-242) adalah sebaga berkut. a. Mempersapka segala jes da betuk peralata utuk memotog kertas dalam pembuata kartu. b. Buatlah potoga-potoga kertas sebayak jumlah sswa yag ada d dalam kelas. c. Baglah kertas-kertas tersebut mejad dua baga yag sama. d. Pada separuh baga, tuls pertayaa tetag mater yag aka dbelajarka. Setap kertas bers satu pertayaa. e. Pada separuh kertas yag la, tuls jawaba dar pertayaapertayaa yag telah dbuat. f. Kocoklah semua kertas sehgga aka tercampur atara soal da jawaba

17 g. Setap sswa dber satu kertas. Jelaska bahwa adalah aktvtas yag dlakuka berpasaga. Separuh sswa aka medapatka soal da separuh yag la aka medapatka jawaba. h. Mtalah kepada sswa utuk meemuka pasaga, mtalah kepada mereka utuk duduk berdekata. Jelaska juga agar mereka tdak membertahu mater yag aka mereka dapatka kepada tema yag la.. Setelah semua sswa meemuka pasaga, mtalah kepada setap pasaga secara bergata utuk membacaka soal yag dperoleh dega keras kepada tema-tema yag la. Selajutya soal tersebut djawab oleh pasagaya. j. Akhr proses dega membuat klarfkas da kesmpula. Pada peelta, kegata t model pembelajara kooperatf tpe Idex Card Match (ICM) melput: (1) Guru membagka potoga kertas soal da kertas jawaba kepada seluruh sswa. (2) Guru meugaska sswa utuk meyelesaka soal pada masg-masg potoga kertas. (3) Guru memberka kesempata sswa utuk mecar pasaga yag memegag kertas jawaba atas soalya. (4) Guru memberka kesempata sswa utuk berdskus memastka kebeara jawabaya serta mematau kerja setap pasaga sswa da member kesempata sswa utuk bertaya jka megalam kesulta. (5) Guru memta perwakla sswa utuk mempresetaska jawaba d depa kelas.

18 8. Kelebha da Kekuraga Model Pembelajara Kooperatf tpe Idex Card Match (ICM) Setap ada kelebha past terdapat kekuraga, begtu juga dega model pembelajara kooperatf tpe Idex Card Match (ICM). Pada model pembelajara Istara (2014: 242-243) megugkapka beberapa kelebha da kekuraga yag ada, yatu sebaga berkut. a. Kelebha Model Pembelajara Kooperatf tpe Idex Card Match (ICM) 1) Pembelajara aka meark sebab megguaka meda kartu yag dbuat dar potoga kertas. 2) Meggkatka kerjasama datara sswa melalu proses pembelajara. 3) Dega pertayaa yag dajuka aka medorog sswa utuk mecar jawaba. b. Kekuraga Model Pembelajara Kooperatf tpe Idex Card Match (ICM) 1) Potoga-potoga kertas kurag dpersapka secara bak. 2) Tulsa dalam kartu adakala tdak sesua dega betuk kartu yag ada. 3) Kurag memaduka mater dega kebutuha sswa.

19 B. Hasl Belajar Hasl belajar meurut Gage & Brggs (1979: 51) adalah kemampuakemampua yag dmlk sswa sebaga akbat perbuata belajar da dapat damat melalu peampla sswa (learer s performace). Regeluth (1983) berpedapat bahwa hasl belajar atau pembelajara dapat juga dpaka sebaga pegaruh yag memberka suatu ukura la dar metode (strateg) alteratf dalam kods yag berbeda. Secara spesfk, hasl belajar adalah suatu kerja (performace) yag ddkaska sebaga suatu kapabltas (kemampua) yag telah dperoleh. Sardrma (2009: 94) meyataka dega megetahu hasl belajar, apalag kalau terjad kemajua, aka medorog sswa utuk lebh gat belajar. Semak megetahu bahwa grafk hasl belajar megkat maka ada motvas pada dr sswa utuk terus belajar dega suatu harapa hasl belajarya terus megkat. Jad, dapat dsmpulka bahwa hasl belajar adalah kemampuakemampua yag dmlk sswa setelah a meerma pegalama belajarya. C. Mater Statstka Mater statstka pada peelta megacu berdasarka slabus KTSP 2006, dmaa stadar kompetes adalah megguaka atura statstka, kadah pecacaha, da sfat-sfat peluag dalam pemecaha masalah. Adapu kompetes dasar yag dguaka adalah meghtug ukura pemusata, ukura letak, da ukura peyebara data, serta

20 meafsrkaya. Adapu dkator yag dguaka adalah meetuka rataa, meda da modus. 1. Ukura Pemusata Data dalam Betuk Daftar Frekues Tuggal. a. Rata-Rata/Rataa (Mea) Rata-rata/rataa ( x ) adalah perbadga atara jumlah la data dega bayak data. Jka suatu data terdr atas x 1, x 2, x 3,, x, ratarata data tersebut drumuska sebaga berkut. x x x 1 2 x 3... x atau x 1 x Jka x mucul dega frekues tertetu, maka perhtuga ratarataya sebaga berkut. x 1 f x 1 f Keteraga: x x f = rata-rata = la data ke- = bayakya data = frekues la data ke- b. Meda (M e ) adalah la data yag terletak d tegah-tegah suatu data yag telah durutka. Adapu cara meetuka poss/letak meda dega rumus sebaga berkut. 1 Letak meda: M e = la data ke- ( 1) 2

21 Setelah dketahu letak meda, maka utuk meghtug la meda megguaka perhtuga terpolas. c. Modus Modus (M o ) adalah la data yag palg serg mucul. Dega kata la, modus adalah la data yag frekues palg besar. Berdasarka bayakya modus, data dapat dkelompokka sebaga berkut. 1) Umodus yatu data yag haya mempuya satu modus. 2) Bmodus yatu data yag mempuya dua modus. 3) Multmodus yatu data yag mempuya lebh dar dua modus. 4) Data yag tdak mempuya modus. 2. Ukura Pemusata Data dalam Betuk Daftar Frekues Berkelompok a. Rata-Rata Rata-rata ( x ) data dalam betuk daftar frekues berkelompok drumuska sebaga berkut. x k 1 k f x 1 f Keteraga: x x f k = rata-rata = la tegah kelas terval ke- = frekues kelas terval ke- = bayak kelas terval

22 b. Meda Meda (M e ) data dalam betuk daftar frekues berkelompok drumuska sebaga berkut. M e 1 L 2 F fk p Keteraga: L fk F p = tep bawah kelas meda = bayak data = frekues kumulatf sebelum kelas meda = frekues kelas meda = pajag kelas c. Modus Modus (M o ) data dalam betuk daftar frekues berkelompok drumuska sebaga berkut. M o d1 L d1 d 2 p Keteraga: L d 1 d 2 p = tep bawah kelas modus = selsh frekues kelas modus da kelas sebelumya = selsh frekues kelas modus da kelas setelahya = pajag kelas