BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel atau lebih dari dua variabel independen X 1, X 2, X 3,...,X i terhadap satu

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB IV TRIP GENERATION

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam. jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

Prediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE. Minggu-11 Page 1

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode statistika yang umum digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

ANALISIS KOVARIANSI part 2

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

Transkripsi:

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analss Regres Berganda Analss regres adalah suatu analss statstk yang memanfaatkan hubungan antara dua varable atau lebh (Soejoet, 1986). Tujuan dar anals regres yatu untuk mengetahu seberapa besar hubungan varable respon dan varable predktor. Analss regres berganda adalah suatu metode untuk meramalkan nla pengaruh dua varabel ndependen atau lebh terhadap satu varabel dependen. Lebh mudahnya yatu untuk membuktkan ada tdaknya hubungan antara dua varabel atau lebh dar dua varabel ndependen X1, X 2,, X terhadap satu varabel dependen Y. Persamaan umum Analss Regres : Y X (2.1) Dmana: Y = Varabel dependen = Parameter X = Varabel Independen = Error Menurut Drapper dan Smth (1992), hubungan antara satu varabel dependen dengan satu atau lebh varable ndependen dapat d nyatakan dalam regres lner. Hubungan tersebut dapat dnyatakan secara umum sebaga berkut: 7

8 Y X X X (2.2) 0 1 1 2 2 k k Dmana : Y : varable dependen untuk pengematan ke I, untuk = 1,2,,n, 0, 1,, k : parameter X, X,, X : varabel ndependen 1 2 k : ssaan ( untuk pengamatan ke. Untuk melakukan analss regres yang benar berdasarkan metode Ordnary Least Square (OLS) maka harus memenuh asums-asums yang telah dtentukan. Asums yang dperlukan dalam dalam metode OLS, yatu: 1. Normaltas Asums normaltas harus terpenuh untuk mengetahu apakah resdual/error dar data berdstrbus normal atau untuk mengetahu apakah data sampel berasal dar populas yang berdstrbus normal. 2. Homoskesdaststas Homoskesdaststas yatu varans dar setap nla dsturbance term/error adalah konstan (sama) untuk semua nla dar varabel ndependen X. Uj Heteroskedaststas dgunakan untuk menguj apakah dalam model regres lner kesalahan pengganggu mempunya varans yang sama atau tdak darsatu pengamatan ke pengamatan yang lan. 3. Non-Autokorelas atau tdak terjad korelas Nla error setap pengamatan pada setap varabel ndependen bersfat bebas. Uj Autokorelas dgunakan untuk menguj apakah dalam sebuah model

9 regres lner terdapat korelas antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pada perode t-1 (sebelumnya). 4. Non-Multkolneartas Tdak terjad korelas yang kuat dantara varabel ndependen X. Multkolnertas adalah suatu konds dmana terjad korelas yang kuat dantara varabel ndependen yang dkutsertakan dalam pembentukan model regres lner berganda. 2.2 Model Regres Kuantl Regres kuantl dperkenalkan pertama kal oleh Koenker dan Bassett (1978), dgunakan sebaga penduga fungs kuantl ketka data tdak homogen. Regres kuantl menawarkan strateg sstemats untuk menelt bagamana kovarat mempengaruh lokas, skala, dan bentuk keseluruhan yang dstrbus respon. Akbatnya, regres kuantl menyedakan gambaran secara sgnfkan lebh lengkap tentang dampak sebenarnya dar varabel penjelas (Koenker dan Hallock, 2001). Untuk varabel Y acak dengan fungs dstrbus probabltas F y prob Y y, kuantl dar Y ddefnskan sebaga kebalkan fungs y Q nf,0 1. Medan sampel dapat ddefnskan sebaga solus untuk masalah memnmalkan jumlah resdu absolut sebaga berkut: Q arg mn p ( Y ) (2.3)

10 Dmana p. adalah fungs mrng nla absolut yang menghaslkan sampel kuantl sebaga solus. Sekarang anggaplah kuantl bersyarat dar Y dwakl oleh matrks X yang terdr varabel kndependent. Dmana X X, X,, X 1 2 k Q (2.4) adalah varabel ndependen vektor, dan 1, 2,, k adalah vektor koefsen bawah yang kuantl dar. Ketka perubahan pada 0,1, kta memecahkan masalah mnmsas untuk mendapatkan kuantl yang berbeda parameter estmas regres sebaga berktu: T T Arg mn y (1 ) y T y y (2.5) Secara umum, persamaan regres kuantl adalah: Q Y (2.6) Dmanaθ adalah gangguan acak, Atau lebh sederhananya sebaga berkut: Y X X 0 1, 1 p, p, (2.7) Keterangan: Y, : nla pengamatan ke- pada kuantl ke X p : nla pengamatan ke- varabel predctor ke-p : penduga parameter pada kuantl ke-, : ssaan ke- dan kuantl ke-

11 :1,,,,n 2.3 Uj Metode Regres Kuantl Koenker dan Machado (1999), menggunakan konsep goodness of ft dalam model regres kuantl. Konsep goodness of ft dalam regres kuantl sangat mrp dengan 2 R dalam analss regres umum. Regres kunatl dasumskan yˆ ˆ x'. Varabel penjelas dalam matrks dan vektor parameter yang dbag menjad dua bagan, yatu X Z 1, ' dan 0, 1 '. Cara n akan mendapatkan yˆ ˆ ˆ 0 Z' 1 Defns rumus datas adalah sebaga sebaga berkut: T T Qˆ mn (1 ) y ˆ ˆ 0 1 ˆ ˆ t Z ' ( yt 0 Z ' 1 ) t: yt ' ˆ ˆ t: yt ' (2.8) Rumus n menerangkan masng-masng nla mnmal dar fungs tujuan regres kuantl dengan tdak adanya pembatasan. T T Qˆ mn (1 ) y ˆ 0 ˆ t ( yt 0 ) t: yt ' ˆ ˆ t: yt ' (2.9) Rumus n menerangkan nla mnmal dar fungs tujuan regres kuantl dengan kendala. Perbedaan antara kedua rumus d atas adalah bahwa apakah bers stlah konstan. Menurut Koenker dan Machado (1999), kebakan krtera ft ekspres yatu:

12 R 1 Q Q (2.10) Statstk d atas sangat mrp dengan 2 R dalam regres tradsonal. Karena * nla ˆQ Q, dan nla R adalah antara 0 dan 1. Ketk ˆQ lebh dar Q, maka nla lebh dekat ke 1 dan goodness of ft model yang bak. Karena tu, * R dapat dgunakan untuk memerksa kebakan dar τ dan cocok atau tdaknya regres kuantl. 2.4 Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) Nla PDRB yatu agregat nla tambah yang dhaslkan oleh unt-unt produks yang beroperas d wlayah tersebut (Karm, 2016). Secara umur PDRB adalah jumlah dar keseluruhan nla yang dhaslkan dar suatu unt usaha atau kegatan ekonom ddalam wlayah tertentu yang berupa barang dan jasa. Sedangkan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat Statsk adalah jumlah nla tumbuh yang dhaslkan oleh seluruh unt usaha dalam suatu wlayah tertentu. Ada tga pendekatan yang dapat dgunakan dalam perhtungan Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB), yatu: a. Pendekatan Produks Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) menurut pendekatan produks adalah jumlah produks (nla barang dan jasa) yang dhaslkan dar berbaga lapangan usaha dalam suatu wlayah dan pada perode tertentu (1 tahun). Metode n dapat dhtung dengan cara menjumlahkan seluruh nla tambah dar barang dan jasa untuk setap tngkat produks sebelumnya.

13 b. Pendekatan Pengeluaran Menurut pendekatan pengeluaran, Produks Domestk Regonal Bruto (PDRB) yatu jumlah dar seluruh pengeluaran yang dgunakan untuk pembelan barang dan jasa yang telah dgunakan dalam perekonoman d suatu wlaya dan dalam jangka waktu tertentu (1 tahun). Komponen tersebut melput: lembaga swasta yang tdak mencar untung, pembentukan modal tetap domest bruto, ekspor netto (dkurang mpor), perubahan stok, pengeluaran konsums rumah tangga dan konsums pemerntah. c. Pendekatan Pendapatan ( Income Approach) Menurut pendekatan pendapatan, Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) merupakan jumlah pendapatan dar pemlk faktor-faktor produks dsuatu wlayah pada jangka waktu tertentu (1 tahun). Yang dmaksud komponen balas jasa faktor produks yatu: sewa tanah, bunga modal, dan keuntungannhya, upah dan gaj, semuanya belum dpotong dengan pajak penghaslan dan pajak langsung lannya. Produk Domest Regonal Bruto (PDRB) mencakup penyusutan dan pajak tak langsung netto. Nla tambah bturo sektoral adalah jumlah dar semua komponen pendapatan persektoral. Oleh karena tu PDRB merupakan jumlah dar nla tambah bruto sektoral (lapangan usaha). Macam-macam Produk Donestk Regonl Bruto ada 2 yatu: 1. Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku merupakan jumlah nla pendapatan, pengeluaran atau produks yang

14 dnla dengan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan dan dapat dgunakan untuk melhat pergeseran dan struktur ekonom. 2. Produk Domestk Regonal Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan merupakan jumlah nla pengeluaran, pendapatan atau produks yang dnla atas dasar harga tetap atau konstan pada tahun tertentu. 2.5 Human Captal Pengertan dar Human Captal adalah pengaruh penddkan formal yang d tempuh oleh seseorang terhadap tngkat pertumbuhan ekonom, yang dmaksud adalah semakn tngg penddkan yang d tempuh oleh seseorang maka akan menngkatkan kuwaltas kerja orang tersebut. Penddkan berperan dalam penngkatan produktftas angkatan kerja. Indkator yang dgunakan dalam pengukuran Human Captal yatu: IPM, Indek Penddkan, kesehatan dan lanlan. Untuk memacu pertumbuhan ekonom bak d Jawa Tengah maupun Indonesa maka perlu adanyan pembanguna modal manusa. Tngkat penddkan yang tngg dapat menngkatkan pengetahuan seseorang terutama dalam perekonoman sehngga akan muncul teknolog yang baru serta memberkan plhan seseorang menjad produsen, konsumen atau menjad warga negara basa. Sumber kemajuan ekonom berasal dar penngkatan produktvtas manusa. Ada hubungan tmbal balk antara Human Captal Investment dan pertumbuhan ekonom (two-way relatonshp) Ramrez (1998) dalam Kurnanto (2015), yatu:

15 1. Pertumbuhan ekonom ke Human Captal Investment GNP mempengaruh pembangunan manusa, khusunya melalu rumah tangga dan pemerntah. 2. Human Captal Investment ke pertumbuhan ekonom Ada fakta menark tentang hubungan n, yatu masyarakat yang berpenddkan akan berkontrbus dalam meyokong pertumbuhan ekonom. Tnggnya penddkan seseorang dapat mempengaruh ekonom melalu penngkatan dan kapastas masyarakat. 2.6 Tenaga Kerja Penduduk yang sudah sap bekerja dnamakan tenaga kerja. Defns tenaga kerja memang berbeda-beda tetap sebenarnya memlk nt yang sama yatu penduduk yang drnya sudah sap untuk bekerja. Defns tenaga kerja menurut Badan Pusat Statstk (BPS) adalah seluruh penduduk yang berusa 15 tahun atau lebh yang potensal memproduks barang dan jasa. Undang-undang N0. 25 tahun 1997 menyebutkan defns tenaga kerja yatu setap orang bak laklak maupun wanta yang sedang dalam dan atau melakukan pekerjaan bak ddalam maupun dluar hubungan kerja guna menghaslkan barang dan jasa untuk memenuh kebutuhan masyarakat. Terdapat komponen lan yang berperan dalam menngkat atau menurunnya pendapatan nasonal yatu faktor tenaga kerja. Penggunaan tambahan tenaga kerja pada tngkat tertentu akan menghaslkan tambahan output yang kemudan akan menakkan output nasonal. Tanpa adanya peran tenaga kerja maka kegatan

16 perekonoman tdak berjalan, namun penggunaan tenaga kerja yang tdak memada juga akan mengganggu jalannya proses perekonoman sehngga output perekonoman menurun, hal n akan menurunkan tngkat konsums dan berakbat menurunkan tngkat nvestas. Bla tngkat nvestas rendah pada akhrnya akan membuat kegatan perekonoman lesu. Tenaga kerja merupakan faktor yang pentng dalam penngkatan nla dar PDB suatu daerah. Pertumbuhan tenaga kerja dtentukan oleh laju nvestas, selanjutnya besarnya petumbuhan output dtentukan dar pertumbuhan tenaga kerja. 2.7 Infrastruktur Infrastruktur bsa dartkan bagan dar captal stock dar suatu Negara, yatu baya tetap socal yang langsung mendukung produks (Setyanngrum, 1997). Infrastruktur merupakan nput pentng bag kegatan produks dan dapat mempengaruh kegatan ekonom dalam berbag cara bak secara langsung maupun tdak langsung (Pranessy, 2012). Menurut World Bank (1994), nfrastruktur dbag kedalam 3 bagan yatu: 1. Infrastruktur ekonom Merupakan frastruktur fsk yang dperlukan untuk menunjang aktvtas ekonom melput publc utltes sepert, (telekomunkas, ar mnum, santas dan gas), publc works (jalan, bendungan, saluran rgas dan dranas) serta sektor transportas ( jalan, kereta ap, angkutan pelabuhan dan lapangan terbang).

17 2. Infrastruktur sosal Merupakan aset yang mendukung keahlan masyarakat dan kesehatan melput nfrastruktur sosal melput penddkan (sekolah dan perpustakaan), kesehatan (rumah sakt dan pusat kesehatan), serta perumahan dan rekreas (tanah, museum dan lan-lan). 3. Infrastruktur admnstras Melput penegakan huku, kontrol admnstras dan koordnas serta kebudayaan. Penggolongan nfrastruktur tersebut dapat d kategorkan sebaga nfrastruktur dasar karena nfrastruktur tersebut sfatnya yang sangat d butuhkan oleh masyarakat sehngga perlu d atur oleh pemerntah. Menurut Fahlev (2016), nfrastruktur sebaga fasltas fsk yang dkembangkan atau dbutuhkan oleh agen-agen publk untuk fungs-fungs pemerntahan dalam penyedaan ar, tenaga lstrk, pembuangan lmbah, transportas dan pelayanan-pelayanan lannya untuk memfasltas tujuan-tujuan ekonom dan sosal. Penyedaan jens nfrastruktur datur pemerntah, yatu: nfrastruktur pengaran, nfrastruktur transportas, nfrastruktur jalan, nfrastruktur telematka, nfrastruktur ar mnum dan santas, nfrastruktur ketenaga lstrkan dan nfrastruktur pengangkutan gas dan mnyak bum. Fasltas nfrastruktur tdak hanya berfungs untuk kepentngan umum saja akan tetap juga untuk memegang peranan pentng yang ada d bdang ekonom. Salah satu jens nfrastruktur yatu nfrastruktur jalan yang termasuk kedalam nfrastruktur pengangkutan yang berperan dalam merangsang pertumbuhan

18 ekonom. Proses produks dan dstrbus akan lebh efsen dengan ketersedaannya jalan. Pertumbuhan d wlayan baru akan menngkat dengan menngkatnya volume lalu lntas dsebabkan karena pembangunan prasarana jalan. Prasarana jalan yang rusak dan buruk dapat menghambat pengembangan ndustry, alokas sumber daya, barang dan jasa, pendstrbusan faktor produks yang akhrnya memengaruh pendapatan.