BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Februari 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu pada hari Senin, 29 Februari 2016 dan Kamis, 14 April Tahap pra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes pada tiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh diuraikan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. strategi Index Card Match pada siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Karangnongko

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Kristen Satya Wacana berada di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, terletak di Jalan Yos Sudarso 1 Salatiga. Kepala Sekolah dari SD Kristen adalah Pujiono, S. Pd. SD Kristen Satya Wacana yang letaknya strategis memiliki luas tanah 2.155 m 2 dengan luas bangunan 1.540 m 2. Bangunan sekolah terletak di atas tanah milik Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana. Data kelas di SD Kristen Satya Wacana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Data Kelas SD Kristen Satya Wacana Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Kelas Jumlah Siswa Wali kelas 1. IA 24 Dian Perdana Riatri, S.Pd. 2. IB 24 Maria Magdalena Deti Irmawati, S.Pd. 3. IIA 30 Estining Dwi Hastuti, S.Pd. 4. IIB 30 Maria Christina D. Y., S.Pd. 5. IIIA 28 Ari Pujianto, S.Pd 6. IIIB 28 Rah Seto Sumirat, S.Pd. 7. IVA 28 Adi Joko Purwanto, S.Si. 8. IVB 29 Dra. Maria Krismiyati, M.Si. 9. VA 36 Ribka Hayati, A. Ma.Pd. 10. VB 35 Kanthi Linuwih, A. Ma.Pd. 11. VIA 28 Hartini, A. Ma.Pd. 12. VIB 28 Amrih Gunarto, S.Sn. 13. VIC 28 Ivan Arif Efendi, S.Pd. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengambil kelas IIA sebagai subyek penelitian. Kelas IIA terdiri dari 30 siswa, yaitu 16 siswa putra, dan 14

siswa putri. Siswa kelas IIA merupakan siswa yang aktif dan kritis terhadap penjelasan guru. Lingkungan di dalam kelas IIA sangat mendukung proses belajar mengajar. Tempat duduk siswa diatur 2-2 oleh guru. Namun posisi tempat duduk tersebut dapat diubah oleh guru sesuai kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar. Peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPA yang sekaligus wali kelas IIA, yaitu Estining Dwi Hastuti, S.Pd. 4.2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Kristen Satya Wacana kelas IIA dengan jumlah siswa sebanyak 30 yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari hingga bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuannya adalah 2x35 menit. 4.2.1 Kondisi Awal Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas IIA SD Kristen Satya Wacana semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 siswa pada pembelajaran IPA, terlihat bahwa hasil belajar beberapa siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan harian IPA dimana sebagian siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70 (Lampiran 14). Dengan demikian, data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian dapat di lihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Ulangan Harian IPA Siswa Kelas IIA SD Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 12 40% 2. 70 Tuntas 18 60% Jumlah 30 100% Rata-rata 70,94

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat jelas perbandingan siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM adalah sebanyak 18 siswa (60%) sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 12 siswa (40%), dengan nilai tertinggi adalah 95 sedangkan nilai terendah adalah 40. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.1. 30.00% 70.00% Tidak Tuntas Tuntas Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas IIA SD Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Sedangkan sebaran nilai ulangan harian siswa dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:

15 15 10 5 1 3 5 2 4 Tidak Tuntas Tuntas 0 Gambar 4.2 Diagram Batang Sebaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas IIA SD Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata siswa yang mendapat nilai di bawah KKM memiliki kekurangan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang selama ini lebih sering menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah membuat siswa tidak tertarik, bosan, bahkan mengantuk selama proses belajar mengajar. Siswa juga tidak antusias dalam menjawab pertanyaan guru karena memiliki rasa keingintahuan yang rendah. Hasil belajar siswa kelas IIA SD Kristen Satya Wacana semester II tahun pelajaran 2011/2012 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa sebanyak 12 siswa (40%) mendapatkan nilai dibawah KKM 70, sedangkan sebanyak 18 siswa (60%) mendapatkan nilai memenuhi KKM. Dengan diperolehnya data hasil belajar beberapa siswa yang masih rendah dari siswa kelas IIA SD Kristen Satya Wacana semester II tahun pelajaran 2011/2012, maka peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian di SD Kristen Satya Wacana ini, peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPA kelas IIA menggunakan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIA SD Kristen Satya Wacana semester II tahun pelajaran 2011/2012. Peneliti melakukan penelitian ini dalam dua siklus dengan menggunakan metode inkuiri dalam setiap pembelajarannya.

4.2.2 Siklus I 1. Rencana Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. a. Pertemuan I Berdasarkan hasil ulangan harian yang diperoleh pada tahap observasi yang dilakukan di kelas IIA SD Kristen Satya Wacana semester II tahun pelajaran 2011/2012, peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPA kelas IIA melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan menggunakan metode inkuiri. Setelah itu, peneliti bersama dengan guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pokok bahasan sumber energi yang ada pada senter. Kemudian peneliti bersama dengan guru mengemas materi pembelajaran dengan kegiatan yang menggunakan metode inkuiri dengan tujuan agar siswa mendapatkan pengalaman belajarnya sendiri melalui kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan sendiri. Dengan demikian siswa diharapkan akan lebih mampu menguasai materi dengan cara demikian dibandingkan hanya mendengarkan penjelasan melalui ceramah dari guru. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1) Siswa dibagikan lembar pengamatan yang akan mereka isi selama pembelajaran berlangsung. 2) Guru menunjukkan sebuah senter lalu meminta salah satu siswa untuk menyalakannya. 3) Siswa diberi pertanyaan apa yang terjadi pada senter tersebut dan mengapa bisa terjadi demikian. 4) Siswa diminta menuliskan jawabannya pada lembar pengamatan. 5) Setelah seluruh siswa selesai menuliskan jawabannya, siswa kembali diminta perhatiannya. 6) Salah satu siswa diminta untuk membuka senter tersebut dan mengeluarkan baterainya lalu menyalakannya kembali.

7) Siswa kembali diberi pertanyaan apa yang terjadi pada senter tersebut dan mengapa dapat terjadi demikian. 8) Siswa diminta menuliskan jawabannya di lembar pengamatan. 9) Setelah semua siswa selesai menuliskan jawabannya, siswa bersama-sama dengan guru membahas apa yang telah mereka amati. 10) Siswa dengan bimbingan guru mengambil kesimpulan dari kegiatan yang telah mereka lakukan. Peneliti dan guru juga mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu senter, lengkap dengan baterainya dan lembar pengamatan yang akan dibagikan kepada siswa. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II dilakukan untuk memperdalam materi IPA pada pertemuan I. Perencanaan siklus I pertemuan II akan mendiskusikan tentang sumber-sumber energi yang ada pada benda-benda yang ada di kehidupan sehari-hari. Sebelum mengajar pada pertemuan ke II ini, peneliti dan guru merancang kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Guru memasang tabel di papan tulis. 2) Guru menyiapkan gambar-gambar benda dan kartu kata yang bertuliskan macam-macam sumber energi. 3) Salah satu siswa diminta untuk menempelkan gambar tersebut pada kolom benda. 4) Salah satu siswa yang lain diminta untuk menempelkan kartu kata di kolom sumber energi dengan sumber energi yang sesuai dengan benda yang baru saja ditempel siswa sebelumnya. 5) Setelah semua gambar tertempel lengkap dengan kartu kata sumber energinya, siswa bersama dengan guru membahas satu per satu gambar tersebut dengan sumber energinya. 6) Siswa dibagikan dan mengerjakan lembar kegiatan.

7) Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah mereka lakukan. Peneliti dan guru juga mempersiapkan media dan instrumen yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran yaitu tabel, gambar-gambar benda, kartu kata sumber-sumber energi, dan lembar kegiatan siswa. c. Pertemuan III Pertemuan III pada siklus I ini dilakukan sebagai pendalaman materi dari pertemuan I dan II, sekaligus digunakan sebagai waktu evaluasi akhir dari siklus I. Sebelum melaksanakan siklus I pertemuan III ini, peneliti dan guru kembali berdiskusi tentang materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran, sekaligus merancang instrumen untuk melaksanakan evaluasi siklus I. Peneliti dan guru merancang RPP dengan langkah-langkah-sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan tabel di papan tulis. 2) Guru menyiapkan gambar-gambar benda dan kartu kata energienergi yang dihasilkan dari benda-benda tersebut. 3) Salah satu siswa diminta untuk menempelkan gambar tersebut pada kolom benda. 4) Salah satu siswa yang lain diminta untuk menempelkan kartu kata di kolom energi yang dihasilkan dengan energi-energi yang dihasilkan oleh benda yang baru saja ditempel siswa sebelumnya. 5) Setelah semua gambar tertempel lengkap dengan katu kata energi yang dihasilkan, siswa bersama dengan guru membahas satu per satu gambar tersebut dengan energi-energi yang dihasilkan. 6) Siswa dibagikan dan mengerjakan lembar kegiatan. 7) Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah mereka lakukan. 8) Siswa dibagikan dan mengerjakan lembar kegiatan. 9) Siswa yang sudah selesai mengerjakan lembar kegiatan dibagikan lembar evaluasi untuk dikerjakan.

Peneliti dan guru juga mempersiapkan media dan instrumen yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu tabel, gambar-gambar benda, kartu kata energi-energi yang dihasilkan suatu benda, lembar kerja siswa dan lembar evaluasi siswa. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Tiap pertemuanya berlangsung selama 2 x 35 menit. a. Pertemuan I Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Februari 2012. 1) Kegiatan Awal Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I diawali dengan mengucapkan salam oleh guru kepada siswa, lalu menanyakan kabar siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan penyampaian apersepsi oleh guru untuk merangsang keingintahuan siswa. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru membagikan lembar pengamatan kepada masing-masing siswa. Kemudian guru menunjukkan sebuah senter kepada siswa. Siswa diberi berbagai pertanyaan mengenai senter serta keguanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikutnya, guru bertanya bagaimana cara menggunakan senter tersebut. Salah satu siswa diminta untuk menyalakan senter tersebut. Salah satu siswa maju untuk melakukannya. Saat senter menyala, siswa diberi pertanyaan mengapa senter tersebut dapat menyala. Siswa memberikan berbagai jawaban. Kemudian guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban mereka masing-masing pada lembar pengamatan. Setelah itu, guru meminta perhatian siswa kembali. Guru kembali meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas. Siswa tersebut diminta untuk membuka senter

tersebut dan mengeluarkan baterai yang ada dalam senter tersebut. Kemudian guru bertanya kepada seluruh siswa apa yang akan terjadi setelah baterai pada senter tersebut diambil, apakah senter dapat menyala atau tidak. Siswa memberikan banyak hipotesis dan dugaan-dugaan mereka masing-masing. Kemudian siswa yang berada di depan kelas diminta untuk membuktikannya dengan cara menyalakan senter tersebut. Namun senter tidak dapat menyala. Guru bertanya kepada siswa mengapa senter tidak dapat menyala, dan siswa diminta menuliskan jawaban mereka pada lembar pengamatan. Setelah itu, guru kembali memasukkan baterai ke dalam senter dan kemudian menyalakannya. Senter tersebut dapat menyala. Kemudian siswa bersama dengan guru membahas hasil pengamatan yang telah mereka lakukan. 3) Kegiatan Akhir Di akhir pertemuan, guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. 4) Catatan Anekdot Di awal pembelajaran pada pelaksanaan siklus I pertemuan I ini, perhatian siswa kurang terpusat dan masih belum fokus. Terlebih pada jam pelajaran IPA yang kedua, yaitu setelah istirahat. Siswa masih sibuk bermain dan bercerita dengan temannya. Namun saat guru memulai pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik, siswa sangat antusias dan aktif bertanya. Guru juga menggunakan pengajaran dwibahasa (bilingual) dalam menyampaikan materi, terlebih pada kata-kata baru seperti kata-kata benda, kata-kata sifat, dan kata-kata pendek lainnya, serta pada penyampaian pertanyaan dan perintah kepada siswa. Pada kegiatan inti, seluruh siswa mengamati apa yang terjadi pada senter yang ditunjukkan oleh guru. Guru memancing rasa keingintahuan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang terus diberikan kepada siswa. Siswa pun merasa sangat ingin tahu tentang senter yang dapat menyala dan

tidak menyala. Siswa pun belajar untuk membuat hipotesis melalui pertanyaan mengapa yang diberikan oleh guru. Di akhir kegiatan, siswa diajak untuk membuat kesimpulan. Saat dibimbing oleh guru untuk mengambil kesimpulan, siswa berusaha membuat kesimpulan dari pengalaman belajar yang telah mereka alami sebelumnya. Siswa merasa sangat senang ketika hipotesisnya menghasilkan kesimpulan yang tepat. Pada saat tahap pembelajaran siklus I pertemuan I sedang berlangsung, peneliti dibantu oleh Observer (guru olah raga kelas II-V) untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi yang diisi oleh observer meliputi hal-hal yang sesuai dengan pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui hal apa yang sudah baik dan hal apa yang masih perlu diperbaiki. Hal-hal yang masih kurang pada pelaksanaan siklus I pertemuan I ini adalah perhatian dan ketertarikan/ antusiasme siswa pada awal kegiatan pembelajaran masih belum sempurna. Selain itu, selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian siswa ada yang melakukan aktivitasnya sendiri dan tidak memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus I pertemuan I adalah penggunaan media yang dapat menarik perhatian siswa. Siswa yang diperlihatkan sebuah senter muncul rasa ingin mencoba untuk menyalakan senter tersebut. Siswa sangat antusias dan tertarik pada media yang digunakan oleh guru. Mereka juga aktif mencari tahu penyebabnya saat senter tersebut dapat menyala dan tidak dapat menyala. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I pertemuan I akan diperbaiki pada pelaksaan siklus I pertemuan II. b. Pertemuan II Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2012.

1) Kegiatan Awal Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa dan menanyakan kabar siswa. Guru lalu menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari tersebut. Kemudian guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah guru memastikan bahwa siswa telah menguasai pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, guru menyampaikan apersepsi untuk merangsang siswa masuk ke dalam materi yang akan dipelajari. 2) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti, guru menyiapkan tabel di papan tulis. Kemudian guru menunjukkan gambar benda. Siswa diberi pertanyaan gambar apakah itu dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah semua gambar dipahami oleh siswa, guru menunjuk seorang siswa untuk menempelkan salah satu gambar benda tersebut pada kolom benda di dalam tabel. Setelah itu, guru meminta salah seorang siswa yang lain untuk menempelkan kartu kata sumber energi yang digunakan oleh benda tersebut pada kolom sumber energi di dalam tebel. Demikian seterusnya sampai gambar dan kartu kata habis. Setelah tabel sudah lengkap terisi, siswa dan guru membahas benda-benda tersebut beserta dengan sumber energinya melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk siswa. Setelah siswa memahami materi, siswa diberi lembar kerja untuk dikerjakan. 3) Kegiatan Akhir Setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja dan mengumpulkannya pada guru, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan yang telah mereka lakukan untuk menuntun siswa membuat kesimpulan sendiri.

4) Catatan Anekdot Di awal pertemuan pada pelaksanaan siklus I pertemuan II ini, perhatian siswa sudah mulai terpusat pada pertanyaan-pertanyaan guru tentang pelajaran sebelumnya. Pada kegiatan inti, siswa mengamati gambar-gambar yang ditunjukkan oleh guru. Siswa sangat antusias dalam mengamati gambar-gambar tersebut. Siswa diajak terlibat langsung dalam penggunaan media pembelajaran tersebut dengan menempel gambargambar tersebut pada tabel yang telah disediakan. Siswa sangat tertarik untuk melakukan kegiatan tersebut. Namun karena keterbatasan jumlah gambar dan kartu kata yang disediakan, maka dalam penggunaan media belum semua siswa ikut menggunakannya. Guru menunjuk siswa yang dapat duduk dengan tenang dan rapi untuk menempel gambar dan kartu kata sebab siswa gaduh berebut giliran maju untuk menempel gambar dan kartu kata pada tabel. Siswa juga aktif bertanya tentang materi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa rasa keingintahuan siswa sangat tinggi. Saat siswa bertanya, guru justru membimbing mereka dengan cara kembali bertanya kepada siswa perlahan-lahan sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah mereka tanyakan. Guru menggunakan pengajaran dwibahasa (bilingual) dalam menyampaikan materi, terlebih pada kata-kata baru seperti kata-kata benda, kata-kata sifat, dan kata-kata pendek lainnya, serta pada penyampaian pertanyaan dan perintah kepada siswa. Dalam mengerjakan lembar kerja siswa, siswa belum dapat fokus. Siswa mengerjakan lembar kerja sambil bermain dan bercerita dengan temannya. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan II ini, peneliti dibantu oleh Observer (guru olah raga kelas II-V) untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi yang diisi oleh observer meliputi hal-hal yang sesuai dengan pembelajaran yang

menggunakan metode inkuiri. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui hal apa yang sudah baik dan hal apa yang masih perlu diperbaiki. Hal-hal yang masih kurang pada pelaksanan siklus I pertemuan II ini adalah penyediaan media pembelajaran yang kurang sehingga tidak semua siswa terlibat dalam menggunakan media. Kurangnya jumlah media gambar tersebut juga membuat siswa gaduh karena berebut untuk melakukan kegiatan menempel gambar pada tabel. Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus I pertemuan II adalah penggunaan media yang dapat menarik perhatian siswa. Kemampuan guru dalam memancing rasa keingintahuan siswa juga sangat baik. Rasa keingintahuan siswa muncul dari pertanyaan-pertanyaan yang terus diberikan oleh guru. Melalui kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan, siswa memperoleh pengalaman belajarnya sendiri sehingga lebih dapat menguasai materi. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I pertemuan II akan diperbaiki pada pelaksaan siklus I pertemuan III. c. Pertemuan III Siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Februari 2012. 1) Kegiatan Awal Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan III ini dimulai dengan penyampaian salam oleh guru dan siswa. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dari kegiatan yang akan mereka lakukan. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi. Guru menunjukkan sebuah seruling. Guru meminta perhatian siswa untuk mengamati apa yang akan terjadi. Kemudian guru meniup seruling tersebut. Guru bertanya pada siswa energi apa yang dihasilkan setelah seruling tersebut ditiup. Setelah siswa memberikan jawaban, guru membimbing siswa masuk ke dalam materi. 2) Kegiatan Inti Dalam kegiatan ini, guru menyiapkan tabel di papan tulis. Guru juga menyiapkan gambar-gambar benda dan kartu kata energi-energi yang

dihasilkan oleh benda. Guru menunjukan satu gambar benda kemudian siswa diberi pertanyaan gambar apakah itu dan apa kegunannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah semua gambar dibahas, guru menunjuk salah satu siswa untuk menempelkan satu gambar pada kolom benda di dalam tabel. Kemudian guru menunjuk salah seorang siswa lain untuk menempelkan kartu kata energi-energi yang dapat dihasilkan oleh benda tersebut. Demikian seterusnya sampai gambar dan kartu kata habis. Setelah tabel terisi lengkap, guru membimbing siswa dalam membahas benda-benda beserta energi-energi yang dihasilkan yang ada pada tabel. Setelah memastikan semua siswa memahami materi, siswa diberi lembar kerja untuk dikerjakan. Siswa yang sudah selesai mengerjakan lembar kerja dibagikan lembar evaluasi untuk dikerjakan. 3) Kegiatan Akhir Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan lembar evaluasi dan mengumpulkannya pada guru, siswa dibimbing untuk mengambil kesimpulan tentang pembelajaran yang telah mereka pelajari mulai dari pertemuan I hingga pertemuan III. Guru menggunakan pertanyaanpertanyaan yang terus menerus untuk membimbing siswa dalam membuat kesimpulan secara keseluruhan. 4) Catatan Anekdot Di awal kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan siklus I pertemuan III ini siswa sudah dapat fokus terhadap apersepsi yang disampaikan oleh guru melalui kegiatan meniup seruling. Namun pada awal jam pelajaran kedua pelajaran IPA yaitu setelah istirahat, salah satu siswa menangis karena bertengkar dengan temannya. Ini menyebabkan guru harus mengambil waktu untuk melerai mereka dan memberi nasihat kepada seluruh siswa. Pada kegiatan inti, siswa mengamati gambargambar yang ditunjukkan oleh guru. Siswa sangat antusias dalam mengamati gambar-gambar tersebut. Siswa diajak terlibat langsung dalam penggunaan media pembelajaran tersebut dengan menempel gambargambar tersebut pada tabel yang telah disediakan. Siswa sangat tertarik

untuk melakukan kegiatan tersebut. Jumlah gambar dan kartu kata yang disediakan lebih banyak sehingga siswa yang terlibat dalam menggunakan media juga lebih banyak dan menyeluruh. Guru menunjuk siswa yang dapat duduk dengan tenang dan rapi untuk menempel gambar dan kartu kata. Siswa semakin aktif bertanya tentang materi. Pertanyaanpertanyaan tersebut menunjukkan bahwa rasa keingintahuan siswa juga semakin tinggi. Saat siswa bertanya, guru justru membimbing mereka dengan cara kembali bertanya kepada siswa perlahan-lahan sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah mereka tanyakan. Guru menggunakan pengajaran dwibahasa (bilingual) dalam menyampaikan materi, terlebih pada kata-kata baru seperti kata-kata benda, kata-kata sifat, dan kata-kata pendek lainnya, serta pada penyampaian pertanyaan dan perintah kepada siswa. Dalam mengerjakan lembar kerja siswa, siswa sudah mulai dapat fokus. Siswa mengerjakan sendiri lembar kerja dan lembar evaluasi mereka tanpa melihat pekerjaan teman. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan III ini, peneliti dibantu oleh Observer (guru olah raga kelas II-V) untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi yang diisi oleh observer meliputi hal-hal yang sesuai dengan pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui hal apa yang sudah baik dan hal apa yang masih perlu diperbaiki. Hal-hal yang masih kurang pada pelaksanaan siklus I pertemuan III ini adalah kurangnya perhatian siswa saat akan memulai pelajaran, terutama setelah jam istirahat. Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus I pertemuan III adalah penggunaan media yang dapat menarik perhatian siswa. Kemampuan guru dalam memancing rasa keingintahuan siswa juga sangat

baik. Rasa keingintahuan siswa muncul dari pertanyaan-pertanyaan yang terus diberikan oleh guru. Melalui kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan, siswa memperoleh pengalaman belajarnya sendiri sehingga lebih dapat menguasai materi. 3. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer pada pelaksanaan siklus I ini. Observer mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan peneliti pada angka yang sesuai. Pembelajaran pada siklus I telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran pada siklus yang telah diamati oleh observer, maka implementasi metode inkuiri yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa siklus I pertemuan I (Lampiran 8). Dari hasil observasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri pada siklus I pertemuan I memperoleh nilai sangat baik 53%, nilai baik 29,4%, nilai cukup 11,8%, nilai kurang 0%, dan nilai sangat kurang 5,8%. Jadi dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus I pertemuan I terdapat kekurangan yaitu tidak adanya evaluasi, serta kurangnya partisipasi dari siswa dalam kegiatan pembelajaran. Setelah itu, siklus I pertemuan II dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran pada siklus yang telah diamati oleh observer, maka implementasi metode inkuiri yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa siklus I pertemuan II (Lampiran 9). Dari hasil observasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri pada siklus I pertemuan II memperoleh nilai sangat baik 70,6%, nilai baik 17,6%, nilai cukup 11,8%,

nilai kurang 0%, dan nilai sangat kurang 0%. Jadi dapat diketahui bahwa hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus I pertemuan II adalah kemampuan untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa pada materi dan kegiatan yang sedag berlangsung, serta pelibatan siswa pada penggunaan media. Setelah itu, siklus I pertemuan III dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran pada siklus yang telah diamati oleh observer, maka implementasi metode inkuiri yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan III dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa siklus I pertemuan III (Lampiran 10). Dari hasil observasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri pada siklus I pertemuan III memperoleh nilai sangat baik 58,8%, nilai baik 41,2%, nilai cukup 0%, nilai kurang 0%, dan nilai sangat kurang 0%. Jadi dapat diketahui bahwa hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus I pertemuan II adalah kemampuan untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa pada materi dan pelaksanaan evaluasi siswa sebaiknya dilakukan secara serentak oleh seluruh siswa. Dilihat dari data-data tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus I, masih terdapat banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki. Hasil pengamatan pada sklus I menjadi acuan untuk melaksanakan siklus II. Hal-hal yang masih kurang dalam siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan siklus II. Pada akhir pembelajaran siklus I, yaitu pertemuan III dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan lembar evaluasi. Dari tes evaluasi yang dikerjakan oleh siswa, diperoleh data bahwa 1 siswa memperoleh nilai di bawah KKM dan 29 siswa memperoleh nilai yang memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Data hasil evaluasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas IIA SD Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Nilai Ketuntasan Siklus I Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 1 3,33% 2. 70 Tuntas 29 96,67% Jumlah 30 100% Rata-rata 90, 67 Dengan hasil dari refleksi pada siklus I ini diharapkan peneliti dapat semakin memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus I agar dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya akan lebih baik. 4.2.3 Siklus II 1. Rencana Tindakan Berdasarkan hasil dari siklus I, terdapat kekurangan dan keberhasilan dalam pelaksanaannya. Perencanaan pembelajaraan pada siklus II ini dilakukan sebagai langkah tindak lanjut dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III dengan materi kelanjutan dari materi dalam siklus I. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini, peneliti bersama guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung proses kegiatan pembelajaran. a. Pertemuan I Dalam menyusun rencana pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini, peneliti bersama guru berdiskusi untuk menentukan materi yang akan dipakai, yaitu penggunaan dan penghematan energi listrik. Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah supaya siswa mampu melakukan sikap-sikap menghemat listrik. Kemudian peneliti bersama dengan guru menyusun RPP dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

1) Siswa dan guru berdiskusi tentang energi yang paling sering digunakan pada malam hari. 2) Dengan teman sebangkunya, siswa berdiskusi cara-cara menghemat energi listrik. 3) Siswa melaporkan hasil diskusinya secara klasikal. 4) Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang telah dilaporkan. 5) Siswa diberi lembar kegiatan sebagai evaluasi. 6) Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan atas kegiatan yang telah mereka lakukan dan diskusikan bersama. Peneliti dan guru juga mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu lembar diskusi dan lembar kegiatan yang berisi gambar kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan energi listrik. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II dilakukan untuk memperdalam materi IPA pada pertemuan I. Perencanaan siklus II pertemuan II akan melakukan pengamatan di lingkungan sekolah yaitu tentang penggunaan energi listrik yang digunakan di sekolah. Sebelum mengajar pada pertemuan ke II ini, peneliti dan guru merancang kegiatan pembelajaran dalam RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Siswa dibagi ke dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Tiap kelompok diberi satu lembar pengamatan. 2) Guru menjelaskan petunjuk kerja dalam melakukan pengamatan di sekolah mereka, yaitu siswa dalam kelompok harus melakukan pengamatan di beberapa ruangan yang ada di sekolah. Mereka harus mengamati benda-benda bersumber energi listrik apa yang sedang digunakan. 3) Siswa dalam kelompok melakukan pengamatan di ruanganruangan yang ada di sekolah. 4) Siswa kembali ke kelas.

5) Siswa diminta mendiskusikan hasil pengamatannya di dalam kelompok apakah alat-alat yang sedang digunakan tersebut penting atau tidak penting, dan bagaimana cara menghemat penggunaan energi listrik yang terdapat pada alat-alat tersebut. 6) Siswa bersama guru mendiskusikan haisl pengamatan yang telah dilakukan. 7) Siswa mengumpulkan lembar pengamatan. 8) Siswa diberi pertanyaan oleh guru pengalaman belajar apa yang telah mereka dapatkan setelah melakukan kegiatan pengamatan di sekolah mereka. 9) Siswa melalui bimbingan guru menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah mereka lakukan. 10) Siswa diberi pekerjaan rumah yaitu membuat daftar benda-benda apa saja yang menggunakan sumber energi listrik yang ada di rumah mereka masing-masing dan berapa jumlahnya. Guru dan peneliti juga mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan II ini seperti lembar pengamatan siswa serta lembar pekerjaan rumah. c. Pertemuan III Pertemuan III pada siklus II ini dilakukan sebagai pendalaman materi dari pertemuan I dan II, sekaligus digunakan sebagai waktu evaluasi akhir dari siklus II. Sebelum melaksanakan siklus II pertemuan III ini, peneliti dan guru kembali berdiskusi tentang materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran, sekaligus merancang instrumen untuk melaksanakan evaluasi siklus I. Peneliti dan guru merancang RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Siswa diminta untuk mengumpulkan pekerjaan rumah. 2) Siswa bersama guru membahas pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa. 3) Siswa dibimbing guru untuk mengambil kesimpulan dari pekerjaan rumah yang telah dikerjakan.

4) Siswa diminta untuk menuliskan di papan tulis sikap-sikap apa yang harus mereka lakukan untuk menghemat energi listrik. 5) Setelah tertulis minimal 10 jawaban di papan tulis, siswa dan guru bersama-sama membahas jawaban-jawaban tersebut. 6) Siswa menuliskan sikap-sikap yang dapat ia lakukan dalam menghemat energi listrik di selembar kertas notes kecil untuk ditempelkan di rumah. 7) Siswa dibagikan lembar evaluasi dan mengerjakannya. Peneliti dan guru juga mempersiapkan media dan instrumen yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu kertas notes kecil-kecil dan lembar evaluasi siswa. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus II ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Tiap pertemuanya berlangsung selama 2 x 35 menit. a. Pertemuan I Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Maret 2012. 1) Kegiatan Awal Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I diawali dengan mengucapkan salam oleh guru kepada siswa, lalu menanyakan kabar siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan penyampaian apersepsi oleh guru untuk merangsang keingintahuan siswa. Apersepsi berupa pertanyaanpertanyaan tentang kegiatan apa saja yang sering mereka lakukan pada malam hari dan apa yang terjadi jika pada saat mereka melakukan kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada listrik. Setelah siswa menjawab, guru menyampaikan materi yang dipelajari. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Di awal kegiatan inti, guru

bertanya kegiatan apa saja yang sering mereka lakukan yang berhubungan dengan energi listrik. Setelah siswa menjawab, siswa diberi pertanyaan lagi oleh guru yaitu apa yang terjadi jika semua kegiatan itu dilakukan secara bersama-sama. Setelah siswa menjawab, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan alasan penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian dengan teman sebangkunya, siswa mendiskusikan cara-cara yang dapat mereka lakukan untuk menghemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk menuliskannya pada lembar diskusi. Kemudian siswa diminta melaporkan hasil diskusinya secara klasikal dengan menuliskan hasil diskusinya tersebut di papan tulis. Setelah semua pasangan menuliskan jawabannya di papan tulis, siswa dan guru bersama-sama membahas jawaban-jawaban tersebut. Setelah seluruh siswa memahami bagaimana cara-cara menghemat energi listrik, kemudian siswa diberi lembar kerja yang berisi tentang kegiatan-kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan sumber energi listrik dan mengerjakannya. Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan lembar kerja, siswa bersama guru mendiskusikan tiap nomor dalam lembar kerja. 3) Kegiatan Akhir Di akhir pertemuan, guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. 4) Catatan Anekdot Di awal pembelajaran pada pelaksanaan siklus II pertemuan I ini, perhatian siswa kurang terpusat karena masih sibuk dengan perlengkapan dari pelajaran sebelumnya. Saat guru memulai pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik, siswa sangat antusias dan aktif bertanya. Guru juga menggunakan pengajaran dwibahasa (bilingual) dalam menyampaikan materi, terlebih pada kata-kata baru seperti kata-kata benda, kata-kata sifat, dan kata-kata pendek lainnya, serta pada penyampaian pertanyaan dan perintah kepada siswa.

Pada kegiatan inti yang dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru tentang kegiatan mereka sehari-hari yang berhubungan dengan energi listrik, siswa sangat antusias dalam memberikan jawaban. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan jawaban yang terbaik berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari. Terlebih saat melakukan diskusi bersama pasangan mereka, mereka bercerita bagaimana sikap-sikap yang dapat mereka lakukan dalam menghemat energi listrik. Mereka saling berbagi pengalaman kepada pasangan diskusi mereka masing. Namun saat mereka diminta untuk menuliskan jawaban-jawaban hasil diskusi mereka, mereka sangat aktif dan berebut untuk segera menuliskan jawaban mereka masingmasing. Walaupun mereka bisa membuat barisan dalam menunggu giliran menulis, tetap saja suasana di kelas menjadi tidak tenang. Dalam mengerjakan lembar kerja, siswa cukup terfokus pada lembar kerja sebab mereka berusaha untuk memberikan jawaban yang terbaik untuk tiap nomor di lembar jawaban. Di akhir kegiatan, siswa diajak untuk membuat kesimpulan. Saat dibimbing oleh guru untuk mengambil kesimpulan, siswa berusaha membuat kesimpulan dari pengalaman belajar yang telah mereka alami sebelumnya. Pada saat tahap pembelajaran siklus II pertemuan I sedang berlangsung, peneliti dibantu oleh Observer (guru olah raga kelas II-V) untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi yang diisi oleh observer meliputi hal-hal yang sesuai dengan pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui hal apa yang sudah baik dan hal apa yang masih perlu diperbaiki. Hal-hal yang masih kurang pada pelaksanan siklus II pertemuan I ini adalah selama kegiatan pembelajaran berlangsung, keaktifan siswa terlalu berlebihan sehingga membuat suasana kelas menjadi gaduh. Ini membuat guru harus berulang-ulang meminta siswa untuk kembali tenang.

Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus II pertemuan I ini adalah kemampuan guru dalam menarik perhatian siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang merangsang siswa untuk menceritakan pengalaman-pengalaman mereka tentang kegiatan-kegiatan yang mereka pernah lakukan yang berhubungan dengan sumber energi listrik. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II pertemuan I akan diperbaiki pada pelaksaan siklus II pertemuan II. b. Pertemuan II Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Maret 2012. 1) Kegiatan Awal Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari tersebut. Kemudian guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah guru memastikan bahwa siswa telah menguasai pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, guru menyampaikan apersepsi untuk merangsang siswa masuk ke dalam materi yang akan dipelajari. 2) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti, guru mengajak siswa berjalan-jalan berkeliling sekolah. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa. Tiap kelompok diminta untuk menentukan siapa yang menjadi ketua kelompok. Kemudian siswa dibagikan lembar pengamatan. Selanjutnya guru menjelaskan bagaimana mereka harus melakukan kegiatan pengamatan tersebut dan bagaimana cara mengisi lembar pengamatan. Setelah dipastikan seluruh siswa memahami petunjuk, guru meminta kelompok pertama untuk melakukan pengamatan di tempat yang pertama terlebih dahulu. Kemudian kelompok kedua diminta untuk menuju ke tempat yang kedua terlebih dahulu, begitu seterusnya.

Kemudian siswa dalam kelompok melakukan pengamatan di tempat-tempat yang telah ditentukan. Mereka mengamati alat-alat bersumber energi listrik apa saja yang sedang digunakan di tempat-tempat tersebut. Setelah siswa selesai melakukan pengamatan, siswa diminta kembali ke kelas. Setelah sampai di kelas mereka diminta untuk mengidentifikasi apakah penggunaan alat-alat tersebut penting atau tidak, kemudian siswa diminta untuk mencari cara-cara apa saja yang dapat mereka lakukan untuk menghemat penggunaan energi listrik yang digunakan oleh alat-alat tersebut. Setelah semua lembar pengamatan diisi oleh siswa, kemudian lembar pengamatan dikumpulkan kepada guru. Selanjutnya, siswa diberikan pertanyaan pengalaman apa saja yang mereka dapatkan selama melakukan kegiatan pengamatan tersebut. Kemudian siswa diberi pertanyaan kembali apakah sekolah mereka sudah melakukan hal-hal yang menghemat energi. 3) Kegiatan Akhir Setelah siswa menjawab, siswa dibimbing oleh guru untuk membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan pengamatan yang telah mereka lakukan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan yang telah mereka lakukan untuk menuntun siswa membuat kesimpulan sendiri. Kemudian siswa diberi lembar pekerjaan rumah yaitu membuat daftar benda-benda apa saja yang menggunakan sumber energi listrik yang ada di rumah mereka masing-masing dan berapa jumlahnya. 4) Catatan Anekdot Di awal pertemuan pada pelaksanaan siklus II pertemuan II ini, perhatian siswa sangat sulit dipusatkan. Namun saat guru mengatakan bahwa guru akan mengajak mereka berjalan-jalan, mereka tertarik dan langsung memusatkan perhatian kepada guru. Saat guru membagi kelompok dan menjelaskan petunjuk kerja dalam melakukan kegiatan pengamatan, siswa mulai tidak terpusat perhatiannya sebab mereka ingin segera melakukan kegiatan tersebut. Ini mengakibatkan mereka tidak

begitu memahami petunjuk-petunjuk yang diberikan guru sehingga mereka harus kembali bertanya kepada guru di tengah-tengah kegiatan pengamatan di luar kelas dan guru harus mengulang-ulang penjelasannya. Karena siswa di kelas ini sangat aktif, mereka berpindah dari ruangan satu ke ruangan yang lain dengan berlari-lari. Ini juga membuat guru harus berulang-ulang meminta siswa untuk lebih tenang dan tidak perlu tergesa-gesa. Saat kembali ke kelas, perhatian siswa cukup sulit untuk difokuskan sebab mereka masih sibuk menuliskan hasil pengamatan yang belum lengkap. Selain itu, siswa yang tidak menulis justru bercerita kepada teman yang lain. Ini mengakibatkan guru harus mengambil waktu beberapa saat untuk berusaha memusatkan perhatian mereka. Di akhir kegiatan, siswa diminta untuk menempelkan lembar pekerjaan rumah mereka pada buku tulis mereka supaya tidak hilang. Pada tahap siklus II pertemuan II ini siswa semakin dapat menarik kesimpulan sendiri berdasarkan pengalaman apa yang telah mereka alami. Guru menggunakan pengajaran dwibahasa (bilingual) dalam menyampaikan materi, terlebih pada kata-kata baru seperti kata-kata benda, kata-kata sifat, dan kata-kata pendek lainnya, serta pada penyampaian pertanyaan dan perintah kepada siswa. Pada pelaksanaan siklus II pertemuan II ini, peneliti dibantu oleh Observer (guru olah raga kelas II-V) untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi yang diisi oleh observer meliputi hal-hal yang sesuai dengan pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui hal apa yang sudah baik dan hal apa yang masih perlu diperbaiki. Hal-hal yang masih kurang pada pelaksanan siklus II pertemuan II ini adalah kemampuan guru untuk memusatkan perhatian siswa karena siswa sangat tertarik pada kegiatan pengamatan sehingga petunjuk dan perintah dari guru tidak dapat mereka pahami dengan baik.

Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus II pertemuan II adalah pengembangan kegiatan pengamatan yang menarik untuk dilakukan siswa. Melalui kegiatan pengamatan tersebut, siswa mendapatkan pengalaman langsung atau mengalami sendiri materi yang disampaikan oleh guru, yaitu penggunaan dan penghematan sumber energi listrik. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II pertemuan II akan diperbaiki pada pelaksaan siklus II pertemuan III. c. Pertemuan III Siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8 Maret 2012. 1) Kegiatan Awal Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan III ini dimulai dengan penyampaian salam oleh guru. Kemudian guru menanyakan kabar siswa. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dari kegiatan yang akan mereka lakukan. Selanjutnya guru mengulas sekilas tentang materi yang telah mereka pelajari sebelumnya, mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan hari tersebut. Guru mengingatkan kembali materi kepada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang memancing mereka untuk mengingat materi-materi yang telah mereka pelajari. Setelah memastikan bahwa siswa sudah mengingat materi-materi dengan baik, guru menyampaikan materi yang akan mereka pelajari selanjutnya. 2) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti, siswa diminta untuk mengumpulkan pekerjaan rumah mereka. Setelah pekerjaan rumah siswa dikumpulkan semua, siswa dibimbing oleh guru melalui pertanyaan-pertanyaan untuk membahas pekerjaan rumah yang telah mereka kerjakan di rumah. Setelah itu, siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan bahwa penting bagi mereka untuk menghemat penggunaan energi listrik. Setelah itu, siswa diminta untuk menuliskan di papan tulis sikap-sikap apa saja yang harus mereka lakukan untuk menghemat penggunaan energi listrik. Setelah jawabanjawaban siswa terkumpul, siswa melalui bimbingan guru membahas

jawaban-jawaban tersebut satu per satu. Guru membimbing siswa melalui pertanyaan-pertanyaan tentang sikap-sikap tersebut tepat atau kurang tepat. Setelah semua jawaban dibahas, siswa diminta untuk menuliskan sikap-sikap yang tepat tersebut pada selembar kertas notes kecil. Setelah selesai menulis, kertas tersebut boleh dihias dengan diberi gambar dan diwarnai untuk kemudian ditempel di rumah. Setelah siswa selesai mengerjakan kertas notes tersebut, siswa dibagikan lembar evaluasi kemudian dikerjakan. 3) Kegiatan Akhir Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan lembar evaluasi dan mengumpulkannya pada guru, siswa dibimbing untuk mengambil kesimpulan tentang pembelajaran yang telah mereka pelajari mulai dari pertemuan I hingga pertemuan III. Guru menggunakan pertanyaanpertanyaan yang terus menerus untuk membimbing siswa dalam membuat kesimpulan secara keseluruhan. 4) Catatan Anekdot Di awal kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan siklus II pertemuan III ini, siswa sudah dapat fokus terhadap apersepsi yang disampaikan oleh guru yaitu ulasan singkat tentang materi-materi yang telah mereka pelajari. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali materi kepada siswa. Kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dari guru mendapatkan poin tambahan untuk kelompok. Siswa sangat aktif dalam menjawab dan suasana kelas semakin kondusif. Saat siswa dan guru membahas pekerjaan rumah, siswa pun aktif bercerita mengenai benda-benda bersumber energi listrik yang ada di rumah mereka. Siswa sangat antusias dalam membagi pengalaman mereka menghitung benda-benda bersumber energi listrik di rumah mereka masing-masing. Guru menggunakan pengajaran dwibahasa (bilingual) dalam menyampaikan materi, terlebih pada kata-kata baru seperti kata-kata

benda, kata-kata sifat, dan kata-kata pendek lainnya, serta pada penyampaian pertanyaan dan perintah kepada siswa. Siswa juga antusias dalam membuat daftar sikap-sikap yang harus mereka lakukan dalam menghemat penggunaan sumber energi listrik dalam kertas notes yang mereka hias sendiri. Ini membuat mereka senang membaca catatan tersebut dan mereka akan mengingat isi catatan tersebut serta melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap siklus II pertemuan III ini siswa sudah dapat menarik kesimpulan sendiri berdasarkan pengalaman apa yang telah mereka alami. Dalam mengerjakan soal evaluasi siswa mengerjakan sendirisendiri dan tidak melihat pekerjaan teman. Pada pelaksanaan siklus II pertemuan III ini, peneliti dibantu oleh Observer (guru olah raga kelas II-V) untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi yang diisi oleh observer meliputi hal-hal yang sesuai dengan pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui hal apa yang sudah baik dan hal apa yang masih perlu diperbaiki. Hal-hal yang masih kurang pada pelaksanan siklus II pertemuan III ini semakin berkurang dan proses kegiatan pembelajaran semakin berjalan dengan baik dan sangat lancar. Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus II pertemuan III adalah semakin baiknya rancangan kegiatan untuk proses pembelajaran, serta strategi-strategi yang dilakukan untuk menarik perhatian siswa tanpa membuat suasana kelas menjadi gaduh. Pada tahap ini proses kegiatan pembelajaran berjalan dengan sangat baik dan kondisi kelas sangat kondusif. Siswa senang melakukan kegiatan-kegiatan yang ada pada kegiatan ini dengan kondisi yang aktif namun terkontrol. 3. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah

dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer pada pelaksanaan siklus II ini. Observer mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan peneliti pada angka yang sesuai. Pembelajaran pada siklus II telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran pada siklus yang telah diamati oleh observer, maka implementasi metode inkuiri yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa siklus II pertemuan III (Lampiran 11). Dari hasil observasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri pada siklus II pertemuan I memperoleh nilai sangat baik 52,9%, nilai baik 35,3%, nilai cukup 11,8%, nilai kurang 0%, dan nilai sangat kurang 0%. Jadi dapat diketahui bahwa hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus II pertemuan I adalah pemaksimalan penggunaan lembar kerja sebagai evaluasi kegiatan dan penggunaan media pambelajaran. Setelah itu, siklus II pertemuan II dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran pada siklus yang telah diamati oleh observer, maka implementasi metode inkuiri yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan II dapat dilihat lembar observasi guru dan siswa siklus II pertemuan II (Lampiran 12). Dari hasil observasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri pada siklus II pertemuan II memperoleh nilai sangat baik 76,5%, nilai baik 23,5%, nilai cukup 0%, nilai kurang 0%, dan nilai sangat kurang 0%. Jadi dapat diketahui bahwa hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus II pertemuan II adalah pemaksimalan penggunaan lembar kerja sebagai evaluasi kegiatan dan pengontrolan kelas supaya situasi dalam kelas saat proses pembelajaran tetap kondusif. Setelah itu, siklus II pertemuan III dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran pada siklus yang telah