Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KERETA API KAMANDAKA JURUSAN SEMARANG PURWOKERTO

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL JALUR GANDA KERETA API ANTARA BOJONEGORO SURABAYA PASARTURI

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

IV. METODE PENELITIAN

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA

PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT

KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DESA KEBARONGAN KEMRANJEN BANYUMAS TAHUN 2016

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO),

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Model Produksi dan Distribusi Energi

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

KINERJA WAKTU TEMPUH KERETA API SEGMEN BOJONEGORO-KANDANGAN

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong

PENDAHULUAN. Abstract

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TERMODINAMIKA TEKNIK II

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

Transkripsi:

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL KERETA API JENGGALA JURUSAN MOJOKERTO SIDOARJO (A Study On Operational Perforance of Jenggala Train, Mojokerto Sidoarjo Route) Irfan Nurdiansyah, Achad Wicaksono, Hendi Bowoputro Jurusan.Teknik.Sipil,.Fakultas Teknik,.Universitas Brawijaya Jalan.MT..Haryono.167,.Malang.65145,.Jawa Tiur,.Indonesia Eail : irfannurdiansyaaah@gail.co ABSTRACT On Noveber 24, 2014 PT.KAI (Persero) inaugurated Jenggala train with Mojokerto - Sidoarjo route in order to eet the obility needs of the areas. To find out the perforance of the Jenggala train, it needs to be reviewed in ters of travel tie, stop tie, tie delay, load factor, and cross capacity. It is also necessary to review the service facility for passengers to find out the level of satisfaction on Jenggala train. In this study using survey as a ethod to get priely data related to operational perforance in the for of field survey, and to know custoer satisfaction using quisoner with Iportance Perforance Analysis (IPA) ethod. The analysis used for the travel tie, stop tie, and delay tie is the 1 tail t-test, load factor using Vukan R Vuchic capacity calculation, route capacity by using scott forula, and custoer satisfaction using Iportance Perforance Analysis (IPA) ethod. The result of the analysis showed that the average travel tie fro Mojokerto is 48 inutes at Jenggala 294 and fro sidoarjo is 54 inutes at Jenggala 289, the average stop tie fro Mojokerto is 3 inutes at Jenggala 288 and fro Sidoarjo is 10 inutes at Jenggala 289, the average of tie delay on departure and arrival fro Mojokerto is 6 inutes and 5 inutes, while fro Sidoarjo is 3 inutes and 3 inutes. The highest fro Mojokerto is 63.95% and fro Sidoarjo is 63,57%. Cross capacity on Mojokerto Tarik stastion is 56 trains / day and cross capacity at Sidoarjo Tulangan is 79 train / day, with the result of user satisfaction level is 89.34%. Keywords: Railway, Jenggala, Operational Perforance, Cross Capacity, IPA PENDAHULUAN Kota Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo dua wilayah penting di Jawa Tiur yang eeiliki hubungan erat satu saa lain. Sehingga terdapat kebutuhan pergerakan yang besar pada kedua wilayah tersebut. Kereta api Jenggala yang diresikan pada Noveber 24, 2014 diharapkan dapat ebantu eenuhi kebutuhan pergerakan pada kedua wilayah tersebut. Kereta api Jenggala digunakan untuk perjalanan kerja, berdagang, aupun berlibur. Dengan harga tiket Rp. 4000,- Kereta api Jenggala erupakan pilihan bagi asyarakat Mojokerto dan Sidoarjo. Kendala-kendala yang ada pada kereta api Jenggala pada saat beroperasi adalah waktu henti yang laa pada stasiun-stasiun tarik dan tulangan pada no.kereta tertentu yang berpotensi enyebabkan keterlabatan pada kereta api Jenggala. Kurangnya bentuk inforasi kepada penupang apabila terjadi kendala dan keterlabatan juga enjadi perasalahan yang cukup dirasakan oleh penupnag. Sehingga perlunya dilakukan kajian terhadap kinerja operasional dan kepuasan penupang pada kereta api Jenggala. Pada analisis kinerja operasional berpedoan pada SK Dirjen Perhubungan Darat No.687 Tahun 2002 dala engkaji waktu tepuh, waktu henti, waktu tunda, load factor, dan kapasitas lintas. Untuk enganalisis kepuasan pelanggan enggunakan etode Iportance Perforance Analysis (IPA) berdasarkan PM No.48 Tahun 2015 sebagai tolak ukur kesesuaian pelayanan pada kereta api Jenggala. TINJAUAN PUSTAKA Kereta api Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri aupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terakit dengan perjalanan kereta api.

Kapasitas Lintas Kapasitas lintas (N) adalah julah angkutan anggapan yang elewati suatu lintas dala jangka tertentu. N = Frekuensi KA (Julah KA/hari) T = Waktu tepuh rata-rata KA (enit) C1 = Waktu pelayanan blok (enit) = 3,5 enit untuk blok telegraph = 3 enit untuk blok token = 2 enit untuk blok anual = 0,25enit untuk blok otoatis METODE KAJIAN Diagra Alir Kajian Mulai C2 = Waktu pelayanan perangkat sinyal (enit) = 2,5 enit untuk perangkat sinyal ekanik = 0,25 enit untuk perangkat sinyal elektrik ɳ = Faktor efisiensi (0,5-0,75) Iportance Perforance Analysis (IPA) Iportance Perfoance Analysis erupakan etode yang digunakan untuk enyelesaikan peruusan asalah engenai tingkat kepuasan pelanggan / penupang kereta api Jenggala. Perusahaan/jasa/organisasi yang engutaakan kepentingan pelanggan dan kinerja perusahaan akan endapatkan nilai ukur tingkat kepuasan yang sesuai. Studi Pustaka Survei Pelaksanaan Survei dan Pengupulan Data Data Prier: -Waktu tunda aktual -Waktu henti aktual -Waktu tepuh aktual -Julah penupang dala gerbong -Diensi gerbong kereta 1. Data kuisoner IPA Data Sekunder: -Volue Penupang -Jadwal KA Jenggala -Kapasitas KA Jenggala -Karakteristik sarana dan prasarana KA Jenggala -Tonase kereta yang elintasi stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik Analisis Waktu Henti Analisis Kinerja Operasional Analisis Waktu Tunda Analisis Waktu Tunda Analisis Load Factor Analisis Metode IPA Analisis Kapasitas Lintas Harian Pada Jalur Rel Mojokerto Sidoarjo Kesipulan dan Saran Selesai Gabar 1. Diagra Alir

Lokasi dan Waktu Kajian Pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo pada bulan Mei 2017. Metode Pengupulan Data Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data prier dan data sekunder. Untuk pengupulan data dilakukan dengan etode observasi, survei, dan wawancara. Data Prier Data prier pada kajian ini didapatkan dengan etode observasi, survei, dan wawancara engenai kienrja operasional kereta api Jenggala. Pengukuran langsung dilakukan di lapangan pada kereta api Jenggala waktu beroperasi. Data prier yang didapatkan adalah: Waktu tepuh aktual Waktu henti aktual Waktu tunda aktual Julah penupang Diensi gerbong Data kuisoner IPA Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari PT. KAI berupa: Volue penupang Jadwal KA Jenggala Kapasitas KA Jenggala Karakteristik Srana dan Prasarana KA Jenggala Tonase kereta yang elintas pada stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik Metode Analisis Data Analisis Kinerja Operasional Pada analisis ini enganalisis waktu tepuh, waktu henti, waktu tunda, load factor dan kapasitas lintas kereta api Jenggala. Waktu Tepuh Waktu tepuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh kereta api dala eneupuh satu kali siklus diuji hipotesis dengan 1 tail t-test untuk enguji waktu tepuh aktual terhadap waktu tepuh terjadwal. test untuk enguji waktu henti aktual terhadap waktu henti terjadwal. Waktu Tunda Waktu tunda erupakan selisih dari waktu kedatangan dan keberangkatan aktual dengan terjadwal. Keudian di uji hipotesis enggunakan 1 tail t-test untuk eguji apakah keterlabatan kereta api Jenggala asih pada batas peneriaan. Perbandingan antara julah penupang yang berada pada kereta api Jenggala dengan kapasitas yang tersedia pada kereta api Jenggala. Apabila elebihi 10 aka dibutuhkan penabahan julah gerbong pada kereta api Jenggala. Kapasitas Lintas Kapasitas lintas (N) adalah julah angkutan anggapan yang elewati suatu lintas dala jangka tertentu. Dengan elihat apakah julah kereta api yang elalui ruas stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik sudah elebihi kapasitas lintas yang tersedia. Analisis Iportance Perforance Analysis (IPA) Metode IPA digunakan untuk endapatkan hasil engenai kesesuaian antara tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan, reseponden diinta untuk enilai kepentingan dan kinerja kereta api Jenggala, keudian data tersebut akan disajkan elalu diagra kartesius Iportance Perforance Analyis. Metode IPA digunakan pada penelitian ini dikarenakan dapat engidentifikasikan kekuatan dan keleahan pada fasilitas (atribut) yang tersedia enggunakan dua kriteria yaitu kepentingan relatif atribut dan kepuasan konsuen. Dengan julah sapel didapatkan dengan ruus slovin: n n Dengan atribut pelayanan pada kereta api Jenggala sebagai berikut. Waktu Henti Waktu henti erupakan selisih dari waktu kedatangan dengan keberangkatan aktual dari setiap stasiun peberhentian terhadap waktu terjadwal. Keudian diuji hipotesis dengan enggunakan 1 tail t-

Tabel 1. Atribut Pelayanan KA Jenggala No Atribut Pelayanan Keselaatan 1 Ketersediaan peralatan penyelaatan darurat 2 Ketersediaan peralatan P3K 3 Ketersediaan CCTV Keaanan 4 Petugas keaanan yang bersiaga 5 Infroasi gangguan keaanan 6 Kehandalan Keteapatan waktu keberangkatan dan kedatangan KA Kenyaanan 7 Kecukupan tepat duduk ruang tunggu stasiun 8 Kecukupan tepat duduk ruang boarding stasiun 9 Ketersediaan tepat duduk pada KA Jenggala 10 Kenyaanan tepat duduk pada KA Jenggala 11 Lapu penerangan 12 Fasilitas sirkulasi udara 13 Keteserdiaan pegangan untuk berdiri 14 Kondisi pegangan untuk berdiri 15 Fasilitasi rak bagasi 16 Kebersihan kereta api Keudahan 17 Ketersediaan inforasi berbentuk visual dan audio 18 Peberitahuan info engenai keterlabatan 19 Meperoleh inforasi jika terjadi kendala Kesetaraan 20 Fasilitas bagi penupang disable HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kinerja Operasional Penelitian dilakukan selaa 5 hari untuk endapatkan waktu tepuh, waktu henti, waktu tunda, dan julah penupang pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo, yakni pada tanggal 10 Mei 2017, 12 Mei 2017, 17 Mei 2017, 18 Mei 2017, dan 19 Mei 2017. Waktu Tepuh Analisis waktu tepuh pada kereta api Jenggala bertujuan untuk elihat keterlabatan waktu tepuh aktual kereta api Jenggala dengan waktu tepuh terjadwal yang telah dijadwalkan oleh pihak PT. KAI (Persero). Dengan waktu tepuh rata-rata terlaa pada KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo sebesar 48 enit dan 24 detik pada no.kereta 294 dan waktu tepuh rata-rata terlaa pada KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto sebesar 54 enit dan 24 detik. Seluruh nilai waktu tepuh rata-rata pada KA Jenggala baik dari arah Mojokerto aupun Sidoarjo dilakukan uji hipotesis 1 tail t-test. Dengan nilai yang dihipotesiskan (µ o ) adalah waktu tepuh terjadwal KA Jenggala. Dari hasi uji hipotesis didapatkan seluruh waktu tepuh aktual KA Jenggala arah Mojokerto dan Sidoarjo tidak engalai keterlabatan dikarenakan waktu tepuh aktual yang terjadi asih dala batas peneriaan. Waktu Henti Analisis waktu henti pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo dilakukan untuk engetahui laa henti kereta api Jenggala pada tiaptiap stasiun yang dilalui oleh kereta api Jenggala. Pada trayek Mojokerto Sidoarjo kereta api Jenggala berhenti pada stasiun Tarik keudian berhenti pada stasiun Tulangan sebelu sapai ke stasiun Sidoarjo, sedangkan dari arah Sidoarjo Mojokerto kereta api Jenggala berhenti pada stasiun Tulangan keudian stasiun Tarik sebelu sapai ke stasiun Mojokerto. Rata-rata waktu henti aktual KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo terlaa adalah 2 enit pada stasiun Tarik dan 3 enit dan 12 detik, sedangkan untuk KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto terlaa adalah 2 enit dan 36 detik pada stasiun Tulangan dan 10 enit dan 48 detik pada stasiun Tarik. Keudian dilakukan uji hipotesis pada seluruh noor kereta pada seluruh perjalanan dengan enggunakan uji hipotesis 1 tail t-test. Didapatkan hasil pada KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo tidak engalai keterlabatan. Sedangkan pada KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto terdapat 2 noor kereta yang engalai keterlabatan yaitu no.kereta 287 pada stasiun Tulangan dan no.kereta 289 pada stasiun Tarik. Sehingga pada kedua noor kereta tersebut perlunya dilakukan perubahan jadwal agar tidak terjadi keterlabatan. Waktu Tunda Analisis waktu tunda kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo dilakukan untuk endapatkan ketepatan waktu kereta api Jenggala. Waktu tunda adalah selisih dari waktu kedatangan dan keberangkatan terjadwal dengan aktual yang terjadi di lapangan. Rata-rata waktu tunda kedatangan KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo adalah 6 enit dan 24 detik dengan waktu tunda keberangkatan 3 enit dan 36 detik sedangkan rata-rata waktu tunda kedatangan

KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto adalah 3 enit dan 12 detik dan waktu tunda keberangkatan sebesar 3 enit dan 24 detik. Keudian waktu tunda kedatangan dan keberangkatan aktual pada seluruh perjalanan KA Jenggala diuji hipotesis dengan uji hipotesis 1 tail t-test. Didapatkan waktu tunda kedatangan dan keberangkatan aktual asih ada dala batas peneriaan dengan batas keterlabatan kereta sebesar dari jadwal kedatangan dan keberangkatan KA Jenggala. Faktor Muat () Analisis faktor uat () dilakukan dengan elihat perbandingan dari julah penupang yang terangkut dengan kapasitas angkut yang tersedia pada kereta api Jenggala. Pada penelitian ini faktor uat () yang diperhitungkan berdasarkan data survei di lapangan pada tanggal 10 Mei 2017, 12 Mei 2017, 17 Mei 2017, 18 Mei 2017, dan 19 Mei 2017. Untuk enghitung kapasitas angkut yang tersedia pada kereta api Jenggala perlunya dilakukan analisis terhadap gerbong-gerbong kereta api Jenggala baik julah tepat duduk yang tersedia aupun julah penupang yang dapat di tapung dala gerbong tersebut. Gerbong I Pada gerbong I ini terdapat 62 tepat duduk (). Menggunakan kenyaanan tepat duduk (σ) sebesar 0,167 0,25 2 /space. Pada analisis ini kenyaanan berdiri (σ) yang dipakai adalah 0,25 2 /space. b σ ( ) ( ) ( ) ( ) enupang Kapasitas gerbong I kereta api Jenggala = 62 +73 =135 Penupang Gerbong II dan III (Kapasitas tepat duduk) = 68 Penupang Dengan kenyaanan berdiri (σ) sebesar 2 /space. b σ ( ) ( ) ( ) ( ) enupang Kapasitas gerbong II dan II kereta api Jenggala = + enupang Gerbong IV (Kapasitas tepat duduk) = 60 Penupang Dengan kenyaanan berdiri (σ) sebesar 2 /space. b σ ( ) ( ) ( ( )) ( ) enupang Kapasitas gerbong IV kereta api Jenggala 60 + 86 = 146 Penupang Kapasitas tepat duduk total = 258 Penupang Kapasitas aksiu = 595 penupang Berdasarkan Tepat Duduk Analisis berdasarkan kapasitas tepat duduk dengan ebandingkan julah penupang KA Jenggala dengan kapasitas tepat duduk. Per Ruas Stasiun KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo 7 6 5 4 3 1 62.4 45.74% 47.29% 36.43% 24.81% 25.58% MJK-TRK TRK-TLG TLG-SDR Gabar 2. Grafik Per Ruas Stasiun KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo 63.95% 26.74% 26.74% 45.74% 38.37% 32.95% 61.63% 31.4 24.81% 24.42% Per Ruas Stasiun KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto 7 6 5 4 3 1 63.57% 43.8 44.96% 41.09% 37.98% 38.37% 40.31% 32.56% 29.07% 34.11% 30.62% 26.74% 25.58% SDR-TLG TLG-TRK TRK-MJK Gabar 3. Grafik Per Ruas Stasiun KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto 286 288 290 294 296 287 289 291 295 297

Tabel 2. Mojokerto - Sidoarjo Kode Kereta 286 288 290 294 296 Vol ratarata/hari 77 143 163 111 81 Kapasitas LF 29.845% 55.426% 258 63.178% 43.023% 31.395% KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo 8 6 4 29.845% 55.426% 63.178% 43.023% 286 288 290 294 296 Gabar 4. Grafik KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo Tabel 3. Sidoarjo - Mojokerto 31.395% Kode Kereta 287 289 291 295 297 Vol ratarata/hari 134 101 70 112 95 Kapasitas LF 51.938% 39.147% 258 27.132% 43.411% 36.822% KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto 6 4 51.938% 39.147% 27.132% 43.411% 287 289 291 295 297 36.822% Gabar 5. Grafik KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto 3 25% 15% 1 5% Kereta Api Jenggala Jurusan Mojokerto - Sidoarjo 15.8 27.06% 27.73% 19.83% 10.76% 11.09% 20.5 19.83% 16.64% 11.6 11.6 MJK-TRK TRK-TLG TLG-SDR Gabar 6. Grafik per Ruas Stasiun KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo Gabar 7. Grafik per Ruas Stasiun KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto. Tabel 4. Mojokerto - Sidoarjo 14.29% 13.61% 10.76% 10.59% Kereta Api Jenggala Jurusan Sidoarjo - Mojokerto 30.0 20.0 10.0 0.0 26.72% 27.56% 19.5 18.99% 17.82% 19.5 16.47% 17.48% 16.64% 14.79% 14.12% 13.28% 12.61% 11.6 11.09% SDR-TLG TLG-TRK TRK-SDR Kode Kereta 286 288 290 294 296 Vol ratarata/hari 77 143 163 111 81 Kapasitas 595 LF 12.941% 24.034% 27.395% 18.655% 13.613% 286 288 290 294 296 287 289 291 295 297 Didapatkan pada KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo LF tertinggi sebesar 63,178 % pada no.kereta 290 dan KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto LF tertinggi sebesar 51,938%. Berdasarkan Kapasitas Maksiu Analisis berdasarkan kapasitas tepat duduk dengan ebandingkan julah penupang KA Jenggala dengan kapasitas aksiu yang dapat ditapung KA Jenggala.

Grafik KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo 3 1 12.941% 24.034% 27.395% 18.655% 13.613% perbedaan julah kereta api yang elalui kedua sesi stasiun tersebut. Analisis Kapasitas Lintas Mojokerto Tarik Dilakukan analisis terhadap tonase ekivalen dan beban lintas pada stasiun Mojokerto Tarik untuk engetahui pengaruh kereta api Jenggala terhadap beban lintas yang terjadi. 286 288 290 294 296 p (Kb b) (K l) on ari Gabar 8. Grafik KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo. Tabel 5. Sidoarjo - Mojokerto Kode Kereta 287 289 291 295 297 Vol ratarata/hari 134 101 70 112 95 Kapasitas 595 LF 22.521% 16.975% 11.765% 18.824% 15.966% 25% 15% 1 5% Grafik KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto 22.521% 16.975% 11.765% 18.824% 287 289 291 295 297 15.966% Gabar 9. Grafik KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto Didapatkan pada KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo LF tertinggi sebesar 27,395 % pada no.kereta 290 dan KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto LF tertinggi sebesar 22,521 %. Sehingga dari hasil analisis tidak ada LF yang elebihi dari 100 % sehingga tidak perlu penabahan gerbong pada kereta api Jenggala. Didapatkan tonase ekivalen (TE) pada Mojokerto Tarik sebesar 20547,4 Ton/hari. Sehingga beban lintas didapatkan sebesar. on ta un Dengan analisis yang saa TE jenggala sebesar 2156 Ton/hari, pengaruh KA Jenggala terhadap beban lintas sebesar 10,493 %. Analisis kapasitas lintas pada Mojokerto Tarik penupang barang Jarak antar stasiun enit Kecepatan aksiu K enupang penupang penupang enit enit Jarak antar stasiun enit Kecepatan aksiu K enupang barang barang enit enit (Jula K enupang penupang) (Jula K arang barang) (Jula otal K ) ( ) ( ) Menit n K ari Menit Analisis Kapasitas Lintas Pada analisis kapasitas lintas dibagi enjadi 2 sesi yaitu Mojokerto Tarik dengan Sidoarjo Tarik, pebagian enjadi 2 sesi tersebut dikarenakan K ari K ari K ari

Sehingga kapasitas lintas harian pada stasiun Mojokerto Tarik sebesar 56 KA/hari dengan julah kereta yang elalui sebanyak 52 KA/hari dengan rincian 50 KA penupang dan 2 KA barang. Analisis Kapasitas Lintas Sidoarjo - Tarik Stasiun Sidoarjo Tarik hanya dilalui oleh kereta Jenggala saja sehingga tidak perlu dilakukan analisis pengaruh KA Jenggala terhadap beban lintas yang ada. Dengan analisis yang saa dengan kapasitas lintas pada Mojokerto Tarik didapatkan. TE = 1848 Ton/hari T = 665280 Ton/tahun Dengan kapasitas lintas yang tersedia pada Sidoarjo Tarik sebesar 79 KA/hari. Analisis Metode Iportance Perforance Analysis (IPA) Analisis Iportance Perforance Analysis (IPA) bertujuan untuk engetahui presepis tingkat kepetntingan dan kepuasan penupang kereta api Jenggala Jurusan Mojokerto Sidoarjo. Analisis tingkat kepentingan dan kepuasan ini dilakukan untuk engukur pendapat responden engenai fasilitasfasilitas yang terdapat pada kereta api Jenggala dengan penupang enjawab pertanyaan yg berisikan variable-variabel pelayanan yang ada. Hasil dari analisis ini dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan penupang dengan harapan ereka. Tingkat kepuasan dari pelayanan dapat dinilai dengan cara ebandingkan total rata-rata kinerja ( ) dengan kepentingan ( ). Atribut-atribut penilaian pada kuisoner etode Iportance Perforance Analysis (IPA) yang akan dinilai tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan oleh penupang kereta api Jenggala terdapat pada tabel 1. Setelah endapatkan seluruh data dari kuisoner etode IPA keudian akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada data kuisoner tersebut. Keudian apabila data dinyatakan valid dan reliabel aka akan dilakukan analisis untuk elihat tingkat kesesuaian kepentingan dan kinerja pada setiap atribut kuisoner sebagai berikut.

Tingkat Kesesuaian 1 10 8 6 4 Tingkat Kesesuaian Kepentingan dan Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Keterangan : Gabar 10. Grafik Tingkat Kesesuaian dan Kinerja Warna Biru : Tingkat kesesuaian >9 Warna Kuning : Tingkat kesesuaian < 9 Warna Merah : Tingkat kesesuaian terendah Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja dari asing-asing atribut asih dibawah 10. Tingkat kesesuaian tertinggi diperoleh pada angkat > 9 terdapat 13 atribut. Dengan elihat tingkat kesesuaian yang ada dengan rata-rata sebesar 89,339 % aka dapat dinilai bahwa kepuasan pengguna kereta api Jenggala sangat puas. Diagra Kartesius Metode IPA KUADRAN I KUADRAN II KUADRAN III KUADRAN IV Gabar 11. Diagra Kartesius Metode IPA Atribut yang asuk dala kuadran I (Prioritas Utaa) dala diagra kartesius IPA adalah Ketersediaan perlatan kesehatan, ketepatan waktu keberangkata dan kedatangan KA, peberitahuan inforasi engenai keterlabatan, eperoleh inforasi jika terjadi kendala.

Upaya Perbaikan dan Peningkatan Fasilitas Pada Kereta Api Jenggala Ketersediaan Peralatan Kesehatan Peralatan kesehatan erupakan hal yang sangat penting dala suatu pelayanan, kurangnya fasilitas ketersediaan peralatan kesehatan dapat enyebabkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Sehingga pada kereta api Jenggala ketersediaan peralatan kesehatan yang tersedia butuh ditingkatan lagi dengan cara enabahkan unit kotak P3K pada setiap gerbong juga enabah julah obat-obatan yang disediakan untuk penupang, juga untuk enabah kepercayaan dari penupang kereta api Jenggala salah satu petugas keaanan harus selalu ebawa kotak P3K saat berjaga pada kereta api Jenggala. Ketepatan Waktu Kedatangan dan Keberangkatan KA Jenggala Upaya yang dapat dilakukan untuk eningkatkan ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan KA Jenggala dengan enabahkan jalur double track pada stasiun Tarik-Mojokerto dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat banyak kereta api yang elalui kedua stasiun berikut enyebabkan kereta api Jenggala harus enunggu pada staasiun Tarik sebelu dapat elanjutkan perjalanan enuju stasiun Mojokerto. Peberitahuan Info Mengenai Keterlabatan Upaya Peningkatan Peberitahuan Info Mengenai Keterlabatan Peberitahuan info engenai terlabatnya KA Jenggala pada stasiun peberhentian elalui pesan audio dapat ebantu enginfoarasikan penupang apabila kereta api Jenggala engalai keterlabatan. Meperoleh Inforasi Jika Terjadi Kendala Peberitahuan inforasi jika terjadi kendala pada saat perjalanan dapat diberitahukan elalu pesan audio yang tersedia pada stasiun aupun di dala kereta api Jenggala agar penupang selalu engetahui inforasi teraktual engenai perjalanan KA Jenggala. KESIMPULAN Kesipulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan dari analisis data yang telah diuraikan sebelunya, adalah sebagai berikut: 1. Waktu tepuh, waktu henti, dan waktu tunda kereta api Jenggala. Waktu tepuh aktual pada kereta api Jenggala dengan rata-rata terlaa pada jurusan Mojokerto - Sidoarjo 48 enit dan 24 detik dan untuk Sidoarjo Mojokerto 54 enit dan 24 detik, dengan hasil uji hipotesis 1 tail t-test tidak ada yang terlabat. Waktu henti aktual pada kereta api Jenggala pada jurusan Mojokerto Sidoarjo terlaa dengan rata-rata 2 pada stasiun Tarik dan 3 enit dan 12 detik pada stasiun Tulangan, sedangkan arah Sidoarjo Mojokerto 2 enit dan 36 detik pada stasiun Tulangan dan 10 enit dan 54 detik pada stasiun Tarik. Terdapat 2 noor kereta yang terlabat setelah diuji dengan uji hipotesis 1 tail t-test, yaitu no.kereta 287 dan 289, perlunya perubahan jadwal pada kedua no.kereta tersebut. Waktu tunda aktual kedatangan dan keberangkatan pada kereta api Jenggala pada jurusan Mojoketo Sidoarjo adalah 6 enit dan 24 detik, dan 3 enit 36 detik. Sidoarjo Mojokerto 3 enit 12 detik, dan 3 enit 24 detik. Hasil uji hipotesis 1 tail t-test tidak ada yang terlabat. 2. Faktor uat () kereta api Jenggala pada saat beroperasi adalah sebagai berikut: berdasarkan kapasitas tepat duduk pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo terbesar 63,178 % pada no.kereta 290 untuk Sidoarjo Mojokerto 51,938 % pada no.kereta 287. berdasarkan kapasitas aksiu pada kereta api Jenggala arah Mojokerto Sidoarjo 27,395% pada no.kereta 290, dan Sidoarjo Mojokerto 22,521 % pada no.kereta 287. Dari hasl analisis tidak terdapat load factor yang elebihi 100 % sehingga tidak diperlukannya penabahan gerbong. 3. Kapasitas lintas harian pada stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik adalah sebagai berikut: Beban lintas pada stasiun Mojokerto Tarik sebesar 7397064 Ton/tahun dengan pengaruh kereta api Jenggala sebesar 10,43 % dari total kapasitas lintas stasiun Mojokerto Tarik. Sedangkan untuk beban lintas Sidoarjo Tarik beban lintas sebesar 665280 Ton/tahun dan pada stasiun Sidoarjo Tarik hanya dilewati oleh kereta api Jenggala. Kapasitas lintas pada stasiun Mojokerto Tarik didapatkan sebesar 56 KA/hari sedangkan kereta api yang elalui stasiun Mojokerto Tarik sebanyak 52 kereta api, sehingga julah kereta api yang elalui stasiun Mojokerto Tarik asih dala kapasitsa lintas stasiun Mojokerto Tarik. Untuk stasiun Sidoarjo Tarik didapatkan kapasitas lintas sebesar 79 KA/hari sedangkan kereta api yang elalui stasiun Sidoarjo Tarik berjulah 12 kereta api

penupang sehingga julah kereta api yang elalui stasiun Sidoarjo Tarik asih belu elebihi kapasitas yang tersedia. 4. Berdasarkan etode iportance perforance analysis (IPA) diperoleh rata-rata nilai tingkat kepuasan dan kepentingan dari keseluruhan atribut pelayanan kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo sebesar 3,906 dan 4,375. Dengan nilai kesesuaian sebesar 89,93 % sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan pengguna kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo kurang puas terhadap pelayanan kereta api Jenggala. SARAN Saran yang diberikan berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pertanyaan yang diberikan kepada reseponden dala kuisoner sebaiknya dibuat dengan sejelas ungkin agar eperudah responden dala engisi 2. Pada saat pengabilan data kuisoner lebih baik enggunakan cara wawancara disbanding hanya dengan enyebarkan kusioner, karena akan endapat data yang lebih baik. 3. Hasil pada penelitian ini dapat digunakan oleh PT. KAI (Persero) untuk eningkatkan kualitas dari kereta api Jenggala agar lebih banyak orang yang akan enggunakan kereta api Jenggala sebagai oda transportasi untuk berpindah dari Mojokerto Sidoarjo dan sebaliknya. DAFTAR PUSTAKA Ario dan Julia. 2016. Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Kereta Api Kaandaka Jurusan Searang Purwokerto. Jurnal Karya Teknik Sipil, Volue 5. No 1:25-36. Afif dan Bietrix. 2015. Kajian Kinerja Pelayanan dan Tarif Kereta Api Eksekutif Jurusan Malang Jakarta (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bia). Jurnal Teknik Sipil UB. Vol 1. No.2. Bayu dan Wahju. 2014. Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Sriwedari Ekspress Jurusan Solo Yogya. Jurnal Teknik Poits Vol. 3, No.1. Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2002. Surat Keterangan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Tentang Pedoan Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penupang Uu di Wilayah Perkotaan Dala Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta. Darawan. 2001. Teknologi Jalan Rel, Bandung J. Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Bineka Cipta: Jakarta. J. Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Bineka Cipta: Jakarta. Keenterian Perhubungan Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Perhubungan No. 45 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Miniu Angkutan Orang dengan Kereta Api. Jakarta. Martilia dan Jaes. 1977. Iportance-Perforance Analysis, Aerika. M, Setiawan, Dian. 2016. Pebatasan Kecepatan Maksiu dan Kaitannya Terhadap Kapasitas Lintas Jalur Kereta Api Muara Eni Lahat Suatera Selatan. Prosding Seinar Nasional Teknik Sipil 2016. Nasution, H.M.N. 1996. Manajeen Transportasi. Ghalia Indonesia, Jakarta. Prihantanto, Rusan. 2016. Evaluasi Kinerja Operasional Jalur Ganda Kereta Api Antara Bojonegoro-Surabaya Pasarturi. Rekayasa Sipil Halaan 127-135. Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugioyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Ua Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Saleba Epat. Warpani, Suwardjoko P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung:ITB. Warpani, Suwardjoko P. 1990. Merencanakan Siste Pengangkutan. Bandung:ITB. Wibowo, Ari. 2015. Evaluasi Kinerja Waktu Tepuh Kereta Api Segen Bojonegoro Kandangan. Rekayasa Sipil Halaan 74-80.