Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan dalam penelitian ini mengikuti tahap-tahap yang ada dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Merencanakan Usaha kecil atau mikro. Menganalisis peluang usaha. a. Menjelaskan pengertian kewirausahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam proses belajar mengajar di kelas. Beberapa data juga diambil dari luar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM Salatiga, karena belum pernah dilakukan oleh guru pengajar. Hasil observasi awal yang dilakukan, peneliti telah berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Kewirausahaan pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMK Kristen BM Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan, pokok bahasan Analisis Peluang Usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di Kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 SMK Kristen BM Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang secara bersiklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan/ observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian ini meliputi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Hasil dari keaktifan siswa diperoleh dari pengamatan / observasi yang dinilai dengan

33 menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu nilai ulangan harian sebelum diadakan tindakan dan hasil tes (kuis) setelah tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II adalah hasil tes pada pokok bahasan menganalisis peluang usaha setelah dilakukan pembelajaran dengan Group Investigasion. Selain itu terdapat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam menerima pelajaran, pengamatan aktivitas guru dan tanggapan siswa terhadap proses pembalajaran Group Investigasion. Pada setiap siklus, pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dilakukan selama dua jam pelajaran. Setiap satu jam pelajaran adalah empat puluh lima menit. Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan metode Group Investigation pada pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha peneleliti memperoleh data sebagai berikut : 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan (Planning) Peneliti merencanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I pada Rabu tanggal 2 November 2011 dan 9 November 2011. Peneliti memandang Group Investigation sebagai model pembelajaran yang tepat untuk melakukan perbaikan pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI 6 Program keahlian Multi Media SMK Kristen BM Salatiga. Sub pokok bahasan yang diteliti adalah menganalisis peluang usaha. Tahap penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut:

34 1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (lampiran 1) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. 2. Menyusun kelompok berdasarkan Group Investigation ( lampiran 2). 3. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang meliputi: lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilihat dari jumlah siswa yang membawa buku paket, buku catatan dan perlengkapan tulis (lampiran 3). lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Lembar pengamatan dibuat untuk mengetahui sejauhmana interaksi siswa selama proses pembelajaran (lampiran 5). lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama menggunakan metode pembalajaran kooperatif tipe Group Investigation (lampiran 6). 4. Membuat dan menyiapkan kartu identitas kelompok. 5. Menyiapkan kisi-kisi wawancara (lampiran 7). 6. Menyiapkan lembar angket tanggapan siswa (lampiran 8). 7. Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal kuis tiap siklus.

35 b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Perbaikan Pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 november 2011 dan 9 November 2011. Peneliti melaksanakan skenario pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran. Pertemuan pertama hasil observasi kegiatan belajar mengajar pada kegiatan awal guru melakukan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Metode kooperatif Group Investigation ini baru pertama kali diterapkan oleh guru sehingga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Guru tidak sepenuhnya menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation dan dilanjutkan dengan masuk ke materi pelajaran tentang menganalisis peluang usaha. Guru berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya aktif dalam pembelajaran. Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu guru membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh guru (lampiran 2). Sebelum membagi kelompok, guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan lembar kerja kelompok mulai dari tugas masing masing anggota kelompok,, nama kelompok dan tujuan dari kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompok masing-masing, guru membagi lembar kerja kelompok (lampiran 9) dan kartu identitas kelompok. Guru berfungsi sebagai fasilitator untuk siswa didalam bekerja bersama kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melakukan diskusi dan menyelesaikan permasalahan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan bersama-sama dengan guru membahas jawaban.

36 Sedangkan kelompok lain menanggapi hasil presentasi tersebut. Kegiatan akhir setelah presentasi, guru memberikan kesimpulan dan pemberitahuan untuk materi selanjutnya. Pertemuan kedua guru memberikan apersepsi, motivasi, tujuan pembelajaran, menyampaikan kembali langkah-langkah pembelajaran Group Investigation. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan materi selanjutnya tentang resiko usaha kaitannya dengan peluang usaha. Setelah guru menyampaikan materi kemudian menjelaskan langkah-langkah lembar kerja kelompok dan membangun semangat kelompok. Guru membagi kelompok, membagi lembar kerja kelompok (lampiran 9) dan ide Kemudian dilanjutkan dengan pembagian lembar kuis individu (lampiran 11). Setelah kuis selesai guru memberikan sesi tanya jawab tentang permasalahan yang didapat selama kuis individu. Untuk pengumuman hasil tes dan perkembangan skor individu, penilaian kelompok (lampiran) dan rangking / penghargaan dilakukan dengan meminta jam pelajaran guru lain pada hari berikutnya. Tiap kelompok diberi penilaian kelompok. Lembar ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat hasil kerja individu yang disumbangkan dalam tiap kelompok. Lembar hasil kuis pertama juga dibagikan supaya siswa dapat melihat secara langsung hasil kerjanya. c. Pengamatan (Observing) Penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan pembelajaran metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu dengan menggunakan

37 lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran metode Group Investigation pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam menerima pelajaran Hasil penelitian kesiapan siswa menerima pelajaran dapat dilihat (lampiran ) pada siklus I pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar 89,33 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Sedangkan 10,67 % belum siap menerima materi pelajaran dikarenakan lima siswa yang tidak membawa buku paket dan tiga siswa tidak membawaperlengkapan alat tulis. Pertemuan kedua dapat dilihat bahwa sebesar 97,33 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Sedangkan yang belum siap menerima materi pelajaran yaitu sebesar 2,67 % dikarenakan terdapat dua orang siswa tidak membawa perlengkapan alat tulis berupa bolpoin. Untuk itu upaya yang dilakukan adalah memberi pengertian pada siswa mengenai pentingnya alat tulis yang mendukung untuk penugasan dan keerhasilan siswa untuk menyelasaikan tugas terlulis yang diberikan oleh guru. b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Data hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas belajar

38 siswa pada siklus I (lampiran 16) sebesar 76,8 %. Siklus I Keaktifan siswa menunjukkan nilai empat atau kategori baik. Pada saat kuis individu berjalan dengan baik. Saat sesi tanya jawab mengenai kesulitan yang dialami selama kuis, siswa mau mengungkapkan kesulitannya. Walaupun ada beberapa siswa yang belum berani saat mengungkapkan kesulitannya. c. Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu sebesar 36,00 %, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 96,00 % (lampiran 21). Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum tindakan sebanyak 16 siswa dan setelah tindakan pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 24 siswa. Siswa yang belum tuntas dikarenakan kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. 2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Siklus I pertemuan pertama guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan pada siswa mengenai sistem pencatatan persediaan. Namun pada kegiatan awal ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru kurang memotivasi siswa sehingga masih banyak siswa yang pasif, cenderung diam dan suasana kelas masih belum terkondisi dengan baik.

39 Guru membimbing siswa dan mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Namun guru belum sepenuhnya dapat menciptakan suasana tenang dan aktif karena hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif dalam diskusi, sementara yang lainnya hanya diam saja dan masih banyak yang mengobrol. Kegiatan guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja siswa sudah baik, guru juga sudah secara bersama memantau secara langsung pada setiap kelompok, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang tidak bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pertemuan kedua, guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan pada siswa mengenai analisis resiko usaha. Penyampaian tujuan pembelajaran sudah tersampaikan. Kemudian guru membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Suasana tenang dan aktif sudah baik daripada pertemuan pertama. Terlihat beberapa siswa sudah terlihat aktif dalam diskusi. Guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan. Guru juga sudah secara maksimal memantau secara langsung pada setiap kelompok. Namun upaya guru untuk membuat siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran perlu ditingkatkan. Selanjutnya, guru memberikan penguatan sebelum kuis dimulai. Kemudian guru membagi lembar kuis individu. Saat kuis berlangsung guru mengawasi jalannya proses kuis individu. Saat pertengahan kuis ada empat siswa yang berbeda bangku yang masih bekerja sama,

40 kemudian guru menegur siswa tersebut. Setelah kuis guru memberikan sesi tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi siswa selama mengerjakan kuis. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah baik yaitu sebesar 78,4 % (lampiran 18). Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan kembali untuk mencapai hasil yang memuaskan. 3) Wawancara siswa tentang penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada siswa setelah mengikuti pelajaran kewirausahaan dengan metode koopertif Group Investigation mereka menjawab senang. Selain dari hasil wawancara peneliti juga mendengar pernyataan dari enam siswa bahwa dengan metode kooperatif Group Investigation mereka lebih memahami materi, dapat berdiskusi dengan teman dan tidak jenuh (lampiran 20). d. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa aktivitas siswa menunjukkan nilai sebesar 76,8 %. Namun peningkatan aktivitas tersebut belum bersama atau belum menunjukan indikator keberhasilan sehingga perlu adanya perbaikanperbaikan yang mengarah supaya mencapai hasil yang lebih bersama. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I tergolong dengan menunjukkan nilai sebesar 78,4 %. Guru sudah melakukan aktifitasnya dengan

41 sebaik mungkin untuk dalam pembelajaran. Namun demikian guru sudah melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan baik. Tujuan pembelajaran pada siklus I tidak dijelaskan guru karena guru memfokuskan pembelajaran pada langkah-langkah pembelajaran dengan metode kooperatif Group Investigation yang belum pernah digunakan sebelumnya. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I masih terdapat halhal yang perlu diperhatikan sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam penelitian sebagai berikut : 1. Keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan nilai baik. Hasil tersebut masih dibawah kriteria keberhasilan proses. Sehingga pada siklus II perlu ditingkatkan terutama pada kerjasama siswa sertamenerima siswa lain sebagai teman dalam bekerja. 2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 96,00 %. Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria keberhasilan belajar, namun demikian diharapkan pada siklus II akan mengalami peningkatan lagi. 2. Hasil Penelitian Siklus II a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti merencanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II pada hari Rabu tanggal 16 November 2011 dan 23 November 2011 dikelas XI 6 program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM Salatiga. Perencanaan ini diisi dengan persiapan seperti siklus I dan

42 memperbaiki kekurangan pada siklus I yang dapat dilihat di refleksi siklus I. Persiapan perbaikannya diantaranya sebagai berikut: 1. Penyampaian tujuan pembelajaran Upaya perbaikan pada tujuan pembelajaran ini yaitu guru sebagai pengajar supaya mempersiapkan skenario pembelajaran secara maksimal. Jadi kegiatan awal, inti dan akhir dapat berjalan dengan baik. 2. Hasil belajar Upaya perbaikan hasil belajar yaitu guru memberikan pengarahan supaya semua siswa lebih berkonsentrasi dan menyimak semua arahan dari guru agar proses pembelajaran berjalan efektif dan siswa dapat menguasai materi yang diajarkan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pertemuan pertama guru melaksanakan pembelajaran dengan langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti materi pelajaran, kemudian siswa menyiapkan buku materi yang akan digunakan sebagai pendukung pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran, mengulang kembali langkah-langkah pembelajaran Group Investigation. Pertemuan pertama siklus II ini siswa terlihat lebiah percaya diri dalam mengikuti pembelajaran, terlihat melalui aktifitas siswa pada saat bekerja sama dalam kelompoknya masing masing. Kemudian guru mengkomunikasikan topik pembelajaran serta kegiatan yang

43 berkaitan dengan pembelajaran yang berkaitan dengan peluang usaha yang dikaitkan dengan resiko usaha. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan meminta siswa untuk untuk berbaur sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Siklus II ini, siswa lebih disiplin karena sudah memahami metode pembelajaran koopertif tipe Group Investigation, dan telah siap dengan materi yang akan diberikan. Langkah berikutnya adalah guru memberikan tugas untuk dibahas oleh kelompok. Setelah selesai hasil kerja kelompok dibahas bersama-sama. Kemudian guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas. Selanjutnya pemberitahuan siswa untuk materi pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua juga sudah berjalan dengan baik seperti pada pertemuan pertama. Guru mengecek kesiapan siswa memberikan apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran, mengulang kembali langkahlangkah pembelajaran Group Investigation. Pertemuan ini sudah lebih siap dibandingkan pertemuan yang pertama. Dalam melaksanakan pembelajaran guru mengkomunikasikan topik pembelajaran serta kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran yang berkaitan dengan menganalisis peluang usaha kaitannya dengan resiko usaha. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan meminta siswa untuk untuk berbaur sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok (lampiran 24). Setelah selesai diskusi guru menjelaskan kegiatan selanjutnya yaitu evalusi yang akan dilakukan melalui kuis individu dan diharapkan hasilanya akan lebih baik dari kuis pertama.

44 Kuis kedua berjalan dengan baik. Selama kuis guru mengawasi jalannya kuis. Setelah kuis selesai, guru mengajak tanya jawab dengan siswa mengenai kesulitan selama mengerjakan kuis. Untuk pengumuman hasil tes dan perkembangan individual (lampiran 36), penilaian kelompok (lampiran 20) dan rangking / penghargaan (lampiran 37) diadakan dengan mengambil jam pelajaran Kewirausahaan pada pertemuan selanjutnya. Tiap kelompok diberi lembar skor kemajuan kelompok. Lembar ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat hasil kerja individu yang disumbangkan dalam tiap kelompok. Lembar hasil kuis kedua juga dibagikan supaya siswa dapat melihat secara langsung hasil kerjanya. c. Pengamatan (Observing) Pada penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan pembelajaran metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran metode Group Investigation pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam menerima materi pelajaran. Hasil penelitian kesiapan siswa menerima pelajaran dapat dilihat (lampiran 14) pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar 98,67 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Pertemuan pertama masih ada siswa yang belum siap menerima materi pelajaran ini disebabkan

45 terdapat satu siswa yang tidak membawa buku paket dengan alasan bukunya hilang dan pada pertemuan kedua siswa sudah siap semua untuk menerima pelajaran. Pertemuan kedua semua siswa sudah siap menerima pelajaran. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II ini dibandingkan siklus I. b. Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa (lampiran 15) dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah mencapai 90,40 % sedangkan yang kurang aktif tinggal 9,60 % karena takut dan minder dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengemukakan pendapat. Siklus II Keaktifan siswa menunjukkan nilai lima atau sangat baik. c. Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa dari sebelum diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu 36,00 % menjadi 100 % pada siklus II (lampiran 32). Ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 9 siswa sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II siswa yang tuntas menjadi 25 siswa. 2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Siklus II pertemuan pertama guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan

46 pada siswa mengenai menganalisis peluang usaha. Namun pada kegiatan awal ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. guru dalam pemberian motivasi sudah baik. Kemudian guru membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja siswa sudah baik, guru juga sudah secara bersama memantau secara langsung pada setiap kelompok, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang tidak bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pertemuan kedua guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan pada siswa mengenai analisis resiko usaha. Dalam memberi motivasi siswa, guru sudah lebih baik dari pertemuan pertama. Penyampaian tujuan pembelajaran sudah tersampaikan. Guru membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi, suasana tenang dan aktif sudah cukup baik daripada pertemuan pertama. Terlihat beberapa siswa sudah terlihat aktif dalam diskusi. Sementara yang lainnya masih ada yang berbicara dengan teman satu kelompok. Guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan. Guru juga sudah secara bersama memantau secara langsung pada setiap kelompok. Namun upaya guru untuk membuat siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran perlu ditingkatkan. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru (lampiran) dalam pembelajaran pada siklus kedua sudah baik yaitu sebesar 92,00 %.

47 3) Wawancara siswa mengenai pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Hasil wawancara siswa pada siklus II (lampiran 35) menunjukkan bahwa semua siswa menjawab senang dengan pembelajaran Group Investigation. Dua puluh empat siswa memberi komentar lebih mudah memahami materi, satu siswa memberi komentar dapat berdiskusi dan bertukar ide dengan teman dan tiga siswa memberi komentar tidak mengantuk dan tidak bosan. Selain itu, semua siswa menjawab setuju apabila dalam pembelajaran selanjutnya menggunakan metode kooperatif tipe Group Investigation. 4) Angket tanggapan siswa mengenai pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Hasil angket tanggapan siswa yang didapat (lampiran) semua siswa menyatakan suka dengan pembelajaran kooperatif Group Investigation. Mereka merasa lebih memahami materi yang diajarkan dan merasa tidak jenuh. Semua siswa juga menyatakan hasil belajar mereka dapat lebih baik karena dapat bertukar ide dengan teman dan termotivasi untuk belajar. d. Refleksi (Reflecting) Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa sudah menunjukkan hasil baik yaitu sebesar 90,40 %. Sementara aktivitas guru juga menunjukkan adanya peningkatan yaitu sebesar 92,00 %. Baik aktivitas siswa

48 maupun guru sudah mencapai kriteria keberhasilan proses. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus II aktivitas peserta didik sudah menunjukan tercapainya tujuan dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dengan menunjukkan nilai sangat baik. Hasil ini berarti 2. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 100 %. Hasil tersebut sudah mencapai kriteria keberhasilan belajar yaitu diatas atau sama dengan 80 %. 4.3. Rangkuman Tabel 4.3 Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas XI.6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga Tahapan Diskripsi Sebelum tindakan Proses belajar mengajar di kelas XI Program Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga mata pelajaran kewirausahaan, pokok bahasan Analisis Peluang Usaha menggunakan model pembelajaran konvensional ceramah. Hal ini yang menyebabkan selama pembelajaran beberapa siswa terlihat tidak konsentrasi mendengarkan penjelasan dari guru, siswa sering mengobrol dengan teman sebangku dan bermain handphone selama pelajaran. Pembelajaran seperti ini juga menyebabkan rata-rata hasil belajar siswa 63,08 dan ketuntasan belajar sebesar 36,00%.

49 Siklus I Perencanaan Tahap perencanaan dilakukan kegiatan identifikasi masalah dan analisis penyebab timbulnya masalah yang terdapat pada proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan program keahlian Multi Media kelas XI.6 semester 1 di SMK Kristen Salatiga sebelum tindakan kelas dilakukan. Tindakan untuk memecahkan masalah yang dianggap tepat oleh peneliti yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan tipe Group Investigasi. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Tiap siklus peneliti melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil observasi yang dilakukan pada Pertemuan pertama kegiatan belajar mengajar kegiatan awal guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran secara lengkap. Model pembelajaran Group Investigation belum pernah dikenalkan pada siswa sehingga guru di SMK Kristen Salatiga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Pertemuan kedua guru sudah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan RPP.

50 Pengamatan Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran model Group Investigation pada siklus I memperoleh hasil sebagai berikut : 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa a. Observasi Tentang Kesiapan Belajar Siswa Dalam Menerima Pelajaran. Pada siklus I dapat dilihat bahwa sebesar 97,33% siswa siap menerima materi pelajaran. Sedangkan 2,67 % belum siap menerima materi pelajaran disebabkan dua siswa yang tidak membawa perlengkapan alat tulis yaitu berupa bolpoin. b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 76,80%. c. Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI.6 program keahlian Multi Media di SMK Kristen Salatiga sebelum diterapkannya model pembelajaran Group Investigation yaitu sebesar 36,00%, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 96,00%. 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru.

51 Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru mata pelajaran Kewirausahaan di SMK Kristen Salatiga selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah baik yaitu sebesar 78,40 %. Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa aktivitas siswa kelas XI.6 program keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga menunjukkan nilai sebesar 76,8%. Hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I menunjukkan nilai sebesar 78,40%. Tujuan pembelajaran belum disampaikan oleh guru pada pertemuan pertama siklus I. Hal ini disebabkan karena guru lebih fokus pada inti pembelajaran. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I hasil belajar siswa yaitu sebesar 96,00%. Siklus II Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan persiapan seperti siklus I dan memperbaiki kekurangan pada siklus I yang dilihat di refleksi siklus I. Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan perbaikan tindakan

52 pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation yang telah disusun dalam bentuk RPP. Pengamatan Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran model Group Investigation, pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa a Observasi tentang kesiapan belajar siswa dalam menerima materi pelajaran. Hasil penelitian kesiapan siswa kelas XI.6 program keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga dalam menerima pelajaran dapat dilihat pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar 100% siswa telah siap menerima materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat melalui semua siswa membawa buku paket alat tulis dan lain sebagainya. b Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran Group Investigation. Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa kelas XI.6 Pogram Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga dalam pembelajaran Group Investigation telah mencapai 90,40%. c Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum

53 diterapkannya model pembelajaran Group Investigation yaitu sebesar 36,00%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100%.. 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus II sudah baik yaitu sebesar 92,00%. Refleksi Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa kelas XI.6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga sudah menunjukkan hasil baik yaitu sebesar 100%. Sementara aktivitas guru mata pelajaran menunjukkan adanya peningkatan yaitu sebesar 92,00%. Baik aktivitas siswa maupun guru sudah mencapai kriteria keberhasilan proses. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus II aktivitas peserta didik sudah menunjukan tercapainya tujuan dalam penelitian yaitu hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 100%..Hasil tersebut sudah mencapai kriteria keberhasilan belajar yaitu diatas atau sama dengan 80 %. 4.2. Pembahasan Berdasarkan hasil perolehan data pada mata pelajaran kewirausahaan diketahui bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar dari sebelum perbaikan

54 dengan rata-rata kelas 63,08. Pada saat perbaikan siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 87,88 dan perbaikan pembelajaran pada siklus II menjadi 94,92. Sehingga perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II ini, dan tidak perlu diadakan perbaikan pada siklus III Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil observasi selama penelitian berdasarkan nilai atau hasil perbaikan pembelajaran, pengamatan selama proses perbaikan pembelajaran pada siklus I maupun siklus II berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk kemudian dilakukan refleksi secara keseluruhan pada tiap-tiap siklusnya. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila terdapat interaksi yang baik antara guru dan siswa. Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran proses pembelajaran. 17 Guru harus dapat menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, yang disesuaikan dengan dengan karakteristik materi yang akan disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Proses pembelajaran dapat dikatakan maksimal apabila terdapat keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak pada hasil belajar siswa yang tinggi sehingga proses pembelajaran dapat berkualitas. Tujuan pembelajaran akan tercapai bila guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar diketahui setelah diadakan 17 http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-kooperatiftipe_01.htm

55 evaluasi dengan seperangkat item soal. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap siswa dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dapat diketahui melalui hasil belajar siswa. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan observasi awal untuk mengidentifikasikan permasalahan. Guru juga mempersiapkan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP), identitas kelompok, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, dan lembar kuis individu. Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini, mengambil pokok bahasan menganalisis peluang usaha. Materi pembelajaran ini mengenai sistem peluang usaha, dan resiko usaha kaitannya dengan peluang usaha. Materi terdiri dalam beberapa pokok bahasan. Kemuudian materi tersebut dibagi ke dalam enam bagian yang masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang. Tiap kelomppok memilih sub pokok bahasan materi yang berbeda dengan kelompok lain. Setelah itu mereka berdiskusi untuk memperoleh hasil yang akan dipresentasikan di depan kelas dan akan ditanggapi oleh kelompok lain secara bergantian. Hasil observasi awal yang menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar belum maksimal, penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat dan hasil belajar yang belum sesuai dengan target. Bentuk pemecahan dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen Salatiga. Selama pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi analisis peluang

56 usaha dari siklus satu ke siklus berikutnya terjadi perubahan dalam proses pembelajaran ke arah perbaikan. Perubahan ini dilihat dari hasil peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Hasil observasi pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa keaktifan siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya mengalami peningkatan. Hasil aktivitas siswa siklus I sebesar 76,8 %. Hasil proses belajar siswa pada keaktifan siswa menunjukkan nilai empat atau kategori baik. Hasil aktivitas siswa siklus II sebesar 90,40 %. Hasil proses belajar siswa pada keaktifan siswa menunjukkan nilai lima atau kategori sangat baik. Keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus I mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum tindakan kelas dilaksanakan. Sebelum tindakan kelas dilaksanakan banyak siswa pasif, bermain handphone dan mengobrol. Siklus I, siswa sudah mulai aktif mengikuti pelajaran walaupun belum maksimal. Pertemuan pertama, kelompok dua, tiga, lima dan enam sudah mulai bisa menerima rekan kerja, walaupun masih terlihat empat siswa yang masih kurang bisa menerima rekan kerjanya. Terlihat mereka saling berdiskusi dan sudah dapat membagi tugas saat mengerjakan. Mereka membagi tugas sesuai dengan jumlah soal mengenai analisis peluang usaha dan kemudian dicocokan bersama dengan kelompok. Jawaban yang berbeda didiskusikan bersama sehingga mendapatkan jawaban yang sama dalam tiap kelompok.. Hasil diskusi siswa, nilai tertinggi dicapai oleh kelompok satu dan enam dengan nilai 100. Kelompok satu dan lima memperoleh nilai 87,5, kelompok empat memperoleh nilai 75, kelompok tiga memperoleh nilai 50. Pertemuan kedua, semua kelompok sudah mulai bisa

57 menerima rekan kerjanya walaupun masih ada siswa yang masih kurang bisa menerima rekan kerjanya, karena rekannya pemalas dan sulit diajak bekerjasama. Pembagian tugas juga sudah mulai bisa dilakukan tiap kelompok. Mereka membagi tugas sesuai dengan jumlah soal mengenai metode penilaian persediaan berdasarkan harga perolehan. Hasil diskusi siswa, kelompok satu sampai enam memperoleh nilai 100. Siklus II, tiap kelompok sudah ada peningkatan dalam berkelompok dan berdiskusi. Pertemuan pertama, tiap kelompok sudah bisa membagi tugas dengan baik walaupun masih ada siswa yang kurang antusias untuk diajak bekerjasama. Hasil diskusi siswa untuk kelompok satu, tiga, empat, dan lima memperoleh nilai 100. Kelompok dua dan enam mendapat nilai 83 karena mereka kurang teliti dalam mengerjakan soal pada penyebab resiko usaha dan cara menghadapi kekhawatiran yang muncul pada peluang usaha. Pertemuan kedua, kerjasama menjadi lebih baik lagi namun ada dua siswa yang kurang bisa diajak bekerja sama yaitu siswa pada kelompok tiga dan enam karena mereka pemalas. Hasil diskusi siswa menunjukkan nilai yang sangat baik untuk semua kelompok memperoleh nilai 100. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi atau konsep yang dipelajari melalui kegiatan yang telah dilaksanakan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sudah masuk dalam kriteria ketuntasan belajar yaitu lebih dari atau sama dengan 75 %. Hal ini berarti, dengan diterapkannya metode kooperati tipe Group

58 Investigation toleransi, keterampilan sosial, motivasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Guru dalam menyampaikan materi juga mengalami kenaikan dibanding dari sebelum diterapkannya metode pembelajaran Group Investigation. Guru berusaha memberi motivasi kepada siswa dan mencoba mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga tercipta suasana belajar dengan baik. Guru dalam kegiatan belajar mengajar membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Sedangkan dalam lembar kerja siswa, guru memberikan arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegitan belajar mengajar. Hasil observasi guru pada siklus I sebesar 78,4 % dan pada siklus II sebesar 92,00 %. Dari data tersebut menunjukkan adanya kenaikan kinerja guru secara dinamis dari siklus I dan siklus II. Guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangannya dalam proses pembelajaran, dari cara memberi penyampaian tujuan pembelajaran, keaktifan dalam berkelompok. Hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dari satu siklus ke siklus-siklus berikutnya, menunjukkan bahwa kinerja guru sudah baik. Siklus I, guru sudah melaksanakan seluruh langkah langkah pembelajaran yang telah disusun, namun belum secara maksimal karena masih ada beberapa langkah yang belum dilakukan secara baik. Pada siklus II, kinerja guru semakin baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan sudah dilakukanya langkah langkah pembelajaran secara maksimal.

59 Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif dan keaktifan belajar siswa. Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan tolak ukur dari keberhasilan penelitian tindakan kelas. Belum tercapainya indikator dalam penelitian ini disebabkan masih terdapat permasalahan yang dihadapi pada siklus I yaitu 1. Tujuan pembelajaran yang belum disampaikan secara keseluruhan. 2. Suasana kelas belum terkendali, karena masih ada siswa yang belum paham mengenai metode pembelajaran yang digunakan. 3. Siswa dan guru mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran karena komunikasi yang kurang baik. 4. Kurangnya persiapan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 5. Siswa masih belum terbuka antara satu dengan yang lain untuk melakukan kerjasama dalam kelompoknya Namun hal ini dapat diatasi dengan baik karena adanya kerja sama yang cukup baik antara guru dengan siswa, sehingga pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kemudian pelaksanaan pada siklus II guru berusaha untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari kesalahan yang terjadi dari siklus I. Upaya-upaya yang telah dilakukan guru pada kegiatan siklus II untuk lebih mengbersamakan lagi proses pembelajaran yaitu:

60 1. Mempersiapkan serta merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan sebaik mungkin. 2. Guru memberikan bimbingan serta arahan dan penguatan pada siswa, agar siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran. 3. Guru member kesempatan siswa untuk lebih mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. 4. Memberikan pengarahan kepada siswa akan pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada pokok bahasan menganalisis peluang usaha merupakan suatu pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran yang mendorong siswa dalam bentuk kerjasama kelompok. Pembelajaran yang dilakukan guru dengan sedemikian rupa diharapkan dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa serta pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat menjadi lebih baik dan diperoleh secara maksimal. Penggunaan metode kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Kewirausahaan, pokok bahasan Menganalisis Peluang Usaha Kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 SMK Kristen BM Salatiga.