BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek. Peneliti menemukan permasalahan yang terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang belum maksimal, karena pembelajaran masih terpusat dari guru saja, guru hanya bertindak sebagai pemberi informasi sedangkan siswa bertindak sebagai penerima informasi. Aktivitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pada materi pembelajaran ekonomi relatif rendah, sebagian siswa terlihat ramai dan bergurau dengan temannya, pada saat guru menjelaskan materi, siswa seolah-olah mendengarkan penjelasan guru dengan cara membuka-buka buku paket jika didekati guru dan melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Melihat kondisi tersebut, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek. Metode pengajaran kooperatif tipe TSTS diharapkan mampu untuk memberikan pengaruh yang positif kepada siswa, yaitu meningkatan aktivitas siswa berupa penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, organisasi, pembentukan pola hidup dan peningkatan hasil belajar. 60

2 Peneliti merancang penelitian tindakan kelas ini menjadi dua siklus. Siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Hasil dari aktivitas dinilai dengan menggunakan lembar observasi keaktifan. Hasil belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu, hasil tes sebelum diadakan tindakan kelas, dan hasil tes individu yang diadakan setelah tindakan untuk tiap siklusnya. Siklus I terdiri dari dua pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 22 januari 2014 dan 25 januari Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 februari 2014 dan 8 februari Durasi waktu untuk satu kali pertemuan tiap siklusnya adalah 2 45 menit. Siklus dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian dengan menggunakan metode contextual teaching and learning (CTL) model kooperatif tite TSTS pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek diperoleh data sebagai berikut: 1. Hasil penelitian siklus I a. Perencanaan (planning) Siklus I peneliti langsung menerapkan pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS). Hasil observasi awal, yang diketahui bahwa strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru belum bisa memaksimalkan proses pembelajaran. Siswa hanya mampu menghafal materi secara teoritis saja dan banyak mengerjakan latihan latihan soal pada buku paket. Upaya untuk mengatasi permasalahan yaitu, dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe 61

3 TSTS. Penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan adalah sebagai berikut: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TSTS. 2. Menyusun kelompok berdasarkan TSTS, Kelompok tersebut diacak secara heterogen. 3. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari: Lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengukur sejauh mana interaksi dan antusias siswa terhadap pembelajaran ekonomi. Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. 4. Mempersiapkan soal untuk kelompok dan soal tes individu tiap siklus. b. Pelaksaanaan Tindakan (Acting) Tahap pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 pada jam keeman dan ketujuh, serta hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 pada jam ketujuh dan kedelapan. Pembelajaran terlebih dahulu diawali dengan guru memberi salam dan mengecek siapa saja siswa yang tidak masuk. Guru mencoba mengingatkan siswa tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan memberikan pertanyaan 62

4 apersepsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi secara garis besar. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya setelah materi disampaikan. Guru membagi kelompok menjadi 10, karena banyaknya kelompok yang terbentuk maka dibagi menjadi dua daerah, yaitu daerah A dengan kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4, kelompok 5, daerah B dengan kelompok 6, kelompok 7, kelompok 8, kelompok 9 dan kelompok 10, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa disuruh duduk bersama kelompoknya masing-masing, pada saat itu sedikit terdapat kendala karena kebanyakan siswa sudah lupa dengan kelompoknya, sehingga siswa mulai ramai dan saling bertanya pada temannya. Guru segera mengkondisikan siswa agar tenang lagi dan membacakan ulang kelompoknya. Guru mengarahkan agar siswa duduk bersama kelompoknya dan memberikan permasalahan pada tiap kelompok. Pembelajaran dengan model TSTS sebelum dilaksanakan guru terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa langkah-langkah pembelajarannya, terutama pada saat bertamu dan menerima tamu karena dibagi atas dua daerah, yaitu: daerah A kelompok 1 bertamu kekelompok 2, kelompok 2 bertamu kekelompok 3 dan seterusnya, sampai kelompok 5 bertamu kekelompok 1, sedangkan daerah B kelompok 6 bertamu kekelompok 7, kelompok 7 bertamu kekelompok 8 dan seterusnya. Siswa memperhatikan dengan seksama, tetapi siswa dibagian belakang kurang memperhatikan arahan dari guru dan asyik sendiri bercanda dengan teman kelompoknya. Kegiatan diskusi kelompok dengan permasalahan yang sudah diberikan ternyata siswa masih belum siap untuk melakukan diskusi, hal ini terlihat sebagian besar kelompok hanya satu sampai 63

5 dua siswa yang terlihat serius dalam mengerjakan permasalahan yang diberikan. Guru memantau dan memberikan arahan apabila ada kesulitan dalam mengerjakan tugas selama diskusi kelompok berlangsung, guru menekankan supaya tiap anggota kelompok saling bekerjasama. Siswa selesai berdiskusi dengan kelompoknya dilanjutkan denga dua siswa bertamu kekelompok lain dan dua siswa yang lain menerima tamu dari kelompok lain juga. Sesi ini terdapat sedikit kendala walaupun sudah dijelaskan langkah-langkah pembelajarannya diawal, masih terdapat beberapa siswa yang masih bingung terhadap model pembelajaran khususnya pada saat siswa bertamu dan menerima tamu. Siswa bingung apa yang harus dilakukan pada saat bertamu atau menerima tamu. Kebingungan siswa pada saat bertamu dan menerima tamu terlihat dari kebanyakkan siswa yang langsung menyalin hasil diskusi kelompok yang menjadi tuan rumahnya, setelah itu asyik berbicara dengan temannya. Guru menegaskan kembali kepada semua kelompok bahwa siswa yang bertamu dan menerima tamu bukan untuk menyalin hasil diskusi melainkan siswa yang menerima tamu menjelaskan pada siswa yang bertamu, yang kemudian akan dijelaskan kembali kepada teman satu kelompoknya. Guru bersama dengan siswa membahas dan memberikan kesimpulan dari materi diskusi serta menjelaskan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan tes individu untuk siklus I, siswa diminta untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Pertemuan kedua guru menyampaikan hasil dari tugas kelompok pada pertemuan sebelumnya. Satu kelompok yang mendapatkan nilai 85 yaitu, kelompok 5. Kelompok 3 mendapat 80, kelompok 4 dan 7 mendapat nilai 75, 64

6 kelompok 1, 2, dan 9 mendapat nilai 70, kelompok 6 dan 8 mendapat nilai 65, kelompok 10 mendapat nilai 60. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar selama 10 menit, dan dilanjutkan untuk tes individu. Siswa duduk sesuai dengan nomor urut absen. Guru membagi soal tes, dan siswa diminta untuk mengerjakan secara individual. Guru memberikan durasi waktu selama 60 menit untuk mengerjakan tes. Guru mengawasi jalannya tes tersebut, dan menegur siswa yang ketahuan bekerja sama dengan siswa lain, setelah tes selesai hasil tes dikumpulkan. Guru bertanya pada siswa apakah ada kesulitan dalam menjawab soal-soal tes, dan beberapa siswa mengaku ada soal yang mereka tidak bisa menjawab. c. Pengamatan (observing) Penerapan pengajaran kooperatif tipe TSTS dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dengan menggunakan pembelajaran metode TSTS pada siklus I adalah sebagai berikut: 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Pelaksanaan tindakan I diperoleh temuan sebagai berikut: (1) siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran two stay two stray (TSTS), hal ini terlihat ketika diskusi siswa tampak bingung dengan tugasnya pada saat kegiatan bertamu maupun menerima tamu sehingga siswa hanya menyalin hasil diskusi kelompok yang didatanginya. (2) buku pelajaran ekonomi yang dibawa siswa sangat terbatas, dan sebagian besar siswa hanya membawa buku catatan dan alat 65

7 tulis saja. (3) partisipasi siswa kurang dalam mengerjakan permasalahan ketika diskusi. Kerjasama antar siswa dalam membuat laporan kurang, karena guru kurang mengingatkan siswa untuk berbagi tugas dengan temannya. (4) keterbatasan buku-buku yang dibawa mengakibatkan siswa kurang aktif dalam mencari jawaban dan hanya didominasi pada siswa yang pandai. (5) diskusi berlangsung hanya sebagian kelompok yang berani menyampaikan jawabannya, sedangkan yang lain terkesan ragu-ragu dalam menyampaikan jawabannya. (6) hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I yang diperoleh pada saat proses pembelajaran sebesar 72,29%, dengan rincian aspek penerimaan rata-ratanya sebesar 73,13%, aspek partisipasi sebesar 71,25%, aspek penentuan sikap sebesar 70%, aspek organisasi sebesar 70%, aspek pembentukan pola hidup sebesar 77,09%. Tabel 4.1 Pencapaian Aktivitas Siswa siklus I NO KATEGORI KRITERIA PENILAIAN SIKLUS PERILAKU 1 1 Penerimaan Respon terhadap pendapat siswa 73,13% 2 Partisipasi Keaktifan dalam mencari jawaban Keaktifan dalam diskusi 71,25% 3 Penentuan Sikap Keaktifan bertanya/ menjawab 70% 4 Organisasi Kerjasama dalam kelompok 70% 5 Pembentukan pola hidup Kehadiran saat proses pembelajaran Kelengkatan alat dan sumber belajar 77,09% Sumber: Data yang diolah. Rata-rata 72,29% 66

8 Tabel 4.1 menjelaskan siklus I total rata-rata aktivitas siswa dirasa masih kurang dan masih perlu untuk ditingkatkan lagi Hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran, awal pertemuan guru menggali kembali pengetahuan siswa tentang mata pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Guru memberikan beberapa pertanyaan apersepsi kepada siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru hanya memberikan penjelasan secara singkat. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dan mengarahkan jalannya diskusi, namun ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan teman kelompoknya, akan tetapi guru sudah melaksanakan tahapan-tahapan yang ada dalam model pembelajaran two stay two stray (TSTS) dengan baik tetapi belum maksimal dengan keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 72,63% (lampiran 15), sehingga aktifitas guru masih perlu untuk ditingkatkan karena belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pertemuan kedua, guru memberitahukan hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya, dan guru memberikan motivasi kepada kelompok yang nilainya dianggap masih kurang. Guru mengatur siswa untuk duduk sesuai nomor absen karena tes individu akan segera dimulai. Guru membagi lembar tes individu. Guru memberikan kesempatan kepada siswa bila ada kesulitan yang dihadapi pada saat mengerjakan setelah tes selesai, pada saat tes individu ada siswa yang ditegur guru berkali-kali karena bekerja sama dengan siswa yang lain dan mencontek. 67

9 2. Hasil belajar siswa Siswa yang mencapai ketuntasan minimum hanya 19 siswa, sebelum diterapkan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, sesudah diterapkan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal meningkat menjadi 29 siswa atau 72,5% (lampiran16). d. Refleksi (Reflecting) Pelaksanaan observasi pada siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran ekonomi kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek mengalami peningkatan rata-rata aktivitas siswa sebesar 72,29%. Nilai sebesar 72,29% belum optimal karena belum mencapai indikator keberhasilah yang telah ditetapkan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sudah menunjukkan hasil yang baik, yaitu sebesar 72,63%. Guru sudah melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS dengan baik, namun guru masih perlu mengkomunikasikan langkah-langkah TSTS kepada siswa karena sebelumnya siswa belum pernah belajar dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS. 68

10 Pelaksanaan siklus I hasil yang diperoleh masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata nilai 72,29%. Hasil tersebut masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 80%. 2. Siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS, sehingga setiap tahapan-tahapan pembelajaran belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh siswa untuk belajar. 3. Siswa kurang terbiasa dengan belajar kelompok, sehingga pada saat dibentuk kelompok siswa masih lupa dengan kelompoknya sendiri. 4. Kesiapan siswa dalam belajar masih kurang, karena banyak siswa yang tidak membawa buku paket ekonomi. 5. Pembagian tugas dalam kelompok masih kurang, dikarenakan siswa yang pintarlah yang mendominasi jalannya diskusi tiap kelompok, sedangkan siswa yang lain hanya mengikuti saja. 6. Siswa kurang berani menyampaikan gagasan permasalahan dalam kelompok saat pelaksanaan diskusi. 7. Siklus I keterlaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS sebesar 72,63%, sehingga perlu ditingkatkan untuk memperbaiki kelemahan maupun kendala pada siklus I. 69

11 8. Hasil ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 72,5% atau hanya 29 siswa yang mencapai KKM. Hasil ini masih perlu diperbaiki pada siklus II karena belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, yaitu 80%. 2. Hasil Penelitian siklus II a. Perencanaan (planning) Persiapan siklus ke II sama seperti siklus I. Siklus ke II kompetensi yang digunakan masih tetap sama, yaitu mengenal jenis produk dalam bursa efek dengan sub pokok bahasan pasar modal. Perencanaan siklus II ini dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I seperti yang telah dipaparkan di refleksi siklus I, hal-hal yang disiapkan dalam tahap perencanaan siklus II adalah: 1. Guru sebagai pengajar berupaya menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran secara lebih rinci, supaya siswa terbiasa dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, sehingga pada kegiatan inti dapat berjalan dengan baik. 2. Guru mengingatkan pada siswa pentingnya membawa buku paket ekonomi dari berbagai penerbit yang ada diperpustakaan dan bagi siswa yang belum memiliki buku ekonomi bisa meminjam buku diperpustakaan sekolah atau foto copy materi yang sudah dimiliki temannya, karena dalam pelaksanaan diskusi siswa harus memiliki buku ekonomi agar nantinya lebih mudah dalam mencari jawaban. 3. Guru berupaya menjelaskan materi dengan lebih spesifik, dengan memberi contoh yang bisa dikerjakan oleh siswa, sehingga siswa lebih mengerti tentang isi materi. 70

12 4. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa salah satu penilaian dalam kerja kelompok adalah kerjasama dalam pembagian tugas diskusi, serta perbaikan dalam mengatasi keadaan siswa yang terlalu santai ketika berdiskusi dan selalu menggantungkan pada siswa yang pandai. 5. Siklus ke II diharapkan siswa berani bertanya apabila tidak mengerti materi yang dijelaskan ataupun siswa berani menyampaikan gagasan dari hasil diskusi kelompoknya. 6. Siklus I terjadi peningkatan hasil belajar, akan tetapi hasil tersebut masih bisa ditingkatkan lagi disiklus ke II dan diharapkan kelas IX IPS2 mencapai ketuntasan klasikal, yaitu sebesar 80%. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Februari 2014 jam keenam dan ketujuh. Guru mengabsen siswa dan memberitahukan hasil tes individu siklus I diawal pertemuan. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran hari itu dan menanyakan kesiapan siswa. Siswa menyimak penjelasan guru dan mengeluarkan buku paket atau foto copy materi ajar yang dimilikinya. Siswa sudah banyak yang membawa buku paket bahkan buku dari penerbit lain. Guru menjelaskan kembali materi ajar secara singkat, memberikan beberapa pertanyaan apersepsi dan kemudian menjelaskan kembali langkahlangkah metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS. Guru mengumumkan agar siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing sama seperti siklus I, siswa segera bergabung dengan tenang kekelompoknya masing-masing. Siklus II, siswa sudah bisa 71

13 menerima siapa saja yang menjadi anggota kelompoknya, serta membagi tugas pada semua anggota kelompoknya. Guru memberikan permasalahan untuk dikerjakan secara kelompok. Siklus II setiap kelompok dapat menyelesaikan tugas lebih baik terutama pada saat bertamu dan menerima tamu siswa sudah tahu apa yang harus dilakukan, saat diskusi siswa tampak lebih aktif dan senang. Siswa dalam setiap kelompok aktif berinteraksi satu sama yang lain, selain guru, temanteman satu kelompok mulai memberi dukungan kepada temannya untuk menjelaskan permasalahan dalam diskusi, ketika diskusi berlangsung tidak ada lagi siswa yang terlihat bermain sendiri dan mengganggu teman yang ada dikelompoknya. Siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Guru menyimpulkan pelajaran setelah materi dibahas bersama-sama, dan mengumumkan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes individu siklus II. Siklus II pertemuan kedua diadakan pada hari Rabu 12 Februari Guru memberitahukan hasil tugas kelompok yang lalu. Dua kelompok mendapat nilai 95, empat kelompok mendapat nilai 90, tiga kelompok mendapat nilai 85, dan satu kelompok mendapat nilai 80 karena ada kesalahan dalam mengerjakan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar selama 10 menit. Guru meminta agar semua catatan dikumpulkan dan ditaruh didepan kelas, selanjutnya siswa duduk sesuai nomor urut absen. Tes individu siklus II berjalan lancar. Setelah itu tes selesai, guru kembali menanyakan kepada siswa tentang kesulitan yang dihadapi. 72

14 Pengumuman hasil tes individu siklus II dilaksanakan pada mata pelajaran ekonomi pertemuan berikutnya. Guru mengumunkan hasil belajar siswa mulai dari siklu I sampai siklus II. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui sejauh mana peningkatan belajar mereka. c. Pengamatan (Observing) Hasil pengamatan dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS siklus II adalah sebagai berikut: 1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dan Guru. Siklus II aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dari 72,29% menjadi 90,57% (lampiran 28), sedangkan sisanya adalah siswa yang kurang aktif selama pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS meningkat dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang sudah bisa dan hafal dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, sehingga proses pembelajaran setiap tahap berjalan lancar dan siswa terlihat antusias mengikutinya. Siswa banyak yang membawa buku ekonomi dari berbagai penerbit, sehingga hal tersebut dapat menunjang keterlaksanaannya dalam diskusi kelompok. Siswa lebih aktif dalam bertanya dan memberikan gagasan pada saat diskusi kelompok dan tidak didominasi lagi oleh siswa-siswa tertentu karena guru memberikan kesempatan pada siswa yang belum pernah bertanya maupun menjawab. Siswa telah mencatat hasil laporan diskusi kelompok dengan baik, selain itu belajar dengan 73

15 menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS meningkatkan keakraban antar siswa, setelah melakukan pembelajaran ini diharapkan siswa tidak hanya belajar menunggu dari guru saja tetapi dapat lebih aktif bertukar fikiran langsung bersama temannya. Hasil observasi keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran sebesar 90,57%, dengan rincian aspek penerimaan sebesar 88,75%, aspek partisipasi sebesar 86,57%, aspek penentuan sikap sebesar 91,67%, aspek organisasi sebesar 93,13%, aspek pembentukan pola hidup sebesar 92.71%. Siklus II aktivitas siswa terbukti meningkat dibandingkan dengan siklus I. Tabel 4.2 Pencapaian Aktivitas Siswa siklus II NO KATEGORI KELOMPOK KRITERIA PENILAIAN SIKLUS II 1 Penerimaan Respon terhadap pendapat siswa 88.75% 2 Partisipasi Keaktifan dalam mencari jawaban Keaktifan dalam diskusi 86,57% 3 Penentuan sikap Keaktifan bertanya atau menjawab 91,67% 4 Organisasi Kerjasama dalam kelompok 93,13% 5 Pembentukan Pola Kehadiran saat proses pembelajaran Hidup Kelengkapan dan sumber belajar 92,71% Rata-rata 90,57% Sumber: Data yang diolah. Siklus II pertemuan pertama guru memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan pertanyaan apersepsi. Guru mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, selama diskusi berlangung guru sering mengitari kelas untuk mengecek dan mengarahkan siswa selama diskusi. Materi dibahas dan 74

16 menyimpulkan hasil diskusi. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban hasil diskusi kelompok ke depan kelas. Pertemuan kedua, sebelum tes dimulai guru mengumumkan hasil tugas kelompok. Guru memberikan motivasi agar mereka semangat mengerjakan tes individu siklus II. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sebelum tes serta meminta siswa untuk duduk sesuai nomor absen dan membagikan tes individu. Pelaksanaan tindakan siklus II guru sudah berusaha menerapkan semua langkah-langkah yang ada pada metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS dengan keterlaksanaan pembelajaran sebesar 90,53% (lampiran 25). Hasil observasi aktivitas guru sudah melaksanakan tahapan-tahapan yang ada dalam model pembelajaran two stay two stray (TSTS) yang sangat baik dan terdapat peningkatan keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I dari 72,63% menjadi 90,53%, sehingga aktivitas guru mengalami peningkatan karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pertemuan kedua guru memberitahukan hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya, dan memberi motivasi agar semua siswa semangat mengerjakan tes individu siklus II. Guru membagi lembar tes individu. Selesai mengerjakan tes individu siswa mengisi angket yang sudah disiapkan. 2. Hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan yang siknifikan. Hasil tugas kelompok ada dua kelompok yang mendapat nilai 95, empat kelompok mendapat 75

17 nilai 90, tiga kelompok menjdapat nilai 85, dan satu kelompok mendapat nilai 80. Nilai tes individu siklus II meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. 35 siswa atau sebesar 87,5% (lampiran 26) dari 40 siswa yang mengikuti tes individu siklus II mendapat nilai diatas KKM. Artinya setelah diberi tindakan pada siklus II semua target pada awal penelitian tercapai yaitu siswa yang nilainya diatas KKM sudah sesuai pada target awal sebesar 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan. 3. Angket tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Hasil angket tanggapan siswa, dapat diambil kesimpulan bahwa jika dilihat dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS maka sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan merasa lebih mudah menangkap materi dan masalah dapat diselesaikan bersama-sama, karena teman sendiri yang menjelaskan dengan bahasa mereka sendiri, sehingga memudahkan dalam memahami materi dan memupuk kerukunan dengan teman yang lain. Siswa kelas XI IPS 2 meningkat kualitas pembelajarannya, hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. a. Refleksi (Reflecting) Siklus II aktivitas belajar siswa dan guru sudah mengalami peningkatan. Aktifitas belajar siswa meningkat dari 72,29% menjadi 90,57%, sedangkan aktivitas guru terdapat peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dari 72,63% menjadi 90,53%. Aktivitas siswa dan guru telah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan. Pelaksanaan siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap siswa adalah sebagai berikut: 76

18 a. Aktivitas belajar siswa disiklus II mencapai angka 90,57%, hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan yang ditentukan pada awal siklus sebesar 80%. b. Hasil ketuntasan belajar pada siklus II mendapat nilai rata-rata 80,38 dengan rincian siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 35 siswa, sedangkan siswa yang nilainya dibawah KKM sebanyak 5 siswa. Siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 35 siswa atau sebesar 87,5%, artinya pada siklus II semua target pada awal penelitian telah tercapai dengan ketentuan klasikal sebesar 80%. Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Komdosi Awal, Siklus I dan siklus II di kelas XI IPS 2 Semester II tahun Pelajaran 2013/2014 SMA Negeri 1 grobogan Aspek Kondisi awal Siklus I Siklus II Siswa Tuntas 47,5% 72,5% 87,5% Siswa Tidak Tuntas 52,5% 27,5% 12,5% Sumber: data yang diolah. 77

19 Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Komdosi Awal, Siklus I dan siklus II dikelas XI IPS2 Semester II tahun Pelajaran 2013/2014 SMA Negeri 1 grobogan kondisi awal siklus I siklus II siswa tuntas siswa tidak tuntas 4.2. Pembahasan Pembahasan dalam peneliti ini merupakan hasil dari observasi selama penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk kemudian dilakukan refleksi secara keseluruhan pada tiap-tiap siklus. Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik apabila terjadi interaksi yang baik pula antara guru dan siswa. Guru harus dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Guru dan siswa sama-sama berperan aktif saat kegiatan belajar mengajar supaya proses pembelajaran berlangsung dengan optimal. Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Grobogan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksaanakan pada tanggal 22 Januari 2014 dan 25 Januari 2014, pada siklus II pada tanggal 5 Februari 2014 dan 8 Februari

20 Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini, mengambil kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek. Peneliti melakukan observasi awal atau penjajagan dengan tujuan untuk melihat kondisi kelas, keadaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran, sehingga dapat mengetahui dan menggali masalah yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajaran. Tahap penjajagan proses belajar mengajar belum terjadi secara efektif, partisipasi para siswa (belajar aktif) merupakan salah satu dari prinsip pembelajaran efektif, tetapi yang terjadi adalah guru masih mendominasi proses pembelajaran, sedangkan siswa hanya duduk mendengarkan guru sambil main HP dan sesekali mencatat serta buka buku ketika didekati oleh guru. Kondisi kelas juga mempengaruhi minat siswa, keadaan didalam kelas yang kotor, tidak adanya tempat sampah sehingga banyak sampah yang berserakan didepan kelas menjadikan bau yang kurap sedap, banyak siswa yang mondarmandir didepan kelas, dekat dengan kantin,dan lokasi kelas yang ada dibagian paling belakang seolah-olah menjadikan kelas yang terasingkan, serta jam pelajaran yang ada jeda istirahat. Minat siswa yang rendah untuk mengikuti pelajaran dikarenakan mereka merasa bosan dan tidak nyaman, hal ini juga yang memicu siswa untuk melakukan aktivitas lain dan tidak memperhatikan guru ketika proses pembelajaran, akibatnya siswa jika diberi pertanyaan tidak biasa menjawab pertanyaan tersebut yang pada akhirnya berdampak pula dengan hasil belajar siswa. Hasil ulangan yang menunjukkan rata-rata nilai ulangan sebesar 71,78 hanya ada 19 siswa dari 40 siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 71. Artinya lebih dari setengah jumlah siswa yang mengikuti ulangan belum 79

21 memahami materi. Kondisi awal menunjukkan proses pembelajaran tidak optimal, metode pembelajaran yang belum tepat, dan hasil belajar yang tidak mencapai target. Upaya pemecahan masalah ini adalah dengan menerapkan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, dengan harapan terjadi perubahan kearah yang lebih baik dan positif. Peneliti memakai TSTS karena dapat memberikan manfaat terhadap siswa yang hasil belajarnya masih rendah dan dapat mengarahkan siswa untuk lebih aktif, baik dalam diskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar, TSTS juga memiliki tujuan, antara lain: 1. Siswa belajar bekerjasama. 2. Bertanggung jawab. 3. Saling membantu memecahkan masalah. 4. Saling mendorong untuk berprestasi. 5. Melatih siswa untuk agar dapat bersosialisasi dengan baik 1 Perubahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan kelas dengan pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan aktivitas. Aktivitas siswa menunjukkan rata-rata sebesar 72,29% pada siklus I meningkat menjadi 90,57% pada siklus II. Aktivitas guru pada siklus I menunjukkan rata-rata sebesar 72,62%, siklus II meningkat menjadi 90,53%. Siswa belum terlalu mengerti dengan langkah dan inti dari pembelajaran TSTS 1 (diunduh tanggal 28 September 2013, pukul 21:35). 80

22 pada siklus I, hal ini dikarenakan ada beberapa alasan seperti kurangnya penjelasan dari guru dan inti dari TSTS, sehingga saat diskusi kelompok berlangsung terutama ketika siswa harus bertamu dan menetap untuk menerima tamu siswa masih belum paham dalam melaksanakan, tahapan tersebut mengakibatkan siswa banyak yang berbicara dengan temannya dan tidak berdiskusi dengan baik, dan guru juga kurang mengingatkan kepada siswa untuk aktif berdiskusi sehingga siswa terlalu santai dalam berdiskusi, keaktifan dalam diskusi juga masih rendah karena kebanyakan siswa masih menggantungkan pada siswa yang pandai, hanya beberapa siswa yang membawa buku paket ekonomi sehingga ini mengakibatkan kurangnya bahan ajar dan siswa akan lemah dalam memahami suatu materi. 2) Peningkatan hasil belajar Peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model kooperatif tipe TSTS. Tes formatif dijadikan dasar ukuran perhitungan ketuntasan hasil belajar tiap siklus. Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan, sebelum diadakan tindakan kelas hanya ada 19 siswa dari 40 siswa yang nilainya mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 77 dan ketuntasan belajar siswa sejumlah 29 siswa dari 40 siswa yang mengikuti tes atau sebesar 72,5%, ketidak tuntasan hasil belajar siswa sebanyak 11 siswa, atau sebesar 27,5%. Ketuntasan hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar 80%. Ketidak tuntasan hasil belajar siswa dikarenakan siswa kurang persiapan membawa bahan ajar, sehingga diskusi berjalan kurang sempurna. Rata-rata hasil belajar siswa siklus II sebesar 80,38 dan ketuntasan 81

23 belajar siswa sebesar 87,5% atau 35 siswa dari 40 siswa yang mengikuti tes individu telah mencapai KKM. Ketidak tuntasan hasil belajar pada siklus II sejumlah 5 siswa atau sebesar 12,5%, dikarenakan siswa bermalas-malasan ketika diskusi, ada yang tidak masuk dan kurang memahami materi yang diberikan, sehingga saat mengikuti tes siswa tersebut kesulitan dalam mengerjakan soal tes. Peningkatan hasil belajar pada siklu II tidak lepas dari motivasi guru serta partisipasi siswa dalam menjelaskan materi kepada teman yang belum memahami materi. Ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan, yaitu lebih dari atau sama dengan 80%. 3) Hasil angket tanggapan terhadap siswa Peneliti membagikan angket kepada siswa kelas XI IPS2 setelah dilakukan penelitian, untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan pendapat mereka dengan memberikan tanda check ( ). Hasil angket tanggapan siswa (lampiran 30) dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan siswa merasa bahwa hasil belajar mereka meningkat serta mudah dalam memahami materi yang dipelajari setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Siswa kelas XI IPS2 meningkat kualitas pembelajarannya, hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Metode contextual teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS tepat untuk diterapkan dalam mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas 82

24 pembelajaran siswa dan hasil belajar siswa, sesuai dengan tujuan dari TSTS yang telah dipaparkan di bab II. Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan tolak ukur dari keberhasilan penelitian tindakan kelas. Siklus I masih terdapat permasalahan yang menyebabkan belum tercapainya indikator dalam penelitian ini, permasalahan yang dihadapi antara lain: 1. Langkah-langkah pembelajaran TSTS belum tersampaikan dengan jelas. 2. Penyampaian materi ajar yang kurang spesifik. 3. Siswa tidak memperhatikan saat proses pembelajaran. 4. Siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran TSTS, sehingga masih bingung dengan langkah-langkah pembelajarannya. 5. Kesiapan siswa masih kurang dalam mengikuti pembelajaran, karena banyak siswa yang tidak membawa materi pelajaran. 6. Pembagian tugas dan kerjasama kelompok yang masih rendah. 7. Siswa masih sangat mengandalkan temannya yang dianggap pandai. Pelaksanaan siklus II guru berusaha untuk melakukan perbaiakanperbaikan dari kekurangan yang terjadi dari siklus I. Upaya-upaya yang dilakukan guru pada pelaksanaan siklus II untuk lebih mengoptimalkan proses pembelajaran, yaitu: 1. Mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan lebih baik. 83

25 2. Guru lebih mengoptimalkan dalam pemberian materi dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran secara lebih rinci, sehingga pada kegiatan inti dapat berjalan dengan baik. 3. Guru mengingatkan pada siswa pentingnya membawa buku paket ekonomi dari berbagai penerbit yang ada diperpustakaan, sehingga dalam pelaksanaan diskusi lebih mudah dalam mencari jawaban. 4. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk bekerjasama dalam pembagian tugas diskusi, agar tidak didominasi oleh siswa yang pandai. 5. Guru memberikan bimbingan serta arahan, dan memotivasi siswa supaya berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa serta pemahaman siswa terhadap mata pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat menjadi lebih baik dan optimal. Penggunaan metode pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS2 pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek semester II tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri 1 Grobogan. 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran BAB V PEMBAHASAN A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa

BAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dengan adanya teknologi yang canggih kemungkinan besar siswa tidak hanya belajar didalam kelas akan tetapi juga belajar diluar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran akuntansi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran akuntansi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Aktivitas Kondisi Awal Berdasarkan observasi kondisi awal yang diakukan di SMA Negeri 2 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X-B SMK Pelita Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pra siklus cenderung merupakan kegiatan pembentukan jaringan kolaborasi antara peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangeran Puger No.23 desa Grobogan kecamatan Grobogan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pangeran Puger No.23 desa Grobogan kecamatan Grobogan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang SMA Negeri 1 Grobogan merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di Kabupaten Grobogan. SMA Negeri 1 Grobogan berlokasi di jalan Pangeran Puger No.23 desa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklus Proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru lebih aktif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada kelas X 1

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada kelas X 1 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada kelas X 1 dengan jumlah siswa 33 orang mulai tanggal 18 Oktober 2010 sampai 15 November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Peneliti telah melakukan kegiatan observasi awal atau pratindakan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata di kelas, baik keadaan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Observasi Sebelum melaksanakan proses penelitian, dilakukan observasi pengambilan dan pengumpulan data dan informasi tentang subjek penelitian.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sri Murwaeni 1, Suripto. 2, Ngatman 3 FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi No. 36A, Surakarta

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Lapangan Kondisi awal kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs Asy-Syarifiyah Sarirejo berlangsung mulai 07.00 WIB dan selesai pukul 13.00 WIB. Sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi kondisi awal 4.1.1. Aktivitas belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X SMA Theresiana Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Kayuambon, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Kayuambon, yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Kayuambon, yang berjumlah 36 orang siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 17 siswa lakilaki.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain penelitian yang diadaptasikan dari Kemis dan Taggart (suharsimi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain penelitian yang diadaptasikan dari Kemis dan Taggart (suharsimi, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah desain penelitian yang diadaptasikan dari Kemis dan Taggart (suharsimi, 2010:137)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci