BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil"

Transkripsi

1 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran Melakukan Prosedur Administrasi yang ada di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi pokok bahasan Melakukan Surat Menyurat kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran Semester 1 Tahun Pelajaran SMK Kristen Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Program Keahlian Administrasi Perkantoran pokok bahasan Melakukan Surat Menyurat kelas X.3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMK Kristen Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang secara bersiklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan/ observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian ini meliputi aktivitas dan hasil belajar

2 32 siswa. Hasil dari aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan/observasi yang dinilai dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil belajar diperoleh dari hasil ulangan harian sebelum diadakan tindakan dan hasil tes setelah tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II adalah hasil tes pada pokok bahasan Melakukan Surat Menyurat setelah menggunakan model pembelajaran CTL. Selain itu terdapat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kesiapan menerima pelajaran, pengamatan aktivitas guru dan tanggapan siswa terhadap proses pembalajaran CTL. Pada setiap siklus, pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua selama dua jam pelajaran. Setiap satu jam pelajaran adalah empat puluh lima menit. Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada pokok bahasan Melakukan Surat Menyurat diperoleh data sebagai berikut : Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan dilakukan kegiatan identifikasi masalah dan analisis penyebab timbulnya masalah yang terdapat pada proses pembelajaran mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi program keahlian Administrasi Perkantoran kelas X.3 semester 1 di SMK Kristen Salatiga sebelum tindakan kelas dilakukan. Tindakan pemecahan masalah yang dianggap tepat yaitu

3 33 dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakaan model pembelajaran CTL. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran CTL yang telah direncanakan. Tiap siklus peneliti melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model CTL. Pertemuan pertama hasil observasi kegiatan belajar mengajar pada kegiatan awal guru mengabsen, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi. Model pembelajaran CTL masih jarang diterapkan sehingga guru di SMK Kristen Salatiga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Guru lupa menyampaikan tujuan pembelajaran CTL. Guru menyampaikan sedikit penjelasan tentang surat bisnis dan aneka macam surat bisnis. Guru berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa agar siswa aktif dalam pembelajaran. Guru menyampaikan perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran CTL. Guru memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang akan didiskusikan. Setelah itu guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran CTL dan dilanjutkan dengan pembentukan kelompok belajar.

4 34 Gambar 1. Guru saat presentasi Kegiatan inti dalam pembelajaran ini yaitu guru membagi siswa menjadi 8 kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh guru (lampiran 3, halaman 89). Setelah membagi kelompok, guru membagikan lembar studi kasus serta contoh surat permintaan penawaran kepada masing-masing kelompok (lampiran 7, halaman 96). Siswa diminta untuk mencari tahu tentang surat permintaan penawaran dan mempelajari isi surat permintaan penawaran. Siswa diminta membadingkan contoh surat permintaan penawaran tersebut dengan surat permintaan penawaran yang telah mereka peroleh dari instansi atau toko terdekat. Siswa diminta untuk mengkaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari (dalam arti penerapan teori yang ada di buku panduan dengan surat yang mereka dapatkan dari instansi/toko).

5 35 Gambar 2. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok Guru membantu jalannya diskusi kelompok sebagai fasilitator dan motivator. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. Kegiatan akhir dalam pembelajaran ini, guru menjelaskan tentang langkah-langkah presentasi hasil diskusi kelompok sesuai dengan model pembelajaran CTL. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi di akhir pertemuan. Selain itu guru juga memberitahukan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua guru mengabsen siswa, memberikan apersepsi, motivasi, tujuan pembelajaran, dan menyampaikan kembali langkah-langkah jalannya presentasi sesuai dengan pembelajaran CTL. Kemudian diskusi dimulai urut dari kelompok 1 yang kemudian dilanjutkan dengan kelompok berikutnya sampai selesai.

6 36 Gambar 3. Diskusi kelompok Saat presentasi, ada 6 siswa dari kelompok lain yang menanggapi dan 4 siswa yang bertanya tentang apa yang dipresentasikan oleh setiap kelompok. Guru menjadi fasilitator dan motivator pada saat jalannya diskusi dan memberikan penilaian keaktifan masing-masing siswa. Gambar 4. Presentasi kelompok Gambar 5. Guru sebagai fasilitator Setelah presentasi hasil diskusi selesai, siswa dipersilahkan kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru membantu siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan presentasi siswa. Setelah itu guru memberikan lembar soal tes (lampiran 10, halaman 110).

7 37 Gambar 6. Kondisi kelas saat tes individu Siklus I berlangsung c. Pengamatan (Observing) Penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran CTL yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran model CTL pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa a. Observasi Tentang Aktivitas Kesiapan Belajar Siswa Dalam Menerima Pelajaran Hasil penelitian kesiapan siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga dalam menerima pelajaran dapat dilihat (lampiran 13, halaman 116) ada siklus I pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar 92,47 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Sedangkan 7,53 % belum siap menerima materi pelajaran. Hal ini

8 38 disebabkan karena ada tujuh siswa yang tidak membawa buku paket. Pertemuan kedua dapat dilihat bahwa sebesar 100 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran CTL Data hasil observasi aktivitas siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I (lampiran 14, halaman 117) sebesar 83,16 %. Pertemuan kedua, di awal pelajaran guru mengabsen siswa, memberikan motivasi dan apresepsi, kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok menanggapi hasil diskusi kelompok lain serta mengajukan pertanyaan dan memberi pendapat. Kegiatan dalam kelompok belajar, kelompok satu, dua, tiga, lima, tujuh, dan delapan sudah mulai bisa menerima rekan kerja, walaupun masih terlihat tiga siswa yang masih kurang bisa menerima rekan kerjanya. Terlihat mereka saling berdiskusi dan sudah dapat

9 39 membagi tugas saat mengerjakan. Kelompok empat dan enam belum bisa bekerja sama dan berdiskusi dengan baik. Pembagian tugas masih belum dilakukan oleh ketiga kelompok ini. Jadi mereka hanya mengandalkan dua anggota kelompok saja untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal ini menjadikan tugas yang dikerjakan mendapatkan nilai yang paling rendah. Gambar 7. Hasil diskusi kelompok pada Siklus I Hasil diskusi siswa, nilai tertinggi dicapai oleh kelompok dua dengan nilai 95. Kelompok delapan memperoleh nilai 90, kelompok lima memperoleh nilai 85, kelompok tiga dan tujuh memperoleh nilai 80, kelompok satu memperoleh nilai 77, kelompok empat memperoleh nilai 70, dan kelompok enam memperoleh nilai 60.

10 40 Akhir kegiatan guru mengadakan tes individu. Kegiatan tes individu berjalan dengan baik. Saat sesi tanya jawab mengenai kesulitan yang dialami selama tes, siswa mau mengungkapkan kesulitannya. Walaupun ada beberapa siswa yang belum berani saat mengungkapkan kesulitannya. c. Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi perkantoran di SMK Kristen Salatiga sebelum diterapkannya model pembelajaran CTL yaitu sebesar 19,35 %, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 51,7 % (lampiran 16, halaman 121). Gambar 8. Hasil tes individu Siklus I Siswa yang tuntas sebelum tindakan sebesar 6 siswa dan setelah tindakan pada siklus I siswa tuntas

11 41 menjadi 15 siswa. Siswa yang belum tuntas dikarenakan kurang menguasai materi. 2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi di SMK Kristen Salatiga selama proses pembelajaran. Siklus I pertemuan pertama guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal, guru menanyakan pada siswa mengenai jenis-jenis surat bisnis. Namun pada kegiatan awal ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru kurang membimbing dan mendukung siswa bekerja dalam kelompok sehingga kondisi kelas ramai karena banyak pertanyaan yang belum dijawab oleh guru. Hal ini mengakibatkan 12 siswa pasif dalam diskusi kelompok. Hanya 20 siswa saja yang terlihat aktif dalam diskusi, sementara yang lainnya hanya diam saja dan masih banyak yang mengobrol. Kegiatan guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar diskusi siswa belum optimal, guru juga belum secara optimal memantau secara langsung pada setiap kelompok, karena masih terdapat 6 siswa yang tidak bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Guru juga membantu siswa melakukan refleksi di

12 42 akhir pertemuan tentang materi yang sudah dipelajari melalui model pembelajaran CTL. Pertemuan kedua, guru menjelaskan jalannya presentasi kelompok. Kemudian guru membimbing dan menjadi fasilitator dalam kegiatan presentasi. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari kerjasama antar kelompok, keaktifan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi, dan menerima masukan/pertanyaan/sanggahan dari kelompok lain masing-masing mendapatkan nilai 4. Pada sesi ini siswa menjadi aktif, sehingga suasana kelas aktif. Guru memberi arahan dan bimbingan, serta memantau jalannya kegiatan presentasi. Di akhir kegiatan guru membagi lembar tes individu. Saat tes berlangsung guru mengawasi jalannya proses tes individu. Setelah tes guru memberikan sesi tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi siswa selama mengerjakan tes. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah baik yaitu sebesar 81,18 % (lampiran 15, halaman 119). Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang optimal.

13 43 d. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa aktivitas siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga menunjukkan nilai sebesar 83,16 %. Hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I tergolong sudah baik dengan menunjukkan nilai sebesar 81,18 %. Guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan guru menjelaskan model pembelajaran CTL, membentuk kelompok belajar serta memberikan studi kasus yang telah dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga telah melakukan refleksi di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam penelitian. Tujuan tersebut yaitu hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 51,7 %. Hasil tersebut masih di bawah kriteria keberhasilan belajar, sehingga pada siklus II perlu ditingkatkan lagi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan harus ditingkatkan lagi pada siklus II, yaitu : 1. Tujuan pembelajaran yang belum tersampaikan.

14 44 2. Suasana kelas belum terkendali, karena masih ada siswa yang tidak memperhatikan selama pembelajaran. 3. Siswa dan guru mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran timbal balik karena belum terbiasa. 4. Kurangnya kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 5. Siswa masih kurang menerima rekan dalam bekerja Hasil Penelitian Siklus II a. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan ini diisi dengan persiapan seperti siklus I dan memperbaiki kekurangan pada siklus I yang dapat dilihat pada refleksi siklus I. Persiapan perbaikannya antara lain sebagai berikut: 1. Penyampaian tujuan pembelajaran Upaya perbaikan pada tujuan pembelajaran ini yaitu guru sebagai pengajar supaya mempersiapkan skenario pembelajaran dengan baik. Jadi kegiatan awal, inti dan akhir dapat berjalan dengan baik. 2. Penyampaian langkah-langkah CTL Upaya perbaikan pada penyampaian langkah-langkah CTL adalah dengan memperjelas penyampaian langka-langkah pembelajaran CTL. Dengan adanya kejelasan langkah-langkah

15 45 pembelajaran CTL tersebut, siswa lebih mengerti apa yang harus mereka lakukan. 3. Hasil belajar Upaya perbaikan ketuntasan hasil belajar yaitu guru memberikan pengarahan supaya semua siswa lebih berkonsentrasi dan menyimak semua arahan dari guru. Dengan adanya pengarahan tersebut proses pembelajaran akan berjalan efektif dan siswa dapat menguasai materi yang diajarkan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pertemuan pertama guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi SMK Kristen Salatiga melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran CTL yang telah disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada pertemuan pertama ini, kegiatan awal guru mengabsen, mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, dan motivasi. Gambar 9. Guru saat presentasi

16 46 Kesiapan guru dalam pembelajaran CTL sudah baik. Hal ini dilihat dari guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan sedikit penjelasan tentang surat penawaran. Guru berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran CTL dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok diskusi seperti pada siklus I. Pertemuan pertama siklus II ini siswa terlihat adanya kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dengan siswa dapat mengkondisikan dalam bentuk kelompok, kesiapan siswa dalam membawa buku pelajaran dan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini. Gambar 10. Pembagian kelompok Gambar 11. Jalannya diskusi kelompok Kegiatan inti dalam pembelajaran ini dimulai dengan meminta siswa untuk berbaur sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Siklus II ini, siswa lebih tertib karena sudah memahami model pembelajaran CTL, dan telah siap dengan materi yang akan diberikan. Langkah berikutnya

17 47 adalah guru memberikan lembar diskusi kelompok (lampiran 17, halaman 123) untuk dibahas oleh masing-masing kelompok. Guru membantu jalannya diskusi kelompok sebagai fasilitator dan motivator. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. Gambar 12. Guru menjadi fasilitator Kegiatan akhir dalam pembelajaran ini, guru menjelaskan tentang langkah-langkah presentasi hasil diskusi kelompok. Selain itu guru juga memberitahukan kepada siswa untuk belajar agar siap menerima tes pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua guru mengabsen siswa, memberikan apersepsi, motivasi, tujuan pembelajaran, dan menyampaikan kembali langkah-langkah jalannya presentasi. Kemudian diskusi dimulai urut dari kelompok 1 yang kemudian dilanjutkan dengan kelompok berikutnya sampai selesai.

18 48 Gambar 13. Presentasi siswa Saat presentasi, ada 8 siswa menanggapi hasil presentasi dan 8 siswa dari kelompok lain bertanya tentang hasil diskusi yang telah dipresentasikan serta ada 7 siswa yang aktif dengan ikut membantu memberikan jawaban dari pertanyaan siswa lain. Guru menjadi fasilitator dan motivator pada saat jalannya diskusi dan memberikan penilaian keaktifan masing-masing siswa. Setelah presentasi hasil diskusi selesai, siswa dipersilahkan kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah presentasi selesai guru membantu siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari melalui diskusi dan persentasi tersebut. Kegiatan akhir dari pertemuan ini guru memberikan lembar soal tes (lampiran 19, halaman 130) yang kemudian dikerjakan oleh siswa dengan tertib.

19 49 Gambar 14. Jalannya tes individu pada Siklus II c. Pengamatan (Observing) Penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan pembelajaran model pembelajaran CTL yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran model CTL pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam menerima materi pelajaran. Hasil penelitian kesiapan siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga dalam menerima pelajaran dapat dilihat (lampiran 22, halaman 134) pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat bahwa sebesar 100 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat melalui semua siswa membawa buku paket, alat tulis dan

20 50 lain sebagainya. Pertemuan kedua kesiapan siswa menerima pelajaran dapat dilihat bahwa sebesar 100 % siswa siap menerima materi pelajaran. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu dari siklus I sebesar 92,47 % dan pada siklus II meningkat menjadi 100 %. b. Observasi mengenai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran CTL Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga (lampiran 23, halaman 135) dalam kegiatan pembelajaran CTL telah mencapai 84,21 % sedangkan yang kurang aktif tinggal 15,79 % karena takut dan minder dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengemukakan pendapat. Siswa mampu bekerja sama dalam diskusi dan mengerjakan tugas kelompok. Tiap kelompok sudah ada peningkatan dalam berkelompok dan berdiskusi. mereka sudah bisa membagi tugas dengan baik. Kerja sama antar anggota kelompok sudah terlihat baik.

21 51 Gambar 15. Hasil diskusi kelompok pada Siklus II Hasil diskusi siswa, kelompok lima dan empat memperoleh nilai 100, kelompok dua dan delapan memperoleh nilai 95. Kelompok satu, tiga, enam, dan tujuh memperoleh nilai 90 dikarenakan kurang teliti dalam menulis surat penawaran. Pertemuan kedua, diawal pelajaran guru mengabsen siswa, memberikan motivasi dan apresepsi. Kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok menanggapi hasil diskusi kelompok lain serta mengajukan pertanyaan dan memberi pendapat. Presentasi dapat berjalan dengan lancar dan suasana kelas menjadi aktif. Setelah selesai presentasi, siswa kembali ke tempat duduk masingmasing dan guru membagikan soal tes individu. Tes individu berjalan dengan baik. Hal ini berarti ada

22 52 peningkatan pada siklus II setelah siswa diberikan motivasi tentang pentingnya berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran CTL. c. Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran CTL yaitu sebesar 19,35 %, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100 % (lampiran 25, halaman 139). Siswa yang tuntas sebelum tindakan sebesar 6 siswa dan setelah tindakan pada siklus II siswa tuntas menjadi 30 siswa. Hasil tes individu pada Siklus II 2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi SMK Kristen Salatiga selama proses pembelajaran. Siklus II pertemuan pertama guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pengetahuan awal,

23 53 guru menanyakan pada siswa mengenai surat penawaran. Awal kegiatan ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran mendapatkan poin 4. Guru membimbing dan mendukung siswa bekerja dalam kelompok sehingga kondisi kelas dapat terkendali. Siswa terlihat aktif dalam diskusi, hanya ada 4 siswa yang masih diam saja dalam jalannya diskusi. Kegiatan guru memberi arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar diskusi siswa mendapatkan nilai 5, guru juga memantau secara langsung pada setiap kelompok, sehingga siswa bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pertemuan kedua, guru menjelaskan jalannya presentasi kelompok. Kemudian guru membimbing dan menjadi fasilitator dalam kegiatan presentasi. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari kerjasama antar kelompok, keaktifan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi, dan menerima masukan / pertanyaan / sanggahan dari kelompok lain masing-masing mendapatkan nilai 5. Pada sesi ini siswa menjadi aktif, sehingga suasana kelas aktif. Guru memberi arahan dan bimbingan, serta memantau jalannya kegiatan. Di akhir kegiatan guru membagi lembar tes individu. Saat tes berlangsung guru mengawasi jalannya proses tes individu. Setelah tes selesai, guru memberikan sesi tanya

24 54 jawab mengenai kesulitan yang dihadapi siswa selama mengerjakan tes. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus II sudah baik yaitu sebesar 96,47 % (lampiran 24, halaman 137). Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan kembali untuk mencapai hasil yang optimal. 3) Angket tanggapan siswa mengenai pelaksanaan model pembelajaran CTL. Hasil angket tanggapan siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga yang diperoleh (lampiran 26, halaman 141), 27 siswa menyatakan suka dengan pembelajaran CTL. Mereka merasa tertarik, dapat belajar lebih baik, dan lebih memahami materi yang diajarkan. 28 siswa juga menyatakan hasil belajar mereka dapat lebih baik karena dapat berdiskusi dengan teman dan termotivasi untuk belajar. d. Refleksi (Reflecting) Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga sudah menunjukkan hasil baik yaitu sebesar 84,21 %. Sementara aktivitas guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi SMK Kristen Salatiga juga menunjukkan adanya

25 55 peningkatan yaitu sebesar 96,47 %. Baik aktivitas siswa maupun guru sudah mencapai kriteria keberhasilan proses. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus II aktivitas peserta didik sudah menunjukan tercapainya tujuan dalam penelitian yaitu hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 100 %. Hasil tersebut sudah mencapai kriteria keberhasilan belajar yaitu diatas atau sama dengan 75 % Rangkuman Hasil Penelitian Tabel 4.2 Hasil Penelitian Dari PraSiklus Sampai Dengan Siklus II Kelas X.3 Proli Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga Tahapan Sebelum tindakan Diskripsi Kondisi awal subyek menunjukan bahwa guru Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Siswa masih tergantung pada penjelasan guru saja dalam PBM tanpa memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan ICT yang tersedia di sekolah. Ada 11 siswa yang terlihat tidak mendengarkan penjelasan guru. Ketika guru mengajukan pertanyaan hanya 7 siswa yang dapat menjawab pertanyaan. Guru tidak memberikan studi kasus dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan pembelajaran sehingga pembelajaran terpusat pada buku paket.

26 56 Di dalam pembelajaran, tidak terbentuk kelompok belajar sebagai wadah untuk mengemukakan pendapat, diskusi serta tanya jawab antar siswa sehingga siswa pasif dalam pembelajaran. Guru tidak melakukan refleksi di akhir pertemuan sehingga guru tidak dapat mengetahui kekurangan dalam pemberajaran dan tidak bisa memperbaikinya. Ada 25 siswa masih memperoleh nilai ulangan harian di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yaitu 70. Siklus I Perencanaan Tahap perencanaan dilakukan kegiatan identifikasi masalah dan analisis penyebab timbulnya masalah yang terdapat pada proses pembelajaran mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi program keahlian Administrasi Perkantoran kelas X.3 semester 1 di SMK Kristen Salatiga sebelum tindakan kelas dilakukan. Tindakan pemecahan masalah yang dianggap tepat yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakaan model pembelajaran CTL. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Tiap siklus peneliti melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran dalam bentuk RPP pembelajaran CTL. Pertemuan pertama hasil observasi kegiatan belajar mengajar pada kegiatan awal guru lupa menyampaikan tujuan pembelajaran. Model pembelajaran

27 57 CTL masih jarang diterapkan sehingga guru di SMK Kristen Salatiga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti. Pertemuan kedua guru sudah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan RPP. Pengamatan Penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan pembelajaran model CTL yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran model CTL pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa d. Observasi Tentang Aktivitas Kesiapan Belajar Siswa Dalam Menerima Pelajaran. Hasil penelitian kesiapan siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi perkantoran di SMK Kristen Salatiga dalam menerima pelajaran pada siklus I pertemuan pertama sebesar 92,47 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Sedangkan 7,53 % belum siap menerima materi pelajaran. Pertemuan kedua dapat dilihat bahwa sebesar 100 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. e. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran CTL.

28 58 Hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga pada siklus I sebesar 83,16%. f. Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga sebelum diterapkannya model pembelajaran CTL yaitu sebesar 19,35 %, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 51,7 %. 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah baik yaitu sebesar 81,18 %. Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan kembali untuk mencapai hasil yang optimal. Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa aktivitas siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga menunjukkan nilai sebesar 83,16 %. Hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I tergolong dengan menunjukkan nilai sebesar 81,18%. Guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran

29 59 dengan baik. Namun, guru masih kurang dalam melaksanakan langkah CTL. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I masih terdapat hal yang perlu diperhatikan sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam penelitian yaitu hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 51,7 %. Hasil tersebut masih di bawah kriteria keberhasilan belajar, sehingga pada siklus II perlu ditingkatkan lagi. Siklus II Perencanaan Pada tahap perencanaan ini diisi dengan persiapan seperti siklus I dan memperbaiki kekurangan pada siklus I yang dilihat pada refleksi siklus I. Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan perbaikan tindakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran CTL yang telah disusun dalam bentuk RPP. Pengamatan Tahap ini, pelaksanaan penerapan model pembelajaran CTL yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran model CTL, pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa a Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam menerima materi pelajaran.

30 60 Hasil penelitian kesiapan siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga dalam menerima pelajaran pada siklus II pertemuan pertama sebesar 100 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Pertemuan kedua kesiapan siswa menerima pelajaran sebesar 100 % siswa siap menerima materi pelajaran. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II ini dibandingkan siklus I. b Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran CTL. Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga dalam kegiatan pembelajaran CTL telah mencapai 84,21 % sedangkan siswa yang kurang aktif tinggal 15,79 % karena takut dan minder dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengemukakan pendapat. c Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran CTL yaitu sebesar 19,35 %, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100 %. Siswa yang tuntas sebelum tindakan sebesar 6 siswa dan setelah tindakan pada siklus II siswa tuntas menjadi 30

31 61 siswa. 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus II sudah baik yaitu sebesar 96,47 %. Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan kembali untuk mencapai hasil yang optimal. Refleksi Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga sudah menunjukkan hasil baik yaitu sebesar 84,21 %. Sementara aktivitas guru mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi SMK Kristen Salatiga juga menunjukkan adanya peningkatan yaitu sebesar 96,47%. Baik aktivitas siswa maupun guru sudah mencapai kriteria keberhasilan proses. Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus II aktivitas peserta didik sudah menunjukan tercapainya tujuan dalam penelitian yaitu hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 100 %. Hasil tersebut sudah mencapai kriteria keberhasilan belajar yaitu diatas atau sama dengan 75 %.

32 Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil observasi selama penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk kemudian dilakukan refleksi secara keseluruhan pada setiap siklusnya. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila terdapat interaksi yang baik antara guru dan siswa. Proses pembelajaran guru harus dapat menentukan model-model pembelajaran yang akan digunakan dalam PBM yang disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan disampaikan. Dengan hal tersebut maka tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Proses pembelajaran dapat dikatakan optimal apabila terdapat keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak pada hasil belajar siswa yang tinggi sehingga proses pembelajaran dapat berkualitas. Tujuan pembelajaran akan tercapai bila guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar diketahui setelah diadakan evaluasi dengan seperangkat soal. Sejauhmana tingkat keberhasilan belajar mengajar dapat dilihat dari daya serap siswa dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dapat diketahui melalui hasil belajar siswa. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan observasi awal untuk mengidentifikasikan permasalahan. Guru juga mempersiapkan Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP). Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini, mengambil pokok bahasan Melakukan Surat-menyurat. Materi pembelajaran ini mengenai surat permintaan penawaran dan surat penawaran.

33 63 Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 program keahlian administrasi perkantoran SMK Kristen Salatiga mata pelajaran melakukan prosedur administrasi menunjukan bahwa masih ada 25 siswa yang nilai ulangan hariannya masih berada di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditatapkan yaitu 70, serta kurangnya perhatian dan aktivitas siswa saat kegiatan PBM berlangsung. Bentuk pemecahan dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Menurut Elaini B. Johnson (2010:57) : Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan. Dari pengertian tersebut maka model pembelajaran CTL dapat diterapkan pada mata pelajaran melakukan prosedur administrasi pokok bahasan melakukan surat-menyurat. Pernyataan ini dapat dibuktikan melalui hasil penelitian menggunakan model pembelajaran CTL yang telah dilakukan melalui 2 siklus. Selama pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada materi Melakukan Surat- menyurat dari pra siklus ke siklus I dan pra siklus II ke siklus II terjadi perubahan dalam proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Perubahan ini dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil observasi pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa keaktifan siswa dari siklus I ke

34 64 siklus II mengalami peningkatan. Hasil aktivitas siswa siklus I sebesar 83,16%. Sedangkan hasil aktivitas siswa siklus II sebesar 84,21 %. Selain itu, perubahan juga dapat dilihat dari hasil ketuntasan hasil belajar sebelum diterapkannya model pembelajaran CTL dengan hasil ketuntasan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran CTL. Nilai awal yang diperoleh dari hasil ulangan harian dijadikan dasar ukuran perhitungan ketuntasan hasil belajar tiap siklus. Materi tiap-tiap siklus merupakan materi baru. Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menunjukkan bahwa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 66,41 dan ketuntasan belajar sebesar 51,7 %. Ketidaktuntasan hasil belajar individu pada siklus I sebanyak 14 siswa atau 48,3 %. Ketidaktuntasan hasil belajar individu dikarenakan kurang menguasai materi. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 93,86 dan ketuntasan belajar sebesar 100 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi atau konsep yang dipelajari melalui kegiatan yang telah dilaksanakan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sudah masuk dalam kriteria ketuntasan belajar yaitu lebih dari atau sama dengan 75 %. Hal ini berarti, dengan diterapkannya model pembelajaran CTL aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil observasi guru pada siklus I sebesar 81,18 % dan pada siklus II sebesar 96,47 %. Dari data tersebut menunjukkan adanya kenaikan kinerja guru dari siklus I dan siklus II.

35 65 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dikemukakan keunggulan model pembelajaran CTL yang diterapkan dalam mata pelajaran melakukan prosedur administrasi pokok bahasan melakukan prosedur administrasi sebagai berikut: 1. Pembelajaran melakukan prosedur administrasi pokok bahasan melakukan surat menyurat menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengaitkan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi melakukan surat menyurat itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. 2. Pembelajaran melakukan prosedur administrasi pokok bahasan melakukan surat menyurat menjadi lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena model pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana siswa diarahkan untuk menemukan pengetahuannya sendiri. 3. Model pembelajaran CTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran melakukan prosedur administrasi pokok bahasan melakukan surat menyurat. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa serta

36 66 pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat menjadi lebih baik dan diperoleh secara optimal. Penggunaan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi program keahlian Administrasi Perkantoran pokok bahasan Melakukan Suratmenyurat kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran di SMK Kristen Salatiga.

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X-B SMK Pelita Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Kristen Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 470 orang siswa. SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Belajar merupakan komponen penting dalam setiap usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi kondisi awal 4.1.1. Aktivitas belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X SMA Theresiana Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti menemukan permasalahan pembelajaran

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pra siklus cenderung merupakan kegiatan pembentukan jaringan kolaborasi antara peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Siklus I a. Proses pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Lapangan Kondisi awal kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs Asy-Syarifiyah Sarirejo berlangsung mulai 07.00 WIB dan selesai pukul 13.00 WIB. Sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Samino Sangadji, Sularmi, Yulianti

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Samino Sangadji, Sularmi, Yulianti 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL Oleh: Samino Sangadji, Sularmi, Yulianti Program PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Dieng Kulon 02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. SD ini merupakan SD Imbas.yang terletak dipinggir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 5 Penengahan, Jl. Dr Sutopo No. 18, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian 1.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK MASEHI PSAK Ambarawa peneliti mengidentifikasi

Lebih terperinci

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir secara logis, rasional,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu dengan siklus-siklus yang didalamnya terdapat 4 (empat) langkah, yaitu: perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci