Hubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

MEMBAWA MATRIKS KE DALAM BENTUK KANONIK JORDAN. Irmawati Liliana. KD Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati

B a b 1 I s y a r a t

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Aljabar Linear Elementer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

III. METODE PENELITIAN

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)

IV. METODE PENELITIAN

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

Bilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

III. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON *

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Drs. H. Karso, M.M.Pd. Modul 11 NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS

Persamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang. dengan Kondisi Batas Dirichlet dan Neumann

MODEL PREDATOR DAN PREY DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE - INFECTED SUSCEPTIBLE. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Aljabar C* dan Mekanika Kuantum 1

BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

MODEL INVENTORI TINGKAT PERMINTAAN LINEAR, TINGKAT PRODUKSI TERBATAS DAN KEKURANGAN PERSEDIAAN YANG DIPENUHI SAAT PRODUKSI

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BAB III METODE PENELITIAN

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

MODEL MATEMATIKA GERAK PENDULUM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN GAYA GESEK UDARA

Analisis Model dan Contoh Numerik

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

KENDALI OPTIMAL PADA PENGADAAN BAHAN MENTAH DENGAN KEBIJAKAN PENGADAAN TEPAT WAKTU, PERGUDANGAN, DAN PENUNDAAN. Oleh: Darsih Idayani

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

B a b 1 I s y a r a t

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Analisis Faktorisasi Matriks Tak Negatif

Transkripsi:

Mah Educa Jurnal () (7): 86-95 Jur na l Maem aika Pend i di ka n Maema i ka Email: mejuinibpag@gmailcm Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Berganung Waku Ezhari Asfa ani adris maemaika, Fakulas arbiyah Keguruan, IAIN Imam Bnjl Pag, Indnesia Email: ezhariasfa@gmailcm Received: March 7; Acceped: May 7; Published: June 7 Absrak Sisem linier kninu berganung waku merupakan suau mdel yang banyak dijumpai dalam aplikasi Peneliian ini mengkaji hubungan anara keerbservasian keerknsruksian sisem linier kninu berganung waku Dengan menggunakan mede aljabar, dalam ulisan ini dibukikan beberapa erema yang mengkaji hubungan anara keerbservasian keerknsruksian sisem linier kninu berganung waku Selain iu, diberikan beberapa cnh sebagai ilusrasi unuk memperkua keberlakuan erema-erema yang elah dibukikan Kaa kunci: keerbservasian, keerknsruksian, sisem linier kninu berganung waku Absrac Cninuus ime-varying linier sysem is a mdel which many peples find in any applicains his paper eaching cnnecin f bservabiliy and cnsrucibiliy fr cninuus ime-varying linear sysem Wih algebra mehd we can prf any herems resul cnnecin f bservabiliy and cnsrucibiliy fr cninuus ime-varying linear sysem Fuhermre, we gave any examples fr illusrain be valid his herems and his prf Keywrds: bservabiliy, cnsrucabiliy, cninuus ime-varying linier sysem PENDAHULUAN Diberikan suau sisem linier kninu berganung erhadap waku beriku: x( ) A( ) x( ) B( ) u( );, y( ) C( ) x( ) D( ) u( ) d dengan x x Dalam sisem (), x () d m menyaakan vekr keadaan, u () menyaakan vekr inpu y () p menyaakan () n vekr upu Semua enri pada mariks nn nm pn A( ), B( ), C( ) pm D () berupa fungsi-fungsi bernilai riil Nasi n menyaakan himpunan vekr riil berdimensi n, nm menyaakan himpunan mariks riil berukuran n m Jika enri-enri dari mariks A B berganung erhadap waku, maka sisem pada persamaan () disebu imevarying Sebaliknya, jika enri-enri dari mariks Peer review under respnsibiliy IAIN Imam Bnjl Pag 7 IAIN Imam Bnjl Pag All righs reserved p-issn: 58-676

Ezhari Asfa ani, Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian 87 A B idak berganung erhadap waku, maka sisem () disebu ime-invarian Slusi persamaan perama dalam () adalah x( ) (, ) x( ) (, ) B( ) u ( ) d, () dimana (, ) menyaakan mariks ransisi keadaan unuk persamaan ersebu Dengan demikian: y( ) C( ) (, ) x( ) C( ) (, ) B( ) u( ) d D( ) u( ) (3) Hal yang menarik unuk dikaji dari sisem linier kninu berganung erhadap waku adalah masalah keerbservasian keerknsruksian Secara umum, sisem () dikaakan erbservasi keadaan jika keadaan awal x( ) x dapa dienukan dengan mengeahui upu inpu sekarang akan daang Selain iu, sisem () dikaakan erknsruksi jika keadaan awal x( ) x dapa dienukan dengan mengeahui upu inpu sekarang masa lalu Makalah ini mengkaji kembali hubungan anara keerbservasian keerknsruksian dari sisem () LANDASAN EORI Sisem Linier Kninu Berganung erhadap Waku Diberikan sisem linier berganung waku sebagai beriku: x( ) A( ) x( ) B( ) u( ), x( ) x, (4) nn nm dimana A (), B () adalah mariks riil berganung waku Asumsikan B (), maka (4) dapa diulis menjadi x( ) A( ) x( ), x( ) x, (5) yang merupakan sisem linier hmgen berganung waku Misalkan nn adalah mariks dengan n klmnya berupa n slusi bebas linier dari (5) Mariks dikaakan sebagai mariks fundamenal dari (5) Definisi Jika adalah mariks fundamenal dari (5), maka yang didefinisikan sebagai (, ) ( ) ( ), unuk, (, ) dikaakan mariks ransisi keadaan dari (5) erema Misalkan (, ) (, ) adalah mariks ransisi keadaan dari (5) unuk (, ) maka pernyaaan beriku benar: (, ) merupakan slusi unggal dari persamaan diferensial mariks d dengan (, ) I (, ) A( ) (, ), d (6) Unuk seiap, s, (, ), berlaku (, ) (, s) ( s, ) 3 Unuk seiap, (, ), berlaku (, ) ak Buki singular (, ) (, ) Misalkan mariks fundamenal dari (5) Dengan menggunakan Definisi diperleh (, ) ( ) ( ) Oleh karena iu, (, ) A( ) (, ), (, ) I

88 Mah Educa Jurnal Vlume N Edisi April 7, pp86-95 Misalkan mariks fundamenal mariks ransisi dari () Dengan menggunakan Definisi diperleh (, ) (, s) ( s, ), dengan, s, (, ) 3 Misalkan mariks fundamenal, maka de( ( )) unuk seiap (, ) Oleh karena iu de( (, )) Dengan demikian, dapa dibukikan bahwa (, ) ak singular (, ) (, ) erema 3 Jika unuk seiap berlaku maka A ( ) A ( ) d A ( ) d A ( ), (, ) exp A( ) d Persamaan (3) disebu respn al, yang erdiri dari penjumlahan dua kmpnen yaiu respn inpu-nl respn keadaan nl Respn inpu-nl diberikan leh (,, x,) C( ) (, ) x, segkan respn keadaan-nl diberikan leh (,,, u) C( ) (, ) B( ) u( ) d D( ) u ( ) MEODE PENELIIAN Cara peneliian yang digunakan adalah sudi lieraur mengenai eri-eri enang mariks, ruang vekr, ransfrmasi linier, hasil kali dalam, nrm, sisem linier kninu berganung erhadap waku Makalah ini mengkaji kembali hubungan anara keerbservasian keerknsruksian dari sisem (), sera memberikan beberapa cnh yang berkaian dengan hubungan ersebu HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN elah dikeahui bahwa upu unuk sisem () diberikan leh y( ) C( ) (, ) x( ) C( ) (, ) B( ) u( ) d D( ) u( ) (7) unuk, (, ), dimana (, ) menyaakan mariks ransisi keadaan dari sisem () Selanjunya, misalkan dimana y( ) C( ) (, ) x (8) y( ) y( ) C( ) (, ) B( ) ( ) d D( ) ( ) u u x x( ) (9) Keerbservasian Sisem Linier Kninu Definisi 4 Suau keadaan x dikaakan ak erbservasi pada waku jika respn inpu-nl dari sisem adalah nl unuk seiap, yaiu jika C( ) (, ) x unuk seiap () Misalkan menyaakan himpunan semua keadaan ak erbsercvasi pada =, aau secara simblis dapa diulis x x { ak erbservasi pada } () Definisi 5 Sisem () dikaakan erbservasi keadaan pada, jika keadaan yang ak erbservasi pada hanyalah keadaan nl, x, yai- u jika {}

Ezhari Asfa ani, Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian 89 erema 6 Suau keadaan x adalah ak erbservasi pada jika hanya jika unuk seiap, dimana x ker( W (, )) () (, ) (, ) ( ) ( ) (, ) W C C d (3) adalah mariks simeris unuk seiap Dari erema 6, jelas bahwa keadaan x erbservasi pada jika hanya jika erdapa W (, ) x Buki ( ) Misalkan x ker( W (, )) maka W (, ) x unuk seiap Akan diunjukkan bahwa keadaan x ak erbservasi pada Karena W (, ) x maka x W (, ) x unuk seiap Karena maka haruslah x C( ) (, ) d = C( ) (, ) x unuk seiap Jadi keadaan x ak erbservasi pada ()Misalkan keadaan x ak erbservasi pada x ker( W (, )), akan diunjukkan bahwa unuk seiap Karena keadaan x ak erbservasi pada, maka C( ) (, ) x unuk seiap Akibanya W (, ) x Jadi x ker( W (, )) unuk seiap Dari erema 6, jelas bahwa keadaan x erbservasi pada jika hanya jika erdapa W (, ) x Akiba 7 Sisem () adalah erbservasi keadaan pada jika hanya jika erdapa suau waku berhingga rank( W (, )) n (4) Jika sisem erbservasi, maka keadaan x pada adalah Buki x W (, ) (, ) C ( ) ( ) d y (5) () Misalkan sisem () erbservasi keadaan pada Akan dicari suau waku berhingga rank( W (, )) n Karena () erbservasi keadaan pada, maka keadaan yang ak erbservasi pada hanyalah keadaan nl, yaiu x Berdasarkan erema 6, erdapa elah dikeahui bahwa ker( W (, )) { } null( W (, )) Karena W (, ) adalah mariks n n, rank( W (, )) null( W (, )) n, maka dapa disimpulkan bahwa rank( W (, )) n () Misalkan erdapa suau waku berhingga rank( W (, )) n

9 Mah Educa Jurnal Vlume N Edisi April 7, pp86-95 Akan diunjukkan bahwa sisem () erbservasi keadaan pada Karena rank( W (, )) n unuk suau waku berhingga, maka null( W (, )) Akibanya ker( W (, )) { } yang bermakna bahwa keadaan yang ak erbservasi pada hanyalah keadaan nl, x Berdasarkan Definisi 5, maka sisem () adalah erbservasi keadaan pada Selanjunya, dari persamaan (3) (8) diperleh (, ) (, ) ( ) W x C y d (6) Dengan mengalikan kedua ruas (6) dengan W (, ) diperleh W (, ) (, ) C ( ) ( ) d x y (7) Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Definisi 8 Suau keadaan x dikaakan ak erknsruksi pada waku jika unuk seiap waku berhingga, respn inpu-nl dari sisem adalah nl unuk semua, yaiu, C( ) (, ) x unuk seiap Misalkan menyaakan himpunan semua keadaan ak erknsruksi pada, aau secara simblis dapa diulis x x { ak erknsruksi pada } Definisi 9 Sisem () dikaakan erknsruksi keadaan pada, jika keadaan yang ak erknsruksi pada hanyalah keadaan nl, yaiu jika {} x, erema Suau keadaan x adalah ak erbservasi pada jika hanya jika x ker( W (, )) unuk seiap, dimana (, ) (, ) ( ) ( ) (, ) W C C d (8) adalah mariks simeris unuk seiap Buki () Misalkan x ker( W(, )) maka W (, ) x unuk seiap Akan diunjukkan bahwa keadaan x ak erknsruksi pada Karena W (, ) x maka x W (, ) x unuk seiap Karena maka haruslah x C( ) (, ) d C( ) (, ) x unuk seiap Jadi keadaan x ak erknsruksi pada ()Misalkan keadaan x ak erknsruksi pada, akan diunjukkan bahwa x ker( W(, )) unuk seiap Karena keadaan x ak erknsruksi pada, maka C( ) (, ) x unuk seiap Akibanya W x (, ) Jadi x ker( W(, )) unuk seiap Akiba Sisem () adalah erknsruksi keadaan pada jika hanya jika erdapa suau waku berhingga rank( W (, )) n (9) Buki

Ezhari Asfa ani, Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian 9 () Misalkan sisem () erknsruksi keadaan pada Akan dicari suau waku berhingga rank(w (, )) = n Karena () erknsruksi keadaan pada, maka keadaan yang ak erknsruksi pada hanyalah keadaan nl, yaiu x Berdasarkan erema 6, erdapa ker( W (, )) { } elah dikeahui bahwa Karena, null(w (, ))= W adalah mariks n n,, rank( W )+null( W, )=n, maka dapa disimpulkan bahwa rank( W, )=n ( ) Misalkan erdapa suau waku berhingga < rank( W, )=n Akan diunjukkan bahwa sisem () erknsruksi keadaan pada Karena, rank W n unuk suau waku berhingga < maka null(w (, ))= Akibanya ker( W(, )) { } yang bermakna bahwa keadaan yang ak erknsruksi pada hanyalah keadaan nl, x Berdasarkan definisi 9, maka sisem () adalah erknsruksi keadaan pada erema beriku memperlihakan hubungan anara keerbservasian keerknsruksian sisem () erema Jika sisem () erbservasi keadaan pada, maka sisem ersebu erknsruksi keadaan pada suau Selanjunya, jika sisem () erknsruksi keadaan pada, maka sisem ersebu erbservasi keadaan pada suau Buki Misalkan sisem () erbservasi keadaan pada, akan dibukikan bahwa sisem ersebu erknsruksi keadaan pada Karena sisem () erbservasi keadaan pada, maka erdapa suau waku berhingga rank( W (, )) n Perhaikan mariks W (, ) pada persamaan (9) Dengan mengalikan mariks W (, ) dari kiri dengan (, ) dari kanan dengan (, ), diperleh (, ) W (, ) (, ) = W (, ) Karena (, ) adalah mariks ak singular unuk seiap, maka rank( (, )) n Karena rank( W (, )) n rank( (, )) n, maka mesilah rank( W(, )) n unuk seiap yang menunjukkan bahwa sisem erknsruksi keadaan Hubungan Anara Keerbservasian Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Misalkan sisem () erknsruksi keadaan pada, akan dibukikan bahwa sisem ersebu erbservasi keadaan pada Karena sisem ()

9 Mah Educa Jurnal Vlume N Edisi April 7, pp86-95 erknsruksi pada, maka erdapa suau waku berhingga rank( W (, )) n Perhaikan mariks W (, ) pada persamaan (3) Dengan mengalikan mariks W (, ) dari kiri dengan dengan ( (, )) ( (, )) diperleh ( (, )) W (, )( (, )) dari kanan C C d ( (, )) (, ) ( ) ( ) (, ) ( (, )) Karena (, ) mariks ransisi keadaan, maka ( (, )) (, ) ( (, )) (, ) Akibanya ( (, )) W (, )( (, )) = W (, ) Karena (, ) adalah mariks ak singular unuk seiap, maka rank( (, )) n Selanjunya, karena rank( W(, )) n rank( (, )) n, maka mesilah rank( W (, )) n unuk seiap yang menunjukkan bahwa sisem erbservasi keadaan Beriku disajikan beberapa cnh yang memperlihakan hasil-hasil diaas Cnh Dikeahui x x, y e x Akan diperlihakan bahwa sisem ini erbservasi keadaan dengan menenukan keadaan x Mariks ransisi keadaan unuk sisem ini adalah (, ) e ( ) C( ) (, ) e e e Sehingga W (, ) e e d e ( ) ( ) Diberikan y( ) y ( ) e, maka x dapa dienukan menggunakan (), yaiu e x e ( e ) d ( ) Cnh Dikeahui sisem y C () x dimana e A ( ) x A ( ) x, C( ) e Akan diperlihakan bahwa sisem ini ak erbservasi keadaan Karena ( ) ( e e ) ( ) e A( ) A( ) d ( ) A( ) da( ) maka mariks ransisi keadaan dapa dienukan dengan rumus Selanjunya, (, ) exp A( ) d ( ) ( e e ) (, ) exp ( ) ( ) ( 3 e e e ) ( ) e ( ) [ 3 e e e ] C( ) (, ) e ( ) e Sehingga e

Ezhari Asfa ani, Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian 93 e 4 e e W (, ) e d e 4 4 Karena rank( W (, )) n, maka sisem ak erbservasi Cnh Dikeahui sisem x A( ) x, y C( ) x dimana A ( ) C ( ) Akan diperlihakan bahwa sisem ini erbservasi keadaan dengan menenukan keadaan x erlebih dahulu akan dienukan mariks ransisi keadaan dari sisem ersebu Dengan menggunakan, akan diunjukkan bahwa Karena A( ) A( ) d, A( ) da( ) maka mariks ransisi keadaan dapa dienukan dengan rumus Selanjunya, (, ) exp A( ) d ( ) (, ) C( ) (, ) ( ) Diberikan ( ) ( ) y, maka x dapa dienukan menggunakan (), yaiu x (, ) (, ) ( ) ( ) W C d Jika A () sama seperi cnh sebe- lumnya, eapi C ( ) Akan diperlihakan bahwa sisem ini idak erbservasi keadaan Karena A sama seperi cnh sebelumnya, maka mariks ransisi keadaan (, ) ( ) ( ) C( ) (, ) Sehingga (, ) W d ( ) Karena rank( W (, )) n, maka sisem ak erbservasi Cnh 4 Diberikan sisem x A ( ) x, y C () x dimana e A ( ) C( ) e Sisem ini erbservasi keadaan pada Akan diperlihakan bahwa sisem ini erknruksi keadaan pada Karena sisem erbservasi keadaan pada, maka erdapa suau waku berhingga rank( W (, ))

94 Mah Educa Jurnal Vlume N Edisi April 7, pp86-95 elah diperleh Sehingga W e ( e e ) ( ) 3 (, ) ( ) C e e e ( ) (, ) ( ) e ( ) ( e ) (, ) ( e ) ( e e ) 4 Karena rank( W(, )) n, maka sisem erknsruksi Cnh 335 Diberikan sisem y C () x dimana e e A ( ) x A ( ) x, C( ) e Sisem ini erknsruksi keadaan pada Akan diperlihakan bahwa sisem ini erbservasi keadaan pada Karena sisem erknsruksi keadaan pada, maka erdapa suau waku berhingga sedemikian sehingga elah diperleh rank( W (, )) e [ e e ] ( ) 3 (, ) ( ) C e e e ( ) 3 ( ) (, ) ( ) e Sehinga W (, ) ( ) e ( ) 3 3 ( ) e e e e d ( e e ) (4 ) ( ( ) 4 4 e e e e ) ( ) 4 4 3 ( e e ) ( e e ) 4 Karena rank( W (, )), maka sisem erbservasi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian di aas, dapa diberikan kesimpulan sebagai beriku: Syara cukup perlu unuk keerbservasian dari sisem () adalah rank( W (, )) n, Syara cukup perlu unuk keerknsruksian dari sisem () adalah rank( W (, )) n, 3 Jika sisem () erbservasi keadaan pada, Saran maka sisem ersebu erkns-ruksi keadaan pada suau Selain iu, jika sisem ersebu erkns-ruksi keadaan pada, maka sisem ersebu erbservasi keadaan pada suau Unuk peneliian selanjunya, penulis menyarankan unuk membahas enang hubungan anara keerbservasian keerknsruksian sisem diskre berganung waku

Ezhari Asfa ani, Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian 95 REFERENSI Ann, H (99) Aljabar Linier Elemener Edisi Lima Jakara: Erlangga Ansaklis, PJ and AN Michel (6) Linear Sysems Bsn: Birkhäuser Ansaklis, PJ and AN Michel (7) A Linear Sysems Primer Bsn: Birkhäuser Cullen, CG (966) Marices and Linear ransfrmain Piburg-Pennsylvania: Addisn Wesley Publising Jacb, B (99) Linear Algebra New Yrk: WH Freeman and Cmpany Laub, AJ (5) Marix Analysis fr Scieniss and Engineers USA: SIAM