untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk

dokumen-dokumen yang mirip
Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran

RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang diambil penulis ialah mengembangkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dan dapat diperoleh

berkapasitas besar mengakibatkan orang tidak masalah jika mempunyai data yang berukuran lebih besar. apabila data tersebut adalah gambar. maka dengan

FPGA Field Programmable Gate Array

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582

BAB 1. Pendahuluan. diprogram secara digital ditemukan seperti IC sederhana seperti General Array

ARSITEKTUR FPGA. Veronica Ernita K.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL

IMPLEMENTASI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) UNTUK MEMBUAT GAME RICOCHET. Naskah Publikasi. diajukan oleh Astona Sura Satrida

BAB 5 VERIFIKASI DAN IMPLEMENTASI FPGA

Perancangan dan Implementasi Algoritma DES untuk Mikroprosesor Enkripsi dan Dekripsi pada FPGA

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

DESAIN SKEMATIK ALGORITMA HISTOGRAM UNTUK KEBUTUHAN ANALISIS TEKSTUR CITRA BERBASIS FPGA (Field Programmable Gate Array)

Design Capture dalam Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARITHMETIC & LOGICAL UNIT (ALU) Arsitektur Komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL TRAINER DIGITAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN VOKASI BIDANG ELEKTRONIKA

MODUL TRAINING PRAKTIKUM MENGGUNAKAN FPGA

IMPLEMENTASI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY DALAM PERANCANGAN ARITHMETIC-LOGIC UNIT DAN SHIFTER

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi nirkabel mulai dari generasi 1 yaitu AMPS (Advance Mobile Phone

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH

Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

Implementasi Penampil Citra Dengan Menggunakan Picoblaze FPGA

MERGESORT DALAM TINGKAT REGISTER TRANSFER LOGIC BERBASIS FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY

Percepatan Menggunakan Perangkat Keras

Teknologi Implementasi dan Metodologi Desain Sistem Digital

Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2011; Bali, November 12, 2011

Metodologi Top-down bagi Perancang Chip (Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC))

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Xilinx Foundation Series

Perancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider

PERANCANGAN DAN SIMULASI ALAT PENGHITUNG JUMLAH DETAK JANTUNG MENGGUNAKAN ISE WEBPACK 13.1

Lampu lalu lintas sederhana berbasis Field Programmable Gate Array (FPGA) menggunakan Finite State Machine

Read Only Memory (ROM) berbasis Field Programmable Gate Array (FPGA) menggunakan VHDL (VHSIC Hardware Description Language)

PERANCANGAN MULTIPLIER SEKUENSIAL 8-BIT DENGAN TEKNOLOGI 180NM MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRIC

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada

2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16

Implementasi Low Pass Filter Digital IIR (Infinite-Impulse Response) Butterworth pada FPGA

BAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan teknologi digital, maka perangkat tersebut memiliki sebuah integrated

Publikasi Jurnal Skripsi

Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan boolean sebagai berikut : Dengan menggunakan peta karnaugh, Cy dapat diserhanakan menjadi : Cy = AB + AC + BC

PLA & PLD Programmable Logic Array Programmable Logic Device

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

Arithmatika Komputer. Pertemuan 3

ASIC Application Spesific Integrated Circuit

Aplikasi FPGA dalam Pengontrolan Ruangan

Pengenalan & Konsep Dasar FPGA. Veronica Ernita Kristianti

BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DIVIDER 8-BIT DENGAN TEKNOLOGI 180NM MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRIC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN FILTER FIR MENGGUNAKAN SOFTWARE XILINX ISE 9.2i

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) PADA ALAT IDENTIFIKASI ODOR

TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

MATERI PELATIHAN VHDL UNTUK SINTESIS

Implementasi Discrete Cosine Transform Pada Field Programmable Gate Array

TSK205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

PENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR. Judul Pokok Bahasan

Dosen Pembimbing : 1.Dr. Muhammad Rivai, ST, MT 2.Ir. Totok Mujiono M.I. Kom

PENDAHULUAN PULSE TRAIN. GATES ELEMEN LOGIKA

IMPLEMENTASI SISTEM DADU ELEKTRONIK DENGAN

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

Transfer Register. Andang, Elektronika Komputer Digital 1

REGISTER DAN COUNTER.

=== PENCACAH dan REGISTER ===

1 Deskripsi Perkuliahan

Pengantar Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

TSK505 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

Rancang Bangun Penyandian Saluran HDB3 Berbasis FPGA

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN MIKROPROSESOR 8 BIT DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA VHDL PADA FPGA XILINX SPARTAN 3

IP Core Design Rangkaian Sekuensial dan Kombinasional

BAB 2. Landasan Teori

PERTEMUAN 12 PENCACAH

PERTEMUAN 12 PENCACAH

LAB SHEET TEKNIK DIGITAL. Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Pengantar Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Prodi Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

Basic Arithmetic Computing. Team Dosen Telkom University 2016

IMPLEMENTASI PERFECT RECONSTRUCTION FILTER BANK UNTUK STRUKTUR MULTIRATE DENGAN FILTER FIR DIRECT FORM PADA FPGA

1). Synchronous Counter

Desain dan Implementasi Convolutional Encoder (2, 1, 8) dalam Field Programmable Gate Array (FPGA)

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

PEMBALIK KOMPLEKS 8-BIT BERBASIS PENGALI DAN PEMBAGI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN FPGA XILINX SPARTAN 3E UNTUK PENYAMAAN KANAL OFDM

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

Transkripsi:

IMPLEMENTASI SERIAL MULTIPLIERS 8 BIT KE DALAM IC FPGA SEBAGAI PENDUKUNG PERCEPATAN OPERASI PERKALIAN DALAM KOMPRESI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MMSi 1 Iman Ilmawan Muharam 2 1. Dosen Universitas Gunadarma 2. Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Abstraksi Multiplier adalah salah satu bagian yang paling penting dalam perangkat yang dapat mempengaruhi kinerja perangkat. Jadi, kecepatan tinggi dan sistem multiplier yang efisien adalah faktor penting bagi para perancang perangkat mikroprosesor, mikrokontroler dan lain-lain digital. Seperti diketahui, operasi perkalian tidak sulit untuk dilakukan di angka desimal. Tapi, untuk melakukan operasi dalam bilangan biner (yang digunakan dalam sistem digital) adalah operasi yang sangat kompleks. Secara khusus, jika pemprosesan harus dilakukan pada kondisi real time, algoritma yang digunakan pada operasi perkalian harus berurusan dengan throughput yang tinggi. Dalam implementasinya banyak menggunakan Application specific integrated circuits (ASICs). Hal ini terutama diperlukan untuk aplikasi pengolahan gambar seperti JPEG dan MPEG dll, karena biaya pengembangan untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. FPGA memungkinkan tingkat paralelisme yang tinggi sehingga dapat meningkatkan sumber daya yang tertanam yang tersedia pada FPGA. FPGA mendapatkan manfaat dari kecepatan hardware dan fleksibilitas perangkat lunak. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis algoritma perkalian yang lebih optimal antara Array Multipliers dengan Serial Multipliers yang dibentuk kedalam rangkaian elektonika digital dan mengimplementasi algoritma tersebut pada IC FPGA Spartan- 3E dengan meminimalisasi penggunaan sumber daya dari perangkat FPGA yang digunakan. Kata Kunci: Field Programmable Gate Array (FPGA), Serial Multipliers, Array Multipliers, Spartan-3E, Xilinx ISE 9.2i. I.PENDAHULUAN Seperti kita ketahui, sistem digital telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau bidang industri saat ini karena lebih bermanfaat dibandingkan dengan sistem analog. Karena penting mengembangkan sistem digital, banyak perangkat digital baru yang telah desain secara kompleks. Beberapa perangkat yang disebut mikroprosesor, mikrokontroler atau microchip. Hal ini sangat penting untuk memiliki kinerja kecepatan yang sangat tinggi di semua perangkat. Multiplier adalah salah satu bagian yang paling penting dalam perangkat yang dapat mempengaruhi kinerja perangkat. Jadi, kecepatan tinggi dan sistem multiplier yang efisien adalah faktor penting bagi para perancang perangkat mikroprosesor, mikrokontroler dan lain-lain digital. Seperti kita ketahui, operasi perkalian tidak sulit untuk dilakukan di angka desimal. Tapi, untuk melakukan operasi dalam bilangan biner (yang digunakan dalam sistem digital) adalah operasi yang sangat kompleks. Secara khusus, jika pemprosesan harus dilakukan pada kondisi real time, algoritma yang digunakan pada operasi perkalian harus berurusan dengan throughput yang tinggi. Dalam implementasinya banyak menggunakan Application specific integrated circuits (ASICs). Hal ini terutama diperlukan untuk aplikasi pengolahan gambar seperti JPEG dan MPEG dll, karena biaya pengembangan

untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangkat keras telah menjadi alternatif yang diinginkan. Percepatan yang signifikan dalam perhitungan waktu dapat dicapai dengan menetapkan secara intensif tugas proses perhitungan dengan menggunakan perangkat keras dan dengan memanfaatkan proses paralel dalam algoritma. Untuk saat ini, field programmable gate arrays (FPGA) telah muncul sebagai platform pilihan untuk implementasi hardware yang efisien. FPGA memungkinkan tingkat paralelisme yang tinggi sehingga dapat meningkatkan sumber daya yang tertanam yang tersedia pada FPGA. FPGA mendapatkan manfaat dari kecepatan hardware dan fleksibilitas perangkat lunak. Tiga faktor utama yang mempunyai peran penting dalam desain berbasis FPGA adalah arsitektur FPGA yang digunakan, perangkat electronic design automation (EDA) dan desain teknik yang digunakan pada tingkat algoritma yang menggunakan hardware description language (HDL). Oleh karena itu FPGA telah menjadi teknologi yang layak dan menarik untuk ASIC. Connenction delay(ns) dan Maximum Pin delay(ns) III.TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Algoritma Perkalian yang digunakan yaitu: a. Array Multipliers Perkalian meliputi pembentukan beberapa perkalian parsial untuk setiap digit dalam multiplier. Perkalian parsial ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan hasil Perkalian akhir. Bila bit multiplier sama dengan 0, maka hasil Perkalian 0. Bila bit multiplier 1, maka hasil Perkalian sama dengan mutiplicand Hasil pengalian akhir diperoleh dengan menjumlahkan perkalian parsial tersebut. Setiap hasil perkalian parsial yang berurutan digeser satu posisi ke kiri relatif terhadap hasil perkalian sebelumnya. Sebagai pengantar akan ditunjukan operasi perkalian bilangan tak bertanda (unsigned integer) dan sebagai contoh ditunjukkan pada gambar 2.1 operasi perkalian untuk operand Multiplicand (A) = 11010110 dan Multiplier (B) = 00101101. [3] II.RUMUSAN MASALAH a) Merancang algoritma perkalian yang dapat memenuhi kecepatan proses realtime. b) Membandingkan dua buah algoritma perkalian untuk optimalisasi rancangan. c) Mengimplementasikan operasi aritmetik perkalian dalam kompresi citra secara real-time. d) Rancang bangun perkalian dengan FPGA ini dibatasi oleh beberapa parameter yang dimiliki FPGA Spartan3E, diantaranya: Four Input LUTs, Occupied Slices, Bonded IOBs, Total Equivalent Gate Count, Average Gambar 3.1 Proses Array Multipliers 8 bit b. Serial Multipliers Perkalian meliputi pembentukan beberapa perkalian parsial untuk setiap digit dalam multiplier. Perkalian parsial ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan

hasil perkalian akhir. Bila bit multiplier sama dengan 0, maka hasil perkaliannya 0. Bila bit multiplier 1, maka hasil perkaliannya sama dengan multiplicand. Hasil pengalian akhir diperoleh dengan menjumlahkan perkalian parsial tersebut. Setiap hasil perkalian parsial yang berurutan digeser satu posisi ke kiri relatif terhadap hasil perkalian sebelumnya Pada setiap hasil perkalian parsial ditambahkan carry out 0 pada MSB hasil perkalian parsial. [4] Tabel 3.1 Parameter-parameter FPGA Xilinx XC3S500E. 3.3 Parameter Pemanfaatan sumber daya pada Xilinx Spartan-3E Untuk perancangan dan implementasi pada FPGA memiliki beberapa parameter untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dan optimalisasi proses yaitu Four Input LUTs, Occupied Slices, Bonded IOBs, Total Equivalent Gate Count, Average Connenction delay(ns) dan Maximum Pin delay(ns). Gambar 3.2 Proses Serial Multipliers 8 bit 3.2 FPGA XCS500E XC3S500E merupakan keluarga FPGA dari seri Spartan 3E. Spartan 3E mampu mendukung sistem dengan kecepatan clock hingga 300 MHz. Piranti tersebut dilengkapi dengan RAM di dalam chip dan dekoder input yang lebar sehingga lebih berdaya guna untuk aplikasi-aplikasi sistem digital. Spartan 3E juga dilengkapi dengan blok pengali dengan jumlah berkisar 4 sampai 36. Keluarga Spartan 3E mempunyai beberapa varian dengan kapasitas berkisar 100.000 sampai 1.600.000 gerbang. Pada skripsi ini digunakan XC3S500E yang mempunyai parameter seperti pada Tabel 2.14 berikut. [12] a. Four Input LUTs Merupakan sejenis RAM (Random Acces Memory) yang berkapasitas kecil. Di dalam FPGA, LUT ini memegang peranan penting dalam proses implementasi fungsi-fungsi logika. Selain itu, LUT ini berciri khas memiliki input sejumlah 4 buah. b. Occupied Slices Merupakan blok dasar pembangun FPGA. Setiap slice berisi sejumlah LUT s, flip-flop dan elemen carry logic yang membentuk desain logika sebelum pemetaan. c. Configurable Logic Blocks (CLB) Merupakan sumber daya utama untuk merancang rangkaian kombinasional secara sinkron. Masingmasing CLB berisi 4 slices dan masingmasing slices dua Look-Up Tables (LUTs) untuk merancang logika dan

dua media penyimpanan yang digunakan sebagai flip-flop atau latch. d. Total Equivalent Gate Count Merupakan jumlah total dari gerbang logika yang digunakan baik gerbang dasar maupun gerbang kombinasional. e. Average Connenction delay(ns) Rata-rata waktu tunda yang dibutuhkan untuk menghubungkan Configurable Logic Blocks(CLB). f. Maximum Pin delay(ns). Maksimal waktu tunda yang dibutuhkan untuk masing-masing pin. Gambar 4.1.1 Struktur Array [10] Gambar 4.1.2 Blok diagram Array g. Bonded I/O Sebagai interface antara external package pin dari device dan internal user logic. IV.PERANCANGAN 4.1 Modul perancangan Array Multipliers Dalam perancangan Array Multipliers akan mengambil perkalian dengan lebar 4 bit, 6 bit dan 8 bit. Dalam masing-masing perancangan Array Multipliers ini terdiri dari beberapa unit yaitu Full Adder, Ripple Carry Adder, Gerbang AND, blok Array Multipliers pada baris pertama dan blok Array Multipliers pada baris 2 dan n- baris yang masing mempuyai fungsi masingmasing. Dibawah ini gambar sistem secara keseluruhan baik untuk perkalian 4 bit, 6 bit dan 8 bit. Gambar 4.1.3 Komplit skematik RTL Array Gambar 4.1.4 FPGA layout Array

Gambar 4.1.5 Struktur Rangkaian Array Multipliers 6 bit [10] Gambar 4.1.9 Struktur Rangkaian Array Multipliers 8 bit [10] Gambar 4.1.6 Blok diagram Array Multipliers 6 bit Gambar 4.1.10 Blok diagram Array Multipliers 8 bit Gambar 4.1.7 Komplit skematik RTL Array Multipliers 6 bit Gambar 4.1.11 Komplit skematik RTL Array Multipliers 8 bit Gambar 4.1.8 FPGA layout Array Multipliers 6 bit Gambar 4.1.12 FPGA layout Array Multipliers 8 bit

4.2 Modul perancangan Serial Multipliers Dalam perancangan Serial Multipliers akan mengambil beberapa contoh perkalian dengan lebar 4 bit, 6 bit dan 8 bit. Dalam masing-masing perancangan Serial Multipliers ini terdiri dari beberapa unit yaitu Ripple Carry Adder, Gerbang AND, Register Buffer Terkendali (multiplicand), Register Geser Terkendali (multiplier), Register (produk partial), Register Geser (produk partial) dan Pencacah Putar (pengendali) yang masing mempuyai fungsi masing-masing. Dibawah ini gambar sistem secara keseluruhan baik untuk perkalian 4 bit, 6 bit dan 8 bit. Gambar 4.2.4 FPGA layout Serial Gambar 4.2.1 Struktur Rangkaian Serial Gambar 4.2.5 Struktur Rangkaian Serial Multipliers 6 bit Gambar 4.2.2 Blok diagram Serial Gambar 4.2.6 Blok diagram Serial Multipliers 6 bit Gambar 4.2.3 Komplit skematik RTL Serial Gambar 4.2.7 Bagian skematik RTL Serial Multipliers 6 bit

Gambar 4.2.8 FPGA layout Serial Multipliers 6 bit Gambar 4.2.9 Struktur Rangkaian Serial Multipliers 8 bit Gambar 4.2.11 Bagian skematik RTL Serial Multipliers 8 bit Gambar 4.2.10 Blok diagram Serial Multipliers 8 bit Gambar 4.2.12 FPGA layout Serial Multipliers 8 bit

V.SIMULASI Pengujian hasil perancangan perkalian ini salah satunya dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak Xilinx ISE simulator. Simulasi secara perangkat lunak dilakukan pada satu rangkaian perkalian secara utuh. 5.1 Pengaturan clock untuk simulasi Untuk melakukan simulasi tentunya akan dibutuhkan sinyal clock, besarnya clock yang digunakan akan mempengaruhi waktu kecepatan proses dalam eksekusi. Berikut merupakan perhitungan clock yang digunakan pada simulasi rancangan perkalian ini: Gambar 5.2.2 Simulasi Array Multipliers 6 bit 1/X : M = 4 x 10-9 s = 4 ns Keterangan: X = 25 = Kecepatan 25 gambar dalam sekali eksekusi M = 10 6 = 10 Megapixel / citra 5.2 Simulasi Rancangan Array Multipliers Gambar 5.2.3 Simulasi Array Multipliers 8 bit Gambar 5.2.1 Simulasi Array

Gambar 5.2.4 Simulasi Serial Gambar 5.2.6 Simulasi Serial Multipliers 8 bit Gambar 5.2.5 Simulasi Serial Multipliers 6 bit 5.3 Desain dan Implementasi pada FPGA Desain dari Array Multilpiers dan Serial Multilpiers 4x4,6x6 dan 8x8 telah diselesaikan dengan menggunakan VHDL dan implementasi dalam Xilinx Spartan-3E (package :FG320, speed :-4), dalam proses pembuatan desain ini menggunakan Design tool Xilinx ISE 9.2i. Tabel 5.3.1menunjukan Pemanfaatan sumber daya untuk Spartan-3E pada desain dan implementasi perkalian. VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN 1. Serial Multipliers dapat mengurangi penggunaan Four Input LUTs= 1.7%, Occupied Slices = 1.3%, CLB=1.3% dibandingkan dengan Array Multipliers. 2. Desain dan perancangan Serial Multipiers lebih efektif dibandingkan Array Multipliers baik untuk 4 bit, 6 bit dan 8 bit dilihat dari sumber daya yang digunakan dengan parameter Four Input LUTs, Occupied Slices, CLB, Bonded IOBs, Total Equivalent Gate Count, Average Connenction delay(ns) dan Maximum Pin delay(ns). 3. Serial Multipliers lebih sedikit menggunakan area dari sumber daya dan masih tersisa bagian yang tersedia yang dapat dimanfaatkan sehingga dapat

disimpulkan bahwa Serial Multipliers menunjukan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan sumber daya dibandingkan dengan Array Multilpiers baik untuk perkalian empat bit, enam bit dan delapan bit. 6.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan simulasi dari algoritma perkalian yang telah dibuat, maka didapatkan beberapa saran untuk penyempurnaan simulasi yaitu: 1. Membuat perbandingan simulasi kembali dengan membandingkan lebih dari dua algoritma perkalian. 2. Menggunakan algoritma perkalian lain seperti: Ripple-Carry Multiplier, Carry- Save Multiplier, Multipliers Based on Dissymmetric Br _ Bs Cells, Multipliers Based on Multioperand Adders, Per Gelosia Multiplication Arrays dan Booth Multipliers. Tabel 5.3.1 Pemanfaatan sumber daya untuk Array Multilpiers dan Serial Multilpiers untuk Spartan-3E Lebar Bit Multipier Four Input Occupied CLB Bonded Total Equivalent Average Connection Maximum Pin LUTs Slices IOBs Gate Count delay (ns) delay (ns) {9312} {4656} {1164} {232} Array Multilpiers 47 24 6 18 282 1,593 4,375 n = 4x4 Serial Multilpiers 29 23 6 24 345 0.984 4,071 Array Multilpiers 121 63 16 26 726 1,542 5,684 n = 6x6 Serial Multilpiers 46 36 9 34 527 1.196 3.984 Array Multilpiers 215 110 27 34 1290 1,235 4,916 n = 8x8 Serial Multilpiers 62 49 12 44 703 1,255 4,825 VII. DAFTAR PUSTAKA [1] http://download1334.mediafire.com/w01zeysrpb6g/mclssfrxlzq8r49 /Digital+Electronics+Principles%2C+Devices+and+Applications+by+Anil+Kumar+Maini.pdf

[2] ttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/468/jbptunikompp-gdl-sindrianil-23378-6-5-arithm-t.pdf [3] http://id.wikipedia.org/wiki/pengganda_biner [4] http://ece224web.groups.et.byu.net/lectures/mult.pdf [5] http://images.alfianaceh.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/ R@6WbgoKCrwAACqNcX01/Gerbang%20Logika.pdf?key=alfianaceh:journal:1&nmid=88644 043 [6] http://journal.mercubuana.ac.id/data/02%20-%20gerbang gerbang%20sistem%20digital.pdf [7] Widjanarka N,IR.Wijaya.2006.Teknik Digital.Jakarta,Erlangga. [8] http://adit279.wordpress.com/2008/12/04/asic-application-specific-integrated-circuit/ [9] www.freewebs.com/chwijaya132/resume%20chapter%201.doc [10] www.scribd.com/doc/38151138/field-programmable-gate-array [11] http://indoware.com/bagaimanacarakerjafpga.html [12] http://te.ugm.ac.id/~enas/tesis260199.pdf