Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Transkripsi:

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan analisis data, serta pembahasan antar siklus. 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal ( Prasiklus) Penelitian ini dilakukan di kelas 2 SD Negeri Kutowinangun 08. Siswa kelas 2 SDN kutowinangun 08 pada tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 23 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan serta mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran PKn materi menampilkan nilai-nilai pancasila dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum penelitian didapatkan permasalahan rendahnya hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari siswa kelas 2 SDN Kutowinangun 08. Adapun hal-hal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar PKn diantaranya dalam pembelajaran guru masih menggunakan model konfensional atau ceramah dalam penyampaian materi dan dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran. Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa sebelum dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ulangan harian mata pelajaran PKn. Berdasarkan dari data yang diperoleh tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas 2 memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: 43

44 Tabel 12 Tabel Nilai Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran PKn Siswa kelas 2 SDN Kutowinangun 08 Pada Kondisi Awal ( Prasiklus) KKM Kriteria Ketuntasan frekuensi presentase 65 Tuntas 8 34,79% 65 Tidak Tuntas 15 65,21% Jumlah 23 100% Nilai rata-rata 46,52 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat siswa yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa (34,79%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa (65,21%) dari 23 siswa. Nilai rata-rata 46,52 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 0. Nilai untuk keseluruhan siswa dapat dilihat dalam lampiran 5. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 4.1, dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar dibawah ini. Gambar 2 Diagram Ketuntasan Hasil belajar Siswa pada Kondisi Awal ( Prasiklus ) Pada kondisi awal, hasil belajar siswa sebagian besar masih rendah. Hal ini di karenakan kegiatan belajar mengajar guru masih menggunakan metode ceramah. Guru masih menjadi pusat pembelajaran dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Peneliti mengupayakan adanya tindakan perbaikan

45 pembelajaran demi tercapainya hasil belajar siswa yang memenuhi KKM, serta tercapainya tujuan pembelajaran dengan kriteria keberhasilan yaitu 90%. 4.1.2 Deskripsi Siklus I Pelaksanaan siklus I terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Rincian tahapan siklus I sebagai berikut. 4.1.2.1 Perencanaan Pada tahap ini guru menyiapkan perangkat pembelajaran, mulai dari membuat RPP dengan menerapkan model picture and picture, membuat lembar observasi terhadap guru maupun terhadap siswa dan membuat alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa serta menyiapkan alat bantu pembelajaran berupa gambar yaitu gambar contoh perilaku disiplin, dan keuntungan dari sikap disiplin.. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan 4.1.2.2.1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum at, 11 maret 2016. Rincian kegiatan pada pertemuan pertama siklus I adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar, menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran, mengecek kehadiran siswa, memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu pengertian disiplin, dan contoh perilaku disiplin, menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa. b. Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi secara singkat tentang pengertian disiplin dan contoh sikap disiplin, kemudian guru mengelompokan siswa menjadi empat kelompok, guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan tiap kelompok yaitu mengurutkan gambar sikap disiplin pribadi, disiplin di sekolah, disiplin dirumah dan disiplin di masyarakat. Guru membagikan gambar tersebut kemudian siswa mulai mengurutkan gambar. Setelah selesai siswa di panggil satu persatu untuk menempel gambar di papan

46 tulis dan ditanya guru apa alasannya gambar yang di tempel tersebut. Guru meluruskan jawaban dari siswa kemudian siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari dan guru menanyakan hal yang masih belum dipahami siswa. c. Penutup Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama, siswa membuat rangkuman, dan guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam dan memberitahukan untuk materi selanjutnya pada pertemuan berikutnya. 4.1.2.2.2 Hasil Observasi pertemuan pertama Pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 ini, peneliti melibatkan guru kelas untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Menurut observer, proses pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama masih banyak yang belum dilaksanakan pada indikator lembar observasi baik itu aktivitas guru maupun siswa. Hal ini terlihat dari beberapa siswa masih belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemudian masih ada beberapa siswa yang belum aktif untuk bertanya, serta belum adanya interaksi positif diantara siswa, siswa masih belum merasa senang menggunakan gambar dalam pembelajaran, siswa masih belum melaksanakan partisipasi dan kerjasama dalam diskusi kelompok, siswa belum bisa memberi tanggapan dari hasil presentasi teman yang maju dan masih belum mampu untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Sedangkan untuk aktivitas guru, guru masih belum menguasai materi pembelajaran, mengenalkan gambar yang akan diamati siswa, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Belum menguasi kelas dan melaksanakan pembelajaran secara runtun, guru masih kaku untuk menggunkan bahasa lisan yang jelas dan benar serta belum mengunakan bahasa tulisan dengan baik dan benar, guru masih belum melibatkan siswa dalam menyusun rangkuman serta tidak melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang sudah ditentukan.

47 4.1.2.2.3 Refleksi pertemuan pertama Pada pertemuan pertama proses pembelajaran sudah berjalan dengan lancar namun perlu diperhatikan untuk aktivitas guru dan siswa perlu diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya. 4.1.2.2.4 Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum at, 18 Maret 2016. Rincian pertemuan kedua siklus I sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar, menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran, mengecek kehadiran siswa, memberi apersepsi dengan menanyakan kembali tentang materi yang sudah dipelajari minggu lalu, menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu keuntungan dari sikap disiplin dan contoh-contoh lain dari sikap disiplin, menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa. b. Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi secara singkat tentang keuntungan sikap disiplin dan contoh-contoh lain dari sikap disiplin, kemudian guru mengelompokan siswa menjadi empat kelompok, setelah itu guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan tiap kelompok yaitu mengurutkan gambar keuntungan sikap disiplin yang berkaitan dengan gambar pada pertemuan pertama, gambar yang digunakan dalam pertemuan kedua adalah gambar dalam bentuk ukuran besar. Selanjutnya guru membagikan gambar tersebut dan membimbing kelompok-kelompok yang masih kelihatan belum ada keseriusan dalam melaksanakan diskusi. Kemudian siswa mulai mengurutkan gambar, setelah selesai siswa di panggil satu persatu untuk menempel gambar di papan tulis dan ditanya guru apa alasannya gambar yang di tempel tersebut. Setelah mendengarkan argumen dari siswa yang presentasi, guru meminta tanggapan dari siswa yang lain dan membimbing siswa dalam menyampaikan tangapan serta meluruskan jawaban dari siswa, kemudian siswa bersama guru

48 menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari, guru menanyakan hal yang masih belum dipahami siswa. c. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama, siswa membuat rangkuman, guru memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan berikutnya mereka akan mengerjakan soal tes evalusai, guru memberi penguatan diharapkan siswa belajar dirumah untuk materi yang sudah dipelajari serta mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam. 4.1.2.2.5 Hasil Observasi pertemuan kedua Pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua ini, peneliti melibatkan guru kelas untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Menurut observer, proses pembelajaran perbaikan pertemuan pertama yang dilaksanakan pada pertemuan kedua, sebagian besar indikator lembar observasi yang belum dilaksanakan pada pertemuan pertama sudah dilaksanakan atau perbaikan pada pertemuan kedua, baik itu aktivitas guru maupun siswa namun ada beberapa indikator lembar observasi yang belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang masih belum bisa menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan oleh guru, kemudian siswa belum aktif untuk bertanya, serta belum adanya interaksi positif diantara siswa, siswa masih belum ada keseriusan dalam melaksanakan serta kerjasama dalam diskusi kelompok, dan siswa belum bisa memberi tanggapan dari hasil presentasi teman yang maju. Sedangkan untuk aktivitas guru, guru masih kaku untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta masih kurang tegas dalam menguasi kelas, kemudian guru masih kurang baik dalam melaksanakan pembelajaran secara runtun, serta masih belum lancar menggunkan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 4.1.2.2.6 Refleksi pertemuan kedua Pada pertemuan kedua proses pembelajaran sudah ada peningkatan perbaikan karena karena sebagian indikator lembar observasi aktivitas guru maupun siswa pada pertemua pertama yang belum dilakukan, sudah ada

49 perbaikan pada pertemuan kedua. Namun masih perlu diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya. 4.1.2.2.7 Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2016. Rincian kegiatan pertemuan ke tiga siklus I adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas agar siap untuk mengerjakan soal evaluasi, mengingatkan kembali pada siswa tentang materi pada pertemuan pertama dan kedua. b. Kegiatan Inti Siswa sebelum mengerjakan soal evaluasi diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami, guru membagikan lembar evaluasi, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu, setelah selesai siswa disuruh duduk di kursi masing-masing. c. Penutup Guru dan siswa membahas soal evaluasi, guru memberi penghargaan berupa pujian kepada siswa yang mendapat nilai bagus, guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. 4.1.2.3 Hasil Tindakan siklus I Hasil tindakan perbaikan pembelajaran pada akhir siklus I, setelah dilakukan tes/evaluasi dengan soal tes bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 13 Ketuntasan Hasil Belajar PKn siswa Kelas 2 SDN Kutowinangun 08 pada Siklus I KKM Kriteria frekuensi presentase Ketuntasan 65 Tuntas 17 73,92% 65 Tidak Tuntas 6 26,08% Jumlah 23 100% Nilai rata-rata 82,82

50 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 Berdasarkan tabel 4.3 terlihat siswa yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa (73,92%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 6 siswa (26,08%) dari 23 siswa. Nilai rata-rata 82,82 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 0, karena pada saat tes evaluasi ada siswa yang tidak masuk sekolah. Nilai dari keseluruhan siswa dapat dilihat dalam lampiran 9. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 4.2, dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar dibawah ini. Gambar 3 Diagram Ketuntasan Hasil belajar PKn Siswa Kelas 2 SDN Kutowinangun 08 pada Siklus I Dari diagram di atas nampak bahwa presentase hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 73,92% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 65, sedangkan sebesar 26,08% siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM 65. Hasil siklus I belum mencapai indikator keberhasilan 90% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 65. 4.1.2.4 Refleksi Siklus I Pada tindakan siklus I aktivitas guru maupun siswa terlihat cukup baik pada setiap mengikuti proses pembelajaran, kemudian siswa sudah mulai terlihat senang menggunakan media gambar dalam pembelajaran yang disediakan. namun masih perlu ditingkatkan lagi. Pada tahap refleksi ini digunakan oleh

51 peneliti dan observer untuk menganalisis hasil tindakan yang digunakan baik berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan yang dialami selama proses pembelajaran siklus I, kemudian menemukan solusi dan perbaikan di siklus II. Pada siklus I terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki diantaranya: (1) siswa masih belum bisa menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan oleh guru, (2) beberapa siswa masih belum aktif untuk bertanya, (3) belum adanya interaksi positif diantara siswa, (4) siswa masih belum ada keseriusan dalam melaksanakan serta kerjasama dalam diskusi kelompok,(5) siswa belum bisa memberi tanggapan dari hasil presentasi teman yang maju. Sedangkan untuk aktivitas guru, (1) guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, (2) belum menguasi kelas dan melaksanakan pembelajaran secara runtun,(3)guru belum menggunkan bahasa lisan yang jelas dan benar. Melihat dari hasil siklus I masih belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 90% maka peneliti perlu melakukan perbaikan pada silkus II. 4.1.3 Deskripsi Siklus II Pelaksanaan siklus II dilakukan upaya perbaikan dari siklus Idengan melihat kekurang dan kelemahan yang terdapat pada pembelajaran siklus I. Dalam siklus II ini dilakukan tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.1.3.1 Perencanaan Pada tahap ini guru menyiapkan perangkat pembelajaran, mulai dari membuat RPP dengan menerapkan model picture and picture, membuat lembar observasi terhadap guru maupun terhadap siswa dan membuat alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, serta menyiapkan alat bantu pembelajaran berupa gambar yaitu gambar contoh penerapan perilaku disiplin di sekolah, di rumah dan masyarakat serta contoh kerugian sikap tidak disiplin. 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan 4.1.3.2.1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Jum at, 01 April 2016. Rincian kegiatan pada pertemuan pertama siklus II adalah sebagai berikut:

52 a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar, menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran, mengecek kehadiran siswa, memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu ciri-ciri disiplin dan contoh penerapan perilaku disiplin di sekolah, di rumah dan masyarakat, menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa. b. Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi secara singkat tentang ciri-ciri orang disiplin dan contoh penerapan perilaku disiplin di sekolah, di rumah dan masyarakat. Guru mengelompokan siswa menjadi empat kelompok, guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan tiap kelompok yaitu mengurutkan gambar contoh penerapan perilaku disiplin di sekolah, di rumah dan masyarakat, gambar yang digunakan pada siklus II adalah gambar yang berukuran besar dan diprint warna, yang berkaitan dengan gambar pada siklus I. Guru membagikan gambar tersebut dan membimbing setiap kelompok serta memberitahukan kelompok yang serius dan bekerjasama dalam melaksanakan diskusi akan diberikan reward berupa gambar bintang. Siswa mulai berdiskusi dengan mengurutkan gambar, setelah selesai siswa di panggil satu persatu untuk menempel gambar di papan tulis dan ditanya guru apa alasannya gambar yang di tempel tersebut. Guru meluruskan jawaban dari siswa, kemudian siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari, guru menanyakan hal yang masih belum dipahami siswa. c. Penutup Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama, siswa membuat rangkuman, dan guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam dan memberitahukan untuk materi selanjutnya pada pertemuan berikutnya.

53 4.1.3.2.2 Hasil Observasi pertemuan pertama Pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama ini, peneliti masih melibatkan guru kelas untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Menurut observer, proses pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama siklus II sudah baik, hal ini terlihat pada indikator lembar observasi yang hampir semuanya dilaksanakan. Namun ada beberapa indikator lembar observasi yang masih belum dilaksanakan, baik itu aktivitas guru maupun siswa. Hal ini terlihat dari beberapa siswa masih belum terlalu aktif untuk bertanya, kemudian siswa masih belum terlalu terlihat adanya keseriusan dalam melaksanakan diskusi kelompok serta beberapa siswa masih belum bisa memberi tanggapan dari hasil presentasi teman yang maju. Sedangkan untuk aktivitas guru, guru masih kurang dalam melaksanakan pembelajaran secara runtun serta masih kurang lancar menggunakan bahasa lisan yang baik dan jelas. 4.1.3.2.3 Refleksi pertemuan pertama Pada pertemuan pertama proses pembelajaran sudah baik karena sudah ada peningkatan aktivitas guru maupun siswa dari siklus I pertemuan kedua. Namun masih perlu diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya. 4.1.3.2.4 Pertemuan kedua Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Jum at 08 April 2016. Rincian kegiatan pertemuan kedua adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar, guru menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran, guru mengecek kehadiran siswa, guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kembali tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Motivasi guru bertanya kepada siswa tentang kedisiplinan, menyampaikan materi yang akan diajarkan yaitu perilaku tidak disiplin dan kerugian akibat tidak disiplin, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa. b. Kegiatan Inti

54 Guru menyampaikan materi secara singkat tentang pengertian perilaku tidak disiplin dan kerugian akibat tidak disiplin, guru mengelompokan siswa menjadi empat kelompok, guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan tiap kelompok. Siswa mulai mengurutkan gambar, setelah selesai siswa di panggil satu persatu untuk menempel gambar di papan tulis dan ditanya guru apa alsannya gambar yang di tempel tersebut. Guru meluruskan jawaban dari siswa, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari, guru menanyakan hal yang masih belum dipahami siswa. c. Penutup Guru bersama siswa membuat rangkuman materi yang telah dipelajari, guru memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya akan mengerjakan soal evaluasi, guru memberi penguatan diharapkan siswa belajar dirumah pada materi yang sudah dipelajari, guru menutup pelajaran dengan salam. 4.1.3.2.5 Hasil Observasi pertemuan kedua Pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua ini, peneliti melibatkan guru kelas untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Menurut observer, proses pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan kedua ini sudah sangat baik dari pertemuan-pertemuan sesudahnya, hal ini terlihat dari semua indikator lembar observasi yang disediakan sudah dilaksanakan sesuai indikator, baik itu aktivitas guru maupun siswa. 4.1.3.2.6 Refleksi pertemuan kedua Pada pertemuan kedua siklus II proses pembelajaran sudah sangat baik karena setiap pertemuan aktivitas guru maupun siswa selalu ada peningkatan. Hal ini terlihat dari indikator lembar observasi aktivitas guru maupun siswa sudah dilaksanakan semua sesuai dengan indikator yang telah disediakan.

55 4.1.3.2.7 Pertemuan ketiga a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas agar siap untuk mengerjakan soal evaluasi, mengingatkan kembali pada siswa tentang materi pada pertemuan pertama dan kedua. b. Kegiatan Inti Sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi siswa diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami, guru membagikan lembar evaluasi, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu, setelah selesai siswa disuruh duduk di kursi masing-masing. c. Penutup Guru dan siswa membahas soal evaluasi, guru memberi penghargaan perupa pujian kepada siswa yang mendapat nilai bagus, guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. 4.1.3.3 Hasil Tindakan Siklus II Hasil tindakan perbaikan pembelajaran pada akhir siklus II, setelah dilakukan tes evaluasi dengan soal tes bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 14 Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 2 SDN Kutowinangun 08 Pada Siklus II KKM Kriteria frekuensi presentase Ketuntasan 65 Tuntas 21 91,31% 65 Tidak Tuntas 2 8,69% Jumlah 23 100% Nilai rata-rata 84,56 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 60

56 Berdasarkan tabel 4.3 terlihat siswa yang mencapai KKM sebanyak 21 siswa (92,31%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 2 siswa (8,69%) dari 23 siswa. Nilai rata-rata 84,56 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 4.3, dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar dibawah ini. Gambar 4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 2 SDN Kutowinangun 08 pada Siklus II 4.1.3.4 Refleksi Siklus II Pada tindakan siklus II siswa terlihat sangat antusias mengikuti setiap proses pembelajaran dan senang menggunakan media pembelajaran yang disediakan. Keaktifan siswa sudah terlihat semakin tumbuh dan hubungan siswa dengan guru terlihat baik. Guru juga sudah melakukan proses pembelajaran yang menjadi kekurangan dan kelemahan pada siklus I sudah di perbaiki di siklus II. Hasil belajar siklus II menunjukan bahwa dari 23 siswa, sebanyak 21 atau 91,31% siswa mendapatkan nilai di atas KKM 65, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 atau 8,69% siswa mendapatkan nilai dibawah KKM 65. Hasil siklus II menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan 90%, maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya, karena hasil belajar siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan. 4.1.4 Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil belajar pada prasiklus, dari 23 siswa sebanyak 8 atau 34,79% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 65, pada siklus siklus I

57 setelah peneliti melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran picture and picture hasil belajar siswa meningkat dari 23 siswa, sebanyak 17 atau 73,92% siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 65, selanjutnya peneliti melakukan tindakan lanjut pada siklus II masih menggunakan model pembelajaran picture and picture dari 23 siswa, terdapat 21 atau 91,31% siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 65. Berdasarkan hasil belajar diatas menunjukkan bahwa model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 SDN Kutowinangun 08. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 15 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 2 SDN Kutowinangun 08 dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II No Skor Ketuntasan F % F % F % 1 65 (Tuntas) 8 34,79% 17 73,92% 21 91,31% 2 < 65 (Tidak Tuntas) 15 65,21% 6 26,08% 2 8,69% Jumlah 23 100 23 100 23 100 Rata-rata 46,52 82,82 84,56 Nilai Tertinggi 100 100 100 Nilai Terendah 0 0 60 Berdasarkan data pada Tabel 4.4, dapat dilihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai dengan siklus II. Ketika belum diberikan tindakan, terdapat 34,79% yang belum tuntas dari jumlah keseluruhan 23 orang siswa. Kemudian meningkat pada siklus I sebesar 39,13% menjadi 73,92%. Meskipun hasil belajar siklus I meningkat, namun belum mencapai target sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dilakukanlah tindakan pada siklus II dengan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan yang cukup besar, dan sudah mencapai target penelitian. Persentase

58 siswa yang tuntas pada siklus II adalah 91,31%, melebihi indikator ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 90%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun penelitian sudah dikatakan berhasil karena telah terjadi peningkatan hasil belajar dan telah mencapai indikator keberhasilan, namun masih terdapat dua orang siswa atau 8,69% dari jumlah keseluruan siswa yang belum tuntas, sehingga butuh remedial sesuai dengan ketentuan dari sekolah untuk mengatasi jika ada siswa yang belum tuntas. Setelah berkonsultasi dengan guru mata pelajaran perihal ada siswa yang belum tuntas, diketahui bahwa dua orang siswa yang belum tuntas memang mempunyai kemampuan yang rendah dalam menyerap pelajaran. Remedial dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi yang menjadi bahan untuk tes, kemudian membuat ringkasannya. Setelah itu, siswa diberikan kesempatan untuk melakukan tes ulang dengan soal yang sama, nilai maksimal yang akan diperoleh oleh siswa yang remedial adalah 65. Ketuntasan hasil belajar PKn siswa kelas 2 SDN Kutowinangun 08 dapat dilihat pada diagram batang 4.4 dibawah ini. Gambar 5 Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 2 SDN Kutowinangun 08 pada prasiklus, siklus I dan siklus II Berdasarkan data hasil belajar siswa dapat dilihat adanya pengaruh yang positif dari penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran PKn. Selain merangsang siswa untuk lebih aktif dalam

59 pembelajaran di kelas, penggunaan model ini juga secara tidak langsung membuat nilai hasil belajar siswa meningkat secara berkala seiring penggunaan model picture and picture pada setiap pertemuan. 4.1.5 Pembahasan Berdasarkan hasil belajar PKn prasiklus kelas 2 SDN kutowinangun 08 dengan subjek sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan, terdapat 8 siswa atau 34,79%yang mendapatkan nilai diatas KKM 65, sedangkan sebanyak 15 siswa atau 65,21% masih mendapatkan nilai dibawah KKM 65. Selanjutnya peneliti melakukan tindakan meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan model pembelajaran picure and picture pada materi kedisiplinan (menampilkan nilai-nilai pancasila) dalam 2 siklus. Dengan siklus I sebanyak tiga kali pertemuan dan siklus II sebanyak tiga kali pertemuan juga. Hasil belajar pada siklus I, dari dari 23 siswa terdapat 8 siswa atau 34,79% yang mendapatkan nilai diatas KKM 65, sedangkan 15 siswa atau 65,21% mendapatkan nilai dibawah KKM 65. Karena hasil belajar PKn siklus I masih belum mencapai indikator keberhasilan, maka dilakukan tindakan pada siklus II dengan hasil belajar dari 23 siswa, sebanyak 21 atau 91,31% siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 65, sedangkan 2 atau 8,69% yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM 65. Jadi dari hasil tindakan siklus II telah mencapai indikator keberhasilan 90%. Menurut Hamdani (2011:89) model picture and picture adalah model belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Menurut Suprijono (2009:110) model picture and picture adalah model belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyampaikan matri sebagai pengantar. Kelebihan model pembelajaran picture and picture, menurut Istarani (2011:8) adalah: (1) Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada, dan (2)dapat

60 meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar. Dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar PKn kelas 2 SDN Kutowinangun 08 tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdiyanto Moha (2012) dengan judul" Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Inpres Bumi bahari Kabupaten Pohuwato. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I sebesar 40% atau 8 orang dari 20 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 65, ke siklus II menjadi 95% atau 18 orang dari 20 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 65. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Bumi Bahari Kecamatan Pohuwato. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fida Reni Susanti (2012) dengan judul Penggunaan Metode Picture And Picture dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi di Kelas IV SD Negeri 3 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2011/2012. Hasil belajar siswa meningkat pada prasiklus 33,33% meningkat ke siklus I 53,33% dan siklus II 100%.