BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan di kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Diantaranya mencakup kondisi awal, pelaksanaan siklus I, siklus II dan observasi. 4,1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model pembelajaran Example non-example seluruh siswa mendapatkan hasil belajar belum tuntas atau belum memenuhi KKM ( 75). Berdasarkan data awal yang diperoleh dari guru kelas hasil belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada materi Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila diketahui bahwa seluruh siswa mendapatkan hasil belajar dibawah KKM. Hal ini dapat dilihat didalam tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas VIIIF Pada Tahap Pra siklus ( Kondisi Awal) Rentang nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan ,41 % Belum Tuntas ,81 % Belum Tuntas ,74 % Belum Tuntas ,93 % Belum Tuntas ,52 % Belum Tuntas ,52 % Belum Tuntas Jumlah Persentase 100 % Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-Rata ,90 Sumber : Data penelitian Berdasarkan data diatas dapat diperoleh informasi hasil belajar siswa, seluruh siswa kelas VIIIF mengalami ketidaktuntasan belajar 100% dibawah KKM ( 75), Nilai terendah yang didapatkan siswa yaitu 0 dan nilai tertinggi 50. Yang mendapatkan rentang nilai antara 33

2 0 9 ada 2 siswa, yang mendapatkan rentang nilai ada 4 siswa, yang mendapatkan rentng nilai ada 4 siswa, yang mendapatkan rentang nilai ada 7 siswa, yang mendapatkan rentang nilai ada 5 siswa dan yang mendapatkan rentang nilai ada 5 siswa. Nilai rata-rata kelas 28,90 Berikut hasil belajar siswa dalam bentuk diagram batang. Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar PPKn siswa kelas pada VIIIF Pra siklus ( Kondisi Awal) I Jumlah Siswa Sumber : Data peneliti Dari diagram batang diatas bahwa seluruh siswa mendapatkan hasil belajar dibawah KKM ( 75). Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa tidak mencapai ketuntasan belajar. Berikut ketuntasan hasil belajar siswa dalam bentuk diagram lingkaran. 34

3 Gambar 4.2 Diagram lingkaran ketuntasan Hasil Belajar PPKn pada Pra siklus (Kondisi Awal) Ketuntasan Hasil Belajar PPKn pada Pra Siklus 0% 100% Tuntas ( 75)0 Belum Tuntas ( 75) Sumber : Data penelitian Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan seluruh siswa mendapatkan nilai 100% dibawah KKM. 4.2 Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18 Oktober dan 25 Oktober Adapun tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan ini adalah memilih materi yang akan disampaikan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran PPKn berkonsultasi dengan guru kelas. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang segala proses belajar pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran Example non-example pada materi Menjelaskan pengertian norma dan kebiasaan antar daerah. Lembar observasi pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran serta menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran seperti kliping yang digunakan untuk memberi contoh gambar gambar yang sesuai contoh perbuatan / perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan norma agama, kesusilaan, kesopanan dan agama antar daerah. Gambar ada juga yang ditayangkan menggunakan OHP, serta menyiapkan soal evaluasi/tes. 35

4 4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini yang mengajar adalah peneliti sendiri sedangkan yang menjadi obsever adalah guru mata pelajaran PPKn kelas VIIIF. Hal ini dilakukan karena guru bersangkutan menganggap bahwa didalam kegiatan pembelajaran ini peneliti lebih mengerti sistematikanya. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : Pertemuan Pertama Tindakan ini dilakukan pada hari Selasa, 18 Oktober 2016 yang berlangsung pada jam ke 1 3 dengan alokasi waktu 3x40 menit dengan materi Pengertian Norma dan Kebiasaan Antar daerah di Indonesia. a) Kegiatan awal Adapun kegiatan awal yang dilakukan adalah guru mengatur tempat duduk dan mengecek kesiapan belajar siswa, guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing, guru mengabsen kehadiran siswa, setelah itu guru memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran siswa sesuai kompetensi yang akan dicapai. b) Kegiatan Inti Guru menjelaskan sistematika belajar menggunakan model pembelajaran Example non- Example kepada siswa, kemudian guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan materi, guru menempelkan di papan tulis dan ditayangkan melalui OHP, guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang heterogen yang beranggotakan 5 dan 6 siswa setelah itu siswa memilih ketua kelompok. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan gambar contoh norma agama, kesopanan, kesusilaan dan hukum, contoh pelanggaran norma yang ada di lingkungan seperti perbedaan pendapat sering menimbulkan pertikaian dan sikap menghargai dan tidak mengharagai perbedaan agama dan contoh keberagaman kebiasaan antar daerah Jawa,Sumatera dan Toraja agar siswa lebih antusias dalam pelajaran kemudian guru membagikan lembar kertas yang berisi gambar-gambar mengenai norma dan kebiasaan antar daerah dan mengarahkan siswa menganalisis gambar norma agama, kesusilaan, hukum dan kesopanan dalam bentuk gambar yang menunjukkan perilaku/perbuatan yang sesuai dan tidak sesuai dengan norma antar daerah secara berkelompok, siswa saling memberi komentar pada 36

5 analisis gambar kelompok lain, setelah itu guru dan siswa mengoreksi hasil analisis gambar tersebut dan menyimpulkan materi pelajaran. c) Kegiatan penutup Selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya dan menginformasikan kepada siswa akan ada tes evaluasi siklus 1 agar siswa bersungguh-sungguh mengerjakannya dan memberi penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi sebagai motivasi untuk kelompok lain. Kemudian guru memberi penguatan dan menutup dengan doa bersama dan salam Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 25 oktober 2016 yang berlangsung pada jam pelajaran 1 3 dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan model pembelajaran Example- Non Example pada materi Macam-macam norma kebiasaan Antar daerah. a) Kegiatan Awal Adapun kegiatan awal yang dilakukan pada pertemuan kedua yaitu guru mengatur tempat duduk siswa dan mengecek kesiapan siswa, guru mengucap salam, berdoa menurut kepercayaanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. b) Kegiatan Inti Guru menjelaskan model pembelajaran Example non Example selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai, guru dan siswa mengevaluasi materi pelajaran kemarin, guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 5 6 anggota, guru menyiapkan gambar-gambar yang ditayangkan di OHP dengan contoh macam macam lingkungan masyarakat yang sesuai dan tidak sesuai norma agama, kesopanan, kesusilaan dan hukum, dan beberapa contoh lingkungan masyarakat dengan kebiasaan antar daerah di Toraja, Sumatera dan Jawa, perbedaan adat istiadat,bahasa dan makanannya. Kemudian guru memberikan penjelasan lanjutan materi Pengertian norma dan kebiasaan antar daerah, siswa saling berdiskusi contoh macam- macam perbuatan / perilaku manusia di masyarakat yang tidak sesuai dan sesuai dengan norma dan membandingkan kebiasaan antar daerah di Sumatera, Jawa dan Toraja, perbedaan kehidupan masyarakat pada upacara adat Jawa yang berbeda dengan Toraja dan Sumatera sesuai gambar yang ditayangkan di OHP. Guru kemudian memberi kesempatan pada siswa untuk memberi komentar hasil analisis 37

6 kelompok lain setelah itu guru dan siswa bersama-sama mengoreksi dan menganalisis gambar contoh perbuatan/prilaku yang sesuai norma tersebut dan membandingkan kebiasaan antar daerah. Kegiatan pembelajaran PPKn pertemuan kedua siklus 1 ini sudah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya sama seperti pada pertemuan pertama. Guru memberikan motivasi lalu melanjutkan dengan tes evaluasi siklus 1 sesuai dengan materi pada pertemuan pertama. Guru memberikan 25 soal pilihan ganda dan siswa diberi waktu mengerjakan 60 menit. Setelah soal tes evaluasi siklus 1 selesai dikerjakan siswa. Selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. c) Kegiatan penutup Kemudian guru memberi penguatan dan motivasi kepada siswa dan mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam. 4.3 Observasi Siklus I Pertemuan Pertama dan Pertemuan kedua Pada tahap observasi peneliti sebagai guru, dan guru PPKn kelas VIIIF sebagai observer. Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, hal-hal yang diobservasi pada tahap ini antara lain adalah cara guru menyajikan materi, apakah pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pada perencanaan. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur dan siap pakai, sehingga obsever tinggal mengisi kolom sesuai dengan petunjuk pada lembar observasi yang sudah disediakan peneliti dengan keadaan lapangan, lembar observasi tersebut ada lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Pada pertemuan pertama dalam pembelajaran PPKn pada materi menjelaskan Pengertian norma dan Kebiasaan Antar daerah, Observer mengamati guru diawal kegiatan memberi salam dan menjelaskan model pembelajaran example non-example. Guru sudah melaksanakan tahap-tahap sesuai perencanaan, guru sudah menyiapkan gambar-gambar yang ditayangkan pada OHP sesuai dengan materi, namun guru masih kurang menguasai kelas dan penjelasan model pembelajaran kurang dimengerti siswa sehingga siswa masih terlihat malumalu dan tidak terbiasa dalam menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas karena peneliti yang menjadi guru kurang menguasai kelas dengan baik dan siswa masih belum mengerti model pembelajaran Example non-example. Setelah dilakukan evaluasi oleh guru mata pelajaran PPKn sebagai observer, peneliti sebagai guru diharapkan lebih percaya diri, mengajarnya harus dengan suara yang lebih keras dan menguasai kelas 38

7 dengan baik. Pada pertemuan kedua, Pada pertemuan kedua terjadi peningkatan antusias belajar siswa dalam pelajaran PPKn tentang macam-macam norma dan kebiasaan antar daerah. Siswa lebih antusias dan aktif mengikuti pelajaran PPKn dengan memberi pertanyaan dan sanggahan kepada kelompok lain dan menganalisis gambar yang ditayangkan pada OHP. Peneliti memperbaiki kekurangannya pada pertemuan pertama dengan cara lebih percaya diri dan mempersiapkan materi yang mudah dimengerti siswa dengan gambar-gambar dan video yang menarik perhatian siswa sehingga pada pertemuan kedua siswa menjadi aktif dalam belajar, peneliti juga belajar menguasai kelas dengan cara aktif bertanya jawab dengan siswa. Observer mengamati peneliti sudah lebih percaya diri dari pertemuan sebelumnya dan dapat menguasai kelas dengan baik. 4.4 Hasil Tindakan Hasil tindakan dilihat dari nilai evaluasi siswa pada siklus 1. Hasil belajar PPKn siswa kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga pada pertemuan pertama dan kedua dengan materi pelajaran Pengertian Norma dan Kebiasaan Antar daerah, dapat dilihat dalam table 4.2 berikut : Tabel 4.2 Hasil Belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada Siklus 1 Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangam ,70 % Belum Tuntas ,11 % Belum Tuntas ,26 % Tuntas ,93 % Tuntas JumlahPersentase 100 % Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata ,03 Sumber : Data penelitian Berdasarkan tabel 4.2 hasil belajar PPKn pada siklus 1 23 siswa yang tuntas atau mencapai KKM ( 75) dan 4 siswa yang belum tuntas, nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah 56. Yang mendapatkan retang nilai ada 1 siswa, yang mendapatkan rentang nilai ada 3 siswa, yang mendapatkan rentang nilai ada 16 siswa dan yang mendapatkan rentang nilai ada 7 siswa, Ketuntasan hasil belajar ini meningkat dibandingkan pada pra siklus sebelum diberikan tindakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran 39

8 Example Non Example. Berikut gambar diagram batang 4,3 nilai ketuntasan hasil belajar PPKn pada siklus 1 Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada Siklus Jumlah Siswa Sumber : Data peneliti Berdasarkan diagram batang di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes siklus 1 nilai di rentang ada 1 siswa, rentang nilai terdapat 3 siswa, rentang nilai terdapat 16 siswa dan rentang nilai terdapat 7 siswa. Berikut diagram lingkaran dalam bentuk ketuntasan persentase hasil belajar PPKn pada siklus 1. Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Hasil Belajar siswa VIIIF pada Siklus 1 Ketuntasan Hasil Belajar PPKn pada Siklus 1 Tuntas 75 Belum Tuntas 75 14,81% 85,19% Sumber : Data peneliti Berdasarkan diagram lingkaran diatas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan tindakan dengan model pembelajaran Example non Example pada mata pelajaran PPKn siswa kelas 40

9 VIIIF hasil belajar PPKn mengalami peningkatan dari 27 siswa terdapat 85,19 % yang tuntas dan 14,81 % yang belum tuntas. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus seluruh siswa mendapatkan nilai 100% di bawah KKM ( 75) pada siklus 1 menjadi 85,19 % mendapatkan nilai diatas KKM ( 75) dan 14,81 % yang belum tuntas. 4.5 Hasil Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan refleksi didasarkan formasi dari hasil pengamatan dan evaluasi. Motivasi belajar siswa masih kurang dan siswa sangat pasif mengikuti pelajaran, sehingga masih banyak siswa yang berbicara dengan temannya, siswa kurang berani bertanya, mengemukakan pendapat menanggapi maupun menyanggah, Siswa kekurangan referensi ( buku yang sesuai materi), sehingga dalam pembahasan materi siswa kurang berkembang terutama dalam pembahasan kelompok. Hasil belajar siswa memang meningkat mencapai ketuntasan menjadi 23 siswa ( 85,19% ), sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 siswa ( 14,81 % ) namun belum mencapai indikator keberhasilan peneliti sebesar 90 %. Pada siklus I masih banyak kekurangan pada guru dan siswa guru kurang menguasai kelas sehingga siswa sangat pasif mengikuti pelajaran PPKn. Oleh karena itu perlu dilakukan siklus II agar lebih baik. Berdasarkan hasil refleksi yang masih ditemukan kekurangan kekurangan tersebut, maka akan dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di siklus kedua. Perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus 2 yang harus dilakukan guru mencakup guru lebih mendorong siswa untuk berani bertanya, menanggapi maupun menyanggah pendapat temannya, guru harus lebih banyak menganjurkan kepada siswa untuk lebih banyak membaca buku, guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias dan guru memberi penghargaan bagi siswa yang berani mengemukakan pendapat. 4.6 Pelaksanaan Siklus 2 Pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama 3 jam pelajaran (3x40menit) yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 1 November 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa,tanggal 8 November 2016 dengan rincian sebagai berikut : 41

10 4.7 Perencanaan Tindakan perencanaan pada siklus 2 yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran PPKn berkonsultasi dengan guru PPKn. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan pertama dengan materi Menjelaskan arti penting norma dan kebiasaan antar daerah dan pertemuan kedua Menunjukan sikap toleransi antar daerah, lembar observasi/pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran serta menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran seperti kertas folio yang digunakan untuk menganalisis gambar dan menyiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi, serta menyiapkan soal evaluasi/tes Pelaksanaan Tindakan Dalam kegiatan awal pembelajaran ini seperti pada siklus 1 yang mengajar adalah peneliti sedangkan obsever yaitu guru PPKn kelas VIIIF. Penjelasan pada tiap pertemuan sebagai berikut : Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 01 November 2016 yang berlangsung pada jam pelajaran ke 1 3 dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran ( 3 x 40 menit ), dengan menggunakan model pembelajaran Example Non-Example dan materi pelajaran Menjelaskan arti penting norma dan kebiasaan antar daerah. a) Kegiatan awal Adapun kegiatan awal yang dilakukan adalah guru mengucap salam, berdoa menurut kepercaannya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat yang akan digunakan saat pembelajaran dan mengatur kursi siswa. b) Kegiatan Inti Guru memberikan motivasi agar siswa termotivasi dan aktif dalam pembelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru menjelaskan materi Arti Penting Keberagaman Norma dan Kebiasaan Antar daerah di Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Example non-example, dimulai dengan guru mengelompokan siswa dengan beranggotakan 5-6 orang dan memilih ketua kelompok. Guru 42

11 kemudian menjelaskan materi yang ditayangkan oleh OHP dengan menggunakan gambar contoh lingkungan masyarakat yang menerapkan pentingnya norma dan kebiasaan antar daerah dilingkungan masyarakat seperti tata krama, kebiasaan dan cara berpakaian yang baik. Selanjutnya guru membagikan lembar kertas yang berisikan keberagaman norma agama,kesopanan,kesusilaan dan agama selanjutnya mengarahkan siswa menganalisis gambar contoh tindakan yang sesuai dan tidak sesuai dengan norma agama,kesusilaan,kesopanan dan hukum secara berkelompok, siswa saling memberi komentar pada analisis gambar gambar yang sesuai tidak sesuai pada norma hukum,agama, kesopanan dan kesusilaan kelompok lain. Setelah itu guru dan siswa mengoreksi hasil analisis gambar tersebut dan menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari, guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya dan menginformasikan kepada siswa akan ada tes evaluasi siklus 2 agar siswa bersungguhsungguh mengerjakannya. c) Kegiatan penutup Setelah itu guru kembali memberi motivasi dan penguatan kepada siswa dengan memberi penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi, kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa bersama Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada Selasa 08 November 2016 yang berlangsung pada jam pelajaran ke 1-3 dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. a) Kegiatan awal Adapun kegiatan awal yang dilakukan adalah guru mengucap salam, berdoa menurut kepercayaanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. b) Kegiatan Inti Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai serta guru dan siswa mengevaluasi materi pelajaran kemarin. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 5 6 anggota, guru menyiapkan gambar contoh sikap toleransi yang sesuai norma dan tidak sesuai norma dan ditayangkan di OHP gambar yang ditapilkan guru adalah contoh tolerasi umat beragama yang sesuai dan tidak sesuai norma di Indonesia dan beberapa contoh sikap masyarakat di lingkungan yang berbeda beda suku,agama dan etnis dengan 43

12 menanamkan sikap tolerans dan intoleransi. Kemudian guru memberikan penjelasan lanjutan materi Menghargai Norma dan Kebiasaan Antardaerah di Indonesia. siswa saling berdiskusi antar kelompok mengenai sikap menghargai norma pada masyarakat yang berbeda agama,etnis dan suku dan guru memberi kesempatan pada siswa untuk memberi komentar hasil analisis kelompok lain setelah itu guru dan siswa bersama-sama mengoreksi dan menganalisis gambar tersebut. Selanjutnya dilakukan tes/evaluasi siklus 2 sesuai dengan materi pada pertemuan pertama dan kedua. Guru memberikan 25 soal pilihan ganda yang diberi waktu mengerjakan 60 menit. c) Kegiatan penutup Kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa bersama Hasil Observasi Siklus II pada pertemuan I dan II Dari hasil observasi setelah dilakukan beberapa perbaikan pembelajaran dengan mengacu hasil refleksi siklus 1, terjadi peningkatan yang signifikan pada keaktifan belajar siswa. Siswa aktif pada tahap sanggahan maupun komentar pada kelompok lain. Pada pertemuan pertama dengan materi Arti penting norma dan kebiasaan antar daerah peneliti yang menjadi guru telah menguasai kelas dengan baik dan lebih percaya diri, dan siswa juga sudah mengerti pelaksananaan model pembelajaran Example non-example. Dalam pembelajaran siswa lebih percaya diri dan lebih baik dalam presentasi hasil diskusi kelompoknya. Pada pertemuan dua terjadi peningkatan motivasi siswa dimana setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan konsep dan memberikan soal evaluasi kepada siswa. 4.9 Hasil Tindakan Hasil tindakan dilihat dari nilai tes evaluasi siswa pada siklus 2. Hasil belajar PPKn siswa kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga, pada pertemuan pertama dan kedua dengan materi Menjelaskan arti penting norma dan kebiasaan antar daerah 44

13 Tabel 4.3 Hasil Belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada siklus 2 Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan Belum Tuntas ,93% Tuntas ,07% Tuntas Jumlah Persentase 100 % Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Sumber : Data peneliti ,29 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dikatakan bahwa hasil belajar PPKn sudah meningkat, tingkat ketuntasan siswa pada siklus ini cukup signifikan yaitu 100% diatas nilai KKM ( >75). Yang mendapatkan rentang nilai ada 7 siswa dan yang mendapatkan rentang nilai ada 20 siswa. Berikut gambar diagram batang 4,5 nilai ketuntasan hasil belajar PPKn pada siklus 2. Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada Siklus Jumlah Siswa Sumber : Data peneliti Berdasarkan diagram diatas terdapat 7 siswa yang mendapatkan rentang nilai dan 20 siswa mendapatkan rentang nilai 86 96, dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 45

14 dibawah KKM ( 75). Jadi dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siklus 1 ke siklus 2 hasil belajar semua siswa kelas VIIIF hasil belajarnya tuntas. Berikut diagram lingkaran yang menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar PPKn siklus 2. Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siklus 2 Ketuntasan Hasil Belajar PPKn Siklus 2 Tuntas 75 Belum Tuntas 75 0% 100% Sumber : Data peneliti Berdasarkan diagram lingkaran di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa mencapai minimal 100% (27 siswa). Hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Example non-example dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga Hasil Refleksi Pada pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan 2x pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 40 menit menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus 1. Siswa kelas VIIIF sudah bersemangat dan aktif dalam pembelajaran. sudah banyak siswa yang berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat temannya. Ada kerjasama sesama kelompok maupun antar kelompok. Hasil belajar siswa juga meningkat dibanding dengan siklus 1 setelah diberikan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Example non- Example. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Example non-example pada siklus 2 berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn karena semua siswa kelas VIIIF mencapai nilai KKM ( 75). 46

15 4.11 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar PPKn pada Pra siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Ketuntasan hasil belajar PPKn siswa kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga mulai dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat dari tabel berikut No Ketuntasan Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Jumlah Jumlah Persentase Persentase Persentase Siswa Siswa Siswa 1. Tidak Tuntas( 75) 27 0% 4 14,81 % 0 0% 2. Tuntas ( 75) 0 100% % % Jumlah Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai rata-rata 28,90 81,03 84,29 Sumber : Data Peneliti Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal ( pra siklus ) terdapat seluruh siswa mendapatkan nilai dibawah KKM ( 75) dengan rata-rata nilai 28,90. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran Example non-example, hasil belajar pada siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 23 siswa atau 85,19% yang sudah tuntas sedangkan yang belum tuntas 4 siswa atau 14,81% dengan nilai rata rata 81,03. Pada siklus 2 peningkatan hasil belajar siswa lebih signifikan, seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM ( 75) dengan nilai rata-rata 84,29. Berdasarkan gambar diagram batang di bawah ini dapat dilihat ketuntasan hasil belajar PPKn mulai Pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yang mengalami peningkatan. 47

16 Gambar 4.7 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar PPKn siswa kelas VIIIF pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas ( 75) Tidak Tuntas ( 75) Sumber : Data peneliti Berdasarkan diagram batang di atas dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal ( pra siklus ) terdapat seluruh siswa atau 100 % tidak tuntas di bawah nilai KKM ( 75). Hasil belajar pada siklus 1 mengalami peningkatan terdapat 23 siswa ( 85.19% ) yang mendapat nilai tuntas diatas KKM 75 sedangkan yang tidak tuntas ada 4 siswa ( 14,81% ). Selanjutnya pada siklus 2 mengalami peningkatan dengan seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM ( 75) atau 100% telah tuntas Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi data awal siswa sebelum dilakukan tindakan pada siswa kelas VIIIF SMP Negeri 7 Salatiga ditemukan hasil belajar PPKn siswa masih rendah. Dalam proses pembelajaran siswa pasif dan yang aktif hanya guru karena masih menggunakan model pembelajaran Konvensional yang hanya berpusat pada guru. Berdasarkan hasil tes seluruh siswa mendapatkan nilai dibawah KKM ( 75). Nilai rata - rata yang dicapai adalah 28,90. Setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Example non- Example dalam 2 siklus hasil belajar siswa PPKn meningkat, hasil belajar siswa pada siklus 1 terjadi peningkatan yaitu jumlah siswa yang tuntas ( KKM 75) ada 23 siswa ( 85,19 % ) dan hanya 4 siswa yang ( % ) yang tidak tuntas dengan nilai rata rata yang di capai 81,03. Hasil belajar PPKn pada siklus 2 meningkat lagi semua siswa yang berjumlah 27 siswa (100 %) tuntas hasil belajarnya dengan nilai rata rata yang dicapai 84,29. Dengan hasil belajar PPKn tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan 48

17 yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai 90% dari KKM ( 75). Proses pembelajaran siswa yang sesuai pada materi dengan antusias dalam kelompok masing masing dan bekerja sama dengan baik, memberi komentar saran/kritik pada kelompok lain dan memberi kesimpulan dengan tepat. Guru menjelaskan materi dengan gambar gambar yang menarik melalui OHP sehingga pembelajaran menyenangkan dan memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran Example non-example merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan memecahkan permasalahanpermasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penggunaan media gambar dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut untuk kemudian di deskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah gambar, dengan demikian, strategi ini menekankan pada konteks analisis siswa. Strategi Example non-example juga ditujukan untuk mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara yakni pengamatan dan definisi. Menurut Buehl 1996 ( Miftahul Huda, 2014 : ) strategi Example non-example melibatkan siswa untuk: 1) menggunakan sebuah contoh untuk memperluas pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih kompleks; 2) melakukan proses discover (penemuan), yang mendorong mereka membangun konsep secara progresif melalui pengalaman langsung terhadap contoh-contoh yang mereka pelajari; dan 3) mengekplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non-example yang dimungkinkan masih memiliki karakteristik konsep yang telah di paparkan pada bagian example. Menurut Jumanta Hamdayama, (2014: 10) kelebihan model pembelajaran Example Non-Example adalah siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Rahmawati, Farida Nur (2013) dengan judul Penerapan model Example non-example untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas IV SDN Jetis 1 Pace Nganjuk, skripsi program studi S1 PGSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Example non-example dapat meningkatkan hasil belajar siwsa pada mata pelajaran PPKn di SDN Jetis 1 Pace.Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus 59,63 meningkat menjadi 63,13 pada siklus 1 dan siklus II meningkat lagi yaitu menjadi 82,5. 49

18 Selanjutnya penelitian Marlay, Albertina (2011). Dengan judul Penerapan Model Example non-example Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Madyopuro 5 Kota Malang, skripsi, jurusan KSDP Program Studi S-I PGSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Madyopuro 5 Kota Malang mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran Example non-example. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar pada pra siklus sebesar 62,66 siklus 1 meningkat sebebsar sebesar 72,82 dan siklus 2 sebesar 81,73. Nilai rata rata berdasarkan hasil penelitian ini dan hasil penelitian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Example non Example dalam pembelajaran PPKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 50

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pra siklus cenderung merupakan kegiatan pembentukan jaringan kolaborasi antara peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON 40 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III A SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

Jumlah 21

Jumlah 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1 Gambaran SMK T & I Kristen Salatiga Penelitian ini dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga, provinsi Jawa Tengah.SMK T&I Kristen Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalharjo 02 Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Negeri Tegalharjo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Prasiklus Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbantuan Video Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal siswa kelas IV SDN Bakaran Kulon 01 semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 adalah siswa yang kurang

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci