PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

PENERAPAN FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK SELEKSI KANDIDAT PENERIMA BANTUAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI KASUS : DESA BANTARWUNI)

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ANALISIS KELAYAKAN PEMOHON PINJAMAN MODAL SYARIAH MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SAW DAN TOPSIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia

Arif Junaidi, M. Isa Irawan, Imam Mukhlash. Program Program Pascasarjana Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ABSTRAK

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP MENGAJAR DOSEN BERBASIS KASUS MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYESIAN

34 SEBATIK STMIK WICIDA

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

ALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

Matematika Eigenface Menggunakan Metrik Euclidean

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

Transkripsi:

Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza Rahmana Hatta 1), Norwanda Wdya Pratama 2), Dyna Marsa Kharna 3), Septya Maharan 4) 1),2),3),4) Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknolog Informas, Unverstas Mulawarman Emal : helza_rahmana@yahoo.com Abstrak. Lahan tanaman kelapa sawt yang bak membutuhkan tanah subur yang dpengaruh beberapa krtera yakn curah huan, topograf, lereng, tekstur, dan kedalaman ar. Oleh karena tu, dbutuhkan suatu sstem yang dapat membantu dalam memlh lahan tanaman kelapa sawt. Sstem Pendukung Keputusan (SPK) memlk dbangun dar tga komponen Model Base, Software system dan user Interface. Peneltan n bertuuan untuk membangun sstem pendukung keputusan pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt menggunakan metode SAW (Smple Addtve Weghtng), yang dapat memberkan rekomendas lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt. Hasl dar peneltan n berupa sebuah sstem pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt dengan menggunakan metode SAW yang ddukung dengan aplkas webste. Untuk memberkan kemudahan kepada pengguna dalam memlh lahan yang bak untuk tanaman kelapa sawt. Kata kunc: Pemlhan, Metode SAW, Lahan, Kelapa Sawt. 1. Pendahuluan Penngkatan sumber daya alam d kalmantan tmur untuk tanaman kelapa sawt sangatlah pesat dan untuk pengelolaan lahan tanaman kelapa sawt yang bak dbutuhkan lahan yang mash subur dengan kualtas bak sepert d daerah Tanah Grogot Desa Keluang Paser Jaya, Kabupaten Paser. Lahan yang subur merupakan unsur yang pentng bag tercptanya kualtas kelapa sawt yang bak [1]. Untuk krtera lahan alah data sempel lahan yang akan dambl sepert curah huan, topograf, lereng, kedalaman ar, dan tekstur [2]. Agar mempermudah dan memberkan solus bag pengguna lahan dalam membantu pemlhan lahan terbak dperlukan sebuah sstem pemlhan secara otomats [3]. Dan dalam menemukan hasl tersebut pembuat perlu menggunakan SPK (Sstem Pendukung Keputusan) dan menggunakan Metode SAW (Smple Addtve Weghtng). Berdasarkan latar belakang yang telah dkemukakan maka d rumuskan suatu permasalahan yatu bagamana menerapkan metode SAW dalam pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt. Tuuan yang ngn dcapa dalam mengambl sempel beberapa krtera lahan yang berupa curah huan, topograf, lereng, kedalaman ar, dan tekstur agar dapat dkembangkan dengan menggunakan metode SAW dan mendapat hasl lahan terbak yang bermanfaat untuk tanaman kelapa sawt yang berada d Desa Keluang Paser Jaya Kabupaten Paser. 2. Pembahasan SPK atau Decson Support System (DSS) adalah sebuah sstem yang mampu memberkan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunkas untuk masalah dangan konds sem terstruktur [4]. Salah satu metodenya adalah metode SAW. Metode SAW serng uga dkenal stlah metode penumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencar penumlahan terbobot dar ratng knera pada setap alternatf pada semua atrbut [5][6]. Metode SAW membutuhkan proses normalsas matrks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dperbandngkan dengan semua ratng alternatf yang ada. Berkut adalah persamaan persamaanyang ada dalam metode SAW: x Jka adalah atrbut beneft Max x r (1) Mn x Jka adalah atrbut (cos t) x A14.1

Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 Keterangan : r = ratng knera ternormalsas dar alternatve Max x A pada atrbut C. = Nla maks ka yang dcar adalah atrbut keuntungan atau nla tertngg. Mn x = Nla mn ka yang dcar adalah atrbut atau nla terendah. Nla preferens untuk setap alternatf ( V ) dberkan sebaga: V n 1 w r (2) Nla V yang lebh besar mengndkaskan bahwa alternatf A = Alternatf C = Krtera w = Bobot Preferens V = Nla preferens untuk setap alternatf x = Nla alternatf dar setap krtera A lebh terplh. 2.1. Perancangan Sstem Data krtera dan nla bobot dapat dlhat pada Tabel 1, pengertan tap crtera dapat dlhat sebaga berkut: 1. Curah huan merupakan ketnggan ar huan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tdak menguap, tdak meresap, dan tdak mengalr. 2. Topograf adalah stud tentang bentuk permukaan bum dan obek lan sepert planet, satelt alam (bulan dan sebagnya) dan asterod. Dalam topograf berpengaruh pada bentuk permukaan tanah yang ada. 3. Lereng adalah bagan yang mrng atau ss yang landa pada sebuah gunung, bukt, pegunungan, atau perbuktan. 4. Kedalaman ar adalah kelembapan kadar ar dalam tanah. Kedalaman ar dapat mempengaruh tanah dan lahan tu sendr dalam artan apabla konds ar pada tanah kurang memenuh standar maka akan mengakbatkan permukaan tanah akan retak dan kerng. 5. Tekstur tanah adalah perbandngan relatve fraks pasr, debu, dan tanah lat yang menyusun masa tanah. Pada tekstur tanah memlk kepadatan tertentu dalam lapsan tanah dan memlk tngkatan yang berbeda beda. Tabel 1. Tabel Krtera dan nla bobot (Sumber: Data Lahan pada Dnas Pertanan Dan Perkebunan Kabupaten Paser ) No Krtera Bak Sedang Kurang bak Tdak bak 1 Curah huan(mm) 2001-2500 1801-2000 1601-1800 <1600 2 Topograf Datar berombak Bergelombang Berbukt Curam 3 Lereng (%) 0-15 16-24 25-36 >36 4 Kedalaman ar (cm) >80 61-80 51-60 40-50 5 Tekstur Lepung lepung Lat Lat berpasr Pasr Lepung Lat Pasr 6 Nla Bobot 8 10 6 7 3 5 0 2 2.2. Hasl Dan Pembahasan Berdasarkan hasl analss dan perancangan sstem yang telah dlakukan, maka dlakukan mplementas sstem pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt pada Desa Keluang Paser Jaya Kabupaten Paser dengan metode SAW ke dalam bentuk program. Dalam sstem n, user dapat mengs nla bobot untuk krtera yang telah ada sepert pada Gambar 1. A14.2

Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 Gambar 1. Pengsan Data Krtera Lahan Gambar 2. Tabel Ratng Kecocokan Gambar 2 merupakan tabel ratng kecocokan lahan 1 sampa lahan 8 yang merupakan hasl dar data yang telah drangekan sstem sebelumnya pada setap tabel perhtungan metode SAW terhadap nla bobot yang telah dmasukkan oleh user. Setelah tu, nla ratng kecocokan tersebut akan d normalsaskan sepert pada gambar 3. Normalsas matrk merupakan perhtungan metode SAW yang datanya dambl dar tabel ratng kecocokan yang telah drange kedalam curah huan, topograf, lereng, kedalaman ar, dan tekstur. Tabel Normalsas Matrk (R), dapat dlhat pada Gambar 3. Bobot preferens w: 7,6,5,6,5 ddapat dar nla krtera yang dmasukkan user (w) sebelumnya. Halaman hasl matrk R * bobot (w) dapat dlhat pada Gambar 4. Setelah proses R*w maka akan dlanutkan dengan perhtungan dengan menggunakan rumus 2 untuk menentukan rankng pada setap lahan atau alternatve yang ada, dapat dlhat pada Gambar 5. A14.3

Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 Gambar 3. Tabel Normalsas Matrk Gambar 4. Hasl Matrk R * Bobot Gambar 5. Proses Perangkngan Dalam perhtungan sstem proses perangkngan, V1 adalah alternatf1 untuk lahan1 dtahap n sstem menumlahkan lahan1 yatu V1= 4.97+4.98+3.75+4.26+4.4 = 22.36 dan mendapatkan hasl 22.36 begtu uga dengan alternatf V2, V3, V4, V5, V6, V7, dan V8. Setelah sstem menumlahkan semua A14.4

Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 alternatve lahan, sstem akan menamplkan hasl rangkng yang tertngg yang telah dhtung oleh sstem mengunakan metode SAW. Selanutnya sstem akan mengurutkan sesua hasl rangkng tertngg yatu pada alternatf lahan V2 dengan nla 23.32 yang menad lahan terbak pertama yang akan dtamplkan pada tabel hasl perengkngan dan halaman hasl krtera sepert pada Gambar 5. 3. Kesmpulan 1. Pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt dengan menggunakan metode SAW dapat memberkan hasl lahan terbak berdasarkan nla yang telah d nput oleh user. 2. Penerapan menggunakan metode SAW dapat memberkan hasl lahan terbak sebaga nla rekomendas dan acuan bag user dengan melhat hasl nla alternatf tertngg yang dtamplkan oleh sstem. 3. Dar hasl penguan yang dlakukan sstem dan yang dlakukan secara manual mendapatkan hasl rangkng alternatf lahan yang termasuk dalam lahan terbak alah lahan 2 dengan nla rangkng 23.32. Daftar Pustaka [1]. Khaswarna, S. 2001. Jurnal Natur Indonesa. Keragaman Bbt Kelapa Sawt Terhadap Pemberan Berbaga Kombnas Pupuk d Pembbtan Utama. Fakultas Pertanan Unverstas Sumatera Utara. [2]. Sholeh, R., Agus, F., Hatta, H. R., and Munawwarah, T., 2014, November. Analytcal herarchy process for land sutablty analyss. In Informaton Technology, Computer and Electrcal Engneerng (ICITACEE), 2014 1 st Internatonal Conference on (pp. 129 132). IEEE. [3]. Murdanto, H., Kharna, D. M., and Hatta, H. R., 2016, September, Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Karyawan Terbak per Trwulan PT. Cahaya Faar Kaltm PLTU Embalut Tanung Batu menggunakan Metode Smple Addtve Weghtng. In Prosdng Semnar Ilmu Komputer dan Teknolog Informas (SAKTI) Vol. 1, No. 1, pp. 24 29. [4]. Efram Turban, Jay E Aronson (2001). Decson Support System. Yogyakarta: penerbt Indonesa And. [5]. Kusrn., 2007. Konsep dan Aplkas Sstem Pendukung Keputusan. And Offset: Yogyakarta. [6]. Turban, E., Aronson, J.E., dan Lang, T. P. 2005. Sstem Pendukung Keputusan dan Sstem Cerdas. Teremahan Dw Prabantn. Yogyakarta: And. A14.5