Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza Rahmana Hatta 1), Norwanda Wdya Pratama 2), Dyna Marsa Kharna 3), Septya Maharan 4) 1),2),3),4) Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknolog Informas, Unverstas Mulawarman Emal : helza_rahmana@yahoo.com Abstrak. Lahan tanaman kelapa sawt yang bak membutuhkan tanah subur yang dpengaruh beberapa krtera yakn curah huan, topograf, lereng, tekstur, dan kedalaman ar. Oleh karena tu, dbutuhkan suatu sstem yang dapat membantu dalam memlh lahan tanaman kelapa sawt. Sstem Pendukung Keputusan (SPK) memlk dbangun dar tga komponen Model Base, Software system dan user Interface. Peneltan n bertuuan untuk membangun sstem pendukung keputusan pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt menggunakan metode SAW (Smple Addtve Weghtng), yang dapat memberkan rekomendas lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt. Hasl dar peneltan n berupa sebuah sstem pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt dengan menggunakan metode SAW yang ddukung dengan aplkas webste. Untuk memberkan kemudahan kepada pengguna dalam memlh lahan yang bak untuk tanaman kelapa sawt. Kata kunc: Pemlhan, Metode SAW, Lahan, Kelapa Sawt. 1. Pendahuluan Penngkatan sumber daya alam d kalmantan tmur untuk tanaman kelapa sawt sangatlah pesat dan untuk pengelolaan lahan tanaman kelapa sawt yang bak dbutuhkan lahan yang mash subur dengan kualtas bak sepert d daerah Tanah Grogot Desa Keluang Paser Jaya, Kabupaten Paser. Lahan yang subur merupakan unsur yang pentng bag tercptanya kualtas kelapa sawt yang bak [1]. Untuk krtera lahan alah data sempel lahan yang akan dambl sepert curah huan, topograf, lereng, kedalaman ar, dan tekstur [2]. Agar mempermudah dan memberkan solus bag pengguna lahan dalam membantu pemlhan lahan terbak dperlukan sebuah sstem pemlhan secara otomats [3]. Dan dalam menemukan hasl tersebut pembuat perlu menggunakan SPK (Sstem Pendukung Keputusan) dan menggunakan Metode SAW (Smple Addtve Weghtng). Berdasarkan latar belakang yang telah dkemukakan maka d rumuskan suatu permasalahan yatu bagamana menerapkan metode SAW dalam pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt. Tuuan yang ngn dcapa dalam mengambl sempel beberapa krtera lahan yang berupa curah huan, topograf, lereng, kedalaman ar, dan tekstur agar dapat dkembangkan dengan menggunakan metode SAW dan mendapat hasl lahan terbak yang bermanfaat untuk tanaman kelapa sawt yang berada d Desa Keluang Paser Jaya Kabupaten Paser. 2. Pembahasan SPK atau Decson Support System (DSS) adalah sebuah sstem yang mampu memberkan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunkas untuk masalah dangan konds sem terstruktur [4]. Salah satu metodenya adalah metode SAW. Metode SAW serng uga dkenal stlah metode penumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencar penumlahan terbobot dar ratng knera pada setap alternatf pada semua atrbut [5][6]. Metode SAW membutuhkan proses normalsas matrks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dperbandngkan dengan semua ratng alternatf yang ada. Berkut adalah persamaan persamaanyang ada dalam metode SAW: x Jka adalah atrbut beneft Max x r (1) Mn x Jka adalah atrbut (cos t) x A14.1
Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 Keterangan : r = ratng knera ternormalsas dar alternatve Max x A pada atrbut C. = Nla maks ka yang dcar adalah atrbut keuntungan atau nla tertngg. Mn x = Nla mn ka yang dcar adalah atrbut atau nla terendah. Nla preferens untuk setap alternatf ( V ) dberkan sebaga: V n 1 w r (2) Nla V yang lebh besar mengndkaskan bahwa alternatf A = Alternatf C = Krtera w = Bobot Preferens V = Nla preferens untuk setap alternatf x = Nla alternatf dar setap krtera A lebh terplh. 2.1. Perancangan Sstem Data krtera dan nla bobot dapat dlhat pada Tabel 1, pengertan tap crtera dapat dlhat sebaga berkut: 1. Curah huan merupakan ketnggan ar huan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tdak menguap, tdak meresap, dan tdak mengalr. 2. Topograf adalah stud tentang bentuk permukaan bum dan obek lan sepert planet, satelt alam (bulan dan sebagnya) dan asterod. Dalam topograf berpengaruh pada bentuk permukaan tanah yang ada. 3. Lereng adalah bagan yang mrng atau ss yang landa pada sebuah gunung, bukt, pegunungan, atau perbuktan. 4. Kedalaman ar adalah kelembapan kadar ar dalam tanah. Kedalaman ar dapat mempengaruh tanah dan lahan tu sendr dalam artan apabla konds ar pada tanah kurang memenuh standar maka akan mengakbatkan permukaan tanah akan retak dan kerng. 5. Tekstur tanah adalah perbandngan relatve fraks pasr, debu, dan tanah lat yang menyusun masa tanah. Pada tekstur tanah memlk kepadatan tertentu dalam lapsan tanah dan memlk tngkatan yang berbeda beda. Tabel 1. Tabel Krtera dan nla bobot (Sumber: Data Lahan pada Dnas Pertanan Dan Perkebunan Kabupaten Paser ) No Krtera Bak Sedang Kurang bak Tdak bak 1 Curah huan(mm) 2001-2500 1801-2000 1601-1800 <1600 2 Topograf Datar berombak Bergelombang Berbukt Curam 3 Lereng (%) 0-15 16-24 25-36 >36 4 Kedalaman ar (cm) >80 61-80 51-60 40-50 5 Tekstur Lepung lepung Lat Lat berpasr Pasr Lepung Lat Pasr 6 Nla Bobot 8 10 6 7 3 5 0 2 2.2. Hasl Dan Pembahasan Berdasarkan hasl analss dan perancangan sstem yang telah dlakukan, maka dlakukan mplementas sstem pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt pada Desa Keluang Paser Jaya Kabupaten Paser dengan metode SAW ke dalam bentuk program. Dalam sstem n, user dapat mengs nla bobot untuk krtera yang telah ada sepert pada Gambar 1. A14.2
Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 Gambar 1. Pengsan Data Krtera Lahan Gambar 2. Tabel Ratng Kecocokan Gambar 2 merupakan tabel ratng kecocokan lahan 1 sampa lahan 8 yang merupakan hasl dar data yang telah drangekan sstem sebelumnya pada setap tabel perhtungan metode SAW terhadap nla bobot yang telah dmasukkan oleh user. Setelah tu, nla ratng kecocokan tersebut akan d normalsaskan sepert pada gambar 3. Normalsas matrk merupakan perhtungan metode SAW yang datanya dambl dar tabel ratng kecocokan yang telah drange kedalam curah huan, topograf, lereng, kedalaman ar, dan tekstur. Tabel Normalsas Matrk (R), dapat dlhat pada Gambar 3. Bobot preferens w: 7,6,5,6,5 ddapat dar nla krtera yang dmasukkan user (w) sebelumnya. Halaman hasl matrk R * bobot (w) dapat dlhat pada Gambar 4. Setelah proses R*w maka akan dlanutkan dengan perhtungan dengan menggunakan rumus 2 untuk menentukan rankng pada setap lahan atau alternatve yang ada, dapat dlhat pada Gambar 5. A14.3
Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 Gambar 3. Tabel Normalsas Matrk Gambar 4. Hasl Matrk R * Bobot Gambar 5. Proses Perangkngan Dalam perhtungan sstem proses perangkngan, V1 adalah alternatf1 untuk lahan1 dtahap n sstem menumlahkan lahan1 yatu V1= 4.97+4.98+3.75+4.26+4.4 = 22.36 dan mendapatkan hasl 22.36 begtu uga dengan alternatf V2, V3, V4, V5, V6, V7, dan V8. Setelah sstem menumlahkan semua A14.4
Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 alternatve lahan, sstem akan menamplkan hasl rangkng yang tertngg yang telah dhtung oleh sstem mengunakan metode SAW. Selanutnya sstem akan mengurutkan sesua hasl rangkng tertngg yatu pada alternatf lahan V2 dengan nla 23.32 yang menad lahan terbak pertama yang akan dtamplkan pada tabel hasl perengkngan dan halaman hasl krtera sepert pada Gambar 5. 3. Kesmpulan 1. Pemlhan lahan terbak untuk tanaman kelapa sawt dengan menggunakan metode SAW dapat memberkan hasl lahan terbak berdasarkan nla yang telah d nput oleh user. 2. Penerapan menggunakan metode SAW dapat memberkan hasl lahan terbak sebaga nla rekomendas dan acuan bag user dengan melhat hasl nla alternatf tertngg yang dtamplkan oleh sstem. 3. Dar hasl penguan yang dlakukan sstem dan yang dlakukan secara manual mendapatkan hasl rangkng alternatf lahan yang termasuk dalam lahan terbak alah lahan 2 dengan nla rangkng 23.32. Daftar Pustaka [1]. Khaswarna, S. 2001. Jurnal Natur Indonesa. Keragaman Bbt Kelapa Sawt Terhadap Pemberan Berbaga Kombnas Pupuk d Pembbtan Utama. Fakultas Pertanan Unverstas Sumatera Utara. [2]. Sholeh, R., Agus, F., Hatta, H. R., and Munawwarah, T., 2014, November. Analytcal herarchy process for land sutablty analyss. In Informaton Technology, Computer and Electrcal Engneerng (ICITACEE), 2014 1 st Internatonal Conference on (pp. 129 132). IEEE. [3]. Murdanto, H., Kharna, D. M., and Hatta, H. R., 2016, September, Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Karyawan Terbak per Trwulan PT. Cahaya Faar Kaltm PLTU Embalut Tanung Batu menggunakan Metode Smple Addtve Weghtng. In Prosdng Semnar Ilmu Komputer dan Teknolog Informas (SAKTI) Vol. 1, No. 1, pp. 24 29. [4]. Efram Turban, Jay E Aronson (2001). Decson Support System. Yogyakarta: penerbt Indonesa And. [5]. Kusrn., 2007. Konsep dan Aplkas Sstem Pendukung Keputusan. And Offset: Yogyakarta. [6]. Turban, E., Aronson, J.E., dan Lang, T. P. 2005. Sstem Pendukung Keputusan dan Sstem Cerdas. Teremahan Dw Prabantn. Yogyakarta: And. A14.5