UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS
|
|
- Budi Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS Davd Ahmad Effendy 1), Rony Her Irawan 2) 1) Sekolah Tngg Agama Islam Kedr (STAIN Kedr) 2) Unverstas Nusantara PGRI Kedr JL Sunan Ampel, No 7 Ngronggo, Kedr, Jawa Tmur64127 JL Kya Haj Achmad Dahlan, No 76, Indonesa64112 Emal : bangdavd07@gmalcom 1), Ronyag1305ku@gmalcom 2) Abstrak Keputusan menter perhubungan No2 Tahun 2005, tentang zn penggunaan frekuens MHz dan Permen No27 Tahun 2009 Izn Kelas BWA 58 GHz, memberkan kesempatan bag penyeda jasa jarngan nternet (ISP) wreless untuk memberkan pelayanan d daerah perbuktan dan ddaerah yang belum terjangkau nternetwreless saat n menjad plhan utama mengatas hal tersebut, sampa saat n mash banyak daerah-daerah yang belum terjangkau nternet, dan n merupakan kesempatan besar bag penyeda jasa layanan nternet untuk memberkan layanan berkualtasinfrastruktur jarngan nternet wreless terdr dar pemancar dan penerma, memancarkan snyal elektromagnetk dan dterma oleh wreless klen Pengelola jasa layanan nternet wrelessakan terbantu dengan sstem yang dapat mendukung mengambl keputusan Metode yang dgunakan adalah Weghted Product (WP), Smple Addtve Weghtng Method (SAW) dan TOPSIS (Technque For Order Preference By Smlary To Ideal Soluton) dalam menyelesaakan masalah menentukan lokas terbak untuk repeater Dalam proses peneltan n hasl proses ke-3 metode akan dlakukan proses uj senstvtas untuk mencar metode yang palng tepat terhadap masalah nhasl analsa dar dua metode setelah melalu proses uj senstvtas,dtemukan bahwa metode SAW adalah yang palng tepat dalam menyelesaakan kasus npeneltan n bertujuan untuk membantu pengamblan keputusan berdasarkan nla alternatf terbak Kata kunc:madm, WP, SAW, TOPSIS, Uj Senstvtas, Alternatf 1 Pendahuluan Saat n mobltas transms komunkas cukup tngg Salah satu sstem komunkas yang merupakan andalan bag terselenggaranya ntegras sstem telekomunkas secara global adalah sstem komunkas wreless (wreless) [1] Jarngan wrelessadalah jarngan yang palng fleksbel, daerah yang tdak terjangkau oleh kabel dapat berkomunkas dengan wreless, jarngan wrelessdapat berkomunkas dengan obyek bergerak, contohnya : rado, telpon seluler, nternet gadgetdengan mudah[2] Keputusan Menter Perhubungan No2 Tahun 2005, tentang zn Penggunaan Frekuens GHz[3], dan Permen No27 Tahun 2009 Izn Kelas BWA 58 GHz[4], telah memberkan kesempatan bag para penyeda jasa jarngan nternet (ISP) dalam memberkan pelayanan d daerah perbuktan dan d daerah yang belum terjangkau nternetkeputusan n telah membuka kesempatan bag penyeda jasa layanan nternet (ISP) menngkatkan bsnsnya Dalam membangun jarngan wreless dbutuhkan perangkat pemancar dan penerma wreless, serta repeateruntuk memperluas jangkauan jarnganrepeater adalah node yang dkonfguras untuk merelay/memperluas trafk yang tdak dperuntukkan untuknode tu sendr[5]membangun repeater yang bak perlu drencanakan dan dhtung dengan tepat dalam menentukan lokas repeater Kejadanfatal terjad akbat kesalahan dalam sebuah keputusan yang kurang tepatdan hal n dapat berakbat buruk serta berdampak negatf[5] Kejadan yang serng terjad adalah penyeda jasa jarngan nternet mendrkan repeater dlokas yang tdak tepat dapat mengntervens atau terntervens oleh snyal lan[6]kemungknan-kemungknan buruk sebenarnya dapat dmnmalsr dengan membuat sebuah analsa yang tepat,menggunakan sebuah metode yang mampu menganalsa dan mendukung keputusan[5] Sstem pendudukung keputusan (SPK) atau dkenal dengan Decson Support System (DSS) pada tahun 1970-an sebaga penggant stlah Management Informaton System(MIS) Tetap pada dasarnya SPK drancang sedemkan rupa sehngga bersfat nteraktf dengan pemakanya, maksud dan tujuan dar adanya SPK yatu mendukung mengambl keputusan yang merupakan hasl pengolahan nformas-nformas yang dperoleh dar model sstem pengambl keputusan dan menyelesakan masalah terstruktur, sem-terstruktur dan tdak terstruktur[6] Pada peneltan sebelumnya oleh Henry Wbowo S, mengatakan dengan adanya proses uj senstvtas d sstemnya, maka akan memudahkan pengguna dalam memlh metode yang terbak dan dengan adanya proses uj senstvtas akan memberkan sebuah solus yang 22-85
2 tepat untuk menyelesaakn kasus MADM dengan menggunakan metode yang sesua[7] Pada peneltan n mengusulkan sebuah pendekatan sstem pendukung keputusan dalam memlh lokas terbak pembangunan repeater, menggunakan sstem MADM dengan metode WP, SAW dan TOPSIS dlanjutkan dengan hasl dar 3 metode tersebut dlakukan proses uj senstvtas terhadap kasus n 2 Pembahasan 21 Metode Weghted Product (WP) Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan Proses tersebut sama halnya dengan normalsas Metode WP n lebh efsen karena waktu yang dbutuhkan dalam perhtungan lebh sngkat[8] (1) Dengan 1,2,m; dmana 1 adalah pangkat bernla postf untuk keuntungan dan bernla negatf untuk atrbut baya (2) Preferens relatf dar setap alternatf, dberkan sebaga : ( 1,2, (3) ) Untuk krteranya terbag dalam dua kategor yatu bernla postf termasuk dalam krtera keuntungan (beneft) dan yang bernla negatf termasuk dalam krtera baya (cost) 22 Smple Addtve Weghtng Method (SAW) Metode SAW serng juga dkenal stlah metode penjumlahan terbobot Konsep dasar metode SAW adalah mencar penjumlahan terbobot dar ratng knerja pada setap alternatf dar semua atrbut Metode SAW membutuhkan proses normalsas matrks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dperbandngkan dengan semua ratng alternatf yang ada[8] ( ) ( ) dmana : adalah nla ratng knerja ternormalsas adalah nla atrbut yang dmlk dar setap krtera adalah nla terbesar dar setap krtera adalah nla terkecl dar setap krtera beneftadalah jka nla terbesar adalah terbak cost adalah jka nla terkecl adalah terbak 4) dmana adalah nla ratng knerja ternormalsas dar alternatf A pada atrbut Cj; 1,2,m dan j1,2,n Nla preferens untuk setap alternatf ( ) dberkan: Nla alternatf (5) yang lebh besar mengndkaskan bahwa lebh terplh[11] 23 Technque For Order Preference By Smlarty To Ideal Soluton (TOPSIS) TOPSIS adala salah satu metode yang bsa membantu proses pengamblan keputusan yang optmal untuk menyelesakan masalah keputusan secara prakts Hal n dsebabkan karena konsepnya sederhana dan mudah dpaham, komputasnya efsen dan memlk kemampuan untuk mengatur knerja relatf dar alternatf-alternatf keputusan dalam bentuk matemats sederhana[8] Secara umum, prosedur TOPSIS mengkut langkahlangkah sebaga berkut : Menentukan matrks keputusan yang ternormalsas Menghtung matrks keputusan ternormalsas yang terbobot Menghtung matrks solus deal postf dan matrks solus deal negatf Menghtung jarak antara nla setap alternatf dengan matrks solus dela postf dan matrks solus deal negatf Menghtung nla preferens untuk setap alternatf TOPSIS membutuhkan ratng knerja setap alternatf pada setap krtera yang ternormalsas, yatu : (5) Solus deal postf dan solus deal negatf dapat dtentukan berdasarkan ratng bobot ternormalsas ( ) sebaga : (6) (,,, ); (7) (,,, ); (8) Dengan max ; mn ; max ; mn ; Jarak antar alternatf drumuskan sebaga : (9) (10) dengan solus deal postf ( ) ; (11) ( ) ; (12) 22-86
3 Nla yang lebh besar menunjukkan bahwa alternatf lebh dplh 24 Krtera Penyeda jasa layanan jarngan nternet melakukan analss dalam menentukan lokas terbak sebaga letak pendran antena repeater dengan krtera : Jarak dengan pemancar Jarak dengan pemancar merupakan dstance antara antena pemancar dengan calon lokas Dalam hal n skala dtentukan dengan: Tabel 1 Skala jarak dengan pemancar Jarak / Dstance 1-2km 7 2-5km km km km km km 1 Tngkat halangan(tertutup gunung / pepohonan)tngkat halangan dkelompokkan dengan tngkat : Tabel2 Tngkat halangan Tngkat halangan Sangat besar 1 Besar 2 Sedang 3 Tanpa halangan 4 Kepadatan permukman penduduk Kepadatan penduduk dtentukan dengan data sebaga berkut : Tabel3 Tngkat kepadatan permukman penduduk Tngkat Kepadatan Permukman Penduduk Sangat padat 4 Padat 3 Sep 2 Sangat sep 1 Perjnan pendran repeater Perjnan dtentukan dengan data sebaga berkut: Tabel4 Proses perjnan Proses Perjnan Mudah 4 Sedang 3 Sult 2 Sangat sult 1 Kebutuhan nternet Kebutuhan nternet dalam hal n merupakan yang palng pentng dalam krtera d sn, dtentukan dengan data sebaga berkut: Tabel5Kebutuhan akses nternet Kebutuhan Sangat rendah 1 Rendah 2 Tngg 3 Sangat tngg 4 Gangguan snyal dan keamanan lokas Dalam menentukan ttk lokas sangat perlu dperhatkan adalah keamanan lokas bak terhadap petr mahupun gangguan snyal lannya yang dapat mengakbatkan ntervens terhadap jarngan Dalam peneltan n dtentukan dengan data sebaga berkut : Tabel6 Tngkat gangguan Keamanan Sangat rendah 4 Rendah 3 Tngg 2 Sangat tngg 1 Pengambl keputusan memberkan bobot untuk setap krtera sebaga berkut : K110%; K220%; K315%; K415%; K525%; K615% Total 100% Tabel 7 krtera : Nla Keterangan 5 25%-35% Sangat Pentng 4 15%-24% Pentng 3 10%-14% Cukup 2 5%-9% Tdak pentng 1 0%-4% Sangat tdak pentng Nla-na krtera dar setap alternatf adalah : Tabel 8Tabel nla krtera untuk setap alternatf Krtera K1 K2 K3 K4 K5 K6 / Preferens Kec Ngadluwh Kec Mojo Kec Kras Kec Kandat Kec Ngronggo Tabel 9 Penggolongan krtera No Krtera Cost Beneft 1 Jarak dengan pemancar v - 2 Tngkat halangan(tertutup gunung/pepohonan) v - 3 Kepadatan permukman penduduk v - 4 Perjnan pendran repeater v - 5 Kebutuhan nternet - V 6 Gangguan snyal dan keamanan v - 24 Proses dengan Metode WP Sebelum dlakukan perbakan bobot terlebh dahulu 1; 0125, ,
4 0208, 0167 Kemudan menghtung vektor S; (6 )(3 ) (4 )(1 ) (4 )(2 )0628 (5 )(3 ) (2 )(4 ) (3 )(3 )0504 (5 )(3 ) (3 )(2 ) (4 )(2 )0600 (4 )(2 ) (3 )(2 ) (3 )(2 )0622 (3 )(2 ) (4 )(1 ) (4 )(2 )0732 Berkutnya menghtung preferens ( ) untuk perangkngan : Nla preferens terbesar adalah atau daerah Kec Ngronggo yang tepat untuk lokas pendran repeater 25 Proses dengan Metode SAW Dlakukan proses normalsas terhadap data setap alternatf; (,,,, ) (,,,, ) 05, 067 (,,,, ) 05, (,,,, ) 1 (,,,, ) 1 1, (,,,, ) Dperoleh dar hasl normalsas data datas sebaga berkut; Pengamblan keputusan memberkan bobot preferens berdasarkan tngkat kepentngan masng-masng alternatf yang dbutuhkan sebag berkut; (w) (3,4,4,4,5,4) Kemudan dlakukan proses perangkngan menggunakan bobot preferens yang sudah dtentukan datas; (05*3)+ (0667*4)+ (1*4)+ (1*4)+ (1*5)+ (1*4)2167 (06*3)+ (0667*4)+ (05*4)+ (025*4)+ (075*5)+ (0667*4)1388 (06*3)+ (0667*4)+ (075*4)+ (05*4)+ (1*5)+ (1*4)1846 (075*3)+ (1*4)+ (075*4)+ (05*4)+ (075*5)+ (1*4)19 (1*3)+ (1*4)+ (1*4)+ (1*4)+ (1*5)+ (1*4)24 Hasl perangkngan terbesar adalah, dengan demkan alternatf lokas Kec Ngronggo adalah lokas yang tepat sebaga pendran repeater 26 Proses dengan Metode TOPSIS : Tahap Normalsas, ratng knerja setap alternatf pada setap krtera yang ternormalsas, langkah pertama menghtung pembagnya; Proses normalsas; 0569, dan seterusnya Sehngga menghaslkan data ternormalsas dbawah n; Ternormalsas Menghtung nla terbobot; (Ternormalsas barske-1, kolom ke-1) x bobot (w) 069*3171, dan seterusnya Sehngga menghaslkan data sepert dbawah n; Terbobot Menghtung dan ; mn{1708,1424, 1424, 1139, 0854}0854 n n1,2,(kolom terbobot) max{1708,1424, 1424, 1139, 0854}171 n n1,2,(kolom terbobot) Dan seterusnya hngga menghaslkan; Y Y Jarak antar alternatf dengan solus deal postf ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + (16 16) 154 dan seterusnya hngga menghaslkan; D Jarak antar alternatf dengan solus deal negatf ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + (16 24) 256 dan seterusnya hngga menghaslkan; D Menghtung 256/( )0624, 113/(113+27)0293, 196/(196+13)0601, 204/( )0635, 278/( )0718 Hasl perangkngan terbesar adalah, dengan demkan alternatf lokas Kec Ngronggo adalah lokas yang tepat sebaga pendran repeater 27 Uj Senstvtas Uj senstvtas adalah proses mengetahu dan mendapatkan hasl dar perbandngan ketga metode MADM, hal n dlakukan dalam peneltan n untuk 22-88
5 mengetahu seberapa senstf metode tersebut jka dterapkan pada sebuah kasus, semakn senstf nla yang dperoleh dar setap perubahan rankng pada setap metode MADM, maka metode tersebut akan semakn dplhderajat senstvtas ( ) setap atrbut dperoleh melalu langkah-langkah sebag berkut[9] : 1 Tentukan semua bobot atrbut, wj 1 (bobot awal), dengan j 1, 2,, jumlah atrbut 2 Ubah bobot atrbut dalam range 1 2, serta dengan menakkan nla bobot sebesar 0,1 sementara bobot atrbut lannya mash tetap bernla 1 3 Normalsas bobot atrbut tersebut dengan cara membentuk nla bobot sedemkan hngga 1 4 Aplkaskan pada ketga metode tersebut ( WP, SAW, dan TOPSIS) untuk bobot-bobot atrbut yang telah dbentuk pada langkah 3 5 Htung prosentase perubahan rankng dengan cara membandngkan berapa banyak perubahan rangkng yang terjad jka dbandngkan dengan konds pada saat bobotnya sama (bobot 1) Tahap uj senstvtas (w) 3,4,4,4,5,4 V V V V V Max atrbut dnakkan pada range 1-2, dengan menakkan 05, dan 1 (w) menjad 3,5,4,4,4,5,4 (bobot pada krtera 1 V V V V V Max Perubahan (%) 0337% 05% 0106% (w) menjad 4,4,4,4,5,4 (bobot pada krtera 1 V V V V V Max Perubahan (%) 0709% 1% 0207% (w) menjad 3,45,4,4,5,4 (bobot pada krtera 2 V V V V V Max Perubahan (%) 0157% 05% 0031% (w) menjad 3,5,4,4,5,4 (bobot pada krtera 2 V V V V V Max Perubahan (%) 0329% 1% 006% (w) menjad 3,4,45,4,5,4 (bobot pada krtera 3 V V V V V Max Perubahan (%) -244% 05% -019% (w) menjad 3,4,5,4,5,4 (bobot pada krtera 3 V V V V V Max Perubahan (%) -472% 1% -037% (w) menjad 3,4,4,45,5,4 (bobot pada krtera 4 V V V V V Max Perubahan (%) 1723% 05% 0163% (w) menjad 3,4,4,5,5,4 (bobot pada krtera 4 V V V V V Max Perubahan (%) 3287% 1% 0319% (w) menjad 3,4,4,4,55,4 (bobot pada krtera
6 V V V V V Max Perubahan (%) 0103% 05% -003% (w) menjad 3,4,4,4,6,4 (bobot pada krtera 5 V V V V V Max Perubahan (%) 0214% 1% -006% (w) menjad 3,4,4,4,5,45 (bobot pada krtera 6 V V V V V Max Perubahan (%) 0219% 05% -005% (w) menjad 3,4,4,4,5,5 (bobot pada krtera 6 V V V V V Max Perubahan (%) 0457% 1% -009% Jumlah prosentase perubahan rankng dengan metode TOPSIS, SAW dan WP dalam kasus n Krtera Krtera 1 +(05) 034% 050% 011% Krtera 1 +(1) 071% 1% 021% Krtera 2 +(05) 016% 050% 003% Krtera 2 +(1) 033% 1% 006% Krtera 3 +(05) -244% 050% -019% Krtera 3 +(1) -472% 1% -037% Krtera 4 +(05) 172% 050% 016% Krtera 4 +(1) 329% 1% 032% Krtera 5 +(05) 010% 050% -003% Krtera 5 +(1) 021% 1% -006% Krtera 6 +(05) 022% 050% -005% Krtera 6 +(1) 046% 1% -009% Jumlah 038% 900% 010% 3 Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan dan pembahasa akhrnya dapat dsmpulkan bahwa : a Dengan peneltan n dapat menyelesaakan kasus dengan metode WP, SAW dan TOPSIS, dengan cepat dan akurat b Dengan adanya proses uj senstvtas pada sstem n, dapat dketahu metode yang palng relevan dengan kasus dsn adalah SAW, dengan perubahan SAW sebesar 9%, TOPSIS sebesar 038% dan WP sebesar 010% Daftar Pustaka [1] Kurna, Wnd, P, Rancang bangun antena 2,4 ghz untuk jarngan wreless LAN, 2010 Dambl 4 Desember 2014 darhttp://wwweeuacd/onlne/semtafull/ sm6458-tp4-wndkurn-jurnalspdf [2] Mank, Ngarap, I, Rancangan Program Smulas Penentuan Letak Lokas Antena Terbak Menggunakan Algortma Fletcher- Powell Jakarta 2011 [3] Keputusan Menter Perhubungan No2 Tahun 2005, tentang Peraturan Menter Perhubungan tentang penggunaan pta frekuens Mhz, Tahun 2005 [4] Permen No27 Tahun 2009 Izn Kelas BWA 58 GHz, tentang Peraturan menter komunkas dan nformatka tentang penetapan pta frekuens rado untuk keperluan layanan pta lebar wreless (wreless broadband pada pta frekuens rado 58Ghz), Tahun 2009 [5] Rob Flckenger, dkk, Jarngan Wreless d Duna Berkembang, 2007 d ambl 4 Desember wndwnet/pdf/wndw-d/wndw-d-ebookpdf [6] Youla, Inrawaty, Pengembangan Sstem Pendukung Keputusan Penermaan Karyawan dengan metode pohon keputusan d3, 2007 [7] Wbowo, Henry, S, MADM-Tool : Aplkas uj senstvtas untuk model MADM menggunakan metode SAW dan TOPSIS, Yogyakarta, 2010 [8] Kusumadew, Sr, Hartat, S, Harjoko, A, dan Wardoyo, Fuzzy Mult-Attrbute Decson Makng (FUZZY MADM) Yogyakarta 2006 [9] Yeh, Chung-Hsng, A Problem-based Selecton of Mult-attrbute Decson-makng Methods, 2002 Bodata Penuls Davd Ahmad Effendy, memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Jurusan Sstem Informas STMIKA Kedr, lulus tahun 2011, bekerja d kampus STAIN Kedr Rony Her Irawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Jurusan Teknk Informatka Unverstas Trunojoyo, lulus tahun 2007, bekerja d kampus UNP Kedr dan SMA 1 Pare Kedr 22-90
Preferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM
PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciMETODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran
2 Capaan Pembelajaran METODE OPTIMASI N. Tr Suswanto Saptad Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatfalternatf dalam jumlah yang relatf
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Lnda Purnama Sar (0911103) Mahasswa Program Stud Teknk Informatka, STMIK Buddarma Medan Jl. Ssmangaraja
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciArdi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)
Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE
Lebih terperinciModel SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.
4/0/207 Tujuan Metode-metode Optmas dengan Alternatf Terbatas N O V R I N A Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatf-alternatf dalam jumlah
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)
Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Stud Kasus : PT. Hutahaean Relska Elfrda Capah (086 Mahasswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS
Sstem Pendukung Keputusan dalam Merekomendaskan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Karmla 1, Muhammad dwan 2, In Parlna 3, Heru Satra 3 1,2,3 Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa,
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Pustaka Manurung (2010) menerapkan sstem pendukung keputusan seleks penerma beasswa dengan metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty
Lebih terperinciPEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)
RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Larasat Ayudha Jurusan Sstem Informas, Sekolah Tngg Manajemen Informatka dan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)
Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI
Artkel Skrps PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Sabagan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Jurusan Teknk Informatka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS
Ctec Journal, Vol. 2, No. 2, Februar 2015 Aprl 2015 ISSN: 2354-5771 153 Sstem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestas Akademk Sswa dengan Metode TOPSIS Amela Nur Ftrana* 1, Harlana 2, Handaru 3 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
Sstem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technque for Order by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS) Murnawan 1, Akhmad Fadjar Sddq 2 1 Unverstas Wdyatama Bandung, Emal: murnawan@wdyatama.ac.d 2 STMIK
Lebih terperinciImplementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat
JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Implementas Teor Keputusan Penentuan Penermaan Beasswa Bag Mahasswa FMIPA Unverstas Sulawes Barat Hrman Rachman *, Nzar, Unverstas Sulawes Barat emal: manksman0@gmal.com,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Tr Suslowat, Rnawat STMIK Prngsewu Lampung Jl. Wsma Rn No. 09 prngsewu Lampung webste:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciJurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X
Jurnal Pengembangan Teknolog Informas dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3. Maret 2018, hlm. 1219-1226 http://j-ptk.ub.ac.d Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Mtra Jasa Pengrman Barang menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ANALISIS KELAYAKAN PEMOHON PINJAMAN MODAL SYARIAH MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SAW DAN TOPSIS
Sstem Pendukung Keputusan Analss Kelayakan Pemohon Pnjaman Modal Syarah (Ardhanyat, Alf Gbran) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ANALISIS KELAYAKAN PEMOHON PINJAMAN MODAL SYARIAH MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
Jurnal Integras Vol. 8, No. 1, Aprl 2016, 56-60 p-issn: 2085-3858 Artcle Hstory Receved February, 2016 Accepted March, 2016 Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technque
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN
ALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN Hendra Bunyamn Jurusan Teknk Informatka Fakultas Teknolog Informas Unverstas Krsten Maranatha
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciSISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS
SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS A8 M. Andy Rudhto 1 1 Program Stud Penddkan Matematka FKIP Unverstas Sanata Dharma Kampus III USD Pangan Maguwoharjo Yogyakarta 1 e-mal: arudhto@yahoo.co.d
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. sistem statis dan sistem fuzzy. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Aziz (1996).
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stud Yang Terkat Peneltan n mengacu pada jurnal yang dtuls oleh Khang, dkk.(1995). Dalam peneltannya, Khang, dkk membandngkan arus lalu lntas yang datur menggunakan sstem stats dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciOptimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP
Optmas Pemlhan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode HP Wwek Katrna 1, Solkhun 2, M.Saf, Sumarno 1,2,, Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsantar Sumatera Utara 1 Mahasswa STIKOM Tunas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciPERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT
BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK SELEKSI KANDIDAT PENERIMA BANTUAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI KASUS : DESA BANTARWUNI)
PENERAPAN FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK SELEKSI KANDIDAT PENERIA BANTUAN RUAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI KASUS : DESA BANTARWUNI) Agus Tr Hdayat, Agus Pryanto, Andka Elok Amala 1 Program Stud S1 Informatka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE TOPSIS PADA PERUSAHAAN FURNITURE
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE TOPSIS PADA PERUSAHAAN FURNITURE DEVELOPMENT OF DECISION SUPPORT SYSTEM SUPPLIER SELECTION USING TOPSIS FURNITURE COMPANY Ma
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciPERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG
Lebih terperinci3.1 Desain Penelitian
3.1 Desan Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Desan Peneltan Gambar datas menunjukan desan peneltan ang gunakan dalam membangun Sstem Pendukung Keputusan Penentuan Tema Skrps n. 28 29 3.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciKOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT
Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinci