BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SOAL PRA SIKLUS. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24 siswa dan perempuan sebanyak 16 siswa. Karakteristik siswa-siswi kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga beragam ada yang kritis, ada yang sedikit lamban dalam mencerna pelajaran. Sehingga hasil belajar yang mereka peroleh pun berbeda-beda, dapat dilihat pada data sekunder yang tertera di tabel 1.1 pada bab 1 persebaran nilai hasil belajar siswa tidak merata dalam rentangan nilai 50-59 ada 50% atau sekitar 20 siswa memperoleh nilai di bawah KKM, pada rentangan nilai 60-69 ada 10% atau sekitar 4 siswa mencapai KKM, selain itu pada rentangan nilai 70-79 ada 15% atau sekitar 6 siswa yang mencapai KKM, kemudian pada rentangan nilai 80-89 ada 7,5% atau sekitar 3 siswa mencapai KKM, dan pada rentangan nilai 90-100 hanya 17,5% atau sekitar 7 siswa yang mencapai KKM. 4.2 Pelaksanaan Tiap Siklus 4.2.1 Pelaksanaan Pra Siklus sebelum siklus I dan siklus II dilaksanakan, peneliti terlebih melakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa SDN Mangusari 05 Salatiga. Maka peneliti memberikan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal, dimana Pra Siklus diikuti seluruh siswa kelas V yaitu 40 siswa. Pada tahap ini peneliti belum memberikan tindakan untuk perbaikkan pembelajaran, peneliti hanya mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa untuk kemudian dilakukan tindakan pada pembelajarannya.

28 4.2.1.1 Hasil Analisis Pra Siklus Berdasarkan hasil pelaksanaan pra siklus terhadap hasil belajar siswa diperoleh nilai hasil belajar siswa dengan persebaran sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil belajar Matematika kelas V Pra Siklus Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan 96-100 5 12,5% Tuntas 91-95 3 7,5% Tuntas 86-90 7 17,5% Tuntas 81-85 3 7,5% Tuntas 76-80 - - 71-75 - - 66-70 - - 61-65 - - 56-60 12 30% Belum Tuntas 55 10 25% Belum Tuntas Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebanyak 55% atau 22 dari 40 siswa belum tuntas, dan 45% atau 18 orang dari 40 telah mencapai nilai KKM. Data tabel 4.1 di atas dapat digambarkan dalam gambar 4.1 berikut:

29 PRA SIKLUS Jumlah Siswa 14 12 10 8 6 4 2 0 96-100 91-95 86-90 81-85 76-80 71-75 66-70 61-65 56-60 55 RENTANGAN NILAI Gambar 4.1 Grafik hasil belajar Matematika siswa kelas V pada Pra Siklus 4.2.2 Pelaksanaan Siklus I Setelah memperoleh data dari hasil Pra Siklus, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas V mengenai hasil belajar siswa yang dilanjutkan dengan melaksanakan Siklus I. Sebelum mengajar pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar. Perlengkapan tersebut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga yang diaplikasikan dengan Matematika Realistik, lembar soal, lembar kerja siswa dan lembar observasi. Pada pertemuan pertama tanggal 6 Maret 2012 guru mengajar Matematika dengan kompetensi dasar menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri dengan indikator memberi contoh bangun datar dengan benar dan menyebutkan sifat-sifat bangun datar dengan benar. Dimana guru memulai pelajaran dengan memberi salam, doa, apersepsi kemudian guru menjelaskan materi yang akan dipelajari berserta tujuan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

30 kemudian siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membahas soal yang sudah diberikan kepada kelompok masing-masing menggunakan alat peraga yang sudah diberikan. Selanjutnya perwakilan kelompok maju kedepan mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing setelah itu guru dan siswa mempertegas hasil kerja kelompok dengan menggunakan alat peraga yang sudah guru persiapkan, setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, siswa mengerjakan evaluasi. Setelah itu guru memberi penguatan dan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam. Pada waktu berlansungnya pembelajaran ada teman sejawat yang menjadi observer mengobservasi berlangsungnya pembelajaran dengan mengisi lembar observasi. Pada pertemuan pertama siswa yang mencapai KKM hanya 23 siswa dari 40 siswa ini artinya masih ada 17 siswa yang belum mencapai KKM. Dimana nilai nilai rata-rata siswa 76,88, sedangkan nilai tertingginya 100 dan nilai terendah 40. Hasil observasi yang diperoleh guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan runtut, sudah menggunakan alat peraga dengan maksimal, guru sudah student centre guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Siswa mulai belajar dengan serius bekerja sama dengan siswa lain namun masih ada siswa yang sibuk bermain sendiri. Refleksi pertemuan I Siklus I Setelah guru melakukan proses pembelajaran, ternyata muncul masalah yang harus di atasi guru yaitu masih ada siswa yang sibuk bermain sendiri. Tindak lanjutnya Guru memberi bimbingan berupa pertanyaan-pertanyaan yang kira-kira bisa untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab anak sibuk bermain sendiri. Pada pertemuan kedua tangal 8 Maret 2012 dalam kompetensi yang sama dengan kompetensi dasar pertemuan pertama dengan indikator yang berbeda yaitu

31 memberi contoh bangun datar yang sebangun dengan benar. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi : guru bertanya Anak-anak apakah benda-benda didepan sama bentuknya?, guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan sedikit tentang materi kesebangunan, membagi siswa dalam beberapa kelompok, membagi beberapa bangun pada tiap kelompok. Siswa menentukan nama bangun dan menentukan kesebangunan bangun. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kelompok didepan kelas, guru dan siswa membahas hasil presentasi bersama-sama dengan alat peraga yang ada yaitu keramik yang sama bentuk dan ukurannya. Guru meminta siswa bertanya, kemudian guru dan siswa menarik simpulan dari materi yang dipelajari bersama-sama. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan evaluasi, sedangkan guru memotivasi siswa dan guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pada pertemuan kedua ada 25 siswa yang mencapai KKM dari 40 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 80,93. Nilai tertingginya 100 dan nilai terendah 50. Hasil observasi diperoleh guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan sesuai dengan Pendekatan yang diterapkan, namun masih ada yang harus di perhatikan guru yaitu pembagian kelompok masih tidak efektif siswa memilih sendiri kelompok jadi terjadi pengelompokkan yang mempunyai kemampuan yang sama berkelompok dengan kemampuan yang sama tidak berkelompok dengan kemampuan yang tidak sama dengan kemampuannya. Refleksi Pertemuan 2 Siklus I Ada masalah yang muncul di saat pembelajaran yaitu adanya pengelompokkan pada saat kerja kelompok yaitu siswa yang memiliki kemampuan yang lebih hanya berkelompok dengan sesama siswa yang memiliki kemampuan yang sama karena pemilihan kelompok dilakukan siswa sendiri.

32 Tindak lanjutnya Guru membagi sendiri siswa dalam kelompok sehingga dalam satu kelompok ada yang tingkat kemampuan yang kurang dan ada siswa yang tingkat kemampuannya lebih. Pada pertemuan ketiga tanggal 10 Maret 2012 guru membagi siswa secara acak dalam arti ada yang tingkat kemampuannya tinggi ada juga yang tingkat kemampuannya rendah. Selain itu guru juga menyiapkan dua buah keramik untuk dijadikan alat peraga sekaligus untuk alat apersepsi yang akan dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga membahas simetri putar, dimana siswa dibagi dalam kelompok kemudian tiap kelompok mendapat sepasang alat peraga yang sama bentuk dan ukurannya siswa menentukan banyak simetri putarnya kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok dengan menggunakan alat peraga yang ada, guru dan siswa membuat simpulan dari materi yang dipelajari, guru meminta siswa mengerjakan evaluasi. Pada pertemuan ini siswa yang mencapai KKM nilainya ada 30 siswa dari 40 siswa. Nilai rata-ratanya adalah 81,88 dimana nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya 60. Dari hasil observasi diperoleh adanya partisipasi aktif dari siswa. Guru di harapkan terus berusaha melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa sudah menunjukan partisipasi aktifnya dalam kelompok, sudah ada variasi dalam kelompok tahap kemampuan anak berbeda-beda sehingga sudah terlihat ada yang sudah mengerti mengajarkan yang belum mengerti. Adanya keaktifan siswa dalam bertanya, guru pun sudah maksimal dalam membimbing siswa dengan bersedia membantu kelompok yang masih kesulitan. Refleksi Pertemuan 3 Siklus I Dalam proses pembelajaran siswa mulai menunjukan partisipasi aktif dari siswa

33 Tindak lanjutnya Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk tanya jawab dengan siswa pada pelajaran berikutnya Pada pertemuan keempat tanggal 19 Maret 2012 guru mengawali pertemuan sama dengan pertemuan sebelumnya tapi dengan materi, apersepsi dan tujuan materi yang berbeda. Pada pertemuan keempat materi yang akan dipelajari yaitu simetri lipat. Guru bertanya kepada siswa Anak-anak siapa di sini yang sering membantu ibu melipat pakaian?, kemudian guru menjelaskan materi dan tujuan pelajaran yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti guru tetap meminta siswa membuat kelompok bekerja sama dalam kelompok menentukan simetri lipat sebuah bangun datar yang sudah dibagikan, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan siswa membahas hasil kelompok dengan alat peraga yang ada yaitu saput tangan, guru dan siswa membuat simpulan, siswa mengerjakan evaluasi. Siswa bekerja sama dengan baik terbukti dengan adanya peningkatan dari 30 yang tuntas menjadi 32 siswa yang tuntas dari 40 siswa. Nilai rata-ratanya adalah 87,68. Nilai tertingginya adalah 100 dan nilai terendahnya 60. Selama pembelajaran observasi yang dilakukan observer berjalan lancar terlihat dari data yang diperoleh melalui lembar observasi perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru berjalan dengan baik terlihat dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Siswa sudah bekerja sama dengan baik dalam kelompok terlihat saat mengerjakan tugas kelompok mereka bekerja sama menyelesaikannya. Guru memberikan penjelasan dengan sederhana dengan alat peraga yang ada sesuai dengan Pendekatan yang diterapkan sehingga siswa mudah memahaminya. Refleksi Pertemuan 4 Siklus I Siswa bekerja sama dengan baik dalam kelompok

34 Tindak lanjutnya Guru meminta siswa lebih giat lagi dalam bekerja sama agar hasil yang diperoleh kelompok lebih baik lagi Identifikasi Dari hasil tes formatif Siklus I diperoleh 33 siswa yang tuntas atau sekitar 82,5%, nilai rata-ratanya 87,8. Ketuntasan yang diharapkan peneliti adalah 85% siswa harus tuntas KKM, oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan siklus ke II untuk mencapai ketuntasan yang diinginkan dengan tetap menerapkan Pendekatan Matematika Realistik dan menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan. 4.2.2.1 Hasil Analisis Siklus I Pada Siklus I dilaksanakan penilaian tertulis untuk materi pelajaran Matematika, menyebutkan contoh bangun datar beserta sifat-sifatnya, kesebangunan, simetri putar dan simetri lipat. Hasil penilaian tes formatif dan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil penilaian Tes Formatif Siklus I No. Pencapaian Siklus I Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Jumlah I II III IV Ratarata Nilai 1. Jumlah Nilai 2. Nilai Ratarata 3075 3237 3275 3507 3513.25 76.88 80.93 81.88 87.68 87.8

35 3. Nilai Tertinggi 4. Nilai Terendah 5. Siswa Tuntas 6. Siswa Tidak Tuntas 7. Prosentase Ketuntasan 100 100 100 100 100 40 50 60 60 57.5 23 25 30 32 33 17 15 10 8 7 57.5% 62.5% 75% 80% 82.5% Dari hasil penilaian yang ditunjukkan dalam tabel 4.2 dapat diketahui pada pertemuan I sebanyak 57.5% atau 23 dari 40 siswa mendapat nilai KKM hasil belajar siswa meningkat dari 45% yang tuntas atau 18 siswa menjadi 57.5% atau sekitar 23 siswa dari 40 siswa mencapai nilai KKM. Pertemuan II presentase ketuntasan meningkat dari 57.5% menjadi 62.5% atau sekitar 25 siswa yang tuntas di pertemuan II. Pertemuan III ada 75% atau sekitar 30 siswa yang tuntas dan di pertemuan ke IV ada 32 siswa atau sekitar 80% siswa yang tuntas KKM. Menurut Depdikbud (2007) prosentase ketuntasan 57.5% masuk kedalam kategori CUKUP, prosentase ketuntasan 62.5% masuk dalam kategori BAIK, prosentase ketuntasan 75% masuk dalam kategori BAIK, prosentase ketuntasan 80% juga masuk kedalam kategori BAIK. Prosentase ketuntasan siklus I hanya mencapai 82.5% belum mencapai prosentase ketuntasan yang dinginkan peneliti yaitu 85% siswa harus mencapai KKM, ini berarti peneliti akan melaksanakan penelitian lagi terhadap hasil belajar siswa pada siklus II.

36 Hasil penilaian yang tertera pada tabel 4.2 dapat digambarkan dalam gambar 4.2 berikut: siklus I jumlah siswa 40 30 20 10 0 1 2 3 4 PERTEMUAN tuntas tidak tuntas Gambar 4.2 Grafik Hasil Penilaian Tes Formatif Tiap Pertemuan Siklus I Gambar 4.2 di atas merupakan gambar grafik pertemuan siklus I, di bawah ini merupakan grafik hasil belajar siswa di siklus I: Siklus I Jumlah Siswa 35 30 25 20 15 10 5 0 tuntas Ketuntasan tidak tuntas Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Formatif Siklus I

37 4.2.3 Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari di siklus I yang akan terlihat jelas pada hasil belajar pada siklus II. Pertemuan pertama tanggal 22 Maret 2012 guru mengajak siswa mengingat kembali materi yang dipelajari sebelumnya guru menunjukan sebuah bangun datar yaitu lingkaran kemudian meminta siswa menyebutkan keliling lingkaran. Pada pertemuan ini siswa diharapkan mampu menentukan letak putaran benda, siswa membentuk beberapa kelompok bersama kelompok siswa menentukan letak putaran bangun sesuai dengan derajat putaran yang ditentukan, siswa mempresentasikan hasil kelompok, guru dan siswa membahas hasil kelompok dengan menggunakan alat peraga buku, siswa mengerjakan evaluasi. Dari pengamatan observer siswa berperan aktif dalam pembelajaran terbukti adanya antusias siswa maju kedepan menentukan letak putaran menggunakan buku dan keramik. Siswa yang mencapai ketuntasan pada pertemuan ini ada 33 siswa atau sekitar 82.5%, nilai tertingginya adalah 100 dan nilai terendahnya 50, dengan nilai rata-rata 92.6. Refleksi Pertemuan 1 siklus II Siswa bersemangat maju kedepan untuk menentukan letak putaran Tindak lanjut Guru mempersiapkan pembelajaran lebih menarik lagi untuk menumbuhkan minat belajar siswa Pada pertemuan kedua tanggal 24 Maret 2012 guru mengadakan apersepsi dengan bercerita sebuah cerita ada seorang anak baru saja habis membeli roti dia ingin membagikan roti itu kepada seorang temannya dengan ukuran yang sama,guru menunjukan mengeluarkan sepotong roti kemudian membagi roti menjadi dua bagian yang sama besar kemudian, guru bertnaya kepada siswa anak-anak

38 berbentuk apakah roti yang di bagi dua tadi?. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan dipelajari serta tujuan yang hendak dicapai pada materi tersebut. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kemudian membagikan lembar kerja berisi sebuah cerita dimana dari cerita tersebut siswa dapat menggambar dan menyebutkan nama bangun yang ada di dalam cerita, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok tersebut, kemudian membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari setelah itu siswa mengerjakan evaluasi. Dari hasil observasi siswa bersemangat mengambar dan menyebutkan nama bangun yang ada dalam cerita yang dibagikan. Adanya antusias siswa maju kedepan menunjukan hasil kerja kelompok masing-masing. Refleksi Adanya semangat siswa dalam pembelajaran Tindak lanjut Guru mengemas lembar kerja dengan baik untuk menumbuhkan semangat siswa dalam belajar 4.2.3.1 Hasil Analisis Siklus II Berdasarkan hasil tes tertulis dari materi perputaran dan soal cerita. Pada siklus II hasil penilaian Tes formatif diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Penilaian Tes Formatif pada Pertemuan Siklus II No. Pencapaian Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Rata-rata Nilai 1. Jumlah Nilai 3704 3836 3770

39 2. Nilai rata-rata 92.6 95,9 94.25 3. Nilai Tertinggi 100 100 100 4. Nilai Terendah 50 70 75 5. Siswa Tuntas 33 40 40 6. Siswa Belum Tuntas 7. Prosentase Ketuntasan 7 - - 82.5% 100% 100% Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebanyak 82.5% atau 33 siswa mendapat nilai KKM. Menurut Depdiknas (2007) prosentase 82.5% masuk dalam kategori BAIK, namun ketuntasan tersebut belum mencapai ketuntasan yang diinginkan peneliti yaitu 85% sehingga peneliti memutuskan untuk melaksanakan pertemuan ke II hasil yang diperoleh sangat memuaskan karena ketuntasan yang diperoleh melebihi ketuntasan yang diinginkan peneliti yaitu 100% lebih 15% dari ketuntasan yang ditetapkan peneliti yaitu 85% dengan jumlah siswa 40 siswa yang tuntas. Ketuntasan ini termasuk dalam kategori SANGAT BAIK. Hasil yang tertera pada tabel 4.3 dapat digambarkan dalam grafik berikut:

40 Jumlah Siswa 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Siklus II 1 2 3 4 Pertemuan tuntas tidak tuntas Gambar 4.3 Grafik Hasil Penilaian Tes Formatif Pertemuan Siklus II Grafik di atas merupakan gambar grafik pertemuan siklus II, di bawah ini merupakan grafik hasil belajar siswa di siklus II: Jumlah Siswa 50 40 30 20 10 Siklus II 0 tuntas ketuntasan tidak tuntas Gambar 4.4 Grafik Hasil Tes Formatif Siklus II

41 4.2.4 Pembahasan Dari hasil belajar Matematika materiʹbangun datar beserta sifat-sifatnya, kesebangunan bangun datar, simetri putar, simetri lipat, perputaran dan cerita pembentukan bangun datar. Hasil dari tindakan Siklus I dan Siklus II diperoleh hasil belajar Matematika siswa kelas V meningkat. Sehingga dinyatakan penerapan Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V pada mata pelajaran Matematika. Hasil belajar tersebut menunjukkan adanya kebenaran pernyataan dari Hans Freudenthal bahwa matematika adalah kegiatan manusia (Human activity) dimana kegiatan itu berhubungan dengan kehidupan nyata seperti kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar. Pendapat Yusuf Hartono dalam Nyimas dkk(2007) bahwa benda-benda nyata yang akrab dengan kehidupan keseharian siswa dijadikan sebagai alat peraga pembelajaran matematika. Dengan demikian siswa menjadi lebih tertarik dan senang belajar matematika serta menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup memuaskan menurut Hadi (2005) dalam Nyimas dkk (2007). Perubahan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V No. Pencapaian Tes Awal Siklus I Siklus II 1. Jumlah Nilai 2600 3513.25 3770 2. Nilai Rata-rata 65 87.8 94.25 3. Nilai Tertinggi 100 100 100 4. Nilai Terendah 10 57.5 75 5. Siswa Tuntas 18 33 40 6. Siswa Tidak Tuntas 22 7 -

42 7. Prosentase Ketuntasan 45% 82.5% 100% Berdasarkan data tabel 4.4 perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat digambarkan pada grafik berikut: 50 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Jumlah Siswa 40 30 20 10 tuntas tidak tuntas 0 Pra SikluS Siklus I Siklus II Gambar 4.4 Grafik Hasil Penilaian Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada Pra Siklus ada 18 siswa atau sekitar 45% yang tuntas meningkat menjadi 33 siswa atau sekitar 82.5%, kemudian meningkat lagi Menjadi 40 siswa atau 100 % siswa kelas V tuntas. Terbukti bahwa penerapan Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkn hasil belajar matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 05 Salatiga Kecamatan Sidomukti Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.