Yurnalis 1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
KEKONVERGENAN DERET RECIPROCALS PRIMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BILANGAN FERMAT ABSTRACT

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

HUBUNGAN BILANGAN SEMPURNA DAN BILANGAN PRIMA FIBONACCI ABSTRACT

ALTERNATIF MENENTUKAN FPB DAN KPK

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

TIF APPLIED MATH 1 (MATEMATIKA TERAPAN 1) Week 3 SET THEORY (Continued)

MENGHITUNG BANYAKNYA BILANGAN PRIMA YANG LEBIH KECIL DARI ATAU SAMA DENGAN SUATU BILANGAN BULAT n ABSTRACT

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

FUNGSI-FUNGSI PADA TEORI BILANGAN DAN APLIKASINYA PADA PERHITUNGAN KALENDER. Sangadji *

SOLUSI BILANGAN BULAT SUATU PERSAMAAN DIOPHANTINE MELALUI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS ABSTRACT

FORMULA SELISIH DAN PENJUMLAHAN BARISAN BILANGAN k-fibonacci. Rini Adha Apriani ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

SYARAT PERLU DAN CUKUP SISTEM PERSAMAAN LINEAR BERUKURAN m n MEMPUNYAI SOLUSI ABSTRACT

BILANGAN DOMINASI DAN BILANGAN KEBEBASAN GRAF BIPARTIT KUBIK. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang

Himpunan. by Ira Prasetyaningrum. Page 1

ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

GERSHGORIN DISK FRAGMENT UNTUK MENENTUKAN DAERAH LETAK NILAI EIGEN PADA SUATU MATRIKS. Anggy S. Mandasary 1, Zulkarnain 2 ABSTRACT

Kajian Sifat Sifat Graf Pembagi-Nol dari Ring Komutatif dengan Elemen Satuan

PELABELAN SIGNED PRODUCT CORDIAL PADA GRAF PATH, CYCLE, DAN STAR

APOTEMA: Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 2, Nomor 2 Juli 2016 p ISSN BILANGAN SEMPURNA GENAP DAN KEPRIMAAN BI LANGAN MERSENNE

Contoh-contoh soal induksi matematika

II. LANDASAN TEORI. Secara umum, apabila α bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada

Rizkun As Syirazi, Thresye, Nurul Huda Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

SOLUSI REFLEKSIF DAN ANTI-REFLEKSIF DARI PERSAMAAN MATRIKS AX = B

GRAF DIVISOR CORDIAL

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

GARIS DI LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN BULAT MODULO 17

Bilangan Prima dan Teorema Fundamental Aritmatika

KARAKTERISTIK GELANGGANG BILANGAN BULAT DAN PENGAITANNYA DENGAN TIGA STRUKTUR KHUSUS DAERAH INTEGRAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

INF-104 Matematika Diskrit

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

SIFAT ARMENDARIZ P A D A BEBERAPA RING GRUP

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

RUANG TOPOLOGI LEMBUT KABUR

HIMPUNAN (Pengertian, Penyajian, Himpunan Universal, dan Himpunan Kosong) EvanRamdan

BILANGAN RADO 2-WARNA UNTUK m 1

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

Elvri Teresia br Sembiring adalah Guru Matematika SMA Negeri 1 Berastagi

PELABELAN PRODUCT CORDIAL PADA TENSOR PRODUCT PATH DAN SIKEL

Jurnal Apotema Vol.2 No. 2 62

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MATERI : TEORI BILANGAN

SYARAT PERLU DAN SYARAT CUKUP MATRIKS CLEAN PADA M 2 (Z) ABSTRACT

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

STRUKTUR ALJABAR: RING

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

MENENTUKAN PERPANGKATAN MATRIKS TANPA MENGGUNAKAN EIGENVALUE

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

Teori Bilangan (Number Theory)

PELABELAN E-CORDIAL PADA BEBERAPA GRAF CERMIN

PARTISI BILANGAN p(5n + 4), p(7n + 5) DAN p(11n + 6) SECARA BERTURUT-TURUT KONGRUEN MODULO 5, 7 DAN 11 ABSTRACT

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

PEMILIHAN KOEFISIEN TERBAIK KUADRATUR KUADRAT TERKECIL DUA TITIK DAN TIGA TITIK. Nurul Ain Farhana 1, Imran M. 2 ABSTRACT

RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES

SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTINE DENGAN IDENTITAS BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS. Ayu Puspitasari 1, YD Sumanto 2, Widowati 3

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

PEMBENTUKAN IDEAL MAKSIMAL GELANGGANG POLINOM MIRING MENGGUNAKAN IDEAL GELANGGANG TUMPUANNYA

MENYELESAIKAN PERMAINAN DENGAN METODE NILAI SHAPLEY ABSTRACT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

Logika Matematika Modul ke: Himpunan

AKAR-AKAR POLINOMIAL SEPARABLE SEBAGAI PEMBENTUK PERLUASAN NORMAL PADA RING MODULO

PENGUJIAN BILANGAN CARMICHAEL. (Skripsi) Oleh SELMA CHYNTIA SULAIMAN

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

Metode pembuktian untuk proposisi yang berkaitan dengan bilangan bulat adalah induksi matematik.

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

PELABELAN SELIMUT (a, d) CY CLE TOTAL ANTI AJAIB SUPER PADA GRAF BUNGA MATAHARI, GRAF BROKEN FAN, DAN GRAF GENERALIZED FAN

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

MODUL HASIL BAGI DARI SUATU MODUL DEDEKIND

Teori Himpunan Elementer

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF AMALGAMASI BINTANG

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

BATAS ATAS RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA GRAF DENGAN KONEKTIVITAS 3

INF-104 Matematika Diskrit

KARAKTERISTIK KOPRODUK GRUP HINGGA

REPRESENTASI BILANGAN BULAT SEBAGAI JUMLAH DARI DUA BILANGAN KUADRAT DALAM RING BILANGAN BULAT MODULO. (Skripsi) Oleh NEVI SETYANINGSIH

PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

NILAI EKSAK BILANGAN DOMINASI COMPLEMENTARY TREE TERHUBUNG-3 PADA GRAF CYCLE, GRAF LENGKAP DAN GRAF WHEEL. Jl.Prof. H.Soedarto,SH, Tembalang, Semarang

VARIAN METODE HALLEY BEBAS TURUNAN KEDUA DENGAN ORDE KEKONVERGENAN ENAM. Siti Mariana 1 ABSTRACT ABSTRAK

PENENTUAN RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA HASIL OPERASI CARTESIAN PRODUCT TERHADAP GRAF LINGKARAN DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP DENGAN GRAF LINTASAN

WOLFRAM-ALPHA PADA TEORI BILANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

Aplikasi Teori Bilangan Bulat dalam Pembangkitan Bilangan Acak Semu

Transkripsi:

SIFAT MULTIPLICATIVE PADA HIIMPUNAN SISA Yurnalis 1 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia yurnalisdaulay@gmail.com ABSTRACT In article we study the multiplicative property of set residue mod n. Given a natural number n, every set of residues mod n of cardinality at least n/2 contains residues a,b,c with ab = c. The set is said to be a product free if ab = c has no solution with abc S. We say a modulus n having property P if the largest product-free subset S of Z n has cardinality strictly smaller than n/2. Keywords: Product free sets, set residue, modulus n ABSTRAK Artikel ini mempelajari sifat multiplicative pada himpunan sisa mod n. Diberikan bilangan asli n, setiap himpunan sisa mod n dengan kardinalitas kecil dari n/2 memuat anggota a,b,c S dengan ab = c. Himpunan dikatakan bebas perkalian jika ab = c tidak mempunyai solusi dengan abc S. Modulus n mempunyai sifat P jika sub himpunan S bebas perkalian terbesar dari Z n mempunyai kardinalitas lebih kecil dari pada n/2. Kata kunci: Perkalian himpunan sisa, himpunan sisa, modulo n 1. PENDAHULUAN Salah satu masalah dalam teori bilangan adalah tentang himpunan dengan perkalian. Misalnya ab = c dengan abc S dan kondisi seperti ab c dengan abc S yang diberikan pada himpunan semua kongruen modulo n. Himpunan semua kongruen modulo n dinamakan himpunan sisa modulo n yang dinotasikan dengan Z n. Kardinalitas S adalah jumlah anggota yang ada dihimpunan S dinotasikan dengan S. HimpunanS Z n dikatakanbebasperkalianjika ab = ctidakmempunyai solusi atau ab c dengan a,b,c S. Suatu himpunan sisa modulo n mempunyai sifat P jika sub himpunan S bebas perkalian terbesar dari Z n mempunyai kardinalitas kecil dari n/2. Repository FMIPA 1

2. Aritmatika Dasar Pada bagian ini akan membahas tentang kardinalitas, himpunan sisa dan keterbagian( Divisibility). Definisi 1 [1, h. 1] Bilangan bulat b dapat dibagi dengan bilangan bulat a = 0 atau a membagi b yang dinotasikan dengan a b jika terdapat bilangan bulat c sehingga b = ac. Sementara itu a b jika b tidak bisa dibagi oleh a. Definisi 2 [4, h. 6] Jika himpunan X mempunyai anggota yang hingga maka X adalah himpunan hingga. Jika X himpunan hingga maka jumlah elemen didalam himpunan X dinamakan kardinalitas X yang dinotasikan dengan X. Definisi 3 [1, h. 21] Misalkan a dan b bilangan bulat dengan salah satu bukan nol. Faktor persekutuan terbesar dari a dan b dinotasikan dengan (a, b) adalah bilangan bulat positif d sehingga 1. d a dan d b, 2. Jika c a dan c b, maka c d. Definisi 4 [5, h. 51] Pada kongruen kelas modulo n, terdapat Z n merupakan himpunan kelas kongruen sehingga Z n = [0],[1],[2],,[n 1]. yang didefinisikan sebagai himpunan sisa. Definisi 5 [10, h. 80] Bilangan bulat n dikatakan bebas kuadrat jika tidak ada bilangan bulat k sehingga k 2 n. Contoh 1 1,2,3,5,6,7,10,11,13,14,15,17,19,21,22,23,26,29,30,31,33,. Definisi 6 [8, h. 1] Bilangan bulat n dikatakan Square full jika terdapat prima p membagi n, maka p 2 membagi n. Contoh 2 1,4,8,9,16,25,27,32,36,49,64,72,81,100,108,121,125,. 2. Sifat P Setiap himpunan sisa modulo n yang mempunyai kardinalitas kecil dari n/2 memuat sisa a,b,c dengan ab = c (1) Himpunan S dikatakan bebas perkalian(product free) jika persamaan(1) tidak mempunyai solusi dengan a,b,c S atau ab c. Repository FMIPA 2

Contoh 3 Misalkan himpunan S = {2, 4, 6} merupakan bebas perkalian (product free) pada S Z 12, karena untuk setiap a,b,c S menunjukkan ab c. Suatu himpunan sisa modulo n mempunyai sifat P jika sub himpunan S Z n bebas perkalian (product free) terbesar mempunyai kardinalitas lebih kecil dari n/2. 4. Bilangan Asli yang Mempunyai Sifat P Pada subbab ini dibahas suatu himpunan bilangan asli pada Z n yang mempunyai sifat P. Untuk bilangan asli n dan bilangan prima p, misalkan v p (n) adalah jumlah faktor prima dari n. Misalkan n,m adalah bilangan bulat yang relatif prima. Anggap multiplicative monoid Z n Z m. Misalkan m,n bilangan bulat positif sehingga (m,n) = 1 untuk n m didapat di tulis Untuk d n misalkan {a Z mn : (a,m) = 1}. (2) T d (n,m) = {T d = a Z n Z m : (a,n) = d}. (3) Selanjutnya jika S Z n Z m, misalkan S d = {(n,m) = S d = T d S} (4) R d = {(n,m) = R d = T d /S d } (5) Lema 7 [9] Misalkan n bilangan bulat. Jika m bilangan bebas kuadrat yang relatif prima ke n dan jika S Z n Zm adalah bebas perkalian (product free), maka S 1 ϕ(m)n. Maka untuk setiap m bebas kuadrat yang relatif prima ke n, mn 2 mempunyai sifat P Lema 8 [9] Jika n,m bilangan asli yang relatif prima, S Z n Zm adalah bebas perkalian (product free) dan D himpunan pembagi dari n yang tidak kosong dengan S d = untuk setiap d D. Misalkan σ = 1 d D. Jika d n > 1 2σ Lema 9 [9] Jika m,n bilangan asli yang relatif prima, S Z n Z m adalah bebas perkalian(product free), dan S 1, maka S 1 2 ϕ(m)n. Repository FMIPA 3

Akibat 10 [9] Jika n,m adalah bilangan asli yang relatif prima, > 1 n, dan m 2 adalah bebas kuadrat. Maka mn mempunyai sifat P. Setiap bilangan bebas kuadrat mempunyai sifat P. Proposisi 1 [9] Jika m,n bilangan asli yang relatif prima dan S sub himpunan dari Z n Zm yang bebas perkalian (product free). Jika p adalah faktor prima dari n dan S p. Misalkan D adalah himpunan pembagi dari n yang tidak kosong dan tidak habis dibagi dengan p dengan S d = untuk setiap d D. Misalkan σ = d D Jika ϕ n > p 1 (6) 2pσ Proposisi 2 [9] Jika n,m adalah bilangan asli relatif prima, 4 n,s Z n Zm adalah bebas perkalian (product free), S 2 =,S 4, dan D adalah himpunan pembagi ganjil dari n memuat 1 dengan S d = untuk setiap d D. Misalkan σ = d D 1.Jika d n > 3 4+8σ Proposisi 3 [9] Jika n,m bilangan bulat positif yang relatif prima, S Z n Zm adalah bebas perkalian (product free), p, q n adalah bilangan prima yang berbeda, S p,s q, dan D adalah himpunan pembagi n yang tidak kosong dan relatif prima ke pq dengan S d = untuk setiap d D. Misalkan σ = 1 d D. Jika d 1. d (7) n > ϕ(pq) 2pqσ, (8) Teorema 11 [9] Bilangan asli n mempunyai sifat P jika (s(n)) 5. Bukti: Misalkan n adalah bilangan asli yang square full dengan w(s(n)) 5. Berdasarkan Lema 7, membuktikan bahwa mn mempunyai sifat P, untuk setiap bilangan m bebas kuadrat yang relatif prima ke n menunjukkan untuk setiap m, sub himpunan dari Z n Z m yang merupakan bebas perkalian (product free) terbesar mempunyai kardinalitas kecil dari 1 2 ϕ(mn). Dapat diselesaikan sebarang bilangan bulat m yang relatif prima ke n dan ambil S Z n Z m himpunan bebas perkalian (product free). Dengan menggunakan Repository FMIPA 4

Lema 9 asumsikan bahwa S 1 =. dari 4 kasus bergantung pada 4 kemungkinan untuk (6, n). Kasus pertama asumsikan bahwa (6,n) = 1 maka n 4 6101216 57111317 > 1 2, Sehingga dengan menggunakan Akibat 10 memenuhi untuk kasus pertama. Kasus kedua asumsikan bahwa (6,n) = 3. Maka 348. Jika S n 1001 3 =, berdasarkan Lema 8 dengan D = {1,3}. Selanjutnya diasumsikan S 3 maka Proposisi 1 dengan p = 3 dan D = {1} menyelesaikan kasus kedua. Kasus ketiga asumsikan (6,n) = 2 maka 288. Jika S n 1001 2 = Proposisi 1 dengan p = 2, D = {1} menunjukkan S < 1ϕ(m)n. Maka dapat asumsikan S 2 2 =. Jika 5 n, maka ϕ(m)n > 1, kemudian Lema 8 dengan D = {1,2}, sehingga 3 asumsikan 5 n. Jika S 5, Proposisi 1 dengan p = 5,D = {1,2} sehingga dapat diasumsikan S 5 =. Jika S 4 hasil berikut dengan Proposisi 2 dengan D = {1,5}. Jadi asumsikan S 4 = maka dengan Lema 8 dengan D = {1,2,3,4,5} menyelesaikan kasus ini. Kasus keemapat (6,n) = 6. Pada kasus ini diketahui ϕ(m)n 16. Jika 77 S 2,S 3, hasil berikut dari Proposisi 3 dengan p = 2, q = 3, dan D = {1}. Kemudian asumsikan bahwa S 2,S 3 =. Kemudian mengikuti hasil dari Proposisi 1dengan p = 2,D = {1,3}. Sekarang asumsikan S 2 =,S 3. Jika 5 n maka ϕ(m)n 240 dan mengikut hasil dari Proposisi 1 dengan p = 3, D = {1,2}. 1001 Jadi assumsikan bahwa 5 n. Jika S 5, mengikuti hasil dari Proposisi3dengan p = 3,D = {1,2}, jadi ambil S 5 =. Mengikuti hasil dari Proposisi1 dengan p = 3,D = {1,2,5}. Selanjutnya kasus bahwa 6 n dan S 1 = S 2 = S 3 = dengan menggunakan proposisi2dengand = {1,3}menyelesaikanS 4,asumsikanS 4 =. Mengingat untuk (34,n) ada empat kemungkinan. Jika (35,n) = 1, maka ϕ(m)n 640, jadi 2431 Lema 8 dengan D = {1,2,3,4} menyelesaikan kasus ini. Jika (35,n) = 7 sehingga ϕ(m)n 32. Proposisi 1 dengan p = 5 dan D = 143 {1,2,3,4} menyelesaikan kasus S 5, sedangkan Lema8dengan D = {1,2,3,4,5} menyelesaikan kasus S 5 =. Akhirnya jika 35 n jika salah satu dari S 5 atau S 7, Proposisi1 dengan D = {1,2,3,4}. Jadi asumsikan S 5 = S 7 =, maka Lema8 dengan D = {1,2,3,4,5,6,7}. Ucapan Terimakasih Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Sri Germawati, M.Si. dan Drs. Rolan Pane, M.Si. yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan artikel ini. Repository FMIPA 5

DAFTAR PUSTAKA [1] Burton, D. M. 2005. Elementary Number Theory, Sixth Edition. McGraw-Hill, New York. [2] Fine, B. & G. Rosenberger. 2007. Number Theory: An Introduction via the Distribution of Primes. Birkauser, Boston. [3] Hajdu, L., A. Schinzel & M. Skalba. 2009. Multiplicative Property of Sets of Positive Integers. Arch. Math. (Basel), 93:269-276. [4] Houston, K.2009. How to Think Like a Mathematician. Cambridge University Press, New York. [5] Hungerford, T.W. 2014. Abstract Algebra: An Introduction, Third Edition. Brooks/Cole, Boston. [6] Koshy, T. 2007. Elementary Number Theory with Applications, Second Edition. Elsevier, New York. [7] Melvyn, B. N. 1944. Elementary Methods in Number Theory. Springer, New York. [8] Mollin, R. A. & P. G. Walsh. 1987. On Nonsquare Powerful Numbers, Internat. J. Math. & Math. Sci. 10: 125-130. [9] Pomerance, C.& A Schinzel. 2011. Multiplicative Properties of Sets of Residues. Moscow Journal of Combinatorics and Number Theory, 1: 52-66. [10] Raji, W. 2013. An Introductory Course in Elementary Number Theory. Lecturer Note. University of Beirut. Repository FMIPA 6