BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

BAB II LANDASAN TEORI

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan)

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks

IV. METODE PENELITIAN

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan)

STRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 4 (Triwulanan)

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap

SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

Model Produksi dan Distribusi Energi

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

Lampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi

Transkripsi:

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi para Pengawas dala elakukan pengawasan/peeriksaan terhadap hasil pendaftaran (listing) dan pencacahan perusahaan/usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) pada asingasing blok sensus yang enjadi wilayah tugasnya Buku ini euat berbagai hal yang harus dipahai pengawas/peeriksa, terutaa yang berkaitan dengan pengawas/peeriksa isian Daftar VIMK13-L1/L2, VIMK13- S1/S2, dan tata cara peilihan sapel perusahaan/usaha Saya inta agar seua pihak yang terkait khususnya para pengawas/peeriksa ebaca dan enggunakan buku pedoan ini secara sungguh-sungguh dala elaksanakan tugasnya, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan yang aksial sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan Akhirnya saya ucapkan teria kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran BPS di Pusat dan di Daerah serta para peeriksa/pengawas atas kontribusinya dala pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 Selaat Bekerja Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi, Dr Adi Luaksono, MA NIP 19600831 198302 1 002 Pedoan Pengawas /Peeriksa VIMK13 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 1 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK13-L 21 Peeriksaan Blok I : Keterangan Tepat 5 22 Peeriksaan Blok II : Ringkasan 5 23 Peeriksaan Blok III : PendaftaranUsaha/Ruah Tangga 5 231 Pojok Kanan Atas Halaan dari Halaan 5 232 Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III 6 24 Peeriksaan Blok V : Catatan 7 25 Peeriksaan Blok VI : Keterangan Petugas 7 III PENARIKAN SAMPEL 31 PROSEDUE Penarikan Sapel 9 32 Alokasi Sapel Usaha IMK 9 33 Alpkasi Sapel Industri Industri Mikro Per Blok Sensus 10 34 Pengabilan Sapel Industri Kecil di Setiap Blok Sensus 12 35 36 37 38 Pengabilan Sapel Industri Mikro di Setiap Blok Sensus Pengabilan Sapel Industri Mikro disetiap Blok Sensus Pengisian Daftar VIMK13-S1/S2 Contoh Penarikan Sapel 18 18 21 21 IV PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK13 S1/S2 41 Peeriksaan Secara Uu 23 42 Peeriksaan Untuk Setiap Blok 24 421 Peeriksaan Blok I1: Keterangan Tepat 24 422 Peeriksaan Blok I2: Keterangan Perusahaan/Usaha 24 423 Peeriksaan Blok II Keterangan Uu 25 424 Peeriksaan Blok III Keterangan Pekerja dan Balas Jasa 26 ii Pedoan Pengawas /Peeriksa VIMK13

425 Peeriksaan Blok IV : Biaya/Pengeluaran Produksi Perusahaan/Usaha 27 426 Peeriksaan Blok V : Nilai Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha 28 427 Peeriksaan Blok VI : Mesin Pengolahan Utaa Perusahaan 28 428 Peeriksaan Blok VII : Nilai Harta yang diiliki Perusahaan 29 429 Peeriksaan Blok VIII : Kendala dan Prospek 29 Usaha 4210 Peeriksaan Blok IX : Catatan 30 4211 4212 Peeriksaan Blok X : Keterangan Responden Peeriksaan Blok XI : Keterangan Petugas 30 30 LAMPIRAN 1 VIMK13 - RBS 33 2 VIMK13 - DS 35 Pedoan Pengawas /Peeriksa VIMK13 iii

BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh jajaran petugas yang ada dala struktur organisasi survei dari tingkat pusat sapai dengan tingkat daerah Agar pencacahan perusahaan/usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) enghasilkan data yang akurat perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan peeriksaan Daftar Isian Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Hal ini dilakukan selain untuk enghindari kesalahan dala penentuan sapel usaha terpilih, pengisian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2 juga peberian kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar pelaksanaan VIMK 13 dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan buku pedoan untuk peeriksaan isian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2 Buku pedoan ini enjelaskan secara rinci tentang konsistensi isian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2 baik konsistensi isian dala blok aupun konsistensi isian antar blok, juga enjelaskan tata cara penarikan sapel Diharapkan dengan adanya pedoan ini dapat diperoleh hasil yang aksial sesuai dengan yang diharapkan 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa Pengawasan dan peeriksaan epunyai fungsi yang strategis dala upaya enghasilkan data yang berkualitas Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan pelaksanaan lapangan dan peeriksaan hasil pencacahan oleh pengawas harus dilaksanakan secara optial Kegiatan tersebut perlu dilakukan engingat pengawas erupakan saringan terdepan dari organisasi pengupulan data Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, aka kesalahan atau isian yang eragukan dapat diketahui secara lebih dini Pengawas epunyai peran ganda, yaitu petugas yang berperan tidak hanya berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek kualitas data Aspek lapangan, eberikan arti bahwa pengawas epunyai tanggung jawab dala hal ketepatan waktu dan sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 1

pencacah di lapangan Aspek kualitas, lebih ditekankan kepada bagaiana seorang pengawas dapat elakukan peeriksaan kualitas isian sesuai dengan rabu-rabu yang telah ditetapkan dari instruen yang digunakan, sehingga dapat enghasilkan data yang berkualitas 13 Pengawasan Pengawas atau PMS bertugas ebibing PCS yang dibawahinya Pada hari pertaa dilakukan pencacahan VIMK13, PMS endapingi PCS elakukan pencacahan di wilayah tugas PCS bersangkutan Keudian PMS eeriksa secara langsung isian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2 hasil pencacahan, PMS eberitahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan eberi petunjuk cara engatasinya Selain itu, PMS juga eberikan saran-saran dan pengarahan kepada PCS tentang cara berwawancara atau eberikan penjelasan kepada responden Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut: a Periksa apakah lokasi dan batas-batas blok sensus yang dikerjakan PCS sudah sesuai dengan beban tugasnya b Yakinkan bahwa tidak satupun sapel perusahaan/usaha terlewat cacah atau dobel cacah yang dilakukan PCS satu dengan PCS lainnya c Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk engawasi dan elakukan peeriksaan isian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-DS Hal ini dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini dan dapat segera diberitahukan kepada PCS, untuk enghindari kesalahan yang saa pada pencacahan berikutnya d Lakukan pengecekan di lapangan untuk elihat apakah PCS benar-benar elaksanakan tugasnya dengan baik e Melakukan perteuan dengan pencacah yang enjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk engidentifikasi berbagai asalah yang ungkin dijupai di lapangan dan encari jalan keluar untuk engatasi perasalahan tersebut f Ingatkan PCS agar elakukan pencacahan dengan Daftar VIMK13-L1/L2 sesuai dengan blok sensus terpilih dan VIMK13-S1/S2 sesuai dengan Daftar Sapel VIMK13-DS g Ingatkan PCS agar enepati jadual pencacahan yang telah ditetapkan, karena keterlabatan pencacahan akan engganggu jadual kegiatan selanjutnya 2 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

14 Peeriksaan Lain halnya dengan pengawasan, peeriksaan lebih enitik-beratkan pada aspek kualitas data atau isiannya Oleh sebab itu, PMS harus elakukan peeriksaan terhadap isian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2 hasil pencacahan PCS secara seksaa Peeriksaan ini dilakukan untuk setiap rincian aupun keterkaitannya dengan rincian lain yang saling berhubungan Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian disesuaikan dengan jenis kegiatannya, terutaa yang berupa nilai Pada tahap peeriksaan harus eperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Dala elakukan peeriksaan terhadap Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13- S1/S2 harus berpedoan kepada Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK13-DS Jika dijupai ketidaklengkapan isian, kesalahan ataupun isian eragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada PCS dan beritahu pula bagaiana seharusnya Bila perlu, untuk perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersaa-saa PCS ke lapangan b Usahakan peeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya peeriksaan dilakukan sesegera ungkin setelah sejulah Daftar VIMK13-L1/L2 atau VIMK13-S1/S2 diteria dari PCS, tanpa harus enunggu seluruh dokuen diteria c Tepati jadual pengirian daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2 serta dokuen-dokuen lainnya ke BPS Kabupaten/Kota Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 3

4 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

BAB II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK13-L1 DAN L2 21 Peeriksaan Blok I: Keterangan Tepat Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak Rincian 1 sd 6 sudah sesuai dengan daftar blok sensus yang terdapat dala Daftar VIMK13-DSBS Apabila asih salah/tidak sesuai agar diperbaiki 22 Peeriksaan Blok II: Ringkasan Salin seua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian VIMK13- L1/L2, setelah elakukan peeriksaan untuk Blok III Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga 23 Peeriksaan Blok III: Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga 231 Pojok Kanan Atas Halaan dari halaan Sebelu elakukan peeriksaan terhadap konsistensi isian antar kolo yang saling berkaitan [Kolo (1) sd (42)], periksa apakah seluruh lebar atau halaan dari satu set Daftar VIMK13-L1/L2 tersebut julahnya sudah lengkap Perhatikan juga apakah penulisannya sudah engikuti aturan seperti yang tertuang pada Buku Pedoan Pencacah (Buku 2) Untuk elihat kelengkapan halaan/lebar dari satu set Daftar VIMK13-L1/L2, agar dilihat apakah yang tertulis pada Halaan dari halaan khususnya angka di bagian depan dari lebar pertaa sapai dengan lebar terakhir sudah berurutan dari noor 1 sd noor terakhir, dan pada lebar terakhir angka di bagian depan harus saa dengan angka di bagian belakang Contoh: lebar pertaa tertulis Halaan 1 dari 8 halaan, dan lebar terakhir tertulis Halaan 8 dari 8 halaan Jika terjadi hal-hal berikut: i Angka di bagian depan dari lebar pertaa hingga lebar terakhir tidak berurutan ii Angka di bagian depan tidak saa dengan angka di bagian belakang pada halaan terakhir aka pengawas enanyakan kepada pencacah apakah terjadi kesalahan dala penulisan atau ada lebar yang tercecer/hilang Apabila ternyata ada lebar yang tercecer/hilang, aka pencacah diinta untuk elakukan pencacahan ulang Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 5

terhadap usaha dari lebar yang tercecer/hilang tersebut 232 Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III 1 Periksa noor urut pada Kolo (2), Kolo (3), Kolo (6) dan Kolo (12) apakah sudah urut dari noor 1 sapai dengan noor terakhir dala1 (satu) blok sensus 2 Periksa isian Kolo (7), Kolo (9), Kolo (13), Kolo (14), dan Kolo (15), apakah sudah tertulis dengan jelas, lengkap dan benar Jika tulisan pada kolo-kolo tersebut kurang jelas dan kurang lengkap, aka tanyakan ke pencacah dan harus dilengkapi, karena apabila tidak jelas dan kurang lengkap aka akan enyulitkan tahapan kegiatan selanjutnya 3 Periksa, jika Kolo (12) terisi noor urut aka salah satu isian Kolo (17) dan (18) harus ada tanda cek ( ) 4 Periksa isian Kolo (16) harus engacu deskripsi Kolo (15) Perbaiki jika belu sesuai 5 Periksa salah satu isian Kolo (19) sd (42) harus ada tanda cek ( ) dan sudah sesuai dengan isian Kolo (16) 6 Periksa penjulahan kode 1 pada Kolo (8) dan (11), serta penjulahan tanda cek ( ) untuk Kolo (19) sd (42) pada Rincian a, b dan c, apakah sudah benar Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan 7 Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 1 aka Kolo (12) harus terisi 8 Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 0 aka Kolo (6) kosong dan Kolo (7) harus tertulis penggunaan bangunan 9 Periksa jika Kolo (4) kode 1 atau 3 aka Kolo (6) sd (8) dan Kolo (11) harus terisi 10 Periksa jika Kolo (8) kode 1 aka Kolo (9) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) dan (18) berisi tanda cek ( ) 11 Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 1, aka Kolo (12) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) dan (18) berisi tanda cek ( ) 6 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

12 Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 0, aka Kolo (12) dst kosong 13 Periksa jika Kolo (10) kode 1, aka Kolo (4) berkode 3 14 Periksa jika Kolo (4) kode 1, aka Kolo (10) berkode selain 1 atau kosong 15 Periksa jika Kolo (17) berisi tanda cek ( ), aka salah satu Kolo (19) sd (42) berisi tanda cek ( ) dan Kolo (16) berisi kode yang sesuai dengan isian Kolo (19) sd (42) 16 Periksa jika Kolo (18) berisi tanda cek ( ), aka Kolo (19) sd (42) kosong 24 Peeriksaan Blok V : Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, dapat dituliskan pada blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas dapat enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK13- L1/L2 25 Peeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas Periksa apakah pencacah dan pengawas telah enuliskan naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan telah ebubuhkan tanda tangannya Kalau belu, pencacah dan pengawas harus enuliskannya, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 7

8 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

BAB III PENARIKAN SAMPEL 31 Prosedur Penarikan Sapel Rancangan penarikan sapel yang digunakan adalah penarikan sapel dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sapling) Tahap pertaa, dari kerangka sapel blok sensus dipilih 12000 blok sensus secara probability proportional to size/pps dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06 Penarikan sapel blok sensus antar strata dilakukan secara independent Estiasi Triwulan I, dan panel Triwulan II, III, dan IV, sebanyak 3000 blok sensus dipilih dari daftar sapel blok sensus Triwulan II secara sisteatik sapling Tahap kedua, dari kerangka sapel usaha, seluruh industri kecil dipilih sebagai sapel, dan dilakukan peilihan sejulah industri ikro dari hasil pendaftaran IMK secara sisteatik linier untuk setiap jenis usaha sesuai KBLI pada blok sensus terpilih Bila julah industri kecil dala suatu provinsi elebihi target sapel usaha IMK, aka harus dilakukan peilihan sapel untuk industri kecil Pendaftaran dan pengabilan sapel usaha IMK dilakukan pada Triwulan I dan Triwulan II untuk blok sensus yang erupakan fresh saple 32 Julah Sapel Julah sapel Survei IMK 2013 dirancang untuk estiasi tingkat provinsi pada setiap triwulan Julah sapel blok sensus Triwulan I, III, dan IV sebanyak 3000 blok sensus dan 9000 usaha IMK, sedangkan julah sapel blok sensus Triwulan II sebanyak 12000 blok sensus dan 45000 usaha IMK digunakan untuk estiasi usaha IMK Tahun 2013 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 9

Tabel 1 Julah Sapel Blok Sensus, Usaha, dan Level Estiasi Survei IMK 2013 Julah sapel blok sensus Triwulan I II III IV Panel - 3000 3000 3000 Fresh 3000 9000 - - Julah sapel blok sensus yg di-listing Julah sapel usaha 9000 Julah 3000 12000 3000 3000 3000 9000 - - fresh 9000 panel + 36000 fresh 9000 9000 panel panel Level estiasi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi 33 Alokasi Sapel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota di suatu Provinsi Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha dala tiap blok sensus terpilih dilakukan pendaftaran IMK (take all) kecuali jika julahnya elebihi target sapel usaha IMK atau industrinya hoogen aka harus dilakukan peilihan sapel Untuk industri ikro, pencacahan dilakukan hanya pada usaha terpilih Alokasi sapel usaha industri ikro dan kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi julah IMK hasil listing per kabupaten/kota Alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dilakukan setelah terlebih dahulu engabil populasi industri kecil sebagai sapel Dengan deikian, target sapel industri ikro di provinsi tersebut adalah target sapel IMK provinsi dikurangi dengan julah industri kecil untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut k P P, P dengan: = Target sapel industri ikro pada suatu provinsi, P P = Target sapel IMK pada suatu provinsi, k k = Julah sapel industri kecil pada suatu provinsi, ( P P M industri kecil saa dengan populasinya (take all)) k P bila sapel Alokasi sapel industri ikro per kabupaten dilakukan secara proporsional terhadap akar julah industri ikro di asing-asing kabupaten/kota dengan ruus: 10 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

K n K 1 M K M K P, dengan: : target sapel usaha industri ikro di kabupaten/kota K, K P K : target sapel usaha industri ikro di provinsi P, M : populasi usaha industri ikro di kabupaten/kota K Hasil alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dikiri kebali ke setiap kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi sapel usaha industri ikro enurut KBLI Contoh : Tahap 1: Rekapitulasi julah usaha IMK hasil listing blok sensus per kabupaten/kota dala satu propinsi Tabel Rekapitulasi Julah Usaha IM dan IK Hasil Pendaftaran per Kabupaten dan Target Sapel IMK Propinsi : [xx] XXX Kabupaten/Kota Julah IK Julah IM ( 1) ( 2 ) ( 3 ) 01 1 40 02 0 53 03 13 340 04 5 150 05 3 115 06 0 39 07 0 61 71 6 189 72 4 221 73 2 123 Populasi 32 1331 Target Sapel IMK Propinsi = 655 Usaha Target Sapel IM Propinsi = 655 32 = 623 Usaha Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 11

Tahap 2 : Menghitung Square Root dari populasi usaha IM Julah Sapel IK dan Populasi IM per Kabupaten/Kota Square root untuk IM di Kabupaten 03 = square(340) = 1844 Alokasi sapel Kabupaten 03 = (1844/10877)*623=106 34 Alokasi Sapel Industri Mikro Per Blok Sensus di suatu Kabupaten/Kota Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih dilakukan dengan eperhatikan julah IMK hasil listing Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dengan tahapan seperti berikut: Kabupaten/Kota Sapel IK Akar Julah IM Sapel IM (1) (2) (3) (4) 01 1 632 36 02 0 728 42 03 13 1844 106 04 5 1225 70 05 3 1072 61 06 0 624 36 07 0 781 45 71 6 1375 79 72 4 1487 85 73 2 1109 64 Julah 32 10877 623 Julah Sapel 32 623 1 Rekapitulasi julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI Berdasarkan hasil listing IMK dari seluruh blok sensus sapel dengan enggunakan VIMK13-L, BPS Kabupaten/Kota ebuat rekapitulasi julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI dengan enggunakan Daftar VIMK13- RB sehingga eenuhi ruus sebagai berikut: M k 24 k M M, M h 1 i 1 dengan: M = Julah populasi IMK pada suatu kabupaten/kota, k M = Julah industri kecil pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro pada suatu kabupaten/kota, M i = Julah industri ikro dengan KBLI i (i =1, 2, 3,,24) pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro pada blok sensus ke-h pada suatu kabupaten/kota, h M hi, 12 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

M = Julah industri ikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke-h (h = 1,2,3, hi k) Tabel 1 Rekapitulasi Julah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI per Blok Sensus di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi : Kabupaten /Kota : Kode Kec Kode Desa Blok Sensus Julah Industri Kecil Julah Industri Mikro (M ) enurut KBLI 1 2 3 i 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (28) (29) 1 2 3 h k M k 1 M k 2 M k 3 M k h M k k M 11 M 21 M 31 M k1 M 12 M 22 M 32 M 2k M 13 M 23 M 33 M 3k M 1i M 2i M 3i M hi M ki M 241 M 242 M 243 M k24 Julah M k M 1 M 2 M 3 M i M 24 M Julah IMK M 1 M 2 M 3 M h M k Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 13

Contoh rekapitulasi julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI dan lokasi sapel industri ikro enurut KBLI sebagai berikut : 14 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

2 Menentukan target sapel industri ikro per KBLI di suatu kabupaten/kota Target sapel industri ikro dala satu kabupaten/kota ( ) dialokasikan ke setiap KBLI ( i ) secara proporsional akar julah industri ikro pada suatu KBLI i terhadap total akar julah industri ikro dari seluruh KBLI, dengan ruus: dengan: i i i 24 1 1 M i M i, = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota, = Target sapel industri ikro pada suatu kabupaten/kota, = Target sapel IMK pada suatu kabupaten/kota, k k = Julah sapel industri kecil pada suatu kabupaten/kota, ( = M sapel industri kecil saa dengan populasinya (take all)) Julah sapel industri ikro pada suatu KBLI ( i ) aksiu saa dengan populasinya ( M i ) Apabila ternyata alokasi i elebihi dialokasikan ke industri ikro KBLI lain k bila M i, aka kelebihannya Tabel 2 Rekapitulasi Julah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi : Kabupaten/Kota : Julah Julah populasi dan sapel Industri Mikro enurut KBLI Industri Kecil 1 2 3 I 24 Julah (1) (2) (3) (4) (5) (26) (27) Populasi M k M 1 Sapel M k 1 M 2 2 M 3 3 M i i M 24 24 M 3 Menentukan target sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus Alokasi sapel industri ikro per blok sensus ( hi ) untuk setiap KBLI dilakukan dengan secara proporsional akar julah industri ikro hasil pendaftaran IMK (listing) pada suatu blok sensus h dengan KBLI i terhadap total akar julah industri ikro dari seluruh blok sensus dengan KBLI i, dengan ruus: hi k h 1 M hi M hi, i Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 15

dengan: = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus ke h, hi hi i M = Julah industri ikro dengan KBLI h pada blok sensus ke h, = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota Tabel 3 Alokasi Sapel Industri Mikro per Blok Sensus Menurut KBLI di Suatu Kabupaten/Kota Provinsi Kabupaten/Kota Kode Kec Kode Desa : : Blok Sensus Julah populasi dan sapel Industri Mikro enurut KBLI 1 2 3 i 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (27) Julah 1 2 3 h k 11 21 31 h 1 k 1 1 12 22 32 h 2 k 2 2 13 23 33 h 3 k 3 3 1 i 2 i 3 i hi ki i 124 224 324 h 24 k 24 24 16 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

Contoh alokasi sapel industri ikro enurut KBLI suatu Kabupaten/Kota dan alokasi sapel industri ikro enurut KBLI enurut Blok Sensus asebagai berikut: Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 17

35 Pengabilan Sapel Industri Kecil di setiap Blok Sensus Dari hasil pendaftaran IMK (listing) dengan Daftar VIMK13-L1/L2, abil seluruh industri kecil yang eiliki julah tenaga kerja antara 5-19 orang, dengan langkah sebagai berikut : a Berikan tanda lingkaran pada tanda cek ( ) di Blok III Kolo (18) b Berikan pula lingkaran pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus dan noor perusahaan/usaha di Blok III Kolo (1), (2), (3), dan (12) 36 Pengabilan Sapel Industri Mikro di setiap Blok Sensus Peilihan sapel industri ikro dilakukan berdasarkan hasil pendaftaran IMK industri ikro (Daftar VIMK13-L1/L2) di setiap blok sensus terpilih Tahap peilihan sapel industri ikro adalah sebagai berikut: a Berikan noor urut pada sebelah kanan tanda cek ( ) pada Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III untuk asing-asing Kolo (19) sd (42) Penooran diulai dari angka 1 pada Kolo (19) halaan pertaa sapai dengan baris terakhir Kolo (19) halaan terakhir Keudian penooran diulai dari angka 1 kebali pada Kolo (20) halaan pertaa sapai dengan halaan terakhir, begitu seterusnya untuk Kolo (21) sd Kolo (42) Contoh : Untuk Kolo (19) halaan pertaa hingga halaan terakhir, peberian noor diulai dari : 1, 2, 3, 11 Keudian lanjutkan peberian noor pada Kolo (20) halaan pertaa hingga halaan terakhir diulai dengan noor 1, 2, 3, 7 Keudian lanjutkan untuk Kolo (21) halaan pertaa hingga halaan terakhir dengan noor 1, 2, 3, 4, 27 Selanjutnya peberian noor diulai dengan angka 1 untuk setiap Kolo (22), (23) sapai dengan Kolo (42) Contoh peberian noor urut Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolo (19) sd (42) halaan 1 sd terakhir: 18 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

1 Halaan 1 dari 5 halaan 10 11 12 13 14 15 16 17 33 (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) 1 1 1 1 1 1 2 1 3 Halaan 2 dari 5 halaan 10 11 12 13 14 15 16 17 33 (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) 2 2 2 1 2 2 2 2 Halaan 5 dari 5 halaan 10 11 12 13 14 15 16 17 33 (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) 27 11 10 2 9 26 4 3 7 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 19

b Periksa terlebih dahulu, apakah peberian noor urut di Blok III untuk tiap Kolo (19) sd (42) sudah benar atau ada yang terlewat Perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelu elakukan peilihan sapel Jika sudah benar, cek julah industri ikro di setiap KBLI pada Blok III dengan rekapnya pada Blok II, yaitu dengan cara ebandingkan antara noor urut terakhir di tiap Kolo (19) sd (42) dengan banyaknya industri ikro enurut KBLI pada Daftar VIMK13 L1/L2 Blok II Rincian 2a Jika diteukan perbedaan, periksa kebali penooran pada Blok III Kolo (19) sd (42) c Hitung interval (I) untuk tiap asing-asing industri ikro dengan cara: hi hi M I hi, diana: I hi = Interval untuk pengabilan sapel industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus ke-h, M hi = Julah industri ikro dengan KBLI i hasil pendaftaran IMK, pada blok sensus ke-h, = Target sapel industri ikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke h hi d Menentukan unit sapel industri ikro pertaa yang terpilih (R 1hi ) untuk tiap jenis KBLI Angka rando peilihan sapel telah ditentukan dengan paket progra berdasarkan distribusi Unifor yang bernilai antara 0 dan 1 Untuk enentukan sapel terpilih pertaa (R 1hi ), dilakukan dengan ruus: R 1 hi AR I hi e Tentukan angka rando berikutnya R 2hi, R 3hi, R hi dilakukan dengan ruus sebagai berikut: R 2hi = R 1hi + R 3hi = R 2hi + R 4hi = R 3hi + I hi I I hi hi R hi = R (-1)hi + I, dengan hi Angka rando terakhir yang terpilih harus kurang dari julah industri ikro dengan KBLI i di blok sensus terpilih (R hi M hi ) f Berikan lingkaran pada noor urut tanda cek ( ) di Kolo (19) atau (20) sd (42) 20 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13 hi

sesuai dengan KBLI pada Blok III Daftar VIMK13-L1/L2 yang saa dengan angka rando terpilih (R hi ) g Berikan pula tanda lingkaran pada Kolo (17), yang noor urut tanda cek ( )-nya pada Kolo (19) atau (20) sd (42) diberi lingkaran h Berikan pula tanda lingkaran pada noor segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus serta noor perusahaan/usaha pada Blok III Daftar VIMK13-L1/L2 Kolo (1), (2), dan (3) serta Kolo (12) yang noor urut tanda cek ( ) nya pada Kolo (19) atau (20) sd (42) diberi lingkaran 37 Pengisian Daftar VIMK13-DS Pengisian Daftar VIMK13-DS dilakukan setelah selesainya seluruh tahapan peilihan sapel industri ikro aupun peberian tanda lingkaran pada seluruh industri kecil Tahapan peindahan inforasi industri ikro dan kecil dari Daftar VIMK13-L1/L2 ke Daftar VIMK13-DS dilakukan dengan cara sebagai berikut: a Salin noor urut segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus yang diberi lingkaran pada Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kol (1), (2), dan (3) ke Daftar VIMK13-DS Blok V Kolo (2), (3), dan (4) ulai dari noor urut bangunan fisik terkecil b Salin pula naa perusahaan/usaha atau pengusaha/peilik pada Blok III Daftar VIMK13-L1/L2 Kolo (13) ke dala Daftar VIMK13-DS Blok V Kol (6), yang noor urut bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran c Salin pula alaat lengkap dan KBLI pada VIMK13-L1/L2 Blok III Kol(19) sd Kol (42) yang noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran, ke Daftar VIMK13-DS Blok V kol (7) dan kol (8) 38 Contoh Penarikan Sapel a Hasil listing (VIMK13-L1/L2) blok sensus 003B Desa Pringgodani Kecaatan Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Tiur, sebagai berikut: Julah indutri kecil sebanyak 3 usaha (julah kode 1 pada Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolo (18) halaan terakhir = 3) Julah industri ikro sebanyak 72 usaha (penjulahan noor urut terakhir pada Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolo (19) sd (42) = 72) Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 21

Julah industri ikro kode KBLI 19 (industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki) sebanyak 26 Angka rando peilihan sapel yang tercantu dala DSBS adalah 0,53 b Hasil penghitungan alokasi sapel, dan interval sebagai berikut: Target sapel industri ikro pada blok sensus 003B ini sebanyak 17 Target sapel industri ikro KBLI 19 berjulah 10 industri Interval untuk industri ikro KBLI 19 adalah 26/10 = 2,6 c Penentuan R 1, serta penghitungan R 2 R n R1 = AR I = 0,53 2,6 = 1,38 1 Setelah didapat R 1 selanjutnya enghitung R 2 hingga R 10 dengan cara: R2 = R1 + I = 1,38 + 2,6 = 3,98 4 R3 = R2 + I = 3,98 + 2,6 = 6,58 7 R4 = R3 + I = 6,58 + 2,6 = 9,18 9 R5 = R4 + I = 9,18 + 2,6 = 11,78 12 R6 = R5 + I = 11,78 + 2,6 = 14,38 14 R7 = R6 + I = 14,38 + 2,6 = 16,98 17 R8 = R7 + I = 16,98 + 2,6 = 19,58 20 R9 = R8 + I = 19,58 + 2,6 = 22,78 23 R10 = R9 + I = 22,78 + 2,6 = 24,78 25 d Peilihan Sapel Industri Mikro Berikan lingkaran di kolo KBLI 19, yaitu Kolo (28) pada noor-noor tanda cek yang sesuai dengan angka rando terpilih Keudian lingkari pula pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut perusahaan/usaha Kolo (12), serta Kolo (17) yang bersesuaian dengan tanda cek yang dilingkari Dengan cara yang saa, lakukan penghitungan interval dan elingkari noor urut tanda cek untuk KBLI yang lain 22 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

BAB IV PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK13-S1/S2 41 Peeriksaan Secara Uu a Periksa banyaknya dokuen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang enjadi tanggung jawab asing-asing pencacah b Periksa seua dokuen, dan kode klasifikasi usaha harus sudah dituliskan pada kotak yang tersedia di pojok kanan atas c Periksa untuk setiap perubahan/ganti, pindah alaat, tutup, dan lain-lain, harus sudah diberi penjelasan pada Daftar Sapel VIMK13-DS1/DS2 d Periksa julah target pada Daftar Sapel VIMK13-DS1 Triwulan I 2013 dan Daftar Sapel VIMK13-DS2 Triwulan II 2013 harus 100 % (sapel utaa aupun pengganti), e Periksa pada triwulan II sapai triwulan IV 2013 tidak ada penggantian sapel, penggantian sapel hanya pada triwulan I 2013 f Periksa isian kode klasifikasi usaha di Blok I2 Rincian 1 Daftar VIMK13-S1/S2 harus sesuai dengan isian pada Blok V Kolo 9 Daftar VIMK13-DS1/DS2 g Seua penulisan harus sudah enggunakan huruf KAPITAL, jika belu harus dikoreksi Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait h Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah enggunakan satuan standar Apabila asih enggunakan satuan setepat agar diusahakan untuk eberikan catatan konversi dari satuan setepat yang digunakan ke satuan standar i Periksa seua nilai harus dala satuan rupiah j Periksa isian keterangan/jawaban dan atau kode yang dilingkari harus sesuai dengan kotak yang tersedia k Pilihan jawaban yang ultiple (lebih dari satu), aka isian dala kotak harus erupakan penjulahan kode-kode yang dilingkari l Seua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban Lainnya (tuliskan: ) harus ada isian Apabila asih kosong agar dikonfirasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 23

Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang eragukan, kurang jelas, dan sebagainya lihat Blok VII: Catatan Apabila asih belu jelas, konfirasikan kepada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan n Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian dala kotak aka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari 42 Peeriksaan untuk Setiap Blok 421 Peeriksaan Blok I1 : Keterangan Tepat a Periksa isian identitas pada Blok I1, harus sudah sesuai dengan identitas pada Daftar VIMK13-DS1/DS2 b Rincian 2: Kabupaten/Kota harus sudah dicoret yang tidak diperlukan (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota) Hal yang saa juga untuk Rincian 4 Desa/Kelurahan, harus sudah dicoret yang tidak sesuai c Rincian 7 (noor urut sapel) dan Rincian 8 (noor urut perusahaan/usaha terpilih) harus saa dengan noor urut pada Daftar VIMK13-DS1/DS2, Blok V, Kolo (1) dan (5) 422 Peeriksaan Blok I2: Keterangan Perusahaan/Usaha a Rincian 3 (Naa Perusahaan/Usaha) dan Rincian 4 (Alaat Perusahaan/Usaha) harus saa dengan naa dan alaat perusahaan/usaha pada Daftar VIMK13- DS1/DS2 Blok V, Kolo (6) dan (7) b Rincian 7: Tuliskan kegiatan utaa perusahaan/usaha sejelas-jelasnya Pada isian KBLI apakah sudah sesuai dengan isian kegiatan utaa perusahaan/usaha Jika ragu, konfirasikan kebali ke pencacah untuk eastikan jenis produksi utaanya c Rincian 8: Sifat Usaha Harus ada salah satu noor yang dilingkari d Rincian 9: Tuliskan produk utaa yang dihasilkan e Cerati penulisan produk utaa yang dihasilkan pada Rincian 9, apakah sudah secara rinci dan jelas f Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau eragukan, konfirasikan kepada pencacah untuk dapat dilakukan perbaikan 24 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

423 Peeriksaan Blok II : Keterangan Uu a Rincian 1 : Harus ada isian Seandainya kosong konfirasikan kepada pencacah untuk dilengkapi b Rincian 3 : Perhatikan kewajaran isian Sekalipun kita tidak epunyai batasan tingkat kewajaran uur seorang pengusaha, sebaiknya tetap diperhatikan berapa kewajaran uur seorang pengusaha, isian aksiu 98 c Rincian 4 : Perhatikan konsistensi antara pendidikan tertinggi yang ditaatkan dengan uur pada isian Rincian 3, jika terdapat keraguan tanyakan kepada pencacah d Rincian 5 : Cek konsistensinya dengan naa perusahaan/usahanya Tahapan peeriksaan Isian rincian 3 saa dengan 12 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 2 Isian rincian 3 saa dengan 15 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 3 Isian rincian 3 saa dengan 18 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 4 Isian rincian 3 saa dengan 19 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 5 424 Peeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Rincian 1 Banyaknya pekerja, hari kerja dan rata-rata ja kerja per hari Perhatikan isian banyaknya pekerja untuk setiap bulan kegiatan pada Rincian 1 Isian banyaknya pekerja iniu 1 orang Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja pada Rincian 1b untuk setiap bulan kegiatan isian aksiu saa dengan julah hari pada bulan bersangkutan Bulan kegiatan tidak boleh kosong seua, paling tidak ada satu bulan kegiatan harus isi Perhatikan apakah Rincian 1c sudah diisi dengan benar dan wajar Lakukan pengecekan kewajaran isian rata-rata ja kerja per hari perusahaan/usaha Isian rata-rata ja kerja yang benar adalah 1 sapai 24 ja Rincian 2 Banyaknya pekerja (terasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar enurut jenis pekerja Lakukan tahapan peeriksaan sebagai berikut : Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 25

Rincian 2 harus ada isian dan pastikan keterangan pengusaha pada Blok II terasuk dala rincian ini Rincian 2c Kolo (6) harus ada isian inial 1 Kolo (6) yaitu Julah dari Kolo (2) sd (5) untuk asing-asing jenis pekerjaan Isian Rincian 2a Kolo (6) = Penjulahan Rincian 2a Kolo (2) sd 2a Kolo (5) Isian Rincian 2b Kolo (6) = Penjulahan Rincian 2b Kolo (6) sd 2b Kolo (5) Isian Rincian 2c Kolo (6) = Penjulahan Rincian 2c Kolo (2) sd 2b Kolo (5) Isian Rincian 2c Kolo (2) = Rincian 2a Kolo (2) + Rincian 2b Kolo (2) sian Rincian 2c Kolo (3) = Rincian 2a Kolo (3) + Rincian 2b Kolo (3) Isian Rincian 2c Kolo (4) = Rincian 2a Kolo (4) + Rincian 2b Kolo (4) Isian Rincian 2c Kolo (5) = Rincian 2a Kolo (5) + Rincian 2b Kolo (5) Isian Rincian 2c Kolo (6) = Rincian 2a Kolo (6) + Rincian 2b Kolo (6) Isian Rincian 3c Kolo (2) = Rincian 3a Kolo (2) + Rincian 3b Kolo (2) Jika Blok III Rincian 3a terisi, aka Rincian 2c Kolo 2 harus terisi Jika Blok III Rincian 3b terisi, aka Rincian 2c Kolo 3 harus terisi 425 Peeriksaan Blok IV : Total Biaya/Pengeluaran Produksi Perusahaan/Usaha a Periksa apakah seua biaya/pengeluaran yang ada pada Rincian 1 sd Rincian 15 Kolo (4) sudah benar dala satuan rupiah Jika terdapat keraguan konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang b Rincian 1a sd Rincian 1g terdapat isian aka Kolo (2) satuan standar harus terisi, Kolo (3) banyaknya bahan baku dan bahan penolong yang digunakan harus ada isian dan lihat kewajarannya dengan isian Kolo (4) nilai (rupiah), dengan patokan harga pasaran bahan baku dan penolong yang berlaku enurut satuan standar Rincian 1h (lainnya), nilainya isikan di Kolo (4) c Jika Rincian 1a sd Rincian 1g Kolo (3) ada isian aka, Kolo (4) tidak boleh kosong (kecuali untuk jasa industri (akloon) ) 26 d Jika Rincian 2a sd Rincian 2g terdapat isian, aka Kolo (3) banyaknya Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

peakaian peluas dan bahan bakar yang digunakan harus ada isian, lakukan pengecekan kewajarannya dengan isian Kolo (4) biaya/pengeluaran nilai dala rupiah, dengan patokan harga pasaran bahan bakar dan peluas yang berlaku enurut satuan standar e Hitung kebali Rincian 15 kolo (4) apakah sudah sesuai dengan penjulahan Rincian 1 sd Rincian 14 426 Peeriksaan Blok V : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha a Rincian 1 Nilai produksi bukan akloon Rincian 1a Kolo (1) jenis barang yang dihasilkan harus sesuai dengan KBLI dari produksi utaa yang dihasilkan perusahaan/usaha Blok I2 Rincian 9 Kolo (2) dan Kolo (3) Periksa penulisan jenis barang yang dihasilkan, banyaknya, dan nilai pada Rincian 1a sd Rincian 1c Kolo (1) telah dituliskan secara berurutan dan diulai dari nilai produksi terbesar ke nilai produksi yang terkecil Bila salah lakukan perbaikan Periksa seua nilai produksi enurut jenis barang yang dihasilkan apakah harga per jenis barang yang dihasilkan per satuan standar sesuai dengan harga pasar yang berlaku Jika terdapat keraguan konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang Lihat kewajaran nilai produksi di Blok V Rincian 1 dengan biaya/pengeluaran bahan-bahan yang digunakan (Blok IV Rincian 1) Rincian 1e (julah rincian 1a + 1d) baris nilai b Rincian 2 Pendapatan dari jasa industri (Makloon) Jika pendapatan dari akloon, aka banyaknya dan nilai produksi harus terisi Rincian 2c (Julah Rincian 2a + 2b) baris nilai c Rincian 3 Pendapatan lainnya Periksa apakah ada pendapatan lainnya di luar Rincian 1 dan Rincian 2 d Rincian 4 Julah (Rincian 1e + Rincian 2c + Rincian 3) Periksa penjulahan nilai pada Rincian 4 Kolo (5) dan Kolo (6) harus erupakan penjulahan dari Rincian 1e + Rincian 2c + Rincian 3 baris nilai Kolo (5) dan Kolo (6) 427 Peeriksaan Blok VI : Mesin Pengolahan Utaa Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 27

Rincian 1 : Periksa isian pada kolo (1) s/d Kolo (8) Jika kolo (1) ada isian, aka kolo (2) s/d kolo (8) harus ada isian Rincian 2 : Jika suber pengadaan esin dari peerintah (Rincian 1 kolo (8) kode 2), aka Rincian 2 harus ada isian 428 Peeriksaan Blok VII : Nilai Harta yang diiliki Perusahaan/Usaha dan Suber Modal a Rincian 1 Nilai harta Periksa kebenaran isian Rincian 1a Kolo (2), apakah sudah erupakan penjulahan Rincian 1a1 dan Rincian 1a2 Kolo (2) Periksa kebenaran isian Rincian 1b Kolo (2), apakah sudah erupakan penjulahan Rincian 1b1 sd Rincian 1b5 Kolo (2) Periksa kebenaran isian Rincian 1c Kolo (2), apakah sudah erupakan penjulahan Rincian 1a dan Rincian 1b Kolo (2) b Rincian 2 Suber odal Periksa julah dari Rincian 2 harus 100 Periksa jika Rincian 2 ilik sendiri=100, aka Rincian 3 harus kosong c Rincian 3 Suber odal dari pihak lain berasal dari : Isian Rincian 3 erupakan salah satu kode yang dilingkari dari Rincian 2 d Rincian 4 Alasan utaa tidak/belu pernah einja dari bank (jika Rincian 3a tidak terisi) Periksa Rincian 3a tidak dilingkari dan Rincian 2 ilik sendiri =100 429 Peeriksaan Blok VIII : Kendala dan Prospek Usaha a Rincian 1 Kesulitan utaa yang dialai oleh perusahaan/usaha Periksa Rincian 1a, jika kode 1 dilingkari aka Rincian 1b ada isian b Rincian 2 Apakah perusahaan/usaha saat ini enjadi anggota koperasi? Cukup jelas c Rincian 3 Jenis pelayanan/bantuan dari koperasi yang pernah diteria: Jika Rincian 3 kode 16 aka harus dituliskan jenis bantuan lainnya yang diberikan oleh koperasi d Rincian 4 Jenis pelayanan/bantuan yang pernah diteria selain dari koperasi : 28 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

Periksa Rincian 5a, jika kode 0 dipilih aka rincian 5b kosong Jika rincian 5a kode 8 dan Rincian 5b kode 32 dilingkari, aka harus dituliskan jenis pelayanan yang pernah diteria selain dari koperasi dan tuliskan badan atau lebaga yang eberikan e Rincian 5 Jika tidak pernah eperoleh pelayanan/bantuan dari koperasi/non-koperasi untuk pengebangan usaha, alasan utaa adalah: Jika Rincian 5 kode 5 dilingkari, aka harus dituliskan alasan lainnya tidak eneria bantuan dari koperasi/non-koperasi f Rincian 6 Jenis keitraan yang pernah dilakukan oleh perusahaan/usaha: Jika Rincian 6a kode 64 dilingkari, aka harus dituliskan jenis keitraan lainnya yang sedang dijalin Jika Rincian 6a kode 0 dilingkari, aka langsung ke Rincian 7a Periksa Rincian 6b harus dituliskan tahun keitraan Jika Rincian 6c kode 16 dilingkari harus dituliskan badan/lebaga keitraan lainnya g Rincian 7 Penyelenggaraan bibingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti pekerja perusahaan Periksa Rincian 7a, jika kode 0 dipilih aka Rincian 7b kosong Jika Rincian 7a kode 16 dan Rincian 7b kode 8 dilingkari, aka harus dituliskan penyelenggara bibingan/pelatihan/penyuluhan lainnya dan jenis bibingan lainnya h Rincian 8 Persentase produk yang dihasilkan untuk kebutuhan Periksa penjulahan dari Rincian 8a sd 8g harus 100 i Rincian 9 Persentase (dari nilai produksi) alokasi peasaran pada triwulan ini Periksa penjulahan dari Rincian 9a + 9b harus 100 4210 Peeriksaan Blok IX : Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, bisa dituliskan pada Blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK13-S1/S2 4211 Peeriksaan Blok X : Keterangan Responden Periksa naa peberi jawaban, jabatan, noor telepon/hp, tanggal Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 29

pengesahan, dan tanda tangan apakah sudah diisi secara lengkap 4212 Peeriksaan Blok XI : Keterangan Petugas a) Periksa apakah pencacah telah enuliskan di Kolo (2) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya Apabila Kolo (2) asih kosong, pencacah harus engisi sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugas b) Setelah selesai elakukan peeriksaan terhadap seluruh isian dan telah elakukan perbaikan/pebetulan jika diperlukan, pengawas enulis di Kolo (3) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya, sebagai bukti daftar isian telah diperiksa 30 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 31

32 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

Lapiran 1 REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 REKAPITULASI BLOK SENSUS BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI : KABUPATEN/KOTA *) : VIMK13-RBS REKAPITULASI JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN MIKRO PER BLOK SENSUS Kec Kode Desa Noor Blok Julah Industri Kecil Julah Industri Mikro enurut KBLI Sensus Julah 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 IM (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) Julah *) Coret yang tidak sesuai Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 33

34 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13

Lapiran 2 REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II : APRIL - JUNI VIMK13-DS2 BLOK I KETERANGAN TEMPAT 1 PROVINSI (1) (2) (3) 2 KABUPATEN/KOTA *) 3 KECAMATAN 4 DESA/KELURAHAN *) 5 NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 6 NOMOR KODE SAMPEL (NKS) BLOK II REKAPITULASI PENCACAHAN URAIAN INDUSTRI MIKRO INDUSTRI KECIL JUMLAH (1) (2) (3) (4) JUMLAH TARGET PENCACAHAN URAIAN BLOK III KETERANGAN PETUGAS PENCACAH PENGAWAS (1) (2) (3) 1 Naa Petugas 2 Tanggal 3 Tanda tangan BLOK IV CATATAN *) Coret yang tidak sesuai Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK13 35

BLOK V KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA/PENGGANTI *) No Urut Kode NUS Sensus Segen Bangunan Fisik NUP Naa Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Peilik Alaat Lengkap (Jalan, No, RT/RW) KBLI 2 digit IM -1 IK -2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) *) Julah sapel utaa/pengganti pada Triwulan I harus terpenuhi = 100% Julah IM = IK = 36 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK13