ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pembimbing : Ir. Chatarina Nurdjati Supadiningsih,MT Hepi Hapsari Handayani ST, MSc. Oleh : Pandu Sandy Utomo

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

1. Proses Normalisasi

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Reduksi data gravitasi

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN :

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI TPA BURANGKENG KABUPATEN BEKASI

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK UD. KARYA BUDI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

Analisis Rangkaian Listrik

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

Debuging Program dengan EasyCase

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DIANDRA PARAMITA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

PENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5)

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal)

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV ZAMRUD MUSTIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

Transkripsi:

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT, Hpi Hapsari Handayani ST,MSc Program Studi Tknik Gomatika, FTSP, ITS, Surabaya, 60111, Indonsia Email : gm0710@godsy.its.ac.id Abstrak Praturan Mntri Ngri Agraria / Kpala Badan Prtanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 (PMNA/KBPN 3/1997) pasal 142 ayat 1 mnybutkan pta pndaftaran tanah dibuat dngan mmtakan hasil pngukuran bidang tanah pada pta dasar pndaftaran tanah. Sdangkan pada praturan yang sama pasal 12 ayat 1 mnybutkan bahwa pngukuran dan pmtaan untuk pmbuatan pta dasar pndaftaran dislnggarakan dngan mtod trstrial, fotogramtrik, atau mtod lainnya. Kmajuan dalam bidang pngindraan jauh dapat dimanfaatkan sbagai salah satu altrnatif pmtaan, khususnya dalam pmbuatan pta pndaftaran tanah. Salah satunya adalah citra satlit ALOS-PRISM dngan rsolusi 2,5 mtr. Pnlitian ini mnggunakan dua data utama yaitu citra satlit ALOS-PRISM tanggal 16 Juli 2008 wilayah Kabupatn Pati Jawa Tngah dan Pta Dasar Pndaftaran skala 1 : 1.000 dngan nomor lmbar 49.2.02.078.09.8. Wilayah studi adalah Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati, Jawa Tngah, dimana kondisi pada darah trsbut rlatif datar. Korksi gomtrik mnggunakan 9 titik kontrol tanah brupa titik ord 3 BPN di Kcamatan Gabus dan skitarnya. Pngukuran lapangan (mnggunakan pita ukur) dilakukan untuk mngtahui ktlitian planimtris citra. Dari data trsbut dihitung slisih prbdaan luasan bidang sawah di citra dan pta pndaftaran tanah, dngan ktntuan tolransi prbdaan luas olh BPN sbsar KL (0,5 L) m 2. Analisis trhadap jarak dan luasan bidang sawah pada pta pndaftaran tanah dan citra, dilakukan untuk mndapatkan tingkat klayakan pnggunaan citra satlit ALOS-PRISM di dalam pmbuatan pta pndaftaran tanah. Dari hasil korksi gomtric didapatkan nilai RMS sbsar 0,507 mtr. Brdasarkan uji-t sampl brpasangan, trdapat prbdaan jarak dan luas yang signifikan. satlit ALOS-PRISM tidak mmnuhi klayakan untuk kgiatan updating Pta Pndaftaran skala 1 : 1.000, namun mmnuhi untuk skala 1 : 10.000 dngan pngkajian lbih lanjut trhadap skala trsbut. Kata kunci : PMNA/KBPN 3/1997, citra satlit ALOS-PRISM, pta pndaftaran tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Blakang Brdasarkan Prprs No. 10 Tahun 2006, Badan Prtanahan nasional (BPN) adalah lmbaga pmrintahan non dpartmn yang brada di bawah dan brtanggung jawab kpada Prsidn dan dipimpin olh Kpala. Dalam mlaksanakan tugas sbagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BPN mnylnggarakan bbrapa fungsi, di antaranya adalah pnylnggaraan dan plaksanaan survi, pngukuran dan pmtaan di bidang prtanahan, srta plaksanaan pndaftaran tanah dalam rangka mnjamin kpastian hukum. Pta pndaftaran tanah adalah pta yang mnggambarkan bidang atau bidang-bidang tanah untuk kprluan pmbukuan tanah (Badan Prtanahan Nasional, 1998). Pta dasar pndaftaran tanah adalah pta dasar untuk pmbuatan pta pndaftaran tanah yang mmuat titik dasar tknik dan unsur-unsur gografis. Prkmbangan tknologi pngindraan jauh trutama citra Advancd Land Obsrving Satlit- Panchromatic Rmot Snsing Instrumnt for Stro Mapping (ALOS-PRISM) olh Japan Arospac Exploration Agncy (JAXA) dapat mmudahkan dalam pnydiaan pta dan kajian mngnai pmantauan rgional. satlit ALOS-PRISM 1

mmiliki kunggulan mampu mnyajikan data dngan rsolusi hingga 2,5 m. Satlit ALOS- PRISM juga mmiliki harga yang rlatif lbih murah apabila dibandingkan dngan citra satlit rsolusi tinggi lainnya, shingga diharapkan citra ALOS- PRISM dapat mnjadi suatu altrnatif mtod updating pta pndaftaran tanah olh BPN, khususnya Kantor Prtanahan Kabupatn Pati. 1.2 Prumusan Masalah Prumusan masalah yang dimunculkan dalam pnlitian ini adalah: a. Bagaimanakah pngolahan citra satlit ALOS-PRISM shingga dapat digunakan di dalam pmbuatan pta pndaftaran tanah? b. Apakah citra satlit ALOS-PRISM mmnuhi standar ktlitian planimtrik ssuai ktntuan BPN? c. Brapakah skala maksimal pta pndaftaran tanah yang dapat dihasilkan dari pngolahan citra satlit ALOS-PRISM? 1.3 Batasan Masalah Batasan prmasalahan dalam pnlitian ini adalah: a. Wilayah studi adalah Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati, Jawa Tngah. b. Data acuan adalah Pta Dasar Pndaftaran Dsa Babalan Kabupatn Pati skala 1 : 1.000, nomor lmbar 49.2.02.078.09.8. c. Objk dalam pnlitian ini difokuskan pada 7 sampl bidangan sawah. d. Hasil pnlitian adalah analisis prbandingan jarak dan luasan bidang tanah pada citra satlit ALOS-PRISM dan Pta Dasar Pndaftaran. 1.4 Tujuan Tujuan pnulisan tugas akhir ini adalah untuk mnganalisis luasan bidangan sawah di Dsa Babalan Kabupatn Pati mnggunakan citra satlit ALOS-PRISM, shingga dapat diktahui klayakan citra satlit ALOS-PRISM dalam rangka pmanfaatannya untuk updating Pta Pndaftaran. 1.5 Manfaat Pnlitian Manfaat yang diharapkan dari pnlitian ini adalah mnghasilkan bahan prtimbangan mngnai diprgunakannya citra satlit ALOS-PRISM di dalam pross updating data prtanahan scara lbih cpat dan akurat. BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Lokasi Pnlitian Pnlitian ini dilaksanakan di Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati, Jawa Tngah, yang scara gografis trltak pada 6 44'56,80" LS dan 111 02'06,96" BT. Batas-batas administrasi darah trsbut adalah: a. Utara : Dsa Banjarsari dan Sungai Juwana b. Slatan : Dsa Tanjang dan Plumbungan c. Timur : Dsa Koripandriyo d. Barat : Dsa Tanjang Gambar 2.1 Lokasi Pnlitian (Dsa Babalan, Kabupatn Pati Jawa Tngah) (Sumbr : http://www.patikab.go.id.html dan Googl Earth) 2.2 Alat dan Bahan Pnlitian 2.2.1 Alat Pnlitian Alat yang digunakan di dalam pnlitian ini mliputi prangkat kras dan prangkat lunak : a. Prangkat Kras Prangkat kras yang digunakan pada pngukuran lapangan adalah: Pita ukur (srat fibr) 50 mtr. GPS Handhld akurasi 3 mtr. Prangkat kras yang digunakan pada pngolahan data adalah : Satu unit notbook. Satu unit printr. 2

b. Prangkat Lunak Prangkat lunak yang digunakan di dalam pnlitian ini adalah sbagai brikut : Sistm Oprasi Windows 7 Ultimat 32 bit Envi 4.6.1 Matlab 7.0.1 Autodsk Land Dsktop 2006 Arc GIS 9.3 Microsoft Offic 2007 2.2.2 Bahan Pnlitian Bahan atau data yang digunakan di dalam pnlitian ini antara lain : a. satlit ALOS-PRISM dngan rsolusi spasial 2,5 mtr, tanggal 16 Juli 2008, wilayah Kabupatn Pati. b. Pta Dasar Pndaftaran Dsa Babalan Kabupatn Pati skala 1 : 1.000, no. lmbar pta 49.2.02.078.09.8, tahun 1999. c. Pta Rupa Bumi Indonsia (RBI) Kabupatn Pati trbitan Badan Koordinasi Survi dan Pmtaan Nasional (BAKOSURTANAL) skala 1:25.000, tahun 2001. d. Data titik-titik kontrol ord 3 Kabupatn Pati. 2.3 Mtodologi Pnlitian 2.3.1 Tahapan Pnlitian Tahapan yang dilakukan pada pnlitian ini adalah : Idntifikasi Masalah Studi Litratur Pngumpulan Data Pngolahan Data Analisis Pnyusunan Laporan Gambar 2.2 Diagram Alir Tahapan Pnlitian 2.3.2 Plaksanaan Pnlitian Tahapan kgiatan yang dilakukan pada pnlitian ini scara ringkas dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini : Pngukuran Lapangan tidak Satlit ALOS- PRISM rsolusi 2,5 mtr Pmotongan citra Korksi Gomtrik RMS < 1 ya Trkorksi Digitasi Bidang Pnghitungan pada Prsiapan Titik Ord 3 Kcamatan Gabus dan skitarnya Analisis Jarak dan Luasan Bidang Sawah Ksimpulan Pta Pndaftaran Ds. Babalan Kab. Pati Digitasi Bidang Pnghitungan pada Pta Pndaftaran Gambar 2.3 Diagram Alir Tahapan Pngolahan Data Pnjlasan dari diagram alir di atas adalah sbagai brikut : a. Pnlitian ini mnggunakan dua data data utama yaitu : satlit ALOS-PRISM dngan rsolusi spasial 2,5 mtr, tanggal 16 Juli 2008, wilayah Kabupatn Pati. Pta Dasar Pndaftaran Dsa Babalan Kabupatn Pati skala 1 : 1.000, no. lmbar pta 49.2.02.078.09.8, tahun 1999. Data pndukung : Data hasil pngukuran lapangan. Titik Ord 3 Kcamatan Gabus dan skitarnya. b. Pmotongan citra dilakukan ssuai wilayah pnlitian. Koordinat batas pmotongan citra : i. uppr lft : 504414.864 E 9252444,563 S ii. lowr right : 508449,482 E 9247474,236 S 3

c. Korksi gomtrik citra satlit ALOS-PRISM brtujuan agar posisi suatu titik di citra sama dngan posisi sbnarnya di lapangan, shingga luasan bidang tanah pada citra sama dngan luasan sbnarnya. Korksi gomtrik dilakukan dngan mnggunakan titik kontrol tanah brupa titk ord 3. d. yang tlah trkorksi dan Pta Dasar Pndaftaran dilakukan digitasi untuk mndapatkan gambaran bidang sawah yang akan dianalisis jarak dan luasannya.. Pross pnghitungan luasan bidang tanah hasil digitasi citra dan pta dasar pndaftaran tanah mnghasilkan dua data luasan. f. Brdasarkan data luasan bidang tanah hasil pngolahan citra dan luasan bidang tanah pada Pta Pndaftaran, dilakukan analisis trhadap prbdaan luasan. Tolransi yang dittapkan olh BPN adalah KL (0,5 L) m 2. g. Pada tahap akhir ditarik ksimpulan mngnai klayakan pnggunaan citra ALOS-PRISM di dalam updating pta, khususnya Pta Pndaftaran. BAB III HASIL DAN ANALISIS 3.1 Analisis Ktlitian Posisi Titik Ktlitian posisi titik dapat dianalisis dari bsarnya nilai Root Man Squar Error (RMS) antara nilai hasil pngamatan (koordinat citra) trhadap nilai sbnarnya atau yang dianggap bnar (koordinat lapangan. Brikut adalah gambar prsbaran titik kontrol tanah: M t r No. Kod Tugu RMS x y Titik Ord 3 (mtr) 3 1111110 0,271 0,029 0,027 4 1111132 0,394 0,299 0,256 5 1111131 0,131 0,130 0,001 6 1111125 0,253 0,126 0,219 7 1111108 0,487 0,459 0,161 8 1111109 0,834 0,193 0,811 9 1111124 0,497 0,356 0,346 Total RMS adalah sbsar 0,507 mtr. Nilai rata-rata RMS adalah sbsar 0,056 mtr. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa RMS trbsar pada nomor 8 sbsar 0,834 mtr. RMS trkcil pada nomor 5 sbsar 0,131. Brikut tampilan dalam bntuk grafik prolhan nilai ktlitian titik : 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Titik Kontrol Gambar 3.2 Nilai RMS Titik Kontrol RMS dx 3.3 Analisis Prbandingan Jarak Analisis yang digunakan adalah mmbandingkan RMS panjang sisi sampl bidang sawah antara pngukuran pada pta dngan pngukuran pada citra. Data yang dianggap bnar adalah data jarak pada Pta Dasar Pndaftaran dan digunakan sbagai data acuan. Hasil prbandingan jarak dapat dilihat pada diagram di bawah ini : M t r Tabl 3.1 Nilai RMS Gambar 3.1 Sbaran Titik Kontrol No. Kod Tugu RMS x y Titik Ord 3 (mtr) 1 1111103 0,795 0,780 0,155 2 1111102 0,440 0,432 0,087 Gambar 3.3 Diagram Prbandingan Jarak Lapangan, Pta Pndaftaran,dan Rata-rata slisih jarak hasil pngukuran jarak lapangan dngan jarak pada pta dasar pndaftaran 4

tanah adalah 0,46 mtr. Sdangkan rata-rata slisih jarak hasil pngukuran lapangan dngan ALOS-PRISM adalah 1,56 mtr. Analisis ktlitian jarak dilakukan dngan uji-t brpasangan. Brdasarkan data yang tlah diprolh, hasil analisis adalah sbagai brikut: a. Uji -t mnggunakan dua sisi dngan = 10%, df=22, t tabl = 1,321. Shingga H0 ditrima jika -1,321< t hitung <1,321 dan H0 ditolak jika t hitung <-1,321 atau t hitung >1,321, Uji ini dilakukan dngan mmbandingkan antara jarak pada pta dasar pndaftaran tanah dngan jarak pada citra ALOS-PRISM. b. Karna H0 ditrima jika -1,321< t hitung <1,321 dan H0 ditolak jika t hitung <-1,321 atau t hitung >1,321, hasilnya trdapat 4 pngukuran jarak yang ditolak dari total 23 pngukuran jarak, yaitu pngukuran no. 1, 5, 12, dan 19. Dari uji ktlitian trsbut dapat dikatakan bahwa trjadi prbdaan jarak antara pta dasar pndaftaran tanah dngan citra ALOS- PRISM. Tabl 3.2 T-hitung Masing-masing Pngukuran Jarak No. T T Ktrangan Pngukuran Hitung Tabl 1 1,363 1,321 Ditolak 2 1,112 1,321 Ditrima 3 1,216 1,321 Ditrima 4 0,964 1,321 Ditrima 5 1,350 1,321 Ditolak 6 1,180 1,321 Ditrima 7 1,096 1,321 Ditrima 8 1,056 1,321 Ditrima 9 1,195 1,321 Ditrima 10 0,883 1,321 Ditrima 11 1,244 1,321 Ditrima 12 1,421 1,321 Ditolak 13 1,223 1,321 Ditrima 14 0,883 1,321 Ditrima 15 0,576 1,321 Ditrima 16 0,819 1,321 Ditrima 17 0,661 1,321 Ditrima 18 1,068 1,321 Ditrima 19 1,343 1,321 Ditolak 20 1,180 1,321 Ditrima 21 0,746 1,321 Ditrima 22 0,933 1,321 Ditrima 23 0,979 1,321 Ditrima 3.4 RMS Jarak Ktlitian planimtri sbsar 0,3 mm pada pta. Shingga untuk skala pta 1 : 1.000 maka ktlitian jarak citra maksimal 0,3 m, skala pta 1 : 2.500 ktlitian jarak maksimal citra sbsar 0,75 m, dan skala pta 1 : 10.000 ktlitian jarak maksimal citra sbsar 3 m. Sdangkan dari pnlitian ini didapatkan RMS jarak sbsar 0,821 m, shingga citra satlit ALOS-PRISM mmnuhi ktlitian jarak untuk skala 1 : 10.000. 3.5 Analisis Prbandingan Luasan Luasan bidang sawah didapatkan dari hasil digitasi pta dasar pndaftaran tanah dan citra satlit ALOS-PRISM. Tabl 3.3 Slisih Luasan pada Pta Pndaftaran dan ALOS-PRISM No. Sampl Bidang Luasan (m 2 ) Pta Pndaftaran tanah ALOS- PRISM Slisih Luas (m 2 ) Slisih Luasan dalam Prsntas (%) 1. 1 384,20 374,61 9,59 2,50 2. 2 417,12 378,32 38,80 9,30 3. 3 434,15 440,23 6,08 1,40 4. 4 470,92 455,86 15,06 3,20 5. 5 482,57 449,02 33,55 27,67 6. 6 490,38 446,88 43,50 8,87 7. 7 1020,21 971,48 48,73 4,78 Slisih trkcil luasan bidang sawah adalah pada bidang 3 sbsar 6,08 m 2, dan slisih trbsar adalah pada bidang 7, sbsar 48,73 m 2. Hal ini dapat disbabkan olh ksalahan pnntuan batas bidang sawah akibat ksalahan intrprtasi citra. Di bawah ini adalah grafik prbandingan luasan dari kdua data : Luas (m 2 ) Sampl Bidang Sawah Gambar 3.5 Grafik Prbandingan Slisih Luasan pada Pta Pndaftaran,dan 5

Tabl 3.4 T-hitung masing-masing Pngukuran Luasan No. Sampl T-hitung T-tabl Ktrangan Bidang Sawah 1 4,453 1,440 Ditolak 2 3,568 1,440 Ditolak 3 4,595 1,440 Ditolak 4 4,362 1,440 Ditolak 5 3,874 1,440 Ditolak 6 3,624 1,440 Ditolak 7 4,156 1,440 Ditolak Prbdaan luasan yang trjadi juga dianalisis mnggunakan uji-t. Brdasarkan data yang diprolh, hasil analisis yang tlah dilakukan adalah sbagai brikut: a. Uji t mnggunakan uji dua sisi dngan = 10%, df=6, t tabl = 1,440. Shingga H0 ditrima jika -1,440< t hitung <1,440 dan H0 ditolak jika t hitung <-1,440 atau t hitung >1,440, Uji ini dilakukan dngan mmbandingkan antara hasil pnghitungan luasan pada pta dasar pndaftaran tanah dngan luasan pada citra. b. Karna H0 ditrima jika 1,440< t hitung <1,440 dan H0 ditolak jika t hitung <-1,440 atau t hitung >1,440, ksluruhan dari tujuh sampl bidang trsbut tidak ada yang mmnuhi dan dapat dikatakan bahwa trjadi prbdaan luasan antara pta dasar pndaftaran tanah dan citra. Shingga citra satlit ALOS-PRISM tidak layak untuk digunakan dalam pmbuatan pta pndaftaran tanah skala 1 : 1.000. 3.6 Analisis Ktlitian brdasarkan Standar BPN 3.6.1 Ktlitian Titik Skutu Standardisasi BPN yang dikluarkan Bagian Proyk Admnistrasi Prtanahan Tahun 2003 mnsyaratkan bahwa ktlitian (RMS) dari koordinat titik skutu harus lbih kcil dari 0,1 mm pada pta. Jika skala pta dasar pndaftaran tanah yang digunakan untuk darah prkotaan 1 : 1.000, maka ktlitiannya harus lbih kcil dari 0,10 m. Untuk darah pdsaan dngan skala 1 : 2.500 harus mmiliki ktlitian lbih kcil dari 0,25 m. Untuk darah prkbunan dngan skala 1 : 10.000 harus mmiliki ktlitian lbih kcil dari 1 m. Hasil RMS dari pnlitian ini adalah sbsar 0,507 m, shingga ALOS-PRISM tidak mmungkinkan untuk digunakan dalam pmtaan skala 1 : 1.000, namun mmnuhi ktntuan untuk skala 1 : 10.000. 3.6.2 Tolransi Luas Bidang Mnurut Irdian (2008), brdasarkan standardisasi BPN, tolransi yang dapat ditrima prhitungannya adalah KL (0,5 L) m 2. Didapatkan dua sampl yang mmnuhi tolransi, yaitu sampl bidang nomor 1 dan 3. Sampl Bidang Tabl 3.5 Hasil Analisis brdasarkan Tolransi Luas Bidang Sawah Luasan (m 2 ) Pta Pndaftaran ALOS- PRISM Slisih Luasan (m 2 ) Tolransi 0.5 L BAB V PENUTUP 5.1 Ksimpulan Dari pnlitian ini dapat diambil bbrapa ksimpulan brdasarkan pross analisis yang tlah dilakukan, yaitu: 1. Intrprtasi batas bidang sawah pada citra satlit ALOS-PRISM mngalami kndala dikarnakan knampakan objk yang kurang jlas, shingga brpngaruh trhadap idntifikasi batas bidang sawah dan prbdaan luasan yang cukup bsar apabila dibandingkan dngan pta dasar pndaftaran tanah. 2. Brdasarkan syarat ktlitian planimtri, citra satlit ALOS-PRISM tidak mmnuhi ktlitian jarak untuk skala 1 : 1.000, namun mmnuhi ktlitian jarak untuk skala 1 : 10.000. Brdasarkan uji-t sampl brpasangan, citra satlit ALOS-PRISM tidak layak digunakan untuk pmbuatan pta pndaftaran tanah skala 1 : 1.000. Brdasarkan ktlitian titik skutu pada Hasil 1 384,20 374,61 9,59 9,80 Ditrima 2 417,12 378,32 38,80 10,21 Ditolak 3 434,15 440,32 6,17 10,42 Ditrima 4 470,92 455,86 15,06 10,85 Ditolak 5 482,57 449,02 33,55 10,98 Ditolak 6 490,38 446,88 43,50 11,07 Ditolak 7 1020,21 971,48 48,73 15,97 Ditolak 6

standard BPN, citra satlit ALOS-PRISM mmnuhi untuk skala 1 : 10.000. Brdasarkan tolransi prbdaan luasan yang dittapkan olh BPN, hanya dua bidang yang mmnuhi tolransi. 3. satlit ALOS-PRISM tidak dapat digunakan di dalam kgiatan updating pta pndaftaran tanah skala 1 : 1.000, namun dapat digunakan pada skala 1 : 10.000 dngan pngkajian lbih lanjut untuk skala trsbut. 3.2 Saran Bbrapa saran yang dapat disampaikan adalah sbagai brikut : 1. Apabila BPN ingin mmbuat Pta Pndaftaran dngan skala 1 : 10.000, citra ALOS-PRISM dapat mnjadi salah satu altrnatif pnggunaan citra satlit dikarnakan harganya yang rlatif murah dan citra trsbut dapat mmnuhi prsyaratan tknis yang ada. 2. Korksi gomtrik dilakukan dngan mtod orthorktifikasi yaitu dngan mmprtimbangkan faktor ktinggian agar diprolh ktlitian yang lbih baik. 3. Pngolahan citra satlit ALOS-PRISM mnggunakan mtod pan-sharpnd untuk mmprmudah intrprtasi citra. DAFTAR PUSTAKA Ayunita, P. 2009. Kajian Pmbuatan Pta Dasar Pndaftaran dngan Satlit Quickbird (Studi Kasus Kantor Prtanahan Jmbr). Surabaya : Tugas Akhir Program Studi Tknik Gomatika. BPN. 1998. PENDAFTARAN TANAH DI INDONESIA. Jawa Timur : Koprasi Pgawai Badan Prtanahan Nasional Bumi Bhakti. BPN. 2009. Norma, Standar, Pdoman, dan Mkanism Survi dan Pmtaan Tmatik Prtanahan. Bumi Bhakti Firmany, N. 2006.Studi tntang Pmanfaatan Satlit IKONOS dalam Pmbuatan Pta Pndaftaran.(Studi Kasus : Klurahan Ptungswu Kcamatan Dau Kabupatn Malang).Surabaya : Tugas Akhir Program Studi Tknik Gomatika. Gunawan. 2005. Studi Akurasi Pngukuran Bidang Objk Pajak pada Quickbird untuk Kpntingan Pajak Bumi dan Bangunan. Bandung : Thsis Jurusan Tknik Godsi ITB Irdian, M. 2008. Analisis Akurasi Quickbird untuk Kprluan Pta Dasar Pndaftaran. Bandung : Thsis Jurusan Tknik Godsi ITB Lillsand, T.M., dan Kifr, R.W. 1994. Rmot Snsing and Imag Intrprtation. Nw York: John Wily&Son, Inc,. Martin, S. 2004. An Introduction to Ocan Rmot Snsing. Washington : Cambridg Univrsity Prss. Muryamto, R. 1994. Hitungan Proyksi Pta. Yogyakarta: Univrsitas Gadjah Mada. Praturan Pmrintah Nomor 10 Tahun 2006 tntang Badan Prtanahan Nasional Praturan Pmrintah Nomor 24 Tahun 1997 tntang Pndaftaran Praturan Mntri Ngara Agraria / Kpala Badan Prtanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tntang Ktntuan Plaksanaan Praturan Pmrintah Nomor 24 Tahun 1997 Tntang Pndaftaran Purwadhi, S.H. 2001. Intrprtasi Digital. Jakarta: Grasindo. Walpol, R.E. 1995. Pngantar Statistika Edisi k-3. Jakarta: PT Gramdia Pustaka Utama. <http://www.jaxa.jp/projcts/sat/alos/indx_.html>. Dikunjungi pada tanggal 18 Agustus 2010, pukul20.10 BBWI. <http://rsgisforum.org/>. Dikunjungi pada tanggal 2 Oktobr 2010, pukul 11.10 BBWI. <http://www.patikab.go.id.html>. Dikunjungi pada tanggal 2 Oktobr 2010, pukul 11.35 BBWI. <http://www.bpn.go.id/tntangbpn.aspx>. Dikunjungi pada tanggal 13 Januari 2011, pukul 20.12 BBWI. 7