Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

mengenai pemenuhan pangan dan perumahan sebagai indikator kesejahteraan keluarga dapat dijelaskan melalui gambar di bawah ini. Daerah Rawan Bencana

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

Gambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

Transkripsi:

17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh dan pengumpulan data dengan menggunakan metode survei (Singarimbun & Effendi 1995). Penelitian dilakukan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Cikahuripan merupakan salah satu desa di kawasan pesisir Kabupaten Sukabumi yang memiliki sumberdaya alam potensial, namun dinilai tingkat kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2009 hingga Januari 2010. Cara Pengambilan Contoh Populasi penelitian ini adalah keluarga nelayan yang berada di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penarikan contoh dengan menggunakan teknik snowball. Teknik snowball adalah teknik pengambilan contoh dari populasi yang tidak jelas keberadaaan anggotanya dan tidak pasti jumlahnya dengan cara menemukan satu contoh, untuk kemudian dari contoh tersebut dicari (digali) keterangan mengenai keberadaan contoh-contoh yang lain, terus demikian secara berantai. Contoh yang didapat dalam penelitian berjumlah 60 keluarga, namun yang memenuhi persyaratan hanya 53 keluarga yang dapat dijadikan contoh dalam penelitian ini. Metode penarikan contoh tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Kabupaten Sukabumi Kecamatan Cisolok Purposive Purposive Desa Cikahuripan n keseluruhan= 53 responden purposive Teknik snowball Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

18 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung keluarga yang menjadi contoh dalam penelitian. Data primer yang diperoleh meliputi: karakteristik keluarga (umur suami dan istri, tingkat pendidikan suami dan istri, jenis pekerjaan suami dan istri, besar keluarga, pendapatan per kapita, pengeluaran per kapita, kepemilikan aset), manajemen keuangan keluarga (perencanaan, penggunaan, dan evaluasi keuangan keluarga), tekanan ekonomi keluarga (tekanan ekonomi objektif dan tekanan ekonomi subjektif) dan strategi koping (pangan, kesehatan, pendidikan dan keuangan). Data sekunder yang dikumpulkan berupa gambaran umum lokasi penelitian. Jenis dan skala pengukuran data ditunjukkan oleh Tabel 1. Jenis Data Tabel 1 Jenis dan Skala Pengukuran Variabel Kategori Cronbach α Karakteristik Keluarga Tingkat Pendidikan Suami dan Istri Jenis Pekerjaan Besar Keluarga Pendapatan Per Kapita Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA 0 = tidak bekerja 1 = Nelayan buruh 2 = Nelayan juragan 3 = Nelayan Perorangan 4 =Petani 5 = Pedagang 6 = PNS 7 = Buruh 8 = Karyawan 9 = Jasa Angkutan 10= Wiraswasta 11= Lainnya Kecil : 4 orang Sedang : 5 6 orang Besar : 7 orang 1. Rp. 145733 2. Rp.145734 - Rp. 291467 3. Rp.291468 - Rp.437200 4. Rp.437201 - Rp.582933 5. Rp.582934 <

19 Jenis Data Tabel 1 Jenis dan Skala Pengukuran (lanjutan) Variabel Kategori α Pengeluaran Per Kapita Kepemilikan Aset Manajeman Keuangan Perencanaan Penggunaan Evaluasi Tekanan Ekonomi Keluarga Tekanan Ekonomi Objektif Permasalahan Keuangan Kepemilikan Hutang Rasio Pendapatan Dan Pengeluaran Tekanan Ekonomi Subjektif Pengeluaran Pangan Pengeluaran Non Pangan Banyak : 66,8-100 Sedikit: 0-33,33 Baik : 66,8-100 Cukup Baik : 33,4-66,7 Kurang Baik : 0-33,33 Tinggi : 66,8-100 Rendah: 0-33,33 Tidak= 1 Ya = 0 Tidak= 1 Ya = 0 Pengeluaran > Pendapatan = 1 Pengeluaran < Pendapatan = 0 Tinggi : 66,8-100 Rendah: 0-33,33 Strategi Koping Pangan Banyak : 66,8-100 Kesehatan Pendidikan Sedikit: 0-33,33 Keuangan Kesejahteraan Keluarga Miskin = Rp. 145733 Kesejahteraan Objektif Tidak Miskin >Rp. 145733 Kesejahteraan Subjektif Sejahtera : 51-100 Tidak Sejahtera : 0-50 Sekunder Data Demografi Data Desa 0,501 0,678 0,769 0,890 Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh, diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry data dan analisis data. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel for Windows 2007 dan dilanjutkan dengan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows.

20 Data karakteristik keluarga meliputi umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, besar keluarga, pendapatan per kapita, pengeluaran per kapita dan kepemilikan aset. Umur dibagi menjadi 3 kategori, yaitu dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dewasa lanjut (>60 tahun) (Hurlock 1981). Tingkat pendidikan dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan perguruan tinggi atau akademi. Besar keluarga dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu keluarga kecil (<4 orang), sedang (5-6 orang), dan besar (>7 orang). Data pendapatan diolah berdasarkan musim, yaitu musim panen, musim biasa dan musim paceklik. Data rata-rata pendapatan didapatkan dengan proporsi musim biasa 2 bulan (Oktober- November), musim panen 4 bulan (Juni- September) dan musim paceklik 6 bulan (Desember-Mei). Data pengeluaran diolah dengan mengelompokkan pengeluaran pangan dan non pangan kemudian di analisis secara deskriptif berdasarkan rata-rata pengeluaran perkapita, standar deviasi dan presentase pengeluaran pangan dan non pangan terhadap pengeluaran total. Data kepemilikan aset diolah dengan mengelompokkan aset menjadi beberapa kelompok yaitu rumah, kendaraan, barang elektronik, perhiasan, tabungan, aset perikanan, pertanian dan ternak, dan lainnya. Untuk contoh yang memiliki aset tersebut diberi skor 1 dan yang tidak memiliki aset diberi skor 0. Manajemen keuangan keluarga diukur dari total skor perencanaan, penggunaan, dan evaluasi keuangan keluarga. Tekanan ekonomi keluarga diukur dari dua dimensi yaitu tekanan ekonomi objektif (permasalahan keuangan keluarga, kepemilikan hutang, rasio pendapatan dan pengeluaran) dan tekanan ekonomi subjektif. Tingkat tekanan ekonomi keluarga diperoleh dari hasil skor rata- rata tekanan ekonomi objektif dan tekanan ekonomi subjektif. Strategi koping merupakan usaha yang dilakukan oleh keluarga nelayan untuk mengatasi kesulitan pemenuhan kebutuhan pangan dan non pangan dan menghadapi tekanan ekonomi. Strategi koping diukur dari total skor strategi koping yang dilakukan untuk menghadapi masalah pangan, kesehatan, pendidikan dan keuangan.

21 Masing- masing variabel manajemen keuangan, tekanan ekonomi keluarga dan strategi koping dikompositkan sehingga diperoleh total skor, kemudian dilakukan transformasi skala ordinal dari 0-100 dengan rumus sebagai berikut (Tati 2004) : Z = Y- Min x 100 Max- Min Keterangan : Z = presentase jawaban contoh Y = Total skor jawabang contoh Min = Total skor minimum pertanyaan Max = Total skor maksimum pertanyaan Hasil transformasi tersebut dibuat kategori berdasarkan interval kelas. Menurut Slamet (1993), pembuatan interval kelas menggunakan rumus berikut : Interval kelas (I) = Nilai tertinggi (NT)-Nilai terendah (NR) Jumlah kelas Tingkat kesejahteraan diukur berdasarkan dua pendekatan, yaitu kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan objektif diukur menggunakan pendekatan pendapatan per kapita yang dibandingkan dengan garis kemiskinan Kabupaten Sukabumi tahun 2007 yaitu sebesar Rp 145.733,00 (BPS 2007). Jika nilai model di atas nilai cut off yang ada maka sebuah keluarga dikatakan tidak miskin, namun jika sebaliknya maka keluarga dikatakan miskin. Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan tingkat kepuasan yang dirasakan keluarga contoh terhadap berbagai pemenuhan kebutuhan dalam keluarga. Setiap responden menjawab 22 item pertanyaan dengan menggunakan 3 skala, yaitu skor 1= tidak puas, 2= cukup puas, dan 3= puas sekali/sangat puas, selanjutnya, skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan. Analisis deskriptif digunakan untuk menganilisis karakteristik keluarga contoh. Uji korelasi Pearson digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel sedangkan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, manajemen keuangan, tekanan ekonomi dan strategi koping terhadap kesejahteraan keluarga contoh digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :

22 Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +... + β n X n + ε Keterangan: Y = Tingkat kesejahteraan objektif X 1 = Besar keluarga X 2 = Pendidikan X 3 = Pendapatan per kapita X 4 = Pengeluaran total X 5 = manajemen keuangan X 6 = tekanan ekonomi X 7 = strategi koping ε = Galat Definisi Operasional Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya atau tanaman air. Keluarga nelayan adalah sekelompok orang yang terdiri dari suami, isteri, dan anak yang salah satu anggota keluarganya bermata pencaharian sebagai nelayan dan atau melakukan pekerjaan sampingan selain nelayan. Karakteristik keluarga nelayan adalah ciri-ciri keluarga yang meliputi usia, besar keluarga, tingkat pendidikan, lama pendidikan, pendapatan perkapita, alokasi pengeluaran, jumlah kepemilikan aset. Nelayan juragan adalah nelayan yang sekurang-kurangnya memiliki perahu. Nelayan buruh adalah nelayan nelayan yang tidak memiliki perahu maupun alat tangkap dan bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang masih tinggal dalam satu rumah atau yang masih menjadi tanggungan orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidup. Besar keluarga digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar ( 7 orang). Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh suami atau isteri yaitu tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan perguruan tinggi atau akademi.

23 Pendapatan per kapita adalah pendapatan total dalam setahun yang diperoleh keluarga dari pendapatan seluruh anggota keluarga baik dari pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan dibagi jumlah anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Pengeluaran adalah pengeluaran untuk konsumsi pangan dan non pangan. Pangan mencakup seluruh jenis termasuk makanan jadi, minuman, tembakau dan sirih. Non pangan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah dan sebagainya. Kepemilikan aset keluarga adalah jumlah dari seluruh kekayaan yang dimiliki keluarga berupa barang elektronik, kendaraan, barang berharga, tabungan, ternak, kepemilikan lahan, rumah, perahu atau kapal, dan alat tangkap. Manajemen keuangan keluarga adalah kegiatan merencanakan, menggunakan, mengevaluasi keuangan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan keluarga. Tekanan ekonomi adalah permasalahan keuangan keluarga meliputi tekanan ekonomi objektif atau permasalahan keuangan keluarga dan tekanan ekonomi subjektif yang dirasakan contoh. Strategi koping adalah yang dilakukan oleh keluarga nelayan untuk mengatasi kesulitan pemenuhan kebutuhan pangan dan non pangan dan menghadapi tekanan ekonomi. Kesejahteraan keluarga adalah kepuasan, kemakmuran, dan kualitas hidup kelompok keluarga nelayan. Dalam hal ini diukur berdasarkan dimensi kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan objektif adalah tingkat kesejahteraan yang diukur melalui pendapatan perkapita. Tingkat kesejahteraan objektif dibandingkan dengan garis kemiskinan Kabupaten Sukabumi Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan yang diukur berdasarkan tingkat kepuasan yang dirasakan keluarga contoh terhadap berbagai pemenuhan kebutuhan dalam keluarga.