Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi"

Transkripsi

1 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana pembeli untuk membeli beberapa unit produk dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu. Theory of Planned Behavior dari Fishbein dan Ajzen menyatakan bahwa tindakan seseorang adalah realisasi dari keinginan atau niat seseorang untuk bertindak. Dalam proses pembelian, niat beli konsumen ini berkaitan erat dengan motivasi yang dimilikinya untuk memakai ataupun membeli produk tertentu. Motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan termasuk keinginan untuk membeli atau niat pembelian. Selain motivasi, niat pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Berdasarkan Theory of Planned Behavior dari Fishbein dan Ajzen, faktor yang mempengaruhi niat adalah sikap pada tindakan, norma subyektif menyangkut persepsi seseorang apakah orang lain yang dianggap penting akan memengaruhi perilakunya, dan persepsi pengendalian perilaku yaitu bagaimana konsumen tersebut mempersepsikan kontrol perilakunya (Sumarwan 2011). Berdasarkan konteks perilaku konsumen, motivasi, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang teridentifikasi dalam konteks petani sebagai konsumen meliputi karakteristik petani dan karakteristik pertanian. Karakteristik petani meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan tani, pendapatan, dan sumber-sumber pendapatan. Karakteristik pertanian meliputi luas lahan, status kepemilikan lahan, dan pengalaman berusaha tani. Faktor eksternal meliputi kelompok acuan, regulasi merintah, dan kondisi geografis. Penelitian ini hanya akan berfokus pada faktor internal (karakteristik petani dan karakteristik pertanian) agar berfokus pada motivasi, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku yang juga berasal dari internal konsumen.

2 20 20 Faktor Internal Motivasi Karakteristik petani o Jenis kelamin o Usia o Pendidikan o Penghasilan tani o Pendapatan o Sumber-sumber pendapatan Karakteristik pertanian o Luas lahan o Status kepemilikan lahan o Pengalaman berusaha tani Persepsi Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi Niat pembelian Perilaku pembelian Faktor Eksternal Kelompok acuan Regulasi pemerintah Kondisi geografis Persepsi pengendalian perilaku Keyakinan pengendalian Kekuatan faktor pengendalian Keterangan: variabel yang diteliti; variabel yang tidak diteliti; model TPB Gambar 3 Kerangka pemikiran

3 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian Motivasi dan Persepsi Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng terhadap Pestisida Organik serta Analisisnya berdasarkan Theory of Planned Behavior ini menggunakan desain cross-sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data atau pengumpulan informasi dari setiap elemen populasi contoh yang dilakukan hanya sekali pada waktu tertentu (Sumarwan et al. 2011). Pengambilan data dilaksanakan di desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah pada bulan April hingga Mei Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produsen kentang di Indonesia. Teknik Pengambilan Contoh Populasi dari penelitian ini adalah petani kentang di Dataran Tinggi Dieng yang pernah maupun belum pernah membeli atau mengonsumsi pestisida organik untuk kentang. Teknik pengambilan contoh yang dilakukan adalah convenience sampling dengan kriteria contoh merupakan petani kentang. Ukuran contoh yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan tabel penarikan contoh yang dihitung dengan rumus N n = 1 + N (e) 2 dengan n = ukuran contoh yang diambil, N = populasi, dan e = error. Berdasarkan tabel penarikan contoh dari Sarwono (2012), jumlah contoh yang diambil dari populasi lebih dari dan error sebesar 10% ialah sebanyak 100 contoh. Jenis dan Cara Pengambilan Data Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner.

4 22 Kuesioner tersebut merupakan instrumen pengukuran motivasi, persepsi, dan komponen TPB terhadap pestisida organik yang dikembangkan oleh peneliti. Data primer yang diperoleh dengan bantuan kuesioner meliputi beberapa hal berikut ini: 1. Karakteristik petani (jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan tani, pendapatan keluarga, dan sumber-sumber pendapatan). 2. Karakteristik pertanian (luas lahan, status kepemilikan lahan, dan pengalaman berusaha tani). 3. Instrumen pengukuran motivasi, persepsi, dan komponen TPB (sikap terhadap perilaku, norma subjektif, persepsi pengendalian perilaku, dan niat pembelian) terhadap pestisida organik yang telah diuji coba terlebih dahulu dengan uji realibilitas dan validitas. Selain data primer, data yang digunakan juga meliputi data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan atau kepentingan yang berbeda dengan tujuan penelitian ini (Sumarwan et al. 2011), akan tetapi diperlukan oleh penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa karakteristik desa yang diperoleh dari pemerintah daerah setempat. Data sekunder ini digunakan untuk melengkapi informasi dan menjadi acuan untuk kepentingan pembahasan. Pengolahan dan Analisis Data Instrumen yang telah disusun (Lampiran 1), diuji reliabilitas dan validitasnya. Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai Cronbach s Alpha dari motivasi dan persepsi masing-masing yaitu 0,652 dan 0,680. Instrumen yang mengukur TPB, terdiri dari komponen sikap terhadap perilaku, norma subjektif, persepsi pengendalian perilaku, dan niat pembelian, masing-masing memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,853; 0,771; 0,453; dan 0,745. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak komputer yaitu Microsoft Excel, SPSS for Windows, dan Lisrel. Proses pengolahan data yang dilakukan mencakup entry data, editing, coding, cleaning, dan analisis statistik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensia.

5 23 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh. Data deskriptif yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Untuk analisis deskriptif, beberapa data karakteristik diperlakukan sebagai data ordinal. Usia dikategorikan berdasarkan pengelompokan usia menurut Sumarwan (2011). Lama pendidikan dikategorikan berdasarkan tingkatan pendidikan formal. Penghasilan tani, pendapatan keluarga, luas lahan, status kepemilikan lahan, dan pengalaman berusaha tani dikelompokkan berdasarkan sebaran data sedangkan sumber-sumber pendapatan tetap diperlakukan sebagai data rasio. Variabel motivasi contoh dianalisis dengan mengelompokkan pernyataan pernyataan dalam kuesioner menjadi dua kelompok, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik yang meliputi alasan keamanan, alasan keuntungan ekonomi, dan alasan pembelajaran. Kuesioner untuk mengukur motivasi terdiri dari 11 pernyataan dengan penilaian skala Likert 1 sampai 4, 7 pernyataan untuk mengukur motivasi intrinsik (3 pernyataan alasan keamanan, 2 pernyataan alasan keuntungan ekonomi, 2 pernyataan alasan pembelajaran) dan 4 pernyataan untuk mengukur motivasi ekstrinsik. Hasil penjumlahan skor pada tiap variabel yang meliputi persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, persepsi pengendalian perilaku, dan niat pembelian dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan skor minimum dan maksimum yang diperoleh dari pengumpulan data (Slamet 1993). Masing-masing kelas dalam satu variabel memiliki interval yang sama. Persamaan yang digunakan untuk menghitung interval tersebut adalah: Interval kelas = Skor maksimum skor minimum 3 Pengelompokan skor keenam variabel tersebut dilakukan sebagai berikut: Kategori Rendah Sedang Tinggi Kelas Skor minimum s/d skor minimum + interval kelas Skor minimum + interval kelas s/d skor maksimum interval kelas Skor maksimum interval kelas s/d skor maksimum

6 24 Instrumen pengukuran persepsi terdiri dari 11 pernyataan dengan penilaian skala semantik diferensial Skor total pada variabel persepsi dibagi menjadi tiga kategori sehingga diperoleh persepsi kategori rendah (38-60), sedang (61-83), dan tinggi (84-104). Penilaian setiap komponen model TPB menggunakan skala Likert 1 sampai 4. Pemberian skor pada variabel sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku dilakukan dengan cara mengalikan kedua komponen dari masing-masing variabel lalu dijumlahkan sesuai dengan model TPB. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung skor variabel sikap terhadap perilaku: ATB bi. ei keterangan : ATB = sikap konsumen terhadap perilaku tertentu bi = keyakinanan terhadap perilaku tersebut yang mengarahkan pada konsekuensi atau hasil ei = evaluasi terhadap hasil yang diperoleh dari perilaku tersebut n = jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu Sikap terhadap perilaku terdiri dari 10 pernyataan, yaitu 5 pernyataan keyakinan perilaku dan 5 pernyataan evaluasi. Skor sikap diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian setiap jawaban dari pernyataan keyakinan perilaku dan evaluasi sehingga diperoleh skor minimal 5 dan nilai skor maksimal 80 dengan kategori pada variabel sikap terhadap perilaku terdiri dari rendah (29-46), sedang (47-63), dan tinggi (64-80). Rumus untuk mengetahui norma subjektif adalah sebagai berikut: SN ri. mi keterangan : SN = norma subjektif konsumen ri = keyakinanan normatif bahwa kelompok acuan menginginkan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu mi = motivasi untuk mematuhi kelompok acuan n = jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu

7 25 Variabel norma subjektif terdiri dari 5 pernyataan keyakinan normatif dan 5 pernyataan motivasi mematuhi. Skor norma subjektif diperoleh dari penjumlahan hasil perkalian setiap jawaban dari masing-masing pernyataan keyakinan normatif dan motivasi mematuhi sehingga diperoleh skor minimal sebesar 5 dan nilai skor maksimal 80. Kategori pada variabel norma subjektif terdiri dari rendah (24-37), sedang (38-51), dan tinggi (52-64). Rumus untuk mengetahui persepsi pengendalian perilaku adalah sebagai berikut: PBC pi. ci keterangan : PBC = persepsi pengendalian perilaku pi = keyakinanan akan faktor-faktor yang mendorong atau menghalangi suatu perilaku tertentu (keyakinan pengendalian) ci = kekuatan faktor yang mendorong atau menghalangi perilaku (kekuatan faktor pengendalian) n = jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu Persepsi pengendalian perilaku terdiri dari 10 pernyataan yaitu masingmasing 5 pernyataan keyakinan pengendalian dan 5 pernyataan kekuatan faktor pengendalian. Skor persepsi pengendalian perilaku diperoleh dari penjumlahan dari hasil perkalian keyakinan pengendalian dan kekuatan faktor pengendalian sehingga diperoleh skor minimal 5 dan skor maksimal 80. Kategori pada variabel persepsi pengendalian perilaku terdiri dari rendah (32-39), sedang (40-47), dan tinggi (48-55). Niat pembelian pestisida organik terdiri dari 6 pernyataan. Skor total dari niat pembelian dibagi menjadi tiga kategori. Kategori pada variabel niat pembelian terdiri dari rendah (13-15), sedang (16-18), dan tinggi (19-22). Analisis Inferensia Uji Korelasi Pearson dan Spearman. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik usia, pendidikan, penghasilan tani, pendapatan keluarga, jumlah sumber pendapatan, luas lahan, dan

8 26 pengalaman berusaha tani dengan motivasi, persepsi, dan komponen TPB serta hubungan antara motivasi dan persepsi dengan niat pembelian contoh terhadap pestisida organik. Untuk uji korelasi Pearson, data karakteristik tetap diperlakukan sebagai data rasio sebagaimana data asli yang dikumpulkan dari semua contoh. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik petani yaitu jenis kelamin dan status kepemilikan lahan dengan motivasi, persepsi, dan komponen TPB. Untuk uji korelasi Spearman, data jenis kelamin dan status kepemilikan lahan diperlakukan sebagai data nominal hasil coding dari data asli yang dikumpulkan dari semua contoh. Analisis Structural Equation Modeling (SEM). Analisis SEM dilakukan untuk menguji model pengaruh dalam teori TPB. Analisis SEM merupakan merupakan suatu pendekatan dengan menggunakan teknik statistik untuk mempelajari hubungan dan keterikatan antar variabel dalam suatu model. Analisis SEM dapat menunjukkan konsep-konsep yang tidak teramati serta hubunganhubungan yang ada di dalamnya. Analisis SEM juga dapat melakukan perhitungan terhadap kesalahan-kesalahan pengukuran dalam proses estimasi. Selain itu, melalui analisis SEM, dapat diketahui pula variabel-variabel yang paling besar berkontribusi dalam membentuk sebuah variabel tak teramati. Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, analisis SEM dipilih untuk menjelaskan model TPB dalam penelitian ini. Model SEM melibatkan 2 tipe variabel, yaitu variabel laten dan variabel teramati. Variabel laten adalah variabel yang hanya dapat diamati secara tidak langsung dan merupakan sebuah konsep abstrak (Wijanto 2008). Variabel laten terdiri dari variabel eksogen dan endogen. Hair et al. (1998), diacu dalam Wibowo (2010), mendefinisikan variabel eksogen sebagai suatu peubah yang hanya berperan sebagai penduga atau sebab untuk peubah lainnya di dalam suatu model. Di dalam diagram path, peubah eksogen ditandai dengan tidak ada tanda panah yang menuju ke arahnya. Sedangkan variabel endogen adalah peubah terikat dalam minimal 1 persamaan walaupun mungkin saja peubah tersebut sebagai peubah bebas dalam sistem persamaan yang lain. Parameter yang menunjukkan regresi variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen

9 27 dilambangkan dengan γ (gamma). Hubungan-hubungan yang ada di antara variabel-variabel laten digambarkan dalam model struktural. Variabel teramati adalah variabel yang menyusun variabel laten, dapat diamati dan diukur secara empiris, dan merupakan efek, ukuran, atau indikator bagi variabel laten. Masing-masing variabel memiliki kontribusi bagi variabel latennya yang ditunjukkan dengan nilai faktor loading. Faktor loading dilambangkan dengan λ (lambda). Selain itu, masing-masing variabel indikator tidak dapat secara sempurna mengukur variabel laten terkait sehingga ditambahkan komponen kesalahan pengukuran yang diwakili oleh lambang δ (delta) untuk variabel indikator eksogen dan ε (epsilon) untuk variabel indikator endogen. Hubungan-hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati digambarkan dalam model pengukuran. Peubah laten dan indikatornya dijelaskan dalam Tabel 1. Tabel 1 Peubah laten dan indikator Peubah Laten Sikap terhadap Perilaku Norma Subjektif Persepsi Pengendalian Perilaku Niat Pembelian Indikator Keyakinan perilaku Evaluasi Keyakinan normatif Motivasi mematuhi Keyakinan pengendalian Kekuatan faktor pengendalian Niat membeli dalam bulan ini Niat membeli dalam 6 bulan ke depan Niat membeli dalam 1 tahun ke depan Niat membeli hanya untuk masa tanam kentang sekarang (invers) Niat membeli hanya untuk masa tanam kentang berikutnya (invers) Niat membeli untuk setiap masa tanam Permodelan dalam analisis SEM dapat disederhanakan dengan menjadikan skor variabel laten (Latent Variable Score/LVS atau Composite Index) sebagai nilai variabel teramati (Wijanto 2008). Analisis SEM dalam penelitian ini menggunakan skor variabel laten sebagai nilai variabel teramati untuk variabel laten sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku. Variabel keyakinan perilaku, evaluasi, keyakinan normatif, motivasi mematuhi, keyakinan pengendalian, dan kekuatan faktor pengendalian masingmasing diukur dalam 5 pernyataan dalam kuesioner. Skor penjumlahan dari

10 28 kelima pernyataan tersebut dijadikan sebagai skor variabel laten (Latent Variable Score/LVS) yang kemudian dipakai sebagai variabel teramati dalam analisis SEM. Pernyataan-pernyataan yang mengukur variabel teramati tersebut dijabarkan dalam Tabel 2. Variabel Teramati Keyakinan Perilaku Evaluasi Keyakinan Normatif Motivasi Mematuhi Keyakinan Pengendalian Kekuatan Faktor Pengendalian Tabel 2 Variabel teramati dan pembentuknya Pernyataan dalam kuesioner Saya akan mendapat banyak keuntungan apabila menggunakan pestisida organik Saya menggunakan pestisida organik agar dapat menjaga kelestarian lingkungan Residu pestisida di kentang akan lebih sedikit bila saya menggunakan pestisida organik Residu pestisida di tanah akan lebih sedikit bila saya menggunakan pestisida organik Saya dapat menghindari kekebalan hama bila menggunakan pestisida organik Saya ingin memperoleh keuntungan seperti petani-petani lain yang menggunakan pestisida organik Saya bangga bila dapat menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan pestisida organik Saya ingin residu pestisida di kentang sedikit Saya ingin residu pestisida di tanah sedikit Saya tidak ingin hama menjadi kebal terhadap pestisida Kebanyakan orang menginginkan saya menggunakan pestisida organik Keluarga saya menginginkan saya menggunakan pestisida organik Konsumen kentang saya menghendaki saya menggunakan pestisida organik Penyuluh pertanian mengatakan bahwa menggunakan banyak pestisida kimia tidak baik sehingga menganjurkan saya menggunakan pestisida organik Teman-teman petani saya menyarankan saya menggunakan pestisida organik Saya ingin melakukan apa yang dikatakan kebanyakan orang agar saya menggunakan pestisida organik Saya ingin melakukan apa yang keluarga saya inginkan tentang pestisida organik Saya ingin melakukan apa yang konsumen saya kehendaki tentang pestisida organik Saya ingin mengikuti anjuran penyuluh pertanian agar menggunakan pestisida organik Saya ingin melakukan apa yang teman-teman petani saya sarankan tentang pestisida organik Saya yakin dapat menggunakan pestisida organik apabila saya memiliki andil dalam pengambilan keputusan di lahan ini Saya yakin saya bisa menggunakan pestisida organik bila harganya relatif sama atau lebih murah dibandingkan pestisida kimia Saya yakin semakin sedikit ragam hama dan penyakit yang menyerang akan semakin mudah saya menggunakan pestisida organik Pengaplikasian pestisida organik akan lebih mudah bila saya memiliki alat-alat yang memadai Saya akan menggunakan pestisida organik apabila terdapat di toko-toko pertanian di sekitar desa saya Saya tidak memiliki andil dalam pengambilan keputusan di lahan ini Harga pestisida organik relatif lebih mahal daripada pestisida kimia Hama dan penyakit yang menyerang pada masa tanam ini relatif beragam Saya memiliki alat-alat yang memadai untuk pengaplikasian pestisida organik Toko-toko pertanian di sekitar desa saya menjual pestisida organik

11 29 Analisis SEM dalam penelitian ini digunakan untuk menguji model dari Theory of Planned Behavior. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan analisis faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis/CFA) dimana model dibentuk lebih dahulu, jumlah variabel laten ditentukan oleh analis, dan pengaruh suatu variabel laten terhadap variabel teramati ditentukan lebih dahulu. Dengan tujuan agar model SEM yang dibangun sesuai dengan data empiris di lapangan atau diterima keabsahannya, maka terdapat beberapa ukuran kesesuaian (goodness of fit) yang harus dipenuhi. Beberapa ukuran kesesuaian yang digunakan adalah RMSEA, RMR, dan AGFI. Tabel 3 menyajikan ukuran kesesuaian yang penting dalam SEM berdasarkan Solimun (2002) dan Wijanto (2008). Tabel 3 Ukuran kesesuaian pada model SEM Goodness of Fit (GOF) Cut-off Keterangan Chi-Square Nilai yang kecil; p 0,05 Baik GFI 0,90 Baik 0,8 GFI < 0,9 Cukup baik RMSEA 0,08 Baik 0,08 < RMSEA 0,1 Cukup baik RMR Standardized RMR 0,05 Baik AGFI 0,90 Baik 0,8 GFI < 0,9 Cukup baik CFI 0,90 Baik 0,8 GFI < 0,9 Cukup baik AIC Selisih antara AIC model dengan AIC saturated jauh lebih kecil daripada selisih antara AIC independence dengan AIC saturated Baik Analisis SEM dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan beberapa hal sebagai berikut: 1) menganalisis kontribusi komponen keyakinan perilaku dan evaluasi terhadap sikap terhadap perilaku,

12 30 2) menganalisis kontribusi komponen keyakinan normatif dan motivasi mematuhi terhadap norma sujektif, 3) menganalisis kontribusi komponen keyakinan pengendalian dan kekuatan faktor pengendalian terhadap persepsi pengendalian perilaku, 4) menganalisis kontribusi masing-masing variabel indikator niat pembelian terhadap niat pembelian, dan 5) menganalisis pengaruh dimensi-dimensi TPB, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku terhadap niat pembelian. Gambar 4 menyajikan model TPB penelitian ini yang hendak diuji melalui analisis SEM. δ 1 δ 2 Keyakinan Perilaku Evaluasi λ X1 λ X2 Sikap terhadap Perilaku λ Y1 Niat bulan ini Niat 6 bulan ke depan ε 1 ε 2 δ 3 δ 4 Keyakinan Normatif Motivasi Mematuhi λ X3 λ X4 Norma Subjektif γ2 γ1 Niat Pembelian λ Y2 λ Y3 λ Y4 Niat 1 tahun ke depan Niat tidak hanya musim tanam ini saja ε 3 ε 4 δ 5 δ 6 Keyakinan Pengendalian Kekuatan Faktor Pengendalian λ X5 λ X6 Persepsi Pengendalian Perilaku γ3 λ Y5 λ Y6 Niat tidak hanya musim tanam berikutnya saja Niat setiap musim tanam ε 5 ε 6 Gambar 4 Diagram lintas TPB hybrid model

13 31 Hipotesis utama yang hendak diuji melalui analisis SEM tersebut adalah sebagai berikut: H0 : Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku tidak semua memiliki pengaruh terhadap niat pembelian. H1 : Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku semua memiliki pengaruh terhadap niat pembelian. Definisi Operasional Pestisida organik adalah pestisida produk industri yang berlabel organik. Petani kentang adalah anggota keluarga yang paling berperan dalam pengelolaan usaha tani dari keluarga yang menjadikan pertanian kentang sebagai mata pencaharian utamanya, baik sebagai buruh maupun pemilik lahan, di Dataran Tinggi Dieng. Jenis kelamin adalah jenis kelamin contoh. Usia adalah jumlah tahun lama hidup contoh, diukur dalam satuan tahun. Pendidikan adalah latar belakang pendidikan formal dan/atau informal yang pernah ditempuh contoh, diukur dalam hitungan tahun. Penghasilan tani adalah jumlah uang yang diperoleh contoh dari hasil pertanian kentang per bulan. Didapat dari jumlah uang yang diperoleh dari hasil panen dikurangi modal untuk tanam berikutnya kemudian dibagi lama bulan masa tunggu panen kentang. Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh keluarga contoh per bulan dari berbagai sumber pendapatan keluarga (pertanian dan sumber lain). Jumlah sumber pendapatan adalah jumlah semua sumber pendapatan keluarga contoh. Luas lahan adalah luas lahan yang diolah oleh contoh dalam pertanian kentang. Status kepemilikan lahan adalah status lahan yang diolah oleh contoh dalam pertanian kentang. Pengalaman berusaha tani adalah lamanya contoh bermata pencaharian sebagai petani kentang, dihitung dalam satuan tahun.

14 32 Motivasi adalah faktor-faktor yang menjadi kekuatan pendorong atau menjadi alasan contoh untuk membeli pestisida organik. Persepsi adalah interpretasi contoh terhadap atribut-atribut pestisida organik. Sikap terhadap perilaku adalah sikap contoh terhadap perilaku atau tindakan tertentu, dalam hal ini adalah penggunaan pestisida organik. Terdiri dari komponen keyakinan perilaku dan evaluasi. Norma subjektif adalah persepsi contoh terhadap tekanan sosial pada penggunaan pestisida organik dan sejauh mana keinginan contoh untuk memenuhinya. Terdiri dari komponen keyakinan normatif dan motivasi mematuhi. Persepsi pengendalian perilaku persepsi contoh tentang faktor-faktor yang dapat menjadi pengendali perilaku penggunaan pestisida organik dan seberapa besar contoh dapat mengendalikannya. Terdiri dari komponen keyakinan pengendalian dan kekuatan faktor pengendalian. Niat pembelian adalah kecenderungan contoh untuk membeli pestisida organik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dataran tinggi Dieng terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) berada di dua wilayah, Kabupaten Banjarnegara

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen... 38 β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... 38 δ Besarnya error dalam hubungan struktural antar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 47 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Takalar dan Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purpossive),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waroeng Taman Kota Bogor yang berlokasi di Jl. Ceremai, kawasan Taman Kencana, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi komunikasi informasi membuat konsumen semakin kritis memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut memaksa dunia usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Prima Fresh Mart (PFM) cabang Kelapa Gading, Jakarta Timur berlokasi di Jl. Boulevard Raya PA 11 No. 19. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a. II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 0 (017), hal 113 10. PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Matius Robi, Dadan Kusnandar, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Restoran Pia Apple Pie yang berlokasi di jalan Pangrango 10 Bogor. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar yang juga merupakan Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Perusahaan Total Food Solutions. Diperlukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut: 76 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok yang perilaku ber- KBnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior

TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior TINJAUAN PUSTAKA Theory of Planned Behavior Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Salah satu teori yang membahas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Pesatnya kemajuan ekonomi global telah mengundang produsen baru untuk turut ambil bagian dalam kancah perekonomian, sekaligus menjadi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15 68 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu bentuk penelitian yang menilai peristiwa yang telah terjadi atau penilaian kondisi faktual di lapangan.

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sekaran (2010) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh sikap konsumen dan citra merek terhadap minat beli telepon seluler lumia. Subjek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Test Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI PATH ANALYSIS (Path Analysis) : merupakan suatu metode analisis untuk melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Distribusi Responden Berdasarkan Usia V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS DESKRIPTIF 5.1.1 Deskriptif Responden Distribusi Responden Berdasarkan Usia 1% 15% 19% 15-24 25-30 31-44 45-65 65% Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat 107 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Perbaikan Kampung Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap attitude toward SNA, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di bagian pendahuluan, maka metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut. MULAI PERUMUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum yang menjadi subyek penelitian, analisis model SEM,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data 15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang peremajaan es krim Wall s Magnum, merubah konsep menjadi blow me away dengan pengalaman yang kompleks dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Medan di Jalan Polonia Penetuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci