41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. CITRA ABADI SEJATI yang beralamat di jalan raya Cileungsi-Jonggol Km: 2.5 kp.sawah, kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa barat. Penelitian dilakukan pada produk celana panjang dengan style CB 3010 PT. CITRA ABADI SEJATI bergerak dalam bidang garmen, yang memproduksi berbagai macam industri garmen seperti : baju, celana, kemeja, jaket, kaos dan lain sebagainya. Waktu pengambilan data yaitu pada waktu proses produksi style CB 3010 dibuat. 3.2 Perumusan Masalah Dalam perumusan masalah, pengamatan dilakukan pada kegiatan proses sewing serta menagamati masalah-masalah yang berkaitan dengan pada proses sewing di PT. CITRA ABADI SEJATI.
42 3.3 Pembatasan Masalah Agar dapat melaksanakan penelitian lebih terarah dan mencapai tujuan pembuatan tugas akhir dengan baik, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan untuk menyederhanakan pemecahan masalah. Pembatasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini adalah: 1. Lingkup penelitian terbatas pada produk style CB 3010. 2. Analisa pengendalian kualitas six sigma pada produk style CB 3010. 3.4 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat kecacatan pada produk Style CB 3010 dengan menganalisa menggunakan metode peta kendali p. Dan ingin memberikan usulan perbaikan sehingga kegagalan yang terjadi dapat diminimalisir. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian dan analisis melalui beberapa tahap yaitu : 1. Meninjau langsung ke kawasan perusahaan dengan mengamati kegiatan pengendalian kualitas proses sewing di PT. Citra Abadi Sejati. 2. Wawancara langsung dengan pimpinan manajemen perusahaan dan karyawan yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang diambil. 3. Data yang diperoleh diambil secara bertahap sesuai dengan kebutuhan permasalahan dalam pembahasan ini. 4. Studi kepustakaan dengan mempelajari referensi-referensi buku yang berhubungan dengan pokok masalah.
43 3.6 Teknik Pengolahan Data 1. Diagram Pareto Analisa pareto digunakan untuk menunjukkan masalah berdasarkan banyaknya kejadian. Dan juga dapat menentukan frekuensi dan urutan pentingnya masalah dari msalah-masalah yang ada serta memfokuskan pada isu-isu kritis dan membuat rangking terhadap masalah-masalah yang terjadi. Langkah-langkah dalam melaksanakan membuat diagarm pareto: a. Menentukan masalah apa yang akan diteliti b. Menentukan frekuensi kejadian dari masalah dengan teliti c. Perhitungan frekuensi komulatif, presentase dari total kejadian dan presentase total dari kejadian secara komulatif. Dan dibuatkan daftar berdasarkan frekuensi kejadian yang tertinggi samapi terendah. d. Buatlah skala untuk diagram pareto, skala sisi kanan berlaku untuk presentase frekuensi kumulatif. e. Tebarkan balok frekuensi pareto ini dan presentase kumulatifnya. 2. Peta kendali p Peta kendali p sangat digunakan untuk ciri kualitas atribut. Peta kontrol ini baik digunakan untuk proses yang didominasi oleh mesin maupun yang didominasi oleh operator. Peta p menunjukkan bagan untuk bagian yang ditolak karena taksesuai terhadap spesifikasi dengan ukuran sampel yang bervariasi. Yang dimaksud produk cacat adalah produk yang mempunyai satu atau lebih cacat, sedangkan cacat adalah hal-hal yang tidak diinginkan terdapat pada produk karena mengurangi kualitas.
44 Langkah-langkah pembuatan peta kontol p adalah sebagai berikut : a) Kumpulkan data, ambil data yang akan digunakan dalam penyusunan peta kendali yang menggambarkan jumlah yang diperiksa (N) dengan jumlah produk yang cacat (. b) Bagilah data kedalam beberapa kelompok, biasanya berdasarkan tanggal, bulan atau lot. c) Hitung bagian cacat untuk setiap sub grup dan masukkan kedalam lembar data. Persamaan untuk mencari bagian cacat adalah sebagai berikut : d) Carilah rata-rata bagian cacat e) Menentukan batas-batas kendali Batas Kendali Atas (UCL) = p + 3 p ( 1 Garis Tengah (CL) = p Batas Kendali Bawah (LCL) = p - 3 p ( 1 f) Membuat garis batas kendali UCL CL LCL
45 Contoh perhitungan peta kendali P : Tabel 3.1 Contoh perhitungan peta kendali p Tgl Produk Produk Proporsi diperiksa (N) cacat ( P UCL LCL 1 220 25 0.113636 0.1882 0.0558 2 230 30 0.130435 0.1867 0.0573 3 210 20 0.095238 0.1898 0.0542 4 250 35 0.14 0.1841 0.0599 5 240 30 0.125 0.1854 0.0586 Total 1150 140 Perhitungan untuk tanggal 1 adalah : Proporsi cacat = N p = = 0,114 p Rata-rata bagian cacat ( p ) = = = 0,122 N Batas kendali atas (UCL) = p + 3 p ( 1 = 0,122 + 3 = 0,122 + 0.0662 = 0,1882 Batas kendali bawah (LCL) = p - 3 p ( 1 = 0,122 0,0662 = 0,0558
46 3. Diagram Sebab Akibat Pembuatan diagram ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari suatu masalah/penyimpangan. Dengan diketahui hubungan antara sebab dan akibat dari suatu masalah, maka tindakan pemecahan masalah akan lebih mudah ditentukan, pembuatan diagram ini dilakukan melalui teknik sumbang saran, sedangkan penentuan masalah dapat dilakukan dengan analisis pareto, histogram atau peta kendali. Manfaat lain dari proses pembuatan diagram sebab akibat adalah : 1. Merupakan latihan dalam menggunakan logika bagaimana mencari faktorfaktor penyebab dan hubungannya dengan akibat. 2. Diagram ini merupakan alat diskusi dalam sebuah kelompok pengamatan. 3. Dapat memperoleh kemungkinan penyebab yang sebanyak-banyaknya yang menimbulkan akibat. Gambar 3-1 contoh diagram sebab-akibat
47 3.7 Metodologi Penelitian Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Pustaka Studi Lapangan Studi Pendahuluan Pengamatan kondisi kerja Persiapan penelitian Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis dan perhitungan data Peta Kendali p Diagram Pareto Diagram Fishbone Analisis Pemecahan Masalah Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3-2 Metodelogi Penelitian