BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi tiap siklus yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung. 4.1. Deskripsi Siklus I Dalam deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran dalam siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan. 4.1.1. Rencana Tindakan Rencana tindakan dalam siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut : a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 07 Mei 2016 jam pelajaran pertama sampai kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Siswa yang mengikuti pembelajaran 16 siswa. Pada pertemuan ini guru membahas mengenai menentukan volume kubus dan balok. Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Untuk mengawali kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa dan guru memberikan apersepsi dengan cara menunjukkan sebuah benda yang ditutup kain, guru membuka penutup kemudian bertanya kepada siswa Nah, ada benda apa ini? Disini ada 2 kotak besar yaitu kotak A dan kotak B. berbentuk apakah kotak A dan kotak B? di dalam kedua kotak ini terdapat kotak kue, berbentuk apa kotak kue ini? Berapa banyak kotak kue yang ada di dalam kotak A? Berapa banyak kotak kue yang ada di dalam kotak B? Bagaimana caramu menghitungnya?. Setelah 64

65 menyampaikan apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Hal yang paling penting disampaikan pada awal pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) adalah menyampaikan orientasi masalah kepada siswa. Guru menyampaikan masalah yaitu ada dua buah kotak yaitu kotak A dan B. Kotak A berbentuk kubus dan berisi kubuskubus kecil, sedangkan kotak B berbentuk balok berisi kotak kue. Berapa banyak kubus-kubus kecil yang dapat mengisi kotak A? Dan berapa banyak kotak kue yang mengisi kotak B? Bagaimana cara menentukan volume kubus dan balok? Kegiatan selanjutnya guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi cara menentukan volume kubus dan balok. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dengan cara setiap anak diberi sebuah permen, kemudian siswa yang mendapatkan permen yang sama kan menjadi sebuah kelompok yang beranggotakan 4 anak. Setelah semua siswa menata tempat duduk dalam kelompok, lalu guru menjelaskan arahan atau aturan dalam sebuah kelompok kemudian guru membagi lebmbar permaslahan kepada setiap kelompok untuk dipecahkan secara bersama-sama. Selanjutnya siswa memulai berdiskusi dengan kelompoknya menegai hasil kerja mereka yang berkaitan dengan cara menentukan volume kubus dan balok. Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati, memotivasi, dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah. Guru membantu setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan cara menentukan volume kubus dan balok. Selanjutnya guru membimbing masing-masing kelompok dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya. Tiap kelompok mendapatkan giliran dalam menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Dalam presentasi kelompok, siswa membuat sebuah bangun ruang dengan volume yang sudah ditentukan dan sisi-sisi yang mereka temukan kemudian siswa menuliskan dalam tabel yang sudah disediakan. Siswa yang lain merancang bangun ruang dengan volume yang sudah ditentukan dengan menggunakan

66 peraga kubus satuan. Dengan mengacu jawaban siswa, guru membahas penyelesaian maslah dan memerikan saran perbaikan atas hasil presentasi yang telah disampaikan. Setelah selesaimelakukan pembahasan masalah, guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil laporan diskusi kelompok yang telah disampaikan. Kemudian guru meluruskan setiap kesalahan yang dilakukan siswa dalam kerja kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. Dalam kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan, bahwa cara menentukan volume kubus yaitu sisix sisi x sisi dan untuk menentukan volume balok adalah dengan cara panjang kali lebar kali tinggi. Selanjutnya guru melakukan refleksi pembelajaran, Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 9 Mei 2016. Pada jam pertama dan kedua. Siswa mengikuti pembelajaran berjumlah 16 siswa. Pada pertemuan ini guru membahas mengenai cara menentukan panjang, lebar, tinggi atau sisi pada kubus jika volume dan sisi yang ada sudah diketahui. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa, dan mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, mempresensi kehadiran siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa seusai pembelajaran. Guru mengingatkan kembali masalah jumlah kotak kue yang ada di dalam kotak mika. Kegiatan selanjutnya guru memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kubus satuan dan lembar kerja siswa untuk didiskusikan bersama kelompoknya. Guru memanfaatkan media kubus satuan sebagai alat peraga siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa dalam

67 menyelesaikan lembar kerja siswa. Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati, dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah. Kemudian guru membimbing masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Guruuu memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. Guru memberipenguatan terhadap jawaban isswa yang telah disampaikan. Guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil laporan diskusi setiap kelompok yang telah disampaikan. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. Dalam kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bahwa cara menemukan rumus untuk menghitung panjang jika volume, lebar dan tinggi diketahui, yaitu dengan cara volume bagi lebar kali tinggi, cara menentukan rumus untuk menghitung lebar jika volume, panjang dan tinggi diketahui yaitu dengan cara volume bagi panjang kali tinggi. Dan cara menentukan rumus mencari tinggi jika volume, panjang dan lebar diketahui yaitu dengan cara menghitung volume bagi panjang kali lebar. Cara menentukan sisi pada kubus jika volume sudah diketahui yaitu dengan menarik akar pangkat tiga dari jumlah volume kubus. Selanjutnya guru melakukan refleksi melalui beberapa pertanyaan, keudian guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya yaitu akan diadakan evaluasi pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk belajar agar dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. c) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Selasa, 10 Mei 2016. Pada jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan

68 mengingatkan siswa pada masalah yang telah disampaikan dalam pertemuan pertama, yaitu cara menghitung volume kotak kue yang ada di dalam kotak mika. Setelah itu guru memberi kesempatan isswa untuk menampung jawaban siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada pertemuan ketiga, guru mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya. Terlebih dahulu guru memberikan kesempatan siswa untuk membeaca dan memahami kembali materi pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan waktu siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. Selanjutnya guru membagikan soal evaluasi kepada setiap siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Setelah selesai dikerjakan lembar evaluasi dikumpulkan. Pada kegiatan akhir, siswa dengan arahan guru memberikan refleksi pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 4.1.2. Pelaksanaan Observasi dan Tindakan Siklus I 4.1.2.1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan siklus I adalah: 1. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2016 jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00 08.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu guru kelas VI untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa, dan keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Matematika. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

69 volume kubus dan balok. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Langkah langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Untuk mengawali kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa dan guru memberikan apersepsi dengan cara menunjukkan sebuah benda yang ditutup kain, guru membuka penutup kemudian bertanya kepada siswa Nah, ada benda apa ini? Disini ada 2 kotak besar yaitu kotak A dan kotak B. berbentuk apakah kotak A dan kotak B? di dalam kedua kotak ini terdapat kotak kue, berbentuk apa kotak kue ini? Berapa banyak kotak kue yang ada di dalam kotak A? Berapa banyak kotak kue yang ada di dalam kotak B? Bagaimana caramu menghitungnya?. Setelah menyampaikan apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Hal yang paling penting disampaikan pada awal pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) adalah menyampaikan orientasi masalah kepada siswa. Guru menyampaikan masalah yaitu ada dua buah kotak yaitu kotak A dan B. Kotak A berbentuk kubus dan berisi kubus-kubus kecil, sedangkan kotak B berbentuk balok berisi kotak kue. Berapa banyak kubus-kubus kecil yang dapat mengisi kotak A? Dan berapa banyak kotak kue yang mengisi kotak B? Bagaimana cara menentukan volume kubus dan balok?. Kegiatan selanjutnya guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi cara menentukan volume kubus dan balok. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dengan cara setiap anak diberi sebuah permen, kemudian siswa yang mendapatkan permen yang sama kan menjadi sebuah kelompok yang beranggotakan 4 anak. Setelah semua siswa menata tempat duduk dalam kelompok, lalu guru menjelaskan arahan atau aturan dalam sebuah kelompok kemudian guru membagi lembar permasalahan kepada setiap kelompok untuk dipecahkan

70 secara bersama-sama. Selanjutnya siswa memulai berdiskusi dengan kelompoknya menegai hasil kerja mereka yang berkaitan dengan cara menentukan volume kubus dan balok. Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati, memotivasi, dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah. Guru membantu setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan cara menentukan volume kubus dan balok. Selanjutnya guru membimbing masing-masing kelompok dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya. Tiap kelompok mendapatkan giliran dalam menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Dalam presentasi kelompok, siswa membuat sebuah bangun ruang dengan volume yang sudah ditentukan dan sisi-sisi yang mereka temukan kemudian siswa menuliskan dalam tabel yang sudah disediakan. Siswa yang lain merancang bangun ruang dengan volume yang sudah ditentukan dengan menggunakan peraga kubus satuan. Dengan mengacu jawaban siswa, guru membahas penyelesaian masalah dan memerikan saran perbaikan atas hasil presentasi yang telah disampaikan. Setelah selesai melakukan pembahasan masalah, guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil laporan diskusi kelompok yang telah disampaikan. Kemudian guru meluruskan setiap kesalahan yang dilakukan siswa dalam kerja kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan, bahwa cara menentukan volume kubus yaitu sisi x sisi x sisi dan untuk menentukan volume balok adalah dengan cara panjang x lebar x tinggi. Selanjutnya guru melakukan refleksi pembelajaran, Kemudian guru mengakhiri pembelajran dengan mengucapkan salam 2. Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada Senin, tanggal 9 Mei 2016 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi

71 waktu 2x35 menit yang dimulai pukul 07.00-08.10. Siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 16 siswa. Pada pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada pertemuan ini guru membahas mengenai cara menentukan panjang, lebar, tinggi atau sisi pada kubus jika volume dan sisi yang ada sudah diketahui. a. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa, dan mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, mempresensi kehadiran siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa seusai pembelajaran. Guru mengingatkan kembali masalah jumlah kotak kue yang ada di dalam kotak mika. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, Kegiatan selanjutnya guru memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kubus satuan dan lembar kerja siswa untuk didiskusikan bersama kelompoknya. Guru memanfaatkan media kubus satuan sebagai alat peraga siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati, dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah. Kemudian guru membimbing masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa yang telah disampaikan. Guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil laporan diskusi setiap kelompok yang telah

72 disampaikan. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. c. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bahwa cara menemukan rumus untuk menghitung panjang jika volume, lebar dan tinggi diketahui, yaitu dengan cara volume bagi lebar kali tinggi, cara menentukan rumus untuk menghitung lebar jika volume, panjang dan tinggi diketahui yaitu dengan cara volume bagi panjang kali tinggi. Dan cara menentukan rumus mencari tinggi jika volume, panjang dan lebar diketahui yaitu dengan cara menghitung volume bagi panjang kali lebar. Cara menentukan sisi pada kubus jika volume sudah diketahui yaitu dengan menarik akar pangkat tiga dari jumlah volume kubus. Selanjutnya guru melakukan refleksi melalui beberapa pertanyaan, kemudian guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya yaitu akan diadakan evaluasi pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk belajar agar dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. 3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Selasa, 10 Mei 2016. Pada jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa pada masalah yang telah disampaikan dalam pertemuan pertama, yaitu cara menghitung volume kotak kue yang ada di dalam kotak mika. Setelah itu guru memberi kesempatan isswa untuk menampung jawaban siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada pertemuan ketiga, guru mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya. Terlebih dahulu guru memberikan kesempatan siswa untuk membaca dan memahami

73 kembali materi pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru bertanya jawab mengenai cara menghitung volume kubus dan balok dari permasalahan yang sudah disampaikan pada pertemuan pertama. Kemudian guru memberikan waktu siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. Selanjutnya guru membagikan soal evaluasi kepada setiap siswa yang berjumlah 10 soal untuk dikerjakan secara mandiri. Setelah selesai dikerjakan lembar evaluasi dikumpulkan. Pada kegiatan akhir, siswa dengan arahan guru memberikan refleksi pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 4.1.2.2. Pelaksanaan Observasi Siklus I Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses pembelajaran sesuai pada lembar observasi yang mengacu pada langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Observasi siklus pertama meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan siswa dijelaskan sebagai berikut : a) Observasi terhadap kegiatan guru Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran Problem Based Learning dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru pada siklus I dalam menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus pertama dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

74 Tabel 12 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siklus I No Aktivitas Guru Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak I PRA PEMBELAJARAN 1 Guru mengajak siswa untuk berdoa. 2 Guru memeriksa kehadiran siswa. 3 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik. 4 Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa. 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 6 Guru memberikan orientasi masalah. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 7 Guru menyampaikan informasi kepada siswa. Guru bertanya jawab kepada siswa 8 bagaimana cara menentukan volume kubus dan balok. 9 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 10 Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok. Guru memberikan masing-masing 11 kelompok permasalahan untuk didiskusikan bersama masing-masing kelompok. 12 Guru meminta siswa menyelesaikan permasalahan sesuai kelompok. 13 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan bertindak. Guru mendorong masing-masing siswa 14 untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan. Guru mendorong siswa melaksanakan 15 diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 16 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 17 Guru memberikan soal evaluasi.

75 No 19 20 21 22 Aktivitas Guru KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran. Guru melakukan refleksi pada proses pembelajaran. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak Jumlah 20 2 21 1 Persentase 90,90% 9,09% 95,45% 4,55% Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I dalam menerapkan pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika di kelas 5 SDN Kauman Kidul menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I pertemuan I dari 22 indikator, terdapat 2 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu mendorong masingmasing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 90,90% atau sebanyak 20 indikator dari 22 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus I pertemuan pertama, dari 22 indikator pada kegiatan pembelajaran 21 indikator sudah terlaksana. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 95,45 % atau sebanyak 21 indikator dari 22 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Terdapat 1 indikator yang belum terlaksana yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran.

76 No b) Observasi terhadap kegiatan siswa Hasil observasi terhadap kegiatan belajar siswa kelas 5 SD N Kauman Kidul Salatiga dengan penerapan pembelajaran Problem Based Learning siklus I dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini: Tabel 13 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Siklus I Aspek-aspek yang Diamati PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. 2 Siswa berdoa menurut agama dan Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak kepercayaan masing-masing. 3 Absensi 4 Kesiapan dalam menerima pelajaran. KEGIATAN AWAL 5 Siswa mendengarkan dan manjawab penjelasan awal atau apersepsi. KEGIATAN INTI 6 Siswa mendengarkan orientasi masalah dalam pembelajaran 7 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat/ jawaban dari masalah yang disampaikan. 8 Siswa duduk secara berkelompok. 9 Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya dengan baik. 10 Keterlibatan siswa dalam penggunaan alat peraga. 11 Kerja sama siswa dalam melakukan diskusi kelompok. 12 Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 13 Aktif mencatat penjelasan yang diberikan. 14 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 15 Menyelesaikan evaluasi dengan jujur dan tepat waktu. KEGIATAN AKHIR 16 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan. Jumlah skor 14 2 15 1 Persentase 87,5% 12,5% 93,75% 6,25%

77 Berdasarkan tabel 10 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada penerapan pembelajaran Problem Based Learning siklus I pertemuan pertama dari 16 indikator, terdapat 2 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru dan perlu ditingkatkan oleh siswa yaitu keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat atau jawaban dari masalah yang disampaikan, dan aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 87,5% atau sebanyak 14 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda () pada kolom tidak karena siswa belum bisa mempunyai keberanian untuk memberikan jawaban atau pendapat dari masalah yang disampaikan dan belum mencatat berbagai penjelasan yang diberikan guru. Berdasarkan tabel 10 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus I pertemuan kedua dari 16 indikator, terdapat 15 indikator yang sudah terlaksana dan 1 indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua sudah mengalami peningatan dibandingkan siklus I pertemuan pertama. Berdsasarkan lembar observasi tersebut, langkahlangkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 93,75% atau sebanyak 15 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Terdapat 1 indikator belum dilaksanakan oleh siswa yaitu aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan. 4.1.3. Hasil Tindakan Siklus I Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul dengan penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dalam materi volume kubus dan balok. Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) oleh guru maka dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan penerapan

78 pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang diperoleh dari masingmasing siswa. Tingkat keberhasilan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat diukur dari data hasil belajar Matematika apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Soal evaluasi berbentuk uraian dengan jumlah 10 soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian pengetahuan siswa siklus I: Tabel 14 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus I Siswa Kelas 5 SD N Kauman Kidul Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 No Interval Frekuensi Persentase 1 47-57 8 50 % 2 58-68 1 6,25 % 3 69-79 0 0 % 4 80-90 5 31,25% 5 91-100 2 12,5% Jumlah 16 100 % Nilai Rata-rata 69,06 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 50 Berdasarkan tabel 11 mengenai rekap hasil observasi penilaian pengetahuan hasil belajar siswa siklus I dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 47-57 sebanyak 8 siswa dengan presentase 50%. Siswa yang mendapat nilai 58-68 sebanyak 1 siswa dengan presentase 6,25%. Siswa yang mendapat nilai 69-79 tidak ada dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 80-90 sebanyak 5 siswa dengan persentase 31,25%. Dan siswa yang mendapat nilai 91-100 sebanyak 2 siswa dengan persentase 12,5%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian pengetahuan siswa siklus I adalah 69.06 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai

79 terendah 50. Dari tabel di atas diperoleh data yang menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM. Untuk lebih memperjelas data mengenai hasil belajar siswa siklus I pada tabel 11, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 1 Hasil Belajar Matematika Siklus I 8 7 6 5 4 3 2 1 0 47-57 58-68 69-79 80-90 91-100 Interval Nilai Gambar 3 Kurva Hasil Belajar Matematika Siklus I Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus I kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus I yang tertera pada tabel berikut ini: Tabel 15 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Kategori Keterangan Frekuensi Persentase(%) Tuntas 60 9 56,25% Tidak Tuntas <60 7 43,75% Jumlah 16 100% Rata-rata 69,06 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 50 Dari tabel 12 menunjukkan bahwa hanya separuh dari siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul yang sudah mencapai KKM, yakni 9 dari 16

80 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 56,25%. Sedangkan ada 7 siswa yang belum mencapai KKM atau dengan persentase 43,75%. Rata-rata hasil belajar Matematika siswa pada siklus I adalah 69,06 nilai tertinggi 95, dan nilai terendah 50. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul siklus I pada tabel 12 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut: 43,75% 0 56,25% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I Berdasarkan gambar 5 tentang persentase ketuntasan hasil belajar Matematika siklus I dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar Matematika yang diperoleh pada pretest. Pada siklus I ada 9 siswa yang mencapai KKM atau 56,25% siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu 80% siswa mencapai KKM (KKM=60) belum berhasil. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar Matematika dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) maka penelitian dilanjutkan siklus II. 4.1.4. Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan dan obsrvasi pada siklus I pertemuan pertama, kedua dan ketiga selesai, maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi

81 dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan, serta hambatanhambatan yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II dan juga untuk menentukan keberhasilan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara lain : 1. Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan. 2. Siswa masih kurang aktif mengemukakan pendapatnya. Hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan guru. 3. Kurang aktifnya siswa dalam menanyakan hal yang belum jelas. 4. Ada beberapa siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM (KKM=60) 5. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) belum terbiasa diterapkan di dalam kelas, sehingga membuat siswa masih merasa kebingungan. Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan tersebut antara 1. Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan. 2. Selain memberikan pertanyaan secara klasikal, guru sebaiknya juga memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing siswa. Guru dapat menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan (diusahakan semua siswa secara bergiliran diberi pertanyaan oleh guru untuk dijawab secara individu oleh siswa). 3. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas.

82 4. Guru memberikan penjelasan secara jelas dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak merasa kebingungan saat permainan berlangsung. 5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya menggunakan model pembelajaran cooperative learning seperti Problem Based Learning (PBL) sehingga siswa terbiasa bekerja dalam kelompok. 4.2. Deskripsi Siklus II Pada deskripsi siklus II akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran Matematika menggunakan model Problem Based Learning masih terdapat siswa yang belum mempunyai keaktifan tiggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM, dan kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya di dalam kelas, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali agar pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) terlaksana dengan baik. 4.2.1. Rencana Tindakan Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I. Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu peneliti menentukan standar kompetensi (SK) yakni 4.Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar (KD) 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama adalah 4.1.1. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan volume bangun ruang kubus. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti juga

83 menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu sebuah aquarium yang berbentuk kubus. Serta benda-benda disekitar yang berbentuk kubus dam balok seperti kotak tisu, kotak susu dan 1 rim kertas HVS. 2) Pertemuan ke dua Rencana tindakan pada siklus II pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah (4.2.2). Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan volume bangun ruang balok. Peneliti menyiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa sebuah akuarium yang berbentuk balok, kotak sabun mandi, kotak snack dan kotak susu. 3) Pertemuan ke tiga Rencana tindakan pada pertemuan ke tiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Pertemuan ke tiga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus II. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang berisi 5 soal uraian. 4.2.2. Pelaksanaan Observasi dan Tindakan Siklus I 4.2.2.1. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah: 1. Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 pukul 07.00-08.10. Siswa yang mengikuti 16 siswa. Terdiri dari kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut : a) Kegiatan Awal Pada pertemuan ini guru membahas mengenai menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kubus dan balok. Awalnya guru masuk

84 kelas dengan mengucapkan salam, berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Kemudian kuru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pembelajaran matematika, guru memberikan apersepsi dengan cara bertanya kepada siswa, apakah kalian mempunyai aquarium dirumah? Berbentuk apakah aquarium itu? Berisi berapa liter air dalam aquarium tersebut? Berdasarkan jawaban siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan hari ini, kemudian guru juga memberikan motivasi penguatan kepada siswa agar lebih semangat lagi saat mengikuti pembelajaran. Hal yang paling penting disampaikan pada awal pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL adalah menyampaikan orientasi masalah kepada siswa. Guru menyampaikan masalah yaitu pertama guru menunjukkan sebuah Andi mempunyai sebuah akuarium berbentuk kubus dengan sisi 40 cm. Akuarium tersebut akan disi air nya. Berapa liter air yang dibutuhkan? Guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, pertama-tama guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan mengenai cara menghitung volume kubus dan balok. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kemudian guru memberikan informasi mengenai materi volume kubus dan balok kepada siswa dengan menggunakan konsep matematika yang benar, agar siswa lebih memahami dan mudah dalam menyelesaikan masalah. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dengan cara setiap orang diberi sebuah gambar kartun kemudian siswa yang mendapatkan gambar yang sama akan menjadi sebuah kelompok kecil yang beranggotakan 4 siswa. Karena tempat duduk sudah ditata rapi seperti yang kemarin, maka guru langsung meminta siswa duduk sesuai kelompoknya dan guru menjelaskan arahan atau aturan dalam sebuah kelompok. Kemudian guru membagikan lembar permasalahan yang berbeda-beda kepada setiap kelompok untuk dipecahkan secara bersamasama.selanjutnya kelompok mulai melakukan diskusi dengan kelompoknya

85 mengenai hasil kerja mereka yang berkaitan dengan memecahkan masalah sehari-hari berkaitan dengan volume kubus. Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati, memotivasi, dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah. Guru membimbing masing-masing siswa dari perwakilan kelompok dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya. Tiap kelompok mendapatkan giliran dalam menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Ternyata semua kelompok sudah menjawab dengan benar sesuai langkah-langkahnya. Guru juga Dengan mengacu jawaban siswa, guru membahas penyelesaian masalah dan memberikan saran perbaikan atas hasil presentasi yang telah disampaikan.guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil laporan diskusi setiap kelompok yang telah disampaikan. Selanjutnya guru menegaskan dan meluruskan setiap kesalahan yang dilakukan siswa dalam kerja kelompok.kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. c) Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan yaitu cara menyelesaikan masalah sehari-hari berkaitan dengan materi volume kubus. Selanjutnya guru melakukan refleksi melalui beberapa pertanyaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 13 Mei 2016 pada jam pertama dan kedua, siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 16 siswa. Pada pertemuan ini guru membahas mengenai penyelesaian masalah sehari-hari yang berhubungan dengan volume bangun ruang balok. a) Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa dan langsung mempresensi kehadiran siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan membahas masalah yang disampaikan pada pertemuan

86 pertama yaitu Andi mempunyai sebuah akuarium berbentuk kubus dengan sisi 40 cm. Akuarium tersebut akan disi air nya. Berapa liter air yang dibutuhkan? Guru memotivasi siswa dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan Inti Kegiatan selanjutnya guru memberikan informasi dengan menunjukkan secara langsung benda-benda yang akan digunakan sebagai alat peraga siswa. Kemudian guru membagi kelas menjadi 4 kelompok Guru membagikan lembar permasalahan kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan mencari solusi pemecahan masalahnya sesuai langkahlangkahnya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan saling mengemukakan pendapatnya bersama dalam menyelesaikan masalah, kemudian guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati, menanyakan tentang permasalahan yang belum jelas dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah. Guru membantu setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam pemecahan masalah melalui diskusi kelompok. Guru membimbing masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas kepada teman-teman lainnya. Guru juga memberikan penegasan bahwa maju menjawab harus sesuai dengan langkah-langkahnya. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa yang telah disampaikan. Setelah selesai memberikan penguatan kepada siswa, guru membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil laporan diskusi setiap kelompok yang telah disampaikan.selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. c) Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. Selanjutnya guru melakukan refleksi melalui beberapa pertanyaan. Kemudian guru memberitahu akan diadakan evaluasi pada pertemun selanjutnya dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri dengan

87 sebaik-baiknya agar dapat mengerjakan soal evaluasi dengan lancar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. 3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ke tiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus II yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016 pukul 07.00-08.10. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam, berdoa dan langsung mempresensi kehadiran siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan membahas masalah yang disampaikan pada pertemuan pertama yaitu Andi mempunyai sebuah akuarium berbentuk kubus dengan sisi 40 cm. Akuarium tersebut akan disi air nya. Berapa liter air yang dibutuhkan?. Guru menampung jawaban siswa. Dari jawaban siswa selanjutnya guru membahas masalah tersebut. Kemudian guru memriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Kegiatan Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah soal 5. Sebelum membagikan soal evaluasi, guru menata tempat duduk siswa agar siswa tidak terlalu dekat duduknya kemudian guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. 4.2.2.2. Pelaksanaan Observasi Siklus II Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah-langkah penerapan pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Observasi Siklus II meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

88 a) Observasi terhadap Kegiatan Guru Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru siklus II dalam menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 16 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru dengan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Siklus II No Aktivitas Guru Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak I PRA PEMBELAJARAN 1 Guru mengajak siswa untuk berdoa. 2 Guru memeriksa kehadiran siswa. 3 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik. 4 Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa. 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 6 Guru memberikan orientasi masalah. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 7 Guru menyampaikan informasi kepada siswa. Guru bertanya jawab kepada siswa 8 bagaimana cara menentukan volume kubus dan balok. 9 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 10 Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok. Guru memberikan masing-masing 11 kelompok permasalahan untuk didiskusikan bersama masing-masing kelompok. 12 Guru meminta siswa menyelesaikan permasalahan sesuai kelompok. 13 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan bertindak. 14 Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan.

89 No Aktivitas Guru Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak 16 Guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 17 Guru memberikan soal evaluasi. 18 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa. KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN 19 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran. 20 Guru melakukan refleksi pada proses pembelajaran. 21 Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. 22 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah 22 0 22 0 Persentase 100 % 0 % 100 % 0 % Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus I. Hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan pertama mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus I. Ada 22 indikator yang digunakan keseluruhan indikator sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar Matematika menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pertemuan pertama siklus II ini sudah benar benar dilakukan dengan baik. Guru sudah melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan melalui alat peraga yang digunakan, sehingga siswa aktif bertanya jawab dengan guru. Siswa mulai aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat. Semua siswa terlihat senang dan sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama. Ada 22 indikator dan seluruhnya sudah terlaksana dengan baik. Hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan ke dua mengalami

90 peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama. Guru sudah melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan. b) Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), observer juga melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Hasil observasi terhadap kegiatan belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). siklus II dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini: No Tabel 17 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Siklus II Aspek-aspek yang Diamati PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. 2 Siswa berdoa menurut agama dan Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak kepercayaan masing-masing. 3 Absensi 4 Kesiapan dalam menerima pelajaran. KEGIATAN AWAL 5 Siswa mendengarkan dan manjawab penjelasan awal / apersepsi. KEGIATAN INTI 6 Siswa mendengarkan orientasi masalah dalam pembelajaran 7 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat/ jawaban dari masalah yang disampaikan. 8 Siswa duduk secara berkelompok. 9 Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya dengan baik. 10 Keterlibatan siswa dalam penggunaan alat peraga. 11 Kerja sama siswa dalam melakukan diskusi kelompok. 12 Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

91 No Aspek-aspek yang Diamati 14 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 15 Menyelesaikan evaluasi dengan jujur dan tepat waktu. KEGIATAN AKHIR 16 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan. Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak Jumlah skor 16 0 16 0 Persentase 100 % 0 % 100 % 0 % Berdasarkan tabel 14 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama dari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua dari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I Kegiatan guru dan kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua 100% sudah terlaksana dengan baik. 4.2.3. Hasil Tindakan Siklus II Hasil tindakan pada siklus 1I diperoleh dari hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul dengan penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dalam materi volume kubus dan balok. Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II dengan menerapkan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) oleh guru maka dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang diperoleh dari masingmasing siswa. Tingkat keberhasilan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat diukur dari data hasil belajar Matematika apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM. Evaluasi pembelajaran

92 dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Soal evaluasi berbentuk uraian dengan jumlah 5 soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian pengetahuan siswa siklus I: Tabel 18 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus II Siswa Kelas 5 SD N Kauman Kidul Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 No Interval Frekuensi Persentase 1 70-75 3 18,75 % 2 76-81 3 18,75 % 3 82-87 2 12,5 % 4 88-93 5 31,25% 5 94-100 3 18,75 % Jumlah 16 100 % Nilai Rata-rata 85,63 Nilai Tertinggi 10 Nilai Terendah 70 Berdasarkan tabel 15 mengenai rekap hasil observasi penilaian pengetahuan hasil belajar siswa siklus II dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 70-75 sebanyak 3 siswa dengan presentase 18,75%. Siswa yang mendapat nilai 76-81 sebanyak 3 siswa dengan presentase 18,75%. Siswa yang mendapat nilai 82-87 sebanyak 2 siswa dengan presentase 12,5%. Siswa yang mendapat nilai 88-93 sebanyak 5 siswa dengan persentase 31,25%. Dan siswa yang mendapat nilai 94-100 sebanyak 2 siswa dengan persentase 18,75%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian pengetahuan siswa siklus II adalah 85,63 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 70. Dari tabel di atas diperoleh data yang menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM. Untuk lebih memperjelas data mengenai hasil belajar siswa siklus II pada tabel 15, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar berikut ini :

93 Hasil Belajar Matematika Siklus II 5 4 3 2 1 0 70-75 76-81 82-87 88-93 94-100 Interval Nilai Gambar 5 Hasil Belajar Matematika Siklus II Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus II kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus II yang tertera pada tabel berikut ini: Tabel 19 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%) Tuntas 60 16 100% Tidak Tuntas <60 0 0% Jumlah 16 100% Rata-rata 85,63 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 70 Dari tabel 16 menunjukkan bahwa semua siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul yang berjumlah 16 siswa sudah mencapai KKM, dengan persentase 100%. Rata-rata hasil belajar Matematika siswa pada siklus I adalah 85,63 nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 70. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar Matematika Siklus II siswa kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul siklus I pada tabel 16 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

94 0% 0 Tuntas 100% Tidak Tuntas Gambar 6 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I Berdasarkan gambar 7 tentang persentase ketuntasan hasil belajar Matematika siklus II dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar Matematika yang diperoleh pada siklus I. Pada siklus II semua siswa mencapai KKM atau 100% siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu 80% siswa mencapai KKM (KKM=60) berhasil dengan baik. 4.2.4. Refleksi Siklus II Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran selama tiga kali pertemuan maka peneliti melakukan refleksi terhadap semua kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan baik. Peningkatan aktivitas siswa terlihat selama proses pembelajaran, tidak hanya siswa yang aktif saja yang memberikan pendapatnya, tetapi siswa yang biasanya hanya duduk diam mampu memberikan pendapatnya. Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar Matematika yang diperoleh siswa pada siklus II dengan KKM=60 dari 16 siswa, semua siswa sudah tuntas dengan persentase 100% dan rata-rata 85,63. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil belajar Matematika siswa sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan penulis yaitu minimal 80% siswa mencapai KKM.