= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui suasana pembelajaran dan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pada saat observasi tersebut, penulis memberikan soal prasiklus tentang materi yang diajarkan guru saat itu data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 15. Kemudian dengan membuat rekap hasil nilai tersebut, dan rekap nilai itu diperoleh dengan menentukan kelas terlebih dahulu menggunakan rumus dari (Sabana dkk 2000:39) : K = 1 + 3,3 Log n (jumlah siswa). K = 1 + 3,3 Log 28 K = 1 + 3, K = K = dibulatkan menjadi 6. Setelah perhitungan kelas didapatkan kemudian mencari Range dengan rumus : Range = (nilai maksimum nilai minimum) + 1 Interval = ( ) Range = ( 75 30) + 1 = 46 Interval = ( ) = = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 54

2 55 Tabel : 15 Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Kondisi Pra Siklus No Nilai Sebelum Tindakan Jumlah siswa Persentase (%) Jumlah Rata-rata 51 Nilai tertinggi 75 Nilai terendah 30 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 60 adalah 12 siswa atau 43% dan siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 16 siswa atau 57%. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas adalah 51 dengan perolehan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 30. Mengacu pada yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal 60, maka persentase keseluruhan siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan maupun belum, disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel : 16 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Pra Siklus No Nilai Sebelum Tindakan Jumlah siswa Persentase (%) 1 < Jumlah Rata-rata 51 Nilai Tertinggi 75 Nilai Terendah 30 Berdasarkan tabel persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Ngajaran 03 sebelum tindakan, menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 16 siswa atau 57% dari total keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang nilainya telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa atau 43% dari keseluruhan siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan masih

3 56 rendah. Hal ini disebabkan oleh guru kurang mempunyai keterampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan selalu menggunakan metode konvensional. Penggunaan metode konvensional secara terus menerus akan terasa monoton sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Siswa merasa jenuh dan terkesan pasif dalam pembelajaran. Transformasi ilmupun terjadi kurang maksimal, karena pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga pembelajaran berjalan kurang efektif. Hasil perolehan dari tabel tersebut disajikan dalam diagram batang berikut ini: Pra Siklus Tuntas Tidak Tuntas 43% 57% Gambar : 2 Diagram lingkar Distribusi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas 4 di SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/2016, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian ini, penulis akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD guna meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus akan dilakukan tiga kali pertemuan.

4 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian yang telah dilaksanakan Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Pada penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian perencanaan sebagai berikut. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan kompetensi dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu mengidentifikasi beberapa dampak perubahan lingkungan fisik,menjelaskan pengaruh erosi, menjelaskan pengaruh abrasi. Berikut adalah langkahlangkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama: b. Pelaksanaan Pada pertemuan pertama hari Sabtu, 2 April 2016 yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menanyakan Apakah anak-anak pernah melihat hutan gundul?. Siswa diminta menjawab pertanyaan guru. Setelah apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu dengan memberikan teks bacaan mengenai perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan yakni erosi dan abrasi serta memberikan alat atau media untuk percobaan pengajar juga memberikan soal-soal yang bersangkutan dengan erosi dan abrasi. Dari teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan

5 58 penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah diberikan guru sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pengertian, penyebab dan dampak dari erosi dan abrasi. Setelah mendapatkan pengarahan dari pengajar kemudian mereka berdiskusi dengan kelompok untuk menemukan pengertian, penyebab dan dampak dari erosi dan abrasi. Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan pengertian, penyebab, dan dampak dari erosi dan abrasi yang ditemukannya. Suasana yang tercipta terhadap ini sangat gaduh, karena siswa belum mendapatkan giliran untuk berpresentasi justru berjalan kesana kemari. Namun, hal tersebut dapat segera diatasi oleh pengajar ketika siswa yang lain menganggapi atau mengomentari hasil presentasi. Selama kegiatan inti berlangsung, pengajar melakukan penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian afektif dan psikomotor siswa. Untuk memantapkan materi yang dipelajari, pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STAD dalam menemukan pengertian, penyebab, dan dampak dari erosi dan abrasi. Pengajar dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan penutup guru bersama-sama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang dampak perubahan lingkungan fisik, pengertian erosi, penyebab erosi, dampak erosi, pengerian abrasi, penyebab abrasi, dan dampak abrasi yang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut. Pengajar juga menyampaikan pembelajaran yang dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin 4 April 2016 dengan kompetensi dasar yang masih sama yaitu menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan kedua kali ini terdapat satu indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengaruh banjir. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua:

6 59 Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan apersepsi, pengajar melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukankan gambar banjir. Setelah apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang hetrogen dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu dengan memberikan teks bacaan mengenai perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan yakni banjir, memberikan soal-soal yang berkaitan dengan banjir. Dan teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pengertian, penyebab, dan dampak dari banjir. Setelah mendapat pengarahan dari pengajar, kemudian mereka berdiskusi dengan kelompoknya untuk menemukan pengertian, penyebab, dan dampak dari banjir. Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan pengertian, penyebab dan dampak dari banjir yang ditemukannya didepan kelas. Suasana pada saat ini juga lebih terkendali daripada pertemuan pertama, lebih banyak siswa yang menanggapi atau mengomentari hasil presentasi. Untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STAD dalam menemukan pengertian, penyebab dan dampak dari banjir. Pengajar dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan penutup pengajar besama-sama dengan siswa membuat penegasan kesimpulan tentang pengertian banjir, penyebab banjir dan dampak banjir yang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajar memberikan pesan kepada

7 60 siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya, karena pada pertemuan selanjutnaya akan diadakan evaluasi. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 5 April 2016 dengan kompetensi dasar yang masih sama yakni menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan terakhir dari siklus I ini terdapat satu indikator pembelajaran yang disampaikan yakni menjelaskan pengaruh longsor. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pertemuan terakhir pada siklus I: Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan apersepsi, pengajar melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukkan gambar longsor. Setelah apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang hetrogen dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yakni dengan memberikan teks bacaan mengenai perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan yakni longsor, memberikan soal-soal yang berkaitan dengan longsor. Dari teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pengertian, penyebab dan dampak dari longsor. Setelah mendapatkan pengarahan dari pengajar, kemudian mereka berdiskusi dengan kelompok untuk menemukan pengertian penyebab dan dampak dari longsor. Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumya. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan pengertian, penyebab dan dampak dari longsor yang telah ditemukan di depan kelas. Suasana pada saat ini juga lebih terkendali daripada pertemuan pertama, lebih banyak siswa yang menanggapi atau mengomentari hasil presentasi. Untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STAD dalam menemukan pengertian, penyebab dan dampak dari longsor.

8 61 Pengajar dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan penutup pengajar bersama-sama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang pengertian longsor, penyebab longsor dan dampak longsor yang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajar menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Pengajar menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi, kemudian pengajar membagikan soal evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan pengajar mangawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. b. Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Dalam penelitaian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan yang mengacu pada kegiatan siswa pada saat melakukan pembelajaran. Hasil observasi akan dianalisis untuk memantau sejauh mana pengaruh upaya tindakan perbaikan terhadap tujuan pembelajaran yang diinginkan. Observasi dilakukan oleh guru observer itu sendiri. Pengajar dapat mengatur serta mengendalikan keberlangsungan proses belajar mengajar. Awalnya banyak siswa yang binggung dengan pembelajaran STAD tetapi pengajar dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara menjadi fasilitator yang baik dan membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan. Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi observasi respon siswa dengan cara mengamati aktivitas setiap siswa dengan menyesuaikan dengan indikator respon siswa pada lembar observasi. Berdasarkan pengamatan respon siswa yang telah dilakukan oleh observer menunjukkan sudah lebih dari separuh siswa yang memberikan respon positif dalam mengikuti pembelajaran. Namun, masih banyak siswa yang belum mengerti pembelajaran STAD walaupun siswa sudah turut serta dalam tugas belajarnya.

9 62 Tabel : 17 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I No Indikator Penilian Nomor Item yang Dilakukan Guru Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Indikator kegiatan mengajar yang 1,2,4,5,6,7,8,9, 1,3,4,5,6,7,8, dilakukan guru 10,11,13,14, 15, 9,10,11,12,13, 14,15, Jumlah 13 Item 14 Item 3,12, Indikator kegiatan mengajar y tidak dilakukan guru 3 Item 2 Item Berdasarkan tabel 17 dalam pembelajaran siklus I masih ada beberapa kegiatan yang dilewatkan guru pada pertemuan pertama seperti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, membimbing siswa dalam menjawab, serta belum mengkondisikan kelas., pada pertemuan kedua guru melewatkan memberikan apersepsi kepada siswa dan pada pertemuan ketiga sudah berjalan dengan baik dan guru melakukan evaluasi pembelajaran. Tabel : 18 Hasil Observasi Pembelajaran Siswa Siklus I No Indikator Penilian Nomor Item yang Dilakukan Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Indikator kegiatan mengajar yang 1,3,4,5 1,2,3,4 dilakukan siswa Jumlah 4 Item 4 Item 2 Indikator kegiatan mengajar y2,6 6 tidak dilakukan siswa 2 Item 1 Item Berdasarkan tabel 18 aktifitas siswa diatas siswa telah melakukan pembelajaran dengan baik, hanya ada beberapa saja yang harus diperbaiki pada pertemuan pertama siswa belum terlibat aktif dalam kelompok, siswa belum menanggapi presentasi dari kelompok lain.

10 63 d. Refleksi Materi disampaikan guru dengan baik walaupun masih menggunakan campuran bahasa seperti bahasa jawa dengan bahasa Indonesia. Guru juga telah berusaha untuk memberi kesempatan siswa untuk aktif dalam bertanya dan berpendapat. Guru bersama siswa juga membuat rangkuman tentang materi pelajaran yang telah dilakukan, untuk kegiatan evaluasi dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Hasil observasi aktifitas siswa terhadap pembelajaran pada siklus I kegiatan pembelajaran yang berupa memperhatikan pembelajaran, diskusi kelompok dan penyampaian hasil diskusi. Pada lembar observasi siswa hanya ada beberapa yang perlu diperbaiki seperti siswa lebih aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun berpendapat dalam kelompok. Di dalam pembelajaran siklus I waktu yang digunakan masih belum efisien. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, diskusi dilakukan oleh peneliti, guru kelas dan guru yang melakukan observasi. Diskusi ini guna untuk mencari kelebihan dan kekurangan yang terdapat pembelajaran siklus I dalam rangka perbaikan pada siklus II Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Proses pembelajaran pada Siklus II juga dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setelah melihat kelebihan dan kekurangan pada siklus I, perencanaan pembelajaran pada siklus II digunakan sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran ini masih sama dengan siklus I yang telah dilakukan sebelumnya, sebelum mengajar pada siklus II, guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi, lembar observasi dan materi yang akan digunakan. Disini peneliti meminta guru untuk mengajar dengan lebih semangat dan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan agar lebih sempurna. Dalam pembelajaran siklus II guru harus lebih teliti dalam mengawasi aktifitas siswa agar tidak gaduh dan mengganggu pembelajaran yang sedang berlangsung serta mengelola waktu sebaik mungkin. Pada siklus II ini dengan

11 64 kompetensi dasar mendiskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan pertama terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan cara mencegah erosi, menjelaskan cara mencegah abrasi. Berikut adalah langkah- langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama: b. Pelaksanaan Kegiatan awal yang dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukkan gambar erosi. Setelah apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang hetrogen dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu dengan memberikan teks bacaan mengenai cara mencegah erosi dan abrasi serta memberikan soal-soal yang berkaitan dengan cara mencegah erosi dan abrasi. Dari teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal soal yang telah diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebutkan berlangsung, pengajaran berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan cara mencegah erosi dan abrasi. Setelah mendapat pengarahan dari pengajar, kemudian mereka berdiskusi dengan kelompoknya untuk menemukan cara mencegah erosi dan abrasi. Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya. Secara bergantian siswa dipanggil oleh pengajar untuk mempresentasikan cara mencegah erosi dan abrasi yang ditemukannya di depan kelas. Pembelajaran pada siklus II ini lebih kondusif dan siswa sudah terbiasa dengan alur pembelajaran STAD. Saat menanggapi atau mengomentari hasil presentasi temannya, juga lebih kondusif dan aktif. Selama kegiatan inti berlangsung, pengajar melakukan penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian afektif dan psikomotor siswa. Untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses STAD dalam menemukan cara mencegah erosi dan abrasi. Pengajar dan siswa

12 65 melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan penutup pengajar bersama sama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang cara mencegah erosi dan cara mencegah abrasi yang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajar juga menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 15 April 2016 dengan kompetensi dasar masih sama yaitu mendiskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan kedua kali ini terdapat satu indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan cara mencegah banjir. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua. Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan apersepsi, pengajar melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukkan gambar banjir. Setelah apersepsi guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang hetrogen dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan inti yang dilakukan pengajar hampir sama kegiatan inti pertemuan pertama, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu dengan memberikan teks bacaan mengenai yakni banjir. Dari teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan cara mencegah banjir. Setelah mendapat pengarahan bagi pengajar, kemudian mereka berdiskusi dengan kelompoknya untuk menemukan cara mencegah banjir. Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya. Siswa mempresentasikan cara mencegah banjir yang ditemukan di depan kelas. Suasana pada saat ini juga lebih terkendali daripada pertemuan pertama, lebih banyak siswa yang menanggapi atau mengomentari hasil presentasi. Untuk memantapkan siswa

13 66 mengenai materi yang dipelajari pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STAD dalam menemukan cara mencegah banjir. Pengajar dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada pertemuan terakhir pengajar bersama-sama dengan siswa membuat penegasan dan kesimpulan tentang cara mencegah banjir yang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya, karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi. Pertemuan terakhir dari penelitian tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 16 April 2016 dengan kompetensi dasar yang masih sama yaitu mendiskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan terakhir ini terdapat satu indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu cara mencegah longsor. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pertemuan terakhir: Pengajar membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan apersepsi, pengajar melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukkan gambar longsor. Setelah apersepsi, kemudian pengajar mengkomunikasikan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang hetrogen dalam setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan inti pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu dengan memberikan teks bacaan mengenai soal-soal bersangkutan dengan longsor. Dari teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan cara mencegah banjir. Setelah mendapatkan pengarahan dari pengajar, kemudian mereka berdiskusi dengan kelompok untuk menemukan cara mencegah longsor. Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya. Pada pembelajaran kali ini alokasi waktu pada kegiatan inti lebih pendek dikarenakan akan adanya evaluasi atau tes pada akhir pembelajaran.

14 67 Secara bergantian guru memanggil siswa untuk mempresentasikan cara mencegah longsor yang ditemukannya di depan kelas. Suasana pada saat ini juga lebih terkendali, lebih banyak siswa yang menanggapi atau mengomentari hasil presentasi. Untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STAD dalam menemukan cara mencegah longsor. Pengajar dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Pada kegiatan penutup pengajar bersama-sama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang cara mencegah longsor yang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajaran menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Pengajar menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi, kemudian pengajar membagikan soal evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan pengajar mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Setalah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru menutup pembelajaran. c. Observasi Sama halnya pada siklus sebelumnya, pada siklus ini kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru kolaboratif meliputi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran STAD. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer, pengajar telah menerapkan pembelajaran STAD dengan baik. Pengajar dapat mengatur serta mengendalikan keberlangsungan proses belajar mengajar. Awalnya banyak siswa yang binggung dengan pembelajaran STAD tetapi pengajar dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara menjadi fasilitator yang baik dan membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan. Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi observasi respon siswa dengan cara mengamati aktivitas setiap siswa dengan menyesuaikan dengan indikator respon siswa pada lembar observasi. Berdasarkan pengamatan siswa siklus II lebih kondusif dan terkendali. Sebagian besar siswa telah memberikan respon positif dalam pembelajaran STAD. Hasil observasi aktifitas siswa terhadap pembelajaran pada siklus

15 68 II antara lain prapembelajaran, kegiatan pembelajaran yang berupa memperhatikan pembelajaran, diskusi kelompok dan penyampaian hasil diskusi. Tabel : 19 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II No Indikator Penilian Nomor Item yang Dilakukan Guru Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Indikator kegiatan mengajar yang 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dilakukan guru 10,11,13,14, 15, Jumlah 14 Item 2 Indikator kegiatan mengajar y12 tidak dilakukan guru Jumlah 1 Item Berdasarkan tabel 19 dalam pembelajaran siklus II masih ada beberapa kegiatan yang dilewatkan guru pada pertemuan pertama seperti guru tidak melakukan umpan balik kepada, pada pertemuan kedua dan pertemuan ketiga sudah berjalan dengan baik guru melakukan evaluasi pembelajaran. Tabel : 20 Hasil Observasi Pembelajaran Siswa Siklus II No Indikator Penilian Nomor Item yang Dilakukan Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Indikator kegiatan mengajar yang 1,2,3,4,5 dilakukan siswa Jumlah 5 Item 2 Indikator kegiatan mengajar y 6 tidak dilakukan siswa Jumlah 1 Item Berdasarkan tabel 20 dalam pembelajaran siklus II siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, Siswa sudah mempersiapkan alat belajar dan menempati tempat duduk dengan rapi tanpa ditugaskan guru. siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mata pelajaran IPA dengan baik dan jarang sekali siswa ngobrol dengan temannya, siswa aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Siswa

16 69 antusias dalam berdiskusi kelompok dengan memberikan usulan tentang tugas yang dikerjakan. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan jelas hanya saja siswa tidak menaggapi presentasi hasil kelompok lain. Siswa juga membuat rangkuman materi tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan bantuan guru dan mengerjakan lembar evaluasi pada pertemuan ketiga. d. Refleksi Setelah melakukan refleksi pada pembelajaran siklus I, pembelajaran di siklus II ini sudah jauh lebih baik. Dalam pembelajaran guru melakukan kegiatan sesuai dengan model pembelajaran yang dipakai dan tidak ada yang terlewatkan. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Setelah kegiatan pembelajaran guru di pertemuan ketiga memberikan rangkuman yang melibatkan siswa, guru juga memberikan evaluasi dan mengamati siswa secara teliti ketika siswa mengerjakan agar tidak terjadi kecurangan. Setelah selesai pembelajaran pada siklus II, dilaksanakan evalusi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai meteri yang telah dijelaskan guru. Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan, nilai semua siswa sudah baik dan tercapai kriteria ketuntasan minilal yang telah ditentukan guru. Dalam siklus II ini guru sudah menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan melakukan langkah- langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara baik. Di pembelajaran siklus II ini hambatan-hambatan di dalam pembelajaran sudah diminimalisir dan berkurang karena guru sudah pernah menerapkan model pembelajaran STAD pada siklus I. 4.3 Hasil Penelitian Setelah melakukan pembelajaran Siklus I dan Siklus II didapatkan hasil yang disajikan dalam deskripsi data dan analisis data dengan uraian sebagai berikut.

17 Deskripsi Data Data Siklus I Setelah kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan, selanjutnya guru melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar yang disajikan dalam tabel distribusi frekwensi hasil belajar. Data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 21. Kemudian dengan membuat rekap hasil nilai tersebut, dan rekap nilai itu diperoleh dengan menentukan kelas terlebih dahulu menggunakan rumus dari (Sabana dkk 2000:39) : K = 1 + 3,3 Log n (jumlah siswa). K = 1 + 3,3 Log 28 K = 1 + 3, K = K = dibulatkan menjadi 6. Setelah perhitungan kelas didapatkan kemudian mencari Range dengan rumus : Range = (nilai maksimum nilai minimum) + 1 Interval = ( ) Range = ( 80 25) + 1 = 56 Interval = ( ) = = 9.3 dibulatkan menjadi = 10

18 71 Tabel : 21 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Semester 2 tahun 2015/2016 No Nilai Siklus I Jumlah siswa Persentase (%) Jumlah Rata Rata 61 Nila Tertinggi 80 Nilai Terendah Data Siklus II Dari kegiatan evaluasi yang telah dilakukan pada pembelajaran siklus II diperoleh hasil belajar. Berdasarkan data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 22. Kemudian dengan membuat rekap hasil nilai tersebut, dan rekap nilai itu diperoleh dengan menentukan kelas terlebih dahulu menggunakan rumus dari (Sabana dkk 2000:39) : K = 1 + 3,3 Log n (jumlah siswa). K = 1 + 3,3 Log 28 K = 1 + 3, K = K = dibulatkan menjadi 6. Setelah perhitungan kelas didapatkan kemudian mencari Range dengan rumus : Range = (nilai maksimum nilai minimum) + 1 Interval = ( ) Range = ( 85 45) + 1

19 72 = 41 Interval = ( ) = = 6.8 dibulatkan menjadi = 7 Tabel : 22 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Semester 2 tahun 2015/2016 No Nilai Siklus II Jumlah siswa Persentase (%) Jumlah Rata - Rata 71 Nila Tertinggi 85 Nilai Terendah Analisis Data Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif, untuk lebih jelasnya berikut uraiannya Analisis Ketuntasan berikut. Pada analisis ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus I disajikan tabel sebagai Tabel : 23 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Semester 2 Tahun 2015/2016 No Nilai Siklus I Jumlah siswa Persentase (%) Keterangan 1 < Belum Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 61 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 25

20 73 Berdasarkan tabel 23 terdapat 9 siswa yang belum mencapai KKM dan 19 siswa telah mencapai KKM dengan nilai maksimum 80 dan nilai minimum 25. Setelah mengetahui ketuntasan hasil belajar IPA pada pembelajaran siklus I, berikut ini juga disajikan tabel analisis ketuntasan siklus II untuk mengetahui peningkatan ketuntasan pada hasil belajar IPA. Siklus I Tuntas Tidak Tuntas 32% 68% Gambar : 3 Diagram lingkar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Tabel : 24 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Semester 2 Tahun 2015/2016 No Nilai Siklus II Jumlah siswa Persentase (%) Keterangan 1 < Belum Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 71 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 45 Berdasarkan tabel 24 setelah pembelajaran siklus II dilaksanakan memperoleh hasil belajar yang cukup baik dengan tingkat ketuntasan sempurna yakni, 93% siswa kelas 4

21 74 mencapai KKM yang telah ditentukan guru pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Siklus II Tuntas Tidak Tuntas 7% 93% Gambar : 4 Diagram lingkar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran Analisis Komparatif Hasil belajar siswa SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Pembelajaran yang cenderung terpusat pada guru yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum dilakukan tindakan masih terdapat 16 anak yang belum mencapai KKM yang di tentukan guru yaitu 60. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ada 9 anak yang masih belum tercapai. Setelah melakukan refleksi dilakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II. Pada siklus II ada 2 anak yang masih belum tercapai KKM. Perbandingan ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 25 di bawah ini.

22 75 Tabel : 25 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Semester II Tahun 2015/2016 Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Tuntas Belum Tuntas Jumlah Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran tipe STAD telah mencapai 93% siswa tuntas dalam mencapai KKM yang telah ditentukan oleh guru. kondisi tersebut dapat ditunjukkan pada grafik dibawah ini. Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas 43% 68% 93% Tidak tuntas 57% 32% 7% Gambar : 5 Diagram batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas 4 SDN Ngajaran 03 Semester II Tahun 2015/ Pembahasan Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 03 dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan mengembangkan sikap rasa percaya diri siswa untuk menjawab pertanyaan. Tugas guru dalam pembelajaran ini bukan sebagai pentransfer pengetahuan tetapi hanya sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran pembelajaran ini siswa belajar secara berkelompok

23 76 sehingga akan dapat mengoptimalkan kerjasama siswa dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga diminta untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya di depan kelas dan kelompok lain memberikan komentar atau tanggapan. Dominasi guru dalam pembelajaran STAD menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I Sudah menunjukkan adanya peningkatan, dengan ketuntasan klasikal yang telah mencapai 68% dan perolehan nilai rata-rata 61. Hali ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan pada siklus I telah mengalami keberhasilan karena sudah mencapai krietria yang ditetapkan yaitu ketuntasan klasikal 68%. Siswa yang aktif dalam pembelajaran sudah merata, hanya saja pada awal prtemuan banyak siswa yang masih bingung dalam mengikuti langkah pembelajaran STAD. Terdapat tiga siswa yang terlihat belum aktif dalam pembelajaran, salah satunya disebabkan karena mereka masih merasa takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat. Kerjasama antar siswa juga sudah nyata dalam diskusi kelompok dan saat mempresentasikan hasil kerja. Meskipun siklus I telah berhasil, penelitian tetap dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki dan lebih mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi. Perbaikan tersebut diantaranya guru lebih memberikan bimbingan kepada siswa selama langkah-langkah pembelajaran, siswa lebih diarahkan untuk memperhatikan siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan reward/penguatan kepada siswa yang menjawab benar baik secara individu maupun kelompok. Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi ada tindakan siklus II, siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan partisipatif. Siswa sudah lebih paham dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran STAD. Hasil analisis diketahui bahwa siswa yang tuntas sebelum tindakan adalah 16 atau (57%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 19 siswa atau (68%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan

24 77 menjadi 26 siswa atau (93%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 12 siswa atau (43%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 9 siswa atau (32%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus II, menjadi 2 atau (7%) siswa yang belum tuntas. Hasil ketuntasan belajar siswa dari 28 atau 93% pada siklus II ini dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar, sebab telah memenuhi standar ketuntasan belajar 85% dari seluruh siswa mencapai ketutasan skor yang ditetapkan dengan KKM 60. Terhadap 2 siswa yang nilainya belum mencapai ketuntasan belajar atau kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut kemampuan untuk memahami dan menguasai materi juga menyelesaikan tugas dalam pembelajaran rendah sekali, hal itu dibuktikan berdasarkan keterangan dari guru kelas yang pernah mengajar anak tersebut. Siswa tersebut diberikan program remedial, dengan cara memberikan soal yang sama dengan soal tes formatif untuk dikerjakan di rumah. Dalam mengerjakan soal di rumah untuk minta bimbingan dari orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap mampu memberikan bimbingan. Nilai dari tugas yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki Nilai tes formatif setara dengan standar Nilai kriteria ketuntasan minimal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Amurnawi (2009) yang berjudul Cooperative Learning Model STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA siswa kelas IV Selanjutnya oleh Hariyuwati (2012), dalam penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran STAD, Siswa kelas IV SD Negeri 3 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Pada Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Selanjutnya oleh Nur Jamil Musthofa yang berjudul Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pecahan Siswa Kelas 4 SDN Yosorejo Giringsing Batang. Selanjutnya oleh Rahmawati (2011) yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Siswa Kelas 4 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Selanjutnya oleh Umi Masitah,2012. Penerapan Model Pembelajaran Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Dalam Materi Memproses Entry Jurnal Kelas X Akuntansi SMK Taman

25 78 siswa Banjarnegara. Selanjutnya oleh Nur Kalim, Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika (Cooperative Learning Model Stad To Improve Mathematics Result).dan Anisa Fitri Wahyuningtyas,2012. Penerapan Model Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Hidrolisis Garam Untuk Siswa Kelas XI IPA Semester 2 Sma Negeri 9 Malang Tahun Ajaran 2012/2013. Selain mendukung hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran Pembelajaran STAD menurut Slavin (2014:11) yaitu Pembelajaran dimana siswa di tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat-enam siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model STAD mengharuskan setiap siswa mampu menguasai materi yang telah diberikan oleh guru, dimana penguasaan materi tersebut berdasarkan kerjasama setiap siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada mereka, pada pembelajaran ini siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka Implikasi Teoritis a. Setelah membandingkan pada teori-teori penggunaan model pembelajaran tipe STAD dengan penelitian ini didapatkan hasil yang sepaham. Kegiatan pembelajaran yang dirancang sesuai dengan standar proses maka didapatkan hasil bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Langkah-langkah pembelajaran STAD dapat melibatkan secara aktif, membangun pengetahuan siswa, rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran IPA kelas 4 dengan pokok bahasan perubahan lingkungan belajar. b. Pembelajaran STAD terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 03 pada pokok bahasan perubahan lingkungan fisik.

26 Implikasi Praktis Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan belajar kelompok sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenagkan. Semua ini tidak terlepas dari guru sebagai fasilitator yang memberikan motivasi, bimbingan dalam kegiatan diskusi kelompok. Pembelajaran STAD dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan diuraikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang diajukan. Hasil penelitian disajikan dengan deskripsi secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Polobogo 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian hampir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci