PERENCANAAN NORMALISASI KALI DELUWANG BAGIAN HILIR SITUBONDO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

Sta Kalibaku ng (mm/thn ) CH Wilayah (X) (mm/th n) 138, ,00 176, ,33 181,00 188, , , , ,00 135,66 133,00

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah

Kuliah : Rekayasa Hidrologi II TA : Genap 2015/2016 Dosen : 1. Novrianti.,MT. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi II 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KAPASITAS SALURAN PRIMER TERHADAP PENGENDALIAN BANJIR (Studi Kasus Sistem Drainase Kota Langsa)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISA FREKUENSI CURAH HUJAN TERHADAP KEMAMPUAN DRAINASE PEMUKIMAN DI KECAMATAN KANDIS

STUDY PENGENDALI BANJIR WILAYAH DUKUH MENANGGAL DENGAN SISTEM SALURAN SUDETAN

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah Dalam penyusunan tugas akhir ini permasalahan akan dibatasi sampai degan batasan - batasan antara lain:

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

KAJIAN METODE EMPIRIS UNTUK MENGHITUNG DEBIT BANJIR SUNGAI NEGARA DI RUAS KECAMATAN SUNGAI PANDAN (ALABIO)

3 BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENATAAN SISTEM SALURAN DRAINASE DI KOMPLEKS WINANGUN PALM WINANGUN SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut

ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH

Perencanaan Ulang Sistem Drainase Subsurface Stadion Gelora Delta Sidoarjo

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

STUDI PERBANDINGAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI RANOYAPO

ANALISIS INTENSITAS HUJAN DI STASIUN KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO

ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PANIKI DI KAWASAN HOLLAND VILLAGE

PENANGGULANGAN MASALAH BANJIR DI KECAMATAN KOTA BOJONEGORO. Rendra Nurhuda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PALAUS DI KELURAHAN LOWU I KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

ANALISIS KURVA IDF (INTENSITY-DURATION-FREQUENCY) DAS GAJAHWONG YOGYAKARTA

ANALYSIS OF DRAINAGE DISTRICT NORMALIZATION CITY DISTRICT TUBAN

MODUL 8 PERENCANAAN BANJIR

ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR BANJIR SUNGAI SARIO DI TITIK KAWASAN CITRALAND

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah)

KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) PERSAMAAN MONONOBE DI KABUPATEN SLEMAN

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI TONDANO DI JEMBATAN DESA KUWIL KECAMATAN KALAWAT

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI RANOYAPO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA-I DAN HSS LIMANTARA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB 7 MOMEN, KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN

BAB III LANDASAN TEORI. Debit rencana adalah besarnya debit pada periode ulang tertentu yang

2 BAB 2. Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut : Menentukan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) dan hujan kawasan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Mekanika Fluida II. Aliran Berubah Lambat

TINJAUAN LITERATUR. berlangsung terus-menerus. Serangkaian peristiwa tersebut dinamakan siklus

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

OPTIMALISASI SISTEM JARINGAN DRAINASE JALAN RAYA SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN MASALAH GENANGAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III Metoda Taguchi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3 Metode Interpolasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB II STUDI PUSTAKA II-1

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PUSAT KOTA AMURANG

BAB II DASAR TEORI. LAPORAN TUGAS AKHIR Perhitungan Penurunan Fungsi Pengendalian Banjir Bendungan PB. Soedirman (Mrica) Banjarnegara

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bukit yang mengalirkan air dari hulu sampai ke hilir (Effendi, 2012).

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

KONTRIBUSI WADUK PEUDADA TERHADAP KEBUTUHAN AIR KABUPATEN BIREUEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling

EVALUASI SISTEM DRAINASE DAERAH MUARA BOEZEM SELATAN MOROKREMBANGAN SURABAYA

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS

BAB V ANALISA DIMENSI DRAINASE. dicapai dengan membatasi kecepatan pengaliran dalam saluran dan kemudahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN EMBUNG BUSU DI DESA ENTOBO, KECAMATAN RASANAE TIMUR, KABUPATEN BIMA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

PERENCANAAN ULANG DRAINASE PERUMAHAN BUMI MINANG 3 KECAMATAN KURANJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Integral Tentu

Transkripsi:

PEENCNN NOMLISSI KLI DELUWNG BGIN HILI SITUBONDO Nama : DEXY WHYUDI NP : 06 00 609 Jurusa : Tekik Sipil Program Litas Jalur FTSP-ITS Dose Pembimbig : Ir. Sofya asyid, MT BSTK Kali Deluwag merupaka salah satu sugai yag megalir dari Kota Bodowoso sampai Kota Situbodo, dimaa pada saat musim huja da musim kemarau perbedaa debit sagat besar. Bila terjadi huja cukup besar, biasaya debit yag berasal dari Kali Deluwag da Kali Bales meuju ke Kali Juma i melalui pelimpah sampig da sebagia lagi masuk ke Kali Deluwag bagia hilir. Dega adaya debit yag masuk Kekali Juma i kota Besuki tergeag, maka debit dialihka semua kekali Deluwag Bagia hilir. Dega bertambahya debit yag masuk dibagia hilir kapasitas peampag sugai tidak mampu meampug debit akibat peambaha debit dari Kali Juma i sehigga terjadi luapa. kibat dari luapa tersebut yag terkea dampakya adalah desa Ketah. Sehubuga dega hal ii perlu adaya peagaa gua megatasi luapa tersebut yaitu dega cara meormalisasi Kali Deluwag. Dalam studi ii debit yag diguaka dalam perecaaa adalah periode ulag 5 tahu (Q 5 ). Program yag diguaka utuk megaalisa profil muka air terhadap kapasitas sugai adalah program batu HEC-S. Pejag sugai yag diaalisa pada studi ii mulai dari ST 0+000 s/d +00 dega aalisa tetap ( x) 00 meter. dapu tahap-tahap aalisa dari Tugas khir ii adalah megetahui besar debit yag masuk Kekali Deluwag bagia hilir, megetahui profil muka air sugai yag mampu da yag tidak mampu meampug debit recaa (Q 5 ) serta meetuka tiggi taggul yag optimal dari Kali Deluwag bagia hilir yag tidak mampu meampug debit recaa (Q 5 ). Sehigga dari tahapa diatas diharapka pada profil-profil Kali Deluwag tidak terjadi luapa. Kata kuci : Luapa, Normalisasi, HEC-S. BB I PENDHULUN. Latar Belakag Kali Deluwag mempuyai pajag ± 0,5 km da mempuyai luas DS ± 6.8 km, juga termasuk klasifikasi sugai yag membawa material sagat besar yaitu berupa pasir, kerikil da batu dega daya hacur besar. Utuk meggambarka Kali Deluwag searah alur sugai, maka Kali Deluwag di bagi mejadi tiga bagia yaitu bagia hulu, bagia tegah, bagia hilir. Pada bagia hulu pajagya.8 km ke dam Nagger, pada bagia tegah pajagya 4,5 km dari dam Nagger ke dam dawuha, sedagka pada bagia hilir pajagya, km dari dam Dawuha kemuara. Kodisi topografi Kali Deluwag pada bagia huluya cukup curam sedag pada bagia hilirya cukup ladai. kibat adaya bajir, tebig tebig sugai mejadi terkikis (erosi) terutama pada beloka, sedag pada musim kemarau debit mejadi kecil. Pada saat itulah alira air berubah dari alira semula. Perbedaa atara debit sugai pada musim huja da musim kemarau cukup besar. Bila terjadi huja cukup besar, biasaya debit yag berasal dari Kali Deluwag da Kali Bales meuju ke Kali Jumai melalui pelimpah sampig da sebagia lagi masuk ke Kali Deluwag bagia hilir. Dega adaya debit yag masuk ke Kali Jumai, maka tidak meutup kemugkia kota Besuki aka tergeag. utuk megatisipasi terjadiya geaga pada kota Besuki, maka debit yag masuk ke Kali Jumai dialihka semua ke Kali Deluwag bagia hilir. Dega bertambahya debit yag berasal dari Kali Jumai, Kali Deluwag da Kali Bales, maka kapasitas peampag sugai pada bagia hilir Kali Deluwag yag semula mampu meampug debit yag berasal dari hulu sugai tidak mampu lagi meampug debit yag berasal dari hulu sugai. Berdasarka hasil survey meujuka bahwa desa Ketah yag terletak di bagia hilir Kali Deluwag yag terkea dampak adaya luapa bajir dari hulu. Namu sebalikya, pada musim kemarau, desa Ketah yag megalami kekuraga air. Karea dega bertambahya debit yag masuk ke hilir Kali Deluwag, maka alira sugai tidak stabil lagi. Dikareaka, adaya erosi da pegedapa. kibat erosi da pegedapa alira sugai bagia hilir Kali Deluwag mejadi berubah-ubah, sehigga perlu adaya Normalisasi Kali Deluwag bagia hilir. Gambar. Lay Out Lokasi Studi LOKSI STUDI. Perumusa Masalah Berdasarka latar belakag di atas maka aka dirumuska beberapa masalah, atara lai :. Berapa debit bajir recaa Kali Deluwag bagia hilir?. Berapa kemampua Kali Deluwag bagia hilir dalam megalirka debit bajir eksistig?. Bagaimaa betuk ormalisasi sugai utuk dapat megalirka debit bajir recaa Kali Deluwag?. Batasa Masalah Dalam perecaaa Normalisasi pada Tugas khir ii tidak di aalisa da direcaaka:. Wilayah studi adalah Kali Deluwag bagia hilir dari dam Dawuha sampai muara.. alisa hidrolika haya megguaka jeis alira Usteady.. Tidak meghitug aalisa Back Water pada bagia hilir. 4. Tidak meghitug biaya atau ekoomi. 5. Tidak meghitug aalisa dampak ligkuga. 6. Tidak megaalisa Kestabila taggul

.4 Tujua Tujua dari Perecaaa Normalisasi beduga Blega adalah :. Medapatka debit bajir recaa Kali Deluwag bagia hilir.. Megaalisa kemampua Kali Deluwag bagia hilir dalam megalirka debit bajir eksistig.. Merecaaka betuk ormalisasi sugai utuk dapat megalirka debit bajir recaa Kali Deluwag. BB II TINJUN PUSTK. alisa Hidrologi.. Huja rata rata Daerah lira Data huja yag tercatat disetiap stasiu peakar huja adalah tiggi huja disekitar stasiu tersebut. Karea stasiu peakar huja tersebar di daerah alira. Maka, aka bayak data tiggi huja yag diperoleh yag besarya tidak sama. Didalam aalisa hidrologi diperluka data huja rata-rata di daerah alira (Catchmet rea) yag kadag-kadag dihubugka dega besarya alira yag terjadi. da tiga cara utuk meghitug huja rata-rata daerah alira atau disebut rea raifall dari data Poit aifall yaitu : a. Cara Thiesse Polygo Cara ii memasukka factor pegaruh daerah yag diwakili oleh stasiu peakar huja yag disebut sebagai faktor pembobot (weighig factor) atau disebut juga sebagai Koefisie Thiesse. Besarya faktor pembobot, tergatug dari luas daerah pegaruh yag diwakili oleh stasiu yag dibatasi oleh polygo-polygo yag memotog tegak lurus pada tegah-tegah garis peghubug dua stasiu. Dega demikia setiap stasiu aka terletak didalam suatu poligo yag tertutup. Jelasya poligo-poligo tersebut dapat diperoleh sebagai berikut : Hubugka masig-masig stasiu dega garis lurus sehigga membetuk polygo segitiga.. Buat sumbu-sumbu pada polygo segitiga tersebut sehigga titik potog sumbu aka membetuk polygo baru.. Polygo baru iilah merupaka batas daerah pegaruh masig-masig stasiu peakar huja. + + +... + (.) atau : i i i (Soewaro,op.jilid I,Tahu995) Dimaa : i i luas daerah alira luas daerah pegaruh stasiu i tiggi huja pada stasiu i.. Perhituga Parameter Dasar Statistik Sistem hidrologi kadag-kadag dipegaruhi oleh peristiwa-peristiwa yag luar biasa (ekstrim), seperti huja lebat, bajir, da kekeriga. Tujua aalisa frekuesi da hidrologi adalah berkaita dega besara peristiwa-peristiwa ekstrim yag berkaita dega frekuesi kejadiaya melalui peerapa distribusi kemugkia. a. Nilai ata rata X Xi...(.4) i (Soewaro,op.jilid I,Tahu995) Dimaa : X ilai rata rata X i ilai pegukura dari suatu variatif jumlah data b. Stadart Deviasi da Varia ( Xi X ) i Sd (Soewaro,op.jilid I,Tahu995)...(.5) Dimaa : Sd Stadart Deviasi N jumlah data X ilai rata rata X i ilai varia ke i Gambar. Thiesse Polygo Dega megguaka plaimeter, luas daerah pegaruh masig-masig stasiu ( ) da luas daerah alira () dapat dihitug. Huja rata-rata daerah alira dapat dihitug sebagai berikut : c. Kemecega Kemecega (skewess) adalah suatu ilai yag meujukka derajat ketidak simetrisa (asymmetry) dari suatu betuk distribusi. Pegukura kemecega adalah megukur seberapa besar suatu kurva frekuesi dari suatu distribusi tidak simetri atau meceg. Umumya ukura kemecega diyataka dega besarya koefisie kemecega (coefficiet of skewess) da dapat dihitug dega persamaa berikut : Utuk sample : ( xi - x) Cs...(.6) ( )( ) x. σ (Soewaro,op.jilid I,Tahu995) Dimaa: Cs Koefisie Skewess

x xi Stadart deviasi Nilai rata rata Nilai varia ke i Bayakya data d. Koefisie Kurtosis Koefisie Kurtosis diguaka utuk megukur distribusi variable, yag merupaka pucak distribusi. Biasaya hal ii dibadigka dega distribusi ormal yag mempuyai koefisie kurtosis. 4 ( Xi x )..(.7) Ck σ (Soewaro,op.jilid I,Tahu995) Dimaa : Ck Koefisie Kurtosis Stadart Deviasi x Nilai rata rata Bayakya data Tabel. Karakteristik Distribusi Frekwesi Jeis Distribusi Syarat Distribusi Distribusi Gumbel Tipe I Distribusi Pearso Tipe III Distribusi Log-Pearso Tipe III Distribusi Normal ( )( )( ) 4 Cs,9 da Ck 5,40 Harga Cs da Ck fleksibel Harga Cs 0-0,9 Cs 0 da Ck Distribusi Log-Normal Harga Cs > 0 da Ck > 0 (Sumber : Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data, Tahu995).. alisa Frekwesi da Probabilitas a. Metode Distribusi Pearso Type III Utuk meghitug curah huja dega masa ulag tertetu. Dega megguaka persamaa di bawah ii maka dapat dihitug besarya curah huja recaa sesuai dega periode ulagya. X X _ + K S...(.8) ( Soewaro,jilid I hal 9, Tahu 995) Dimaa : X Huja dega masa ulag T _ X Curah huja rata-rata S Stadart Deviasi K Faktor distribusi Pearso tipe III Tabel. Nilai K Distribusi Pearso Type III da Log Type III Koefes ie Cs Waktu Balik (Tahu) Pearso 5 0 5 50 00 00 000 Peluag 50% 0% 0% 4% % % % 0%. -0.0 0.574.84.40.970.705 4.444 6.00.0-0.07 0.609.0.9.9.605 4.98 5.90.8-0.8 0.64.8.9.848.499 4.47 5.660.6-0.54 0.675.9.6.780.88.990 5.90.4-0.5 0.705.7.8.706.7.88 5.0. -0.95 0.7.40.087.66.49.66 4.80.0-0.64 0.758.40.04.54.0.489 4.540 0.9-0.48 0.769.9.08.498.957.40 4.95 0.8-0. 0.780.6.998.45.89. 4.50 0.7-0. 0.780.6.998.45.89. 4.50 0.6-0.099 0.800.8.99.59.755..960 0.5-0.08 0.808..90..686.04.85 0.4-0.066 0.86.7.880.6.65.949.670 0. -0.050 0.84.09.849..544.856.55 0. -0.0 0.80.0.88.59.47.76.80 0. -0.07 0.86.9.785.07.400.670.5 0.0 0.000 0.84.8.75.054.6.576.090-0. 0.07 0.86.70.76.000.5.48.950-0. 0.0 0.850.58.680.945.78.88.80-0. 0.050 0.85.45.64.890.04.94.675 (Sumber: Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data, Tahu 995) b. Distribusi Gumbel Huja recaa dega periode ulag tertetu ditetuka dega megguaka Metode GUMBEL. Persamaa yag dipakai adalah : T r + K S x...(.9) ( Soewaro,jilid I hal 9, Tahu 995) YT Y K S T Y l[ l{( T S X ( i r ) r ) / T }] r Dimaa : T curah huja recaa dega periode ulag T tahu (mm) r curah huja rata rata hasil pegamata tahu dilapaga (mm) K frekuesi faktor S x stadart deviasi dari hasil pegamata selama tahu Y T reduced variate Y reduced mea S reduced stadart deviatio i besarya curah huja pada pegamata ke i jumlah pegamata

4 Tabel.4 educed Variate sebagai fugsi waktu balik : Periode Ulag Tr ( Tahu ) 0.668 5 0 educed variate, Y T.5004.5 0.9709 5 50.99.908 75 4.7 Periode Ulag Tr ( Tahu ) educed variate, Y T 00 4.60 00 5.969 50 5.506 500 6.49 000 6.9087 5000 8.588 0000 9. (Sumber: Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data, Tahu 995) bayakya ilai observasi (data) Tabel.5 Hubuga educed Mea (Y), educed Stadart. Jumlahka data pegamata sebesar O i tiap tiap sub grup Deviatio (S), dega besarya sampel. 4. Jumlahka data dari persamaa distribusi yag diguaka Y S Y S Y S sebesar E i 0 0.495 0.9496 0.588.6 56 0.5508.696 5. Tiap tiap sub grup hitug ilai ( O ) 0.4996 0.9676 4 0.596.55 57 0.55.708 i E i da 0.505 0.98 5 0.540.9 58 0.555.7 ( Oi Ei ) 0.5070 0.997 6 0.540. 59 0.558.74 4 0.500.0095 7 0.548.9 60 0.55.747 Ei 5 0.58.006 8 0.544.6 6 0.554.759 6. Tetuka derajat kebebasa dk G (ilai, utuk 6 0.557.06 9 0.540.88 6 0.557.770 distribusi ormal da biomial, da ilai, utuk distribusi Poisso). 7 0.58.04 40 0.546.4 6 0.550.78 Iterpretasi hasilya adalah : 8 0.50.049 4 0.544.46 64 0.55.79. pabila peluag lebih besar dari 5 %, maka persamaa 9 0.50.0565 4 0.5448.458 65 0.555.80 distribusi teoritis yag diguaka dapat diterima. 0 0.56.068 4 0.545.480 66 0.558.84. pabila peluag lebih kecil dari %, maka persamaa 0.55.0696 44 0.5458.499 67 0.5540.84 distribusi teoritis yag diguaka tidak dapat diterima. 0.568.0754 45 0.546.59 68 0.554.84. pabila peluag berada diatara sampai 5 %, adalah tidak 0.58.08 46 0.5468.58 69 0.5545.844 mugki megambil keputusa, maka perlu peambaha data. 4 0.596.0864 47 0.547.557 70 0.5548.854 b. Uji Smirov Kolmogorof 5 0.509.095 48 0.5477.574 7 0.5550.854 6 0.50.086 49 0.548.590 7 0.555.87 Uji kecocoka Smirov Kolmogorov, serig juga disebut uji 7 0.5.004 50 0.5485.607 7 0.5555.88 kecocoka o parametrik karea pegujiaya tidak megguaka fugsi distribusi tertetu. umus dasar yag 8 0.54.047 5 0.5489.6 74 0.5557.890 diguaka dalam uji ii adalah : 9 0.55.086 5 0.549.68 75 0.5559.898 D maksimum [P(X)-P (X)]...(.) 0 0.56.4 5 0.5497.658 76 0.556.906 0.57.59 54 0.550.667 77 0.556.95 Dega : 0.580.9 55 0.5504.68 78 0.5565.9 m p ( X ) (Sumber: Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data, ( + ) Tahu 995)..4 Uji Distribusi alisa Frekuesi a. Uji Chi Square Uji Chi Square dimaksudka utuk meetuka apakah persamaa distribusi peluag yag telah di pilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yag di aalisis. Pegambila keputusa uji ii megguaka parameter X, oleh karea itu di sebut dega uji Chi Square. Parameter X dapat di hitug dega rumus : G ( Oi Ei ) X h...(.0) i Ei (Soewaro,op.jilid I,Tahu995) Dimaa : X h parameter Chi Kuadrat terhitug G jumlah sub kelompok O i jumlah ilai pegamata pada sub kelompok ke i E i jumlah ilai teoritis pada sub kelompok ke i Prosedur uji Chi Square adalah :. Urutka data pegamata (dari besar ke kecil atau sebalikya). Kelompokka data mejadi G sub grup, tiap tiap sub grup miimal 4 data pegamata. Tidak ada atura yag pasti tetag peetua jumlah kelas (grup), H.. Sturges pada tahu 96 megemukaka suatu perumusa utuk meetuka bayakya kelas, yaitu : G +. log( ) Dimaa : G x x f ( t) Sd bayakya kelas P (X) f(t) -t (Soewaro,op.jilid I,Tahu995) Dimaa : X Curah huja pegamata ( mm ) t X Curah huja rata rata Variabel reduksi Gauss P ( X ) Peluag dari G Derajat kepercayaa Prosedurya adalah sebagai berikut (Soewaro,984): ) Urutka data (dari besar ke kecil atau sebalikya) da tetuka besarya peluag dari masig-masig data tersebut; X P(X ) X P(X ) X m P(X m ) X P(X )

5 ) Tetuka ilai masig-masig peluag teoritis dari hasil peggambara data (persamaa distribusiya) : X P(X ) X P(X ) X m P(X m ) X P(X ) ) Dari kedua ilai peluag tersebut, tetuka selisih terbesarya atara peluag pegamata/empiris (PXm) dega peluag teoritis (PXm). D maksimum P [ ( Xm) P'( Xm) ] 4) Berdasarka tabel ilai kritis (Smirov-Kolmogorov test) tetuka harga Do (lihat tabel.8 ). pabila D lebih kecil dari Do maka distribusi teoritis yag diguaka utuk meetuka persamaa distribusi dapat di terima. pabila D lebih besar dari Do maka distribusi teoritis yag diguaka utuk meetuka persamaa distribusi tidak dapat di terima. Nilai Do kritis dapat diperoleh dari tabel.8 dibawah ii. Tabel.8 Nilai kritis D 0 utuk Uji Smirov Kolmogorov 0. 0. 0.05 0.0 5 0.45 0.5 0.56 0.67 0 0. 0.7 0.4 0.49 0.0 0.5 0.8 0.48 5 0.7 0.0 0.4 0.40 0 0. 0.6 0.9 0.6 5 0. 0.4 0.7 0. 0 0.9 0. 0.4 0.7 5 0.8 0. 0. 0.7 40 0.7 0.9 0. 0.5 45 0.6 0.8 0. 0.4 50 0.5 0.7 0.9 0. >50.07..6.6 (Sumber:Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data, Th.995) Tabel.8 di atas merupaka tabel hubuga atara bayakya data huja da α merupka derajat kepercayaa. Diketahuiya da α ii diperoleh harga Do kritis dega megacu pada tabel.8 di atas. Nilai Do dapat di ketahui dari waktu yag diperluka utuk medapatka ilai D maksimum dari rumus uji kesesuaia smirov-kolmogorov. pabila ilai D lebih kecil dari ilai Do, maka distribusi teoritis yag diguaka utuk meetuka persamaa distribusi dapat diterima. pabila D lebih besar dari Do maka secara teoritis pula distribusi yag diguaka tidak dapat di terima...5 Perhituga Distribusi Huja Jam-Jama Utuk perhituga debit dega megguaka metode hidrograf satua sitesis diperluka data huja jam-jama. Distribusi curah huja jam-jama dapat dihitug dega rumus: / T t o...(.) t (Hidrologi, M.Sholeh, Hal 47) Dimaa: t ata-rata huja pada jam ke o 4 /T T Lama waktu huja terpusat (jam) t Waktu huja (jam) Utuk meghitug rata-rata curah huja pada jam t megguaka rumus: t t x t (t ) x t (t-)... (.) (Hidrologi, M.Sholeh, Hal 47) Dimaa: t Tiggi huja pada jam ke t (mm) t ata-rata tiggi huja sampai jam ke t (mm) t Waktu huja (jam) (t ) ata-rata tiggi huja dari permulaa sampai jam ke t (mm) Dalam perhituga distribusi huja efektif, perumusa yag diguaka adalah sebagai berikut : e C. T... (.) (Hidrologi, M.Sholeh, Hal 47) Dimaa : e tiggi huja efektif ( mm ) C koefesie pegalira T tiggi huja recaa ( mm )..6 Koefisie Pegalira (C ) Koefisie pegalira adalah perbadiga atara air yag megalir di permukaa taah dega air huja yag jatuh, maka koefisie pegalira (u Off) bergatug pada jeis permukaa taah da tata gua laha (Lad Use) daerah alira. Utuk daerah alira dimaa pegguaa lahaya bervariasi, maka koefisieya merupaka gabuga sesuai dega bobot luasaya dega rumus: C. + C. +... + C. Cgab + +... +... (.4)..7 Perhituga Debit ecaa Perhituga debit recaa sagat diperluka utuk memperkiraka besarya debit huja maksimum yag sagat mugki pada periode tertetu. Karea DS Deluwag memiliki luas catchmet area 6, 8 km² da memiliki pajag sugai 0,5 km, maka utuk meghitug debit recaa meguaka Metode Perhituga Debit Hidrograf Metode Nakayasu. Pemiliha hidrograf ii disesuaika dega karakteristik daerah pegaliraya, di sampig itu hidrograf satua ii bayak diguaka dalam perhituga bajir recaa di Idoesia. dapu rumus yag diguaka adalah sebagai berikut:. o Qp...(.5),6 0,. Tp + T ( ) 0, (Hidrologi Tekik,Soemarto,Tahu 999) Dimaa : Q p : Debit pucak bajir (m /dtk) : Huja satua (mm) : Luas DS (km ) T p : Teggag waktu dari permulaa huja sampai pucak bajir (jam) T 0. : Waktu yag diperluka oleh peurua debit, dari debit pucak mejadi 0 % dari debit pucak (jam)

6 Utuk medapatka T P da T 0, diguaka rumus empiris : t g 0,4 + 0, 058 L bila L>5 Km t g P 0.70 0, L bila L< 5 Km T t + 0, 8t g T 0, α.t g r (Hidrologi Tekik,Soemarto,Tahu 999) Dimaa : L t g t r α : pajag alur sugai (km) : waktu kosetrasi (jam) : satua waktu huja (diambil jam) : koefisie pembadig Utuk mecari besarya koefisie pembadig (α) diguaka:,5 utuk bagia aik hidrograf yag lambat da bagia meuru yag cepat,0 utuk daerah pegalira biasa,0. Pada kurva aik (0 < t < T P ),4 t Q Q T utuk bagia aik hidrograf yag cepat da bagia meuru yag lambat P... (.6) P Pada kurva turu (T P < t << T P + T 0, ) t T P T 0, Q 0, Q... (.7) P. Pada kurva turu (T P + T 0, < t << T P + T 0, +,5 T 0, ) t TP + 0,5T0, T,5 0, Q 0, Q... (.8). Pada kurva turu (t > T P + T 0, +,5 T 0, ) i Q t TP + 0,5T0,,5T0, P Q 0,... (.9) (Hidrologi Tekik,Soemarto,Tahu 999) tr 0,8 ts Naik Qp t 0, Qp Tp T 0,,5 T 0, 0, Qp Turu Gambar.4 Betuk Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu. alisa Hidrolika.. alisa Kapasitas Sugai Kapasitas salura didefiisika sebagai debit maksimum yag mampu dilewatka oleh setiap peampag sepajag salura. Kapasitas salura ii, diguaka sebagai acua utuk meyataka t apakah debit yag direcaaka tersebut mampu utuk ditampug oleh salura pada kodisi existig tapa terjadi peluapa air. Kapasitas salura dihitug berdasarka rumus : Q I...(.) Dimaa : Q debit salura (m /dtk) N koefisie kekasara maig jari-jari hidrolis /P, P kelilig basah I kemiriga eergi luas peampag basah (m ) Jeis da betuk salura disesuaika dega keadaa ligkuga setempat. dapu betuk da jeis salura yag serig dipakai : Salura terbuka Salura ii terdiri dari dua betuk dega karakteristik da rumus-rumus hidrolika yag berbeda : a. Salura berbetuk segiempat da modifikasiya Salura ii biasa dipakai pada daerah dega luas terbatas, misalya pada ligkuga pemukima. mbag salura ii dapat difugsika sebagai ilet air huja yag turu didaerah tersebut. b. Salura berbetuk trapesium da modifikasiya Salura ii dapat diterapka pada daerah dega kepadata redah. Besarya talud salura dapat disesuaika dega keadaa taah setempat. b b a. Betuk Segiempat b. Betuk Trapesium Gambar. Betuk Salura.. alisa gkuta Sedime... Geraka Sedime Terdapat dua macam geraka sedime, yaitu geraka fluvial (fluvial movemet) da geraka massa (mass movemet). ). Geraka fluvial Gaya-gaya yag meyebabka bergerakya butira-butira kerikil yag terdapat di atas permukaa dasar sugai terdiri dari kompoe gaya-gaya gravitasi yag sejajar dega dasar sugai da gaya geser serta gaya agkat yag dihasilka oleh kekuata alira air sugai. Pada alira sugai yag uiform, gaya geser ( 0 ) dapat diyataka sebagai berikut : τ 0 γ w I ρgsi φ...(.) Dimaa : w g I Kecepata geser : y τ 0 U σ berat isi air masssa jeis air gravitasi radius hidrolika si kemiriga dasar sugai gi *...(.) Persamaa diatas dapat diguaka utuk meghitug tigkat trasportasi sedime atau utuk memeriksa stabilitas kerikil pada z y

7 permukaa dasar sugai. Demikia pula bayakya sedime (kosetrasi sedime) yag hayut dalam kodisi geraka fluvial (biasaya maksimum 5% dari jumlah air yag megalirkaya) da volumeya dapat dihitug jika ukura butira da agka U * dapat diketahui. ). Geraka massa Geraka massa sedime adalah geraka air bercampur massa sedime dega kosetrasi yag sagat tiggi, di hulu sugai sugai arus deras di daerah lereg-lereg peguuga atau guug berapi. Geraka massa sedime ii disebut sedime luruh yag biasaya dapat terjadi di dalam alur sugai arus deras (torret) yag kemirigaya lebih dari 5 o. Baha utama sedime luruh biasaya terdiri dari pasir atau lumpur bercampur kerikil da batu-batu dari berbagai proporsi da ukura. Ukura batu-batu yag terdapat pada sedime luruh sagat bervariasi mulai dari beberapa cm sampai beberapa m. Sedime luruh yag bahaya berasal dari hasil pelapuka batua yag sebagia besar berupa pasir luruh (sad flow) da yag sebagia besar berupa lumpur disebut luimpur luruh (mud flow). Selai itu sedime luruh yag bahaya berasal dari edapa hasil letusa guug berapi disebut bajir lahar digi atau haya dega sebuta bajir lahar. Geraka massa sedime ii dapat diyataka dalam persamaa sebagai berikut : C * ( γ s γ ) ta φ...(.4) tg φ h 0 C + + * ( γ s γ ) γ d m Utuk D 50 > mm diguaka rumus MPM : 50 qi φ D g. D...(.7) Dimaa : qi Daya agkut oleh sugai (m /dt) φ Sudut geser dalam (4.ø 0,88) / µ h l Faktors hield, C ' D 50 C ρs ρω D Kerapata relatif ; ρω DIGM LI BB III METODOLOGI PENELITIN Mulai Dimaa : ø Kemiriga sugai arus deras C * Kosetrasi (dalam volume) sedime pada sugai arus deras s Beras jeis pasir kerikil Beras jeis air yag megalir h 0 Kedalama air sugai d m Diameter butira Sudut geser dalam lapisa sedime Pegumpula data :. Peta topografi. Data hidrologi. Data potoga memajag da melitag sugai Kosetrasi sedime luruh dapat diyataka dega rumus sebagai berikut : C d γ. tgθ ( γ γ )( tgφ tgθ )...(.5) s... Kemampua gkuta Sedime Utuk D 50 < mm diguaka rumus Egelud-Hase : 5 0,05 ( u) qt, c...(.6) ( s ) g D C 50 alisa hidrologi utuk meetuka debit bajir recaa alisa hidrolika alisa profil muka air eksistig sugai dega Hec-as Desai peampag sugai dega Hec-as Tidak Dimaa : qt,c Daya agkut oleh sugai (m /dt) u Kecepata rata-rata (m/dt) s ρs ρ q Percepata gravitasi (m/dt ) c gka chezy Elev air < Elev taggul Tijaua Peggerusa Peetua sisi atas da bawah perkuata peampag Ya Selesai

8 BB IV HSIL DN PEMBHSN 4. alisa Hidrologi 4.. Perhituga Curah Huja ecaa Pada kodisi existig, debit yag masuk ke dam Dawuha berasal dari Kali Deluwag da Kali Bales. karea dega adaya Kali jumai yag letakya berada diatas dam Dawuha, maka debit yag berasal dari Kali Deluwag da Kali Bales megalir ke dam Dawuha da Kali Jumai. Dega adaya debit yag masuk ke Kali Jumai, kota Besuki megalami bajir. Maka dari itu debit diarahka semua ke dam Dawuha. Pada Tugas khir ii data huja yag diguaka berasal dari stasiu Dawuha, stasiu Namgger, stasiu Badera, stasiu Tujag, stasiu Blimbig. Stasiu-stasiu ii dipilih karea diaggap dapat mewakili daerah yag memberi iflow ke Kali Deluwag. Pada Gambar 4. di bawah ii ditujukka ke lima stasiu yag berpegaruh pada DS Kali Deluwag. Tabel 4. Perhituga Curah Huja ata - rata Curah Huja (mm) Luas DS No. Tahu ST. ST. ST. ST. ST. 4 5 Dawuha Nagger Tujag Blimbig Badera 0.056 0.090 0.0 0.675 0.077 mm -Dec-96 8 9 0 7 5 4.57 7..8 78.96 8.86 0.88 0-Ja-97 98 56 4 40 0 5.46 4.06.7 7.00 0.00 59. 5-Feb-98 40 0 58 90 6. 0.00 5.95 60.74 0.46 69.77 4 07-Feb-99 99 0 60 9 5.5 0.8 6.4 4.85 7.6 54.747 5 7-Nov-00 85 5 67 94 64 0.0 0.45 6.87 6.44 4.9 85.988 6 9-Feb-0 86 7 9 47 4.79.08.74 6.76.6 7.996 7 05-Feb-0 4 75 0 8 4 7.9 6.76 0.00 9. 8.7 6.5 8 5-Feb-0 0 07 99 6.4.89.08 7. 7.6 9.04 9 05-Feb-04 0 0 0 0 4 7.4 0.00 0.00 0.00 8.7 5.948 0 -Dec-05 48 0 0 4.67 0.00 0.00 76.94 0.9 80.5 -Ja-06 9 50 60 5 5. 4.5.8 07.98 7. 8.6 Utuk huja rata-rata (Hidrologi, M.Sholeh, Hal 4) : i W i i ( W + W + W + W 4 4 ) i (0.056 9 + 0.090 50 + 0.0 + 0.675 60 i + 0.077.5 ) 8,6 mm 4.. Perhituga Parameter Dasar Statistik Perhituga parameter dasar statistik dapat dilakuka dega meetuka ilai koefisie kemecega / kemiriga (Cs) da koefisie Kurtosis (Ck). Kemecega (skewess) adalah suatu ilai yag meujukka derajat ketidak simetrisa dari suatu betuk distribusi. Pegukura kemecega/ kemiriga adalah megukur seberapa besar distribusi tidak simetri atau mirig. Kriteriakriteria perhituga dasar statistik dalam meghitug salah satu perhituga distribusi dapat di lihat pada tabel 4. Tabel 4. Karakteristik Distribusi Frekwesi Jeis Distribusi Syarat Distribusi Gambar 4. Hasil aalisa stasiu huja dega Thiesse Poligo (Sumber:Hasil alisa) Tabel 4. Perhituga Weightig Factor Stasiu Huja Thiesse Method (Km ) W Dawuha 9.0 0.056 Nagger 4.770 0.090 Blimbig 6.800 0.0 Badera 0.560 0.675 Tujag.570 0.077 Jumlah 6.8 Distribusi Gumbel Tipe I Cs,9 da Ck 5,40 Distribusi Pearso Tipe III Harga Cs da Ck fleksibel Distribusi Log-Pearso Tipe III Harga Cs 0-0,9 Distribusi Normal Cs 0 da Ck Distribusi Log-Normal Harga Cs > 0 da Ck > 0 (Sumber : Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data, Tahu 995) Dimaa koefisie utuk stasiu-stasiu tersebut : W B ; W B ; W C C ; dst W 9. W 6.8 0. 056

9 Tabel 4.4 Parameter Dasar Statistik Huja Haria Maksimum No. i rata i rata (i - ) (i - ) (i ) 4 (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 8.6 84.6 5.9 905.90 56589.74 84406.96 6.5 84.6 4. 789.04 75669.458 0057.6 0.88 84.6 6.7 44.475 4997.979 8076.7 4 9.04 84.6 6.8 46.58 7.96 69.785 5 85.988 84.6.8.4 5.567 9.866 6 80.5 84.6 -.7.56-49.94 8.97 7 7.996 84.6-0. 04.47-067.89 0907.08 8 69.77 84.6-4.8 0.04-67.667 48489.80 9 59. 84.6-5.0 64.68-559.85 89586.8 0 54.747 84.6-9.5 868.96-5590.79 754.598 5.948 84.6-58. 95.8-9786.5 5689.07 Jumlah 96.75 4.95 8484.640 680660.666 rata-rata Sd Cs Cv Ck 84..64 0. 0.40.44 Dega perumusa :. Nilai rata rata ( Mea ) i i 96.75 84.. Nilai Deviasi Stadar ( Stadart Deviasi ) ( i ) i 4.95 Sd.64. Koefisie Variasi ( Coeffisiet of Variatio ) Sd.64 CV 0.04 84. 4. Koeffisie Kemecega (Coeffisiet of skewess) ( i ) i. ( 8484.640) CS ( )(. ) Sd ( )(. )..64 5. Koefisie Ketajama ( Coeffisiet of kurtosis ) CK i ( i ) ( )(. )(. ). ( 680660.666 ) ( )(. )(. ) 4 Sd 4..64 4.44 a. alisa Curah Huja Maksimum ecaa Metode Gumbel 0. alisa curah huja maksimum recaa dega Metode Gumbel megguaka tabel berikut : Stadart deviasi dari data huja dapat dihitug : ( x x) 4.95 S d.67 mm Harga rata-rata dari reduced variate : Y y 0.500 Harga stadar deviasi dari reduced variate : S ( y y).8. 74 Utuk T 5 tahu, maka dari persamaa didapat : T 5 Y T l.l( ) l.l( ).99 T 5 maka Y Y.99 0.500 K T. 789 S 0.968 Curah huja recaa dega periode ulag T 5 tahu (mm) T x + S d K maka : 5 84.6 + (.67)*(.789) 78.09 mm Jadi huja dega masa ulag 5 tahu ( 5 ) 78.09 mm Utuk hasil perhituga laiya lihat tabel 4.4 dibawah : Tabel 4.5 Perhituga Curah Huja ecaa Utuk Periode Ulag T Tahu Dega Metode GUMBEL Periode YT K Xt 0.67-0.8 79.589 5.500.04 8.99 0.50.809 45.078 5.99.789 78.09 50.90.56 0.49 00 4.600 4.8 6.764 Tabel 4.6 Perhituga Huja ecaa Metode GUMBEL No X - (-)^ p y y-y (y-y)^ 8.6 84.6 5.900 905.90 0.08-0.90-0.4 0.69 6.5 84.6 4.97 789.04 0.67-0.58-0.084 0.007 0.88 84.6 6.667 44.475 0.50-0.7 0.7 0.00 4 9.04 84.6 6.85 46.58 0. -0.094 0.406 0.64 5 85.988 84.6.77.4 0.47 0. 0.6 0.400 6 80.5 84.6 -.68.56 0.500 0.67 0.866 0.750 7 7.996 84.6-0.9 04.47 0.58 0.68.8.49 8 69.77 84.6-4.89 0.04 0.667 0.90.40.967 9 59. 84.6-4.98 64.68 0.750.46.746.047 0 54.747 84.6-9.469 868.96 0.8.70.0 4.847 5.948 84.6-58.68 95.8 0.97.44.94 8.65 jumlah 96.75 4.95 5.496.8 rata-rata 84.6 08.57 0.500.95 b. alisa Curah Huja Maksimum ecaa Metode Pearso Tipe III Dari persamaa (.8) pada Bab II maka dapat di hitug besarya curah huja recaa sesuai dega periode ulagya, seperti terlihat pada tabel berikut ii. Tabel 4.7 Perhituga Huja ecaa Metode Pearso Tipe III No Tahu X X-Xr (X-Xr) (X-Xr) -Ja-06 8.6 5.90 905.9 56589.7 05-Feb-0 6.5 4.0 789.0 75669.46 -Dec-96 0.88 6.67 44.48 4997.98 4 5-Feb-0 9.04 6.8 46.58 7.9 5 7-Nov-00 85.988.77.4 5.57 6 -Dec-05 80.5 -.68.56-49.94 7 9-Feb-0 7.996-0. 04.44-067.9 8 5-Feb-98 69.77-4.84 0.0-67.67 9 0-Ja-97 59. -4.98 64.7-559.8 0 07-Feb-99 54.747-9.47 868.40-5590.8 05-Feb-04 5.948-58.7 95. -9786.5 Total Xr Sx Cs 96.8 4.0 8484.64 84..64 0. X merupaka curah huja maksimum yag tercatat dari ke lima stasiu. Xr di dapat dari jumlah total curah huja di bagi dega bayakya data. Sx merupaka total dari (x-xr) di bagi dega bayak data di kuragi satu lalu dipagkatka dega 0,5. Utuk

0 ilai K (Distribusi Pearso Type III) di dapat berdasarka ilai Cs da periode ulag (tahu) pada Tabel 4.7. Tabel 4.8 Hasil Perhituga Curah Huja ecaa Utuk Periode Ulag T Tahu Dega Metode Pearso Type III T(tahu) Xr K Sx Xt(mm) 84. -0.07.64 8.644 5 84. 0.96.64 5.700 0 84..9.64 7.675 5 84..785.64 44.57 50 84..07.64 55.089 00 84..400.64 64.944 Tabel 4.9 Nilai K Distribusi Pearso Type III da Log Pearso Type III Koefesie Cs Waktu Balik (Tahu) 5 0 5 50 00 00 000 Peluag 50% 0% 0% 4% % % % 0%. -0.0 0.574.84.40.970.705 4.444 6.00.0-0.07 0.609.0.9.9.605 4.98 5.90.8-0.8 0.64.8.9.848.499 4.47 5.660.6-0.54 0.675.9.6.780.88.990 5.90.4-0.5 0.705.7.8.706.7.88 5.0. -0.95 0.7.40.087.66.49.66 4.80.0-0.64 0.758.40.04.54.0.489 4.540 0.9-0.48 0.769.9.08.498.957.40 4.95 0.8-0. 0.780.6.998.45.89. 4.50 0.7-0. 0.780.6.998.45.89. 4.50 0.6-0.099 0.800.8.99.59.755..960 0.5-0.08 0.808..90..686.04.85 0.4-0.066 0.86.7.880.6.65.949.670 0. -0.050 0.84.09.849..544.856.55 0. -0.0 0.80.0.88.59.47.76.80 0. -0.07 0.86.9.785.07.400.670.5 0.0 0.000 0.84.8.75.054.6.576.090-0. 0.07 0.86.70.76.000.5.48.950-0. 0.0 0.850.58.680.945.78.88.80-0. 0.050 0.85.45.64.890.04.94.675 (Sumber: Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data,Tahu 995) Dari tabel 4.5 di atas Xt merupaka huja yag mugki terjadi pada periode ulag T tahu dega meguaka persamaa Pearso Type III. Sehigga dapat di tarik kesimpula, misalka utuk periode ulag 5 tahu besar curah huja yag mugki terjadi sebesar 44.57 mm. 4.. Uji Distribusi alisa Frekwesi a. Uji Kesesuaia Chi Square Dari Persamaa (.4) da (.5) pada Bab II sebelumya maka dapat di hitug uji kesesuaia distribusi yaitu dega uji secara vertikal dega metode Chi Square. Bersumber dari buku Soewaro, Hidrologi, plikasi Metode Statistik Utuk alisa Data, Jilid I, tahu 995 diperoleh harga ilai kritis utuk distibusi Chi Square seperti terlihat pada Tabel 4.8 di bawah ii. Tabel 4.0 Nilai Kritis Chi Square Derajat α derajat kepercayaa Kebebasa (γ ) 0. 0. 0.05 0.0 0.00.64.706.84 6.65 0.87.9 4.605 5.99 9..85 4.64 6.5 7.85.45 6.68 4 5.989 7.779 9.488.77 8.465 5 7.89 9.6.07 5.086 0.57 6 8.558 0.645.59 6.8.457 7 9.80.07 4.067 8.475 4. 8.0.6 5.507 0.09 6.5 9.4 4.987 6.99.666 7.877 0.44 5.987 8.07.09 9.588 4.6 7.75 9.675 4.75.64 5.8 8.549.06 6.7.909 6.985 9.8.6 7.688 4.58 4 8.5.064.685 9.4 6. 5 9..07 4.996 0.578 7.697 6 0.465.54 6.96 9.5 7.65 4.769 7.587.409 40.79 (Sumber: Soewaro, Jilid I, halama, Tahu 995) Uji Kesesuaia Chi Square Metode GUMBEL Data data yag ada dikelompokka ke dalam sub grup sesuai dega iterval peluag kejadia. Cotoh perhituga Uji Chi Square utuk data huja tahu 006 dega tiggi huja ( 4 ) adalah 8.6 mm, sedagka data curah huja terkecil terjadi pada tahu 004 dega ilai 5.948 mm : a. Urutka data (dari besar ke kecil atau sebalikya) da besarya peluag dari masig masig data tersebut. Dari tabel 4. utuk data huja tahu 006 dega tiggi huja 8.6 mm, sedagka data curah huja terkecil terjadi pada tahu 990 dega ilai 5.948 mm didapat : m (perigkat / omer ragkig) (jumlah data huja) Dega rumus peluag : P ( X) m 0,08 ( + ) ( + ) b. Besarya P(X<) dapat dicari dega rumus : P(X<) P(X) 0,08 0,996 c. Nilai f(t) dapat dicari dega rumus : ( X X ) f ( t) ( 0.88 84. ) S.67.09 d. Besarya peluag teoritis P(X) dicari dega megguaka tabel.7a luas di bawah kurva ormal wilayah luas dibawah kurva ormal, dari ilai f(t).dari tabel dega ilai f(t).09 P(X<) 0,86 Sehigga besarya P(X) : P(X) P(X<) 0,86 0,8 e. Nilai D dapat dicari dega rumus : D P(X<) P(X<) 0,86 0,750 0, Utuk perhituga uji Chi Square distribusi Gumbel dapat dilihat tabel 4.9 da diguaka utuk meetuka peluag utuk sub bagia seperti pada tabel di bawah ii :

Tabel 4. Peluag utuk Setiap Sub Bagia No Nilai Batas Sub Kelompok Ef Jumlah Data X < 0.00. 0. 0.0 0.00-0.400. -0.8 0.9 0.400-0.600. 0. 0.0 4 0.600-0.800.. 0.65 5 X > 0.800. -0.8 0.9 Jumlah Of Ef-Of (Ef-Of)/Ef.7 Dari tabel 4.9 didapat harga χh.7 da Derajat kebebasa yag diambil adalah, Dk 5 Derajat kepercayaa yag diambil utuk distribusi data data yag ada sebesar 5 %. Berdasarka tabel ilai kritis ( tabel.6) utuk distribusi Chi Kuadrat, maka ilai kritis utuk uji chi kuadrat pada derajat kepercayaa () 5 % diperoleh ilai χ 5,99. Dari perhituga didapat kesimpula bahwa χh < χ yaitu :.7 < 5,99 sehigga persamaa Distribusi Gumbel dapat diterima. Uji Kesesuaia Chi Square Metode Perso Tipe III Data data yag ada dikelompokka ke dalam sub grup sesuai dega iterval peluag kejadia. Cotoh perhituga Uji Chi Square utuk data huja tahu 006 dega tiggi huja ( 4 ) adalah 8.6 mm, sedagka data curah huja terkecil terjadi pada tahu 004 dega ilai 5.948 mm : a. Urutka data (dari besar ke kecil atau sebalikya) da besarya peluag dari masig masig data tersebut. Dari tabel 4. utuk data huja tahu 006 dega tiggi huja 8.6 mm, sedagka data curah huja terkecil terjadi pada tahu 004 dega ilai 5.948 mm didapat : m (perigkat / omer ragkig) (jumlah data huja) Dega rumus peluag : P ( X) m 0,08 ( + ) ( + ) b. Besarya P(X<) dapat dicari dega rumus : P(X<) P(X) 0,08 0,996 c. Nilai f(t) dapat dicari dega rumus : ( X X ) f ( t) (.08.887 ) S 0.04 0.950 d. Besarya peluag teoritis P(X) dicari dega megguaka tabel.7a luas di bawah kurva ormal wilayah luas dibawah kurva ormal 8, dari ilai f(t).dari tabel dega ilai f(t) 0.950 P(X<) 0.89 Sehigga besarya P(X) : P(X) P(X<) 0.89 0,7 e. Nilai D dapat dicari dega rumus : D P(X<) P(X<) 0,89 0,750 0,079 Utuk perhituga uji Chi Square distribusi Gumbel dapat dilihat tabel 4.9 da diguaka utuk meetuka peluag utuk sub bagia seperti pada tabel di bawah ii : Tabel 4. Peluag utuk Setiap Sub Bagia No Nilai Batas Sub Kelompok Ef Jumlah Data X < 0.00. 0. 0.0 0.00-0.400. -0.8 0.9 0.400-0.600. 0. 0.0 4 0.600-0.800.. 0.65 5 X > 0.800. -0.8 0.9 Jumlah Of Ef-Of (Ef-Of)/Ef.7 Dari tabel 4.0 didapat harga χh.7 da Derajat kebebasa yag diambil adalah, Dk 5 Derajat kepercayaa yag diambil utuk distribusi data data yag ada sebesar 5 %. Berdasarka tabel ilai kritis ( tabel.6) utuk distribusi Chi Kuadrat, maka ilai kritis utuk uji chi kuadrat pada derajat kepercayaa () 5 % diperoleh ilai χ 5,99. Dari perhituga didapat kesimpula bahwa χh < χ yaitu :.7 < 5,99 sehigga persamaa Distribusi Perso Tipe III dapat diterima. b. Uji Smirov Kolmogorov Uji Smirov-Kolmogorov yag disebut juga uji kecocoka o parametrik, karea pegujiaya tidak megguaka fugsi distribusi tertetu. Uji Smirov Kolmogorof Metode GUMBEL Data data yag ada dikelompokka ke dalam sub grup sesuai dega iterval peluag kejadia. Cotoh perhituga Uji Chi Square utuk data huja tahu 006 dega tiggi huja ( 4 ) adalah 8.6 mm, sedagka data curah huja terkecil terjadi pada tahu 004 dega ilai 5.948 mm : a. Urutka data (dari besar ke kecil atau sebalikya) da besarya peluag dari masig masig data tersebut. Dari tabel 4. utuk data huja tahu 006 dega tiggi huja 8.6 mm, sedagka data curah huja terkecil terjadi pada tahu 990 dega ilai 5.948 mm didapat : m (perigkat / omer ragkig) (jumlah data huja) Dega rumus peluag : P ( X) m 0,08 ( + ) ( + ) b. Besarya P(X<) dapat dicari dega rumus : P(X<) P(X) 0,08 0,996 c. Nilai f(t) dapat dicari dega rumus : ( X X ) f ( t) ( 0.88 84. ) S.67.09 d. Besarya peluag teoritis P(X) dicari dega megguaka tabel.7a luas di bawah kurva ormal wilayah luas dibawah kurva ormal, dari ilai f(t).dari tabel dega ilai f(t).09 P(X<) 0,86 Sehigga besarya P(X) : P(X) P(X<) 0,86 0,8 e. Nilai D dapat dicari dega rumus : D P(X<) P(X<) 0,86 0,750 0, Utuk perhituga uji Smirov-Kolmogorov distribusi GUMBEL dapat dilihat tabel 4. da didapat harga D max 0,

pada data dega perigkat. Dega megguaka Tabel 4. Nilai kritis Do utuk Uji Smirov - Kolmogorov di bawah ii : Tabel 4. Nilai kritis Do utuk Uji Smirov - Kolmogorov 0. 0. 0.05 0.0 5 0.45 0.5 0.56 0.67 0 0. 0.7 0.4 0.49 0.0 0.5 0.8 0.48 5 0.7 0.0 0.4 0.40 0 0. 0.6 0.9 0.6 5 0. 0.4 0.7 0. 0 0.9 0. 0.4 0.7 5 0.8 0. 0. 0.7 40 0.7 0.9 0. 0.5 45 0.6 0.8 0. 0.4 50 0.5 0.7 0.9 0. >50.07..6.6 (Sumber: Soewaro, Jilid I, halama, Tahu 995) Catata : α derajat kepercayaa Tabel 4.4 Perhituga Uji Smirov Kolmogorov a. Metode Pearso Type III Dari persamaa (.8) pada Bab II maka dapat di hitug besarya curah huja recaa sesuai dega periode ulagya, seperti terlihat pada tabel berikut ii. Tabel 4. Perhituga Huja ecaa Metode Pearso Tipe III No Tahu X X-Xr (X-Xr) (X-Xr) 00 6, 9,66 49,46 75,59 994 8,6 85,7 754,9 6786,50 006 6,6 9,80 888,4 647, 4 99 0,46 4,00 576,00 84,00 5 990 04,7 7,8 6,0 476,65 6 998 9,95 -,5 6,9-5,78 7 99 89,0-7,4 55,7-40,9 8 99 8,09-5,7 6,0-60,5 9 004 79,5-6,95 87, -4870,48 0 005 77,05-9,4 76,74-7,50 997 74,88 -,58 465,78-005,48 000 7, -5, 64,50-647,85 999 70,7-6,09 680,70-7759,49 4 00 69,67-6,79 77,54-90,59 5 00 64,80 -,66 00,60-746,4 6 995 60,85-5,6 67,8-454,95 7 996 58,74-7,7 4,90-567,55 Total Xr Sx Cs 69,80 059,68 6075,94 96,46 4,49,86 (Sumber : Hasil Perhituga) X merupaka curah huja maksimum yag tercatat dari ke empat stasiu. Xr di dapat dari jumlah total curah huja di bagi dega bayakya data. Sx merupaka total dari (x-xr) di bagi dega bayak data di kuragi satu lalu dipagkatka dega 0,5. Utuk ilai K (Distribusi Pearso Type III) di dapat berdasarka ilai Cs da periode ulag (tahu) pada Tabel 4.5. Tabel 4.4 Hasil Perhituga Curah Huja ecaa Utuk Periode Ulag T Tahu Dega Metode Pearso Type III T(tahu) Xr K Sx Xt(mm) 96,46-0,8 4,49 84,95 5 96,46 0,64 4,49 4,4 0 96,46,8 4,49 5,777 5 96,46,9 4,49 9,89 50 96,46,848 4,49 0,4 00 96,46,499 4,49 48,64 00 96,46 4,47 4,49 76,805 500 96,46 4,74 4,49 0,46 000 96,46 5,660 4,49 4,60 (Sumber: Hasil Perhituga) Tabel 4.5 Nilai K Distribusi Pearso Type III da Log Pearso Type III Koefesie Cs Waktu Balik (Tahu) 5 0 5 50 00 00 000 Peluag 50% 0% 0% 4% % % % 0%, -0,0 0,574,84,40,970,705 4,444 6,00,0-0,07 0,609,0,9,9,605 4,98 5,90,8-0,8 0,64,8,9,848,499 4,47 5,660,6-0,54 0,675,9,6,780,88,990 5,90,4-0,5 0,705,7,8,706,7,88 5,0, -0,95 0,7,40,087,66,49,66 4,80,0-0,64 0,758,40,04,54,0,489 4,540 0,9-0,48 0,769,9,08,498,957,40 4,95 0,8-0, 0,780,6,998,45,89, 4,50 0,7-0, 0,780,6,998,45,89, 4,50 0,6-0,099 0,800,8,99,59,755,,960 0,5-0,08 0,808,,90,,686,04,85 0,4-0,066 0,86,7,880,6,65,949,670 0, -0,050 0,84,09,849,,544,856,55 0, -0,0 0,80,0,88,59,47,76,80 0, -0,07 0,86,9,785,07,400,670,5 0,0 0,000 0,84,8,75,054,6,576,090 0,0 0,000 0,84,8,75,054,6,576,090-0, 0,07 0,86,70,76,000,5,48,950-0, 0,0 0,850,58,680,945,78,88,80-0, 0,050 0,85,45,64,890,04,94,675 (Sumber: Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data,Tahu 995) Dari tabel 4.4 di atas Xt merupaka huja yag mugki terjadi pada periode ulag T tahu dega meguaka persamaa Pearso Type III. Sehigga dapat di tarik kesimpula, misalka utuk periode ulag 00 tahu besar curah huja yag mugki terjadi sebesar 48.64 mm. b. Metode Log Normal Dari Persamaa (.), (.), (.4) da (.5) pada Bab II sebelumya maka dapat di hitug curah huja maksimum dega metode log Normal yag dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Perhituga ata- rata, Stadar Deviasi da Koefisie Skewess.

No Tahu X Log X (Log X-Log Xr) (Log X-Log Xr) (Log X-Log Xr) 4 5 6 7 00 6,, 0,8 0,460 0,0558 994 8,6,6 0, 0,0940 0,088 006 6,6,0 0,5 0,0 0,00 4 99 0,46,08 0, 0,064 0,00 5 990 04,7,0 0,07 0,004 0,000 6 998 9,95,97 0,0 0,0004 0,0000 7 99 89,0,95 0,00 0,0000 0,0000 8 99 8,09,9-0,04 0,009-0,000 9 004 79,5,90-0,05 0,007-0,000 0 005 77,05,89-0,07 0,004-0,000 997 74,88,87-0,08 0,006-0,0005 000 7,,85-0,0 0,00-0,000 999 70,7,85-0, 0,0-0,00 4 00 69,67,84-0, 0,00-0,00 5 00 64,80,8-0,4 0,099-0,008 6 995 60,85,78-0,7 0,08-0,0048 7 996 58,74,77-0,8 0,07-0,006 Total 69,80,9 0,00 0,4 0,07 Log Xr,95 Si 0,6 Cs, ( Sumber:Hasil Perhituga) Dari tabel 4.6 di atas dapat di peroleh Stadar deviasi (Si) yaitu dega membagi jumlah total dari kolom 6 dega jumlah data huja. Sedagka utuk medapatka koefisie kemecega (Cs) yaitu dari hasil perkalia atara jumlah data di kali dega kolom 7 lalu di bagi dega bayak data di kuragi kali bayak data di kuragi da kali stadar deviasi pagkat. Stadar deviasi da rata-rata ilai X (Log Xr) ii yag aka diguaka utuk perhituga curah huja recaa dega metode Log Normal sesuai dega Tabel 4.7 seperti di bawah ii. Tabel 4.7 Curah Huja ecaa Dega Metode Log Normal T(tahu) K Log Xt Xt (mm) () () () (4) 0,000,95 89,66 5 0,840,088,6 0,80,58 44,0 50,050,8 9,50 00,0,7,4 00,580,67,0 500,880,46 60,7 000,090,449 8,4 (Sumber: Hasil Perhituga) Dari tabel 4.7 di atas, kolom satu merupaka periode ulag huja recaa. Kolom tiga di dapat dari persamaa (.) pada Bab II yaitu di peroleh dari hasil rata-rata dari Log x (hasil hituga pada tabel 4.6) di tambah dega ilai variabel reduksi Gauss (K) kali stadar deviasi. Hasil dari kolom tiga selajutya di cari harga Xt dega cara 0 pagkat Log Xt (kolom tiga). Perhituga di atas dapat di tarik kesimpula bahwa meurut aalisa Log Normal pada periode ulag 000 th di dapat huja sebesar 8,4 mm. 4.. Uji Kesesuaia Distribusi Utuk megetahui apakah data huja yag tersedia betul betul sesuai dega jeis sebara teoritis yag di pilih, maka perlu dilakuka pegujia kecocoka baik pegujia parameter dasar statistik maupu o parameter. 4... Perhituga Parameter Dasar Statistik Perhituga parameter dasar statistik dapat dilakuka dega meetuka ilai koefisie kemecega / kemiriga (Cs) da koefisie Kurtosis (Ck). Kemecega (skewess) adalah suatu ilai yag meujukka derajat ketidak simetrisa dari suatu betuk distribusi. Pegukura kemecega/ kemiriga adalah megukur seberapa besar distribusi tidak simetri atau mirig. Kriteriakriteria perhituga dasar statistik dalam meghitug salah satu perhituga distribusi dapat di lihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Karakteristik Distribusi Frekwesi Jeis Distribusi Distribusi Gumbel Tipe I Distribusi Pearso Tipe III Distribusi Log-Pearso Tipe III Distribusi Normal Syarat Distribusi Cs,9 da Ck 5,40 Harga Cs da Ck fleksibel Harga Cs 0-0,9 Cs 0 da Ck Distribusi Log-Normal Harga Cs > 0 da Ck > 0 (Sumber : Soewaro, plikasi Metode Statistik utuk alisa Data,Tahu 995) Tabel 4.9 Parameter Dasar Statistik Huja Haria Maksimum No. i rata i (i - ) (i - ) (i )4 (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 6, 96,459 9,7 49,457 75,588 05046854,570 8,6 96,459 85, 754,9 6786,50 56475, 6,6 96,459 9,8 888,5 647,8 78896,6 4 0,459 96,459 4,0 576,000 84,000 776,000 5 04,70 96,459 7,8 6,09 476,650 7,6 6 9,95 96,459 -,5 6,9-5,779 9,577 7 89,05 96,459-7,4 55,7-40,906 054,850 8 8,090 96,459-5,4 6,0-60,48 5579,08 9 79,508 96,459-7,0 87,0-4870,484 8558,694 0 77,049 96,459-9,4 76,74-7,495 494,6 74,877 96,459 -,6 465,78-005,477 695,8 7, 96,459-5, 64,50-647,85 45,457 70,69 96,459-6, 680,697-7759,487 4647,95 4 69,67 96,459-6,8 77,57-90,587 54859,664 5 64,795 96,459 -,7 00,605-746,4 0056,7 6 60,85 96,459-5,6 67,87-454,95 60785,0 7 58,78 96,459-7,7 4,897-567,554 0466,89 Jumlah 69,80 059,684 6075,96 6567,569 rata-rata 96,46 Sd 4,49 Cs,86 Cv 0,45 Ck 6,8 dapu parameter statistik dari masig masig distribusi adalah : (Sumber :Hasil Perhituga) Dega perumusa : 6. Nilai rata rata ( Mea ) i i 69.80 96.46 7 7. Nilai Deviasi Stadar ( Stadart Deviasi ) Sd i ( i ) 8. Koefisie Variasi ( Coeffisiet of Variatio ) Sd 4.49 CV 0.45 94.46 059.684 4.49 7

4 9. Koeffisie Kemecega (Coeffisiet of skewess) CS i ( i ) ( )(. ) Sd 7. ( 6075.96) ( 7 ).( 7 ) 0. Koefisie Ketajama ( Coeffisiet of kurtosis ) CK i ( i ) ( ).( ).( ). 7 ( 6567.569 ) ( 7 ).( 7 ).( 7 ) 4 Sd 4.4.49 4.4.49 6.8.86 4... Uji Distribusi alisa Frekwesi a. Uji Kesesuaia Chi Square Dari Persamaa (.8) da (.9) pada Bab II sebelumya maka dapat di hitug uji kesesuaia distribusi yaitu dega uji secara vertikal dega metode Chi Square. Bersumber dari buku Soewaro, Hidrologi, plikasi Metode Statistik Utuk alisa Data, Jilid I, tahu 995 diperoleh harga ilai kritis utuk distibusi Chi Square seperti terlihat pada Tabel 4.0 di bawah ii. Tabel 4.0 Nilai Kritis Chi Square Derajat α derajat kepercayaa Kebebasa (γ ) 0, 0, 0,05 0,0 0,00,64,706,84 6,65 0,87,9 4,605 5,99 9,0,85 4,64 6,5 7,85,45 6,68 4 5,989 7,779 9,488,77 8,465 5 7,89 9,6,070 5,086 0,57 6 8,558 0,645,59 6,8,457 7 9,80,07 4,067 8,475 4, 8,00,6 5,507 0,090 6,5 9,4 4,987 6,99,666 7,877 0,44 5,987 8,07,09 9,588 4,6 7,75 9,675 4,75,64 5,8 8,549,06 6,7,909 6,985 9,8,6 7,688 4,58 4 8,5,064,685 9,4 6, 5 9,,07 4,996 0,578 7,697 6 0,465,54 6,96,000 9,5 7,65 4,769 7,587,409 40,790 (Sumber: Soewaro, Jilid I, halama, Tahu 995). Uji Kesesuaia Chi Square Metode Pearso Type III Jumlah kelas: K +. log +. log 7 4,96 5 Derajat bebas (γ ) K-- (utuk distribusi ormal) 5-- Dega derajat kepercayaa α 5 % da derajat bebas (γ ) maka dari tabel 4.0 di peroleh Xkr 5.99. Dari hasil perhituga K jumlah kelas distribusi 5 sub kelompok dega iterval peluag (P)0. besarya peluag utuk setiap group adalah : Sub group : P < 0.0 Sub group : 0. < P < 0.40 Sub group : 0.4 < P < 0.60 Sub group 4 : 0.6 < P < 0.80 Sub group 5 : P > 0.80 Persamaa dasar yag diguaka utuk distribusi Pearso Type III adalah: X X r + K S x (Lihat Pers.., bab ) Dari hasil perhituga disrtibusi Pearso Type III pada tabel 4. diperoleh harga X rata-rata 94,46 S x 4,49 K Nilai Koefisie dari varia reduksi Gauss berdasarka peluag (Tabel 4.). maka: X 94,46 + ( K 4,49) Tabel 4. Varia eduksi Gauss Periode Ulag T (tahu) Peluag,00 0,999 -,05,005 0,995 -,58,00 0,990 -,,050 0,950 -,64,0 0,900 -,8,50 0,800-0,84,0 0,750-0,67,40 0,700-0,5,670 0,600-0,5,000 0,500 0,500 0,400 0,5,0 0,00 0,5 4,000 0,50 0,67 5,000 0,00 0,84 0,000 0,00 0,84 0,000 0,050 0,84 50,000 0,00 0,84 00,000 0,00 0,84 00,000 0,005 0,84 500,000 0,00 0,84 000,000 0,00 0,84 (Sumber: Soewaro, Jilid I, halama4, Tahu 995) k Harga K diperoleh dari tabel 4.. Dega di ketahui peluag maka dapat di peroleh harga K. Utuk P 0.0 X 94,46 + (0,84. 4,49) X,99 Utuk P 0.40 X 94,46 + (0,5. 4,49) X 07, Utuk P 0.60 X 94,46+ (-0,5. 4,49) X 85,59 Utuk P 0.80 X 94,46+ (-0,84. 4,49) X 59,9 Sehigga : Sub Group : X 59,9 Sub Group : 59,9 < X 85,59 Sub Group : 85,59 < X 07,

5 Sub Group 4 : 07, < X,99 Sub Group 5 : X >,99 Selajutya dapat disusu perhituga seperti ditujukka pada table 4. di bawah ii: Tabel 4. Perhituga Uji Chi Kuadrat utuk distribusi Pearso Type III No Nilai Batas Jumlah Data Ef-Of (Ef-Of) /Ef Sub Kelompok Ef Of X<59.9,4,4,69 59.9<X85.59,4 9-5,6 9, 85.59<X07.,4 0,4 0,05 4 07.<X.99,4,4 0,58 5 X>.99,4,4 0,58 Jumlah 7 7, (Sumber: Hasil Perhituga) X² 5,06 ( tabel 4. ). Xkr > X² diterima (peluag lebih besar dari 5%). Maka model distribusi Log Normal tersebut dapat di terima. b. Uji Kesesuaia Smirov Kolmogorov Uji kecocoka ii serig disebut uji kecocoka o parametrik (o parametric test ), karea pegujiaya tidak megguaka fugsi distribusi tertetu. Diketahui data sebagai berikut : N : 7 : 5 % Do : 0.0 Selajutya di susu perhituga seperti tabel 4.4 di bawah ii: Dari tabel di atas dapat disimpulka : Xkr 5,99 ( tabel 4.0 ). X², ( tabel 4. ). Xkr < X² tidak diterima (peluag lebih kecil dari %). Maka model distribusi Pearso Type III tersebut tidak dapat diterima.. Uji Kesesuaia Chi Square Log Normal Persamaa dasar yag diguaka dalam metode Distribusi Log Normal adalah: LogX LogX + k. Si (Lihat Pers.., bab ) Dari hasil perhituga sebelumya pada tabel 4.6 di dapat LogX.95 Si 0.6. Utuk harga k dapat dilihat pada tabel 4. di atas: Berdasarka persamaa garis lurus: Log X.95+k.(0.6), maka: Utuk P 0.80 Log X.95 + (-0.84 x 0.6) X 65,70 Utuk P 0.60 Log X.95 + (-0.5 x 0.6) X 8,74 Utuk P 0.40 Log X.95 + (0.5 x 0.6) X 98,5 Utuk P 0.0 Log X.95 + (0.84 x 0.6) X,6 Sehigga : Sub Group : X 65,70 Sub Group : 65,70 <X 8,74 Sub Group : 8,74 <X 98,5 Sub Group 4 : 98,5 <X,6 Sub Group 5 : X >,6 Selajutya dapat di susu perhituga seperti ditujukka pada tabel 4. di bawah ii: Tabel 4. Perhituga Chi Square utuk Log Normal No Nilai Batas Sub Jumlah Data Kelompok Ef Of Ef-Of (Ef-Of) /Ef X<65.70,4 0,4 0,05 65.70<X8.74,4 7 -,6,8 8.74<X98.5,4,4 0,58 4 98.5<X.6,4,4 0,58 5 X>.6,4 0,4 0,05 Jumlah 7 7 5,06 ( Sumber: Hasil Perhituga) Dari tabel di atas dapat disimpulka : Xkr 5,99 ( tabel 4.0 ). Tabel 4.4 Perhituga Uji Smirov Kolmogorov No Tahu X P(X) P(X<) f(t) P'(X) P'(X<) D 00 6, 0,056 0,9444,75 0,000 0,9998 0,0554 994 8,6 0, 0,8889,96 0,446 0,6554-0,5 006 6, 0,67 0,8 0,69 0,599 0,480-0,5 4 99 0,5 0, 0,7778 0,55 0,59 0,468-0,097 5 990 04, 0,78 0,7 0,8 0,587 0,49-0,09 6 998 9,95 0, 0,6667-0,06 0,587 0,49-0,58 7 99 89,0 0,89 0,6-0,7 0,5948 0,405-0,059 8 99 8,09 0,444 0,5556-0,5 0,64 0,859-0,697 9 004 79,5 0,500 0,5000-0,9 0,679 0,8-0,79 0 005 77,05 0,556 0,4444-0,45 0,67 0,78-0,066 997 74,88 0,6 0,889-0,50 0,69 0,707-0,08 000 7, 0,667 0, -0,58 0,69 0,707 0,074 999 70,7 0,7 0,778-0,60 0,6 0,669 0,089 4 00 69,67 0,778 0, -0,6 0,6 0,669 0,447 5 00 64,8 0,8 0,667-0,7 0,6406 0,594 0,97 6 995 60,85 0,889 0, -0,8 0,6480 0,50 0,409 7 996 58,74 0,944 0,0556-0,87 0,657 0,48 0,97 (Sumber: Hasil Perhituga) Dari perhituga ilai D (pada tabel 4.4 diatas) meujuka ilai D maksimum 0,97 data pada perigkat ke 7. Karea ilai D maksimum lebih kecil daripada ilai Do yag diambil pada tabel.4 bab II dega ilai kritis Do 0. (D maksimum 0,97 < Do 0,0) maka distribusi yag diperoleh dapat di terima utuk meghitug distribusi peluag curah huja perecaaa kostruksi spillway beduga Blega. 4.. Kesimpula alisa Frekuesi Kesimpula yag diperoleh dari hasil Uji Kecocoka utuk meetuka persamaa distribusi yag di pakai ditampilka dalam tabel 4.5. berikut : Tabel 4.5 Kesimpula Uji Kecocoka METODE Pearsso Type III Log Normal Chi Square Smirov-Kolmogorof ( Sumber: Hasil Perhituga), 5,06 0,9 Distribusi frekuesi yag di pakai dalam perhituga selajutya (debit bajir recaa) di tetuka berdasarka hasil perhituga uji

6 kesesuaia distribusi (Uji Chi Square da Uji Smirov Kolmogorov), di maa metode terpilih adalah distribusi Log Normal. Karea haya metode ii yag memeuhi uji kecocoka, sehigga aka di pakai pada perhituga selajutya. 4..4 Perhituga Curah Huja Effektif Periode Ulag Sebelumya perlu di ketahui distribusi huja yag serig terjadi di Idoesia dega huja terpusat 5 jam da koefisie pegalira sebesar 0,75 karea termasuk kategori peguuga tersier. Perhituga rata rata huja (t) sampai jam ke t adalah : (Lihat Pers..;.;. bab ) / t t t t 4 t 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 / / / / 0,585 4 0,68 4 0,8 4 0, 4 0, 4 Perhituga distribusi tiggi huja (T) pada jam ke t : T 0,585 4 T 0,5 4 T 0,07 4 T 4 4 4 0,085 4 T 5 5 5 4 4 0,07 4 Perhituga distribusi huja efektif (e) pada jam ke t : dega ilai C 0,75 (Lihat Tabel..5 bab ). e T x C e T x C T x C e e 4 4 e 5 5 T x C T x C Perhituga distribusi tiggi huja da curah huja efektif periode ulag 000 tahu ditabelka dalam tabel 4.6 da tabel 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.6 Perhituga Distribusi Huja Periode Ulag 000 Tahu Jam ke - t T' Periode Ulag: 000 4 maks (mm) 8,40 (mm) (mm) tt*4 (mm) TT'*4 (mm) 0,585 0,585 64,575 64,575 0,68 0,5 0,676 4,777 0,8 0,07 79,0 0,007 4 0, 0,085 65,,888 5 0,00 0,07 56,84 0,7 (Sumber : Hasil Perhituga) Tabel 4.7 Perhituga Distribusi Huja Efektif Periode Ulag 000 Tahu Periode Ulag: 000 T Koeff.Pegalira Jam ke - 4 maks (mm) 8,40 (mm) C T (mm) et*c (mm) 0,585 0,750 64,575,4 0,5 0,750 4,777,08 0,07 0,750 0,007,505 4 0,085 0,750,888 7,96 5 0,07 0,750 0,7 5,0 (Sumber : Hasil Perhituga) Perhituga Distribusi Huja dari hasil perhituga tabel 4.7 atiya aka di pakai utuk perhituga debit hidrograf satua Nakayasu. 4..5 Perhituga Hidrograf Satua Utuk membuat hidrograf bajir pada sugai sugai yag tidak ada atau sedikit sekali dilakuka observasi hidrograf bajirya, maka perlu di cari karakteristik atau parameter daerah pegalira tersebut terlebih dahulu, misalya waktu utuk mecapai pucak hidrograf, lebar dasar salura, luas, kemiriga salura, pajag alur terpajag, koefisie limpasa, da sebagaiya. Dalam perhituga hidrograf satua spillway pada beduga Blega ii diguaka metode hidrograf satua sitetik, yaitu : hidrograf satua Nakayasu. Hidrograf Satua Nakayasu Parameter hidrograf : (Lihat Pers..4 s/d. bab ) km L km mm 0 t r t g jam 0,4 + 0,058. L 0,4 + (0,058. ),74 jam T p t g + ( 0, 8 t r ),74 + ( 0,8 ) α,54 jam (utuk bagia aik hidrograf yag cepat da bagia meuru yag lambat). α t T 0, g Q p, 74 5,0 jam,6 T 0 ( 0, T ) + p 0, 5,684 m /dtk,6 0,,74 + 5,0 ( ) Ordiat hidrograf di hitug pada tabel 4.8 s/d tabel 4.: Tabel 4.8 Ordiat hidrograf utuk waktu aik (0 < t <,54) t Q Q p x (t/t p )^.4 Jam m /dt 0,00 0,000 0,000,00 0,07 0,60,00 0,567, Tabel 4.9

7 Ordiat hidrograf utuk waktu turu (,54 < t < 7,76) t Q Q p x 0. (t-t p )/T 0. 0. Jam m /dt,00 0,090 0,898 5,0 4,00 0,8 0,7 4,049 5,00 0,474 0,565, 6,00 0,666 0,448,548 7,00 0,859 0,56,0 Tabel 4.0 Ordiat hidrograf utuk waktu Turu (7,76 < t < 5,59) t (t-t p +0.5xT 0. )/.5T 0. Jam 8,00,04 9,00,6 0,00,90,00,48,00,546,00,675 4,00,80 5,00,9 (Sumber : Hasil Perhituga) 0. 0,88 0,47 0, 0,8 0,55 0, 0,4 0,098 Q Q p x 0. m /dt,67,40,0,0 0,88 0,757 0,649 0,556 4..6 Perhituga Debit Perhituga hidrograf debit bajir periode ulag 000 tahu dega metode Nakayasu, ditabelka dalam tabel 4. : Tabel 4. Perhituga Debit Bajir Periode Ulag 000 th t U(t) Q akibat huja etto m /dt),4,08,505 7,96 5,0 Q bajir 4 5 6 7 8 0,00 0,000 0,000 0,000,00 0,60 75,5 0,000 75,5,00, 97,569 9,579 0,000 47,48,00 5,0 69,849 0,7,74 0,000 746,90 4,00 4,049 499,74 6,7 7,488 0,94 0,000 746,847 5,00, 96,467 9,886 4,840 57,708 9, 708, 6,00,548 4,55 0,050 9, 9,44 48,7 648,869 7,00,0 49,56 8,759 7,87 7,54 77,04 55,45 8,00,67 0,07 64,866 57,5 57,548 6,5 44,09 9,00,40 7,80 5,5 45,50 45,658 48,597 65,459 0,00,0 48,48 45,0 6,844 6,4 8,556 05,055,00,0 7,97 8,577,576 9, 0,590 57,7,00 0,88 09,00,06 7,06 5,7 4,769 9,09,00 0,757 9,44 8,4,9,54,7 87,70 4,00 0,649 80,066 4,8 9,876 8,46 8,9 60,880 5,00 0,556 68,68 0,8 7,04 5,8 5,59 7,877 6,00 0,485 59,86 7,85 4,598,56,6 9,8 7,00 0,4 5,0 5,559,5,6,45 04,464 8,00 0,85 47,494,859 0,95 9,960 9,84 9,04 9,00 0,4 4,04,45 9,7 8,689 8,4 8,470 0,00 0,05 7,68 0,996 8,659 7,740 7,8 7,4,00 0,7,56 9,794 7,7 6,894 6,56 64,500,00 0,4 9,895 8,74 6,870 6,40 5,8 57,45,00 0,6 6,69 7,770 6,0 5,469 5,85 5,7 4,00 0,9,79 6,9 5,45 4,87 4,69 45,58 5,00 0,7,7 6,65 4,855 4,9 4,4 40,600 6,00 0,5 8,88 5,49 4,5,865,664 6,64 7,00 0,6 6,76 4,89,85,44,64, 8,00 0, 4,90 4,57,4,067,907 8,69 9,00 0,08,99,88,056,7,590 5,556 0,00 0,096,845,457,7,4,07,764,00 0,085 0,55,079,45,67,055 0,76,00 0,076 9,98,74,60,90,80 8,060,00 0,068 8,7,44,94,79,60 6,087 4,00 0,060 7,456,76,74,5,45 4,9 5,00 0,054 6,64,98,56,64,9,76 6,00 0,048 5,96,76,59,5,5,68 7,00 0,04 5,69,58,,08,06 0,6 8,00 0,08 4,69,70,079 0,964 0,94 9,09 9,00 0,04 4,8,0 0,96 0,859 0,84 8,04 40,00 0,00,74,087 0,856 0,765 0,75 7,56 (Sumber : Hasil Perhituga) Tabel 4. di peroleh dari perhituga hidrograf satua Nakaysu pada tabel 4.8 sampai dega tabel 4..Utuk kolom di peroleh dari waktu ordiat hidrograf Nakayasu dega waktu kelipata jam. Kolom diperoleh dari hasil hituga Q ordiat hidrograf Nakayasu di urut sesuai dega kelipata waktu. Kolom di hitug dari Q recaa akibat huja etto dikalika dega kolom, begitu juga utuk kolom 4, 5, 6 & 7 sama dega kolom. Utuk kolom 8, Qbajir di peroleh dari pejumlaha kolom, 4, 5, 6 & 7 secara horisotal. Dari hasil perhituga tabel 4. dapat di buat grafik hidrograf Nakayasu hubuga atara debit da waktu yag grafik tersebut disajika pada grafik 4. di bawah ii. Dari tabel 4. da grafik hidrograf 4. dapat di lihat bahwa debit maksimum terbesar pada periode ulag 000 tahu dega Metode Nakayasu adalah 746,90 m /dtk. 4..7 Legkug Kapasitas Waduk Legkug kapasitas waduk adalah grafik hubuga atara elavasi dega luas da volume suatu waduk. Utuk meghitug luas waduk di hitug berdasarka luasa tiap elevasi atau kotur, kumulatif dari legkug luas da elevasi tersebut merupaka legkug kapasitas waduk. Pertambaha tampuga atara dua elevasi di hitug dega megalika luas rata rata pada elevasi tersebut dega perbedaa atara dua elevasi tersebut. kumulasi seluruh pertambaha di bawah suatu elevasi tertetu merupaka volume tampuga waduk tersebut. Namu dalam perecaaa Tugas khir ii, grafik hubuga atara elevasi, luas, da volume

8 diguaka sebagai data sekuder yag di dapat dari PT. Idra Karya Th. 00. Utuk megetahui luas da volume tampuga tiap elevasi aka ditabelka pada tabel 4. di bawah ii: Tabel 4. Hubuga Elevasi, Luas Geaga & Volume Tampuga Elevasi (m) Tiggi SpillWay Luas Geaga Volume Tampuga dari Dasar Sugai (m) ( m ) ( m ) + 0 0 0 0 + 0 0 5.70 8.650 + 5 5 5.000 50.475 + 40 0 70.090.79.00 + 45 5 765.750 4.6.800 + 50 0.0.000 9.847.75 + 56 6.40.00 0.50.75 (Sumber : F/S Bed. Blega Th. 00). Utuk selajutya dari tabel 4. Hubuga Elevasi, Luas, da Volume tapuga aka di peroleh grafik hubuga atara elevasi, luas geaga da volume tampuga waduk yag dapat di lihat pada grafik 4. di bawah ii: Elevasi (m) 55.00 50.00 45.00 40.00 5.00 0.00 00 75 Luas Geaga (Ha) 50 5 00 75 5.00 Volume Tampuga ( 06 m) 0.00 Luas Geaga ( Ha) 0 5 0 5 0 Volume (0 6 m ) (Sumber : F/S Bed. Blega Th. 00) Grafik 4. Hubuga tara Elevasi, Luas Geaga Da Volume Tampuga Waduk Selajutya dari tabel 4. da grafik 4. di atas dapat dilakuka perhituga volume tampuga di atas pelimpah, yaitu dega perhituga volume air tiap keaika 0,5 m dari luas da volume dari elevasi mercu EL. 50.50 sampai dega elevasi pucak crest beduga yag diasumsika sampai pada ketiggia EL. 56.00. Dari perhituga atara elevasi da beda tiggi tiap 0,5 m tersebut didapatka luasa tampuga di atas spillway. Luas dari tampuga tersebut di ambil ilai luas rata-rata dari luas elevasi awal di tambah luas elevasi selajutya kemudia di bagi. Hasil perhituga luas rata- rata tersebut dikalika dega beda tiggi tiap elevasi sehigga didapatka ilai volume pada tampuga di atas spillway da dari perhituga volume tersebut kemudia dikumulatifka. Perhituga utuk volume tampuga di atas tersebut dapat di lihat pada tabel 4.4 di bawah ii : Tabel 4.4 Volume Tampuga Di atas Pelimpah Elevasi Beda Tiggi Elevasi Luas Luas rata Volume Volume Kom (m) (m) (m) (m) (m) (m) 4 5 6kolom xkolom5 7 50,50 0,0 8850 0 5,00 0,5 456700 455,00 76,50 76 5,50,0 55050 490875,00 74547,50 456700 5,00,5 59400 5595,00 7796,50 6 5,50,0 66750 67575,00 8787,50 05000 5,00,5 7000 69595,00 84796,50 89806 5,50,0 798450 76475,00 887,50 478000 54,00,5 866800 865,00 96,50 56965 54,50 4,0 9550 900975,00 950487,50 6647000 55,00 4,5 00500 9695,00 98466,50 7666 55,50 5,0 07850 07675,00 0887,50 8650500 56,00 5,5 4000 0605,00 050,50 9705 (Sumber : Hasil Perhituga) 50 5 0 Utuk perhituga debit yag keluar melalui pelimpah di hitug dega rumus: Q C L / H (Lihat Pers..8 bab ) Dimaa : Q debit yag melalui ambag pelimpah (m/dt) C koefisie debit L lebar ambag pelimpah (m) H tiggi muka air diatas ambag pelimpah (m) Sebelum meetuka ilai C, ditetuka terlebih dahulu betuk mercu bedug. Disii megguaka betuk bedug mercu Ogee dega kemiriga lereg depa :. Cotoh perhituga peetua ilai C da debit di atas ambag pelimpah : L 9,00 m. P 4,00 m. Di coba H 0,50 m (di atas pelimpah). P/ H 4,00/0,50 8 Di plotka pada grafik 4.4, dapat C,8 Q / C L H,8 x 9,00 x 0,50 (/) 4,658 m /dt. Di coba H,00 m (di atas pelimpah). P/ H 4,00/,00 4,00 Di plotka pada grafik 4.4, dapat C,8 Q / C L H,8 x 9,00 x,00 (/) 4,49 m /dt. (Sumber :Suyoo Sosrodarsoo, Dr, Beduga Type Uruga) Grafik 4.4 Koeffisie Limpaha Dari Berbagai Tipe Bedug Utuk perhituga debit bajir melalui pelimpah dega beda tiggi tiap 0,50 m selegkapya disajika pada tabel 4.5 di bawah ii da dari hasil perhituga tabel 4.5 dapat digambarka grafik hubuga elevasi muka air dega debit yag keluar di atas pelimpah pada grafik 4.5.

9 Tabel 4.5 Data Hubuga tar Elevasi Muka ir, Da Debit Keluar Pada Elevasi Pelimpah EL. 50.50 Elevasi H (Tiggi M. di atas Koeffisie Debit Keluar Pelimpah) Limpaha (m) C m /dt 50,50 0,0 0,000 0,000 5,00 0,5,8 4,658 5,50,0,8 4,49 5,00,5,78 76,04 5,50,0,75 6,885 5,00,5,64 6,55 5,50,0,6,448 54,00,5,6 68,850 54,50 4,0,60 8,0 55,00 4,5,58 9,40 55,50 5,0,50 456,77 56,00 5,5,4 54,949 L (Sumber : Hasil Perhituga) Elevasi (m) ( I + I ) ( Q + Q ) Hubuga Elevasi Muka ir Di atas Pelimpah & Debit 56.00 55.00 54.00 5.00 5.00 5.00 50.00 9 m 0 5 50 75 00 5 50 75 00 5 50 75 00 5 50 75 400 45 450 475 500 55 Debit Q (m/dt) (Sumber : Hasil Perhituga) Grafik 4.5 Hubuga Elevasi Muka ir Melalui Pelimpah 4. Peelusura Bajir ( Flood outig ) Peelusura bajir lewat ambag pelimpah adalah utuk meghitug besarya perubaha bajir yag melewati suatu ambag pelimpah, meyagkut peetua ukura bagua pelimpah da tubuh beduga utama. Metode peelusura bajir di waduk yag lazim diguaka yaitu, Modified Pul s Method, dega persamaa sebagai berikut : S S (Lihat Pers..5 bab ) dimaa : I, I iflow pada waktu t, t Q, Q outflow pada waktu t, t S, S volume tampuga pada waktu t, t Persamaa (.5) dega periode peelusura t setelah disederhaaka aka mejadi : (Lihat Pers..6 bab ) ( I + I ) Q t Q t + t + S S Bila debit masuk, hubuga volume tampuga dega elevasi muka air, hubuga outflow dega elevasi muka air, volume tampuga awal, debit keluar awal semuaya di ketahui, maka persamaa (Lihat Pers..6 bab ) dapat diguaka setahap demi setahap utuk meghitug perubaha tampuga waduk da outflow yag disebabka oleh setiap bajir. Setelah bagia kiri dari persamaa di ketahui semuaya, maka bagia kaa persamaa yaitu Q t S + dapat di hitug. Dega meggambar kurva hubuga atara Q t S + dega elevasi serta kurva hubuga atara outflow Q dega elevasi, maka dapat di ketahui hubuga atara Q dega (S + Q/). Pada awal peelusura, volume tampuga awal (S) debit keluar (Q) da debit masuk (I) di ketahui. Setelah lagkah waktu t telah ditetapka, maka seluruh kompoe persamaa bagia kiri telah di ketahui semuaya, sehigga bagia kaa persamaa yag merupaka fugsi Q t S + dapat di hitug. Utuk lagkah perhituga yag praktis, dapat diguaka metoda semi grafis sebagai berikut: ) Dari data hubuga atara volume tampuga S dega elevasi da debit keluar Q dega elevasi, di buat grafik/kurva hubuga Q t S + dega elevasi, t adalah merupaka lagkah dari waktu aik hidrograf debit masuk (iflow). ) Di gambar pula kurva hubuga atara debit keluar Q dega elevasi. ) Pada awal peelusura, volume tampuga, elevasi da debit keluar telah di ketahui. Utuk lagkah waktu awal I + I t da Q t S di ketahui sehigga dega megguaka persamaa peelusura di atas Q t S + dapat di hitug. 4) Elevasi muka air pada Q t S + dapat di peroleh dari kurva pertama, sedag debit keluar Q pada lagkah waktu akhir dapat di peroleh dari kurva kedua. 5) Dari Q t S + dapat di ketahui Q t yag selajutya dapat di rubah mejadi Q t S awal, utuk lagkah waktu berikutya. 6) Prosedur ii dilakuka berulag - ulag tahap demi tahap utuk seluruh hidrograf debit masuk Perhituga elevasi, debit da storage ditabelka pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Hubuga tara Elevasi, Debit, da Storage Elevasi Debit Keluar t. Q S + (m) (m /dt) (0 m ) 50,5 0,000 0,000 5,0 4,658 77,646 5,5 4,49.5,90 5,0 76,04.7,55 5,5 6,885.60,49 5,0 6,55 4.90,608 5,5,448 5.64,406 54,0 68,850 6.80,44 54,5 8,0 7.7,976 55,0 9,40 8.6,87 55,5 456,77 9.47,590 56,0 54,949 0.648,4 Δt 600,6 ( Sumber : Hasil Perhituga)

0 0 Dari tabel 4.6 hubuga atara elevasi, debit, da storage di atas dapat disajika dalam betuk grafik 4.6 di bawah ii: Kurva Hubuga atara Elevasi, Q outflow da S+ Q.Dt/ Elevasi Pelimpah +50,50 Q outflow (m /dt) 0 75 50 5 00 75 450 55 55.5 54.5 Elevasi (m) 5.5 S da E Q da E 5.5 5.5 50.5 000 000 000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 0000 S + Q.Dt/ (0 m /dt) Grafik 4.6. Hubuga atara Elevasi, Debit Keluar, da Storage. (Sumber : Hasil Perhituga) Grafik 4.7 Peelusura Bajir Q 000 Waduk Blega Dari tabel 4.6 maupu grafik 4.6 di atas dapat diguaka utuk melakuka perhituga peelusura bajir, cotoh perhitugaya adalah sebagai berikut : Q Iflow 0,000 m /dt. Tabel 4.. Q Iflow 75,5 m /dt. Tabel 4.. Iflow rata 0,00 + 75,5 7,66m / dt I. t 7,66 x,6. 0 5,586 0 m Q t 4,69.,6.0 S 748,74.0 7,860. 0 m. Q t S + (5,586 + 7,860).0 858,445 0 m. Kolom 8 da 9 tabel 4.7 adalah hasil iterpolasi pada tabel 4.6 berdasar ilai Q t S +, selegkapya pada tabel 4.7: Tabel 4.7 Peelusura Bajir Lewat Waduk Melalui Bagua Pelimpah (Q 000 -Beduga Blega) Waktu QIflow I rata-rata I. t S - ((Δt. Q)/) S + ((Δt. Q)/) H Qoutflow jam m /dt m /dt 0 m 0 m 0 m m m /dt 4 5 6 7 8 9 0,00 0,00,00 75,,00 47,5,00 746,9 4,00 746,85 5,00 708, 6,00 648,87 7,00 55,4 8,00 44,09 9,00 65,46 0,00 05,06,00 57,7,00 9,04,00 87,7 4,00 60,88 5,00 7,88 6,00 9, 7,00 04,46 8,00 9,04 9,00 8,47 0,00 7,4,00 64,50,00 57,45,00 5,7 4,00 45,58 5,00 40,60 7,66 5,59 684,88 80,46 0,55 7,45 46,4 886,45 757,64 644,09,07 46,07 58,0 095, 478, 57,55,7,5 746,88 688,78 097,46 5786,4, 47,6 77,49 68,96 4895,76 754,7 4, 44, 678,50 44,60 675,55 878,5 4,67 4,6 60, 6,99 70,07 994,06 4,97 45,0 498, 79,58 7766, 9559,7 5,0 457,86 404,7 455,9 79,4 966,80 4,95 450,64 5,6 06,9 7744,5 895,44 4,77 46,76 8,6 0,9 745,09 847,7 4,54 96,64 8,5 857,6 6999,8 7856,7 4,8 6,86 0,8 7,7 6546,8 779,00 4,0 0,68 74,0 67,48 6088,56 676,04,75 98,97 49,8 57,76 569,75 677,5,50 68,69 8,55 46,77 50,5 567,0,5 4,8,84 40,6 4804,76 507,9,0 5,79 98,5 5,7 440,54 4784,5,80 9,57 86,76, 4087,40 499,7,6 7,46 76,94 76,99 775,7 405,6,4 55,74 68,46 46,44 49,6 78,05,6 40, 60,98 9,5,90 45,4,0 6,0 54, 95,5 997,7 9,5,96,59 48,8 74,6 784,4 958,50,8 0,98 4,09 55, 587,78 74,9,7 9,05 (Sumber : Hasil Perhituga) 8,8 8,8 407,9 546,0,60 8,99 Dari perhituga tabel 4.7 di peroleh grafik Qiflow da Q outflow yag disajika pada grafik 4.7. Hasil perhituga tabel 4.7 di atas dapat di tarik kesimpula bahwa Qoutflow terbesar yag melimpah di atas Spillway 457,86 m/dt, dega ilai Hd (tiggi muka air di atas Spillway) 5,0 m. 4. Perecaaa Spillway Pada Tubuh Beduga 4.. Peetua Lebar Spillway Peetua lebar mercu spillway pada beduga didasarka pada data sekuder yag di dapat dari PT.Idra Karya (F/S Bed. Blega Th. 00) yaitu sebesar 9 m. 4.. Perecaaa Dimesi Spillway Beduga Bagua pelimpah merupaka suatu bagua yag harus mampu melimpahka kelebiha air dari debit bajir yag aka di buag sehigga kapasitas beduga dapat dipertahaka sampai batas maksimum. Tipe bagua pelimpah (spillway) pada beduga direcaaka memakai tipe mercu spillway yag biasa diguaka pada beduga tipe uruga yaitu pelimpah mercu ogee dega kemiriga lereg depa :. Persamaa yag diguaka utuk meetuka betuk peampag hilir dari titik tertiggi mercu pelimpah adalah persamaa. sebagai berikut: Y Hd X K Hd Dari hasil peelusura bajir pada tabel 4.7, di peroleh Hd muka air tertiggi 5,0 m dega elevasi ambag pelimpah + 50.50 m, maka tiggi tiggi muka air di atas ambag pelimpah (Hd) adalah: Hd 5,0 m Profil bagia hulu dapat diperoleh dega persamaa : X 0,4 Hd X 0,5 Hd 0,48 Hd 0, Hd Dega Hd 5,0 m sehigga betuk mercu pelimpah adalah sebagai berikut : X 0,4 Hd 0,4. 5,0,074 m X 0,5 Hd 0,5. 5,0 0,577 m 0,48 Hd 0,48. 5,0,409 m 0, Hd 0,. 5,0,04 m Dari tabel.6 didapatka harga K da, utuk kemiriga permukaa hilir vertikal didapatka: K,99.80

Persamaa legkug bagia dowsteam spillway beduga tipe ogee adalah : Y Hd Y 5,0 K,99 X Hd Y 0,56 X,80 X 5,0,8 Dari persamaa di atas maka dapat di hitug dega cara cobacoba dega memasukka agka Y sampai di dapat agka yag medekati beda tiggi atara elevasi mercu pelimpah dega elevasi hilir (kaki) pelimpah. 4.. Perhituga Tiggi Muka ir Di Kaki Pelimpah (Spillway) Utuk meghitug tiggi muka air pada kaki pelimpah dapat di hitug dega perumusa sebagai berikut; V g. (z + Hd Y ). (Lihat Pers.. bab ) dimaa : V : Kecepata pada titik (kaki pelimpah) (m /dtk) Z : Beda tiggi dari muka air sampai kaki pelimpah (m) Hd : tiggi air yag sesugguhya di atas mercu (m) : Tiggi muka air pada titik (m) Y Data-data yag ada sebelumya : Elevasi mercu pelimpah + 50.50 m. Elevasi kaki (hilir) pelimpah + 45.00 m. Lebar ambag pelimpah 9 m. Debit bajir Q kala ulag 000 th 457,86 m /dt. Tiggi air di hulu (Hd) 5,0 m. Percepata gravitasi (g) 9,8 m/dt Dega persamaa. dapat di hitug tiggi muka air di kaki pelimpah. Harga z 55.5 45.00 0.5 m, dimaa z adalah beda tiggi atara muka air di hulu pelimpah dega suatu titik tertetu di bagia legkug hilir pelimpah (kaki pelimpah). V..(z + Hd Y ) V g. 9,8. 0,5+ 5,0 Y ) ( 04,50 9,6Y ) ( Q Y. L 457,86 Y.9 4,098 Y Sehigga, dari kedua rumus Vz di atas di peroleh perhituga sebagai berikut: V V 4,098 ( 04,50 9,6Y ) Y 4,098 04,50 9,6Y ) Y ( 04,50Y 9,6 Y 580,709 04,50Y 9,6 Y 580,709 0 Maka di peroleh Y,44 m, kemudia di hitug V sebagai berikut : Q V Y. L 457,86,44.9 6,75 m/dt Bilaga Froud di hitug dega persamaa.4 sebagai berikut : F V g.y 6,75 9,8.,44 4,45 Dari hasil perhituga di atas, didapatka : - Tiggi muka air di kaki pelimpah,44 m. - Kecepata air di kaki pelimpah 6,75 m/dt. - Elevasi muka air di kaki pelimpah + 46.44 m - Bilaga Froud di kaki pelimpah 4,45. 4..4 Peredam Eergi Bagua peredam eergi berfugsi utuk meghilagka atau setidak-tidakya meguragi eergi air, agar tidak terjadi erosi atau kerusaka pada hilir bagua pelimpah. Pada Beduga Blega ii direcaaka locata hidrolis yag terjadi diperguaka sebagai peredam eergi. Bagua peredam eergi yag direcaaka berupa kolam olaka. Tipe kolam olaka yag aka di pilih atau direcaaka ditetuka berdasarka agka Froude. Dega data-data dari perhituga sebelumya (pada hilir salura pelucur, karea bagia hilir salura pelucur merupaka bagia hulu dari peredam eergi), adalah sebagai berikut : Kecepata alira di hilir salura pelucur (V ) 5,60 m/det Kedalama air peredam eergi sebelum terjadi locata hidrolis (Y ),6 m gka Froude pada salura pelucur (F ) didapat dari : V g. Y 5,60 F 6,4 9,8.,6 Dilihat dari ilai F yag di dapat sebesar 6,4 maka dipilih kolam olaka tipe USB II. Diperguaka kolam olaka tipe USB II bila didapatka agka Froude F > 4,5. Selai itu, kolam olaka tipe ii disaraka utuk diperguaka pada struktur yag besar, dalam hal ii bagua pelimpah yag besar. dapu perhituga dimesi peredam eergi yag direcaaka adalah sebagai berikut:

. Kedalama air pada peredam eergi Kedalama air setelah terjadi locata di kolam olaka (Y ) adalah sebagai berikut: Y Y Y + 8.F Y + 8.F ( ) Y,6 ( 8.6,4 ) +,95 m. Pajag locata hidrolis (L) : Pajag locata hidrolis dapat didefiisika sebagai jarak atara permukaa depa locata hidrolis sampai suatu titik pada permukaa guluga ombak yag segera meuju ke hilir. Dari grafik.9 dega F 6,4di peroleh L/Y 4,0 ; maka: L Y 4,0 L 4,0 x Y 4,0 x,95 57,0 m Jadi utuk kolam olaka tipe USB II, pajag latai peredam eergi direcaaka adalah sebesar 57,50 m.. Peetua Elevasi Dasar Kolam Olak Elevasi dasar kolam olak harus terletak di bawah elevasi dasar sugai pada bagia hilir bagua pelimpah, hal ii agar kolam olak sebagai peredam eergi berfugsi dega baik. Utuk itu tiggi muka air bajir sugai diusahaka sama dega tiggi muka air pada kolam olak. Berikut ii adalah betuk peampag melitag sugai pada hilir kolam olak, ditujukkka pada gambar 4. di bawah ii :,75 0, m P,95 99 V ( / ) I ( / 0,04) 0,99 0,000 0,5 m/dt Q V x 0,5 x,750 7,68 m/dt. Perhituga selajutya ditabelka pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Perhituga Tiggi Muka ir Bajir Pada Sugai Daerah Elevasi dari dasar sugai (m ) P (m) (m) V (m/dt) Q (m /dt) +.50,750,950 0,990 0,5 7,68 + 0.50 8,750 5,806 6,06,7 7,598 +.00 405,750 77,778 5,7,06 4,5 4 + 6.50 788,50 08,70 7,50,4 04,945 5 + 4.50 65,750 4,700 9,640,60 87,45 (Sumber : Hasil Perhituga) Berdasarka perhituga yag di dapat, maka disajika dalam betuk grafik hubuga atara tiggi muka air dega debit (atig Curve), seperti pada grafik 4. di bawah ii : Grafik 4. atig Curve Diketahui : Qbajir 457,86 m/dt. Diplotka pada grafik ratig curve, didapatka Elv. Muka air bajir +.50 m. Ketiggia air pada salura peredam eergi Y,95 m. Jadi, elevasi dasar kolam olak +.50,95 + 8.55 m. Gambar. 4.. Peampag Melitag Sugai Pada Hilir Kolam Olak Utuk h.5 m Elv.dasar sugai +0.00 m B 9 m (lihat gambar 4. di atas) B 0 m (lihat gambar 4. di atas) I 0,000 0,04 (lihat tabel 4.) (9,0 + 0,0) x,5,75 m ( ) P ( 0,4 + ) + ( +,5 ),95m 4. Perecaaa dimesi chute block ( blok salura tajam ) da Ed Sill ( ambag gerigi ). Kolam olaka yag direcaaka adalah kolam olaka yag terdapat gigi-gigi utuk membelokka arus agar tidak terjadi olaka yag lebih besar di dalam kolam. da dua macam pemakaia gigi-gigi pada perecaaa kolam olaka ii, yaitu : Chute block ( blok salura curam ) yag di pasag pada hilir salura pelucur atau pertemua atara salura pelucur dega kolam olaka. Ed Sill (ambag gerigi) yag di pasag pada ujug kolam olaka. a) Dimesi Chute Block Tiggi gigi ( h ) Y,6 m Lebar gigi maksimum ( w ) Y,6 m Jarak atar gigi ( s ) Y,6 m Jarak gigi piggir ke didig kolam olaka ( Y / ) 0,5. Y 0,5.,6 0,8 m